Disusun Oleh :
Kelompok 7
DOSEN PENGAMPUN:
Universitas Andalas
2022
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun
menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah kami
selanjutnya.
Kelompok 7
II
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................III
BAB I ......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
BAB III....................................................................................................................5
PEMBAHASAN .....................................................................................................5
BAB IV..................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
4.1 Kesimpulan......................................................................................................18
4.2 Saran.................................................................................................................18
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
https://bpip.go.id/berita/1035/801/pancasila-sebagai-pa
1
2
Pancasila tidak lagi sebagai dasar sehingga tidak sedikit mengakibatkan
perpecahan dan kerusakan.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui penerapan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
pada awal kemerdekaan, dan bagaimana dinamikanya.
2
https://bpip.go.id/berita/1035/801/pancasila-sebagai-pa
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
33
https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/26/160000879/penerapan-pancasila-sebagai-
dasar-negara-pada-awal-kemerdekaan-
3
4
masyarakat Indonesia dan dituangkan menjadi kesatuan sebagai pandangan hidup
bangsa.
4
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pan
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
https://mpr.go.id/jurnal/486/Jurnal-Majelis-Ed-4/2017:-P
6
5
Di sisi lain, gerakan DI/TII bertentangan dengan
ajaran Islam. Pengikutnya melakukan perusakan dan
pembakaran rumah-rumah penduduk, pembongkaran jalan-
jalan kereta api, perampasan harta benda milik penduduk,
dan penganiayaan terhadap penduduk.
Kartosuwiryo bersama para pengikutnya baru bisa
ditangkap pada tanggal 4 Juni 1962.
b. Pemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di
Madiun dipimpin oleh Muso pada tanggal 18 September
1948. Pemberontakan PKI di Madiun bertujuan untuk
mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi
komunis.
6
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721317/pene
6
Pemberontakan APRA terjadi pada tanggal 23
7
Januari 1950 dengan melakukan serangan dan menduduki
kota Bandung, serta menguasai markas Staf Divisi
Siliwangi. Gerakan APRA bertujuan untuk mempertahankan
bentuk negara federal di Indonesia, serta memiliki tentara
sendiri bagi negara-negara RIS.
Pemberontakan ini digagalkan Moh. Hatta sebagai
Perdana Menteri RIS waktu itu dengan melakukan
perundingan dengan Komisi Tinggi Belanda untuk
percepatan pembubaran Republik Indonesia Serikat dan
kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1950.
Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA didirikan
Kapten KNIL Raymond Westerling pada tanggal 15 Januari
1949. Raymond memandang dirinya sebagai “Ratu Adil”
yang diramalkan akan membebaskan Indonesia dari tirani.
7
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721317/pene
7
Di masa awal kemerdekaan, sempat terjadi
perubahan bentuk negara dari Republik Indonesia Serikat
menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan,
konstitusi yang berlaku adalah Undang - Undang Dasar
Sementara 1950.
NKRI melaksanakan pemilu pertama di Indonesia
pada tahun 1955 yang selama itu dianggap paling
demokratis. Tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak
dapat menyusun Undang - Undang Dasar seperti yang
diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi,
dan keamanan, yang menyebabkan pemerintah
mengeluarkan Dekrit Presiden 1959.
Dekrit Presiden 1959 dikenal dengan sebutan Dekrit
5 Juli 1959. Isi Dekrit 5 Juli 1959 yaitu membubarkan Badan
Konstituante, Undang - Undang Dasar Tahun 1945 berlaku
kembali 8 dan Undang -Undang Dasar Sementara Tahun
1950 tidak berlaku, serta segera akan dibentuk MPRS
(Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dan DPAS
(Dewan Pertimbangan Agung Sementara).
Penerapan Pancasila saat itu lebih diarahkan seperti
ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas
pemerintahan.
8
https://mpr.go.id/jurnal/486/Jurnal-Majelis-Ed-4/2017:-P
8
a) Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Berikut nilai-nilai penyelenggaraannya:
Pengakuan adanya causa prima (sebab pertama) yaitu
Tuhan Yang Maha Esa.
Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing
dan beribadah menurut agamanya.
Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi
diwajibkan memeluk agama sesuai hukum yang berlaku.
Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan
beragama, toleransi antarumat dan dalam beragama.
Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan
iman warga dan menjadi mediator ketika terjadi konflik
antar agama.
