PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah ilmu sains atau ilmu alam yang mempelajari fenomena atau
gejala alam (sebagai objek pengamatannya) secar fisik. Dalam kehidupan sehari-
hari kita tidak pernah terlepas dari ilmu fisika, seperti gaya yang dilakukan ketika
mendorong atau menarik suatu benda.
Secara umum gaya didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mengubah
keadaan gerak suatu benda. Suatu benda dapat bergerak karena mendapat gaya.
Gaya juga dapat mempercepat atau memperlambat gerak benda. Selain itu, gaya
secara sederhana juga dapat dikatakan sebagai tarikan atau dorongan.
Salah satu contoh gaya yang sering dijumpai adalah gaya gesek atau gaya
gesekan. Di dunia ini selalu ada gaya gesekan karena setiap hari akan selalu ada
sentuhan baik dengan benda mati maupun dengan benda hidup. Gaya gesekan
akan timbul ketika dua benda bersentuhan. Seperti ketika kita meletakkan balok
kayu di atas meja. Jika balok kayu tidak digerakkanpun disitu masih ada gaya
gesekan yang bekerja yang disebut gaya gesekan statik. Dan akan menjadi gaya
gesekan kinetik ketika balok kayu tersebut digerakkan.
Ketika dua permukaan benda bersentuhan, maka akan timbul gaya lain
yang memiliki arah tegak lurus dengan permukaan tempat kedua benda
bersentuhan, yang selanjutnya disebut dengan istilah gaya normal. Gaya normal
dan gaya gesekan (statik dan kinetik) ini bekerja pada benda yang bersentuhan.
Oleh karena itu, berdasarkan ulasan-ulasan tersebut, maka penyusun
tertarik untuk melakukan praktikum fisika dasar 3 dengan judul “Menyelidiki
Hubungan antara Gaya Normal dengan Gaya Gesekan Statik dan Kinetik”.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
praktikum ini yaitu: “Apakah semakin besar gaya normal yang diberikan maka
semakin besar pula gaya gesekan statik dan kinetik yang diperoleh?”
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan praktikum ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan statik dan
kinetik.
D. Manfaat Praktikum
Hasil praktikum ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi guru, dapat membantu guru dalam memberikan motivasi belajar,
membuat proses belajar fisika menjadi menarik dan menyenangkan,
mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik, dan tentunya dalam
mengajarkan materi gaya gesek kepada peserta didiknya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Gaya Gesek
Jika Anda mendorong sebuah almari besar dengan gaya kecil, maka almari
tersebut dapat dipastikan tidak akan bergerak (bergeser). Jika Anda
mengelindingkan sebuah bola di lapangan rumput, maka setelah menempuh jarak
tertentu bola tersebut pasti berhenti. Mengapa hal-hal tersebut dapat terjadi? Apa
yang menyebabkan almari sulit di gerakkan dan bola berhenti setelah menempuh
jarak tertentu? (Nurachmandani, 2009: 89).
Menurut Nurachmandani, (2009: 89), gaya yang melawan gaya yang Anda
berikan ke almari atau gaya yang menghentikan gerak bola adalah gaya gesek.
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling
bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak
benda.
3
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
fs, maks = µ s N (2.1)
Keterangan:
fs : Gaya Gesekan Statis Maksimum (N)
µ s : Koefisien Gesekan Statis (Nurachmandani, 2009: 89).
b. Gaya Gesek Kinetis (fk)
Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya yang bekerja pada saat benda dalam
keadaan bergerak. Gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan usaha
yang dilakukan akan berubah menjadi kalor. Perbandingan antara gaya gesekan
kinetis dengan gaya normal disebut koefisien gaya gesekan kinetis
(Nurachmandani, 2009: 90).
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
fk = µ k N (2.2)
Keterangan:
fk : Gaya Gesekan Kinetis (N)
µ k : Koefisien Gesekan Kinetis (Nurachmandani, 2009: 90).
