Anda di halaman 1dari 21

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Kelompok IV

I Putu Gede Ary Ambara Murti / 1715644036


Firda Mayang Aldira / 1715644048
I Gusti Agung Daniya Ariyanti Rahayu / 1715644102
Ni Kadek Nensi Listyarta / 1715644144

Kelas 1F
PROGRAM STUDI D IV AKUNTANSI MANAJERIAL
JURUSAN AKUNTANSI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai
Ideologi Nasional”
Makalah ini dibuat dan disusun untuk memenuhi tugas dari Bapak Putu Adi
Suprapto, S.H., LL.M selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila di Politeknik
Negeri Bali.
Pada kesempatan ini kami mengucapakan terimakasih kepada keluarga dan
teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga
kepada Bapak Putu Adi Suprapto, S.H., LL.M., yang telah membimbing dalam
pembuatan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kelemahan dan
kekurangannya, untuk itu dengan senang hati kami menerima kritikan maupun saran-
saran dari pihak lain demi kesempurnaan makalah ini.
Terima Kasih

Kuta, Oktober 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

1.4 Manfaat .............................................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................... 3

1. Makna Hakikat dan Fungsi Dari Ideologi Bagi Suatu Bangsa ............................. 3

2. Macam-macam Ideologi Yang Ada Di Dunia ....................................................... 5

3. Pengertian Dari Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Yang Reformatif ............ 9

4. Makna Ideologi Pancasila Bagi Bangsa Dan Negara Indonesia ........................ 10

BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14

3.2 Saran ..................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap bangsa dan negara pastinya ingin tetap untuk berdiri kokoh, dan tidak mudah
terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak
terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
sebuah dasar / falsafah negara yang sering disebut dengan ideologi negara. Dimana
ideologi negara harus mutlak adanya dalam suatu negara, karena tanpa itu maka negara
tersebut akan menjadi sangat lemah. Di Indonesia sendiri dasar negara memiliki sebuah
arti penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dimana ideologi
negaranya bernama Pancasila.
Ideologi Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara
Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya
Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya
bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok
orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-
nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religious yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara. Pancasila
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena dalam masing-masing
silanyanya tidak dapat di tukar atau dipisahkan. Oleh karena itu Ideologi Pancasila
sebagai ideologi nasional ini sudah merupakan ciri khas dari bangsa Indonesia yang
merupakan karakteristik bagi masyarakat Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah makna hakikat dan fungsi dari ideologi bagi suatu bangsa ?
2. Apa sajakah macam-macam ideologi yang ada di dunia ?
3. Apakah pengertian dari Pancasila sebagai ideologi nasional yang reformatif ?

1
4. Bagaimanakah makna ideologi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui makna hakikat dan fungsi dari ideologi bagi suatu bangsa
2. Untuk mengetahui macam-macam ideologi yang ada di dunia
3. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila sebagai ideologi nasional yang
reformatif
4. Untuk mengetahui makna ideologi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia

1.4 Manfaat

Bagi Mahasiswa :
Melalui makalah ini maka mahasiswa dapat memahami makna sebenarnya
Pancasila sebagai ideologi nasional melalui isi dari setiap sila-silanya, sehingga
membantu mahasiswa untuk lebih mencintai tanah airnya. Maka dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dapat dijadikan pedoman hidup, serta sebagai patokan dalam
bertindak di kehidupan sehari-harinya, terutama dalam lingkungan perguruan tinggi.

Bagi Pembaca :
Melalui makalah ini pembaca dapat mengetahui pentingnya Pancasila sebagai
ideologi nasional bagi kehidupan bermasyarakat, sehingga dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-harinya

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Makna Hakikat dan Fungsi Dari Ideologi Bagi Suatu Bangsa
Ideologi sangat erat hubungannya dengan suatu negara, setiap negara memiliki
ideologinya masing-masing. Negara merupakan suatu bentuk organisasi, lembaga
ataupun badan tertinggi yang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yang
berhubungan dengan kepentingan masyarakat banyak dan memiliki kewajiban untuk
mensejahterakan, melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Jika suatu negara
tidak memiliki ideologi maka negara tersebut bisa disebut negara yang tidak sah.

