Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK


INDONESIA”

Dosen Pengampu:
Supriadi, M.Pd

Disusun Oleh:

Diva Edel Wiesa (2205110598)

Aisya Amini S ( 2205113758)

Yurike Areta (2205110601)

Bunga Afrilia ( 2205124966)

Putri Rahmayati (2205110591)

Novia Cristi Br Pasaribu (2205113110)

1A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami. Shalawat serta salam tidak
lupa pula kami ucapkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila sebagai Dasar
Negara Republik Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Adapaun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Bapak Supriadi, M.Pd. pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai Pancasila sebagai Dasar Negara bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Melalui makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, terutama Bapak Supriadi,
M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Pancasila ini.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
baik dari penyusunan makalah hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca mengenai
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca

Pekanbaru, 27 Agustus 2022

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................1

BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................2

1.1 Latar Belakang............................................................................2

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................4


2.1 Hakikat Pancasila................................................................................4
2.2 Pancasila sebagai Dasar Negara..........................................................5
2.3 Pancasila sebagai Ideologi Negara......................................................5

BAB III. PEMBAHASAN..............................................................................7

3.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara..........................................................7

3.2 Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara...........................................7

3.3 Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara.....................................8

3.4 Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Negara.................................10

BAB IV. PENUTUP......................................................................................13

3.1 Kesimpulan.......................................................................................13

3.2 Saran..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila adalah dasar negara dan ideologi nasional, hal ini membawa konsekuensi logis
bahwa nilai nilai pancasila dijadikan sebagai landasan pokok, dan landasan fundamental
bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya
berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan
Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan
permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Pancasila juga dapat diartikan sebagai ideologi dari negara Indonesia atau sering di sebut
rumusan kehidupan berbangsa dan bernegara. Penerapan pancasila sebagai dasar negara
memberikan pengertian bahwa negara indonesia merupakan negara pancasila. Negara
pancasila merupakan suatu negara yang didirikan dan dipertahankan serta dikembangkan
dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak hak semua warga
negara indonesia, agar semua rakyat dapat hidup layak sebagai manusia, menggembangkan
dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya sebaik mungkin, memajukan kesejahteraan
umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).
Implementasi pancasila dapat menjadi media dan sarana interaksi yang efektif, guna
merumuskan konsep sosialisasi dan implementasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sasaran dan metodologi menjadi begitu penting mengingat realisasi dan
dinamika kehidupan yang ada saat ini sangat diwarnai oleh berkembangnya nilai nilai
demokrasi dalam proses demokratisasi yang terus berkelanjutakan. Pada saat era reformasi
sampai sekarang perubahan terjadi serta terus menerus dengan begitu cepat dan
menghasilkan dampak positif dan negatif serta sangat berpengaruh dalam sistem
pemerintahan negara indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

2
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah Pancasila Sebagai Dasar Negara?
2. Apa Sajakah Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara?
3. Bagaimanakah Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara?
4. Bagaimnakah Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Negara?

