Anda di halaman 1dari 7

HUKUM II NEWTON TENTANG GERAK

Nur Arthika Putri

Prodi Kimia Sains Dan Teknologi Uin Alauddin Makassar


Jl. Sultan Alauddin No.63 Gowa Sulawesi Selatan
Email : nurarthikaputri@gmail.com

Abstrak
Setiap benda atau mahkluk hidup pasti bergerak. Benda dikatakan bergerak apabila
terjadi perubahan posisi benda tersebut terhadap sebuah titik acuan. Karena bergantung pada
titik acuan maka gerak dikatakan bersifat relatif. Gaya merupakan suatu besaran yang
menyebabkan benda bergerak. Gaya juga merupakan besaran yang menyebabkan benda
bergerak. Gaya dapat menyebabkan perubahan pada benda, yaitu perubahan bentuk, sifat
gerak benda, kecepatan, dan arah benda. Disisi lain gaya tidak selalu menyebabkan gerak.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton mengenai
sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental.
Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum
ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang
merupakan dasar mekanika klasik. Hukum Newton ini disebut juga dengan tiga hukum
gerak monumental yang kemudian dikembangkan beliau dalam bukunya yaitu Philosophi
Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687. Sebuah gaya
memiliki nilai dan arah, sehingga merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan
penjumlahan. Praktikum ini bertujuan untuk dapat memverifikasi hukum kedua newton
tentang gerak dimana, Hukum II Newton menjelaskan bahwa benda yang bekerja pada
sebuah gaya atau beberapa gaya yang resultannya tidak nol. Kecepatan benda selalu berubah
dengan demikian benda mengalami percepatan. Maka dari itu ada kaitan antara resultan
gaya dengan percepatan yang ditimbulkannya. Kaitan ini diselidiki oleh Isaac Newton
sehingga ia berhasil mencetuskan hukum keduanya tentang gerak, yang dikenal sebagai
Hukum II Newton.
Kata Kunci: Gerak, Hukum newton, Kecepatan, Percepatan.

PENDAHULUAN
Suatu benda yang bergerak pasti memiliki suatu nilai kecepatan dan
percepatan, dimana nilai kecepatan dan percepatan tersebut bergantung pada jarak
tempuh dan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut. Gerakan benda
pada bidang datar tentunya memiliki perbedaan dengan gerak jatuh bebas, dimana
gerak pada bidang datar hanya mengarah pada sumbu x saja sedangkan gerak jatuh
bebas komponen percepatannya hanya mengarah pada sumbu y saja
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menggunakan berbagai macam benda
yang mempunyai massa yang berbeda dan dapat bergerak. Seperti saat seseorang
mendorong gerobak, gerobak tersebut memiliki massa dan bergerak. Selain contoh
tersebut ada banyak lagi benda yang dapat bergerak, yaitu katrol, sepeda, mobil,
trolly dan lain sebagainya. Untuk bergerak benda-benda tersebut memiliki gaya yang
mendorong dan menariknya, dengan demikian benda tersebut memiliki kecepatan dan
percepatan.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang melatarbelakangi percobaan ini adalah
untuk mengetahui hubungan jarak terhadap waktu, hubungan kecepatan terhadap
waktu dengan jarak tetap, hubungan jarak dan waktu dengan gaya tetap dan pengaruh
percepatan terhadap waktu dengan jarak tetap.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan jarak terhadap waktu dengan massa tetap?
2. Bagaimana hubungan kecepatan terhadap waktu dengan jarak tetap?
3. Bagaimana hubungan antara jarak dan waktu dengan gaya tetap?
4. Bagaimana pengaruh percepatan terhadap waktu dengan jarak tetap?
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan jarak terhadap waktu dengan massa tetap.
2. Untuk mengetahui hubungan kecepatan terhadap waktu dengan jarak tetap.
3. Untuk megetahui hubungan antara jarak dan waktu dengan gaya tetap.
4. Untuk mengetahui pengaruh percepatan terhadap waktu dengan jarak tetap.
Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini yaitu dapat mengetahui hukum newton dua tentang gerak.
TINJAUAN PUSTAKA
Firman Allah dalam Q.S Al-Jatsiyah ayat 22 yang berbunyi:

