Anda di halaman 1dari 13

Makalah Botani Farmasi

Metabolisme dan Peranan Enzim

Dosen Pengampu:

Lena Putri Handayani, M.Pd

Disusun Oleh:

Atu Zelva Aulia 010718004

Mochamad Farhan Bastian 010718014

Qori Anggraeni 010718020

Rosita Nurcahyati 010718022

Sutiara 010718025

Institut Medika Drg. Suherman

JL. Raya Industri, Pasirgombong, Jababeka Cikarang – Bekasi


Telp. (021) 8904160 (Hunting)
Fax. (021) 8904159
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, September 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme 3

2.2 Anabolisme 4

2.3 Katabolisme 5

2.4 Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme 5

2.5 Enzim 6

2.6 Peranan Enzim 7

2.7 Sifat-Sifat Enzim 8

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan 9

DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu hal yang penting bagi tubuh makhluk hidup adalah proses yang
ada didalamnya. Proses tersebut adalah proses penguraian makanan yang telah
dikonsumsi oleh semua makhluk hidup. Semua makhluk hidup tentunya
memerlukan makanan sebagai sumber tenaga dan energi. Makanan yang telah
dikonsumsi akan masuk ke dalam tubuh melalui organ pencernaan. Setelah
masuk kedalam sistem pencernaan makanan tersebut akan mengalami
perombakan. Zat-zat yang terkandung dalam makanan diuraikan menjadi
sumber energi.
Hasil dari perombakan zat-zat makanan tersebut akan menjadi sumber
makanan bagi makhluk hidup untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bisa kita
bayangkan jika dalam tubuh kita tidak dapat menguraikan zat makanan pasti
tubuh kita tidak akan mempunyai energi untuk beraktivitas sehari-hari.
Sebagai contoh seorang manusia yang membutuhkan sumber energi
untuk beraktivitas seperti bekerja, berolahraga dan lain sebagainya. Jika
manusia tersebut tidak memiliki proses penguraian tersebut maka manusia itu
tidak akan mempunyai energi untuk beraktivitas. Oleh karena itu, manusia
sangat membutuhkan proses penguraian zat-zat makanan. Proses inilah yang
kita kenal dengan proses metabolisme.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme?
2. Apa yang dimaksud dengan enzim?
3. Apa saja peranan enzim dalam kehidupan?

1
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biokimia. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang
“Metabolisme dan Peranan Enzim” dimana materi ini akan menjadi sebuah
pembelajaran kepada kita untuk mengetahui lebih dalam tentang metabolisme
dan peranan enzim pada lingkungan sekitar.

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme

Metabolisme berasal dari Bahasa Yunani yaitu metabolismo yang artinya


berubah atau perubahan. Jadi, metabolisme adalah serangkaian perubahan kimia
yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.

Tujuan metabolisme adalah sebagai berikut:

1. Sebagai konversi makanan menjadi sebuah energi untuk menjalankan


proses seluler.
2. Sebagai konversi makanan agar menjadi bahan penyusun protein, lipid,
asam nukleat, dan beberapa karbohidrat yang ada dalam makhluk
hidup.
3. Sebagai pembuangan limbah nitrogen.

Metabolisme dibedakan menjadi 2 yaitu anabolisme dan katabolisme.


Contoh dari anabolisme itu sendiri adalah fotosintesis terhadap suatu tumbuhan.
Dalam fotosintesis terjadi dua tahap reaksi yaitu terjadi reaksi gelap dan terjadi
reaksi terang. Sedangkan untuk contoh katabolisme adalah katabolisme
karbohidrat. Dimana pada katabolisme karbohidrat terjadi pemecahan
polisakarida menjadi monosakarida dan pemakaian glukosa dalam proses
respirasi. Proses respirasi itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu reaksi respirasi
aerob dan reaksi respirasi anaerob. Untuk reaksi aerob terdiri dari glikolisis, siklus
krebs, sistem transport electron (TPE). Sedangkan dalam reaksi respirasi anaerob
terjadi proses fermentasi.

Pada proses anabolisme, energi yang dibutuhkan lebih banyak sehingga


reaksinya dapat berlangsung cepat dan efisien serta memerlukan energi dalam
bentuk energi panas. Proses ini memerlukan energi yang lebih besar karena dalam
proses anabolisme ini terjadi lebih banyak dan prosesnya yang cepat efisien
sehingga energi yang diperlukan juga harus lebih banyak. Reaksi ini disebut
dengan endergonic atau reaksi endoterm. Sedangkan dalam katabolisme energi
yang dibutuhkan lebih sedikit dari anabolisme. Hal ini terjadi karena pada reaksi
katabolisme hanya menguraikan zat dan melepaskan energi. Jadi, energi yang

3
diperlukan lebih sedikit. Suatu proses dimana terjadi pelepasan energi disebut juga
dengan reaksi eskergonik atau reaksi eksoterm.

Dalam proses metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme , kedua


proses tersebut melibatkan peran enzim. Enzim sangat diperlukan sebagai
katalisator (senyawa yang dapat mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa habis
reaksi). Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat
yang bereaksi dan dengan demikian dapat mempercepat suatu proses reaksi.