3. Koefisien Gesekan
Tabel 2.1: Koefisien Gesekan*
Statik, µs Kinetik, µ k
4
Karet pada beton kering 1,0 0,8
5
(Sumber: Kamajaya, 2007: 133)
Gambar 2.1: Tanpa adanya oli, gesekan di dalam mesin akan
mengakibatkan mesin aus, panas, dan rusak
6
Gesekan anatara rem sepeda dan pelek sepeda, gaya gesek kanvas rem
motor atau mobil terhdap rodanya juga merupakan contoh gaya gesek yang
menguntungkan (Kamajaya, 2007: 134).
tersebut dinamakan gaya normal N, suatu nama yang berasal dari istilah
matematika, normal, yang berarti “tegak lurus” (Halliday, dkk, 2005: 167).
6. Contoh Gaya Normal
Menurut Halliday, dkk (2005: 167), jika sebuah benda dalam keadaan
diam pada suatu permukaan horizontal seperti di dalam Gambar 2.3, N berarah ke
atas dan berat benda W = mg berarah ke bawah. Untuk susunan partikular ini, kita
mendapatkan nilai N dari hubungan kedua ∑ Fy = may:
∑ Fy = N – mg = may (2.3)
dan sehingga, dengan ay = 0,
N = mg (2.4)
7
(Sumber: Halliday, dkk, 2005: 167)
Gambar 2.3: Benda yang dalam Keadaan Diam Berada di atas Permukaan
Meja Mendapat Gaya Normal N Tegak Lurus terhadap
Permukaan Meja
B. Hipotesis
Hipotesis dalam praktikum ini adalah: “Semakin besar gaya normal yang
diberikan, maka semakin besar pula gaya gesekan statik dan kinetik yang
diperoleh”.
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Identifikasi Variabel
Identifikasi masalah dalam praktikum ini adalah hubungan antara gaya
normal dengan gaya gesekan statik dan kinetik
a. Variabel Kontrol = Massa balok
b. Variabel Respon = Keadaan benda, gaya gesekan statik, dan gaya gesekan
kinetik
c. Variabel Manipulasi = Massa beban (gaya normal)
b. Variabel Respon
1. Keadaan Benda
Keadaan benda dalam praktikum ini adalah keadaan balok + beban yang
meliputi 2 keadaan, yaitu tepat akan bergerak dan bergerak (GLB).
2. Gaya Gesekan Statik
Gaya gesekan statik adalah gaya yang bekerja pada saat balok + beban
dalam keadaan diam atau tepat akan bergerak. Dilambangkan dengan fs.
3. Gaya Gesekan Kinetik
Gaya gesekan kinetik adalah gaya yang bekerja pada saat balok + beban
9
c. Variabel Manipulasi
Massa beban adalah massa dari balok lain yang digunakan sebagai beban
dalam praktikum ini yang diukur menggunakan neraca digital. Ada 3 massa beban
yang berbeda dalam praktikum ini. Massa beban jika ditambahkan dengan massa
balok sebelumnya inilah yang dimasukkan sebagai besar dari gaya normal.
10
D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
2 Menentukan NST dari neraca pegas dan neraca digital yang digunakan
dalam praktikum
3. Mengukur massa balok dengan menggunakan neraca digital
4. Mengukur massa 3 buah beban dengan menggunakan neraca digital
5. Merangkai alat-alat dan bahan seperti gambar berikut:
11
7. Memperhatikan penunjukan skala pada neraca pegas pada saat benda
(balok + beban) dalam keadaan tepat akan bergerak
8. Memperhatikan penunjukan skala pada neraca pegas pada saat benda
(balok + beban) dalam keadaan bergerak (GLB)
9. Melakukan langkah 6-8 pada beban lain yang ditambahkan di atas balok
10. Mencatat hasil praktikum ke dalam tabel praktikum
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1: Hubungan antara Gaya Normal dengan Gaya Gesekan Statik
dan Kinetik
B. Pembahasan
Dari persamaan fs = µ s . N dan fk = µ k . N dimana fs adalah gaya gesekan
statik, fk adalah gaya gesekan kinetik, dan N adalah gaya normal, maka dapat
dinyatakan bahwa gaya normal sebanding atau berbanding lurus dengan gaya
gesekan statik dan kinetik. Artinya, besarnya gaya normal mempengaruhi
besarnya gaya gesekan statik dan kinetik.
