Anda di halaman 1dari 6

FISIKA TEKNIK F TUGAS KELOMPOK HUKUM NEWTON

KELOMPOK 3

-JULIANTO PRABOWO

-EDWARDUS S SERIADI

-TRISNO TIMANG
Pengertian Hukum Newton
Perlu Grameds ketahui bahwa Hukum Newton ada 3 dan masing-masing memiliki
hubungan erat dalam kehidupan sehari-hari yang gayanya dapat dihitung dengan rumus.
Teori ini ditemukan oleh ilmuwan fisika terkenal bernama Sir Isaac Newton. Ketiga bagian
Hukum Newton yang ia temukan berkaitan dengan pengaruh gaya pada benda yang bergerak.
Lalu apa itu Hukum Newton?
Hukum Newton adalah hukum gerak yang menjadi hukum dasar dinamika dengan
merumuskan gaya terhadap pengaruh gerak pada benda tertentu. Rumus ini kemudian dikenal
dengan istilah Hukum Newton 1, Hukum Newton 2, dan Hukum Newton 3. Atas jasa sang
ilmuwan, istilah Newton ini kemudian dijadikan sebagai satuan gaya demi menghormati Sir
Isaac Newton atas penemuannya. Berikut ini penjelasan lebih rinci terkait pengertian hukum
Newton, 1, 2, dan 3:

1. Hukun Newton 1
Hukum Newton 1 adalah menunjukkan resultan gaya yang bekerja pada benda dengan
komposisi yang sama dengan nol, maka benda yang awalnya diam akan selamanya terus
diam. Sedangkan benda awalnya bergerak lurus beraturan, maka akan selamanya terus
bergerak lurus beraturan dalam kecepatan yang tetap. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam
Hukum Newton 1 percepatan benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada benda
tersebut dan berbanding terbalik dengan massa atau berat benda itu sendiri.
Sifat benda pada  Hukum Newton 1  cenderung mempertahankan keadaannya semula dengan
sifat kelembaman atau kadar inersia yang sama. Itulah sebabnya mengapa Hukum Newton 1
disebut juga dengan istilah Hukum Kelembaman. Bentuk dari momen inersia pada Hukum
Newton 1 terjadi beragam, misalnya momen inersia linear, momen inersia massa, dan momen
inersia polar atau kutub.

Besaran tegangan-tegangannya pun berbeda sesuai bahan


yang digunakan, seperti tegangan lengkung dan tegangan
puntir, maka menghitungnya bisa berdasarkan momen
inersianya.

2. Hukum Newton 2
Hukum Newton 2 adalah berkaitan dengan kondisi benda yang bergerak dalam
keadaan massa benda dan gaya yang ada pada benda tersebut juga diperhitungkan. Hal ini
menunjukan percepatan benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada
benda tersebut,  sedangkan massanya akan berbanding terbalik dengan percepatan benda.
Arah percepatan benda akan sama dengan arah gaya total yang bekerja pada benda tersebut.
Melalui Hukum Newton 2 gaya benda kemudian akan menjadi semakin besar jika
memperoleh kekuatan gaya yang searah dengan laju benda tersebut bergerak. Sebaliknya,
jika diberikan gaya berlawanan atau bertolak belakang melawan gaya benda, maka laju gaya
akan semakin lambat atau kecepatannya mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan
laju yang berubah.
Besar kecilnya lambat atau cepat yang dimiliki benda bergerak tersebut, maka akan
memengaruhi arah gerak benda. Hukum ini menjelaskan resultan gaya yang bekerja pada
suatu benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan kecepatan
tertentu, alias benda yang bergerak pasti memiliki percepatan.

