Disusun Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas
rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang berjudul
“Pancasila Sebagai Dasar Negara” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Pancasila
Makalah ini dapat terselesaikan dengan bantuan dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak,oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu “Negara Pancasila
adalah suatu Negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan
tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat serta hak-hak asasi
semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar
masing-masing dapta hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya
dan mewujudkan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh
rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).”
2
1.2 Tujuan Penulisan
Berikut tujuan penulisan dari makalah Pancasila sebagai dasar negara ini
adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
2. Pembaca dapat mengetauhi Hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD
NKRI Tahun 1945
3. Untuk mengetauhi bagaimana Penjabaran Pancasila dalam UUD NKRI
Tahun 1945
4. Untuk mengetauhi apa saja Implementasi Pancasila dalam Kebijakan
Negara
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
Pancasila merupakan Dasar Negara Indonesia. UUD 1945 merupakan
dasar konstitusi negara Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai yang
hendaknya dapat diterapkan masyarakat. Sedangkan UUD 1945 memuat
dasar hukum yang bentuknya tertulis.
Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan
material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia,
yang mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila.
Maka dapat dikatakan jika Pancasila juga merupakan tertib hokum Indonesia.
4
2.2 Penjabaran Pancasila dalam UUD 1945
Hubungan pembukaan UUD 1945 yang memuat Pancasila dalam batang
tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung
pengertian Pembukaan UUD 1945 merupakan penyebab keberadaan batang
tubuh UUD 1945, sedangkan hubungan organis berarti Pembukaan dan
batang tubuh UUD tahun 1945merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Dengan dijabarkannya pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD
1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila
tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah menjadi hukum
positif.
5
negara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
golongan atau perorangan.
6
mengandung pengertian bahwa tata kehidupan benergara tidak hanya
bertopeng pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduannya
dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas
kenegaraan yang unsur-unsurnya terdapat dalam Pancasila.
7
Sistem negara yang terbentuk ke dalam UUD harus berdasar atas
kedaulatan rakyat dan permusyawaratan perwakilan karena menurut
pendapat Bakry (2010: 209), aliran yang sesuai dengan sifat dan pikiran
masyarakat Indonesia.
Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran tersebut, maka
pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik harus berdasar pada
manusia yang merupakan subyek pendukung pancasila, sebagai mana
dikatakan oleh Noto
Nagoro (1975:23) bahwa yang berketuhanan,
berkemanusiaan,berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan adalah
manusia. Manusia adalah subyek negara dan oleh karena itu politik negara
harus berdasar dan merealisasikan harkat dan martabat manusia di
dalamnya. Hal ini dimaksudkan agar sistem politik negara dapat menjamin
hak-hak asasi manusia.Dengan kata lain, pembuatan kebijakan negara
dalam bidang politik di Indonesia harus memperhatikan rakyat yang
merupakan pemegang kekuasaan atau kedaulatan berada di tangan rakyat.
Selain itu, sistem politik yang dikembangkan adalah sistem yang
memperhatikan pancasila sebagai dasar-dasar moral politik.
8
kedaulatan rakyat dan keadilan sosial yang masing-masing merupakan
pancaran dari sila ke 4 dan sila ke-5 pancasila. Kedua pokok pikiran ini
adalah landasan bagi pembangunan sistem ekonomi pancasila dan
kehidupan ekonomi nasional.
PASAL 27 (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. PASAL 33 (1) : perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. PASAL
34 (2) : negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan.
Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka
pembuatan kebijakan negara dalam bidang ekonomi di indonesia
dimaksudkan untuk menciptakan sistem perekonomian yang bertumpu
pada kepentingan rakyat dan berkeadilan. Salah satu pemikiran yang
sesuai dengan maksud ini adalah gagasan ekonomi kerakyatan yang
dilontarkan oleh Mubyarto(1999), sebagaimana dikutip oleh
Kaelan (2000:239), yaitu pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar
pertumbuhan, melankan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh
bangsa. Dengan kata lain, pengembangan ekonomi tidak bisa di pisahkan
dengan nilai-nilai moral kemanusiaan.
