Anda di halaman 1dari 5

MATERI FISIKA KELAS X KEPERAWATAN

KD. 3.2 MENGANALISIS HUKUM NEWTON DAN KONSEP GAYA


KD. 4.2 MENDEMONSTRASIKA HUKUM – HUKUM NEWTON DAN KONSEP GAYA
 Gaya
Gaya adalah : tarikan atau dorongan yang terjadi pada suatu benda

Gaya ini menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk benda.
Gaya memiliki nilai dan arah, sehingga masuk ke dalam besaran vektor.
Gaya dinotasikan/disimbolkan dengan F ( force ) dan satuan gaya adalah Newton (N)

Pengukuran gaya dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau neraca pegas.
Untuk melakukan sebuah gaya diperlukan tenaga. Semakin besar gaya yang hendak
dilakukan, maka semakin besar pula
tenaga yang harus dikeluarkan
Gaya memilki beberapa sifat yaitu :
1. Gaya mampu mengubah arah gerak benda
2. Gaya mempu mengubah bentuk benda
3. Daya mampu mengubah posisi benda dengan cara menggerakkan atau
memindahkannya.
Macam – macam gaya
Berdasarkan sentuhannya gaya terbagi menjadi 2 yaitu :

 Gaya Sentuh
 Gaya tak sentuh

 Gaya sentuh adalah : gaya yang bekerja dengan sentuhan.


Suatu gaya akan menghasilkan efek bila terjadi sentuhan dengan benda yang akan
diberikan gaya tersebut.

Bila tidak terjadi sentuhan, gaya tidak akan bekerja pada benda. Gaya ini muncul ketika
benda bersentuhan dengan benda lain sebagai sumber gaya.

Contohnya : seseorang yang memidahkan meja harus menyentuh meja dan mendorongnya
untuk berpindah tempat. Hal tersebut terjadi sentuhan antar manusia sebagai sumber gaya,
pada meja yang diberikan gaya. Jika tidak disentuh, meja tidak akan bergeser

 Gaya tak sentuh merupakan : gaya yang akan bekerja tanpa terjadinya sentuhan

Efek dari gaya yang dikeluarkan sunber daya tetap dapat dirasakan oleh benda meski tak
bersentuhan.

Contohnya : gaya magnet dan gaya gravitasi.

Jika seseorang meletakkan besi di dekat magnet, maka besi akan terarik ke arah magnet

Rumus gaya
Gaya memiliki 3 rumus dasar untuk menjelaskan gerak benda tiga rumus tersebut yaitu :
Hukum Newton

Hukum Newton adalah : Hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang


bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya.
Hukum gerak ini merupakan pondasi mekanika klasik yang dijabarkan dalam tiga
Hukum Fisika.
Sesuai dengan namanya, Hukum Newton dikemukaan oleh seorang ahli
fisika, matematika, dan filsafat dari Inggris yang bernama Sir Isaac Newton (1643 –
1722).
Ia menemukan hukum gravitasi, hukum gerak, kalkulus, teleskop pantul, dan spektrum.

Sir Isaac Newton

Hukum Newton 1
Bunyi hukum Newton 1adalah “Jika resultan pada suatu benda sama dengan nol, maka
benda yang diam akan tetap diam dan benda yang
bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap”.

Berdasarkan hukum ini, kamu dapat memahami bahwa suatu benda cenderung
mempertahankan keadaannya.

Benda yang diam akan cenderung untuk tetap diam dan benda yang bergerak akan
cenderung untuk tetap bergerak.

Oleh karena itu, Hukum Newton I juga disebut sebagai hukum kelembaman atau
hukum inersia.

Contoh penerapan Hukum Newton I : dapat kamu amati apabila kamu sedang dalam
kendaraan yang sedang bergerak kemudian direm secara mendadak, maka badan
kamu akan terdorong ke depan. Itulah yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk
tetap melaju”.

Contoh lainnya dapat kamu amati apabila kamu sedang duduk pada kendaraan yang
diam kemudian bergerak secara mendadak, maka badan kamu akan tersentak ke
belakang. Itulah yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk tetap diam”.   
Contoh-contoh diatas merupakan peristiwa kelembaman atau inersia.
Sifat kelembaman suatu benda ditentukan oleh massa benda tersebut.
Makin besar massa benda, maka kelembamannya akan semakin besar.

Massa merupakan besaran inersia suatu benda.


Semakin besar massa suatu benda, maka akan semakin besar gaya yang dibutuhkan
untuk membuat benda tersebut melakukan akselerasi atau percepatan.
Selain itu, massa benda yang besar akan lebih susah untuk digerakkan dari posisi diam
dan susah dihentikan dari kondisi bergerak.

Rumus hukum Newton 1 adalah : ∑F = 0


Ket : ∑F = resutan gaya ( kilogram m/s2)

Hukum Newton 2
Bunyi Hukum Newton II adalah : “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan
gaya total yang bekerja padanya dan berbanding
terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya”.

Berdasarkan Hukum Newton II, kamu dapat memahami bahwa suatu benda akan
bertambah kelajuannya jika diberikan gaya total yang arahnya sama dengan arah gerak
benda.

Akan tetapi, jika arah gaya total yang diberikan pada benda tersebut berlawanan dengan
arah gerak benda maka gaya tersebut akan memperkecil laju benda atau bahkan
menghentikannya.

Karena perubahan kelajuan atau kecepatan merupakan percepatan. Maka dapat


disimpulkan bahwa gaya total yang diberikan pada benda dapat menyebabkan
percepatan.

Contoh penerapan hukum Newton II dapat kamu amati apabila kamu menendang
sebuah bola (artinya kamu memberikan gaya kepada bola), maka bola tersebut akan
bergerak dengan percepatan tertentu.

Hukum Newton II dinotasikan dengan rumus:

Dimana:
 = gaya total yang bekerja pada benda (N)
 = massa benda (kg)
 = percepatan benda (m/s2)
Hukum Newton 3
Bunyi Hukum newton III adalah : “Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda
kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang
sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda
pertama.”

Contoh penerapannya adalah : saat kamu memukul meja (artinya memberikan gaya
kepada meja), maka meja tersebut akan memberikan gaya kembali kepada tangan
kamu dengan besar yang sama dan berlawanan arah dengan arah gaya yang kamu
berikan.

Oleh karena itu, semakin besar kamu memukul meja, maka tangan kamu akan semakin
sakit karena meja melakukan gaya yang juga semakin besar ke tangan kamu.
Perhatikan gambar dibawah.

Hukum Newton III dinotasikan dengan rumus:

Dimana:
 = gaya yang diberikan pada benda 2 (N)
 = gaya yang diterima kembali pada benda 1 (N)

Anda mungkin juga menyukai