3. Hukum Newton 3
Hukum Newton 3 adalah gaya aksi dan reaksi menunjukan tiap aksi akan
menimbulkan sebuah reaksi. Jika sebuah benda memberikan gaya pada benda lain, maka
benda yang mendapat gaya  tersebut akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan
gaya yang diterima dari benda pertama. Namun arah yang dihasilkan akan berlawanan.
Hukum Newton 3 juga menjelaskan tiap aksi akan berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau
menimbulkan sebab dan akibat. Memberi gaya sebagai sebab akan menghasilkan gaya akibat.
Gaya aksi reaksi ini kemudian bekerja saling berlawanan dan berproses pada benda yang
berbeda-beda.

BUNYI HuKUM NEWTON

1. Bunyi Hukun Newton 1


“Saat resultan gaya yang bekerja pada benda yang komposisinya sama dengan nol,
maka benda yang awalnya diam akan tetap terus diam. Kemudian benda yang awalnya
bergerak lurus beraturan maka akan tetap bergerak lurus beraturan dengan kecepatan yang
tetap”

2.  Bunyi Hukum Newton 2


“Percepatan yang terjadi karena perubahan dari kecepatan pada suatu benda akan
sebanding dengan resultan gaya atau jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut dan akan
berbanding terbalik dengan massa benda”

3. Bunyi Hukum Newton 3


“Tiap aksi akan menimbulkan reaksi, jadi apabila suatu benda memberikan gaya pada
benda lain maka benda yang mendapat gaya akan memberikan gaya kembali yang besarnya
sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, namun arahnya akan berlawanan“
RUMUS HUKUM NEWTON

1. Rumus Hukun Newton 1


Berikut ini rumus Hukum Newton 1 atau dikenal pula disebut sebagai Hukum
Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)

2. Rumus Hukum Newton 2


Berikut ini rumus Hukum Newton 2 : F = m.a,
Keterangan: F”adalah gaya (N), m adalah massa benda (kg), dan a adalah percepatan (m/s2).

3. Rumus Hukum Newton 3


Hukum Newton 3 ditulis dengan persamaan F aksi = F reaksi.
Karena bentuk aksi dan reaksi bisa berwujud  lainnya, maka berikut ini rumus Hukum
Newton 3 yang dibagi menjadi tiga jenis:
 Rumus gaya gesek: Fg = u x N
Keterangan: Fg = gaya gesek (N), u = koefisien gesekan, dan N = Gaya normal (N)
 Rumus gaya berat: w = m x g
Keterangan: w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan g = gravitasi Bumi (m/s2)

 Rumus berat sejenis: s = p x g


Keterangan: s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3), dan g = berat benda (N).

CONTOH KASUS PENERAPAN HUKUM NEWTON PADA


KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Sebagai disiplin ilmu, hukum newton tentu dapat kita temukan dalam dalam kehidupan
sehari-hari penerapannya. Berikut ini contoh kasus hukum newton 1, 2, dan 3 yang perlu
Grameds ketahui:

Contoh Penerapan Hukun Newton 1

Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 1 adalah ketika Grameds naik mobil yang
bergerak cepat lalu tiba-tiba direm, maka penumpang di kursi mobil akan otomatis terdorong
ke depan. Sebaliknya, saat mobil berjalan pelan lalu tiba-tiba digas mendadak maka
penumpang di kursi mobil dalamnya akan terdorong ke arah belakang.

