Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PPKN

PANCASILA

Dosen pengampu : Bapak Furi Hermawan M.pd

Kelompok 4

Disusun Oleh:

- Alvia Rahmah

- Deden Ahmad Ramdani

- Geri Rezqi

- Mutia Aryana Ramadhan

- Ulfah Fauziah

MANAJEMEN 1

STIE WIKARA PURWAKARTA

Tahun ajaran 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelsaikan makalah yang berjudul "Pancasila" ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak furi Hermawan M.Pd.
selaku guru Mata kuliah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang telah
membantu kelompok kami dalam mengerjakan Makalah ini.

Makalah ini memberikan panduan dalam pembelajaran pendidikan


pancasila. Bagi rekan rekan untuk memahami lebih lanjut mengenai pendidikan
pancasila. Kami menyadari masih ada kekurangan dari makalah yang kami susun.
Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah
yang kami susun ini. kami juga berharap semoga makalah ini mampu memberikan
pengetahuan tentang bagaimana pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa.

Purwakarta, 30 September 2021

Kelompok 4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusasn masalah....................................................................................2
C. Tujuan penulisan.......................................................................................2
Bab II........................................................................................................................3
Pembahasan..............................................................................................................3
A. Pengertian Pancasila..................................................................................3
B. Sejarah perumusan dan lahirnya Pancasila...............................................5
1. Usulan dasar negara Mohammad Yamin...............................................6
2. Usulan dasar negara Dr. Soepomo.........................................................6
3. Usulan dasar Negara Ir.Soekarno..............................................................7
C. Hari Kesaktian Pancasila.........................................................................11
D. Butir-butir Pancasila dan lambang- lambang Pancasila..........................11
BAB III..................................................................................................................16
Penutupan...............................................................................................................16
A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17

BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan dasar dan landasan ideologi bangsa Indonesia, yang


isinya tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dan menjadi
dasar pedoman dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan
negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan
cerminan bangsa indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi
bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi dari hal
itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya


harus hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian
besar warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar
negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam
kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai makna yang terkandung dalam
pancasila sangat berguna dan bermanfaat.

Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan


nilai tersebut terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa
bernegara. Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai
Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai sekarang, kita selalu menjunjung tinggi
nilai-nilai Pancasila tersebut.

Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa,


budaya dan agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan.
Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan
Pancasila dan semboyannya, Bhineka Tunggal Ika.

Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam


keberagaman budaya. Dan menjadikan pancasila sebagai dasar kebudayaan yang
menyatukan budaya dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah. Pancasila
menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.

 Rumusasn masalah

 Apa pengertian, fungsi dan kedudukan dari pancasila ?


 Bagaimana sejarah lahirnya pancasila?
 Apasajakah nilai nilai dari pancasila?
 Tujuan penulisan

a. Mengetahui pengertian , fungsi serta kedudukan dari Pancasila


b. Mengetahui sejarah lahirnya Pancasila
c. Mengetahui serta memahami nilai-nilai dari Pancasila
Bab II

PEMBAHASAN

c. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua

kata yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu, पञ्च "pañca" yang berarti lima, dan

शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima pedoman penting rakyat
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berikut adalah lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah 5 sila


Pancasila, yang tercantum pada alinea ke-4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Fungsi dan kedudukan Pancasila

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar negara
Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan yang paling
tinggi, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional
dalam tata hukum di Indonesia.

1. Adapun kedudukan Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai berikut.


Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib hukum
indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhintregrund)
3. Mewujudkan cita-cita hukum sebagai dasar ( baik hukum yang tertulis maupun
tidak tertulis)
4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengundangkan isi yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur.
5. Merupakan semangat abadi UUD 1945 bagi penyelenggara negara, para
pelaksana pemerintahan.

Secara umum, fungsi dan peranan Pancasila menurut Tap MPR No. III/
MPR/2000 tentang Sumber Hukum Nasional dan Tata Urutan Perundangan
dinyatakan bahwa Pancasila berfungsi sebagai dasar negara. Hal ini mengandung
maksud bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
ketatanegaraan negara, yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan. fungsi dan peranan Pancasila sebelumnya telah
kita kenal sebagai sebagai berikut.