9
https://www.dosenpendidikan.co.id/nilai-nilai-pancasila
9
c) Nilai Sila Persatuan Indonesia
10
Nilai-nilai penyelenggaraannya sebagai berikut:
Nasionalisme
Cinta bangsa dan tanah air
Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan
keturunan, dan perbedaan warna kulit
Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan
11
10
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721317/pene
11
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721317/pene
10
12
Pada masa Orde lama, kondisi politik dan keamanan dalam negeri
diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana
peralihan dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa orde
lama adalah masa pencarian bentuk penerapan Pancasila terutama dalam
sistem kenegaraan. Pancasila diterapkan dalam bentuk yang berbeda-beda
pada masa orde lama. Terdapat 3 periode penerapan Pancasila yang
berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-
1966.
a. Periode 1945-1950
Pada periode ini, penerapan Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup menghadapi berbagai masalah. Ada upaya-
upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa. Upaya-upaya tersebut terlihat dari
munculnya gerakan-gerakan pemberontakan yang tujuannya
mengganti Pancasila dengan ideologi lainnya. Ada dua
pemberontakan yang terjadi pada periode ini yaitu:
12
https://artikeloka.com/cnd/2018/02/penerapan-pancasila-
11
1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di
Madiun terjadi
Pada tanggal 18 September 1948. Pemberontakan
ini dipimpin oleh Muso. Tujuan utamanya adalah
mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi
komunis. Dengan kata lain, pemberontakan tersebut akan
mengganti Pancasila dengan paham komunis.
Pemberontakan ini pada akhirnya bisa digagalkan.
b. Periode 1950-1959
Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila, akan tetapi
dalam penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi leberal. Hal
tersebut dapat dilihat dalam penerapan sila keempat yang tidak lagi
berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak
(voting).
Pada periode ini persatuan dan kesatuan mendapat tantangan
13
yang berat dengan munculnya pemberontakan Republik Maluku
Selatan (RMS), pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin
13
https://serupa.id/dinamika-perwujudan-pancasila-sebag
12
melepaskan diri dari NKRI. Dalam bidang politik, demokrasi
berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu 1955 yang
dianggap paling demokratis. Tetapi anggota Konstituante hasil
pemilu tidak dapat menyusun Undang-Undang Dasar seperti yang
diharapkan.
Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan,
yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959
untuk membubarkan Konstituante, Undang - Undang Dasar
Sementara Tahun 1950 tidak berlaku, dan kembali kepada Undang -
Undang Dasar Tahun 1945.
Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama
periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang
ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.
c. Periode 1956-1965
Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin.
Demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang
memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada kekuasaan
pribadi presiden Soekarno. Terjadilah berbagai penyimpangan
penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi. Akibatnya Soekarno
menjadi otoriter, diangkat menjadi presiden seumur hidup, dan
menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis, yang ternyata
tidak cocok bagi NKRI.
Terbukti adanya kemerosotan moral di sebagian masyarakat
yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila, dan berusaha
untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain. Pada periode
in14i terjadi Pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965
14
https://serupa.id/dinamika-perwujudan-pancasila-sebag
13
yang dipimpin oleh D.N Aidit. Tujuan pemberontakan ini adalah
kembali mendirikan Negara Soviet di Indonesia serta mengganti
Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini bisa
digagalkan, dan semua pelakunya berhasil ditangkap dan dijatuhi
hukuman sesuai dengan perbuatannya.
Puncaknya adalah peristiwa pemberontakan G30S PKI
1965. Peristiwa ini menjadi pemicu berakhirnya pemerintahan
Presiden Soekarno yang digantikan oleh pemerintahan Presiden
Soeharto. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ditegaskan
bahwa Pancasila sebagai dasar negara akan dilaksanakan secara
murni dan konsekuen. Menyusul kemudian diterbitkan Ketetapan
MPR No. II/MPR/1978 Tentang Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (P-4). Namun, pemerintahan Presiden
Soeharto pun akhirnya dianggap menyimpang dari garis politik
Pancasila dan UUD 1945. Beliau dianggap cenderung melakukan
praktik liberalisme-kapitalisme dalam mengelola negara.
Pada tahun 1998 muncul gerakan reformasi yang
mengakibatkan Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatan
Presiden. Namun, sampai saat ini nampaknya reformasi belum
membawa angin segar bagi dihayati dan diamalkannya Pancasila
secara konsekuen oleh seluruh elemen bangsa. Hal ini dapat dilihat
dari abainya para politisi terhadap fatsoen politik yang berdasarkan
nilai-nilai Pancasila dan perilaku anarkis segelintir masyarakat yang
suka memaksakan kehendak kepada pihak lain pada tahun 2004
sampai sekarang, berkembang gerakan para akademisi dan
pemerhati serta pencinta Pancasila yang kembali menyuarakan
Pancasila sebagai dasar negara melalui berbagai kegiatan seminar
dan kongres.
Hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan eksistensi
Pancasila dan membudayakan nilai-nilai Pancasila sebagai
pand 15 angan hidup bangsa serta menegaskan Pancasila sebagai
15
https://www.kompasiana.com/muhammadtriadi9336/609
14
dasar negara guna menjadi sumber hukum dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara.
16
Dinamika Masalah Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara
16
https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/26/160000879/penerapan-pancasila-
sebagai-dasar-negara-pada-awal-kemerdekaan-
15
17
saling membutuhkan dan saling tergantung satu sama dengan yang lain, namun
persaingan antar kekuatan-kekuatan besar dunia dan perebutan pengaruh masih
berkecamuk. Salah satu cara untuk menanamkan pengaruh kepada negara lain
adalah melalui penyusupan ideologi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kewaspadaan dan kesiapan harus kita tingkatkan untuk menanggulangi
penyusupan ideologi lain yang tidak sesuai dengan Pancasila. Hal ini lebih penting
artinya, karena sebagian besar bangsa kita termasuk masyarakat berkembang.
Masyarakat yang kita cita citakan belum terwujud secara nyata, belum mampu
memberikan kehidupan yang lebih baik sesuai cita-cita bersama. Keadaan ini sadar
atau tidak sadar, terbuka kemungkinan bangsa kita akan berpaling dari Pancasila
dan mencoba membangun masa depannya dengan diilhami oleh suatu pandangan
hidup atau dasar negara yang lain.
Selain itu tantangan yang muncul, berasal dari derasnya arus paham-paham
yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme,
sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa
yang berkarakter nilai-nilai Pancasila. Hal ini pun dapat dilihat dengan jelas, betapa
paham-paham tersebut telah merasuk jauh dalam kehidupan bangsa Indonesia
sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang memiliki sifat religius, santun,
dan gotong-royong.
17
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/29/190000369/nilai-nilai-pancasila-dalam-
penyelenggaraan-pemerintahan-negara
16
begitu cepat termasuk digulirkannya otonomi daerah yang seluas- luasnya, di satu
pihak, dan di pihak lain, masyarakat merasa bebas tanpa tuntutan nilai dan norma
dalam kehidupan bernegara. Akibatnya, sering ditemukan perilaku anarkisme yang
dilakukan oleh elemen masyarakat terhadap fasilitas publik dan aset milik
18
masyarakat lainnya yang 19 dipandang tidak cocok dengan paham yang dianutnya.
Masyarakat menjadi beringas karena code of conduct yang bersumber pada nilai-
nilai Pancasila mengalami degradasi. Selain itu, kondisi euforia politik tersebut
dapat memperlemah integrasi nasional.
20
https://www.hukumonline.com/berita/a/pancasila-sebagai-dasar-negara-lt61f23142a7e13/
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara merupakan konsepsi yang telah
disusun sedemikian rupa. Pancasila merupakan representasi warga negara
dan tujuan dalam bernegara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia disahkan pada 18 Agustus 1945. Penerapan Pancasila
sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan dilaksanakan sejak
disahkan. Penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal
kemerdekaan mengalami pasang surut. Masa orde lama adalah masa
pencarian bentuk penerapan Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan.
Pancasila diterapkan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde
lama. Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila, akan tetapi dalam
penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi liberal. Hal tersebut dapat
dilihat dalam penerapan sila keempat yang tidak lagi berjiwakan
musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting). Periode ini
dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan berada
pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai
Pancasila tetapi berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno.
Penerapan Pancasila sebagai dasar Negara terus menghadapi berbagai
masalah. Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman
pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan
ideologi lain, akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan
masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas.
4.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik
yang bisa membangun dari para pembaca.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hukumonline.com/berita/a/pancasila-sebagai-dasar-negara-
lt61f23142a7e13/
https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/26/160000879/penerapan-
pancasila-sebagai-dasar-negara-pada-awal-kemerdekaan-
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721317/penerapan-pancasila-
sebagai-dasar-negara-pada-masa-awal-kemerdekaan
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/29/190000369/nilai-nilai-
pancasila-dalam-penyelenggaraan-pemerintahan-negara
https://lms--paralel-esaunggul-ac-id.webpkgcache.com/doc/-/s/lms-
paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=274803
19