PENDIDIKAN PANCASILA
“ PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”
NAMA KELOMPOK 5
1) ANITA RAHMA DANI (221186206092)
2) NADIA VIAROSA (221186206077)
3) M.RIZQI MAULANA (221186206074)
4) RIGO ALENDRE SYAPUTRA
DOSEN PENGAMPU:
DEDEK HELIDA PITRA, M.Sc
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Nasional” ini dapat
terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Dedek Helida Pitra, M.Sc.
Yang telah memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian mata kuliah
Pendidikan Pancasila.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambahkan pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca. Karena sangat penting bagi kita mengetahui apa itu
Pancasila Ideologi Nasional, karna keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju
kesempurnaan dari para pembaca untuk makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Ideologi
2. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
3. Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahada
4. Perbedaan Konsep Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Besar Didunia
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
pancasila, juga sebagai media untuk mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari
1. Mengetahui Pengertian Ideologi
2. Mengetahui Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
3. Mengetahui Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahada
4. Mengetahui Konsep Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Besar Didunia
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua
kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu.
Pengertian Ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideologi adalah
pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita,
nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan
pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian
pengertian dasar. Dlam pengertian sehari-hari menurut kalian “idea” disamakan
artinya dengan cita-cita.
Berdasarkan KBBI (Kanus Besar Bahasa Indonesia), Ideologi memiliki
arti kumpulan konsep bersistem yang dijadikan atas pendapat (kejadian) yang
memberikan arah dan tujuan yang merupakan satu program sosial polotik.
Ada beberapa pengertian ideologi menurut para ahli. Pengertian Ideologi
adalah kumpulan ide atau gagasan. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit
setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan
sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
Pengertian ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara
memandang segala sesuatu. Pengertian Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak
(tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi intisari politik.
Berikut pengertian ideologi menurut para ahli:
1. Menurut Descartes, ideologi adalah inti dari semua pikiran
manusia
2. Menurut Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan
kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
3. Menurut Thomas Hobbes, Ideologi adalah seluruh cara untuk
melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur
rakyatnya.
4. Menurut Francis Bacon, ideologi adalah paduan atau gabungan
pemikiran mendasar dari suatu konsep
5. Menurut Karl Marx, ideologi adalah alat untuk mencapai
kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
Fungsi Ideologi
Fungsi ideologi juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan konsep yang
bersistem yang dijadikan sebagai asas, atau pendapat yang memberikan arah
tujuan bagi kelangsungan hidup. Ideologi sangatlah diperlukan bagi suatu negara.
Jika suatu negara tidak miliki ideologi, maka bangsa tersebut akan rapuh serta
perlahan-lahan akan hancur. Karenanya ideologi merupakan suatu pandangan
beserta falsafah hidup dari suatu bangsa. Maka dari itu, fungsi ideologi sendiri
merupakan suatu landasan beserta tujuan hidup dari suatu negara.
1. Orientasi Dasar
Fungsi ideologi sebagai orientasi dasar artinya miliki arti untuk membuka
wawasan yang dapat memberikan makna beserta menunjukkan adanya tujuan di
dalam kehidupan masyarakat. Ideologi di dalam hal ini miliki fungsi yaitu guna
menentukan arah di dalam menjalankan berbangsa serta bernegara.
2. Struktur kognitif
fungsi ideologi miliki fungsi yaitu segala pengetahuan beserta pandangan yang
akan menjadi landasan dalam memahami segala kejadian yang terjadi di
sekitarnya. Struktur kognitif ini menjadi pacuan dalam memahami dan menyikapi
segala persoalan yang menghadapai sekelompok masyarakat atau bangsa ketika
menghadapi masalah tertentu. Pemahaman ideologi oleh suatu bangsa dapat
memengaruhi kebijakan-kebijakan yang ada dalam negaranya, baik itu kebijakan
politik, sosial, ekonomi, maupun kebudayaan.
Sebagai warga negara yang tertib dan berperilaku baik, maka sudah menjadi
kewajiban untuk membangun jati diri yang akan dapat memperkuat adanya
eksistensi ideologi yang akan dianut. Ideologi dapat menentukan identitas suatu
bangsa, yakni suatu jati diri yang akan berbeda dengan negara yang lainnya.
Identitas nasional Indonesia ini yang akan menjadi pembeda dari bangsa yang
lain, salah satunya adalah adanya ideologi pancasila. Ideologi pancasila dijadikan
sebagai dasar filsafat, pandangan hidup, kepribadian, dan dasar Negara.
