Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOLOGI

METABOLISME

Disusun Oleh:

Kelompok: 3

Anggota:

1. Gina Anggriani Puspita Nasa

2. Hamidah Brilliana

3. Nur Saida Pebriyanti

4. Nurul Putri Wulandari

Offering: O

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkatkan kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat
walafiat dalam menyelesaikan makalah dengan judul “Metaboliseme” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Kami juga berterimaksih kepada Ibu Siti Imroatul
Maslikah, S.Si, M.Si selaku dosen pengampu yang telah mempercayakan makalah ini
kepada kami. Makalah ini bertujuan untuk memperluas wawasan kita tentang
Metaboliseme karena menyangkut kehidupan makhluk hidup, selain itu juga
makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum yang telah
diberikan oleh dosen kami.

Besar harapan kami agar para pembaca mengambil perhatian untuk


membaca makalah ini sehingga materi yang terkandung didalamnya tidak hanya
menjadi sebuah materi saja melainkan menjadi jendela pengetahuan. Kami
menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih
lanjut.

Akhirnya kami semua berharap, semoga makalah ini dapat memberikan


manfaat bagi yang membutuhkan.

Malang, 8 September 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................4

C. TUJUAN..........................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

A. Metabolisme..................................................................................................................................5

B. Enzim.............................................................................................................................................6

C. Katabolisme...................................................................................................................................7

D. Anabolisme..................................................................................................................................11

E. Komponen sel Makromolekul: komponen struktural & fungsional utama sel.............................15

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia pada umumnya melakukan suatu proses dalam tubuh. Salah satu proses
yang terjadi di dalam tubuh yaitu pengurain makanan yang telah dikonsusmi. Setelah masuk
ke dalam tubuh, makanan akan mengalami proses perombakan. Zat – zat yang terkandung di
dalamnya akan mengalami perombakan. Hasil dari penguraian zat – zat makanan tersebut
yang menjadi sumber tenaga untuk melakukan aktivitas kehidupan. Jika zat – zat yang ada
dalam makanantidak diuraikan pasti tidak ada tenaga yang dihasilkan dalam tubuh. Maka
mahluk hidup tidak akan mempunyai kemampuan untuk menjalani aktivitas kehidupan. Oleh
karena itu, diperlukan energi yang diperoleh dari proses penguraian zat – zat makanan.
Proses inilah yang kita kenal dengan proses metabolisme.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu metabolisme beserta proses, fungsi dan manfaatnya?

2. Apa keterkaitan enzim dengan metabolisme beserta sifat, faktor, dan cara kerja enzim?

3. Proses apa saja yang ada pada metabolisme?

4. Metabolisme meliputi metabolisme apa saja?

C. TUJUAN
Untuk menambah pengetahuan kita mengenai metabolisme secara lebih rinci,
meliputi ketertkaitan anatara metabolisme dengan enzim, proses – proses dalam
metabolisme dan juga mengenai macam – macam metabolisme.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Metabolisme
1. Pengertian
Metabolisme secara harfiah mempunyai arti “perubahan”, yang dipakai untuk
menunjukkan semua transformasi kimia dan tenaga yang timbul di dalam tubuh, atau
sederhananya adalah penggunaan makanan oleh tubuh.
 Menurut wikipedia
 Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu metabolismos yaitu perubahan.
 Metabolisme adalah semua reaksi yang terjadi di dalam organisme, termasuk
yang terjadi di tingkat sel.
 MENURUT SUMBER LAIN;
 Metablisme adalah rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal
dan diakhiri dengan produk akhir yang terjadi dalam sel.
 Reaksi yang terjadi di dalam sel tidak bersifat bolak balik, melainkan
berjalan satu arah.
Pembakaran selular bahan – bahan bakar seperti karbohidrat, lemak, dan bahkan
protein melepaskan energi potensial yang tersimpan dalam molekul – molekul tersebut
dengan cara memutuskan ikatan – ikatan kimiawinya. Energi yang dilepaskan disimpan
dalam molekul ATP, yang pada waktunya akan dipecah oleh sel dan energi yang
dilepaskan digunakan untuk aktivitas-aktivitas seperti pergerakan, reproduksi, dan
sitensis. Karena pembebasan energi secara sekaligus dalam jumlah besar akan
membahayakan sel, pemecahan molekul bahan bakar, dikendalikan dan terjadi dalam
suatu rangkain tahapan yang terkoordinasi, dikenal sebagai jalur metabolik. Dengan kata
lain, metabolisme merupakan keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi
proses penguraian dan sintesis molekul kimia yang menghasilkan dan membutuhkan
panas (energi) serta dikatalisi oleh enzim.
Metabolisme meliputi jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik) dan jalur sintesis
(anabolisme/endoegenik). Jalur – jalur metabolisme saling berpotongan sedemikian rupa
sehingga energi yang dibebaskan dari reaksi katabolisme dapat digunakan untuk
menggerakan reaksi pada anabolisme.

