Makalah
Oleh
Kelompok 5:
2022/2023
1
LATAR BELAKANG
Puji syukur kami panjatkan kehadirat yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila sebagai
Ideologi Bangsa”.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami cukup mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya tugas kami dapat terselesaikan dengan tepat waktu, Karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada:
a. Orangtua dan keluarga tercinta, yang telah memberikan banyak motivasi, dorongan, serta
bantuan, baik secara materi, maupun moral.
b. Ibu Nur Wachdatul Chilmy, M.Si. yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah.
c. Serta teman-teman Program Studi Pendidikan Matematika Kelas J Angkatan 2022 yang
telah memberikan semangat pada kami, selaku Kelompok 5.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam peyusunan makalah ini, kami mengharap saran dan
kritikan dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan. Kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini. Semoga senantiasa meridhoi segala usaha kita.
.
Jember,..........................,2022
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
BAB I PEMBUKAAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB II PEMBAHASAN
Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia
maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian
dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana
kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhinya dikongkritisasikan atau dijabarkan dalam pasal-
pasal UUD 1945, serta hukum positif lainnya. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
a) Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pan casila merupakan asas
4
kerokhanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan
lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
c) Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis mengidentifikasi masalah yang
ada dalam makalah ini sebagai berikut:
5
1.3 TUJUAN
Berdasarakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas makalah
ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
1.4 MANFAAT
a. penyusun
Melalui makalah ini penyusun memberikan banyak pengetahuan kepada pembaca dalam
mengetahui Pancasila sebagai Ideologi Bangsa sehingga dapat membuat makalah yang baik dan
sesuai dengan manfaat pendidikn pancasila.
a. Pembaca
Memberikan gambaran bagaimana seorang pembaca tidak hanya bisa membaca tetapi,
harus bisa dalam memahami isi dari makalah yang telah di susun.
6
BAB II PEMBAHASAN
Istilah ideologi berasal dari kata 'idea' yang berarti ' gagasan, konsep, pengertian
dasar.cita-cita dan'logos ' yang berarti . ilmu'. Kata 'idea berasal dari kata bahasa Yunani 'eidos'
yang artinya 'bentuk'. Di samping ada kata 'idein yang artinya 'melihat'. Maka sccara harafiah,
ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, idea 'disamakan
artinya dengan 'cita-cita'. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersitat tetap yang harus
dicapai, schingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau
faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu
kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan
pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tetang idea-idea, pengertian dasar,
gagasan dan cita-cita.
Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan dikemukanan
oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1796. Seperti halnya Leibniz, de Tracy
mempunyai cita-cita untuk mernbangun suatu sistem pengetahuan. Apabila Leibniz
menyebutkan impiannya sebagai "one great system of truth", di mana tergabung segala cabang
ilmu dan segala kebenaran ilmiah, maka de Tracy menyebutkan 'Ideologie', yaitu 'science of
ideas', suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis. Namun Napoleon mencemoohkannya sebagai suatu khayalan belaka, yang
tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan menemukan
kenyataan (Pranarka, 1987).
Perhatian kepada konsep ideologi menjadi berkembang lagi antara lain karena pengaruh
Karl Marx. Ideologi menjadi vokabuler penting di dalam pemikiran politik maupun ekonomi
Karl Marx mengartikan ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan
kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Dalam
artian ini ideologi menjadi bagian dari apa yang disebutnya Uberbau atau suprastruktur
(bangunan atas) yang didirikan di atas kekuatan-kekuatan yang memiliki faktor-faktor produksi
yang menentukan coraknya, dan karena itu kebenarannya relatif, dan semata-mata hanya benar
7
untuk golongan tertentu. Dengan demikian maka ideologi lalu merupakan keseluruhan ide yang
relatif, karena justru mencerminkan kekuatan lapisan.
Seperti halnya filsafat, ideologi memiliki pengertian yang berbeda-beda. Begitu pula
dapat ditemukan berbagai definisi, batasan pengertian tentang ideologi. Hal ini antara lain
disebabkan juga oleh dasar filsafat apa yang dianut, karena sesungguhnya ideologi itu
bersumber kepada suatu filsafat
Pengertian ideologi" secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan, ide-ide,
keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut:
Maka ideologi Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi
suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada
hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri sebagai berikut.
a) Mempunyai derajad yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
b) Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia pandangan hidup,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan
kepada generasi berikutnya, di perjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan
berkorban (Notone goro, Pancasila Yuridis Kenegaraan, tanpa tahun, hal. 2,3).
8
membutuhkan suatu lembaga bersama untuk melindungi haknya, dan dalam pengertian inilah
manusia membentuk suatu negara. Negara sebagai lembaga kemasyarakatan, sebagai organisasi
hidup manusia senantiasa memiliki cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran pemikiran yang
secara bersama merupakan suatu orientasi yang bersifat da sariah bagi semua tindakan dalam
hidup kenegaraan.
Selain sebagai sumber motivasi ideologi juga merupakan sumber se mangat dalam
berbagai kehidupan negara. Ideologi akan menjadi realistis manakala terjadi orientasi yang
bersifat dinamis antara masyarakat bangsa dengan ideologi, karena dengan demikian ideologi
akan bersifat terbuka dan antisipatif bahkan bersifat reformatif dalam arti senantiasa mampu
meng adaptasi perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi bangsanya. Namun jikalau perlakuan
terhadap ideologi diletakkan sebagai nilai yang sakral bahkan diletakkan sebagai alat legitimasi
kekuasaan maka dapat dipastikan ideologi akan menjadi tertutup, kaku, beku, dogmatis dan
menguasai kehidupan bangsanya. Oleh karena itu agar benar-benar ideologi mampu menampung
aspirasi para pendukungnya untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat berbangsa dan
bernegara maka ideologi tersebut haruslah bersifat dinamis, terbuka, antisipatif yang senantiasa
mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman. Inilah peranan penting ideologi
bagi bangsa dan negara agar bangsa dapat mempertahankan eksistensinya.
9
2.3 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya
bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang
sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-
istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara, dengan lain perkataan unsur unsur yang
merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila.
Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri
negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan negara
Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar
pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi
dari bangsa lain. Selain itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari
seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan
Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakikatnya
untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komperhensif. Oleh karena ciri khas
Pancasila itu maka memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.
a) Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar melainkan
digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri.
b) Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil
musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut.
c) Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung
operasional.
10
Ideologi terbuka tidak hanya dapat dibenarkan, melainkan dibutuhkan. Kiranya dalam
semua sistem politik yang tidak ideologis dalam artian meru pakan ideologi tertutup, kita akan
menemukan bahwa penyelenggaraan ne gara berdasarkan pandangan-pandangan dan nilai-nilai
dasar tertentu ka dang-kadang dasar normatif itu tidak dirumuskan secara eksplisit. Akan tetapi
dalam kebanyakan negara, undang-undang dasar (konstitusi) memuat bagian yang merumuskan
dasar normatif itu. Dasar normatif itu dapat pula disebut dasar filsafat negara. Dan ini merupakan
kesepakatan bersama yang berlandaskan kepada nilai-nilai dasar dan cita-cita masyarakat.
Dengan demikian maka merupakan ciri ideologi terbuka yakni bahwa isinya tidak operasional. Ia
baru menjadi operasional apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi
atau peraturan perundangan lainnya. Oleh karena itu setiap generasi baru dapat menggali
kembali dasar filsafat negara itu untuk menentukan apa implikasinya bagi situasi atau zaman itu
masing masing. (Magnis Suseno, 1987). Oleh karena itu ideologi terbuka sebagai mana yang
dikembangkan oleh bangsa Indonesia senantiasa terbuka untuk proses reformasi dalam bidang
kenegaraan, karena ideologi tebuka berasal dari masyarakat yang sifatnya dinamis. Selain itu
sifat ideologi terbuka juga senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi,
pemikiran serta akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup
berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan.
11
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kata 'idea berasal dari kata bahasa Yunani 'eidos' yang artinya 'bentuk'. Di samping ada
kata 'idein yang artinya 'melihat'. Apabila Leibniz menyebutkan impiannya sebagai "one great
system of truth", di mana tergabung segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, maka de
Tracy menyebutkan 'Ideologie', yaitu 'science of ideas', suatu program yang diharapkan dapat
membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis. Namun Napoleon
mencemoohkannya sebagai suatu khayalan belaka, yang tidak mempunyai arti praktis. Dalam
artian ini ideologi menjadi bagian dari apa yang disebutnya Uberbau atau suprastruktur
(bangunan atas) yang didirikan di atas kekuatan-kekuatan yang memiliki faktor-faktor produksi
yang menentukan coraknya, dan karena itu kebenarannya relatif, dan semata-mata hanya benar
untuk golongan tertentu. Dengan demikian maka ideologi lalu merupakan keseluruhan ide yang
relatif, karena justru mencerminkan kekuatan lapisan. Seperti halnya filsafat, ideologi memiliki
pengertian yang berbeda-beda. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan
dunia pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, di perjuangkan dan dipertahankan dengan
kesediaan berkorban (Notone goro, Pancasila Yuridis Kenegaraan).
3.2 SARAN
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita yaitu
Pancasila karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara.
Dalam makalah ini kami sebagai penyusun menyarankan agar materi “Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa” yang baik dalam Penidikan Pancasila agar dapat dipahami dan dapat di praktekan dalam
kegiatan belajar sehari-hari.
12
3.3 DAFTAR RUJUKAN
Ihza Mahendra Yusril, 1999, Ideologi dan Negara , dalam Gazali. "Yusril
13