Fungsi ideologi yang selanjutnya adalah sebagai kekuatan guna mendorong serta
menyemangati seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Tanpa adanya pandangan
hidup yang akan dianggap sebagai pedoman di dalam berbangsa serta bernegara,
maka suatu bangsa tidak akan mampu dalam mencapai suatu tujuan serta cita-
citanya. Maka dari itu, ideologi merupakan salah satu faktor yang sangat penting
di dalam mewujudkan suatu cita-cita negara tersebut.
Fungsi ideologi yang terakhir adalah sebagai sumber pendidikan bagi masyarakat,
guna memahami, menghayati, serta menolak tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi serta norma-norma yang terkandung di dalamnya.
Jenis Ideologi
1. Ideologi Kapitalisme
2. Ideologi Sosialisme
Merupakan kesetaraan sosial di mana pemerintah memiliki peran dominan atas
individu. Dalam ideologi sosialisme, tidak ada pengakuan atas hak milik pribadi.
3. Ideologi Liberalisme
4. Ideologi Nasionalisme
Gagasan utama dari paham Nasionalisme adalah kesadaran dan semangat cinta
tanah air dan bangsa yang ditunjukkan melalui sikap individu dan masyarakat.
5. Ideologi Feminisme
Gagasan utama feminisme adalah perjuangan kesetaraan hak dan tanggung jawab
bagi perempuan dalam politik, ekonomi, budaya, ruang pribadi dan ruang publik.
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seorang sebagai
mana yang terjadi pada ideology ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya
pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Oleh karena itu agar kita memiliki pengetahuan yang lengkap tentang proses
terjadinya pancasila , maka secara ilmiah harus ditinjau berdasrkan proses
kausalitas. Maka secara kausalitas asal mula pancasila dibagikan atas dua macam
yaitu : asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung.
Pengertian Asal Mula Pancasila
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideology bangsa dan negara Indonesia bukan
terbentuk secara mendadak, namun melalui proses yang cukup panjang dalam
sejarah bangsa Indonesia. Secara kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi
dasar filsafat negara dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri, yang berupa adapt
istiadat, religius dan kebudayaan. Kemudian para pendiri negara secara
musyawarah, anatara lain sidang BPUPKI pertama, Piagam Jakarta. Kemudian
BPUPKI kedua, setelah kemerdekaan sebelum sidang PPKI sebagai dasar filsafat
negara RI. Asal mula Pancasila dibedakan menjadi 2 macam, yaitu asal mula yang
langsung dan tidak langsung.
Asal mula yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara, yaitu
asal mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi kemerdekaan. Rincian asal
mula langsung Pancasila menurut notonagoro, yaitu :
Bentuk Pancasila dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945. Asal mulanya adalah
Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI.
c. Asal Mula Karya (Kausa Efisien)
Asal mula dengan menjadikan Pancasila dari calon dasar negara menjadi dasar
negara yang sah.
Tujuannya : untuk dijadikan sebagai dasar negara. Para anggota BPUPKI dan
Soekarno – Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebelum
ditetapkan oleh PPKI.
Adalah asal mula yang terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan sehari-
hari bangsa Indonesia perincian asal mula tidak langsung :
Pancasila dan kelima silanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, sehingga
pemahaman dan pengalamannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di
dalamnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai sprituil yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan YME sehingga atheis tidak berhak hidup di bumi Indonesia.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai satu derajat, sama
hak dan kewajiban, serta bertoleransi dan saling mencintai. Sila Persatuan
Indonesia, mengandung nilai kebersamaan, bersatu dalam memerangi penjajah
dan bersatu dalam mengembangkan negara Indonesia.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan berada di tangan
rakyat atau demokrasi yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang rill dan
wajar.
Sila Keadiilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung sikap adil,
menghormati hak orang lain dan bersikap gotong royong yang menjadi
kemakmuran masyarakat secara menyeluruh dan merata.
Muhammadiyah dan para tokohnya ikut serta berkonstribusi dalam setiap fase
sejarah bangsa. Dimulai dari KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah, yang
dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Tokoh Muhammadiyah lainnya yang
membaktikan peran strategis bagi perjuangan kebangsaan adalah KH Mas
Mansur, Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Kahar Mudzakkir, Kasman
Singodimedjo, Muhammad Roem, Djuanda, hingga Jenderal Sudirman. Setelah
kemerdekaan, pengabdian Muhammadiyah masih berlanjut, semisal dalam bidang
intelektual melalui tokoh Buya Hamka, Farid Makruf, Moh Rasyidi.