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dijadikan landasan
dalam penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa, seluruh
pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan
tidak boleh bertentangan. Menurut Damanhuri dkk (2016:183) secara etimologis Pancasila
berasal dari bahasa sansekerta yang di artinya Pancasila berarti lima dan sila berarti batu
sendi, alas dan dasar. Pancasila memiliki arti lima dasar, sedangkan sila sendiri sering
diartikan sebagai kesesuaian atau peraturan tingkah laku yang baik. Hakikat adalah sesuatu
hal yang ada pada diri seseorang atau sesuatu hal yang harus ada dalam diri sendiri.
Pancasila bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi warga Indonesia, diterapkan dalam
pembukaan UUD 1945 alinea IV dan dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia
yang terdiri dari 5 sila. Maskipun dalam UUD 1945 tidak secara langsung dijelaskan
mengenai Pancasila, namun Pancasila sudah tertanam sediri dalam jiwa masyarakat
Indonesia bahwa Pancasila merupakan pedoman yang harus ditanamkan dalam diri.
Menurut Suraya (2015:154) Pancasila adalah dasar negara Indonesia, Pancasila diibaratkan
sebagai pondasi, jadi semakin kuat pondasi tersebut maka akan semakin kokoh suatu
negara. Pancasila juga mencerminkan kepribadian masyarakat Indonesia karena didalamnya
terdapat butir-butir yang apabila diimplementasikan akan mencerminkan kepribadian
bangsa Indonesia.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat Pancasila adalah
sesuatu yang terkandung dalam nilai-nilai yang terdapat pada sila Pancasila yang harus
dijadikan sebab, sehingga dijadikan sebagai dasar negara. Pancasila menunjukan hakikat
atau subtansi Pancasila yaitu dasar atau kata dasar Tuhan, manusia, rakyat, dan adil.
Mendapatkan awalan serta akhiran ke-an, per-an, ke- tuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Hakikat atau substansi memiliki sifat abstrak, umum, universal,
mutlak, tetap, tidak berubah, terlepas dari situasi, tempat dan waktu. Menurut Notonagoro
(dalam susanti, 2013:28) hakikat atau subtansi dibagai menjadi tiga macam yaitu:
4
(a) hakikat abstrak, disebut hakikat jenis atau hakikat umum yang memiliki unsur-unsur
yang sama, tetap dan tidak berubah. Sifat tetap dan tidak berubah tersebut karena dari sejak
dahulu sampai sekarang diakui oleh umat manusia, (b) hakikat pribadi yaitu unsuru-unsur
yang tetap yang menyebabkan segala sesuatu yang bersangkutan tetap dalam diri pribadi,
dan (c) hakikat konkrit yaitu sesuatu yang secara nyata dan jelas. Setiap manusia dalam
kenyataannya. Hakikat konkrit ini sebagai pedoman praktis dalam kehidupan berbangsa dan
negara Indonesia yang sesui dengan kenyatan sehari-hari, tempat, keadaan, dan waktu.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara
memiliki lima sila. Pancasila sebagai filsafat menunjukan hakikat atau subtansi yang
sifatnya abstrak (ada dalam pikiran manusia sejak dulu), pribadi (bersangkutan dengan
kehidupan pribadi), dan konkret (direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari), umum atau
universal, mutlak, tetap, tidak berubah-ubah, terlepas dari situasi, tempat dan waktu.
2.2 Pancasila sebagai Dasar Negara
adalah dasar berdiri dan tegaknya negara , dasar kegiatan penyelenggaraan negara, dasar
partisipasi warga negara, dasar Pergaulan antar warga negara, dasar dan sumber hukum
nasional.
Berdasarkan poin diatas dapat disimpulkan bahawa Pancasila sebagai tonggak negara
Indonesia. Negara Indonesia didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
bangsa yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Cita- cita dan tujuan nasional
bangsa juga tercakup dalam ideologi bangsa Indonesia Kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara dapat ditemukan dalam landasan konstitusional yang pernah berlaku di Indonesia.
Landasan tersebut tidak disebutkan istilah Pancasila namun dengan penyebutan sila-sila
Pancasila, dengan demikian dokumen-dokumen tersebut memuat dasar negara Pancasila.
Menurut Imron (2017:12) “Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa
nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai landasan dasar dalam penyelenggaraan negara”.
Pancasila sebagai dasar negara berarti seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan
pemerintahan harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila. Menurut Sulasmana (2015: 68) Makna atau peran Pancasila sebagai dasar
negara Republik Indonesia.
2.4 Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun Pancasila dapat
bersifat dinamis, reformatif, dan terbuka. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(2016:322) ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar,
5
cita-cita, dan logos yang berarti ilmu.
Secara harafiah ideologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang pengertian dasar atau ide.
Ideologi dalam kehidupan sehari-hari dapat diartikan dengan cita-cita. Cita-cita yang
dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap dan harus dicapai, cita-cita tersebut juga