9
Oleh karena itu dalam pengembangan sosial budaya pada masa
reformasi ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa
Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam
prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-
nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam
bidang politik dituangkan dalam pasal , 29, pasal 31, dan pasal 32. Pasal-
pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, dan persatuan yang
massing-masing merupakan pancaran dari sila pertama, kedua, dan ketiga
pancasila. Ketiga pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan
bidang kehidupan keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan nasional.
PASAL 29 (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
PASAL 31 (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. PASAL
32 (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka
implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
sosial budaya mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat indonesia harus diwujudkan dalam ptoses
pembangunan masyarakat dan kebudayaan di indonesia. Dengan demikian,
pancasila sebagai sumber nilai dapat menjadi arah bagi kebijakan negara
dalam mengembangkan kehidupan sosial budaya indonesia yang beradab,
sesuai dengan sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pengembangan sosial budaya harus dilakukan dengan mengangkat
nilai-nilaiyang dimliki bangsa indonesia, yaitu nilai-nilai pancasila. Hal ini
tidak dapat dilepaskan dari fungsi pancasila sebagai sebuah sistem etika
yang keseluruhan nilainya bersumber dari harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk yang beradab.
10
d. Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum.
Demi tegaknya hakhak warga negara maka diperlukan peraturan
perundang-undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban
warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak warganya.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam
bidang politik dituangkan dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 [7]. Pasal-
pasal tersebut merupakan penjabaran dari pokok pikiran persatuan yang
merupakan pancaran dari sila pertama pancasila. Pokok pikiran ini adalah
landasan bagi pembangunan bidang pertahanan dan keamanan nasional.
Berdasarkan penjabaran diatas, maka implementasi pancasila dalam
pembuatan kebijakan negara pada bidang pertahanan dan keamanan harus
diawali dengan kesadaran bahwa indonesia adalah negara hukum.
Pertahanan dan keamanan negara di atur dan dikembangkan menurut dasar
kemanusiaan, bukan kekuasaandengan kata lain, pertahanan dan keamanan
indonesia berbasis pada moralitas keamanan sehingga kebijakan yang
terkait dengannya harus terhindar dari pelanggaran hak-hak asasi manusia
PASAL 27 (3) : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. PASAL 30 (1) Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
Secara sistematis, pertahanan keamanan negara harus berdasar pada
tujuan tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa (sila pertama dan kedua), berdasar pada tujuan untuk
mewujudkan kepentingan seluruh warga sebagai warga negara (sila ke
tiga), harus mampu menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta
kebebasan kemanusiaan (sila keempat), dan ditujukan untuk mewujudkan
keadilan dalam hidup masyarakat (sila kelima). Semua ini dimaksudkan
agar pertahanan dan keamanan dapat ditempatkan dalam konteks negara
hukum, yang menghindari kesewenang-wenangan negara dalam
melindungi dan membela wilayah negara dengan bangsa, serta dalam
mengayomi masyarakat.
11
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup
bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada
Negara, masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu
tidak terlepas satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik
dalam fungsi dan kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai
falsafah hidup bangsa. Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari
pancasila ini ialah berarti bahwa sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-
sila yang lain.
Sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan
gerakan-gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan
selalu berkaitan dengan tata negara. Karena tata begara merupakan
pengatur kehidupan bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas
negara,dan pemerintahannya. Karena banyak peristiwa-peristiwa penting
yang terjadi yaitu seperti krisis-krisis yang menimpa bangsa bangsa dan
negara, sebagai reaksi terhadap gejolak kehidupan bangsa tampak
menonjol satu atau beberapa sila saja. Dari kalimat diatas telah diketahui
bahwa pancasila sangat berperan untuk keutuhan negara. Dengan kelima
sila tersebut kehidupan masyarakat akan lebih terarah.
3.2 Saran
Diharapkan bagi mahasiswa agar mencari informasi dan memperluas
wawasan mengenai Pancasila sebagai Dasar Negara karena dengan
adanya pengetahuan dan wawasan yang luas mahasiswa akan mampu
mengembangkan dari dalam masyarakat dan memberikan pendidikan
Pancasila bagi masyarakat mengenai Pancasila sebagai Dasar Negara.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://bpip.go.id/berita/1035/823/begini-hubungan-pancasila-dan-uud-1945
http://hamiddarmadi.blogspot.com/2018/08/penjabaran-pancasila-dalam-uud-
1945.html?m=1
https://osf.io/9wmqu/download
13