Muhammadiyah memandang bahwa NKRI ditegakkan di atas falsafah yang luhur
dan sejalan dengan nilai ajaran Islam. Negara Pancasila dipahami sebagai ideologi
negara hasil konsensus segenap elemen bangsa (dar al-ahdi) dan sekaligus
sebagai tempat pembuktian atau kesaksian (dar al-syahadah) untuk mewujudkan
negara yang aman dan damai (dar al-salam). Nilai ideal yang dicita-citakan
termaktub dalam (Qs Al-Araf: 96), (Al-Dzariat: 56), (Hud: 61), (Al-Baqarah: 11
dan 30), (Ali Imran: 110 dan 112), (Al-Hujurat: 13) (hlm 14-15).
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah ideologi negara yang
mengikat seluruh rakyat dan komponen bangsa. Pancasila bukan agama, tetapi
substansinya mengandung dan sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam, yang
menjadi rujukan ideologis dalam kehidupan kebangsaan yang majemuk. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa Pancasila itu Islami karena substansi pada
setiap silanya selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam. Dalam Pancasila terkandung
ciri keislaman dan keindonesiaan yang memadukan nilainilai ketuhanan dan
kemanusiaan (humanisme religius), hubungan individu dan masyarakat,
kerakyatan dan permusyawaratan, serta keadilan dan kemakmuran. Melalui proses
integrasi keislaman dan keindonesiaan yang positif itu maka umat Islam Indonesia
sebagai kekuatan mayoritas dapat menjadi uswah hasanah dalam membangun
Negara Pancasila menuju cita-cita nasional yang sejalan dengan idealisasi
Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.
Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta
karakteristik masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri.
Namun demikian dapat juga terjadi bahwa ideologi pada suatu bangsa datang dari
luar dan dipaksakan keberlakuannya pada bangsa tersebut sehingga tidak
mencerminkan kepribadian dan karakteristik bangsa tersebut. Ideologi Pancasila
sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia berkembang melalui suatu proses
yang cukup panjang. Pada awalnya secara kausalitas bersumber dari nilai-nilai
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu dalam adat-istiadat, serta dalam agama-
agama bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa. Oleh karena itu nilai-
nilai Pancasila berasal dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa telah diyakini
kebenarannya kemudian diangkat oleh bangsa Indonesia sebagai dasar filsafat
Negara dan kemudian menjadi ideologi bangsa dan Negara. Oleh karena itu
ideologi Pancasila, ada pada kehidupan bangsa dan terlekat pada kelangsungan
hidup bangsa dalam rangka bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
usaha untuk memahami dasar Negara Indonesia yakni Pancasila , akan lebih jelas
jika memahami ideologi ideologi bangsa-bangsa lain. Lebih-lebih Jika bangsa lain
itu sedikit banyak turut mementukan baik perjalanan bangsa-bangsa di dunia pada
umumnya maupun perjalanan bangsanya sendiri. Ideologi-ideologi bangsa didunia
selain Pancasila adalah :
1. Liberalisme – Kapitalisme
2. Marxisme – Leninisme (Komunisme)
3. Fasisme, Totalitarianisme dan Nasionalsosialisme (NAZI)
4. Sosialisme
Liberalisme - kapitalisme
Liberalisme, berakar pada kata Latin liber, artinya bebas.Seorang yang
berjiwa dan berpikiran liberal berarti orang yang percaya akan kebebasan sebagai
nilai yang utama, di atas nilai-nilai lainnya. Ada empat ciri pokok dari doktrin
liberalisme klasik menurut Ludwig von Mises (tokoh Liberalisme abad ke-20),
yaitu kesejahteraan material, kecenderungan rasionalistik, kebaikan bagi lebih
banyak orang, dan kepemilikan hak pribadi atau property. (Hendar Putranto, dkk.,
2015;71-72) Masyarakat yang menggunakan.
Marxisme-Leninisme berasal dari nama Karl Marx (filsuf asal Jerman, ahli
ekonomi,seorang komunis dan revolusioner, bersama rekannya Friedrich Engels,
1820-1895, merumuskan “kitab suci” kaum komunis, “The Communist
Manifesto”, yang diterbitkan pada 1848) dan Vladimir Lenin (1870-1924),
seorang tokoh komunis revolusioner, politisi dan pemikir politik kelahiran Rusia.
Ideologi Marxisme-Leninisme merupakan ideologi gabungan dari ide-ide kedua
tokoh ini, dan sering juga disebut sebagai penafsiran Lenin terhadap ideologi
Marxis. Nama ideologi ini awalnya diusulkan oleh Josef Stalin (1878 – 1953).
