Oleh:
Kelompok 2
Robiatul Adawiyah 2022310111
Moh. Bairi 2022310160
Wildan Eka Syaputra 2022310128
Nadia Putri 2022310002
Rifki Zairozi 2022310145
Wahyudi 2022310041
Achmad Fauzi Rahmadani 2022310195
KELAS KARYAWAN
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS MADURA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Mahsun Ismail, S.H.,
M.H sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 2
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
2.4 Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara….....8
BAB III..................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima butir tersebut tercantum dalam
alinea ke -4 Pembukaan UUD 1945. Sebagaimana yang telah diketahui oleh
hampir semua warga Negara Indonesia bahwa fungsi pokok dari Pancasila adalah
sebagai dasar negara, meskipun sebenarnya masih banyak fungsi-fungsi lainnya
yang tak kalah penting dan bernilai sakral bagi bangsa Indonesia sendiri dalam
membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Konsekuensi logis dari Pancasila yaitu mengimplementasikan dalam
setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perumusan
Pancasila juga dapat dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa yang selalu
berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti yang telah
diketahui bahwa pancasila itu juga merupakan dasar negara Indonesia, yang
berarti dasar dari hukum tertinggi di Indonesia atau sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.
Kehidupan berbangsa dan bernegara ini tergantung kepada seberapa besar
penghargaan warga Negara terhadap Pancasila. Sebagai dasar negara Pancasila
dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan bangsa dan negara
Indonesia. Dalam filsafat Pancasila mengandung berbagai makna dalam setiap
aspek kehidupan berbangsa serta di setiap sila-sila pada Pancasila mempunyai
Hakikat yang mampu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
mengimplementasikan di berbagai bidang seperti halnya di bidang Politik,
Ekonomi, Sosial, dan Keamanan yang merupakan tindakan atau pelaksana sebagai
dasar negara republik indonesia.
.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar negara ?
1
2. Fungsi dari Pancasila sebagai dassar negara ?
3. Bagaimana Pancasila sebagai nilai dasar negara ?
4. Bagaimanakah Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Negara?
.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Pancasila sebagai dasar negara
2. Untuk memahami tentang fungsi Pancasila sebagai dasar negara
3. Untuk mengetahui Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa
dan negara
4. Untuk mengetahui Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sekretariat Jenderal MPR RI, Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,
Sekjend MPR RI, Jakarta, 2012, hlm. 87-88.
3
4
Menurut Hans Nawiasky, dalam suatu negara yang merupakan kesatuan
tatanan hukum, terdapat suatu kaidah tertinggi, yang kedudukannya lebih tinggi
dari undang-undang dasar. Berdasarkan kaidah yang lebih tinggi inilah undang-
undang dasar dibentuk. Kaidah tertinggi dalam kesatuan tatanan hukum dalam
negara itu disebut dengan staatsfundamentalnorm, yang untuk bangsa Indonesia
berupa Pancasila. Hakikat suatu staatsfundamentalnorm adalah syarat bagi
berlakunya suatu undang-undang dasar karena lahir terlebih dahulu dan
merupakan akar langsung pada kehendak sejarah suatu bangsa serta keputusan
bersama yang diambil oleh bangsa.
5
Konsekuensi logis dari diletakkannya Pancasila sebagai ground norm-nya
bangsa Indonesia tentunya harus dapat diimplementasikan dalam setiap aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila harus dijadikan
“way of life” dalam diri setiap masyarakat Indonesia. Setiap aspek kehidupan baik
ekonomi, sosial, budaya, maupun hukum harus senantiasa berlandaskan kepada
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila yang ada di dalam Pancasila.
Hakikat dari pembangunan di Indonesia sesungguhnya merupakan
pengejawantahan dari semangat tujuan negara Indonesia sebagai mana termuat di
dalam pembukaan UUD 1945. Sedangkan keberlanjutan pembangunan itu sendiri
hakikatnya adalah pengamalan terhadap sila-sila didalam Pancasila. Semua
peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia harus bersumberkan kepada
Pancasila.
4
Rosjidi Ranggawidjaja, Pengantar Ilmu Perundang-Undangan Indonesia,
Mandar Maju, Bandung, 1998, hlm. 26.
5
Riyanto Astim, Teori Konstitusi, Yapemdo, Bandung, 2006.
nilai dasar dan puncak budaya bangsa yang dirumuskan dan ditetapkan
melalui pemikiran para tokoh bangsa sebagai dasar negara dan pandangan
hidup.Pancasila dasar Negara memiliki arti dimana segala sesuatu
berhubungan dengan kehidupan ketatanegaraan Indonesia yang berdasarkan
pancasila. Semua peraturan-peraturan yang ada di Indonesia semua harus
berasal dari pancasiia. Pancasila merupakan suatu ideologi yang dinamis dan
terbuka berarti niliai-niliai yang terdapat di dalamnya perlu diiakukan
pengembangan sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat Indonesia, secara
operasional pancasila bersifat aktual, adaptif, dan maknanya dapat
diperbaharui. Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup dan juga dasar
Negara Indonesia yang diamana nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
sila-sila pancasila merupakan arahan dalam kehidupan berbangsa.
