Abstrak
Hukum-hukum newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak newton itu sendiri
merupakan hukum yang fundamental. Artinya hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip
lain dan dengan hukum ini memungkinkan kita dapat memahami jenis gerak. Hukum gerak newton
adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak
yang disebabkannya. Telah dilakukan praktikum mengenai Hukum II Newton tentang gerak pada hari
jumat 22 november 2019 yang bertempat di Laboratorium Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Alauddin Makassar. Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan hukum II Newton serta menentukan
pengaruh jarak terhadap waktu dengan massa tetap, pengaruh kecepatan terhadap waktu dengan jarak
tetap, hubungan jarak dan waktu dengan gaya tetap, pengaruh percepatan terhadap waktu dan jarak
tetap. Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah memasang kereta dinamis pada rel presisi,
menekan peluncur kereta pada ujung rel presisi bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch dan
mengulangi percobaan masing-masing sebanyak tiga kali dengan jarak, massa dan gaya yang berbeda.
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data yakni percepatan 0,5 m/s2, gaya sebesar
0,025 N dan kecepatan sebesar 0,5 m/s.
Pendahuluan
Suatu benda yang bergerak pasti memiliki suatu nilai kecepatan dan
percepatan, dimana nilai kecepatan dan percepatan tersebut bergantung pada jarak
tempuh dan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut. Gerakan benda
pada bidang datar tentunya memiliki perbedaan dengan gerak jatuh bebas, dimana
gerak pada bidang datar hanya mengarah pada sumbu x saja sedangkan gerak jatuh
bebas komponen percepatannya hanya mengarah pada sumbu y saja
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menggunakan berbagai macam benda
yang mempunyai massa yang berbeda dan dapat bergerak. Seperti saat seseorang
mendorong gerobak, gerobak tersebut memiliki massa dan bergerak. Selain contoh
tersebut ada banyak lagi benda yang dapat bergerak, yaitu katrol, sepeda, mobil,
trolly dan lain sebagainya. Untuk bergerak benda-benda tersebut memiliki gaya yang
mendorong dan menariknya, dengan demikian benda tersebut memiliki kecepatan dan
percepatan.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang melatarbelakangi percobaan ini adalah
untuk mengetahui hubungan jarak terhadap waktu, hubungan kecepatan terhadap
waktu dengan jarak tetap, hubungan jarak dan waktu dengan gaya tetap dan pengaruh
percepatan terhadap waktu dengan jarak tetap.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu:
1. Bagaimana hubungan jarak terhadap waktu dengan massa tetap?
2. Bagaimana hubungan kecepatan terhadap waktu dengan jarak tetap?
3. Bagaimana hubungan antara jarak dan waktu dengan gaya tetap?
4. Bagaimana pengaruh percepatan terhadap waktu dengan jarak tetap?
Tujuan
Tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui hubungan jarak terhadap waktu dengan massa tetap.
2. Untuk mengetahui hubungan kecepatan terhadap waktu dengan jarak tetap.
3. Untuk megetahui hubungan antara jarak dan waktu dengan gaya tetap.
4. Untuk mengetahui pengaruh percepatan terhadap waktu dengan jarak tetap.
Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini yaitu dapat mengetahui hukum newton dua tentang gerak.
Tinjauan Pustaka
Firman Allah dalam Q.S Al-Jatsiyah ayat 22 yang berbunyi:
𝛴F = 0 .............................................................................(1)
Menurut Giancoli (2014: 96) Hukum kedua newton tentang gerak atau
newton’s second law of motion secara matematis menyatakan “Percepatan sebuah
benda berbanding lurus dengan gaya neto yang bekerja padanya, dan berbanding
terbalik dengan massanya. Arah percepatan adalah searah gaya neto yang bekerja
pada benda”. Dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:
𝛴F
a= …………………………………….…. (2)
𝑚
Hukum kedua newton mengaitkan deskripsi gerak dengan sebab terjadinya gerak,
yaitu gaya. Ini merupakan salah-satu hubungan paling mendasar didalam ilmu fisika.