Pada praktikum ini digunakan 1 balok dengan massa 0,212 Kg dan 3 buah
beban (balok lain) dengan massa yang berbeda-beda, yaitu sebesar 0,044 Kg,
0,087 Kg, dan 0,129 Kg. Massa balok ditambahkan dengan suatu beban
digunakan sebagai besar dari gaya normal. Gaya gesekan statik adalah gaya
gesekan yang bekerja pada saat benda dalam keadaan tepat akan bergerak dan
13
gaya gesekan kinetik adalah gaya gesekan yang bekerja pada saat benda dalam
keadaan bergerak (GLB).
Pada gaya normal pertama, yaitu sebesar 2,56 N diperoleh gaya gesekan
statik 2,56 N dengan benda dalam keadaan tepat akan bergerak dan gaya gesekan
kinetik 1,40 N dengan benda dalam keadaan bergerak (GLB). Pada gaya normal
kedua, yaitu sebesar 2,99 N diperoleh gaya gesekan statik 2,99 N dengan benda
dalam keadaan tepat akan bergerak dan gaya gesekan kinetik 1,75 N dengan
benda dalam keadaan bergerak (GLB). Pada gaya normal terakhir, yaitu gaya
normal ketiga sebesar 3,41 N diperoleh gaya gesekan statik 3,41 N dengan benda
dalam keadaan tepat akan bergerak dan gaya gesekan kinetik 2,10 N dengan
benda dalam keadaan bergerak (GLB).
Berdasarkan hasil praktikum tersebut terlihat bahwa gaya gesekan statik
yang bekerja pada benda dalam keadaan tepat bergerak memiliki nilai yang sama
dengan gaya normal (fs = N) dan gaya gesekan statis selalu lebih besar daripada
gaya gesekan kinetik yang bekerja pada benda dalam keadaan bergerak (GLB)
dengan kata lain fs > fk, serta terlihat bahwa jika gaya normal yang diberikan
diperbesar, maka gaya gesekan statik dan kinetik yang dihasilkan juga ikut
meningkat. Hal ini juga ditunjukkan oleh Grafik 1: Hubungan antara Gaya
Normal dengan Gaya Gesekan Statik dan Grafik 2: Hubungan antara Gaya
Normal dengan Gaya Gesekan Kinetik pada lampiran analisis hasil perhitungan.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah semakin besar
gaya normal yang digunakan atau yang diberikan, maka semakin besar pula gaya
gesekan statik dan kinetik yang diperoleh atau dihasilkan, begitupun sebaliknya
semakin kecil gaya normal yang digunakan atau yang diberikan, maka semakin
kecil pula gaya gesekan statik dan kinetik yang diperoleh atau dihasilkan.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan terkait dengan praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebaiknya faktor lain selain gaya normal yang berhubungan dengan gaya
gesekan statik dan kinetik juga dipraktikumkan sehingga dapat dibuktikan
faktor-faktor apa saja yang berhubungan atau mempengaruhi besarnya gaya
15
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C., 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Halliday, Resnick, dkk., 2005. Dasar-dasar Fisika Versi diperluas Jilid 1.
Tangerang: Binarupa Aksara.