Contoh Newton 1 lainnya saat Grameds meletakan sebuah koin di atas kain, kemudian kain
ditarik dengan cepat, maka koin tersebut akan tetap berada di tempat asalnya.
Hukum ini sudah dibuktikan oleh para astronot saat berada di luar angkasa mencoba
mendorong sebuah pensil (pensil mengambang karena tidak ada gaya gravitasi), maka pensil
tersebut bergerak lurus dengan kecepatan yang tetap, kemudian baru berhenti bergerak
setelah menabrak dinding pesawat luar angkasa. Hal ini terjadi karena di luar angkasa tidak
ada udara, sehingga tidak menimbulkan adanya gaya gesek yang menghambat pensil tersebut
untuk bergerak.
Contoh Penerapan Hukum Newton 2
Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 2 adalah  terlihat saat Grameds
mencoba melempar batu secara vertikal ke atas. Pada awalnya batu akan melaju dengan
kecepatan konstan ke atas, kemudian akan melambat dan berhenti karena adanya gaya
gravitasi. Batu itu akan turun ke permukaan bumi dengan kecepatan dari massa batu
ditambah dengan gaya gravitasi yang mempengaruhi percepatan geraknya.
Contoh lainnya saat Grameds memiliki sebuah mobil mainan, kemudian coba tarik mobil
mainan itu ke belakang, maka mobil mainan tersebut akan mulai bergerak. Semakin kuat
Grameds menarik mobil mainannya, maka akan semakin cepat mobil itu bergerak ke depan.
Jadi dapat dikatakan bahwa hukum newton 3 menunjukan semakin besar gaya yang diberikan
pada benda, maka percepatan benda juga akan semakin besar.
Kemudian jika Grameds mencoba memberi beban pada mobil mainan tersebut, maka gerak
mobil tersebut semakin melambat. Jadi dapat dikatakan pula bahwa semakin besar massa
suatu benda, maka juga akan mempengaruhi kecepatan benda tersebut menjadi lebih kecil.

Contoh Penerapan Hukum Newton 3


Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 3 adalah saat Grameds mencoba
memukul paku dengan palu, maka palu sebagai benda yang memberi gaya aksi dan
menghasilkan gaya dari paku yang merupakan gaya reaksi dari pemukulan melalui palu
tersebut.
Contoh lainnya dari Hukum 3 adalah saat Grameds mendayung perahu di air. Saat
menggerakkan dayung ke arah belakang, maka perahu akan bergerak ke depan. Begitupun 
sebaliknya, jika Grameds mendayung kea rah depan, maka perahu akan bergerak mundur.
Hal ini terjadi karena ada gaya aksi yang Grameds berikan lewat dayung untuk memberi gaya
aksi, sehingga perahu akan memberikan gaya reaksi yang sama besar dengan arahnya yang
berlawanan.
UNSUR-UNSUR DALAM HUKUM NEWTON
Dalam praktiknya, hukum ini juga melibatkan kajian ilmu fisika yang lebih luas yang
dipertemukan menjadi teori baru untuk menghasilkan persamaan tertentu. Berikut ini unsur-
unsur dalam hukum newton yang perlu Grameds ketahui:

1. Gaya
Gaya adalah bentuk tarikan atau dorongan yang mengarahkan sebuah benda tertentu
terhadap benda yang lainnya. Dalam MKS, satuan gaya adalah Newton ( N ), dan dalam cgs
adalah dyne. Gaya bisa dihitung langsung menggunakan neraca pegas. Sedangkan besarnya
gaya yang dihitung akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk yang ada pada neraca pegas
tersebut. Gaya kemudian dibedakan menjadi dua, yakni gaya sentuh dan tak sentuh. Gaya
Sentuh adalah bentuk gaya yang bekerja pada benda karena adanya sentuhan. Contoh gaya
sentuhan yang bisa kita temukan adalah gaya otot dan gaya gesek. Sedangkan Gaya Tak
Sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda tanpa adanya sentuhan pada benda tersebut,
misalnya pada gravitasi bumi dan gaya listrik yang bisa membuat gaya benda tanpa
menyentuhnya.
Berikut ini jenis-jenis gaya yang perlu Grameds ketahui kaitannya dengan hukum newton:
 Berat Benda (w)
Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda tertentu dengan rumus w = m.g
Keterangan m = massa benda, g = percepatan gravitasi bumi (g = 10 m/s2 )
 Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya kontak atau gaya sentuh yang bekerja dengan arah tegak lurus pada
bidang sentuh tertentu jika dua benda tersebut saling bersentuhan
 Gaya Gesek (f)
Gaya gesek adalah bentuk gaya yang berlawanan arah dengan gerak benda tertentu, yakni ada
dua jenis gaya gesekan, seperti gaya gesekan kinetis dan gaya gesekan statis. Gaya gesekan
kinetis (fk) adalah gaya gesekan yang timbul saat benda sedang bergerak, sedangkan gaya
gesekan statis  (fs) adalah ketika benda sedang diam.
Dalam praktiknya gaya gesekan ada yang merugikan, seperti gesekan antar permukaan
mesin, mesin cepat aus, gesekan udara dengan mobil, laju mobil terhambat. Sedangkan
contoh gaya gesekan yang menguntungkan seperti yang terjadi pada gaya gesekan antara alas
kaki dengan jalan agar orang tidak mudah terpeleset saat berjalan dan gesekan jalan dengan
permukaan ban motor agar ban tidak slip ketika berjalan.
 Tegangan Tali (t)
Tegangan tali adalah bentuk gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali. Kemudian gaya
tegang pada kedua ujungnya tali tersebut sama besar dan beratnya akan diabaikan.