dijadikan sebagai dasar/pandangan hidup. Makna “Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita- cita normatif
penyelenggaraan bernegara” (Imron, 2017:13). Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
pada hakikatnya merupakan gambaran bagaimana kehidupan bernegara harus dijalankan.
Pancasila dapat berperan sebagai pemersatu bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan,
serta dapat mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
“Pancasila dapat memberi gambaran cita-cita dan dapat dijadikan motivasi dan tekad untuk
mencapai cita-cita bangsa Indonesia” (Sulasmono, 2015:13). Ideologi Pancasila juga dapat
memberikan tekad untuk menjaga identitas bangsa. Pancasila dapat dijadikan gambaran
identitas bangsa, sehingga dengan Pancasila masyarakat dapat mengembangkan karakter
dan identitas bangsa Indonesia sendiri.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara
Indonesia sangat penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan dapat menjadikan ciri khas
bangsa Indonesia yang berbeda dengan bangsa lain. Pancasila memuat gagasan tentang
bagaimana cara mengelola kehidupan bernegara. Rumusan-rumusan dalam Pancasila tidak
langsung operasional maka dari itu harus dilakukan penafsiran ulang terhadap pancasila
sesuai perkembangan zaman, dan didalam Pancasila juga terkandung unsur-unsur nilai.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada negara
Republik Indonesia harus berlandaskan paa nilai-nilai Pancasila. Artinya, Pancasila harus
senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam membentuk negara. Setijo
menyatakan bahwa konsep Pancasila sebagai dasar negara diajukan oleh Ir. Soekarno dalam
pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 juni 1945, yang isinya untuk
menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Falsafah negara atau filosophische grondslag
bagi negara Indonesia mereka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh seluruh anggota
sidang. Hasil-hasil sidang selanjutnya dibahas oleh panitia kecil atau Panitia 9 dan
menghasilkan rumusan “Rancangan Mukadimah Hukum Dasar” pada tanggal 22 juni 1945,
yang selanjutnya oleh Muhammad Yamin disarankan diberi nama Jakarta Charter, atau
Piagam Jakarta, yang didalamnya terdapat Pancasila pada alinea IV, Piagam Jakarta,
selanjutnya disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan indonesia menjadi Pembukaan
UUD, dengan mengalami beberapa perubahan yang bersamaan dengan Pancasila disahkan
menjadi dasar negara.
3.2 Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
Kelima butir tersebut tercantum dalam alinea ke -4 Pembukaan UUD 1945.
Sebagaimana yang telah diketahui oleh hampir semua warga Negara Indonesia bahwa
fungsi pokok dari Pancasila adalah sebagai dasar negara, meskipun sebenarnya masih
banyak fungsi-fungsi lainnya yang tak kalah penting dan bernilai sakral bagi bangsa
Indonesia sendiri dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
berikut adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsi Pancasila:
1. Pancasila sebagai pedoman hidup
Di sini Pancasila berperan sebagai dasar dari setiap pandangan di Indonesia. Pancasila haruslah
menjadi pedoman dalam mengambil keputusan dalam menghadapi suatu masalah.
2. Pancasila sebagai jiwa bangsa
Pancasila haruslah menjadi jiwa bangsa Indonesia. Pancasila yang merupakan jiwa bangsa harus
terwujud dalam setiap lembaga maupun organisasi dan insan yang ada di Indonesia.
3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Kepribadian bangsa Indonesia sangatlah penting dan juga sebagai identitas bangsa Indonesia.
7
Oleh karena itu Pancasila harus diam dalam diri tiap pribadi bangsa Indonesia agar bisa membuat
pancasila sebagai kepribadian bangsa.
4. Pancasila sebagai sumber hukum
Pancasila menjadi sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain
Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh ada satu persatuan yang bertentangan dengan
pancasila.
5. Pancasila sebagai cita-cita bangsa
Pancasila yang dibuat sebagai dasar negara juga dibuat untuk menjadi tujuan negara dan cita-cita
bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia haruslah mengidamkam sebuah negara yang punya Tuhan
yang Maha Esa punya rasa kemanusiaan yang tinggi, bersatu serta solid, selalu bermusyawarah
dan juga munculnya keadilan sosial baik.
3.3 Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara didapat dari pembukaan uud 1945 alinea ke 4 dan
tertuang dalam memorandum DPR-GR 9 juni 1966 yang menandakan pancasila sebagai
pandangan hidup yang telah didapatkan dan dimurnikan oleh ppki, atas nama rakyat
indonesia menjadi dasar negara republik indonesia. Memorandum DPR-GR itu disahkan
pula oleh MPRS dengan ketetapan No. XX/MPRS/1966. ketetapan MPR No.V/MPR/1978
yang menegaskan kedudukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumbeer dari tertib hukum di indonesia.
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara
Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD
1945 telah ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang
telah dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.
Dengan syarat utama seluruh negara menurut Emest Renan kehendak untuk bersatu dan
memahami pancasila dari sejarahnya dapat diketahui bahwa pancasila merupakan sebuah
kompromi dan konsensus nasioanal karena memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.
Penerapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara
Indonesia adalah negara Pancasila. Hal itu terkandung arti bahwa negara harus tunduk
kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undang. Mengenai
hal itu, kirdi dipoyudo menjelaskan bahwa negara pancasila adalah suatu negara yang
didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan
mengembangkan martabat dan hak-hak asasi semua warga negara Indonesia (kemanusiaan
yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia,
8
mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkapnya
mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat,
dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).
Pancasila yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman
sistematikanya melalui instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkis-
piramidal. Setiap sila (dasar/asas) memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai
satu dengan lainnya sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar
satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Oleh karena
itu, pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak
dapat dipisahkan. Usaha memisahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dari pancasila akan
mengakibatkan pancasila kehilangan esensinya sebagai dasar negara.
Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh karena setiap sila
dalam pancasila tidak dapat dintitesiskan satu sama lain. Secara tepat dalam seminar
pancasila tahun 1959, Prof. Notonegoro melukiskan sifat hirarki-piramidal pancasila dengan
menempatkan sila “ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai basis bentuk piramid Pancasila.
Dengan demikian keempat sila yang lain harus dijiwai oleh sila “Ketuhan Yang Maha Esa”.
Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi negara kesatuan Republik
Indonesia dengan alasa sebagi berikut:
1. Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik masyarakat Indonesia yang
beraneka ragam suku, agama, ras dan antar golongan secara berkeadilan yang sesuai
dengan kemampuan dan hasil usahanya. Hal ini ditunjukkan dengan sila kemanusiaan
yang adil dan beradab.
2. Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan negara kesatuan republik Indonesia
yang terbentang dari sabang sampai merauke, yang terdiri atas ribuanpulau sesuai sila
Persatuan Indonesia.
3. Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak-hak asasi manusia
sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini selaras dengan berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera sesuai dengan sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai acuan dalam mencapai tujuan tersebut. Pancasila
sebagai kaidah negara pundamental yang berarti bahwa pada sila ketuhanan yang maha esa,
menjamin kebebasan untuk beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
Kemudian pada sila persatuan Indonesia, bangsa yang tetap menghormati sifat masing-
masing seperti apa adanya.
9
3.3 Implementasi Pancasila sebagai Dasar Negara
Sebagai dasar Negara (ground norm)-nya bangsa Indonesia, Pancasila telah terbukti
sebagai salah satu media pemersatu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Melalui kelima sila yang terkandung didalam Pancasila, menjadikan
pondasi kehidupan bernegara di Indonesia menjadi kokoh terhadap ancaman yang datang
baik dari luar maupun dari dalam. Dalam konteks hukum, khususnya dalam pembentukkan
peraturan perundang-undangan, Pancasila semestinya diletakkan dalam wilayah sumber
hukum materiil dari pembentukkan peraturan perundang-undangan. Semestinya, nilai-nilai
yang terkandung di dalam Pancasila harus digali secara lebih rinci dalam pembahasan
terhadap landasan filosofis maupun sosiologis dari proses pembentukkan peraturan
perundang-undangan.
Menurut Wahyu, W (2015) Nilai-nilai Pancasila bersifat fundamental, mutlak, universal
dan abadi dan nilai-nilai yang merupakan berasal dari luhur budaya masyarakat yang
tersebar di seluruh nusantara. Nilai-nilai pancasila sebelum negara terbentuk dasarnya
terdapat fragmentaris kebudayaan yang tersebar di seluruh Indonesia baik pada abad ke dua
atau pada sebelumnya, masyarakat Indonesia telah mendapatkan kesempatan untuk
berkulturasi dengan beberapa budaya lain. Nilai-nilai dari pancasila ini perlu
diimplementasikan dalam berbagai bidang demi menjaga eksistensi bangsa Indonesia
diantaranya
4. Implementasi Pancasila dalam Bidang PoIitik Perkembangan bidang politik harus
berdasarkan kepada dasar ontologis manusia yang pada kenyataan objektif bahwa
manusia merupakan bagian dari subjek Negara maka dari itu kehidupan politik harus
benar-benar direalisasikan demi harkat dan martabat manusia. Perkembangan politik
Negara pada proses reformasi harus mendasar kepada moralitas seperti hal nya nilai-