Kamajaya, 2007. Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Grafindo.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
16
LAMPIRAN
17
Lampiran 1: Analisis Perhitungan Hasil Praktikum
1. Rumus Umum
a. Benda Tepat Akan Bergerak
fs = µ s . N
µ s = fs
N
b. Benda dalam Keadaan GLB
fk = µ k . N
µ k = fk
N
2. Perhitungan
18
2,99
= 0,58
µ k3 = fk3
N3
= 2,10
3,41
= 0,61
3. Rambat Ralat
µ s = fs µ s = fs . N-1
N
∆ µs = µ s . ∆fs + µ s . ∆N
fs N
∆ µ s = ∆fs + ∆N µ s
fs N
µ k = fk µ k = fk . N-1
N
∆ µk = µ k . ∆fk + µ k . ∆N
fk N
∆ µ k = ∆fk + ∆N µ k
fk N
19
a. Benda dalam Keadaan Tepat Akan Bergerak
Percobaan 1
∆ µ s1 = ∆fs + ∆N µ s1
fs1 N1
Percobaan 2
∆ µ s2 = ∆fs + ∆N µ s2
fs2 N2
20
Derajat Kepercayaan (DK) = 100 % - KR
= 100 % - 4 %
= 96 %
Pelaporan Fisika (PF) = µ s2 ± ∆ µ s2
= 1,00 ± 0,04
Percobaan 3
∆ µ s3 = ∆fs + ∆N µ s3
fs3 N3
= 1,00 ± 0,02
∆ µ k1 = ∆fk + ∆N µ k1
fk1 N1
21
= 0,05 + 0,05 0,55
1,40 2,56
= 0,03 + 0,02 0,55
= 0,03
Kesalahan Relatif (KR) = ∆ µ k1 x 100 %
µ k1
= 0,03 x 100 %
0,55
= 5,45 %
Derajat Kepercayaan (DK) = 100 % - KR
= 100 % - 5,45 %
= 94,55 %
Pelaporan Fisika (PF) = µ k1 ± ∆ µ k1
= 0,55 ± 0,03
Percobaan 2
∆ µ k2 = ∆fk + ∆N µ k2
fk2 N2
22
= 0,58 ± 0,03
Percobaan 3
∆ µ k3 = ∆fk + ∆N µ k3
fk3 N3
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
2.56 2.99 3.41
23
Tan = ∆fs
∆µ s
= fs2- fs1
µ s2- µ s1
= 2,99-2,56
1-1
= 0,43
0
=0
1,5
0,5
0
2.56 2.99 3.41
Tan = ∆fk
∆µ k
= fk2- fk1
µ k2- µ k1
= 1,75-1,40
0,58-0,55
= 0,35
0,03
= 11,67
24
Lampiran 2: Foto-foto Praktikum
25
Gambar 3: Pengukuran Massa Balok
26
Gambar 5: Pengukuran Massa Beban
27
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ahsan Wahyudin, S.Pd., lahir di Kel. Minasate’ne,
Kec. Pangkeje’ne, Kab. Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan
pada hari senin tanggal 3 Mei 1993. Penyusun merupakan
buah hati dari pasangan Drs. H. Ambo Tang dan Dra. Hj.
Haslinda Gassing. Penyusun adalah anak pertama dari 2 orang
bersaudara.
Riwayat pendidikan formal penyusun bermula di TK
Pertiwi Ranting Minasate’ne (1997-1999). Setelah tamat,
penyusun melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri 14 Bontote’ne (1999-2005).
Setelah tamat, penyusun melanjutkan pendidikan tingkat menengah pertama di
MTs Muhammadiyah Sibatua Pangkaje’ne (2005-2008). Setelah lulus, penyusun
melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMA Negeri 1 Pangkaje’ne
(2008-2011). Selanjutnya, penyusun melanjutkan pendidikan S1 dengan
mengambil jurusan Pendidikan Fisika di Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar (2011-2015). Pada tahun 2015 pula, penyusun dinyatakan
diterima sebagai mahasiswa S2 Program Studi Pendidikan Fisika Universitas
Negeri Makassar (UNM) dan sampai sekarang masih menjalani perkuliahan
Semester 1.