2. Fungsi Metabolisme
 Pengganti sel atau jaringan yang rusak
 Respirasi jaringan pada tubuh
 Pertumbuhan jaringan tubuh
 Penyusun unit pembangun
3. Manfaat Metabolisme
 Pengganti sel atau jaringan yang rusak
 Respirasi jaringan pada tubuh
 Pertumbuhan jaringan tubuh
 Penyusun unit pembangun

B. Enzim
1) Pengertian
Enzim adalah senyawa organik atau katalis protein yang dihasilkan sel dalam suatu
reaksi. Dalam tubuh enzim berperan sebagai biokatalisator yang artinya enzim dapat
mempercepat reaksi-reaksi biologi tanpa mengalami perubahan reaksi kimia. Dalam
reaksi kimia enzim tidak ikut bereaksi sehingga tidak mempengaruhi keseimbangan
reaksi.
2) Komponen - kompenen Enzim
a. Apoenzim. Apoenzim merupakan komponen paling dominan dalam struktur
enzim.
b. Gugus prostetik. Gugus prostetik ini terdiri dari ion anorganik dan ion organik
kompleks. Ion anorganik dalam gugus prostetik dikenal sebagai kofaktor.
3) Sifat – sifat Enzim
 Protein
 Termolabil
 Biokatalisator (pemercepat laju reaksi tanpa di reaksi dan tanpa di pegaruhi)
 Bekerja bolak balik/reversiable (tidak mengubah kesetimbangan kimia)
 Spesifik/khas
 Tidak ikut bereaksi
 Menurunkn energy aktivasi
 Memiliki ssisi aktif dan katalitik
4) Faktor yang Mempercepat Enzim
Pengganti sel atau jaringan yang rusak
Respirasi jaringan pada tubuh
Pertumbuhan jaringan tubuh
Penyusun unit pembangun
5) Cara Kerja Enzim
Substrat + enzim  Kompleks enzim substrat  Enzim + produk
a. Teori lock and key
Teori ini mengumpamakan enzim sebagai kunci dan gembok, karena memiliki
bagaian kecil yang dapat berikatan dengan substrat. Bagian tersebut dikenal
dengan sisi aktif. Sedangkan substrat itu sendiri diumpamakan sebagai kunci
karena mampu berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim.
b. Teori ketepatan induksi
Teori ini menjelaskan bahwa sisi aktif suatu enzim dapat berubah bentuk sesuai
dengan substratnya.
C. Katabolisme
Katabolisme merupakan penguraian suatu
molekul kompleks menjadi molekul yg lebih
sederhana dengan melepaskan energi yang dibantu
oleh enzim.
Katabolisme di bagi menjadi 2 yaitu, katabolisme
aerob dan katabolisme anaerob.
i. Katabolisme aerob yaitu katabolisme
yang menguraikan senyawa glukosa
dengan memerlukan oksigen.
1) Glikolisis
Tahapan :
a) Tahapan ini diawali dengan penambahan gugus
fosfat pada glukosa menjadi glukosa 6-fosfat
dengan memerlukan energi dari ATP. ATP yang
telah melepaskan energi akan berubah menjadi
ADP. Tahapan ini dibantu oleh enzim
heksokinase.
b) Glukosa 6-fosfat akan dirubah menjadi fruktosa 6-
fosfat dengan bantuan enzim
fosfoglukosaisomerase.
c) dengan bantuan enzim fosfofruktokinase serta
memanfaatkan 1 energi ATP, maka fruktosa 6-
fosfat akan dirubah menjadi fruktosa 1,6-difosfat.
d) Enzim aldolase akan memisah fruktosa 1,6-difosfat menjadi 2 molekul gula yang
berbeda yaitu gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1) dan Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1).
Keduanya saling berisomer.
e) Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1) adalah molekul yang cepat dibuat dan akan segera
dirubah menjadi menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim fosfat triose. Sehingga pada
tahap ke empat dan ke lima akan dihasilkan 2 gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1).
f) Pada tahap ini terjadi 2 reaksi penting yaitu pembentukan NADH dari NAD+ dengan
bantuan enzim dehydrogenase fosfat triose. Reaksi penting yang kedua yaitu
pembentukan 1,3-difosfogliserat dari 2 molekul gliseraldehida fosfat.
g) 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat kinase.
Pada tahap ini juga diproduksi 2 ATP dari 2 ADP.
h) Kemudian 3-fosfogliserat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat
mutase.
i) Kemudian 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim enolase.
j) Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi 2 asam piruvat yang dikatalisis oleh enzim
piruvat kinase. Dalam tahap ini juga dihasilkan energi dalam bentuk ATP sebanyak 2.
Jadi hasil akhir dari proses glikolisis adalah 2 sam piruvat, 2 NADH dan 2 ATP
2) Derkarboksilasi oksidatif
Asam piruvat yang dihasilkan
pada proses glikolisis akan masuk
ke membran dalam mitokondria
sel tubuh. Sebelum memasuki
siklus kreb, asam piruvat akan
melakukan persiapan yang disebut
Derkarboksilasi Oksidatif.
Asam piruvat (C3H4O3) akan
dioksidasi menjadi Asetil Koenzim
A atau Asetil-KoA. Asam piruvat
yang asalnya memiliki 3 atom C
akan berubah menjadi 2 atom C,
sedangkan atom C yang lepas akan
bergabung dengan oksigen
membentuk CO2. proses oksidasi
ini juga mengubah NAD+ menjadi
NADH.
Pada proses ini akan di
hasilkan 2 Asetil-KoA karena pada proses glikolisis terdapat 2 asam
piruvat.

