Anda di halaman 1dari 16

NILAI-NILAI DASAR PANCASILA

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pancasila

Dosen pengampu :

Syukur Halim M.Pd

Oleh :

KELOMPOK 3

Ayu Noviya Intan Permatasari (202331200064)

Aisyah Diva Zahratussaadah (202331200059)

Annisa Zahiroh (202331200062)

Asrawati (202331200063)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH HIDAYATULLAH


SAMARINDA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan

karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Nilai-Nilai Dasar Pancasila” ini dapat

diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pancasila.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan

makalah ini.

Kami masih jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang

sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan

saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi

saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Samarinda, 17 Maret 2024

Penyusun,

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I ........................................................................................................................................ iv
PENDAHULUAN .................................................................................................................... iv
A. Latar Belakang ............................................................................................................... iv
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
A. Tinjauan Umum tentang Pancasila .................................................................................. 6
B. Analisis Nilai-Nilai Dasar Pancasila ............................................................................... 7
1) Ketuhanan Yang Maha Esa. ........................................................................................ 7
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. ........................................................................ 8
3) Persatuan Indonesia. .................................................................................................... 9
4) Kerakyatan Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan. ....................................................................................................................... 10
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. ...................................................... 11
C. Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan ................................................................. 12
BAB III .................................................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 14
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia, berfungsi sebagai dasar
untuk semua aspek pemerintahan negara, termasuk peraturan perundang-undangan.
Pancasila berfungsi sebagai representasi bangsa. Indonesia dalam kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Dalam penyelenggaraan negara, bangsa
Indonesia harus berpegang pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai
tolak ukur. Artinya, penyelenggaraan bernegara harus mengutamakan nilai-nilai seperti
keadilan, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan kerakyatan. Sebagian besar warga
negara Indonesia hanya menganggap Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi
semata, tanpa mempertimbangkan manfaat dan maknanya dalam kehidupan. Namun,
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang harus diingat dan dipatuhi oleh
setiap warganya. Jika manusia tidak menyadari nilai-nilai makna yang terkandung
dalam pancasila, maka pancasila tidak akan bermanfaat dan berguna.
Pancasila mengandung banyak nilai, yang sebagian besar disusun dalam lima
garis besar yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip-prinsip
Pancasila tetap ada dalam perjuangan untuk kemerdekaan. Kita telah mempertahankan
prinsip-prinsip Pancasila sejak zaman penjajahan hingga saat ini. Keanekaragaman
suku, bangsa, budaya, dan agama hidup di Indonesia. Indonesia tetap konsisten di atas
semua itu. menjadi satu dan bersatu dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan
Pancasila dan semboyannya, Bhineka Tunggal Ika. Pancasila membantu Indonesia
bersatu dan teguh di tengah keragaman budayanya. dan menjadikan pancasila sebagai
dasar kebudayaan yang menghubungkan berbagai budaya. Karena ikatan yang satu
itulah yang paling penting. Banyak kebudayaan Indonesia berasal dari Pancasila.
Sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia, Pancasila memiliki nilai-nilai
yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Kandungan sila Pancasila terbagi
menjadi beberapa tingkatan: nilai dasar, instrumental, dan praktis. Karena Pancasila
menjadi landasan bagi kehidupan bersama di Indonesia, itu mengandung nilai-nilai
moral yang harus diterima oleh semua warga negara.Pancasila terdiri dari lima sila yang

iv
berbeda, tetapi lima sila ini saling melengkapi dan menjadikannya sebagai satu kesatuan
yang utuh untuk menjadi pedoman kehidupan bersama di Indonesia.
Sangat penting bagi kita untuk memiliki dasar negara dan ideologi yang kuat
karena setiap negara ingin tetap kokoh dan tidak mudah terjadi perselisihan di antara
penduduknya. Nilai-nilai Pancasila lebih baik dan sesuai karena didasarkan pada adat
istiadat dan karakter warga negara Indonesia sendiri, bukan dari ideologi lain. Alasan
Pancasila sangat penting karena kita memiliki banyak suku, budaya, agama, dan
demografi. Karena luas wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau yang
dipisahkan oleh laut yang sangat luas, berkembangnya Indonesia dapat sangat cepat,
tetapi juga dapat membuat kehidupan di Indonesia menjadi banyak perspektif yang
dapat menyebabkan perpecahan.