Istilah ideologi pertama kali digunakan oleh Destutt De Tracy warga dari Perancis
pada tahun 1976, dimana ia saat itu ingin bercita-cita untuk membangun sistem
pengetahuan. Menurutnya ideologi merupakan science of ideas (suatu program yang
diharapkan untuk membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis atau
ajaran tentang pengertian-pengertian dasar). Namun istilah ideologi sendiri berasal dari
kata “idea” (Inggris) yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan kata
“logi” yang dalam bahasa (Yunani) logos artinya ilmu atau pengetahuan. Dimana secara
harfiah, pengertian Ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan
tentang

Dalam pengertian sehari-hari "idea" berarti cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah
cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham. Ideologi mencakup pengertian
tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Ideologi dapat dianggap sebagai
visi yang luas dalam hal memandang segala sesuatu. Ideologi juga merupakan sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah
publik sehingga pembuat konsep ini menjadi intisari dalam politik.

Selain itu juga para ahli juga memiliki definisi mereka dalam mengartikan ideologi,
berikut adalah penjelasannya :

a. Franz Magnis Susdeno : ideologi adalah gagasan yang menyeluruh tentang


makna hidup dan nilai-nilai yang menentukan dengan mutlak bagaimana manusia
hidup dan bertindak

3
b. Moerdiono : ideologi adalah sejumlah dokrin kepercayaan dan simbol
sekelompok masyarakat yang menjadi pegangan dan pedoman karya untuk
mencapai tujuan masyarakat.
c. Alfian : Menurut definisi Alfian, pengertian ideologi adalah suatu pandangan atau
sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang
sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku
bersama dalam berbagai segi kehidupan.

d. C.C. Rodee : Menurut pendapat C.C. Rodee yang menyatakan bahwa pengertian
ideologi adalah sekumpulan yang secara logis berkaitan dan mengindentifikasikan
nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya.

e. Ali Syariati : Menurut Ali Syariati mengenai pendapat tentang pengertian


ideologi yang mengatakan bahwa ideologi adalah sebagai keyakinan-keyakinan
dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu
bangsa atau suatu ras tertentu. ( Mastra, 2012 : 2)

Dari pengertian para ahli tersebut, maka secara luasnya ideologi merupakan suatu
pandangan terhadap sistem nilai atau seperangkat prinsip yang dijadikan dasar untuk
meberikan arah dan tujuan serta mengatur sekelompok orang ataupun lebih di suatu
tempat dalam hal norma dan tingkah lakunya dalam bermasyarakat, agar dalam
kehidupannya tujuan/cita-cita yang diinginkannya dapat dicapai.

Dalam penerapannya ideologi dapat digunakan untuk menata, mengatur kehudupan


individu dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Konsekuensi logis dari
pandangan hidup bangsa dalam bentuk falsafah hidup menjelma dalam seperangkat tata
nilai yang diyakini kebenarannya dan visi kehidupan yang dicita-citakan. Oleh karena itu
ideologi suatu bangsa haruslah bersifat konsisten dan komprehensif serta mampu
memberi jawaban terhadap pertanyaan berbagai masalah negara yang ada.

Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun


juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya, dimana ideologi merupakan salah satu
sumber motivasi dalam mencapai tujuan negara dalam hal realitas pembangunan. Hal ini
disebabkan dalam ideologi terkandung suatu orientasi praksis

Dalam pernyataan tersebut maka dapat dikatakan konsep ideologi mengandung :

4
a. Prinsip hidup berbangsa dan bernegara
b. Menjadi dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
c. Memberikan arah dan tujuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Oleh karena itu ideologi dalam suatu bangsa sangatlah penting sebab ideologi
mengandung kegunaan untuk memberikan stabilitas arah dalam hidup masyarakatnya,
serta merupakan sarana/alat untuk mempersatukan seluruh masyarakat, sehingga
solidaritas bersama selalu dijunjung tinggi.

Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil refleksi manusia terhadap


kehidupannya di dunia. Ideologi bukanlah suatu pengetahuan yang teoritis, tetapi
merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan, dan pedoman hidup, dimana
yang menuntut untuk tetap berkomitmen dalam mewujudkannya. Komitmen ini tercermin
dalam sikap seseorang yang meyakini ideologi sebagai ketentuan yang normatif yang
harus diaati dalam hidup bermasyarakat. (Mastra, 2012 : 2)

Fungsi ideologi bagi suatu bangsa dapat dijelaskan sebagai :

a. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta


menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia
b. Norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk bertindak

2.2 Macam-macam Ideologi Yang Ada Di Dunia


a. Liberalisme

Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan individu sebagai


pangkal kebahagiaan hidup. Ideologi Liberalis diperkenalkan di Indonesia oleh orang-
orang Belanda yang mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Dan Paham Liberal ini
dikembangkan oleh organisasi-organisasi politik di Indonesia seperti Indische Partij.

Ciri-ciri ideologi, antara lain sebagai berikut :

 Bidang ideologi : menerapkan paham sekuler


 Bidang politik : dikenal adanya partai oposisi

5
 Bidang ekonomi : sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan
kepada perseorangan.
 Bidang sosial budaya : anggota masyarakat cenderung individualis.

b. Sosialisme atau Komunisme

Sosialisme adalah merupakan suatu paham yang menghendaki segala sesuatu itu
harus diatur bersama, dan hasilnya pun harus bersama-sama pula. Dengan menggunakan
cara itu, tidak akan terjadi satu pihak yang sangat berlebihan dan dilain pihak sangat
kekurangan. Maka dengan begitu lahirlah semboyan “sama rata sama rasa”. Lalu
kemudian Sosialisme dikembangkan Karl Max dan Friedrich Engels. Dan ajaran Karl
Marx kemudian terkenal dengan nama Marxisme atau Wetenschppelijk Sosialisme
(sosialisasi yang bersifat ilmu pengetahuan). Karl Marx selanjutnya menyebut ajarannya
itu sebagai Komunisme dan pengikutnya disebut dengan komunis. Ideologi komunisme
di Indonesia diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Sneevliet, yakni seorang pegawai
perkeretaapian yang berkebangsaan Belanda. Ideologi Komunisme ini diwujudkan dalam
pembentukan organisme yang bernama Indische Social Democratis The Vereeniging
(ISDV).

Ciri-ciri ideologi komunis, adalah sebagal berikut :

 Bidang politik : politik bersifat tertutup hanya ada satu partai yang berkuasa yaitu
partai komunis, rakyat hanya sebagai objek negara.
 Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi
etatisme.
 Bidang sosial budaya : tidak percaya adanya Tuhan, masyarakat hanya mengenal
satu kelas sosial.

c. Kapitalisme

Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme
memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang
dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan “guild” sebagai
cikal bakal kapitalisme. Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang

6
menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia
menyerang orang yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola
produksi. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan
mengatur pasar, maka pasar harus memiliki kebebasan dari pemerintah. Dimana
pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh
rakyatnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belanda, Spanyol,
Australia, Portugis, dan Perancis.

Ciri-Ciri Ideologi Kapitalisme sebagai berikut

 Bidang hukum : kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara bebas
melakukan apa saja asalkan tidak melanggar tertib hukum.
 Bidang politik : negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya tertib hukum.
 Bidang sosial budaya : pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai
agama sehingga melahirkan paham sekulerisme (paham yang memisahkan agama
dengan negara).

d. Fasisme

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan


absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga
otoriter sangat diterapkan. Negara yang menganut paham fasisme adalah Italia, Jerman.

Ciri-ciri ideologi fasisme adalah sebagai berikut:

 Pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter.


 Sistem pemerintahan satu partai.
 Negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan negara.
 Mempercayai adanya perbedaan antara orang yang memerintah dan yang
diperintah, antara elite dan massa.
 Membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul.