3) Siklus Kreb
Tahapan :
a) Asetil Ko-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat, reaksi ini
dikatalisis enzim sitrat sintase.
b) Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase.
c) Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat oleh ezim isositrat dehidrogenase. Pada
tahap ini terjadi pelepasan satu
atom C. atom C yang
dilepaskan ini akan berikatan
dengan oksigen membentuk
karbon dioksida. Selainitu,
NAD+ juga akan dirubah menjadi NADH.
d) Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa ketoglutarat
dehidrogenase. Pada tahap ini juga terjadi pelepasan satu atom C. atom C yang
dilepaskan ini akan berikatan dengan oksigen membentuk karbon dioksida.selain itu,
NAD+ juga akan di rubah menjadi NADH.
e) Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinil Ko-A sintetase. Pada
reaksi ini akan dihasilkan GTP yang kemudian dapat berupah menjadi ATP.
f) Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase. Pada
tahapan ini FAD akan
berubah menjadi
FADH2
g) Fumarat akan diubah
menjadi malat oleh
enzim fumarase.
h) Malat akan diubah
menjadi oksaloasetat
oleh enzim malat
dehidrogenase. Pada tahap ini juga aka nada perubahan dari NAD+ menjadi NADH.
Siklus kreb ini terjadi pada satu asetil-KoA dengan hasil akhir 1 ATP, 3 NADH, 1
FADH2 dan 2 CO2. Oleh karena tadi telah dihasilkan 2 asetil-KoA maka hasil
akhirnya menjadi 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2
4) Transfer Elektron
Tejadi di membrane dalam mitokondria. Bagian-bagiannya adalah komplek
protein I, komplek protein II, ubiquinon (Q), komplek protein III, sitokrom c (cyt
c), dan komplek protein IV dan ATP syntase. Transfer electron ini adalah proses
perubahan FADH2 dan NADH untuk menghasilkan ATP.