B. Rumusan Masalah
Berikut ini adalah beberapa masalah yang dapat dirumuskan:
1) Nilai-nilai dasar apa yang terkandung di dalam kelima Sila?
2) Bagaimana sejarah singkat tentang Pancasila?
3) Apa saja tantangan dan harapan untuk masa depan berdasarkan dari nilai-nilai
Pancasila?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1) Memahami dan mengetahui nilai- nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
2) Mengetahui sejarah singkat tentang Pancasila.
3) Dapat mempelajari tantangan dan harapan untuk masa depan sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum tentang Pancasila
Pada tanggal 1 Juni, hari lahir Pancasila ditandai dengan pidato Presiden
pertama Indonesia, Soekarno, dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) pada tanggal tersebut. Pembentukan
Pancasila bermula pada 7 September 1944, ketika Perdana Menteri Jepang saat itu,
Kuniaki Koiso, berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia di kemudian
hari. Sangat penting untuk mengingat Hari Lahir Pancasila. Lebih penting lagi,
bagaimana kita dapat memaknai Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai landasan
untuk bertindak dalam kehidupan sosial kita.
Pancasila mempunyai arti lima dasar atau 5 asas yaitu nama dari dasar negara
kirta, negara republik indonesia. Istilah pancasila ini, sudah dikenal sejak zaman
majapatih pada abad XIV yang terdapat dalam buku “Nagara Kertagama” karangan
Mpu Tantular, dalam buku sutasoma tersebut, selain mempunyai arti “berbatu sendi
yang lima” (dari bahasa sansekerta). Pancasila merupakan sebuah landasan dan
pedoman utama bagi Pancasila merupakan sebuah landasan dan pedoman utama bagi
masyarakat Indonesia dalam melaksanakan segala kegiatan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.1 Pancasila juga menjadi sumber dari segala sumber hukum di Indonesia
yang memiliki nilai nilai khas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila Sebagai Dasar negara artinya adalah Sebagai Pondasi negara dan
Pegangan Bangsa yang kuat sehingga bangsa indonesia memiliki Ideologi sendiri dan
mampu berdiri menjadi bangsa yang kokoh tanpa dipengaruhi oleh bangsa bangsa
lainnya. Makna Makna Pancasila diantaranya sebagai berikut, diantaranya yaitu :
Sebagai dasar negara: Pancasila merupakan sebuah landasan dan pedoman utama bagi
masyarakat Indonesia dalam melaksanakan segala kegiatan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pancasila juga menjadi sumber dari segala sumber hukum di Indonesia
yang memiliki nilai nilai khas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai
pandangan hidup: Pancasila merupakan sebuah landasan fundamental sebagai suatu
petunjuk yang digunakan masyarakat Indonesia dalam melaksanakan berbagai bidang

1 Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.

6
aktifitas dengan mencakup nilai- nilai moral, religius dan kebudayaan untuk
menyelesaikan segala permasalahan secara tepat.