7
e. Anarkisme

Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,
pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuh
suburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta
perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan. Secara spesifik pada sektor ekonomi,
politik, dan administratif, anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan
birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah
ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).

f. Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara, mempunyai kekuatan mengikat secara hukum,


sehingga semua peraturan hukum/ketatanegaraan yang bertentangan dengan Pancasila
harus dicabut. Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk
peraturan perundang-undangan bersifat imperatif (mengikat) bagi penyelenggara
negara, lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan, warga negara Indonesia di
manapun berada, dan penduduk di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam tinjauan yuridis konstitusional, Pancasila sebagai ideologi negara
tercantum dalam Tap MPR No. XVIII/MPRJ1 998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR
RI No. II/MPRI1 978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka
Prasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar
Negara. Ketetapan tersebut menyatakan bahwa Pancasila seperti yang terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: “pañca” berarti lima dan “śīla”
berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

8
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ciri-ciri Ideologi Pancasila, antara lain sebagai berikut.

 Bidang politik : politik lebih cenderung menerapkan paham demokrasi Pancasila.


 Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan
bagi seluruh rakyat.
 Bidang sosial budaya : pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

g. Demokrasi

Secara luas demokrasi diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan yang berasal
dari rakyat, dan untuk rakyat. Dan kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yakni “demos” yang artinya rakyat dan kata “kratos” yang artinya pemerintahan. Ada
beberapa macam praktek demokrasi yang dilaksanakan diberbagai negara saat ini,
yakni demokrasi parlementer, demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan, serta
demokrasi yang melalui referendum dan inisiatif rakyat. Contoh penerapannya ada di
Negara Amerika Serikat.

2.3 Pengertian Dari Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Yang Reformatif


Ideologi Pancasila memiliki ciri yang menyeluruh, yakni tidak berpihak pada
golongan tertentu, bahkan ideologi Pancasila yang dikembangkan dari nilai-nilai yang
ada pada realitas bangsa Indonesia itu mampu mengakomodasikan berbagai idealism
yang berkembang dalam masyarakat yang sifatnya majemuk tersebut. Ideologi negara
kita ini merupakan ideologi yang dapat dikatakan sebagai ideologi yang bersifat terbuka,
dinamis, dan reformatif.
Yang dimana definisi reformatif itu sendiri memiliki makna yang bertujuan untuk
memperbaiki segala sesuatu yang sudah ada, dengan maksud memberikan penjelasan
yang lebih baik mengenai konsep yang dijelaskan. Pancasila sebagai ideologi reformatif

9
artinya bahwa Ideologi Pancasila bersifat aktual dan antisipatif, sehingga dapat menerima
dan mengembangkan pemikiran baru sesuai dengan perkembangan lingkungan serta
teknologi yang ada.
Yang tentunya tetap mengedepankan nilai-nilai kebenaran / nilai-nilai luhur yang ada
di setiap sila Pancasila. Dalam reformatif itu sendiri juga merupakan salah satu sifat yang
mengacu ke arah keterbukaan.
Keterbukaan tersebut bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar/luhur yang terkandung
didalamnya, namun memperluas wawasan yang konkrit, sehingga memiliki
kemampuanyang reformatif dalam memecahkan masalah-masalah actual yang senantiasa
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan zaman dan iptek. (Suparta,
2010 : 48)

2.4 Makna Ideologi Pancasila Bagi Bangsa Dan Negara Indonesia


Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang
atau kelompok orang sebagaimana ideologi – ideologi lain di dunia , namun Pancasila
diangkat dari nilai-nilai adat istiadat , nilai-nilai kebudaayan serta nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara ,
dengan kata lain unsur-unsur yang merupakan materi dari Pancasila tidak lain diangkat
dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri.

Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para


pendiri bangsa, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa dan negara di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa. Selain itu, Pancasila
juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja , yang hanya
memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila pada
hakikatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komprehensif karena
ciri khas Pancasila itu memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.

Sebagai suatu dasar filsafat negara makna sila-sila Pancasila merupakan suatu
sistem nilai oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan. Hal ini berdasarkan pada pengertian bahwa makna sila-sila Pancasila senantiasa

10
dalam hubungannya sebagai sistem filsafat. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam
setiap sila-sila adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai
keempat sila lainnya. Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai
bahwa negara yang didirikan merupakan suatu tempat tujuan manusia sebagai
mahkluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral
penyelenggara negara , politik negara , pemerintah negara , hukum dan hak asasi
warga negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab secara sistematis didasari dan
dijiwai oleh sila Ketuhanaan yang Maha Esa , serta mendasari dan menjiwai ketiga
sila berikutnya. Sila kemanusiaan sebagai dasar fundamental dalam kehidupan
kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Dalam sila kemanusiaan
terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sebagai mahkluk yang beradab. Oleh karena itu dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara mewujudkan tercapainya tujuan ketinggian harkat dan
martabat manusia.

3. Persatuan Indonesia
Nilai yantg terkandung dalam sila persatuan Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu
kesatuan yang bersifat sistematis. Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai
bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu
sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial. Negara merupakan suatu
persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara
yang berupa suku, ras, kelompok,golongan maupun kelompok agama. Oleh
karena itu perbedaan adalah bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas
elemen-elemen yang membentuk negara. Perbedaan bukannya untuk
diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu

11
sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama
untuk mewujudkan tujuan bersama sebagai masyarakat berbangsa, dan bernegara.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia sudah mulai tergeser fungsi dan
kedudukannya pada zaman modern ini. Sebuah sila dari Pancasila yang hampir
tidak diterapkan lagi dalam demokratisasi di Indonesia yaitu Sila ke-4 Pancasila
berbunyi ”kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam
perwusyawaratan perwkilan”.

Sila ke-empat merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah


negara berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi
negara Indonesia. Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat
demokrasi Negara Indonesia adalah mutlak pula, yaitu tidak dapat dirubah atau
ditiadakan.

Berkat sifat persatuan dan kesatuan dari Pancasila, sila ke-empat


mengandung pula sila-sila lainnya, sehingga kerakyatan itu juga bermakna bahwa
kerakyatan yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil
dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Sila ke-empat pancasila yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh


Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan” memiliki makna :

 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.


 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan
bersama
 Bermusyawarah sampai mencapai consensus atau kata mufakat yang juga
didasari dengan semangat kekeluargaan

12
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat
Indoesia didasari oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa , Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab , Persatuan Indonesia , serta Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dalam sila kelima tersebut
terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup
bersama maka di dalam sila kelima tersebut terkandung nilai keadilan yang harus
terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Keadilan sosial tersebut
didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubugan
manusia dengan dirinya sendiri. Pancasila adalah landasan dari segala keputusan
bangsa dan menjadi ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa.
Pancasila merupakan ideologi bagi negara Indonesa, dalam hal ini Pancasila
dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Pancasila merupakan
kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang mementingkan semua komponen dari
Sabang sampai Merauke.

Berikut adalah gambaran secara keseluruhan mengenai Pancasila itu sendiri


serta lambing yang dapat mewakili arti dari setiap silanya.

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Dalam penerapannya ideologi dapat digunakan untuk menata, mengatur kehidupan
individu dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Konsekuensi logis dari
pandangan hidup bangsa dalam bentuk falsafah hidup menjelma dalam seperangkat tata
nilai yang diyakini kebenarannya dan visi kehidupan yang dicita-citakan, yang dimana
dikenal dengan istilah ideologi. Dimana hal tersebut menjadikan Ideologi Pancasila
memiliki fungsi yaitu, orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan
makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia, serta merupakan norma yang
menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk bertindak.
2. Adapun macam-macam ideologi yang ada di dunia, yaitu Liberalisme, Sosialisme atau
Komunisme, Kapitalisme, Fasisme, Anarkisme, dan Pancasila. Di Indonesia sendiri
menganut Ideologi Pancasila, dimana sifat Ideologi Pancasila memiliki ciri yang
menyeluruh, yakni tidak berpihak pada golongan tertentu, bahkan ideologi Pancasila yang
dikembangkan dari nilai-nilai yang ada pada realitas bangsa Indonesia itu mampu
mengakomodasikan berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat yang
sifatnya majemuk tersebut.
3. Ideologi negara kita ini merupakan ideologi yang dapat dikatakan sebagai ideologi
yang bersifat terbuka, dinamis, dan reformatif. Yang dimana definisi reformatif itu sendiri
memiliki makna yang bertujuan untuk memperbaiki segala sesuatu yang sudah ada,
dengan maksud memberikan penjelasan yang lebih baik mengenai konsep yang
dijelaskan. Pancasila sebagai ideologi reformatif artinya bahwa Ideologi Pancasila
bersifat aktual dan antisipatif, sehingga dapat menerima dan mengembangkan pemikiran
baru sesuai dengan perkembangan lingkungan serta teknologi yang ada. Yang tentunya
tetap mengedepankan nilai-nilai kebenaran / nilai-nilai luhur yang ada di setiap sila
Pancasila. Dalam reformatif itu sendiri juga merupakan salah satu sifat yang mengacu ke
arah keterbukaan.
4. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting. Karena
ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yang
kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi. Tanpa ideologi bangsa akan rapuh dan hilang