َ‫س بِ َما َك َسبَ ۡت َوهُمۡ اَل ي ُۡظلَ ُمون‬


ِ ۢ ‫َى ُكلُّ ن َۡف‬ ِّ ‫ض بِ ۡٱل َح‬
Uٰ ‫ق َولِتُ ۡجز‬ َ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬
ِ ‫ق ٱهَّلل ُ ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
َ َ‫َو َخل‬
Terjemahan:
“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan
agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka
tidak akan dirugikan.”
Integrasi Ayat: Allah maha adil dan bijaksana. Benda akan bergerak lebih
cepat jika diberi gaya yang lebih. Begitu pula hidup, akan lebih cepat bergerak dan
maju jika diberikan gaya yang lebih besar. Dalam melakukan pergerakan dan
memperjuangkan hidup tentu tidak berjalan mulus pasti aka nada hal yang terjadi dan
tidak sesuai keinginan atau dengan kata lain berlawanan
Menurut Ishaq (2007: 68), bahwa Salah satu ahli fisika yakni Issac Newton
menerbitkan sebuah paper yang amat monumental dan bahkan menjadi sebuah buku
dasar yang melandasi seluruh teori tentang gerak benda. Pada dasarnya paper
berjudul “philosophie naturalis prinsicipia matematica” itu menyatakan tiga pokok
pernyataan, yang dikenal dengan tiga hukum newton. Tiga hukum newton inilah yag
menjadi landasan ilmu mekanika klasik hingga saat ini.
Menurut Ishaq (2007: 68-69), bahwa bunyi hukum I Newton:
“ jika resultan gaya (jumlah seluruh gaya) pada sebuah benda nol, maka kecepatan
benda tidak berubah (tetap)”
Hukum newton pada dasarnya menyatakan bahwa sebuah benda secara alami
cenderung mempertahankan keadaanya, kecuali ada gaya yang mengganggu keadaan
ini. Artinya jika benda mula-mula diam, maka ia akan tetap diam. Tetapi jika benda
semula bergerak dengan kecepatan tetap v, maka akan tetap bergerak juga dengan
kecepatan v. Hal ini berarti untuk mempertahankan sebuah benda supaya bergerak
atau diam tidak diperlukan gaya sama sekali atau dengan kata lain secara alami,
benda akan mempertahankan keadaan dirinya kecuali sebuah gaya yang tidak
berimbang bekerja padanya (menarik atau mendorongnya) yang dalam bahasa
matematis, dapat dituliskan sebagai:
𝛴F = 0 (1)
Menurut Giancoli (2014: 96) Hukum kedua newton tentang gerak atau
newton’s second law of motionsecara matematis menyatakan “Percepatan sebuah
benda berbanding lurus dengangaya neto yang bekerja padanya, dan berbanding
terbalik dengan massanya. Arah percepatan adalah searah gaya neto yang bekerja
pada benda”. Dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:
ΣF (2)
a=
m
Hukum kedua newton mengaitkan deskripsi gerak dengan sebab terjadinya
gerak, yaitu gaya. Ini merupakan salah-satu hubungan paling mendasar didalam ilmu
fisika. Dari hukum kedua newton, kita dapat membuat definisi yang lebih tepat
mengenai gaya sebagai suatu tindakan yang mampu mempercepat sebuah benda.
Menurut Ishaq (2007: 71-72), bahwa bunyi hukum III newton berbunyi:

“ setiap gaya yang mengenai sebuah benda kedua, maka kedua benda tersebut akan

menghasilkan gaya yang sama besar dan berlawanan arah pada benda pertama”.

Sifat pasangan gaya aksi reaksi adalah besar dari kedua gaya adalah sama. Arah gaya

aksi dengan reaksi berlawanan dan kedua gaya terletak dalam satu garis lurus. Dalam

ungkapan matematis hukum aksi-reaksi ini adalah:

𝛴Faksi𝛴Freaksi (3)

Menurut Young dan freedman (2002:110), bahwa ketiga hukum newton tentang

gerak mengandung semua prinsip dasar yang diperlukan untuk menyelesaikan

berbagai persoalan yang cukup luas di bidang mekanika. Hukum-hukum ini

bentuknya sangat sederhana, tetapi proses penerapannya pada situasi tertentu dapat

menjadi tantangan yang sesungguhnya.


Aplikasi hukum dua newton dalam kehidupan sehari-hari yakni:

1. Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan

bertambah besar.

2. Pada gerakan di dalam lift, ketika kita berada di dalam lift yang sedang

bergerak , gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift

bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya berat yang lebih besar

dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal yang sebaliknya terjadi ketika

lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift bergerak ke bawah, kita

akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada saat lift dalam keadaan

diam.

3. Permainan kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat

menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama atau

dengan kata lain percepatan berbanding terbalik dengan massanya.

METODE PERCOBAAN

Waktu dan Tempat


Percobaan ini di lakukan pada hari Senin, 09 Desember 2019 pukul 07.30-
10.00 Wita. Bertempat di Laboratorium Fisika Dasar Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu Beban secukupnya
berfungsi sebagai objek yang akan diukur massanya, stopwatch berfungsi sebagai alat
ukur waktu, mistar berfungsi sebagai alat ukur panjang, rel presisi dan kereta
dinamika berfungsi sebagai landasan gerak objek.
Prosedur kerja
Memasang kereta dinamis pada rel presisi,Selanjutnya menentukan jarak yang
akan ditempuh oleh kereta dinamis, Menggerakkan kereta dinamis dengan cara
menekan peluncur kereta pada ujung rel presisi bersamaan dengan itu nyalakan
stopwatch, Kemudian mencatat waktu yang dibutuhkan kereta dinamis untuk sampai
pada batas yang telah ditentukan. Mengulangi prosedur yang samamenggunakan
massa beban yang berbeda.

PENUTUP

Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak yang
ditempuh suatu benda maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan. Atau dengan
kata lain, jarak berbanding lurus dengan waktu. Semakin cepat kecepatan yang
dimiliki suatu benda maka waktu yang dibutuhkan semakin sedikit. Semakin jauh
jarak yang ditempuh suatu benda dengan gaya tetap maka waktu yang dibutuhkan
juga akan semakin banyak. Semakin besar percepatan suatu benda maka waktu yang
dibutuhkan juga akan semakin sedikit.
Saran
Pada percobaan berikutnya sebaiknya menggunakan millisecond timer agar
dapat mengetahui waktu seperseribu detik sehingga pada hasil pengukuran dapat
dilihat perbedaannya lebih jelas lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Dauglas C. 2001. Fisika edisi kelima jilid (terjemahan). Erlangga: Jakarta.

Halliday, dkk. 2001. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Ishaq, Mohamad. 2007.Fisika Dasar Edisi 2. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Penuntun praktikum fisika dasar 1.2019. Universitas Islam Negeri Alauddin


Makassar.
Young and Freedman. 2002. Fisika Universitas Edisi kesepuluh jilidI(terjemahan).
Erlangga: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai