Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DASAR PKN SD

(IDEOLOGI)

Dosen pengampuh : Dr.Suarlin, S.Pd., M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 1

Risma (210407510004)

Asriana (210407512002)

Putri Aprilya (210407510005)

Fiqra Amaliah ZR (210407512009)

Afratunnisa Suardi (210407512013)

Sheimy Deschrisyanti Bungaranta (210407512011)

Kelas : BC21.1

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT karena atas karunia-Nya
lah,kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Secara historis, pengertian
ideologi mengalami perubahan dari masa ke masa. Untuk itu, di sini diuraikan pengertian
awal ideologi dan perubahan-perubahan makna yang terjadi berikutnya dan bahasan-
bahasan tentang ideologi lainnya.

Di kesempatan kali ini pula kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Harapan kami, kiranya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam
mempelajari bahasan ini. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami dengan senang
hati akan menerima kritik dan saran yang membangun.

Makassar, September 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 3
A. Pengertian Ideologi ......................................................................................................... 3
B. Makna ideologi bagi suatu negara ................................................................................. 5
C. Pengertian macam-macam ideologi ............................................................................... 6
D. Peranan ideologi bagi bangsa dan negara..................................................................... 7
E. Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi liberalisme dan iseologi
komunisme ............................................................................................................................... 8
BAB III ....................................................................................................................................... 17
PENUTUP .................................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Republik Indonesia yang secara
resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, di Undangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun 11
No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945
Dalam perjalanannya, sejarah eksisitensi pancasila sebagai dasar filsafat
Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan
menipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya
kekuasaan yang berlindung di balik legitimasi ideology Negara pancasila dengan
kata lain pancasila hanya sebagai symbol formalitasnya saja namun tidak
difungsikan sebagaimana fungsi yang harus dijalankan dan tidak lagi diletakkan
sebagai dasar filsafat serta pandangan hidup. Pada hal secara historisnya pancasila
sudah melalui proses yang panjang dan rumit terkait keberadaanya sebagai
ideology nasional dasar dalam kehidupan berpolitikbangsa kita.
Untuk lebih jelas mengenai hal yang dimaksud marilah sama-sama kita
simakpada bab selanjutnya mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Nasional.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Pengertian ideologi
2. Makna ideologi bagi suatu negara
3. Pengertian macam-macam ideologi (terbuka, tertutup, komperenhensif,
partikular)
4. Peranan ideologi bagi suatu negara
5. Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia yang memiliki ciri
terbuka, komperenhensif, Reformatif dan Dinamis
6. Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi liberalisme dan ideologi
komunisme

1
C. Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian ideologi
2. Untuk mengetahui makna ideologi bagi suatu negara
3. Untuk mengetahui pengertian macam-macam ideologi (terbuka, tertutup,
komperenhensif, partikukar)
4. Untuk mengetahui peranan ideologi bagi suatu negara
5. Untuk mengetahui bahwa pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
indonesia yang memiliki ciri terbuka, komperenhensif, reformatif dan dinamis
6. Untuk mengetahui perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi
liberalisme dan ideologi komunisme

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi
Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti Ilmu dan kata
idea berasal dari bahasa yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata
idein yang artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau
pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari,ide disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-
cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai,
sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan
atau faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya
dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas dasar landasan, asas
atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup
pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita.
Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan
dikemukakan oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1976. Seperti
halnya Leibniz, de Tracy mempunyai cita-cita untuk membanggun suatu sistem
pengetahuan. Apabila Leibniz menyebutkan impiannya sebagai one great system
of trunth dimana tergabung segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, mak
De Tracy menyebutkan ideologie yaitu scieence of ideas, suatu program yang
diharapkan dapat membawa perobahan Internasional dalam masyarakat perancis.
Namun Napoleon mencemoohkannya sebagai khayalan belaka, yang tidak
mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan
menemukan kenyataan.
Sedangkan secara terminologi, menurut Soerjanto Poespowardjojo,
ideologi adalah suatu pilihan yang jelas dan membawa komitmen untuk
mewujudkannya. Sejalan dengan itu, Sastrapratedja mengemukakan bahwa
ideologi memuat orientasi pada tindakan. Ia merupakan pedoman kegiatan untuk
mewujudkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

3
Persepsi yang menyertai orientasi, pedoman dan komitmen berperan
penting sekali dalam mewarnai sikap dan tingkah laku ketika melakukan tindakan,
kegiatan atau perbuaan dalam rangka mewujudkan atau merealisasikan nilai-nilai
yang terkandung di dalam ideologi tersebut. Logikanya, suatu ideologi menuntut
kepada mereka yang meyakini kebenarannya untuk memiliki persepsi, sikap dan
tingkah laku yang sesuai, wajar dan sehat tentang dirinya, tidak lebih dan tidak
kurang. Karena, melalui itulah dapat diharapkan akan lahir dan berkembang sikap
dan tingkah laku yang pas dan tepat dalam proses perwujudannya dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sastrapratedja di atas,
maka ideologi memiliki kecenderungan untuk doktriner, terutama karena ia
berorientasi pada tindakan atau perbuatan untuk merealiasikan nilai-nilainya.
Meskipun kecenderungan doktriner itu tidak selalu bermakna negatif,
kemungkinan doktriner itu tidak selalu bermakna negatif, kemungkinan ke arah
itu selalu terbuka. Obsesi atau komitmen yang berlebihan terhadap ideologi,
biasanya merangsang orang untuk berpersepsi, bersikap dan bertingkah laku
sangat doktriner, dan ini jelas sangat keliru.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
1. Destut De Traacy :
Istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun
1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu
perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.

2. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :


a. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
b. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan
formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh
penguasa.

4
3. AL-Marsudi:
Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau
science des ideas
4. Puspowardoyo:
Bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai
secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami
jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang
dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik
5. Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat.
6. Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival-rivalnya

B. Makna ideologi bagi suatu negara


Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat
kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka
terdapat suatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di
suatu pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong
masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir
masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju
cita-citanya.
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa
dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembanggunan.
Hal ini disebabkan dalam ideologi terkandung suatu oreantasi praktis.

5
C. Pengertian macam-macam ideologi
1. Ideologi terbuka
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
a. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat (falsafah).
Jadi, bukan keyakinan ideologissekelompok orang, melainkan kesepakatan
masyarakat.
b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri. Ia
adalah milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan
mereka.
c. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat dan perlu
menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi ke-
kini-an mereka.
d. Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai
dengan falsadah itu.
e. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal
dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
2. Ideologi tertutup
Ideologi tertutup adalah suatu sistem psemikiran tertutup dan sifatnya
mutlak yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-
cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah
masyarakat.
b. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan
dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai norma-norma, dan berbagai segi
kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.
c. Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan.
Ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang
informasi dan pendidikan. Oleh karena kedua bidang tersebut merupakan sarana
efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat.
d. Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati.

6
e. Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk
berkorban bagi ideologi tersebut.
f. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret
dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
3. Ideologi komperehensif
Didefinisikan sebagai suatu system pemikiran menyeluruh mengenai
semua aspek kehidupan sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang
bertujuan untuk melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju
bentuk tertentu.
4. Ideologi partikular
Didefinisikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersususn secara
sistematis dan terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam
masyarakat.
D. Peranan ideologi bagi bangsa dan negara
Jika menengok sejarah kemerdekaan negaranegara dunia ketiga, baik yang
ada di Asia, Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama
berada di bawah cengkeraman penjajahan negara lain, ideologi dimaknai sebagai
keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai,dan keyakinan yang ingin mereka
wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata.
Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu
membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai
dunia beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat
untuk bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkannya dalam
kehidupan penyelenggaraan negara.
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu
sendiri. Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok
atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari
mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan
dengan agama, agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai
pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.

7
Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh
karena itu ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan
(konflik) atau ketegangan sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai
pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai
perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan
dengan memenyatukan keseragaman ataupun keanekaragaman, misalnya dengan
memakai semboyan kesatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam kesatuan.
E. Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi liberalisme dan iseologi
komunisme
1. Ideologi Pancasila
a. Pengertian Pancasila
Pancasila, secara etimologis berasal dari dua kata yaitu Panca yang berarti
lima dan Sila yang berarti dasar. Pancasila dari akar kata berarti lima dasar,
tepatnya adalah dasar bagi negara Indonesia yang merdeka.Pancasila merupakan
ideologi bangsa Indonesia yang dikumandangkan pertama kali oleh Soekarno
pada tanggal I Juni 1945, yakni pada saat berlangsungnya sidang Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI).
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara formal yudiris
terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping pengertian formal
dalam arti formal menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga
mempunyai bentuk dan juga mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang
menyusun Pancasila tersebut). Hal ini didasarkan pada interpretasi histories
dimana rumusan dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 diberi nama dengan
bentuk istilah “Pancasila” sejak tanggal 1 Juni 1945. Pancasila diartikan sebagai
ideologi yang mencerminkan identitas, kepribadian bangsa sekaligus merupakan
alat pemersatu seluruh bangsa untuk mencapai tujuan perjuangan kemerdekaan.
Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, Pancasila dapat diterima
sebagai ideologi nasional karena sifatnya yang menyatukan berbagai kelompok
masyarakat, memberi arah dan pedoman tingkah laku dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi prosedur penyelesaian konflik.Pancasila