1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia: sebagai nilai-nilai kehidupan dalam


masyarakat bangsa Indonesia melalui penjabaran instrumental sebagai acuan
hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai serta sesuai dengan napas jiwa
bangsa Indonesia dan karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa
Indonesia.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia: merupakan bentuk peran dalam
menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat di bedakan dengan
bangsa lain, yaitu sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa
Indonesia
1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia: merupakan kristalisasi
pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap,
watak, perilaku, tata nilai norma, dan etika yang telah melahirkan pandangan
hidup.
1.1 Pancasila sebagai dasar negara Indonesia: untuk mengatur tatanan kehidupan
bangsa Indonesia dan negara Indonesia, yang mengatur semua pelaksanaan
sistem ketatanegaraan Indonesia sesuai Pancasila.
a. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik
Indonesia:[6] sebagai segala sumber hukum di negara Indonesia karena segala
kehidupan negara Indonesia berdasarkan Pancasila, itu juga harus berlandaskan
hukum. Semua tindakan kekuasaan dalam masyarakat harus berlandaskan hukum.

b. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan


negara: karena pada waktu mendirikan negara Pancasila adalah perjanjian
luhur yang disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, pelihara,
dan dilestarikan.

1.2 Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia: karena dalam Pancasila,
mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia adalah menjadikan Pancasila
sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa.

d. Sejarah perumusan dan lahirnya Pancasila

tanggal 1 Juni diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila. Pada tanggal 1
Maret 1945 dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia,
yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman
Wedyodiningrat. Dalam pidato pembukaannya, dr. Radjiman antara lain mengajukan
pertanyaan kepada anggota-anggota Sidang, "Apa dasar Negara Indonesia yang akan
kita bentuk ini ? " .

Pada 29 Mei 1945 dalam sidang pertama (BPUPKI) yang akan membhas tentang
dasar-dasar negara Indonesia ,ketua BPUKI dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam
pidatonya meminta pandangan para anggota mengenai dasar negara Indonesia ,
pertanyaan tersebut dijawab oleh tiga tokoh besar bangsa Indonesia yaitu Prof. Mr.
Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo,dan Ir. Soekarnao.

1. Usulan dasar negara Mohammad Yamin

Moh Yamin mengusulkan dasar Negara Indonesia pada pidatonya yang berjudul
“asas dasar negara kebangsaan Republik Indonesia” ia mengususlkan 5 dasar
Negara Indonesia sebagai berikut :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah,
peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di
Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin
tersebut.

2. Usulan dasar negara Dr. Soepomo

Pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo pun menyampaikan rumusan dasar


negaranya, namun rumusan ini tidak disertai penyebutan nama dasar negara, yaitu:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

3. Usulan dasar Negara Ir.Soekarno

Pancasila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam
pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila".
Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia atau
nasionalisme,

2.3 Kebangsaan Indonesia


2.4 Kemanusiaan atau internasionalisme,
2.5 Mufakat atau Demokrasi,
2.6 Kesejahteraan Sosial,
2.7 Ketuhanan yang berkebudayaan.
Pidato dari Soekarno menjadi penutup sidang BPUPKI yang pertama, namun
pada sidang ini tidak ada rumusan atau kesimpulan apapun, tetapi dari beberapa
rumusan yang di sampaikan, rumusan Soekarnolah yang paling diterima oleh
semua anggota, sehingga menjadikan tanggal 1 Juni 1945 sebagai “hari lahir
Pancasila”.

Sebelum penutupan sidang pertama BPUPKI, dibentuklah panitia kecil yang


disebut panitia 9, yang bertujuan untuk :

a. Merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara berdasarkan pidato


yang diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945

b. Menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia


Merdeka

Panitia 9 ini diketuai oleh Ir.Soekarno dan Moh. Hatta sebagai wakilnya, adapun
panitia 9 ini beranggotakan

1. Ir.Soekarno

2. Mohammad Hatta

3. Muhammad Yamin

4. A.A Maramis

5. Mr. Achmad Soebardjo

6. Kyai Haji Wahid Hasjim

7. Kyai Haji Kahar Moezakir

8. Haji Agoes Salim

9. R. Abikusno Tjokrosoejos

Setelah penutupan sidang BPUPKI yang pertama, panitia 9 mengadakan reses selama
1 bulan lebih.
22 Juni 1945

Paniti 9 mengadakan pertemuan di rumah Soekarno, jl. Pegangsaan timur, Jakarta.