a) Tahapan NADHNADH akan melepaskan elektron menjadi NAD. Elektron ini akan
ditangkap oleh komplek protein I. Pada saat ini akan memicu dipompanya H+ menuju ke
ruang antar membran. Selanjutnya elektron akan dilanjutkan ke ubiquinon. kemudian ke
komplek protein III. Pada komplek protein III, akan memicu dipompanya H+. setelah itu,
akan dilanjutkan ke sitokrom lalu menuju ke komplek protein IV. Pada komplek protein
IV juga memicu dipompanya H+. Tahapan paling akhir, elektron akan ditangkap oleh O2.
Elektron berikatan dengan oksigen dan H+ menjadi H2O. H+ yang dipompa akan masuk
kembali melalui ATP synthase. Setiap satu H+ yang masuk akan memicu dihasilkannya 1
ATP. Sehingga pada proses ini dihasilkan 3 H+ sehingga ATP yang dihasilkan juga
berjumlah 3 ATP.
b) Tahapan FADH2
FADH2 akan melepas elektron yang ditangkap oleh komplek protein II. . Selanjutnya
electron akan dilanjutkan ke ubiquinon. kemudian ke komplek protein III. Pada komplek
protein III, akan memicu dipompanya H+. setelah itu, akan dilanjutkan ke sitokrom lalu
menuju ke komplek protein IV. Pada komplek protein IV juga memicu dipompanya H+.
tahapan paling akhir, electron akan ditangkap oleh O2. Electron berikatan dengan oksigen
dan H+ menjadi H2O. H+ yang dipompa akan masuk kembali melalui ATP synthase.
Setiap satu H+ yang masuk akan memicu dihasilkannya 1 ATP. Pada proses ini dihasilkan
2 H+ sehingga ATP yang dihasilkan juga berjumlah 2 ATP.
ii. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah proses pemecahan glukosa yang tidak memerlukan oksigen.
Contoh :
 Fermentasi Alkohol
C6H12O6 etanol 2 ATP
 Fermentasi Asam Laktat
C6H12O6 asam laktat 2 ATP

D. Anabolisme
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik
sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan
energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya
ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-
senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini
energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan
kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan
anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut
misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk
pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh
makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih
cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.
a) Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi
yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi
cahaya matahari. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya
sebagai enrgi kkinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa
ikatan senyawa organik pada glukosa.
Pada umumnya, rangkain reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama yaitu, reaksi terang dan juga reaksi gelap.
1. Reaksi Terang
Robin Hill (1937) mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap
oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen.
Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid. Pada reaksi terang fotosintesis,
sebuah foton dengan panjang gelombang yang sesuai diserap oleh berbagai molekul
pigmen (klorofil a, klorofil b, dan karotenoid). Dari fotosistem I (P700) dan
energinya ditransfer ke sebuah molekul klorofil a tertentu pada situs reaktif. Sebuah
elektron dari klorofil a tersebut terdorong naik ke tingkat energi yang lebih tinggi,
berkombinasi dengan sebuah molekul reseptor, bergerak menuruni gradien energi
bebas, dan pada akhirnya kembali ke titik awal. Pada proses reaksi terang ini
menghasilkan ATP dalam jumlah kecil, karena ATP dibentuk seiring dengan
penyerapan cahaya, reaksi tersebut diberi nama fotofosforilasi. Elektron klorofil
yang terenergisasi pada akhirnya menyelesaikan satu sirkuit, sehingga jalur itu
dikenal sebagai fotofosforilasi siklik.
Elektron yang terlepas dari klorofil dan diterima oleh NADP+ pada akhirnya
akan dikembalikan melalui intervensi peristiwa terang kedua yang melibatkan
sistem pigmen yang berbeda dari yang digunakan pada pristiwa pertama. Pada
peristiwa terang kedua ini, molekul – molekul klorofil fotosistem II menyerap
cahaya dan mentransfer elektron – elektron itu sepanjang gradien energi menuju
fotosistem II. Hal itu mengisi kekosongan pada fotosistem I dan meninggalkan
kekosongan pada fotosistem II. Maka kekosongan pada fotosistem II diisi melalui
di mana air dipecah oleh enrgi yang diserap foton menjadi elektron H+, dan oksigen.
Elektron – elektron yang diterima oleh molekul – molekul klorofil fotosistem II
mengembalikan molekul –molekul itu ke kondisi awal. H+ akan bergerak bersama
elektron – eektron yang ditangkap oleh NADP+ dan memengaruhi reeduksi CO2
dalam reaksi gelap yangg membebaskan O2 selam berlangsungnya proses tersebut.
Keseluruhan jalur perpindahan elektron dari air menuju fotosistem II, terus ke
fotosistem I, lalu ke NADP+ disebut fosforilasi nonsiklik.