B. Analisis Nilai-Nilai Dasar Pancasila


1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dalam sila pertama Pancasila, yang berjudul Ketuhanan Yang Maha
Esa, terdapat nilai-nilai penting yang berkaitan dengan keagamaan, keadilan,
dan kenegaraan. Sila ini meminta kita untuk menghormati keberadaan Tuhan
Yang Maha Esa dan mengikuti aturan agama yang telah ditetapkan. Ini berarti
bahwa masyarakat Indonesia harus bertindak dan berpikir sesuai dengan
kehendak Tuhan.
Sila pertama Pancasila mengandung nilai-nilai yang sangat penting yang
dapat diterapkan seseorang. Pertama, kita harus menghormati perbedaan
keyakinan agama antar masyarakat; ini berarti bahwa kita harus saling
menghargai dan menghormati satu sama lain meskipun kita memiliki keyakinan
dan agama yang berbeda. Kedua, penting untuk membina kerukunan hidup antar
masyarakat yang memiliki kepercayaan dan agama yang berbeda. Hal ini
menciptakan lingkungan yang damai di mana setiap orang dapat hidup dengan
damai tanpa merasa terancam atau tidak nyaman karena perbedaan keyakinan
mereka. Ketiga, kita tidak seharusnya memaksakan agama atau keyakinan kita
kepada orang lain. Setiap orang berhak untuk memilih dan mengamalkan agama
atau keyakinan mereka sendiri tanpa memaksa orang lain untuk melakukannya.
Keempat, kita harus menumbuhkan rasa saling toleran di antara orang-orang
dari berbagai agama. Ini menunjukkan bahwa kita perlu belajar untuk menerima
perbedaan dan menjadi terbuka terhadap pandangan dan keyakinan orang lain.
Kita dapat membangun masyarakat yang beragam namun tetap
harmonis dan damai dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam menciptakan
Indonesia yang inklusif dan sejahtera bagi semua warganya.
Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) mengandung nilai saling
menghormati dan menghargai antar sesama penganut agama, tidak
mempermasalahkan cara beribadah, dan tidak membandingbandingkan agama
mana yang paling benar. Peran pemersatu dalam sila pertama pancasila
sangatlah kuat dikarenakan Indonesia terdiri atas banyak agama dan agama

7
sendiri merupakan sesuatu yang sangat sentimen sebab kaum mayoritas bisa saja
menindas kaum minoritas dan berujung pada konflik antar agama. Namun
dengan adanya pemahaman mengenai sila pertama sebagai landasan kehidupan
masyarakat Indonesia yakni pancasila, akan menciptakan rasa saling
menghormati dan menghargai antar umat beragama.

2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.


Sangat penting untuk memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai yang
ada di sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Sebagai
ciptaan Tuhan, manusia memiliki banyak kemampuan, termasuk pikiran,
perasaan, kemauan, dan kreativitas.
Nilai kemanusiaan yang adil mengajarkan kita untuk bersikap adil
terhadap orang lain, diri sendiri, Tuhan, dan lingkungan sekitar. Hal ini berarti
kita tidak boleh egois dan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, namun
juga harus memperhatikan kebutuhan dan hak-hak orang lain. Bersikap adil
juga berarti kita harus menghormati hak-hak setiap individu tanpa memandang
perbedaan suku, agama, atau status sosial. 2
Kemanusiaan yang adil juga menekankan pentingnya sikap beradab
dalam interaksi antarmanusia. Ini berarti kita harus saling menghormati dan
bertindak dengan sopan dalam setiap situasi. Dengan cara ini, kita dapat
menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghargai di dalam
masyarakat. Selain itu, kemanusiaan juga mencakup perlakuan yang adil
terhadap lingkungan sekitar. Ini berarti kita harus bertanggung jawab terhadap
alam dan tidak merusaknya demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Ini adalah langkah penting dalam mewujudkan cita-cita Pancasila untuk
membangun bangsa Indonesia yang berkeadilan dan bermartabat dengan
menerapkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kehidupan sehari-
hari, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan
sejahtera bagi semua.
Dalam kehidupan sehari-hari, implementasi sila kedua Pancasila, yaitu
"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", sangatlah penting untuk menciptakan
lingkungan yang harmonis dan beradab. Menjunjung tinggi hak asasi manusia

2 Aristin, R. (2016). Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Di Era Reformasi. Aspirasi: Jurnal
Ilmiah Administrasi Negara, 1(1), 27-36.