nilai yang terkandung dalam silasila pancasila dalam esensinya sehingga beberapa
poIitik yang seIaIu menghaIaIkan segaIa cara demi mendapatkan hasiI harus segara
diakhiri. Pada bidang Politik ini nilai-nilai pancasila dapat diimplementasikan seperti
saling menghormati dan menghargai pilihan setiap orang, aktif dan ikut serta dalam
proses pemilihan pemimpin baik desa maupun negara, dan tidak menyebarkan isu
lawan politik dengan berita hoax atau tidak benar (fitnah).
5. ImpIementasi PancasiIa dalam Bidang Ekonomi Kebijakan ekonomi di Indonesia harus
berdasar dan mengacu pada Pancasila dan UUD 1945. Menurut Huriah, R (2013)
keberhasilan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sumberdaya ekonomi masyarakatnya.
Asas ketuhanan yang Maha Esa merupakan dasar moral dari perilaku ekonomi manusia
10
di Indonesia, kebijakan yang dibuat oIeh pemerintah mencakup sila ketuhanan yang
Maha Esa yakni mempertimbangkan moral serta sifat-sifat sistem moral ekonomi
Indonesia itu memang telah melandasi atau menjadi pedoman perilaku ekonomi dalam
masyarakat. Dalam ilmu ekonomi ada beberapa istilah kuat yang menang ekonomi
sehingga pengembangan mengarah pada persaingan bebas dan jarang mementingkan
moralitas Perkembangan kemanusiaan. ekonomi demi kemanusiaan dan kesejahteraan
seluruh masyarakat Indonesia sehingga sistem ekonomi Indonesia mendasar kepada
kekeluargaan seluruh bangsa Indonesia Pada bidang Ekonomi pancasila dapat
diimplementasikan dengan cara-cara yang sederhana pada kehidupan sehari-hari seperti
aktif daIam koperasi, selalu membeli dan menggunakan produk IokaI (daIam negeri),
melakukan kerjasama ekspor impor.
6. Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Pertahanan
Pertahanan dan Keamanan Pertahanan merupakan suatu usaha untuk dapat
mempertahankan kedauIatan Negara, keutuhan dari kesatuan Negara repubIik Indonesia
dan untuk keseIamatan segenap bangsa Indonesia dari gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan Negara Indonesia. Pada bidang Pertahanan dan Keamanan merupakan suatu
kewajiban yang wajib dimiliki oleh warga Negara, hal ini mengacu pada niIai-niIai
yang terkandung pada siIa ke 3 yakni persatuan Indonesia. Sebagai warga negara
hendaknya memiliki tanggung untuk melakukan pertahanan dan keamanan kepada
negaranya. Penerapannya dengan cara melakukan aksi bela Negara. Bangsa Indonesia
berhak dan wajib membela serta mempertahankan kemerdekaan sesuai dengan
pembukaan UUD 1945 yakni meliputi segenap rakyat Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia. Adanya prinsip pertahanan bangsa Indonesia untuk menentang segala
bentuk penjajahan yang menganut politik bebas aktif, bentuk pertahanan Negara
bersifat semesta serta pertahanan Negara disusun atas dasar prinsip demokrasi HAM.
7. Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya Sosial budaya merupakan salah
satu bidang kehidupan manusia dalammengembangkan kebudayaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa danbernegara yang berkaitan dengan pemenuhan hajat hidup
manusia khususnyadalam memenuhi kepuasan batiniah, material dan sosial.
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat pluralistik, dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika, yang harus diwujudkan dalam membangun jiwakebangsaan
yang kuat, berdiri di atas perbedaan kultur, agama, adat-istiadat, ras,etnis dan bahasa.
Keanekaragaman tersebut tidak boleh meretakkan kesatuan danpersatuan bangsa
Indonesia. Itulah bentuk kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang juga mewarnai
11
kehidupan bidang politik, ekonomi dan keamanan nasional. Achi P. M. (2012).
Pengembangan sosial budaya pada masa ini perlu mengangkat nilainilai yang dimiliki
bangsa Indonesia sebagai dasar Negara yakni niIai-niIai pancasila itu sendiri. Pada
prinsipnya pancasila bersifat humanistik yang berarti pancasila berdasar pada nilai yang
sumbernya berasal dari harkat dan martabat manusia sebagai makhluk sosial yang
berbudaya. Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan cara saling menjaga dan
menghargai juga mempeIajari budaya antar daerah yang terdapat di Indonesia.
8. Implementasi Pancasila dalam Bidang Pendidikan Pada bidang pendidikan menerapken
nilai-nilai pancasila dapat dilaksanakan pada kegiatan belajar siswa dengan menerapkan
sikap nasionalisme yang biasa dilakukan pada hari senin yaitu upacara, dengan adanya
upacara para siswa akan lebih mudah mengenal Pancasila dan Pancasila juga dapat
dilaksanakan pada momen tertentu yang tepat. Seperti pada peringatan sumpah pemuda,
hari kemerdekaan, pada hari kemerdekaan para siswa dapat melakukan sebuah
perlombaan yang akan mengenang perjuangan para pahlawan yang berjuang demi
kemerdekaan dan ideologi negara indonesia. hari pahlawan, dan hari-hari besar lainnya.
Hal ini dapat mendorong siswa untuk belajar dengan bersungguh sungguh agar dapat
mengharumkan dan membanggakan negeri tercinta kelak. Hal ini juga dapat
menanamkan kecintaan siswa kepada negaranya sendiri serta bangga menjadi anak
Indonesia.

