Disusun oleh;
1. Derby dinata
2. Khairun nisa
3. Putri nabila
4. Lusi rahmayani
5. Nursalsabila
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amin Ya Robbal Alamiin
Pendahuluan
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi
ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang belajar gejala alam secara keseluruhan. Fisika
belajar materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis
(berukuran besar, misalnya gerak Bumi sekitar Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis
(berukuran kecil, misalnya gerak elektron mengelilingi bahasa inti) yang tentang dengan
perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan teknologi.
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari gerak dan interaksi antara benda-
benda di alam semesta. Salah satu konsep paling penting dalam fisika adalah Hukum Newton,
yang dirumuskan oleh Sir Isaac Newton pada abad ke-17. Hukum Newton terdiri dari tiga
hukum dasar yang menjelaskan interaksi antara benda-benda dan gerakan mereka.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapun bahasan rumusan masalah meliputi :
1. Definisi dan perbedaan Hukum Newton 1 dan 2
2. Penerapan Hukum Newton 1 dan 2
I.3 Tujuan
I. Definisi
Hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Newton itu sendiri
merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan
dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis
gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik. Hukum Newton adalah
hukum gerak yang menjadi hukum dasar dinamika dengan merumuskan gaya terhadap
pengaruh gerak pada benda tertentu. Rumus ini kemudian dikenal dengan istilah Hukum
Newton 1, Hukum Newton 2, dan Hukum Newton 3.
Hukum Newton 1 adalah menunjukkan resultan gaya yang bekerja pada benda
dengan komposisi yang sama dengan nol, maka benda yang awalnya diam akan
selamanya terus diam. Sedangkan benda awalnya bergerak lurus beraturan, maka akan
selamanya terus bergerak lurus beraturan dalam kecepatan yang tetap. Jadi dapat
disimpulkan bahwa dalam Hukum Newton 1 percepatan benda berbanding lurus dengan
gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa atau berat
benda itu sendiri.
Hukum Newton kedua, juga dikenal sebagai Hukum Perubahan Gerak, menyatakan
bahwa gaya yang bekerja pada sebuah benda akan menghasilkan percepatan pada benda tersebut
sebanding dengan gaya dan berlawanan arah dengan massa benda tersebut.
Hukum Newton 2 adalah berkaitan dengan kondisi benda yang bergerak dalam
keadaan massa benda dan gaya yang ada pada benda tersebut juga diperhitungkan. Hal ini
menunjukan percepatan benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada benda
tersebut, sedangkan massanya akan berbanding terbalik dengan percepatan benda. Arah
percepatan benda akan sama dengan arah gaya total yang bekerja pada benda tersebut.
Melalui Hukum Newton 2 gaya benda kemudian akan menjadi semakin besar jika
memperoleh kekuatan gaya yang searah dengan laju benda tersebut bergerak. Sebaliknya, jika
diberikan gaya berlawanan atau bertolak belakang melawan gaya benda, maka laju gaya akan
semakin lambat atau kecepatannya mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan laju yang
berubah.
Besar kecilnya lambat atau cepat yang dimiliki benda bergerak tersebut, maka akan
memengaruhi arah gerak benda. Hukum ini menjelaskan resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan kecepatan tertentu,
alias benda yang bergerak pasti memiliki percepatan.
“Percepatan yang terjadi karena perubahan dari kecepatan pada suatu benda akan sebanding
dengan resultan gaya atau jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut dan akan berbanding
terbalik dengan massa benda”
2) Contoh lainnya saat Grameds memiliki sebuah mobil mainan, kemudian coba tarik
mobil mainan itu ke belakang, maka mobil mainan tersebut akan mulai bergerak.
Semakin kuat Grameds menarik mobil mainannya, maka akan semakin cepat
mobil itu bergerak ke depan. Jadi dapat dikatakan bahwa hukum newton 3
menunjukan semakin besar gaya yang diberikan pada benda, maka percepatan
benda juga akan semakin besar.
3) memberi beban pada mobil mainan tersebut, maka gerak mobil tersebut semakin
melambat. Jadi dapat dikatakan pula bahwa semakin besar massa suatu benda,
maka juga akan mempengaruhi kecepatan benda tersebut menjadi lebih kecil.
IV. Kesimpulan
Hukum Newton 1 dan 2 adalah dua dari tiga hukum dasar yang menjelaskan gerak dan
interaksi antara benda-benda di alam semesta. Hukum Newton 1 menyatakan bahwa
sebuah benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan
konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja padanya. Hukum Newton 2 menyatakan
bahwa gaya yang bekerja pada sebuah benda akan menghasilkan percepatan pada benda
tersebut sebanding dengan gaya dan berlawanan arah dengan massa benda tersebut.
Konsep-konsep ini telah menginspirasi banyak penemuan dan aplikasi dalam fisika,
seperti mesin-mesin, kendaraan, pesawat terbang, roket, dan kamera.