6
Pancasila mempunyai fungsi sebagai sumber tertib hukum, sebagai
sumber dari segala sumber hukum sekaligus sebagai dasar falsafah negara.
(Andora, 2016:109). Dalam alenia ke IV UUD 1945 telah disebutkan secara utuh
sila-sila dalam Pancasila yang menjadi cita-cita dan tujuan nasional bangsa
Indonesia. Rahmat Hidayat (2014:32-57) menjelaskan fungsi dan kedudukan
Pancasila sebagai berikut :
a) Kedudukan dan Fungsi Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Ada dua macam kedudukan dan fungsi pokok Pancasila yaitu
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai
dasar negara jelas, seluruh peraturan negara tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila. Sementara pandangan hidup bangsa berasal dari
rangkaian kesatuan nilai luhur ditambah dengan wawasan menyeluruh
terhadap kehidupan manusia yang dapat dijadikan kerangka acuan yang
baik untuk menata kehidupan dalam melakukan interaksi sosial bagi
masyarakat serta lingkungannya.
6
Si Pujiati & Ilyya Muhsin (2020). Aktualisasi Nilai Pancasila dalam Memperkuat
Negara Hukum Indonesia Perspektif Sosiologis. Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan, 5(2), pp. 13-22. DOI: 10.24269/jpk.v5.n2.2020 .pp17-18
b) Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai dasar berfilsafat dan berpolitik
Bangsa
Pancasila merupakan suatu hasil konsensus baik secara filsafati
maupun politik. Konsensus secara filsafati (philosophical consesnsus)
merupakan suatu konsensus mengenai dasar negara yang membahas
sekaligus menyepakati dasar filsafat suatu negara, sedangkan konsensus
politik (polotical consensus) merupakan suatu konsensus mengenai cara
pandang politik suatu bangsa harus berdasar dan berbatasan dengan nilai-
nilai Pancasila.
c) Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Asas Kerohanian dan Dasar
Filsafat Beregara
Dalam tatanan hukum Indonesia Pancasila juga menjadi sumber
tertib hukum yang tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Pembukaan
UUD 1945 (preambul) yang dijelmakan ke dalam pokokpokok pikiran
yang menyelimuti suasana kebatinan UUD 1945. Asas kerokhanian
Pancasila juga menjelma ke dalam aspek penyelenggaraan negara, maka
dari itu kedudukan Pancasila adalah sebagai asas kerohanian dan dasar
filsafat negara Indonesia. Pancasila juga sebagai state fundamental norm
berkedudukan sebagai norma dasar dalam bernegara, di dalam norma
dasar terdapat nilainilai dasar yang dijadikan sebagai sumber berfikir atau
sumber berfilsafat.
d) Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan
Bangsa
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, bangsa yang
beragam suku, ras, adat serta budayanya. Kehadiran Pancasila salah
satunya adalah sebagai asas pemersatu untuk hidup bersama dalam suatu
bangsa. Dilihat dari kenyataannya Pancasila bersifat objektif sebagai dasar
sebagai persatuan dan kesatuan yang telah ditentukan bersama oleh para
proklamator Indonesia sebagai dasar filsafat negara setelah melalui sejarah
yang panjang.
e) Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Jati diri Bangsa Indonesia
Ciri khas jati diri bangsa Indonesia telah diilhami oleh ide-ide
besar dunia, hal ini dibuktikan oleh sejarah proses kemerdekaan. Para
pahlawan proklamator Indonesia yang tergabung dalam BPUPKI dan
PPKI, berusaha mengemukakan nilainilai yang dimiliki bangsa ini.
Mereka meyakini dan menghayati kebenaran suatu klausa yang kemudian
kita kenal sebagai “Pancasila”. Mereka telah merumuskan dan
menuangkannya ke dalam alenia IV Undang-Undang Dasar 1945. Dalam
preambul tersebut terdapat hubungan yang alamiah antara klausa
materialisnya dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
f) Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Budaya Bangsa Indonesia
Unsur kebudayaan memang telah melekat dalam Pancasila jauh
sebelum secara resmi dirumuskan menjadi dasar filsafat negara.