2. Reaksi Gelap
Reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi
siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH).
Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.Pada
proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk
mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula. Reaksi
gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson
dan siklus Hatch-Slack.
Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5
bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-
phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap
melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber
karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Mekanisme siklus Calvin-
Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP)
membentuk 3-karbon asam fosfogliserat (PGA). Setiap molekul PGA kemudian
direduksi menjadi fosforgliseraldehida (PGAL) yang mengandung sangat banyak
energi. PGAL adalah gula yang sesungguhnya, yang merupakan produk stabil
pertama dari fotosintesis.
Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut
tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah
oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah
phosphoenolpyruvate carboxilase.

b) Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahayasebagai
sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofildapat
mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal danreaksi-reaksi
kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteribesi dan lain-lain.
Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasisenyawa-senyawa
tertentu.Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro)
menjadi Fe3+ (ferri).Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi
dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit
denganreaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H2O + Energi
Nitrosococcus
c) Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam
metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar
pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu
Asetil Koenzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi
sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein
dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
 Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam
lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
 Sintesis Lemak dari Protein:
Protein ————————> Asam Amino
Protease
d) Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan
membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang
sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada
inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur
sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.

E. Komponen sel Makromolekul: komponen struktural & fungsional utama sel


1) Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa.
Glukosa yag terbentuk ini akan diubah menjadi energi yang dapat digunakan langsung
atau disimpan terlebih dahulu.
 Untuk glukosa yang disimpan, bentuknya akan diubah menjadi glikogen
melalui proses glikogenesis. Kemudian apabila sudah dibutuhkan, maka
glikogen akan dipecah menjadi glukosa melalui proses glikogenesis.
 Untuk glukosa yang langsung diubah menjadi energi. Glukosa akan diubah
melalui beberapa tahapan, yaitu tahap glikolisis yang akan menghasilkan asam
piruvat, kemudian melalui tahapan dekarboksilasi oksidatif yang menghasilkan
asetil Ko-A. Dan selanjutnya akan masuk kedapan siklus krebs. Pada tahapan
proses ini akan dihasilkan energi berupa ATP.
a. Respirasi aerob
Respirasi aerob ialah merupakan suatu peristiwa pemecahan glukosa dengan
bantuan oksigen untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin
trifosfat). Adapun organisme yang melakukan respirasi aerob ialah seperti hewan,
tumbuhan, sebagian besar jamur, dan sebagian kecil bakteri
Pada pengertian lainnya yakni respirasi aerob ialah merupakan sebuah proses
pembebasan energi yang terkandung dalam makanan menjadi energi ATP yang
dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melaksanakan kinerjanya. Dalam proses
melapaskan energi bekerja paling efisien jiak oksigen digunakan. Respirasi Aerob
ialah bentuk normal respirasi. Hal ini membutuhkan oksigen dan melapaskan
energi paling banyak dari glukosa.
Pada proses tersebut glukosa dirombak (dipecah) menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan melepaskan energi. Maka dalam terjadinya sebuah pemecahan
tersebut molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
melepaskan energi disebut katabolisme. Proses respirasi bisa dilakukan dengan 4
tahap, sebagai berikut :
 Glikolisis
 Dekarboksilasi oksidatif
 Siklus krebs
 Transfer elektron.
b. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah salah satu proses katabolisme yang tidak memakai
oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen (H) terakhir, akan tetapi memakai
komposisi tertentu semisal etanol atau asam laktat. Asam piruvat yang dihasilkan
oleh tahapan glikolisis dapat dimetabolisme menjadi komposisi yang berbeda.
Dalam kondisi aerobik (tersedia oksigen) maka sistem enzim mitokondria
dapat mengkatalisis oksidasi asam piruvat menjadi H2) atau CO2 serta
menghasilkan energi dengan bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat).
Dalam kondisi anaerob (tidak ada oksigen) sel akan dapat mengubah asam
piruvat menjadi karbondioksida dan etil alkohol dan juga dapat menggantikan
ATP, dan oksidasi asam piruvat pada sel menjadi asam lemak menjadi CO2 serta
asam laktat dan melepaskan ATP.
Proses reaksi terakhir ini disebut dengan fermentasi. Sel proses fermentasi
beberapa enzim juga terlibat dalam sel sitoplasma. Proses Respirasi bisa diakukan
dua tahap, yaitu:
 Asam Laktat
 Alkohol
(penjelasan rincinya sudah tersedia pada materi katabolisme di bagian atas
tadi)