Dari pertemuan tersebut menghasilkan rumusan pembukaan undang-undang dasar
yang dikenal sebagai piagam jakarta (JAKARTA CHARTER) yang didalamnya
termuat rumusan kolektif dasar negara Indonesia, yakni :

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-


pemluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan

5. Kedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

10 Juli 1945

Diadakan sidang kedua BPUPKI, dalam pembukaan sidang kedua BPUPKI ini Ir.
Soekarno menyampaikan hasil kerja panitia 9 selama masa reses, selain itu dalam
sidang ini juga menghasilkan keputusan bentuk negara epublik untuk Indonesia

11 Juli 1945

Pada sidang kedua hari kedua BPUPKI J. Latuharhary menyampaikan keberatannya


pada sila pertama “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi
pemeluk-pemluknya” karena akan berdampak besar bagi pemeluk agama lain, atas
usulan itu dibentuklah panitia kecil untuk merancang undang-undang dasar yang di
ketuai oleh Dr, Soepomo, panitia kecil ini bertugas untuk merancang undang-undang
dasar dengan memperhatikan pendapat dari rapat besar dan kecil.

13 Juli 1945

Dr. Soepomo menyampaikan hasil kerjanya yaitu diperhalusnya bahasa UUD oleh
“panitia penghalus bahasa”

16 Juli 1945
Rapat menghasilkan kesepakatan untuk menerima rancangan undang-undang dasar
yang didalamnya termuat rumusan dasar negara Indonesia merdeka

7 agustus 1945

Digantikannya BPUPKI oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan di


ketuai oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai wakilnya.

17 Agustus 1945

Dilaksanakannya upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia, tetapi adanya kebertan


pemeluk agama lain di wilayah Indonesia timur atas sila pertama yang Soekarno
sampaikan pada upacara tersebut.

18 Agustus 1945

Ditetapkannya piagam jakarta sebagai pembukaan UUD 1945 yang didalamnya


termuat pancasila sebagai dasar negara dengan rumusan yang telah disepakati yakni :

 Ketuhanan yang Maha Esa


 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara

Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945

Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 - tanggal 18 Agustus 1945

Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27


Desember 1949

Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Se)

Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 Juni 2016 telah menandatangani Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila sekaligus
menetapkannya sebagai hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017
e. Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30


September (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah
lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif di belakangnya.
Akan tetapi, otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu menyebarkan
kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila
menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia, dan
membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.

Pada hari itu, enam jenderal dan satu kapten serta berberapa orang lainnya dibunuh
oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Gejolak
yang timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer
Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari
Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai
Hari Kesaktian Pancasila.

f. Butir-butir Pancasila dan lambang- lambang Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa (bintang tunggal)

i. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan


ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
ii. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
iii. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
iv. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
v. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
vi. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
vii. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

3.1 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (Rantai emas, simbol Pancasila sila
kedua)
2.1 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2.2 Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
2.3 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
2.4 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
2.5 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
2.6 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
2.7 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
2.8 Berani membela kebenaran dan keadilan.
2.9 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia
2.10 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.

3.2 Persatuan Indonesia (Pohon beringin, simbol Pancasila sila ketiga)


1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
3.3 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (Kepala banteng, simbol Pancasila sila keempat)
1. Sebiagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersma
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan permusyawaratan
3.4 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Padi dan kapas, simbol
Pancasila sila kelima)
 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
BAB III

Penutupan

a. Kesimpulan

Pancasila dikemukakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang
pertama BPUPKI yang kini diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Pancasila juga
merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia, yang menempati
kedudukan paling tinggi sebagai pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila
yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai tersebut diwujudkan sebagai
pengamalan dalam kehidupan masyarakat.

b. Saran

Diharapkan agar semua masyarakat terutama generasi muda Indonesia dapat


menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak hanya sekedar
mengetahui saja namun melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan
pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan
melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar
senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.
DAFTAR PUSTAKA

Pancasila. (2021). Diakses Pada 30 September 2021, dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Parandaru, Inggra. (2021). Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara. Diakses


pada 30 September 2021, dari
https://kompaspedia.kompas.id/baca/infografik/kronologi/sejarah-pancasila-sebagai-
dasar-negara

45 Butir Pancasila Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila.


(2014). Diakses pada 30 September 2021, dari
https://www.kemhan.go.id/renhan/2014/11/20/45-butir-pedoman-penghayatan-dan-
pengamalan-pancasila.html

Kedudukan dan Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan


Hidup Bangsa. (2019). Diakses pada 30 September 2021, dari
http://www.smpn3purbalingga.sch.id/2021/07/kedudukan-dan-fungsi-pancasila-
sebagai.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai