Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIKA DASAR

HUKUM NEWTON 1 DAN 2


Dosen Pengampu : Rizka Hasmi Nasution, S.Pd, M.Si

Disusun oleh;
1. Derby dinata
2. Khairun nisa
3. Putri nabila
4. Lusi rahmayani
5. Nursalsabila

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN


PRODI S1 FARMASI
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyesaikan
makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amin Ya Robbal Alamiin

Medan, 27 Oktober 2023


BAB I

Pendahuluan

I.1 Latar belakang

Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi
ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang belajar gejala alam secara keseluruhan. Fisika
belajar materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis
(berukuran besar, misalnya gerak Bumi sekitar Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis
(berukuran kecil, misalnya gerak elektron mengelilingi bahasa inti) yang tentang dengan
perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan teknologi.

Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari gerak dan interaksi antara benda-
benda di alam semesta. Salah satu konsep paling penting dalam fisika adalah Hukum Newton,
yang dirumuskan oleh Sir Isaac Newton pada abad ke-17. Hukum Newton terdiri dari tiga
hukum dasar yang menjelaskan interaksi antara benda-benda dan gerakan mereka.

I.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapun bahasan rumusan masalah meliputi :
1. Definisi dan perbedaan Hukum Newton 1 dan 2
2. Penerapan Hukum Newton 1 dan 2

I.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui definisi dan perbedaan dari Hukum Newton 1 dan 2
2. Untuk mengetahui Penggunaan Hukum Newton 1 dan 2
HUKUM NEWTON

I. Definisi

Hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Newton itu sendiri
merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan
dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis
gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik. Hukum Newton adalah
hukum gerak yang menjadi hukum dasar dinamika dengan merumuskan gaya terhadap
pengaruh gerak pada benda tertentu. Rumus ini kemudian dikenal dengan istilah Hukum
Newton 1, Hukum Newton 2, dan Hukum Newton 3.

II. Hukum Newton 1


A. Definisi
Hukum Newton pertama, juga dikenal sebagai Hukum Inersia, menyatakan bahwa
sebuah benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan
konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja padanya.

Hukum Newton 1 adalah menunjukkan resultan gaya yang bekerja pada benda
dengan komposisi yang sama dengan nol, maka benda yang awalnya diam akan
selamanya terus diam. Sedangkan benda awalnya bergerak lurus beraturan, maka akan
selamanya terus bergerak lurus beraturan dalam kecepatan yang tetap. Jadi dapat
disimpulkan bahwa dalam Hukum Newton 1 percepatan benda berbanding lurus dengan
gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa atau berat
benda itu sendiri.

Sifat benda pada Hukum Newton 1 cenderung mempertahankan keadaannya semula


dengan sifat kelembaman atau kadar inersia yang sama. Itulah sebabnya mengapa Hukum
Newton 1 disebut juga dengan istilah Hukum Kelembaman. Bentuk dari momen inersia
pada Hukum Newton 1 terjadi beragam, misalnya momen inersia linear, momen inersia
massa, dan momen inersia polar atau kutub.
“Saat resultan gaya yang bekerja pada benda yang komposisinya sama dengan
nol, maka benda yang awalnya diam akan tetap terus diam. Kemudian benda yang
awalnya bergerak lurus beraturan maka akan tetap bergerak lurus beraturan dengan
kecepatan yang tetap”

B. Penerapan Hukum Newton 1


1) Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 1 adalah ketika naik mobil yang
bergerak cepat lalu tiba-tiba direm, maka penumpang di kursi mobil akan
otomatis terdorong ke depan. Sebaliknya, saat mobil berjalan pelan lalu tiba-tiba
digas mendadak maka penumpang di kursi mobil dalamnya akan terdorong ke
arah belakang.
2) meletakan sebuah koin di atas kain, kemudian kain ditarik dengan cepat, maka
koin tersebut akan tetap berada di tempat asalnya.

C. Rumus Hukum Newton 1


F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)

III. Hukum Newton 2


A. Definisi

Hukum Newton kedua, juga dikenal sebagai Hukum Perubahan Gerak, menyatakan
bahwa gaya yang bekerja pada sebuah benda akan menghasilkan percepatan pada benda tersebut
sebanding dengan gaya dan berlawanan arah dengan massa benda tersebut.

Hukum Newton 2 adalah berkaitan dengan kondisi benda yang bergerak dalam
keadaan massa benda dan gaya yang ada pada benda tersebut juga diperhitungkan. Hal ini
menunjukan percepatan benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada benda
tersebut, sedangkan massanya akan berbanding terbalik dengan percepatan benda. Arah
percepatan benda akan sama dengan arah gaya total yang bekerja pada benda tersebut.

Melalui Hukum Newton 2 gaya benda kemudian akan menjadi semakin besar jika
memperoleh kekuatan gaya yang searah dengan laju benda tersebut bergerak. Sebaliknya, jika
diberikan gaya berlawanan atau bertolak belakang melawan gaya benda, maka laju gaya akan
semakin lambat atau kecepatannya mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan laju yang
berubah.

Besar kecilnya lambat atau cepat yang dimiliki benda bergerak tersebut, maka akan
memengaruhi arah gerak benda. Hukum ini menjelaskan resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan kecepatan tertentu,
alias benda yang bergerak pasti memiliki percepatan.

“Percepatan yang terjadi karena perubahan dari kecepatan pada suatu benda akan sebanding
dengan resultan gaya atau jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut dan akan berbanding
terbalik dengan massa benda”

B. Penerapan Hukum Newton II


1) Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 2 adalah terlihat saat Grameds
mencoba melempar batu secara vertikal ke atas. Pada awalnya batu akan melaju
dengan kecepatan konstan ke atas, kemudian akan melambat dan berhenti karena
adanya gaya gravitasi. Batu itu akan turun ke permukaan bumi dengan kecepatan
dari massa batu ditambah dengan gaya gravitasi yang mempengaruhi percepatan
geraknya.

2) Contoh lainnya saat Grameds memiliki sebuah mobil mainan, kemudian coba tarik
mobil mainan itu ke belakang, maka mobil mainan tersebut akan mulai bergerak.
Semakin kuat Grameds menarik mobil mainannya, maka akan semakin cepat
mobil itu bergerak ke depan. Jadi dapat dikatakan bahwa hukum newton 3
menunjukan semakin besar gaya yang diberikan pada benda, maka percepatan
benda juga akan semakin besar.
3) memberi beban pada mobil mainan tersebut, maka gerak mobil tersebut semakin
melambat. Jadi dapat dikatakan pula bahwa semakin besar massa suatu benda,
maka juga akan mempengaruhi kecepatan benda tersebut menjadi lebih kecil.

C. Rumus Hukum Newton II


F = m.a
Keterangan:
F = adalah gaya (N)
m = adalah massa benda (kg)
a = adalah percepatan (m/s2).

IV. Kesimpulan
Hukum Newton 1 dan 2 adalah dua dari tiga hukum dasar yang menjelaskan gerak dan
interaksi antara benda-benda di alam semesta. Hukum Newton 1 menyatakan bahwa
sebuah benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan
konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja padanya. Hukum Newton 2 menyatakan
bahwa gaya yang bekerja pada sebuah benda akan menghasilkan percepatan pada benda
tersebut sebanding dengan gaya dan berlawanan arah dengan massa benda tersebut.
Konsep-konsep ini telah menginspirasi banyak penemuan dan aplikasi dalam fisika,
seperti mesin-mesin, kendaraan, pesawat terbang, roket, dan kamera.

Anda mungkin juga menyukai