2. Kelajuan Dan Kecepatan


Dalam kajian ilmu fisika, kelajuan dan kecepatan memiliki arti yang berbeda, yakni
kelajuan adalah cepat lambatnya benda bergerak yang memiliki besaran skalar atau nilai pada
jarak tertentu terhadap waktu tempuh. Sedangkan kecepatan adalah cepat lambatnya
perubahan posisi atau perpindahan benda pada waktu tempuh tertentu dengan besaran vektor,
yakni memiliki nilai dan arah.
Jadi akan salah besar jika Grameds menyamakan kelajuan dan kecepatan dalam ilmu fisika.
Dalam persamaan rumusnya kelajuan berarti jarak dibagi waktu, sedangkan kecepatan adalah
perpindahan dibagi waktu. Pada hukum newton, kelajuan dan kecepatan digunakan semua
karena hukum ini berkaitan dengan benda yang bergerak yang pasti memiliki kelajuan atau
percepatan.

3. Massa Dan Berat


Massa adalah sifat dari benda itu sendiri, yaitu ukuran kelembaman sebuah benda atau
“jumlah zat’-nya. Sedangkan berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda
tertentu untuk bergerak. Contohnya ketika sebuah batu dibawa ke bulan, maka akan tetap
menjadi batu dengan ukuran yang sama. Bedanya adalah beratnya alias gaya gravitasi yang
bekerja pada batu tersebut akan berkurang karena di bulan tidak ada gravitasi.
Hubungan antara massa dan berat dapat ditunjukan dari suatu benda dengan massa tertentu
yang jatuh bebas ke bumi hanya akan dipengaruhi oleh satu gaya, yakni gaya tarik bumi atau
gaya gravitasi. Hal ini kemudian disebut berat W dari benda. Itulah sebabnya F = m a
memberikan hubungan F = W, a =g dan m; menjadi w=mg. Jadi  g=10 m/s 2 di bumi, maka 1
kg benda beratnya 10 N di bumi.
Nah, itulah penjelasan Hukum Newton, mulai dari pengertian, bunyi, rumus, contoh kasus,
dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah Grameds sudah bisa
memahaminya? Belajar eksakta memang tidak hanya membutuhkan hafalan rumus saja tetapi
juga harus paham praktik kerja rumus tersebut. Grameds bisa mulai mengamati penerapan
hukum newton ini di sekitar lingkungan agar lebih mudah memahami konsep pelajarannya.
Jika Grameds membutuhkan referensi untuk memahami materi hukum Newton dan pelajaran
fisika lainnya maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com. Grameds
bisa menemukan pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Selain itu
adapun buku fisika yang memberikan perspektif kajian ilmu yang lebih luas, tidak hanya
dalam lingkup pengajaran di sekolah. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa
Grameds baca tentang Hukum Newton dan kajian ilmu fisika lainya: Selamat belajar.
#SahabatTanpabatas

Anda mungkin juga menyukai