Dari hukum kedua newton, kita dapat membuat definisi yang lebih tepat mengenai
Menurut Ishaq (2007: 71-72), bahwa bunyi hukum III newton berbunyi:
“ setiap gaya yang mengenai sebuah benda kedua, maka kedua benda tersebut akan
menghasilkan gaya yang sama besar dan berlawanan arah pada benda pertama”.
Sifat pasangan gaya aksi reaksi adalah besar dari kedua gaya adalah sama. Arah gaya
aksi dengan reaksi berlawanan dan kedua gaya terletak dalam satu garis lurus. Dalam
tentang gerak mengandung semua prinsip dasar yang diperlukan untuk menyelesaikan
bentuknya sangat sederhana, tetapi proses penerapannya pada situasi tertentu dapat
1. Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan
bertambah besar.
2. Pada gerakan di dalam lift, ketika kita berada di dalam lift yang sedang
bergerak , gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift
bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya berat yang lebih besar
dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal yang sebaliknya terjadi ketika
lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift bergerak ke bawah, kita
akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada saat lift dalam keadaan
diam.
3. Permainan kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama atau
dengan kata lain percepatan berbanding terbalik dengan massanya.
Metode Percobaan
Waktu dan Tempat
Jenis praktikum yang dilakukan adalah percobaan hukum II newton tentang
gerak yang dilakukan pada hari jumat 22 november 2019 bertempat di laboratorium
fisika.
Prosedur kerja
Memasang kereta dinamis pada rel presisi, Selanjutnya menentukan jarak
yang akan ditempuh oleh kereta dinamis, Menggerakkan kereta dinamis dengan cara
menekan peluncur kereta pada ujung rel presisi bersamaan dengan itu nyalakan
stopwatch, Kemudian mencatat waktu yang dibutuhkan kereta dinamis untuk sampai
pada batas yang telah ditentukan. Mengulangi prosedur yang sama menggunakan
massa beban yang berbeda.
Hasil dan pembahasan
Hasil
A. Analisis Data tanpa Kepastian
a. Menghitung Kecepatan
No. V ΔV KR DK AB Pf
1. 0,5 m/s 0,0035 0,7 % 99,3% 3,154 0,5±0,0035
2. 0,52 m/s 0,0028 0,538 % 99,462% 3,269 0,52±0,0028
3. 0,58 m/s 0,0031 0,534 % 99,466% 3,275 0,58±0,0031
b. Menghitung Percepatan
No. A Δa KR DK AB Pf
1. 0,5 m/s2 0,006 1,2 98,8 1,92 0,5±0,006
2. 0,45 m/s2 0,0088 1,9 98,1 2,72 0,45±0,0088
3. 0,48 m/s2 0,0084 1,7 98,3 2,76 0,48±0,0084
c. Menghitung Gaya
No. F ΔF KR DK AB Pf
1. 0,025 N 0,0111 44,4 55,6 1,35 0,025± 0,0111
2. 0,022 N 0,0096 43,6 56,4 1,36 0,022 ±0,0096
3. 0,024 N 0,0092 38,3 61,7 1,41 0,024 ±0,0092
No. V ΔV KR DK AB Pf
1. 0,56 m/s 0,0031 0,55 99,45 3,259 0,56±0,0031
2. 0,48 m/s 0,0027 0,56 99,44 3,251 0,48±0,0027
3. 0,42 m/s 0,0023 0,54 99,46 3,267 0,42±0,0023
b. Menghitung Percepatan
No. A Δa KR DK AB Pf
1. 0,52 m/s2 0,0057 1 99 2 0,52±0,0057
2. 0,38 m/s2 0,0049 1,2 98,8 2,920 0,38±0,0049