8
adalah sikap penting dalam kehidupan kita, yang berarti kita harus menghargai
hak-hak setiap orang tanpa memandang ras, agama, atau gender mereka.
Menghormati hak asasi manusia orang lain menciptakan lingkungan yang adil
dan setara bagi semua orang. Menghormati pendapat orang lain juga penting.
Tunjukkan sikap saling menghargai dengan mendengarkan dan menghargai
pendapat orang lain tanpa merendahkan atau memaksakan pendapat kita sendiri.
Salah satu bentuk kemanusiaan yang sangat penting adalah membantu orang
lain yang membutuhkan bantuan. Membantu orang lain yang mengalami
kesulitan menunjukkan rasa empati dan kepedulian kita terhadap sesama.
Sangat penting untuk bersikap sopan dan ramah kepada semua orang, termasuk
orang asing. Terakhir, kita harus menghindari diskriminasi, yang berarti kita
tidak boleh membedakan atau merendahkan orang lain berdasarkan agama, ras,
atau latar belakang budaya mereka. Dengan menghormati hak asasi manusia,
menghargai pendapat orang lain, membantu sesama, bersikap sopan dan ramah,
dan menghindari diskriminasi, kita dapat membangun masyarakat yang lebih
adil, setara, dan damai bagi semua orang.

3) Persatuan Indonesia.
Sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia, sangat penting bagi
kehidupan kita karena menunjukkan bahwa kita harus bersatu sebagai satu
bangsa, terlepas dari perbedaan kita. Menurut sila ketiga ini, masyarakat
Indonesia diharapkan dapat menempatkan persatuan, kesatuan, dan kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan atau kepentingan
individu. Artinya, kita harus bersedia mengorbankan kepentingan pribadi kita
untuk keutuhan dan kejayaan negara dan bangsa kita. Ini menunjukkan cinta
kita terhadap negara kita dan keinginan kita untuk menumbuhkan rasa
nasionalisme yang kuat.
Kepentingan negara dan bangsa harus selalu di atas segalanya. Kita
perlu menumbuhkan rasa nasionalisme untuk menjadi bagian dari Indonesia
jika kita ingin melakukan hal-hal seperti itu. Akibatnya, kita akan memiliki
kemampuan untuk menjaga ketertiban global yang didasarkan pada prinsip
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dengan bersatu dan
menghormati satu sama lain, kita akan dapat membangun Indonesia yang lebih
maju dan damai untuk generasi berikutnya.

9
Selain itu, sila ketiga, Bhineka Tunggal Ika, semboyan negara
Indonesia, dapat dicapai dengan mengatasi segala perbedaan yang ada sehingga
semuanya dapat mengarah pada kesatuan. Selain itu, untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang rukun, harus ada suasana saling tolong menolong di
balik perbedaan. Jika bangsa Indonesia dapat menerapkan sila ketiga dengan
saling membantu dan gotong royong, maka sila ketiga Pancasila memberikan
kesempatan yang luas untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.

4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan.
Sila keempat Pancasila, yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh
Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," memberikan
gambaran tentang bagaimana demokrasi Indonesia dijalankan dengan bijaksana
dan melalui musyawarah dan mufakat. Kita menyadari bahwa sebagai ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa, setiap manusia memiliki posisi, hak, dan tanggung
jawab yang sama. Oleh karena itu, konsep kerakyatan ini muncul. Akibatnya,
penting bagi kita untuk selalu memprioritaskan kepentingan negara dan
masyarakat daripada kepentingan pribadi kita sendiri.
Prakteknya, ini berarti kita harus menghormati hak-hak orang lain
daripada memaksakan kehendak mereka. Kita diharapkan untuk mencapai
konsensus sebelum membuat keputusan penting tentang kehidupan bersama.
Selain itu, semangat kekeluargaan yang menjadi ciri khas orang Indonesia
memainkan peran penting dalam pembentukan musyawarah mufakat ini.
Sila ke-4 Pancasila menyebutkan “Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Berarti, yang
dikedapankan prinsip bermusyawarah untuk mufakat melalui wakil-
wakilnya dan badan-badan perwakilan dalam memperjuangkan mandat
rakyat. Pernyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaanadalah
pemimpin yang berakal sehat, rasional, cerdas, terampil, berhati-nurani, arif,
bijaksana, jujur, adil, dan seterusnya.Jadi, pemimpin yang hikmat-
kebijaksanaan itu mengarah pada pemimpin yang profesional (hikmat)
melalui tatanan dan tuntunan permusyawaratan/perwakilan. Tegasnya,