Nilainilainya meliputi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan. Semua nilai tersebut telah mencerminkan budaya
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia bahkan sebelum negara Indonesia
menjadi negara yang berdaulat. Dapat disimpulkan bahwa Pancasila sudah
membudaya dalam Bangsa Indonesia jauh sebelum kata Pancasila
diresmikan oleh para pahlawan kemerdekaan. Notonagoro menariknya
menjadi 3 asas Pancasila yang terwujud dalam tiga asas yang disebut “Tri
Prakar” yaitu Pancasila sebagai “asas kebudayaan, asas religius, serta asas
kenegaraan”. Tiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan dalam diri Pancasila
karena fungsi dan kedudukannya saling menyempurnakan. Budaya sebagai
cerminan tata kehidupan sosialnya, rohani sebagai tata keyakinan dalam
beragama, sementara negara merupakan wadah yang dapat menaungi,
melindungi segala aspek cita-cita luhur bangsa. Tiga asas tersebut
merupakan unsur utama pembentuk Pancasila (Notonogoro, 1980:16-17).
7
Jadi fungsi pengaktualisasian Pancasila sangat berkaitan dengan
sumber nilai Pancasila. Karena harmonisasi hukum sangat diperlukan
demi terwujudnya negara hukum yang mensejahterakan rakyatnya serta
7
Mulyono. (2016). Dinamika Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26.
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pembangunan hukum di Indonesia
harus tetap menjadikan Pancasila sebagai paradigma, dan hal ini terlepas
dari era pemerintahan yang sedang berkuasa. Pancasila harus menjadi
sumber tertib hukum secara lahir maupun batin. Di era sekarang ini isi
muatan materi dan produk hukum dapat diubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat yang ada di dalamnya. Dinamika perubahan
masyarakat menuntut hukum turut berkembang mengikuti pola kehidupan
masyarakat, namun tetap menyediakan batasan dalam bertindak sesuai
koridor hukum. Pancasila harus tetap menjadi patokan berpikir dan sumber
nilai dari produk hukum Indonesia (Amarini, 2017:83).
2.3 Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara
Pancasila merupakan dasar yang fundamental bagi Negara Indonesia.
Kehidupan NKRI ini tergantung kepada seberapa besar penghargaan warga
Negara terhadap Pancasila, baik dari segi pengkajian dan pegamalan Pancasila itu
sendiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Norma hukum pokok dan disebut pokok kaidah fundamental daripada
negara itu dalam hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat, dan
tak berubah bagi negara yang dibentuk. Dengan perkataan lain, dengan jalan
hukum tidak dapat diubah. Fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai pokok kaidah
yang fundamental. Hal ini penting sekali karena UUD harus bersumber dan
berada di bawah pokok kaidah negara yang fundamental itu.
Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh
tatanan kehidupan bangsa dan negara Indonesia, artinya segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan
8
RepublikIndonesia (NKRI) harus berdasarkan Pancasila. Hal ini berarti juga
bahwa semua peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia harus
bersumberkan kepada Pancasila.
a) Dasar Filosofis
8
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, ( Jakarta : Bumi
Aksara, 2015 ) hlm. 25-26
Pancasila sebagi dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup
bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang
bersifat sistematis. Oleh karena itu sebagi suatu dasar filsafat maka sila-
sila Pancasila merupakan kesatuan yang kuat. Dalam pengertian inilah
sila-sila pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Karena merupakan
sistem filsafat maka kelima sila bukan terpisah-pisah dan memiliki makna
sendiri, melainkan memiliki esensi makna yang utuh.
Dasar pemikiran filosofif dari nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
filsafat negara adalah bahwa Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara
Republik Indonesia, mengandung mengandung makna dalam setiap aspek
kehidupan berbangsa, Kerakyatan dan keadilan. Pemikiran filsafat
kenegaraan bertolak dari suatu pandangan bahwa negara merupakan suatu
persekutuan hidup manusia atau masyarakat umum. Adapun negara yang
didirikan oleh manusia berdasarkan pada kodrat bahwa manusia sebagai
warga dari negara menjadi persekutuan hidup adalah berkedudukan kodrat
manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa ( hakikat sila pertama).