3. 0,3 m/s2 0,0029 0,9 99,1 3,04 0,3±0,0029
c. Menghitung Gaya
No. F ΔF KR DK AB Pf
1. 0,026 N 0,01 38,4 61,6 1,415 0,026±0,01
2. 0,038 N 0,008 21 79 1,677 0,038±0,008
3. 0,036 N 0,007 21,6 78,4 1,665 0,036±0,007
No. V ΔV KR DK AB Pf
1. 0,44m/s 0,0029 0,65 99,35 3,187 0,44±0,0029
2. 0,43 m/s 0,0023 0,53 99,47 3,275 0,43±0,0023
3. 0,40m/s 0,0018 0,18 99,82 3,346 0,40±0,0018
b. Menghitung Percepatan
No. A Δa KR DK AB Pf
1. 0,39 m/s2 0,004 1 99 3 0,39±0,004
2. 0,31 m/s2 0,003 0,9 99,1 3,04 0,31±0,003
3. 0,23 m/s2 0,002 0,8 99,2 3,09 0,23±0,002
c. Menghitung gaya
No. F ΔF KR DK AB Pf
1. 3 0,01 0,33 99,67 3,48 3±0,01
2. 3 0,008 0,26 99,74 3,58 3±0,008
3. 3 0,006 0,2 99,8 3,69 3±0,006
No. V ΔV KR DK AB Pf
1. 0,39 m/s 0,002 0,51 99,49 3,292 0,39±0,002
2. 0,65 m/s 0,004 0,61 99,39 3,214 0,65±0,004
3. 0,83 m/s 0,006 0,72 99,28 3,142 0,83±0,006
b. Menghitung Percepatan
No. A Δa KR DK AB Pf
1. 0,25 m/s2 0,002 0,8 99,2 3,09 0,25±0,002
2. 0,71 m/s2 0,007 0,98 99,02 3,04 0,71±0,007
3. 1,15 m/s2 0,015 1,3 98,7 2,88 1,15±0,015
c. Menghitung gaya
No. F ΔF KR DK AB Pf
1. 3N 0,0069 0,23 99,77 3,638 3±0,0069
2. 4N 0,0109 0,272 99,728 3,568 4±0,0109
3. 5N 0,0139 0,278 99,72 3,555 5±0,0139
Pembahasan:
Menurut Young and Freedman (2002, 102) bahwa percepatan benda
(perubahan kecepatan rata-rata) sama dengan jumlah (resultan) vektor dari semua
gaya yang bekerja pada benda, dibagi dengan massanya. Percepatan memiliki arah
yang sama dengan gaya total. Hukum kedua newton mengaitkan deskripsi gerak
dengan sebab terjadinya gerak, yaitu gaya. Ini merupakan salah satu hubungan yang
mendasar di dalam ilmu fisika. Dari hukum kedua newton, kita dapat membuat
definisi yang lebih tepat mengenai gaya sebagai suatu tindakan yang mampu
mempercepat sebuah benda.
Pada percobaan I didapatkan hasil yaitu pada jarak 0,5 m diperlukan waktu 1
sekon sedangkan saat jarak tempuh semakin jauh maka waktu yang dibutuhkan akan
semakin lama. Misalnya, saat jarak 0,6 m maka waktu yang diperlukan adalah 1,15
sekon. Dari percobaaan ini membuktikan bahwa semakin besar jarak yang ditempuh
maka waktu yang dibutuhkan juga akan semakin lama.
Pada percobaan kedua diperoleh hasil bahwa pada saat massa yang digunakan
sebesar 0,05 kg maka waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 0,6 m sebesar
1,06 sekon dan jika massa yang digunakan bertambah maka waktu yang diperlukan
untuk menempuh jarak yang sama akan semakin lama. Misalnya dengan massa 0,1 kg
dengan jarak tetap maka waktu yang dibutuhkan adalah 1,25 sekon. Atau dapat
dikatakan bahwa massa berbanding lurus terhadap waktu.
Pada percobaan ketiga yaitu pengaruh jarak terhadap waktu dengan gaya tetap
diperoleh bahwa jika jarak yang ditempuh jauh maka waktu yang diperlukan juga
semakin besar. Misalnya pada jarak tempuh 0,5 m waktu tempuhnya adalah 1,12
sekon. Sedangkan jika jaraknya semakin jauh maka waktu tempuh yang dibutuhkan
juga semakin lama.
Pada percobaan keempat diperoleh data yang menunjukkkan hubungan antara
gaya dan waktu dengan massa dan jarak yang tetap. Dimana dapat kita lihat pada saat
gayanya sebesar 3 Newton waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak adalah
1,53 sekon sedangkan saat gaya dinaikkan menjadi 4 newton maka waktu yang
dibutuhkan menjadi semakin singkat yaitu 0,91 sekon. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa hubungan antara gaya dengan waktu dengan massa dan gaya tetap yaitu
berbanding terbalik. Dengan kata lain, semakin besar gaya maka semakin cepat waktu
yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tetap. Berdasarkan percobaan ini diperoleh
data yang sesuai dengan teori. Meskipun, data yang diperoleh memiliki perubahan
yang tidak konstan.
Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Semakin jauh jarak yang ditempuh suatu benda maka semakin banyak waktu
yang dibutuhkan. Atau dengan kata lain, jarak berbanding lurus dengan
waktu.
2. Semakin cepat kecepatan yang dimiliki suatu benda maka waktu yang
dibutuhkan semakin sedikit.
3. Semakin jauh jarak yang ditempuh suatu benda dengan gaya tetap maka
waktu yang dibutuhkan juga akan semakin banyak.
4. Semakin besar percepatan suatu benda maka waktu yang dibutuhkan juga
akan semakin sedikit.
Saran
Pada percobaan berikutnya sebaiknya menggunakan millisecond timer agar
dapat mengetahui waktu seperseribu detik sehingga pada hasil pengukuran dapat
dilihat perbedaannya lebih jelas lagi.
Daftar Pustaka
Giancoli, Dauglas C. 2001. Fisika edisi kelima jilid (terjemahan). Erlangga: Jakarta.
Halliday, dkk. 2001. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid I. Jakarta : Erlangga.
V = s.t-1
𝜕V 𝜕V
ΔV = 𝜕S . Δs + 𝜕t . Δt
𝑠.𝑡 −1 𝑆.𝑡 −1
= . Δs| + | . Δt|
𝜕s 𝜕t
= 0,0005 m
1
Δm = 2 × NST neraca
1
= 2 × 0,00001 kg
= 0,000005 kg
1
Δt = 2 × NST stopwatch
1
= 2 × 0,01 s
= 0,005 s
LAMPIRAN I
0,5
= 1,00
= 0,5 m/s
2). Percepatan
Dik: v = 0,5 m
t = 1,00 s
Dit: a =….?
v
Penyelesaian: a = t
0,5
= 1,00
= 0,5 m/s2
3). Gaya
Dik: m = 0,5 m
a = 1,00 s
Dit: F =….?
Penyelesaian: F = m.a
= 0,5 . 0,5
= 0,25
1. Menghitung v untuk m= 0,05 kg, s= 0,5 m, dan t= 1,00 s.
Kesalahan Mutlak (Δv)
𝛥𝑠 𝛥𝑡
Δv = | + |.v
s t
0,0005 0,005
=| + | . 0,5 m/s
0,5 1,00
= 0,006 × 100%
= 0,6%
Derajat Kepercayaan (DK)
DK = 100 KR
= 100 0,6%
= 99,4%
Angka Berarti (AB)
ΔV
AB = 1 log V
0,003
= 1 log 0,5
= 1 log 0,006
= 1 (-2,22)
= 3,22
0,0005 2.0,005
=| + | . 0,5 m/s2
0,5 1,00
= 0,01 × 100%
= 1%
Derajat Kepercayaan (DK)
DK = 100 KR
= 100 1%
= 99%
Angka Berarti (AB)
Δa
AB = 1 log a
0,005
= 1 log 0,5
= 1 log 0,01
= 1 (-2)
=3
Pelaporan Fisika (Pf)
= 0,0111 . 0,25 N
= 0,002775 N
ΔF
KR = × 100%
F
0,002775
= × 100%
0,25
= 0,0111 × 100%
= 1,11%
ΔF
AB = 1 log F
0,002775
= 1 log 0,25
= 1 log 0,0111
= 1 (-1,95467)
= 2,95467
Pelaporan Fisika (Pf)
Pf = |0,25 ≠0,002775| m/s