Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
Dosen Pengampu : Yuyuk Tardimanto, S.Pd., M.Si

Di Susun Oleh :

KELOMPOK 3

NAMA : NIM :

1. Nopendi : 223020218029
2. Mahlinda : 223020218041
3. Abed Nego : 223010218010
4. Dini Gladya : 223020218024
5. Stifanus Jovan : 223020218033
6. Anju Good Maria : 223020218023
7. Marcelina Febiola : 223020218021
8. Ronaldo Antonio K. : 223010218013
9. Freshia Rossepta A. : 223020218037

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pancasila Sebagai Ideologi Negara" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Ideologi Negara bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yuyuk selaku guru Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palangka Raya,07 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... I

DAFTAR ISI .....................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................01

A. Latar Belakang ...................................................................................................02

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................01

C. Tujuan.................................................................................................................01

D. Manfaat...............................................................................................................02

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................03

A. Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara............................................................03


B. Perumusan-Perumusan Pancasila........................................................................04
C. Pengertian Ideologi.............................................................................................05
D. Pengertian Ideologi Pancasila.............................................................................06
E. Peranan Ideologi Pancasila Membangun Kesejahteraan Bangsa........................07
F. Peran Pancasila Sebagai Ideologi Negara...........................................................10
G. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara.........................................................11
H. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara.............................................................11
I. Ideologi Pancasila Pada Zaman Orde Baru.........................................................12

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................13

A. Simpulan ............................................................................................................13

B. Saran ..................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

LAMPIRAN.......................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghadapi Era Globalisi yang semakin maju ini .Pastinya bangsa dan negara
Indonesia yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terkecohkan oleh kerasnya
masalah kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya perlu memiliki dasar negara
dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, bangsa dan negara akan
dihadapi dengan makin maraknya budaya asing yang masuk ke dalam negara
indonesia, makin banyaknya terorisme, komunisme dan fundalisme yang makin
membahayakan bagi negeri ini. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita
sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam
pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan
Pentingnya Pancasila sebagai Indeologi yang membangun kesejahteraan bangsa. Oleh
sebab itu kita warga negara indonesia jangan pernah lupa untuk megaplikasikan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara.

B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara ?
2. Perumusan-Perumusan Pancasila ?
3. Pengertian Ideologi Pancasila?
4. Ideologi Pancasila dalam Membangun Kesejahteraan Bangsa ?
5. Peran Pancasila Sebagai Ideologi Negara?
6. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara ?
7. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara?
8. Ideologi Pancasila Pada Zaman Orde Baru?

1
C. Tujuan
Suatu makalah pada dasarnya memiliki tujuan, maka yang menjadi tujuan makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui peran organisasi Pemuda Pancasila di masyarakat
Untuk mengetahui pemahaman organisasi Pemuda Pancasila tentang nilai-nilai
Pancasila.

D. Manfaat
Dengan tercapainya makalah diatas maka diharapkan makalah ini memiliki manfaat
sebagai berikut :
1. Untuk penulis : Makalah ini dapat menambah wawasan penulis tentang
penerapan nilai-nilai Pancasila
2. Untuk Pembaca : Makalah ini diharapkan dapat membantu menambah
wawasan dalam pemahaman Pancasila sebagai Ideologi Negara

Untuk penulis yang akan datang : Makalah ini sebagai bahan referensi khususnya
tentang peneraapan Pancasila sebagai Ideologi Negara

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum (sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan
asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelma
lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran, meliputi :
 Suasana kebatinan dari UUD 1945.
 Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis).
 Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan
pemerintah dll, penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur, bunyinya sebagai berikut : “ Negara berdasarkan atas
ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.”
 Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian
negara, sebagai pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan
negara akan tetap diliputi dan di arahkan atas kerohanian negara.
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, sebagaimana di tegaskan
oleh Pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 : “maka di
susunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undangundang dasar
Negara Republik Indonesia yang berkadaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada (garis dari penulis) : Ketuhanan Yang Maha Esa dan seterus nya”
Presiden soekarno dalam uraian “Pancasila Sebagai Dasar Negara”
mengartikan dasar Negara itu sebagai Weltanshauung, demikian beliau berkata : “
saudara mengerti dan mengetahui, bahwa pancasila adalah saya anggap sebagai
dasar dari pada Negara Republik Indonesia, atau dengan Bahasa jerman : satu
Weltanscahauung di atas mana kita meletakkan Negara Republik Indonesia”

3
Awal pembentukan pancasila sebagai dasar negara yaitu, Pancasila adalah
ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila ini terdiri dari dua kata dari
Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Lima keutamaan penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Pemahaman kembali
sejarah lahirnya Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan hal yang penting
dalam memahami Pancasila sebagai sebuah ideologi. Pada tanggal 1 Juni dan 1
Oktober di Negara Republik Indonesia merupakan dua tanggal yang memiliki
nilai sejarah yang sangat berharga bagi berkembangnya Pancasila sebagai
ideologi Negara RI. Sesuai fakta pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai tanggal
terbentuknya Pancasila, bahwa sesungguhnya pada 1 Juni 1945 Bung Karno
bukanlah pencetus maupun pencipta Pancasila, ia hanyalah membantu mengingat
kembali ideologi yang sudah lama berkembang di kehidupan masyarakat
Nusantara sejak zaman dahulu kala. Fakta ini memiliki bahwa Pancasila terbentuk
jauh dari sebelum 1 Juni 1945.
B. Perumusan – Perumusan Pancasila
Lahirnya Pancasila adalah penamaan pidato Ir. Soekarno selaku anggota
“Dokuritsu Zunbi Tyoosakai” atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia yang diucapkan pada sidangnya yang pertama 28 s/d 1 juni 1945 di
Jakarta. Sidang itu dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat
yang atas permintaan beliau agar badan itu merumuskan dasar-dasar dan tujuan
filosofis dari negara yang akan merdeka itu. Pada bagian pidato itu disebutkan : “
saudara-saudara, apakah prinsip ke lima ? saya telah mengemukakan 4 prinsip, yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan.
3. Mufakat, atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan sosial

4
Prinsip yang ke lima hendaknya : menyusun Indonesia Merdeka dengan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Susunan rumusan Pancasila ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk Pancasila
(lebih dikenal dengan Pancasila I) dan selanjutnya diubah lagi menjadi Pancasila II.
Rumus Pancasila II ini atau lebih dikenal dengan Pancasila menurut Piagam Jakarta
tanggal 22 Juni 1945, baik mengenai kalimatnya sangat berbeda dengan Rumus
Pancasila pertama atau biasa di sebut dengan Pancasila Bung Karno tanggal 1 Juni
1945. Pada rumus Pancasila pertama, Ke-Tuhanan yang berada pada sila kelima,
sedangkan pada Rumus Pancasila kedua setelah pancasila pertama, ke-Tuhanan ada
pada sila pertama, ditambah dengan anak kalimat dalam piagam jakarta–dengan
kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Kemudian pada
Rumus Pancasila I, kebangsaan Indonesia yang berada pada sila pertama, kalimatnya
sangat berubah sekali menjadi Persatuan Indonesia pada Rumus Pancasila II, dan
tempatnya pun berubah yaitu pada sila ketiga.
Demikian juga pada Rumus Pancasila I, Internasionalisme atau peri
kemanusiaan, yang berada pada sila kedua, redaksinya berubah menjadi
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Selanjutnya pada Rumus Pancasila I, Mufakat
atau Demokrasi, yang berbeda pada sila ketiga, redaksinya berubah sama sekali pada
Rumus Pancasila II, yaitu menjadi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan menempati sila keempat. Dan
juga pada Rumus Pancasila I, kesejahteraan sosial yang berada pada sila keempat,
baik redaksinya, maka Pancasila pada Rumus II ini, tentunya mempunyai pengertian
yang jauh berbeda dengan Pancasila pada Rumus I.
Pada isi piagam Jakarta diubah pada sila pertama menjadi menghilangkan anak
kalimat“ dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Landasan Hukum Pancasila sebagai Ideologi Nasional Indonesia.
C. Pengertian Ideologi
Pertama kali idiologi dikenalkan oleh filsuf Prancis yaitu Destutt de Tracy pada
tahun 1796. Idiologi berasal dari bahasa Prancis yaitu idéologie, merupakan
gabungan 2 kata yaitu, “idéo” yang mengacu kepada gagasan dan “logie” yang
mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan

5
rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya,
sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan.
Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli :
1. Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan
gagasangagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu
bangsa atau suaturas tertentu.
2. Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-
gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya baik individual maupun sosial, termasuk kehidupan negara.
3. Destut De Traacy istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de
Tracytahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat
membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
4. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni : Ideologi secara fungsional :
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan
Negara.
D. Pengertian Ideologi Pancasila
Ideologi merupakan pengarahan atau pengucapan terhadap suatu hal yang
terumus di dalam pikiran. Didalam tinjauan terminologis, ideology is manner or
content of thinking characteristic of an individual or class (langkah hidup / perilaku
atau hasil pemikiran yang menunjukan sifat-sifat spesifik dari seorang individu atau
satu kelas). Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat kaku atau tertutup
melainkan bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dapat di artikan bahwa
Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta
dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Pengertian dari ideologi Pancasila
adalah pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila
diambil dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia. Makna dari
Ideologi Pancasila, yaitu : :

6
 Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang
hendak dicapai menjadi pedoman hidup dalam penyelenggaraan
bernegara.
 Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang
dipegang teguh dan menjadi sarana pemersatu bangsa Indonesia.
Kedua makna di atas menunjukkan bahwa pancasila menjadi fundamental
dalam kehidupan bernegara di Indonesia. Apabila sebuah wilayah di Indonesia
memiliki kebijakan tanpa berlandaskan pancasila maka secara otomatis aturan
tersebut tidak berlaku. Pada fungsi Ideologi Pancasila, Nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila digunakan sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Sehingga
tidak dapat dipungkiri bahwa pancasila yang digunakan sebagai ideologi negara
memiliki peranan atau fungsi yaitu :
1. Sarana pemersatu bangsa Indonesia.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai
tujuan.
3. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa
Indonesia.
4. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-
cita yang terkandung dalam pancasila.
5. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan
negara.
Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme

E. Peranan Ideologi Pancasila Membangun Kesejahteraan Bangsa


Menurut kamus besar bahasa Indonesia sejahtera ialah aman sentosa dan
makmur, menurut Wikipedia sejahtera merupakan kondisi yang baik, situasi manusia
dimana orangorangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
Sejahtera memiliki kunci, di dalam islam kunci kesejahteraan penduduk itu adalah
iman dan takwa.

7
Iman dan taqwa dasar dari kesejahteraan, sedangkan kesejahteraan
berdasarkan kemaksiatan merupakan kesejahteraan yang semata dan sementara.
Kesejahteraan masyarakat yang akan selalu menjadi prioritas, lantas terpinggirkan
oleh mengedepankan politik kekuasaan. Menurut Kaelan (2006), reformasi yang
berjalan dengan bergulir ini tidak di dasarkan pada core philosophy bangsa
Indonesia, sehingga dapat berakibat pada krisis yang berkepanjangan berupa konflik
kekerasan, terorisme, konflik etnis, ras, suku, golongan dan agama di negeri ini.

Dengan demikian peran ideologi pancasila dalam membangun


kesejahteraan bangsa adalah :

1. Ideologi pancasila sebagai arah nyata dan kebudayaan hidup masyarakat luas,
arahan nyata di dalam masyarakat luas akan menjunjung harga diri, harkat
dan martabat sebagai bangsa yang besar yang sejahtera dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang penuh kedamaian.
2. Pancasila mempunyai tujuan dan nilai luhur yang mempunyai ciri masyarakat
yang beradab, bermutu, demokratis dan berbudaya.
3. Pancasila yang berfalsafah dasar, yaitu peningkatan tujuan reformasi
mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui pemerintah yang berwibawa,
bebas KKN dan melaksanakan demokrasi di segala bidang, menjunjung
tinggi supremasi hukum dan melaksanakan otonomi daerah.
4. Ideologi pancasila sebagai alat pemersatu, yaitu khususnya untuk pemacu
upaya pemberdayaan masyarakat mendiri, profesional, sejahtera dan
berbudaya.
5. Pancasila sesungguhnya telah diarahkan sebagai landasan untuk membangun
masyarakat yang sejahtera.
6. Pancasila di jadikan bangsa Indonesia sebagai tujuan dalam berpikir dan
bertindak dalam menentukan suatu gagasan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila mencangkup