Beberapa penghargaan atau prestasi yang pernah diperoleh oleh penyusun
adalah sebagai berikut:
1. Juara 2 Lomba Kaifiat Shalat SD Tingkat Wilayah II Kecamatan Minasate'ne
(2003)
2. Juara 1 Lomba Kaifiat Shalat SD Tingkat Kecamatan Minasate'ne (2004)
3. Juara 2 Lomba Cerdas Cermat Terumbu Karang SMA Tingkat Kabupaten
Pangkep (2009)
4. Penyisihan Grup Lomba Cerdas Cermat UUD 1945 & TAP MPR SMA Se
Sulawesi Selatan (2009)
5. Semifinalis Lomba Cerdas Cermat Terumbu Karang SMA Tingkat Propinsi
Sulawesi Selatan (2010)
6. Juara 2 Lomba Duta KarangSMA Tingkat Kabupaten Pangkep (2011)
Penyusun juga tidak lupa untuk aktif di berbagai organisasi dan komunitas.
Riwayat/pengalaman organisasi dan komunitas yang digeluti beserta
jabatan/pangkat yang diemban oleh penyusun adalah sebagai berikut:
1. Pramuka di SD Negeri 14 Bontote'ne Pangkep sebagai Anggota Pramuka
Tingkat Siaga (2003-2005)
2. Pramuka di Gugus Depan 741/742 MTs Muhammadiyah Sibatua Pangkep
sebagai Anggota Pramuka Tingkat Penggalang Ramu dan Rakit (2005-2007)
28
3. Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) di MTs Muhammadiyah Sibatua
Pangkep sebagai Anggota (2006-2008)
4. Hizbul Wathan di MTs Muhammadiyah Sibatua Pangkep sebagai Anggota
(2007-2008)
5. Pramuka di Dewan Ambalan Kaluku Loloa Gugus Depan 001/002 SMA
Negeri 1 Pangkeje'ne Pangkep (2008-2011) sebagai:
- Peserta Pencapaian SKU Pramuka Tingkat Penegak Bantara (2008-2009)
- Wakil Sekretasis di Dewan Ambalan Pencapaian SKU Pramuka Tingkat
Penegak Bantara (2009-2010)
- Panitia dan Pendamping di Dewan Ambalan Pencapaian SKU Pramuka
Tingkat Penegak Bantara (2010-2011)
6. IPPM Pangkep di Koordinator UIN Alauddin Makassar sebagai Anggota
(2011-2015)
7. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) di HMJ Pendidikan Fisika UIN
Alauddin Makassar (2012-2015) sebagai:
- Wakil Koordinator Divisi Keagamaan & Kerohanian (2012-2013)
- Koordinator Divisi Keagamaan & Kerohanian (2013-2014)
- Sekretaris Umum (2014-2015)
8. Rumah Pelangi Kardus (Rumah Peka) UIN Alauddin Makassar sebagai
Anggota (2014-2015)
9. Gerakan Sedekah Buku Helloprivate sebagai Anggota (2015-sekarang)
10. Relawan Panitia Kelas Inspirasi Makassar 4 sebagai Anggota Divisi
Recruitment (2015-sekarang)
Riwayat pekerjaan penyusun antara lain semasa kuliah S1 semester 3
pernah aktif di Laboratorium Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Alauddin Makassar sebagai pembimbing praktikum pada mata kuliah Kimia
Dasar di jurusan Pendidikan Fisika dan di semester 3 ini pula penyusun menjadi
tentor privat mata pelajaran IPA Terpadu SD persiapan UN SD (2012). Semua
Kegiatan ini dilakukan untuk menambah pengalaman selama masa kuliah dan
akan menjadi penunjang life skill di masa mendatang. Namun semua hal itu,
belum membuat penyusun merasa puas dan berharap untuk dapat memperoleh
ilmu dan pendidikan yang lebih tinggi lagi.
29