10
sila keempat merupakan sistem demokrasi-perwakilan yang dipimpin oleh
orang-orang yang profesional-berintergritas melalui sistem musyawarah

5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Sangat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera
berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila, yang
berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini menegaskan
bahwa setiap orang di Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama di
hadapan hukum. Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, kesadaran dan pengembangan sikap serta suasana kekeluargaan dan
gotong royong diperlukan. Ini sangat penting karena keadilan sosial hanya dapat
dicapai ketika semua orang menghormati hak dan kewajiban satu sama lain.
Institusi pemerintah memiliki peran sentral dalam mewujudkan keadilan
sosial berdasarkan Pancasila. Pemerintah bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan dan program-
programnya guna mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melalui lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, pemerintah
memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk menciptakan kebijakan yang
mendukung keadilan sosial.
Lembaga eksekutif, seperti kementerian dan lembaga pemerintah,
bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang berorientasi pada
keadilan sosial. Mereka bertanggung jawab untuk menjamin bahwa
kepentingan masyarakat, terutama yang terpinggirkan, terwakili dan dilindungi.
Lembaga legislatif, seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), memiliki peran
dalam membuat undang-undang yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan
mengedepankan keadilan sosial. Dengan demikian, DPR memiliki tanggung
jawab untuk menghasilkan regulasi yang berpihak pada kepentingan seluruh
rakyat, tanpa memihak kepada golongan tertentu.
Sementara itu, lembaga yudikatif, yaitu Mahkamah Agung dan
pengadilan-pengadilan di bawahnya, berperan dalam menegakkan hukum
secara adil dan menyelesaikan sengketa dengan keadilan. Mereka harus
memastikan bahwa setiap individu mendapatkan perlakuan yang sama di mata
hukum, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi. Dengan
kerjasama antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta komitmen

11
penuh dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, pemerintah dapat menjadi garda
terdepan dalam memastikan keadilan sosial terwujud bagi seluruh rakyat
Indonesia.

C. Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan


Globalisasi dapat membawa perubahan-perubahan dalam tatanan dunia yang
berpengaruh langsung terhadap suatu negara. Perubahan ini dirasakan oleh masyarakat
Indonesia baik dalam bentuk positif maupun negatif. Hal ini menjadi tantangan besar
bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki
kemampuan dalam menghadapi tantangan tersebut yang dapat melanda kehidupan
nasional, ekonomi, politik, sosial, dan budaya melalui pengamalan dan penghayatan
nilai-nilai Pancasila.
Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
masyarakat Indonesia akan lebih terbentengi dan menjaga moral bangsa dengan
menghayati dan mengamalkannya agar tetap menjadi pedoman hidup bangsa. Dengan
demikian, nilai-nilai Pancasila akan menjadi landasan kuat dalam menghadapi berbagai
perubahan dan tantangan yang dihadapi dalam era globalisasi.
Tantangan yang harus dihadapi masyarakat di era globalisasi adalah
munculnya paham –paham yang bertentangan dan tidak sesuai dengan ideologi
pancasila. Dalam memfilter hal tersebut, dipengaruhi oleh pemahaman dan
kesadaran terhadap nilai –nilai pancasila yang ada di dalam diri masyarakat.
Sangat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita Pancasila
di masa depan. Kita dapat membuat masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan
berbudaya dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila, yang mencakup keadilan
sosial, demokrasi, persatuan, kemanusiaan, dan ketuhanan yang maha esa. Untuk
mewujudkan cita-cita Pancasila di masa depan, kita perlu meningkatkan kesadaran
akan pentingnya mempertahankan dan menghormati keragaman budaya, agama, dan
suku di bangsa kita. Kita juga perlu mendorong pendidikan yang berkualitas tinggi dan
inklusif agar semua orang memahami dan mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, mewujudkan cita-cita Pancasila juga memerlukan penguatan lembaga
demokrasi, perlindungan hak asasi manusia, dan penegakan hukum yang adil dan
transparan. Dengan membangun fondasi yang kuat dalam nilai-nilai Pancasila, kita

12
dapat bersama-sama mencapai visi Indonesia yang makmur, berdaulat, adil, dan
sejahtera.

13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Jika kita melihat nilai-nilai dasar Pancasila, kita akan melihat bahwa itu bukan
hanya ideologi negara tetapi juga panduan moral dan sosial bagi masyarakat
Indonesia. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai ini, kita dapat
membangun masyarakat yang inklusif, adil, harmonis, dan sejahtera. Dalam
membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia, setiap sila Pancasila memiliki
makna yang signifikan.
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan betapa pentingnya
menghargai hak asasi manusia, saling menghormati, dan membangun kerukunan
hidup antar umat beragama. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
mengajarkan betapa pentingnya menghargai perbedaan keyakinan agama, saling
toleransi, dan bertindak sopan dalam interaksi sosial. Persatuan dan kesatuan harus
lebih penting daripada kepentingan individu atau kelompok, menurut sila ketiga,
Persatuan Indonesia. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, menekankan betapa
pentingnya demokrasi yang bijaksana dan musyawarah untuk mencapai konsensus.
Terakhir, sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menuntut
agar semua warga Indonesia dilayani dengan cara yang adil dan setara.
Namun, penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap teguh memegang nilai-
nilai Pancasila sebagai pedoman dalam bertindak dan berpikir dalam menghadapi
tantangan di masa depan, seperti dampak globalisasi dan kemungkinan munculnya
ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Untuk meningkatkan pemahaman,
kesadaran, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di semua lapisan masyarakat,
diperlukan kerja sama kolektif. Pendidikan, pembangunan demokrasi, perlindungan
hak asasi manusia, dan penegakan hukum yang adil dapat membantu mencapai hal
ini.
Kita dapat mewujudkan cita-cita Pancasila untuk membangun Indonesia yang
makmur, berdaulat, adil, dan sejahtera bagi semua warganya dengan memegang
teguh nilai-nilai Pancasila dan mengatasi tantangan yang ada. Ini adalah tanggung
jawab bersama masyarakat Indonesia, bukan hanya pemerintah. Kita dapat

14
mencapai masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara kita dengan
kesadaran dan komitmen yang kuat terhadap Pancasila.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
penulis. Apabila terdapat keslahan mohon untuk dapat memaafkan dan
memakluminya, karena kami hanya hamba Allah yang tak luput dari salah, khilaf
dan lupa.

15
DAFTAR ISI

Aristin, R. (2016). Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Di Era Reformasi. Aspirasi:
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara, 1(1), 27-36.
https://binus.ac.id/character-building/pancasila/pentingnya-pancasila-sebagai-dasar-
kehidupan-bersama-di-indonesia-3/
https://journal.actual-insight.com/index.php/decive/article/view/227/1660
https://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat/article/view/623/635
https://sidesaarenan.purbalinggakab.go.id/index.php/artikel/2022/6/1/sejarah-singkat-hari-
lahir-pancasila
Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.

16

Anda mungkin juga menyukai