14
jati dirinya. Pancasila sebagai sumber nilai menunjukkan identitas bangsa
Indonesia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini
menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak segala
bentuk penindasan, penjajahan darisatu bangsa terhadap bangsa yang lain. Ideologi
bangsa Indonesia itu adalah Pancasila. Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila
diharapkan mampu untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik
dari sekarang. Ideologi juga diharapkan mampu untuk membangkitkan kesadaran
bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu
Pancasila. Supaya dalam pengambilan keputusan-keputusan tidak keluar dari aturan dan
kaidah negara Indonesia. Tidak hanya negara yang menganut Ideologi Pancasila, tetapi
juga masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus
berpedoman teguh pada Ideologi Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh
masyarakat tersebut dapat terwujud dengan benar. Jadi pada dasarnya setiap bangsa harus
memiliki ideologi, karena ideologi suatu bangsa mencerminkan karakter bangsa tersebut.
Karena ideologi sangatlah penting bagi suatu bangsa, maka setiap orang wajib
mengetahui ideologi dan dapat mencerminkannya.

3.2 Saran
Sebagai rakyat Indonesia, yang dimana kita terutamanya sebagai generasi muda yang
merepakan generasi penerus bangsa, sebaiknya selalu untuk tetap menjaga dan
mempertahankan ideologi negara kita. Agar tidak mudah dipecah belah oleh pihak lain.
Dimana tentunya kita juga harus mengimplementasikan atau mengamalkan setiap nilai-
nilai yang terkandung dalam Ideologi Pancasila, karena Pancasila merupakan gagasan
atau kerangka berfikir yang berkenaan dalam hidup berbangsa dan bernegara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor M.S. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Supatra, Ari. 2010. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Jakarta : PT Bumi
Aksara
Mahendra, Yusril Ihza. 2005. Ideologi dan Negara. Jakarta : Rajawali
Mastra, I Wayan. 2012. Pendidikan Kewrganegaraan. Bali : Catur Wangsa Mandiri
Wijanto dan Aminah. 2004. Kewarganegaraan untuk SMP. Jakarta : PT Piranti Darma Kaloktama
http://makalahteori-pembelajaran.blogspot.co.id/2013/06/pancasila-sebagai-
ideologi.html
http://dojanmaluka.blogspot.co.id/2013/05/pancasila-sebagai-ideologi-yang.html

16
LAMPIRAN

17
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BALI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali 80364
Telp (0361) 701981 Fax. 701128 http:/www.pnb.ac.id, Email poltek@pnb.ac.id

BERITA ACARA

Diskusi Kelompok

Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Dengan lampiran berita acara ini untuk memberikan bukti kegiatan diskusi kelompok
kami yang telah dilaksanakan pada hari tempat sebagai berikut :

Tanggal Kegiatan Tempat Pelaksanaan

22 Oktober 2017 Wantilan Politeknik Negeri Bali

24 Oktober 2017 Perpustakaan Politeknik Negeri Bali

25 Oktober 2017 Kelas 1F Jurusan Akuntansi

No Nama NIM Tanda Tangan


1 I Putu Gede Ary Ambara Murti 1715644036
 
2 Firda Mayang Aldira 1715644048
3 I Gusti Agung Daniya Ariyanti Rahayu 1715644102
 
4 Ni Kadek Nensi Listyarta 1715644144

Berita acara ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat di pergunakan
sepenuhnya.

Ditetapkan di Politeknik Negeri Bali


Pada tanggal 25 Oktober 2017

18

Anda mungkin juga menyukai