Sebagai ideologi, komunisme memang “baru” mulai diterapkan saat meletusnya
Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917, namun kiprah dan
pengaruhnya masih terasa hingga sekarang, berkat daya tarik ajaran ideologisnya
untuk membebaskan manusia (kelas proletar) dari belenggu penindasan
kelas borjuis, dan untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas, di mana cita-cita
keadilan dan kesamaan meraja. Pada 25 Desember 1989, President USSR,Mikhail
Gorbachev mundur dari jabatannya dan mengumumkan bahwa pemerintahan
komunis sudah punah. The Supreme Soviet (parlemen)
mengumumkankebangkrutan dan pembubaran negara komunis Soviet. Secara
ringkas, beberapa ajaran kunci Marxisme-Leninisme adalah :
a. Sistem totaliter.
b. Sistem pemerintahan kediktatoran satu partai.
c. Sistem ekonomi negara.
d. Sistem sentralisme demokratis.
Fasism-Totalitarianisme-Nasionalisme (Nazi)
Kata Fasisme (fascism) berasal dari kata Italia fascio (bentuk jamaknya: fasci),
yang berarti ikatan (bundle). Ditampakkan dalam ikatan kelompok (entah
politis,ideologis, berdasarkan kelas, dsb.) atau ikatan kolektif seperti bangsa.
Kamus Merriem-Webster mendifinikan fasisme sebagai sebuah filsafat
politik, gerakan politik atau rezim (Fascisti) yang mengagungkan bangsa dan ras
di atas individu, yang berjuang untuk mewujudkan pemerintahan otokrasi, dan
tersentral yang dikepalai seorang diktator, dengan mekanisme pengaturan sosial
dan ekonomi yang keras terkontrol, dan memakai cara-cara kekerasan untuk
menekan lawan politiknya (oposisi). (Hendar Putranto, dkk., 2015; 75) Menurut
Prof. Dr. William Eberstein (dalam Sukarna, 1981) Fascisme ialah
pengorganisasian pemerintah dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran
suatu partai, yang berwatak atau bercorak nasionalist, racialist, militarist dan
imperialist.
Sosialisme.
Sosialisme bertumpu pada ide keadilan dan solidaritas sosial. Paham “solidaritas
sosial” sebenarnya sudah bisa ditelusuri akar historisnya sejak Abad Pertengahan,
lewat paham religius Kristiani yang mengatakan bahwa untuk mencapai
kesempurnaan hidup, orang harus terbebas dari segala jenis keterikatan atau
kelekatan duniawi, terutama keterikatan terhadap hak milik.
Gagasan kunci pelepasan diri dari kelekatan duniawi ini berkeyakinan
bahwa hak milik pribadi sebagai sarana yang membuat manusia menjadi egois
dan, pada gilirannya,menghancurkan keselarasan alami atau harmoni antara alam
dan manusia. Sosial-demokrasi merupakan ideologi politik yang
mengkampanyekan transisi masyarakat secara damai dan evolusioner, dari
kapitalisme menuju
sosialisme, dengan menggunakan prosesproses politik yang sudah ada dan
dianggap mapan.
Meminjam cukup banyak ide dan mimpi dari sosialisme abad ke-19,
digabungkan dengan pokok-pokok ajaran Karl Marx dan Friedrich Engels,
ideologi sosial demokrasi berbagi akar-akar ideologis yang sama dengan ideologi
komunisme, namun tidak mengadopsi semangat militan, penggunaan kekerasan,
maupun pandangan totaliternya. Ideologi ini awalnya dikenal dengan nama
revisionisme, karena di dalamnya berisikan ajaran Marxis yang sudah mengalami
modifikasi, khususnya dalam hal tidak menggunakan jalan revolusi untuk
membentuk masyarakat yang sosialis.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Ideologi sebagai suatu rangkaian kesatuan cita-cita yang mendasar dan
menyeluruh dan yang mengkait menjadi suatu sistem pemikiran yang logis,adalah
bersumber pada filsafat. Pancasila merupakan hasil perenungan yang mendalam
dari tokoh-tokoh kenegaraan Indonesia untuk mengarahkan kehidupan bangsa
Indonesia dalam bernegara. Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia adalah
hasil karya bangsa indonesia sendiri sejajar dengan ideologiideologi besar lainnya
di dunia, bahkan memiliki keunggulan dibandingkan dengan ideologi lainnya.
B. SARAN
Demikianlah makalah mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Nasional yang
dapat kami sampaikan, kami berharap kepada pembaca agar dapat memberikan
saran dan kritikan yang positif maupun negatif. Apabila terdapat kesalahan
mohon dapat dimaafkan karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari
salah dan juga khilaf, semoga dengan makalah yang kami sampaikan bermanfaat
bagi pembaca yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA