D
I
S
U
S
U
N
Kelompok 3 :
Cindy Gloria Bosongan (Ketua)
Edwardus Salil Seriadi
Jesen Tolla
Aldi Manuk Allo
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul
“Pancasila Sebagai Filsafat”
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia
khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 17
Oktober 2022
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................4
2.1 Pancasila Sebagai Filsafat..............................................................................4
2.1.1 Pemikiran filosofis Pancasila menurut Para Pendiri Bangsa....................5
2.1.2 Pemikira Filosofi Pancasila Menurut Para Ahli.......................................7
2.1.3 Nilai-nilai Pancasila sebagai satu kesatuan............................................10
2.1.4 Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber norma etik dan hukum bernegara.
.......................................................................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
3.1 KESIMPILAN.............................................................................................13
3.2 SARAN........................................................................................................14
3.3 TUJUAN......................................................................................................15
3.4 MANFAAT..................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan
harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan
identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Melalui
makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam berpikir lebih kritis
mengenai arti Pancasila.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat
dari Pancasila (Notonagoro).
4
Moh. Hatta atau di kenal dengan Bung Hatta juga memberikan
penjelasan-penjelasan tentang isi darikelima sila Pancasila. Moh. Hatta
adalah salah satu pendiri negara, menjadi anggota BEPUPK,
anggotaPanitia Sembilan dan juga sebagai anggota PPKI. Penjelasan
Pancasila dari Moh. Hatta untuk Sebagian besar termuat dalam buku
karya pribadi yakni Demokrasi Kita (1966) refleksi berikutnya termuat
dalam buku Uraian Pancasila karya Panitia Lima (1977), dimana beliau
menjadi salah satu penulisnya. Dalam Demokrasi Kita, Moh. Hatta
menyatakan bahwa Pancasila sebagai filsafat negara Indonesia.
Menurutnya, jika di perhatikan benar maka Pancasila terdiri atas dua
fundamen. Pertamafundamen moral, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
dan fundamen politik, yaitu perikemanusiaan, persatuan Indonesia,
demokrasi, dan keadilan sosial. Dengan meletakkan dasar moral, agar
negara dan pemerintahnya memperoleh dasar yang kokoh, yang
memerintahkan kebenaran, keadilan, kebaikan, kejujuran, serta
persaudaraan keluar dan kedalam. Dengan politik pemerintahan yang
berdasarkan kepada moral yang tinggi, di harapkan tercapainya suatu
keadilan bagi seluruh rakyatIndonesia. Dasar ketuhanan Yang Maha
Esa jadi dasar yang memimpin cita-cita kenegaraan Indonesia
untukmenyelenggarakan segala hal yang baik bagi rakyat dan
masyarakatnya. Dasar kemanusiaan adalahkelanjutan dengan perbuatan
daripada dasar yang di pimpin tadi dalam praktik hidup. Dasar
persatuan Indonesia menegaskan sifat negara nasional yang satu tidak
terbagi-bagi. Dasar kerakyatan menciptakan pemerintahan yang adil
yang mencerminkan kemauan rakyat yang di lakukandengan penuh rasa
tanggungjawab agar terlaksana keadilan sosial. dasar keadilan sosial
adalahpedoman dan tujuan dua-duanya.
5
Pemikiran filosofi perihal Pancasila tidak hanya di jelaskan oleh
para pendiri negara. Para ahli
Pancasila sesuadahnya, juga banyak memberikan sumbangan
pemikiran filosofis Pancasila.
Driyarkara dalam tulisan berjudul “Driyarkara tentang Negara dan
Bangsa” (1980) membahasPancasila secara filosofis yang bertolak
dari refleksinya tentang manusia. Tulisan ini berasal dariperasaan
beliau tentang Pancasila dan religi pada Seminar Pancasila 1959di
Yogyakarta. Menurutnya, manusia adalah mahkluk social yang selalu
berhubungan dengan semua yang lain. Aspek ini, pertama-tama dalam
relasinyadengan alam jasmani yang di sebutkan membudaya. Aspek
keduaadlah relasinya dengan persona rohani. Oleh karena itu, menurut
strukturnya adanya kita itu berupaada Bersama. Ada Bersama berarti
terlibat dalam hubungan cinta kasih, dan demikian itu menjadidasar
bagi peri kemanusiaan, demokrasi, semangat cinta akan tanah air,
nasionalisme, dan internasionalisme. Keadaan kita baik di dunia
material maupun dalam interaksi adalah karena diadakan oleh Yang
Maha Ada. Dengan demikian, sila Ketuhanan itu timbul dari kodrat
manusia sendiri.
6
Negara itu adalahh satu yang bertalian dengan manusia, sebagai
organisasimanusia maka dengan sendirinya harus dibawakan dengan
soal-soal yang bertalian dengan manusia. Selanjutnya, di katakannya
bahwa pemikiran yang bulat dari isi filsafat tergambar dari masing-
masing sila. Arti yang dapat di berikan dari sila pertama Ketuhanan
Yang Maha Esa adalah bahwabangsa Indonesia percaya pada Tuhan,
pencipta alam semesta dan seluruh isinya termasuk manusia. Manusia
di ciptakan oleh Tuhan itu pada dasarnya satu umat. Demikianlah
merupakan arti sila kedua, perikemanusiaan atau internasionalisme.
Namun, perlu di sadari manusia hidup di berbagai bagianbumi yang
satu sama lain berbeda keadaan tanah, iklim, dan lain-lain. Maka dari
itu, terdapat perbedaan sifat antara manusia yang menimbulkan
adanya bangsa (sila ketiga, nasionalisme atau kebangsaan). Sila
kelima kebahagiaan bahwa manusia di ciptakan oleh Tuhan untuk
berusahamenemukan kebahagiaan dalam hidupnya. Akan tetapi,
kebahagiaan itu tidak dicapai dengan gontok-gontokan, apalagi
dengan saling membunuh. Kebahagiaan itu harus di capai dengan
musyawarahatau mufakat (sila keempat).
7
jenjangnya hierarki, membentuk totalitas integralistik. Totalitas itu
sendiri di kenai hukum organic, sehingga ia berjenjang keatas tak
terhingga dan kebawah tak terhingga. Mantikan Ekstensi Alam
Semesta mengandung tiga buka tesis antologik sebagai berikut.
1) Dalam alam semesta, tidak ada satu fenomena pun yang mampu
berdiri sendiri, terlepas dari fenoena lain.
2) Ada itu memberi, tidak ada itu tidak memberi.
3) Suatu pendapat atau keyakinan benar, bila iaberkesesuaian dengan
totalitas relasi yang berkaitan denganya, dan nir benar apabila
kesesuaian itutidak ada. Kebenaran itu adalah totalitas dan ide
mengenai kebenaran bersifat integral. Kesimpulannya sila
Ketuhanan Yang Maha Esa beralam fikiran integralistik.
8
3. Hidup rukun di antara umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
9
II.1.4 Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber norma etik dan hukum
bernegara.
10
yang merupakan satu kesatuan sistem hukum. Sistem hukum Indonesia
itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai norma dasar
bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar)
atau staatfundamentalnorm (norma fondamental negara) dalam jenjang
norma hukum di Indonesia. Nilai - nilai pancasila selanjutnya
dijabarkan dalam berbagai peraturan perundangam yang ada. Perundang
- undangan, ketetapan, keputusan, kebijaksanaan pemerintah, program-
program Fransiska Novita Eleanora, Pancasila Sebagai Norma Dasar
pembangunan, dan peraturan - peraturan lain pada hakikatnya
merupakan nilai instrumental sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar
pancasila.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPILAN
11
Ontologist (Hakikat Manusia), dasar Epistemologis (Pengetahuan), dasar
Aksiologis (Pengamalan Nilai-Nilainya).
III.2 SARAN
Saran yang dapat dipetik dari materi ini adalah agar seluruh
masyarakat mengetahui seberapa penting Pancasila dan dapat mengamalkan
nilai-nilai sila dari pancasila dengan baik & benar, serta tidak melecehkan
arti penting pancasila
12
III.3 TUJUAN
13
III.4 MANFAAT
14
DAFTAR PUSTAKA
15