Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I

MUHAMMAD JAMALUDIN 5503220001


ARYA MANDALIKA 5503220003
DWITA MAHARANI 5503220002

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
D3 PERPAJAKAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia nikmat-
Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Negara” disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila.

Makalah ini berisi tentang Fungsi Pancasila sebagai ideologi negara serta nilai-
nilai yang dikandung. Dalam penyusunannya penulis melibatkan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan
yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya
dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat


mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Serang, 4 Oktober 2022

(Penulis)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. PENGERTIAN IDEOLOGI ..................................................................... 3

B. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA ................................... 5

C. NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA ........... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9

A. KESIMPULAN ........................................................................................ 9

B. SARAN .................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari bermacam-
macam suku, bangsa, adat-istiadat, dan budaya. Tentu lebih sulit dibandingkan
mempersatukan bangsa yang suku, adat istiadat maupun budayanya sejenis atau
relatif sama. Untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa maka diperlukan
adanya Pancasila.

Pancasila merupakan Dasar Negara Indonesia. Dasar negara merupakan


pedoman dalam mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara yang
mencakup berbagai aspek kehidupan. Setiap negara yang merdeka dan berdaulat
memiliki dasar negara, meskipun dasar negara antara negara yang satu dan yang
lainnya tentu berbeda-beda.

Sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia,


yaitu lahirnya Pancasila. Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang
merumuskannya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan,
juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai
pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Indonesia sudah mencatat bahwa diantara tokoh perumus Pancasila


itu adalah Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, serta Ir. Soekarno. Bisa
dikemukakan Pancasila itu sakti serta senantiasa bisa bertahan dari guncangan
politik di negara ini, yakni pertama adalah lantaran dengan cara instrinsik dalam
pancasila itu memiliki kandungan toleransi, serta siapa yang menantang pancasila
bermakna dia menantang toleransi.

Adapun ilmu yang membahas tentang pendidikan pancasila dan


kewarganegaraan itu sering kita jumpai sejak sekolah dasar dan bukan suatu hal
yang baru untuk kita pelajari. Tanpa kita sadari beberapa hal penting pula sudah
kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun dari sekian banyak yang

1
mengetahui ada pula yang tidak menerapkan dan mengetahui tujuan sebenarnya
dari pendidikan kewarganegaraan dan dasar negara tersebut.

Mempelajari Pancasila adalah hal penting yaitu membentuk manusia


seutuhnya sebagai perwujudan kepribadian Pancasila, yang mampu melaksanakan
pembangunan masyarakat Pancasila.

Secara umum fungsi Pancasila adalah meningkatkan ketakwaan terhadap


Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, dan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Disini akan dijelaskan tentang fungsi Pancasila sebagai ideologi negara antara
lain pengertian dan konsep ideologi, Pancasila sebagai ideologi negara dan nilai-
nilai sebagai ideologi negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IDEOLOGI
1. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata yunani yaitu (Iden) yang berarti melihat, atau idea
yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata (logi) yang
berarti ajaran. Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran.
Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan atau buah pikiran atau science des
idea.
Secara umum ideologi adalah suatu kumpulan atau gagasan, ide, keyakinan
serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku
seseorang dalam berbagai bidang kehidupan, seperti :
- Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan
- Bidang sosial
- Bidang keamanan
- Bidang keagamaan
Adapun makna Ideologi bagi Negara ada beberapa jenis, yaitu :
- Ideologi negara dalam arti adalah cita -cita negara
- Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan.
- Mewujudkan suatu akses kerohanian pandangan dunia, padangan hidup
yang harus dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi
penerus bangsa.
- Diperjuangkan dan dipertahankan.

2. Konsep Ideologi
- Ideologi sebagai penegas identitas bangsa atau untuk menciptakan rasa
kebersamaan sebagai satu bangsa.
- Ideologi rentan disalahgunakan oleh elit penguasa untuk melanggengkan
kekuasaan.