pengertian tentang ide, gagasan, konsep dan pengertian yang mendasar tentang
kehidupan yang di cita-citakan oleh bangsa Indonesia. Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa. Mengandung nilai spiritual, memberikan kesempatan yang seluas-luasnya

8
kepada semua masyarakat yang memeluk agama dan penganut kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia.

a) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung nilai persamaan derajat maupun
hak dan kewajiban, cinta-mencintai, hormat-menghormati, keberanian membela
kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gotong royong.
b) Sila Persatuan Indonesia. Dalam masyarakat Indonesia yang pluralistic mengandung nilai
persatuan bangsa dan persatuan wilayah yang merupakan faktor pengkait yang menjamin
keutuhanan atas dasar Bhineka Tunggal Ika. Nilai ini mengutamakan kepentingan dan
keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
c) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
atau Perwakilan. Menunjukan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat yang diwujudkan
oleh persatuan nasional yang nyata (real) dan wajar. Nilai ini mengutamakan kepentingan
Negara dan bangsa dengan mempertahankan penghargaan atas kepentingan pribadi dan
golongan, musyawarah untuk mufakat, kebenaran, dan keadilan.
d) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Mengandung nilai keadilan,
keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak orang lain, gotong
royong dalam suasana kekeluargaan, ringan tangan dan kerja keras untuk bersama-sama
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
 Sikap Positif Pancasila di dalam Kehidupan Bermasyarakat. Sikap positif dapat diartikan
sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila
berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam
Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari. Walaupun kenyataannya
melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa Indonesia harus tetap
berusaha melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh pelaksanaan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan silanya masing-
masing.

9
a) Pelaksanaan Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
b) Pelaksanaan Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.
c) Pelaksanaan Sila “Persatuan Indonesia”.
d) Pelaksanaan Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamt Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan”.
e) Pelaksanaan Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

F. Peran Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada
masyarakat Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam
berbuat di kehidupan bermasyarakat serta bernegara.

Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila


adalah sebagai aturan tentang moral. Oleh karena itu, pelaksanaannya juga harus
berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran penggunanya.

Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka


hukumannya adalah berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan tidak
berpedoman pada nilai-nilai Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya
mereka merasa malu dengan segala sikap dan tingkah lakunya yang melanggar norma
Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa


perkembangan. Seperti halnya Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru,
dan Pancasila di era reformasi. Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi
Pancasila merupakan kumpulan gagasan yang disepakati bersama dan merupakan ciri
khas bangsa Indonesia. Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai ideologi
negara ini yang harus dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara yang
berbeda-beda suku bangsa ini.

10
G. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Bukan hanya perannya saja, Pancasila sebagai ideologi negara juga
memiliki fungsi. Lalu, apa saja fungsi Pancasila sebagai ideologi negara?

1. Berfungsi untuk memberikan kepada masyarakat Indonesia agar bisa


mengembangkan sekaligus memelihara identitas bangsa Indoensia.
2. Memberikan pengawasan terhadap setiap perilaku masyarakat serta bersikap kritis
terhadap berbagai macam usaha agar cita-cita bangsa yang ada di dalam Pancasila
dapat terwujud.
3. Mengarahkan seluruh bangsa Indonesia supaya bisa mencapai tujuannya terutama yang
berkaitan dengan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
4. Memelihara, memperkuat, serta menyatukan semua bangsa Indonesia agar menjadi satu
kesatuan, sehingga persatuan bangsa Indonesia tetap terus terjaga dan mengurangi
terjadinya konflik antar anggota masyarakat.
5. Berfungsi untuk dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
bangsa Indonesia, sehingga kehidupan bermasyarakat dapat dijalani denga harmonis.
Dari beberapa fungsi Pancasila sebagai ideologi negara di atas dapat dikatakan
bahwa Pancasila memiliki fungsi utama berupa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.

H. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara

Dalam memahami Pancasila sebagai ideologi negara atau dasar Negara


Republik Indonesia lebih dalam, buku berjudul Pancasila dalam Makna dan Aktualisasi
oleh Ngadino Surip Dkk akan membantu Grameds dalam memiliki pemaknaan serta
pengetahuan tentang Pancasila.

Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-cita yang
berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan bersama, dan
menjadi sarana pemersatu bangsa.

11
Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita
terwujudnya kehidupan bernegara tertuang dalam ketetapan MPR tentang visi Indonesia
di masa depan, yaitu:

1. Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang tercantum
dalam UUD 1945.
2. Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020.
3. Visi lima tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN.

Mewujudkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia, berarti


sekaligus menciptakan bangsa yang taat beragama, penuh kemanusiaan, demokratis,
penuh persatuan, adil serta sejahtera. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Pancasila
ini merupakan panduan bagi bangsa dan negara Indonesia dalam menjaga keutuhan,
persatuan, dan kesatuan Republik Indonesia.

I. Ideologi Pancasila Pada Zaman Orde Baru


Pada masa ini gejolak politik di Indonesia sangat mengkhawatirkan.
Dimulai dengan pecahnya peristiwa G 30 S/PKI. Kemudian peristiwa dikeluarkannya
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966. Walaupun pemerintahan
orde baru berhasil mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara, pelaksanaannya
pada tahun-tahun berikutnya ternyata malah keluar dari jalur. Banyak dari kebijakan
pemerintah yang tidak sejalan dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

Pada masa orde baru terdapat beberapa tindakan pemerintah yang keluar
dari nilai-nilai Pancasila, antara lain seperti berikut ini:

 Kekuasaan presiden yang dilanggengkan hingga 32 tahun lamanya.


 Adanya penafsiran sepihak Pancasila lewat program p4.
 Ada penindasan terhadap gagasan atau hasil pemikiran secara sepihak, hingga orang-
orang takut mengeluarkan pendapatnya.
 Ada penindasan dalam bentuk fisik seperti yang terjadi di Timor Timur, Aceh, Irian Jaya,
dan lainnya.
 Adanya diskriminasi terhadap masyarakat non pribumi, juga kelompok yang minoritas.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila juga sumber pedoman hidup masyarakat dan negara Republik
Indonesia yang real. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila
sebagai tujuan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap kepribadian warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang
menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
B. Saran
Sebagai warga negara indonesia kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang
ada dalam pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa
dan bernegara karena pancasila adalah pedoman hidup,jangan mudah terpengaruh
oleh budaya asing yang masuk ke negara kita. Kita harus menyeleksi dan tidak
menerima begitu saja pengaruh yang masuk kedalam negara kita karena tidak
semuanya sesuai dengan kepribadian bangsa kita yaitu PANCASILA.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2004.Pendidikan Pancasila .Yogyakarta : paradigma


Kaelan. 2016.Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta : paradigma
Dwi, 2013. Ideologi
Pancasila .hhtps://umum-pengertian.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-umum-
ideologi-pancasila.html. Diakses tanggal 11 April 2017
Sarah Nuraini Siregar. 2018.sistem presidensial Indonesia dari Soekarno ke
Jokowi. Jakarta : Yayasan Pustaka obor Indonesia
M.Romandhon MK. 2018.Soekarno Hatta syahrir perjuangan sejati pembela
rakyat dan bangsa. Jakarta : Araska

14
LAMPIRAN

Mencari Buku
Referensi Di
Bazar Buku

Foto Kelompok
Sebelum Mengerjakan
Makalah

Selfi Diri
Orang-orang
Tampan dan
Pemberani

15
A. ABSENSI

16

Anda mungkin juga menyukai