Negara yang merupakan persekutuan hidup manusia sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa, pada hakikatnya bertujuan untuk
mewujudkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang
berbudaya atau makhluk yang beradab ( hakikat sila kedua ). Untuk
terwujudnya suatu negara sebagai organisasi hidup manusia maka harus
membentuk persatuan ikatan hidup bersama sebagai suatu bangsa ( hakikat
sila ketiga ). Terwujudnya persatuan dalam suatu negara akan melahirkan
rakyat sebagai suatu bangsa yang hidup dalam suatu wilayah negara
tertentu, sehingga dalam hidup kenegaraan itu haruslah mendasar pada
nilai bahwa rakyat merupakan asal-mula kekuasaan negara. Suatu
keharusan bahwa negara harus bersifat demokratis hak serta kekuasaan
rakyat harus dijamin baik sebagai individu maupun secara bersama
( hakikat sila keempat ). Untuk mewujudkan tujuan negara sebagai tujuan
bersama dari seluruh warga negaranya maka dalam hidup kenegaraan
harus mewujudkan jaminan perlindungan bagi seluruh warganya, sehingga
untuk mewujudkan tujuan seluruh warganya harus dijamin berdasarkan
prisnsip keadilan yang timbul dalam kehidupan bersama ( hakikat sila
kelima ). 9
Dalam hubungan dengan pengertian nilai di atas, Pancasila
tergolong nilai keharonian, tetapi nilai keharonian yang mengakui adanya
nilai material dan nilai vital karena pada hakikatnya menurut Pancasila
bahwa negara adalah perpaduan jasmani dan rohani.
g) Nilai nilai Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara
10
Secara yuridis Pancasila sebagai dasar filsafat negara tertuang
dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi: “… maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Melihat
dari rumusan tersebut yang dimaksud … dengan berdasar kepada …
adalah dalam pengertian sebagai dasar filsafat negara Indonesia.
Keseragaman sistematiknya melalui Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun
1968, telah tersusun secara hierarchi-piramidal. Setiap sila (dasar atau
azas) memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama
lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu
sila dan pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Dengan
demikian Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat
dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila
9
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, ( Jakarta : Bumi
Aksara, 2015 ) hlm. 25-26
12
Implementasi pancasila sebagai dasar filsafat, media.neliti, ID-95804
nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa Indonesia, merupakan
bukti sejarah sebagai dasar kerohanian negara, dikehendaki oleh bangsa
Indonesia karena sebenarnya ia telah tertanam di kalbunya rakyat. Oleh
karena itu Pancasila merupakan dasar yang mampu mempersatukan
seluruh rakyat Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama
sebagai dasar negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila
menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia.
Pancasila perlu diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
agar terciptanya keseimbangan, keadilan, dan keselarasan dalam negara tersebut.
Di setiap Sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan gerakan
gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan selalu berkaitan
dengan tata negara. Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan bernegara
yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya. Karena
banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti krisis-krisis yang
menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap gejolak kehidupan
bangsa tampak menonjol satu atau beberapa sila saja. Dari kalimat diatas telah
diketahui bahwa pancasila sangat berperan untuk keutuhan negara dan dengan
mengetahui makna kelima sila tersebut kehidupan masyarakat akan lebih terarah.
3.2 Saran
Pancasila harus senantiasa menjadi kekuatan yang menjiwai kegiatan
dalam membentuk negara. Oleh karena itu, dituliskannya makalah ini dapat
membantu pembaca dalam memahami pentingnya pancasila sebagai dasar negara
dan ikut mengimplementasikannya dalam kehidupan tentunya banyak kekurangan
dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi
yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap
kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Maulana A,L. Teori Pengajaran Abad 21 di SD/ MI. Yogyakarta: Samudra Biru
Sekretariat Jenderal MPR RI, Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,
Sekjend MPR RI, Jakarta, 2012, hlm. 87-88.
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bumi Aksara,
Edisi 1, Hal.25, Bab 2
Rosjidi Ranggawidjaja, Pengantar Ilmu Perundang-Undangan Indonesia,
Mandar Maju, Bandung, 1998, hlm. 26.
Riyanto Astim, Teori Konstitusi, Yapemdo, Bandung, 2006.
Si Pujiati & Ilyya Muhsin (2020). Aktualisasi Nilai Pancasila dalam Memperkuat
Negara Hukum Indonesia Perspektif Sosiologis. Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan, 5(2), pp. 13-22. DOI: 10.24269/jpk.v5.n2.2020 .pp17-
18
Mulyono. (2016). Dinamika Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26
Laboratorium Pancasila, 1981, Pancasila Dalam Kedudukan Dan Fungsinya
Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia,
Surabaya, Penerbit: Usaha Nasional.
Mahfud MD, 2012, Makna dan Implikasi Pancasila sebagai Cita Hukum Dalam
Peraturan Perundang-undangan di Indonesia, Jakarta, Penyelenggara:
Institut Leimena & Center for Indonesian Constitutional Jurisprudence &
Hanns Seidel Foundation.
https://media.neliti.com/media/publications/195804-ID-implementasi-pancasila-
sebagai-dasar-filsafat
Maulana A,L. Teori Pengajaran Abad 21 di SD/ MI. Yogyakarta: Samudra Biru.
Satujam.com, pancasila-dan-lambangnya, 2-14