2) Metabolisme protein
Protein akan dicerna didalam lambung menggunakan enzim pepsin yang aktif pada
pH 2-3. Pepsin pula dapat mencerna semua jenis protein dalam makanan yang
mencerna kolagen.
Kolagen merupakan bahan dasar yang utama dalam jaringan ikat pada kulit dan
tulang rawan. Dari mulai proses pencernaan protein, pepsin meliputi 10-30% dari
pencernaan protein total. Mengenai proses ini, pemecahan atau penguraian protein
adalah proses hidrolisis pada rantai polipeptida.
Proses pencernaan protein sebagian besar terjadi di dalam usus dengan bentuk yang
telah berubah yakni proteosa, pepton, dan polipeptida besar. kemudian setelah
memasuki usus, Bahan-bahan yang sudah di pecah sebagian besar akan tercampur
dengan enzim pankreas dibawah pengaruh enzim proteolitik seperti tripsin,
kimotripsin, dan peptidase. Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul
protein tadi menjadi polipeptida kecil. Setelah itu peptidase melepas asam-asam
amino.
Asam amino yang ada didalam darah bersumber dari penyerapan melalui dinding
usus, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil protein sintetis asam amino
dalam sel, dan hasil sintetis asam amino dalam sel. Asam amino yang disentetis
dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian protein dalam hati
kemudian dibawah darah untuk digunakan dalam jaringan. Pada hal ini, hati
berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh, melainkan akan dirombak dalam
hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandung unur N. Senyawa
mengandung unsur N disentesis menjadi urea. Pembentukan urea yang berlangsung
dalam hati karena sel-sel hati dapat menghasilkan enzim arginase. Urea yang
dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh, sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya
menuju ginjal, lalu dikeluarkan melalui urin. Sebaliknya terjadi, pada senyawa yang
tidak mengandung unsur N disentetis kembali menjadi bahan baku karbodihdrat dan
lemak, sehingga dapat dioksidasi dalam tubuh agar menghasilkan energi.

3) Metabolisme lemak
Pencernaan adalah langkah pertama untuk metabolisme lipid, dan langkah itu
adalah proses memecah trigliserida menjadi unit monogliserida yang lebih kecil
dengan bantuan enzim lipase. Pencernaan lemak dimulai di mulut melalui pencernaan
kimiawi oleh lipase lingual. Kolesterol yang dicerna tidak dipecah oleh lipase dan
tetap utuh sampai memasuki sel epitel usus halus. Lipid kemudian berlanjut ke
lambung, tempat pencernaan kimiawi dilanjutkan oleh lipase lambung dan pencernaan
mekanis dimulai (peristalsis). Namun, sebagian besar pencernaan dan penyerapan
lipid terjadi setelah lemak mencapai usus halus. Bahan kimia dari pankreas (famili
lipase pankreas dan lipase yang bergantung pada garam empedu) disekresikan ke usus
halus untuk membantu memecah trigliserida,bersamaan dengan pencernaan mekanik
lebih lanjut, hingga masing-masing merupakan unit asam lemak individu yang dapat
diserap ke dalam sel epitel usus halus.Enzim ini adalah lipase pankreas yang
bertanggung jawab untuk pensinyalan hidrolisis trigliserida menjadi unit asam lemak
dan gliserol yang terpisah.