3
- Ideologi adalah suatu sistem nilai yang terdiri atas nilai dasar yang menjadi
cita-cita dan nilai instrumental yang berfungsi sebagai metode atau cara
mewujudkan cita-cita tersebut.
- Ideologi bangsa adalah cara pandang suatu bangsa dalam
menyelenggarakan negaranya.

Keempat konsep di atas menjadi ide atau pengertian ideologi

3. Tiga Dimensi Kekuatan Ideologi


i. Dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi
itu secara riil berakar dan hidup dalam masyarakat atau bangsanya.
ii. Dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut
mengandung idealisme, bukan lambungan angan-angan.
iii. Dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan, bahwa ideologi
tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan
merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru.

4
B. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai yang
terkandung di dalam pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan
negara. Secara luas Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah
visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai
keadilan

2. Ketetapan Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Keputusan bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara
dikokohkan dengan konstitusi tertulis. Konstitusi tersebut adalah ketetapan MPR
No 17 tahun 1998 atau MPR No.XVII/MPR/1998. Ketetapan MPR tersebut
menyatakan pencabutan ketetapan MPR tentang Pancasila sebelumnya
No/II/MPR/1978.

Ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 berisi tentang P4 (Pedoman Penghayatan


dan Pengamalan Pancasila) atau yang disebut dengan Eka Prasetya Pancakarsa dan
penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Berdasarkan ketetapan MPR tersebut,
pengamalan P4 di masa orde baru adalah mutlak. Bagi yang tidak mengamalkan
akan mendapat sanksi hukum. P4 sangat mengikat. Khususnya bagi Pegawai Negeri
Sipil di masa tersebut, harus bisa menghafal isi dari P4 sebelum secara konsisten
mengamalkan. Akan tetapi, hal tersebut menjadi kurang efektif, karena Pancasila
justru menjadi semacam paksaan dari pihak yang berkuasa untuk warga negara,
bukan ideologi yang disepakati bersama. Selain itu, Pancasila juga ditetapkan
sebagai dasar negara.

Dengan adanya ketetapan MPR No. 17 tahun 1998, P4 dicabut, dan Indonesia
menetapkan bahwa Pancasila sebagaimana tercantum pada pembukaan UUD
negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah dasar negara sekaligus ideologi
negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. penjelasan dari ketetapan MPR

5
tersebut menyatakan bahwa dasar negara yang dimaksud mengandung makna
bahwa ideologi negara adalah tujuan atau cita-cita nasional negara Indonesia.

3. Makna Dari Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Secara umum, makna dari Pancasila sebagai ideologi negara adalah Pancasila
sebagai dasar sistem kenegaraan untuk seluruh warga negara Indonesia yang
berdasar cita – cita bangsa. Selain itu, pancasila juga bermakna sebagai nilai
integratif negara. Berikut adalah penjelasan dari makna dari Pancasila sebagai
ideologi negara.

➢ Sebagai Cita-Cita Negara


Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai – nilai dalam
Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita – cita dari penyelenggaraan
pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan bahwa nilai – nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah
terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa,
berperikemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan
makmur.

Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam seluruh


aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna
Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di
bidang politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik ada
banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan secara
langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-empat. Dan juga, penetapan kebijakan –
kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada kepentingan
pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila kelima.

➢ Sebagai Nilai Integratif Bangsa dan Negara


Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai integratif
bangsa dan negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan
perbedaan bangsa Indonesia. Seperti yang kita tahu, Negara Indonesia terdiri dari

6
suku, agama, dan ras yang berbeda. Tanpa adanya sebuah sarana untuk menyatukan
perbedaan tersebut, persatuan dan kesatuan bangsa akan sulit dicapai. Disitulah
makna dari Pancasila sebagai ideologi negara memegang peran yang penting untuk
persatuan dan kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama yang menjadi pemecah
konflik atau penyetara kesenjangan.

4. Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28
Mei 1945 hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman Widyodiningrat dalam
pidato pembukaannya selaku ketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada
seluruh anggota sidang mengenai dasar negara apa yang akan dibentuk untuk
Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 1945, secara eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan


gagasannya mengenai dasar negara Indonesia dalam pidatonya yang berjudul
Lahirnya Pancasila.