8
memiliki dua pengertian yang pokok, yaitu Pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia dan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa.
b. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut Dasar Falsafat Negara.
Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar negara untuk mengatur
penyelenggaraan Negara. Fungsi pokok daripada Pancasila adalah sebagai dasar
negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945, dan yang pada hakikatnya adalah
sebagai sumber dari segal sumber hukum atau sumber dari tertib hukum.
Pengertian tersebut adalah pengertian Pancasila yang bersifat yudiris
kenegaraan.
c. Pancasila sebagai Pandangan hidup Bangsa Indonesia
Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk kehidupan sehari-
hari (Pancasila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari). Dengan kata lain,
Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup
dan kehidupan didalam segala bidang. Pancasila sebagai norma fundamental,
berfungsi sebagai suatu cita-cita atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu
kenyataan.
Adapun wujud Pancasila secara konkret merupakan perwujudan Pancasila
itu dalam setiap perbuatan. Dilihat dari kedudukannya, Pancasila mempunyai
kedudukan yang tinggi, yakni sebagai cita-cita dan pandangan hidup bangsa dan
negara republik Indonesia.
d. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita
negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan
untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup
berbangsa dan bernegara Indonesia.
Pancasila dijadikan ideologi terbuka karena Pancasila memiliki nilai-nilai
falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai
dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga
merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini
adalah sebuah desain negara modern yang disepakati oleh para pendiri negara

9
Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari
generasi ke generasi.
Indonesia adalah sebuah negara dan sebuah negara memerlukan sebuah
ideologi untuk menjalankan sistem pemerintahan yang ada pada negara tersebut,
dan masing-masing negara berhak menentukan ideologi apa yang paling tepat
untuk digunakan, dan di Indonesia yang paling tepat adalah digunakan adalah
ideologi terbuka karena di Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis
yang di dalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan
melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannya masing-masing. Maka dari
itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat untuk
digunakan oleh Indonesia.
e. Faktor Pendorong keterbukaan ideologi pancasila
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi
Pancasila adalah sebagai berikut :
a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika
masyarakat yang berkembang secara cepat.
b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan
beku.
c. Dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
d. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
e. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila
yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan
dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
f. Batas-batas keterbukaan ideologi pancasila
Walaupun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya
yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :
a. Stabilitas nasional yang dinamis.
b. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.
c. Mencegah berkembangnya paham liberal.
d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan
masyarakat.

10
e. Penciptaan norma yang baru harus melalui consensus
g. Hambatan dan tantangan dalam beridelogi pancasila
Dalam masyarakat majemuk seperti di Indonesia, terdapat potensi konflik
yang besar mengingat adanya berbagai nilai-nilai yang dianut oleh berbagai
kelompok masyarakat, dan hal ini dapat pula bertentangan dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Untuk itu perlu diketengahkan di sini
hambatan dan tantangan, baik itu dari negara sendiri maupun dari luar negeri.
1. Hambatan
Hambatan muncul karena adanya perbedaan aliran pemikiran, misalnya :
a. Paham individualistis. Negara adalah masyarakat hukum yang disusun
atas kontrak semua individu dalam masyarakat. Disini kepentingan harkat
dan martabat manusia dijunjung tinggi. Hak kebebasan individu hanya
dibatasi oleh hak yang sama yang dimiliki individu lain, bukan oleh
kepentingan masyarakat.
b. Paham golongan. Negara adalah suatu susunan golongan (kelas) untuk
menindas kelas lain. Paham ini berhubungan dengan paham materialisme
sejarah (suatu ajaran yang bertitik tolak pada hubungan-hubungan
produksi dan kepemilikan sarana produksi serta berakibat pada munculnya
dua kelas yang bertentangan, kelas buruh dan kelas majikan dan semua itu
terjadi dan berada dalam sejarah kehidupan manusia.
c. Isu, penyebaran berita bohong dan fitnah atau desas desus dengan tujuan
tertentu.
d. Gejala-gejala negative, antara lain pola hidup konsumtif, sikap mental
individualistis, pemaksaan kehendak, kemalasan, penurunan disiplin dan
lain-lain.
2. Tantangan
Tantangan dalam negri
a. Tantangan disintegrasi, adanya perpecahan-perpecahan yang
disebabkanmtidak puasnya sikap daerah menimbulkanpermasalahan-
permasalahan yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan
NKRI, seperti lepasnya Timor Timur pada tahun 1999.

11
b. Pemberontakan-pemberontakan sejak jaman Revolusi.
c. Tantangan dari masalah agama : adanya usaha-usaha yang timbul
karena keinginan untuk mengganti Pancasila dengan symbol
keagamaan, antara lain: Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS).
d. Tantangan dari masalah SARA : adanya perpecahan yang mengatas
namakan SARA menyebabkan beberapa peristiwa yang dapat
menghancurkan Pancasila antara lain: Peristiwa Poso, Peristiwa
Tanjung Periok, Peristiwa Mei 1998, dan masih banyak lagi
Tantangan dari Luar Negeri
a. Adanya tantangan dari ideologi lain yang ingin mengganti ideologi
Pancasila dengan ideologi lain.
b. Adanya intervensi dari negara lain untuk menghancurkan NKRI
contohnya privatisasi BUMN atau campur tangan Amerika dalam
penanganan hukum dan keamanan di Indonesia.
2. Ideologi liberal
Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham
yang meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang
meletakkan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas
kebenaran fakta empiris (yang ditangkap dengan indera manusia) serta
individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai
tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara. Menurut paham liberalisme
memandang bahwa manusia sebagai manusia pribadi yang utuh dan lengkap dan
terlepas dari manusia lainnya. Manusia sebagai individu memiliki potensi dan
senantiasa berjuang untuk dirinya sendiri. Menurut Hobbes istilah ”homo
homini lupus” bararti bahwa dalam hidup masyarakat bersama akan menyimpan
potensi konflik, manusia akan menjadi ancaman bagi manusia lainnya.
Liberalisme yaitu bahwa rakyat merupakan ikatan dari individu-individu yang
bebas, dan ikatan hukumlah yang mendasari kehidupan bersama dalam negara.
Kebebasan manusia dalam realisasi demokrasi senantiasa mendasarkan
atas kebebasan individu di atas segala-galanya. Rasio merupakan hakikat
tingkatan tertinggi dalam negara, sehingga dimungkinkan akan berkedudukan

12
lebih tinggi daripada nilai religius. Hal ini harus dipahami karena demokrasi
akan mencakup seluruh sendi-sendi kehidupan dalam kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara, antara lain bidan politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, ilmu
pengetahuan bahkan kehidupan agama ataupun religius. Atas dasar inilah
perbedaan sifat serta karakter bangsa sering menimbulkan gejolak dalam
menerapkan demokrasi yang hanya mendasarkan pada paham liberalisme.
Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian
terbesar individu berbahagia.
6. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun
Negara yang menganut Ideologi Liberalisme :
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme
Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan
Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara
Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto
Rico dan Suriname dan masih banyak lagi negara-negara yang menganut
Ideologi Liberalisme di benua lainnya.
3. Ideologi Komunis
Berbagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya paham
komunismelah sebagai paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini adalah
sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis sebagai hasil dari
ideologi liberal. Menurut paham ini, munculnya masyarakat kapitalis

13
menyebabkan penderitaan rakyat, sehinggakomunisme muncul sebagai reaksi
atas penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung pemerintah.
Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinanbahwa manusia
pada hakekatnya adalah makhluk sosial saja dan sekumpulan relasi sehingga
yang mutlak adalah komunitas dan bukan individualisme. Karena tidak adanya
hak individu, maka dapat dipastikan bahwa menurut paham komunisme bahwa
demokrasi individualisme itu tidak ada, yang ada adalah hak komunal.
Dalam masyarakat terdapat kelas-kelas yang saling berinteraksi secara
dialektis yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar (buruh). Kelas Kapitalis
senantiasa melakukan penindasan atas kelas buruh proletar. Semua ini harus
dilenyapkan. Untuk merubah hal tersebut, maka harus dilakukan dengan
mengubah secara revolusioner infrastruktur masyarakat. Etika ideologi
komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya pada kepentingan demi
keuntungan kelas masyarakat secara totalitas.
Kaitannya dengan negara, bahwa negara adalah sebagai manifestasi dari
manusia sebagai makhluk komunal. Mengubah masyarakat secara revolusioner
harus berakhir dengan kemenangan pada pihak kelas protelar. Pemerintah negara
harus dipegang oleh orang-orang yang meletakkan kepentingan pada kelas
proletar. Hak individual dianggap tidak ada dan hak asasi dalam negara hanya
berpusat pada hak kolektif. Sehingga komunisme adalah anti demokrasi dan hak
asasi manusia.
Ciri-ciri Ideologi Komunisme :
1. Atheis. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia
berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah
kepada manusia.
2. Kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin.
Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti
rongsokan mesin, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia
menguasai alat-alat produksi.
3. Salah satu doktrin komunis adalah revolusi terus-menerus. Revolusi itu
menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go