Langkah kedua dalam metabolisme lipid adalah penyerapan lemak. Penyerapan


lemak hanya terjadi di usus halus. Setelah trigliserida dipecah menjadi asam lemak
individu dan gliserol, bersama dengan kolesterol, mereka akan bergabung menjadi
struktur yang disebut misel. Asam lemak dan monogliserida meninggalkan misel dan
berdifusi melintasi membran untuk memasuki sel epitel usus. Dalam sitosol sel epitel,
asam lemak dan monogliserida direkombinasi kembali menjadi trigliserida. Dalam
sitosol sel epitel, trigliserida dan kolesterol dikemas menjadi partikel yang lebih besar
yang disebut kilomikron yang merupakan struktur amfifatik yang mengangkut lemak
yang dicerna.Kilomikron akan melakukan perjalanan melalui aliran darah untuk
memasuki adiposa dan jaringan lain dalam tubuh.
Karena sifat hidrofobik dari lipid membran, trigliserida dan kolesterol, mereka
memerlukan protein transpor khusus yang dikenal sebagai lipoprotein.Struktur
amfifatik lipoprotein memungkinkan trigliserol dan kolesterol diangkut melalui
darah. Kilomikron adalah salah satu sub-kelompok lipoprotein yang membawa lemak
yang dicerna dari usus halus ke seluruh tubuh. Kerapatan yang bervariasi antara jenis
lipoprotein adalah karakteristik dari jenis lemak yang mereka bawa.Sebagai contoh,
lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) membawa trigliserida yang disintesis oleh
tubuh kita dan lipoprotein densitas rendah (LDL) mengangkut kolesterol ke jaringan
perifer kita.Sejumlah lipoprotein ini disintesis di hati, tetapi tidak semuanya berasal
dari organ ini.kelebihan lemak kemudia akan disimpan dalam tubuh Sebagai cdngan
energi ,dan sebagian akan bergabung dengan senyawa lain seperti fiber yang akan
dikeluarkan melewato usus besar.
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

1. Metabolisme secara harfiah mempunyai arti “perubahan”, yang dipakai untuk


menunjukkan semua transformasi kimia dan tenaga yang timbul di dalam tubuh, atau
sederhananya adalah penggunaan makanan oleh tubuh.

2. Enzim berperan penting dalam berlangsungnya proses metabolisme. Enzim bertugas


sebagai biokatalisator yang artinya enzim dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi
tanpa mengalami perubahan reaksi kimia.

3. Proses yang terjadi pada metabolisme meliputi katabolisme dan anabolisme.


Katabolisme merupakan penguraian suatu molekul kompleks menjadi molekul yg
lebih sederhana dengan melepaskan energi yang dibantu oleh enzim, sedangkang
anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik
sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan
energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya
ataupun energi kimia.

4. Metabolisme meliputi metabolisme karbohidrat, metabolisme ptorein, dan


metabolisme lemak.

B. SARAN

Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan kemampuan kita yang
masih terbatas. Oleh karena ini, penyusun makalah berharap pembaca memakluminya
serta memberikan kritik dan saran yang membangun. Penyusun makalah ini juga berharap
pembaca untuk mencari sumber-sumber lain agar pengetahuannya semakin luas.
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ruangguru.com/pengertian-tahapan-dan-perbedaan-respirasi-aerob-dan-anaerob

https://lingkarankata.blogspot.com/2014/12/siklus-glikolisis-lengkap-bagian-1.html

https://www.biologi-sel.com/2013/03/tahapan-glikolisis.html

https://www.edubio.info/2015/08/proses-dan-tahapan-glikolisis.html

https://www.youtube.com/watch?v=UveLA-hvOtQ

https://www.edubio.info/2015/08/proses-dan-tahapan-transfer-elektron.html?m=1

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/materi-siklus-krebs/

https://www.edubio.info/2015/08/proses-dan-tahapan-siklus-krebs.html?m=1

https://m.utakatikotak.com/kongkow/detail/8768/Berikut-Proses-Metabolisme-Protein-dalam-
tubuh-manusia

https://ekosistem.co.id/metabolisme-protein/#

http://ujiansma.com/proses-metabolisme-lemak\

http://epiksayiduropik.blogspot.com/2013/12/metabolisme-karbohidrat-protein-dan.html?
m=1

http://jurnalkarbohidrat.blogspot.com/2012/12/proses-metabolisme-karbohidrat.html?m=1

https://www.gurupendidikan.co.id/penjelasan-proses-metabolisme-protein-dalam-tubuh/

Buku Biologi, bab vi tentang fotosintesis, hal. 69

Buku Biologi, bab v tentang transformasi energi, hal. 57

Buku Biologi, hal. 102

Anda mungkin juga menyukai