Melihat pada perkembangan perumusan Pancasia sejak 1 Juni sampai 18


Agustus 1945, dapat diketahui bahwa Pancasila mengalami perkembangan fungsi.
Pada tanggal 1 dan 22 Juni, Pancasila yang dirumuskan Panitia Sembilan dan
disepakati oleh Sidang Pleno BPUPKI merupakan modus kompromi antara
kelompok yang memperjuangkan dasar negara nasionalisme dan kelompok yang
memperjuangkan dasar negara Islam.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila yang dirumuskan kembali oleh PPKI
berkembang menjadi kompromi antara kaum nasionalis, Islam dan Kristen-Katolik
dalam hidup bernegara.

Konsep pancasila dapat dipahami sebagai common platform atau platform


bersama bagi berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di Indonesia.
Pancasila merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan ideologis di
kalangan anggota BPUPKI. Pancasila dimaksudkan oleh Ir. Soekarno pada waktu
itu yaitu sebagai asas bersama agar dengan asas itu seluruh kelompok yang terdapat
di negara Indonesia dapat bersatu dan menerima asas tersebut.

7
C. NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan , Kemanusiaan , Persatuan,
Kerayakyatan dan Keadilan. Nilai ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan
kenegaraan , kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai Pancasila tergolong nilai
kerohanian yang didalamnya terkandung nilai lainnya secara lengkap dan harmonis,
baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran (kenyataan), nilai estetis, nilai etis
maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan
subjektif

Nilai – nilai Pancasila bersifat objektif maksudnya


• Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam.
• Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia.
• Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok
kaidah negara yang mendasar.
Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-
nilai Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri. Hal
itu dapat dijelaskan karena:
• Nilai-nilai Pancasila itu timbul dari bangsa Indonesia
• Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
• Nilai-nilai Pancasila di dalamnya terkandung nilai-nilai kerohanian.

Nilai – nilai Pancasila didalamnya merupakan nilai yang digali, tumbuh dan
berkembang dari budaya bangsa Indonesia.

“Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan Undang – Undang dasar


mengandung isi yang mewajibkan pemerintah , penyelenggara negara termasuk
pengurus partai dan golongan fungsional untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dang memegang cita-cita moral rakyat yang luhur”

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila selain sebagai dasar negara yaitu merupakan dasar dari
pembentukan negara Indonesia berdasarkan negara hukum dalam hal ini segala
sumber hukum di Indonesia berdasarkan Pancasila. Pancasila juga memiliki fungsi
sebagai ideologi negara yang artinya nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila
menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara sesuai dengan nilai-
nilai yang ada di dalamnya.

B. SARAN
Berdasarkan uraian di atas, menyadari bahwa Pancasila merupakan Landasan
(pandangan hidup bangsa) negara Republik Indonesia, yang berarti pancasila
berfungsi sebagai pedoman dan pegangan dalam hal sikap, tingkah laku dan
perbuatan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
bagi bangsa Indonesia dimanapun berada, maka harus menjunjung tinggi dan
mengamalkan sila-sila dari Pancasila dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung
jawab. Selain itu juga perlu lebih mendalami pemahaman tentang sila- sila dan
fungsinya agar dalam tepat dalam pengamalannya. Dengan demikian cita-cita dan
tujuan-tujuan dari Pancasila dapat terwujud dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fadilahainys. (2019, Maret 9). Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi Negara.


Diambil kembali dari Fadilahainys:
https://fadilahainys.wordpress.com/2016/05/24/nilai-nilai-pancasila-
sebagai-ideologi-negara

Huri, A. Z. (2015). Pancasila Sebagai Dasar, Falsafah, dan Ideologi Negara.


Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Saifudin, I. (2017). Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Jember: Universitas


Muhammadiyah Jember.

Yuksinau. (2019, Maret 9). Ideologi Pancasila: Pengertian, Fungsi, Makna,


Dimensi. Diambil kembali dari Yuksinau: http://www.yuksinau.id/ideologi-
pancasila-pengertian-fungsi-makna

10

Anda mungkin juga menyukai