Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PANCASILA

KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


DAN IDEOLOGI DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA

Disusun Oleh:

NISSA AULIA
2213453050

Dosen Pengampu:
Roza Andriani, S.IP.,M.Si

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABBDURAB
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Kedudukan
Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Ideologi Negara Dalam Berbangsa Dan
Bernegara”. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengampu, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.

Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan makalah ini,
dan juga kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
penyempurnaan makalah ini, sangat penulis harapkan.

Kami berharap semoga makalah ini memberi manfaat serta memberikan


informasi yang berguna bagi kita semua yang membutuhkannya.

Pekanbaru, 11 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pancasila ............................................................................... 3
2.2 Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara.......................................... 4
2.3 Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Negara...................................... 5
2.4 Pancasila Sebagai Pandangan hidup bangsa........................................... 8
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 11
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 11
3.2 Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila
yang memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara
ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan
hidup berbangsa dan bernegara. Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang
ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat
pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba modern
ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit
dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan
tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui
proses yang sangat panjang dan rumit.
Secara etimologis istilah Pancasila bersumber dari sansekerta ialah panca
serta syila, panca berarti lima, serta syila berarti alas ataupun dasar, jadi pancasila
ialah 5 dasar yang wajib dipatuhi serta dilaksanakan. Secara historis, konsep
pancasila selaku landasan negeri tidak terlepas dari komitmen pemerintahan
Jepang terhadap kemerdekaan Indonesia. Pasca kemerdekaan RI pada 17 Agustus
1945, keesokan harinya PPKI mengadakan sidang sebagai sarana untuk
melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah merdeka. Eksistensi Pancasila
tidak dapat dipisahkan dari situasi menjelang kelahiran negara Indonesia. Setelah
melawati perdebatan yang panjang, para pendiri bangsa indonesia akhirnya
sepakat dengan lima pasal yang kemudian menjadi landasan hidup dalam
berbangsa dan bernegara.
Pancasila juga menjadi pedoman hidup yang harus diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut bertujuan agar nilai yang tekandung
dalam Pancasila dapat dilaksanakan sebaik mungkin. Belakangan ini, masyarakat
Indonesia belum sepenuhnya bisa mengamalkan nilai dari Ideologi Pancasila
tersebut. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami
nilai-nilai kehidupan berbangsa, dan benegara yang dirumuskan melalui Pancasila
yang dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila

1
sebagai dasar norma serta tolak ukur tentang benar dan salahnya sikap tingkah
langku dan perbuatan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, memahami nilai yang
terkandung dalam Ideologi Pancasila merupakan hal yang perlu dilakukan oleh
seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya dengan memahami, nilai tersebut juga
harus dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

1.2 Rumusan Masalah


Dari pemaparan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang
terdapat pada makalah ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pancasila?
2. Bagaimana kedudukan pancasila dalam dasar negara?
3. Bagaimana kedudukan pancasila sebagai suatu ideologi negara?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian pancasila.
2. Mengetahui kedudukan pancasila dalam dasar negara Indonesia.
3. Mengetahui kedudukan pancasila sebagai suatu ideologi negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-Undang Dasar 1945.Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan
lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa
perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari
lahirnya Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan landasan, ide,
gagasan yang fundamental dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu
negara, mengatur bagaimana suatu sistem itu dijalankan. Visi atau arah dari
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan
yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta
nilai keadilan. visi atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta nilai keadilan. seluruh warga negara
Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. seluruh warga
negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan.
Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-
nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan
yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-
Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.

3
2.2 Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, sering juga disebut
dengan istilah “Dasar falsafah (filsafat) Negara, Ideologi Negara, Staat Idee dan
Philosofische grondslag”. Dalam pengertian ini, Pancasila dipergunakan sebagai
dasar mengatur pemerintahan negara atau digunakan sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara ini memang
sesuai dengan sejarah kelahirannya yang dipersiapkan sebagai dasar negara. Oleh
karena itu fungsi Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan fungsi pokok.
Penjabaran fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara ini dituangkan dalam
Undang Undang Dasar 1945 yang merupakan tafsir resmi dari Pancasila sebagai
dasar negara.
Pancasila sebagai dasar negara artinya ideologi Pancasila menjadi landasan,
panduan dan pedoman resmi kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia, sejak
pertama kali didirikan telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara sekaligus
ideologi negara. Kita, rakyat Indonesia sudah selayaknya menempatkan Pancasila
di posisi yang luhur dan mulia, namun bukan berarti menuhankannya. Istilah
Pancasila sudah eksis jauh sebelum negara Indonesia berdiri. Sejak zaman
Majapahit, yaitu sekitar abad 14 masehi, istilah Pancasila sudah dikenal. Berasal
dari Bahasa Sansekerta, Pancasila merupakan perpaduan istilah panca dan sila.
Panca artinya lima, dan sila artinya batu sendi, maksudnya adalah prinsip dasar.
Sidang PPKI pada 18 Agustus 1945 dan UUD 1945 sebagai dua diantara
berbagai macam dasar hukum penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Dasar
hukum lainnya yang menguatkan Pancasila antara lain:
Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang menyatakan bahwa pembentukan
pemerintahan negara Indonesia dilanasi oleh Pancasila.
 Dekrit presiden 5 Juli 1959 menegaskan bahwa berlakunya kembali UUD
1945 yang berarti penetapan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara.
 Instruksi presiden No. 12 Tahun 1968 enegaskan tentang rumusan Pancasila
yang benar dan sah yang berarti Pancasila ditegaskan sebagai dasar negara
dan ideologi negara.

4
 Ketetapan MPR. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR RI
No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(Eka Prasetya Pancakarsa).
 Kemudian tentang penegasan Pancasila sebagai dasar negara dinyatakan
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu dasar negara dari Negara Kesatuan
Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan beregara.
Bagian tak terpisahkan dari ketetapan tersebut menyatakan: “bahwa dasar
negara yang dimaksud dalam ketetapan ini di dalamnhya mengandung
makna sebagai ideologi nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara.”
Dari keempat poin di atas kita bisa ketahui bahwa kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia secara hukum sangat kuat. Pertanyaan tentang
bagaimana mengimplementasi Pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara memang persoalan lain. Namun setidaknya kita telah
pahami bahwa berdirinya bangsa ini sampai sekarang, pemerintah dan para
politikus yang berada dijajaran kekuasaan masih mengakui dan mempertahankan
Pancasila sebagai dasar negara kita yang resmi.
Beberapa makna Pancasila sebagai dasar negara, antara lain Pancasila
merupakan dasar sistem penyelengaraan negara, Pancasila merupakan dasar
sistem pemerintahan, Pancasila merupakan sumber hukum dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dari makna yang dijabarkan di atas, kita bisa pahami
bahwa segala sesuatu yang terkait dengan penyelenggaraan negara dan kehidupan
berbangsa mesti berpegang teguh pada Pancasila.

2.3 Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Terbentuknya bangsa Indonesia melalui proses yang panjang, dimulai
dengan masa kerajaan (Kerajaaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, dan kerajaan
bercorak islam) sampai dengan masa penjajahan oleh bangsa lain. Ratusan tahun
telah dijalani bangsa Indonesia untuk menemukan jati diri sebagai bangsa yang
merdeka, berdaulat serta memiliki suatu prinsip filsafat yang tersimpul dalam
sistem filsafat hidup bangsa. Setelah melalui suatu proses yang cukup panjang
dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia menemukan jati dirinya, yang

5
didalamnya tersimpul ciri khas, sifat dan karakter bangsa yang berbeda dengan
bangsa yang lain, yang kemudian oleh pendiri bangsa diberi nama Pancasila.
Sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila pada hakikatnya
bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau
kelompok orang. Pancasila digali dari nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia
sebelum membentuk negara, dengan lain perkataan unsur-unsur yang merupakan
materi (bahan) pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan Kausa Materialis (asal bahan)
Pancasila. Rumusan pancasila harus dilaksanakan oleh rakyat Indonesia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap sila Pancasila merupakan satu
kesatuan yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Dalam konteks ideologi negara, Pancasila dapat dimaknai sebagai sistem
kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa yang
berlandaskan dasar negara. Hal tersebut termaktub dalam sila-sila nya,
diantaranya;
 Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia dan
setiap warga negara harus mengakui adanya Tuhan. Dengan demikian,
setiap orang dapat menyembah Tuhan-nya sesuai dengan keyakinannya
masing-masing tanpa ada diskriminasi dan intimidasi. Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa merupakan sila pertama dan utama yang menerangi
keempat sila lainnya. (Asshidqie, Jimly, 2005) Perbedaan-perbedaan
diantara sesama warga Negara Indonesia tidak perlu diseragamkan,
melainkan dihayati sebagai kekayaan bersama yang wajib disyukuri dan
dipersatukan dalam wadah Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
 Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab Sila kemanusiaan yang
adil dan beradab dalam Pancasila secara prinsip menegaskan masyarakat
Indonesia hidup dalam rasa kekeluargaan. Bahwa, akan dihargai dan
dijunjung tinggi hak-hak asasi manusia. Sila ini menegaskan bahwa
kebangsaan Indonesia merupakan bagian dari kemanusiaan universal, yang

6
dituntut mengembangkan persaudaraan dunia berdasarkan nilai-nilai
kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban.
 Sila Ketiga: Persatuan Indonesia Sila Persatuan Indonesia (Kebangsaan
Indonesia) dalam Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa
Indonesia merupakan Negara Kebangsaan. Bangsa yang memiliki
kehendak untuk bersatu, memiliki persatuan perangai karena persatuan
nasib, bangsa yang terikat pada tanah airnya. Bangsa yang akan tetap
terjaga dari kemungkinan mempunyai sifat chauvinistis.
 Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan atau perwakilan. Sila Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (mufakat
atau Demokrasi) dalam Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa
bangsa Indonesia akan terus memelihara dan mengembangkan semangat
bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam perwakilan. Bangsa
Indonesia akan tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan
demokrasi. Bangsa Indonesia akan memelihara serta mengembangkan
kearifan dan kebijaksanaan dalam bermusyawarah. Permusyawaratan
merupakan cara khas dari kepribadian bangsa Indonesia dalam
merumuskan atau memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak bersama,
hingga tercapai keputusan yang berdasarkan kebulatan pendapat atau
mufakat. Perwakilan adalah suatu sistem dalam arti tata cara (prosedur)
mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan
bernegara, antara lain dilakukan dengan melalui badan-badan perwakilan.
 Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Sila Keadilan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Kesejahteraan) dalam Pancasila pada
prinsipnya menegaskan bahwa seyogyanya tidak akan ada kemiskinan
dalam Indonesia Merdeka. Bangsa Indonesia bukan hanya memiliki
demokrasi politik, tetapi juga demokrasi ekonomi. Indonesia harus
memiliki keadilan politik dan keadilan ekonomi sekaligus. Indonesia harus
memiliki kehidupan yang adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala
bidang kehidupan, baik material maupun spiritual bagi seluruh rakyat

7
Indonesia. Berarti berlaku untuk setiap orang yang menjadi rakyat
Indonesia, baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia
maupun warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri.

2.4 Pancasila Sebagai Pandangan hidup bangsa


Pancasila sebagai objek pembahaasan ilmiah memiliki ruang lingkup yang
luas terutama berkaitan dengan kedudukan dan fungsi pancasila. Setiap
kedudukan dan fungsi pancasila pada hakikatnya memiliki makna serta dimensi
masing-masing yang konsekuensinya aktualisasinyapun juga memiliki aspek yang
berbeda-beda, walaupun hakikat dan sumbernya sama. Pancasila sebagai dasar
negara memiliki pengertian yang berbeda dengan pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia. Demikian pula halnya dengan fungsi dan kedudukan
pancasila lainnya.
Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi pancasila sebagai titik sentral
pembahasan adalah kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan kausa finalis pancasila yang
dirumuskan oleh pembentuk negara yang dirumuskan oleh pembentuk negara,
yang pada hakikatnya adalah sebagai dasar negara RepublikIndonesia. Namun
hendaklah dipahami bahwa asal mula pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia adalah digali dari unsur nilai-nilai yng terdapat pada bangsa Indonesia
sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia.
Oleh karena itu dari berbagai macam fungsi dan kedudukan pancasila
sebenarnya dapat dikembalikan pada dua macam kedudukan dan fungsi pancasila
yang pokok, yaitu sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dan sebagai
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Namun yang terpenting bagi kajian ilmiah
adalah bagaimana hubungan secara kausalitas di antara kedudukan dan fungsi
pancasila yang bermacam-macam tersebut. Oleh karena itu kedudukan dan fungsi
pancasila dapat dipahami pada uraian berikut.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dalam perjuangan
untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna senantiasa memerlukan nilai-
nilai luhuryang dijunjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Nilai luhur
merupakan salah satu tolok ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-hal yang

8
bersifat mendasar dan abadi dalam kehidupan manusia, seperti cita-cita yang akan
dan ingin dicapainya dalam hidup.
Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur
tersebut adalah suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri.
Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan
diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta
lingkungan sekitarnya.
Sebagai makhluk individu dan sosial manusia tidaklah mungkin memenuhi
segala kebutuhannya hanya dengan kemampuan dirinya sendiri, oleh karena itu
untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ia senantiasa memerlukan orang
lain. Dalam lingkungan sosial yang lebih luas. secara berturut-turut lingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungn bangsa dan lingkungan negara yang
merupakan lembaga- lembaga masyarakat yang utama yang diharapkan dapat
menyalurkan dan mewujudkan pandangan hidupnya. Dengan dimikian dalam
kehidupan bersama pada suatu negara membutuhkan suatu tekad kebersamaan,
cita- cita yang ingin dicapainya yang bersumber pada pandangan hidupnya
tersebut.
Dalam pengertian inilah maka proses permusan pandangan hidup
masyarakat dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa dan
selanjutnya pandangan hidup bangsa ini dituangkan dan dilembagakan menjdi
pandangan hidup negara. Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi
bangsa atau naasional, dan pandangan hidup negara dapat disebut sebagai ideologi
negara. Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan
hidup masyarakat dengan pandangaan hidup bangsa memiliki hubungan yang
bersifat timbal balik. Pandangan hidup. bangsa diproyeksikan kembali kedalam
pandangan hidup masyarakat serta tercermin dalam sikap hidup pribadi warganya.
Dengan demikian dalam negara pancasila pandangan hidup masyarakat
tercermin dalam kehidupan negara yaitu pemerintahan yang terikat oleh
kewajiban konstitusional, yaitu kewajiban pemerintah dan lain- lain dalm
penyelenggaraan negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur
dan memegang teguh cita-cita moral rakyar yang luhur.

9
Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan hidup
bangsa dan akhirnya menjadi dasar negara juga terjadi pada pandangan hidup
pancasila. Pancasila ebelum dirumuskan menjadi dasar negara serta ideologi
negara, nilai-nilainya sudah terdapat pada bangsa Indonesia dalam adat-istiadat,
dalam budaya serta dalam agama-agama sebagai pandangan hidup masyarakat
Indonesia. Pandangan yang ada pada masyarakat Indonesia tersebut kemudian
menjelma menjanjdi pandangan hidup bangsa yang telah terintis sejak zaman
Sriwijaya. Majapahit kemudian sumpah pemuda 1928, kemudian diangkat dan
dirumkan oleh para pendiri negara dalam sidang BPUPKI, panitia sembilan, serta
sidang PPKI hingga kemudian dsetujui dan disepakati sebagai dasar negara
Republik Indonesia,
Dalam pengertian inilah pancasila sebagai Pandangan Hidup Negara dan
sekaligus sebgai Ideologi Negara, Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah
memiliki suatu pandangan hidup bersama yang bersumber pada akar budayanya
dan nilai-nilai religiusnya. Dengan pandangan hidup yang mantap maka bangsa
Indonesia mengetahui kearahmana tujuan yang ingin dicapainya. Dengan suatu
pandangan hidup yang diyakini oleh bangsa Indonesia yang akan mampu
memandang dan memecahkan segala persoalan yang dihadapinya secara tepat
sehingga tidak terombang-ambing dalam menghadapi persoalan tersebut. Dengan
suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan memiliki
pegangan dan pedoman bagaimana mengenal dan memecahkan berbagai masalah
politik. sosial budaya, ekonomi, hukum, hankam dan persoalan lainnya dalam
gerak masyarakat yang semakin maju.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tersebut terkandung dalam
konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung dasar
pemikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.
Oleh karena itu, pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu
kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Pancasila bagi
bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika tersebut harus merupakan asas
pemersatu bangsa sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman.
S

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat kami
simpulkan beberapa hal, sebagai berikut:
 Pancasila sebagai dasar negara, antara lain Pancasila merupakan dasar
sistem penyelengaraan negara, Pancasila merupakan dasar sistem
pemerintahan, Pancasila merupakan sumber hukum dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
 Dalam konteks ideologi negara, Pancasila dapat dimaknai sebagai sistem
kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuan
bangsa yang berlandaskan dasar negara.

3.2 Saran
Dari pemaparan makalah yang sudah dijelaskan, Penulis menyarankan
perlunya mengembangkan teori tentang kedudukan pancasila dalam bidang
lainnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Asmaroini, P. A. 2017. Menjaga Eksitensi Pancasila Dan Penerapannya Bagi


Masyarakat Di Era Globalisasi. Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan.

Fadhila, N. H., & Najicha, F. U. 2021. Pentingnya Memahami Dan


Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila Di Lingkungan
Masyarakat. Jurnal Pendidikan, Kewarganegaraan, Hukum, Sosial dan
Politik, 205-206.

Nurgiansah, T. H. 2022. Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Membentuk


Karakter Religius. Jurnal Basicedu, 6(4), 7310–7316.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1230.

Soeprapto. 2005. Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat,


Berbangsa, dan Bernegara. Jurnal Ketahanan Nasional.

Sudharmono, S. 1995. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka. Jurnal Filsafat.

12

Anda mungkin juga menyukai