2.2 Anabolisme

Anabolisme merupakan proses pembentukan makromolekul yang lebih


kompleks dari molekul yang lebih sederhana. Makromolekul yang dimaksud
misalnya komponen dari sel (protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat). Oleh
karena itu, proses pembentukannya memerlukan energi bebas yang disebut
endergonik (reaksi yang menyerap energi dari lingkungan). Dalam pembentukan
lemak, glikogen dan protein berfungsi sebagai bahan bakar cadangan untuk
katabolisme. Sedangkan untuk pembentukan asam nukleat berfungsi sebagai
penyimpanan informasi genetik.

Tahapan Anabolisme:

1. Produksi precursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida.


2. Aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan
energi dari ATP.
3. Penggabungan precursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti
protein, polisakarida, lemak dan asam nukleat.

Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial (diperlukan). Hasil-


hasil tersebut misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh,
asam nukleat untuk pengkopian informasi genetik.

Contoh dari anabolisme adalah fotosintesis. Proses anabolisme


memerlukan cahaya untuk melakukan fotosintesis dan energi kimia untuk
kemosintesis.

4
2.3 Katabolisme

Katabolisme merupakan proses pemecahan makromolekul kompleks


menjadi molekul yang lebih sederhana. Misalnya pengubahan karbohidrat menjadi
CO2 dan H2O dalam proses respirasi. Proses ini menghasilkan energi bebas
sehingga disebut reaksi eksergonik. Energi tersebut tersimpan dalam bentuk
molekul pembawa energi tinggi antara lain adenosin triphosphat (ATP) dan
nikotinamida adenin dinukleotida phosphat (NADPH). Respirasi yaitu suatu
proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses
kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia
ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di
dalam senyawa sumber. Katabolisme karbohidrat adalah pemecahan molekul
karbohidrat menjadi unit yang lebih kecil. Pada katabolisme karbohidrat terjadi
pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan pemakaian glukosa dalam
proses respirasi.

2.4 Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme

1. Baik anabolisme dan katabolisme adalah proses metabolisme, tetapi


keduanya secara jelas berbeda satu sama lain.
2. Katabolisme menghasilkan energi tetapi anabolisme menggunakan energi.
3. Pada jalur katabolik, molekul besar dipecah menjadi monomer kecil
sedangkan, pada anabolisme, molekul kecil yang terhubung satu sama lain,
untuk membentuk molekul besar.
4. Katabolisme independen dari anabolisme. Namun, anabolisme
memerlukan ATP yang dihasilkan melalui katabolisme.
5. Katabolisme secara fungsional pada tingkat yang lebih tinggi selama
kegiatan, yang membutuhkan energi untuk kontraksi otot, sedangkan
anabolisme lebih fungsional selama tidur atau beristirahat.
6. proses katabolisme cenderung ke arah sampai menggunakan makanan
yang disimpan untuk menghasilkan energi, sementara proses anabolisme
mungkin untuk membentuk, perbaikan, dan memberikan jaringan dan
organ.

5
Tabel Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme

Perbedaan Anabolisme Katabolisme


Energi Membebaskan Energi Menggunakan Energi
Reaksi Merombak molekul-molekul Merombak molekul-molekul
kompleks sederhana
Tujuan Membangun molekul- Membangun molekul-
molekul sederhana molekul kompleks

2.5 Enzim

Enzim adalah protein yang dihasilkan oleh organisme dan berfungsi


sebagai katalisator hayati yang sangat efisien( Nugraha,Setya,dkk : 138).
Enzim biasanya terdapat dalam sel dengan konsentrasi yang sangat rendah,
dimana mereka dapat meningkatkan laju reaksi tanpa mengubah posisi
kesetimbangan, artinya baik laju reaksi maju maupun laju reaksi kebalikannya
ditingkatkan dengan kelipatan yang sama (Philip Kuchel, 2006: 49)
Katalis adalah zat yang menyebabkan reaksi kimiawi dapat berlangsung,
dan dalam sel mungkin berlangsung ratusan reaksi yang masing-masing
memerlukan enzim tertentu. Enzim mengkatalisis suatu sintesis yaitu
pembentukan senyawa kompleks dari molekul sederhana, atau mengkatalisis
degradasi yaitu molekul kompleks dirombak menjadi unit yang sederhana
dengan cara hidrolisis ( McCahill, T.A, 1999 : 52).
Factor-faktor yang mempengaruhi kinerja enzim:
1. Suhu, Karena enzim merupakan protein globular, maka sebagian besar
adalah termolabil dan mulai mengalami denaturasi (ditunjukan dengan
kehilangan aktivitas enzimatik) pada suhu antara 45o dan 50oC. (
Biokimia Harper : 104)
2. Keasaman atau pH, Kekuatan ionik dan pH juga merupakan parameter
yang penting karena menentukan muatan residu asam amino, dan dapat
berpengaruh terhadap struktur berdimensi tiga dari enzim dan dengan
demikian aktivitas kataliknya. (Biokimia Harper : 104)

6
3. Ada tidaknya senyawa inhibitor, Inhibitor adalah zat yang secara
spesifik menurunkan kecepatan reaksi enzimatik.
4. Kadar Enzim, Kecepatan reaksi bergantung pada konsentrasi enzim
yang berperan sebagai katalisator. (staff.unud.ac.id)
5. Konsentrasi Substrat, Kecepatan reaksi tidak tergantung pada
peningkatan lebih lanjut dari konsentrasi substrat.Kecepatan meningkat
dengan konsentrasi substrat hingga mencapai kecepatan maksimum
(Vmaks) dimana setelah ini konsentrasi yang lebih besar dari substrat
tidak meningkatkan kecepatan reaksi secara bermakna. (Biokimia
Harper : 105)

2.6 Peranan Enzim

Terdapat berbagai macam peranan atau Fungsi dari enzim yakni :


1. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hydrogen, electron atau pelepasan
oksigen.
2. Dehidrasi yaitu pelepasan molekul uap air (H20).
3. Oksidasi yaitu reaksi pelepasan molekul hydrogen, electron atau
penambahanoksigen
4. Hidrolisis yaitu reaksi penambahan H20 pada suatu molekul dan
diikuti pemecahan molekul pada ikatan yang ditambah H20.
5. Deminase yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2)
6. Dekarbolisasi yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan karbosil.
7. Fosforilasi yaitu reaksi pelepasan fosfat.
8. Enzim merupakan biomolekul yang mengkatalis reaksi kimia, di
manahampir semua enzim adalah protein. Pada reaksi-reaksi
enzimatik, molekul yang mengawali reaksi disebut substrat, sedangkan
hasilnya disebut produk.Cara kerja enzim dalam mengkatalisis reaksi
kimia substansi lain tidakmerubah atau merusak reaksi ini.
9. Fungsi Enzim Yaitu sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi
dalamsel maupun di luar sel makhluk hidup. Enzim ini berfungsi
sebagai katalisyang sangan efisien dan mempunyai derajat yang tinggi.

7
2.7 Sifat-Sifat Enzim
Spesifitas enzim sangat tinggi terhadap substratnya. Substrat adalah
reaktan yang diolah pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim (enzimatik).
Enzim memiliki sifat khas terhadap suatu substrat tertentu, kekhasan inilah
yang menjadi ciri suatu enzim. Adapun sifat-sifat khas yang dimiliki suatu
enzim tersebut antara lain:
a. Sebagai Katalisator, Enzim adalah katalis yang dapat mengubah
laju reaksi tanpa ikut bereaksi. Tanpa kehadiran enzim, suatu reaksi
itu sangat sukar terjadi, sementara dengan kehadiran enzim
kecepatan reaksinya dapat meningkat 107 - 1013 kali.
b. Merupakan sebuah protein, Jadi sifatnya sama dengan protein yaitu
dapat menggumpal dalam suhu tinggi dan terpengaruh oleh
temperatur.
c. Bekerja secara khusus, Artinya hanya untuk bekerja dalam satu
reaksi saja tidak dapat digunakan dalam beberapa reaksi.
d. Dapat digunakan berulang kali, Enzim dapat digunakan berulang
kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi.
e. Rusak oleh panas Enzim tidak tahan pada suhu tinggi, kebanyakan
enzim hanya bertahan pada suhu 500˚C, rusaknya enzim oleh panas
disebut dengan denaturasi.
f. Dapat bekerja bolak – balik, Artinya satu enzim dapat menguraikan
satu senyawa menjadi senyawa yang lain.

8
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metabolisme adalah proses biokimia yang memungkinkan organisme


untuk hidup, tumbuh, berkembang biak, menyembuhkan, dan beradaptasi dengan
lingkungannya. Anabolisme dan katabolisme adalah dua proses metabolisme, atau
fase. Anabolisme mengacu pada proses yang membangun molekul yang
dibutuhkan tubuh, biasanya membutuhkan energi untuk penyelesaian.
Katabolisme mengacu pada proses yang memecah molekul kompleks menjadi
molekul yang lebih kecil, biasanya melepaskan energi bagi organisme untuk
digunakan.

Enzim adalah senyawa organik yang berperan sebagai katalis yaitu untuk
mempercepat proses dan reaksi kimia yang sedang berlangsung. Enzim bekerja
secara spesifik pada satu jenis substrat. Namun, ada satu enzim yang dapat
bekerja pada beberapa jenis substrat. Enzim sangat berguna untuk bagi manusia,
hewan,dan tumbuhan. Oleh karena itu, keberadaan enzim sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan kehidupan di alam ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sari, M.P.(2013).”Jurnal Anabolisme dan Katabolisme”. Jakarta: Universitas


Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Ihsan, Nuzli.(2012).”perbedaan anabolisme dan katabolisme” di


http://galleryedukasi.blogspot.com/2012/10/perbedaan-katabolisme-dan-
anabolisme.html (diakses pada tanggal 16 September 2019)

Fauzanna,nada.2014.”makalah biokimia”
(https://nadafauzannablog.wordpress.com/2014/05/27/makalah-biokimia-
enzim/) (diakses pada tanggal 16 September 2019)

10

Anda mungkin juga menyukai