12
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang memiliki fungsi, kedudukan, yang
sangat penting bagi bangsa Indonesia yang dijadikan pandangan hidup dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya perlu diimplementasikan ke dalam norma praktik kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan menjaga konsistensi dan relevansinya. Sila-sila pancasila
merupakan suatu kesatuan yang bulat dan sistematis. Pancasila sebagai dasar Negara
memiIiki makna dalam setiap aspek kehidupan berbangsa, bermasyarakat, serta bernegara
harus Berdasarkan pancasiIa yang memiliki nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara republik
Indonesia adalah pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 hal itu secara yuridis menjelaskan
pancasila sebagai dasar Negara. Implementasi pancasila untuk menjaga eksistensi bangsa
Indonesia sangat penting dikarenakan pancasila merupakan dasar Negara dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Upaya dan perubahan dalam mengimplementasikan niIai pancasila
agar terjaganya akseptabilitas dan kredibilitas pancasiIa oleh warga Negara dan warga
masyarakat Indonesia.
3.2 Saran
Penulis berharap guru/dosen dapat memberikan pemahaman kepada siswa/mahasiswa
mengenai pancasila secara mendalam disertai dengan contoh real di kehidupan nyata agar
tercipta aplikasi Pancasila yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam tiap
sila. Mahasiswa hendaknya lebih produktif dalam menanggapi implementasi pancasila karena
pengimplementasian pancasila memiliki dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat.

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama
bagi penulis. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini mohon dimaafkan,
karena kami adalah hamba Allah yang masih dalam1 proses belajar yang tak luput dari
salah. Kami harapkan kritik dan saran yang membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Achi P. M. (2012) Implementasi Pancasila Dalam Sosial Budaya. 9


Ade, L. P. dkk (2020) Implementasi Pancasila dalam Pembangunan dibidang
Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. 7 (1)
Adhayanto, Oksep. "Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam
Pembentukkan Peraturan Perundang-Undangan." Jurnal Ilmu Hukum 6.2 (2015):
166-174.
Fatimah, Reyza, and Aisa Hannum Ritonga. "Pancasila Sebagai Dasar Negara."
Gesmi, Irwan & Yun Hendri.2018. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia.
Ronto. 2012. Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta: PT Balai Pustaka.

14

Anda mungkin juga menyukai