14
international. Komunisme memang memprogramkan tercapainya
masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang
sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang
bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat
adalah membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan
tanah dan kapitalis.
4. Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu
partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis
Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya
partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai
oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM.
Negara yang menganut Ideologi Komunisme :
Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik
Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Tiongkok, Kuba dan Laos.
Secara garis besar Perbandingan Ideologi Pancasila, Liberalisme, dan
Komunisme

Termuat dalam tabel di bawah ini :


Ideologi Hal Pancasila Liberal Komunis
Hubungannya Wajib dengan Boleh memeluk Tidak percaya
dengan Agama kebebasan memilih agama dan juga tidak dengan keberadaan
agama sesuai dilarang untuk tidak Tuhan.
dengan memeluk agama.
keyakinannya.
Hubungannya Mengutamakan Melaksanakan Melaksanakan
dengan Tatanan ekonomi koperasi sistem ekonomi ekonomi etatisme
Ekonomi yang sesuai dengan liberal yang bebas. yang berpijak pada
nilai-nilai Pancasila Hak-hak pribadi kepentingan kolektif
diakui dan diberi rakyat secara
menyeluruh. Hak-

15
ruang sebebas- hak pribadi dibatasi
bebasnya sampai pada batas
tidak diakui
Hubungannya Sistem politik yang Sistem politik yang Sistem politik yang
dengan Sistem Politik berasaskan liberal dan sosialis. Terdapat
dan Pemerintahan Pancasila. demokratis. beberapa partai yang
Memperkenankan Terdapat sedikit berhaluan berbeda,
terdapat banyak partai, tapi sangat tetapi hanya satu
organisasi partai aspiratif dengan yang muncul. Hal itu
untuk kepentingan keinginan rakyat. karena adanya
demokrasi. Kepala negara dan keberpihakan politik
Dipimpin oleh kepala pemerintahan pada salah satu partai
seorang Presiden dipimpin oleh saja. Hal ini biasa
sebagai kepala presiden. disebut demokrasi
negara dan kepala tertutup. Dipimpin
pemerintahan oleh presiden
seorang presiden.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap negara berhak dalam memilih sistem pemerintahannya sendiri,
Indonesia juga pernah menerapkan beberapa sistem pemerintahan. Namun, yang
paling cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah ideologi terbuka karena
sinkron dengan sistem pemerintahan yang demokratis yang menjamin kebebasan
warga negaranya dalam mengeluarkan pendapat sebagaimana tercantum dalam
UUD 1945 pasal 28.
Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi
nasional. Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk
mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah
ideologi kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan
membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan
pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan
membangun pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya. Pancasila
juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia
ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri negara
Republik Indonesia dengan berdasarkan Pancasila.
Dengan ideologi nasional yang mantap seluruh dinamika sosial, budaya,
dan politik dapat diarahkan untuk menciptakan peluang positif bagi pertumbuhan
kesejahteraan bangsa. Sebenarnya, proses reformasi selama enam tahun
belakangan ini adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan secara optimal
untuk merevitalisasi semangat dan cita-cita para pendiri negara kita untuk
membangun negara Pancasila ini.Setiap ideologi memerlukan hadirnya proses
dialektika agar ia dapat mengembangkan dirinya dan tetap adaptif dengan
perkembangan yang terjadi. Dalam hal ini, setiap warga negara Indonesia yang
mencintai negara dan bangsa ini berhak ikut dalam proses merevitalisasi ideologi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku: Prof. Dr. M. Habib Mustopo dkk. 2007. Sejarah SMA Kelas XII.
Jakarta: Yudhistira UUD ’45 dan Amandemen. Jakarta: Srikandi, 2006
Sumber Internet:
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/pancasila-uud1945.html
http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1997/09/23/0038.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
http://ideologipancasila.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Islamisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi_Islam
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalis

18

Anda mungkin juga menyukai