Anda di halaman 1dari 21

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Pancasila”
Dosen pengampu : Anis Sholikhah, M.Pd.

Disusun oleh:
Moh. Wahyu Ramelan (22401007)
Laila Izza Ramadhani (22401010)
Leli Fadilla (22401033)
Moh. Khakim Sobhari (22401034)

PRODI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Pancasila
sebagai ideologi”. Dalam upaya penyelesaiannya makalah ini kami telah banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
ucapkan terimakasih kepada Ibu Anis Sholikhah, M.Pd. yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari jika makalah ini masih ada kekurangan maupun kekeliruan yang tidak
disengaja. Oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya membantu
demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini agar kami dapat memperbaiki dan
menyusun makalah yang lebih baik lagi nantinya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis serta memperoleh ridho Allah
SWT semata. Amin.

Kediri, 1 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan ...................................................................................................... 5

BAB II: PEMBAHASAN

a) Apa pengertian dari pancasila sebagai ideologi? ..................................... 6-8


b) Apa macam dan sifat dari ideologi? ............................................... …...9-11
c) Apa karakteristik & makna dari pancasila sebagai ideologi?...............12-13
d) Apa saja fungsi dari ideologi?..............................................................14-15
e) Apa maksud pancasila sebagai ideologi terbuka? .................................... 16
f) Apa saja nilai & factor pendorong keterbukaan ideologi pancasila?.17-18

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 19
B. Saran......................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah ideologi
berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau cita- cita. Cita-cita yang
dimaksud adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga
cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, paham. Ideologi yang
semula berarti gagasan, ide, cita-cita itu berkembang menjadi suatu paham
mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang oleh seseorang atau
sekelompok orang menjadi suatu pegangan hidup.1
Nama pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta. Panca berarti lima
dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 telah ditetapkan
sebagai dasar Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang telah
dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang
merdeka. Penerapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian
bahwa negara Indonesia adalah negara Pancasila. Hal itu terkandung arti bahwa
negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh
perundang-undang.

1Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila


(Yogyakarta: Kanisius, 1993), 17.

3
B. Rumusan Masalah
g) Apa pengertian dari pancasila sebagai ideologi?
h) Apa macam-macam dan sifat-sifat dari ideologi?
i) Apa karakteristik & makna dari pancasila sebagai ideologi?
j) Apa saja fungsi dari ideologi?
k) Apa maksud pancasila sebagai ideologi terbuka?
l) Apa saja nilai dan factor pendorong keterbukaan ideologi pancasila?
C. Tujuan
a) Mengetahui pengertian pancasila sebagai ideologi
b) Dapat menjelaskan serta menyebutkan macam dan sifat dari ideologi
c) Dapat mengetahui karakteristik dan makna dari Pancasila sebagai ideologi
d) Dapat menguraikan fungsi ideologi
e) Dapat menjelaskan pancasila sebagai ideologi terbuka
f) Dapat menunjukkan nilai dan factor pendorong keterbukaan ideologi
Pancasila

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi

Istilah ideologi dipergunakan dalam arti yang bermacam-macam. Istilah


ideologi adalah sebuah kata yang terdiri “ideo” dan “logi”. Kata “ideo” berasal dari
bahasa Yunani eidos, dalam bahasa Latin idea, yang berarti “pengertian”, “ide” atau
“gagasan”. Kata kerja dalam bahasa Yunani oida yang berarti mengetahui, melihat
dengan budi. Dalam bahasa Jawa kita jumpai kata idep dengan arti tahu, melihat. Kata
“logi” berasal dari bahasa Yunani logos, yang berarti “gagasan”, “pengertian”, “kata”,
dan “ilmu”. Jadi secara etimologis dapat diterangkan bahwa ideologi berarti
“pengetahuan tentang ide-ide.”

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama
ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada alinea ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar. Meskipun
terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam

5
beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. 2

Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan landasan/ide/gagasan


yang fundamental dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara,
mengatur bagaimana suatu sistem itu dijalankan.visi atau arah dari kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta nilai keadilan. Visi
atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya
kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan serta nilai keadilan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila
sebagai dasar sistem kenegaraan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan
pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan.

Ideologi Pancasila, Pencasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan
negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh
seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun
terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa
Indonesia. Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara
nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-
nilai adat istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara
Indonesia mengangkat nilai-nilai tersebut dan dirumuskan secara musyawarah mufakat
berdasarkan moral yang luhur, antara lain dalam sidang-sidang BPUPKI pertama,
sidang Panitia Sembilan yang kemudian menghasilkan piagam Jakarta yang memuat
Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI yang kedua.
Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon
dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal
18 Agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagai filsafat negara republik Indonesia.

2 II, BAB. "A. Pengertian Pancasila."

6
Ditinjau secara kausalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu: asal
mula langsung dan asal mula tidak langsung. Asal mula langsung tentang pancasila
adalah asal mula terjadinya pancasila sebagai dasar filsafat negara yaitu asal mula
sesudah dan menjelang proklamasi Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh para
pendiri negara sejak sidang BPUPKI pertama, Panitia Sembilan, sidang BPUPKI kedua
serta sidang PPKI sampai pengesahannya. Asal mula tidak langsung tentang
Pancasila adalah asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan, yaitu asal mula adanya
nilai-nilai pancasila yang terdapat dalam adat istiadat, dalam kebudayaan serta dalam
nilai-nilai agama bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila pada hakikatnya
adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, yang jauh sebelum bangsa
Indonesia membentuk negara, nilai-nilai tersebut telah tercermin dan teramalkan dalam
kehidupan sehari-hari.3

Pancasila bukan hanya dijadikan ideologi bagi setiap bangsa Indonesia. Bahkan
dijadikan ideologi negara. Setiap perilaku pejabat dan jajaran pemerintahan mesti
mengacu pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila merupakan jati
diri dan identitas bangsa. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia sudah
menempuh beberapa periode. Yang dimulai dari periode zaman Orde Lama. Pada masa
ini merupakan masa awal membangun negara Indonesia. Pancasila dijadikan pedoman
dan ideologi negara. Pada Orde Baru, pemerintah berkomitmen untuk mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan kehidupan setiap
bangsa Indonesia sehari-hari. Hingga lahirlah beberapa butir pancasila dan Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Setelah masa orde baru tumbang
diakibatkan oleh penyelewengan dari nilai-nilai Pancasila, kemudian berganti dengan
masa reformasi. Pada masa reformasi, semua pihak berjanji untuk menjalankan nilai-
nilai Pancasila secara menyeluruh dan konsekuen. 4

3 Supriyatno, Arie. "Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka." Dalam Edukasi: Jurnal Penelitian & Artikel
Pendidikan 3.6 (2011).
4 Huda, Muhammad Chairul. "Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi Bernegara." Resolusi: Jurnal

Sosial Politik 1.1 (2018): 78-99.

7
Menurut Frans Magnis ideologi sebagai suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan
menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Antara lain:
a) Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri-cirinya
merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui
masyarakat atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan- pengorbanan yang
dibebankan kepada masyarakat, isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita
tertentu, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang
keras, yang diajukan dengan mutlak.
b) Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya: bahwa
nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali
dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan
keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari
consensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar
saja sehingga tidak langsung operasional.5

B. Macam-Macam dan Sifat-Sifat dari Ideologi

a) Ideologi sosialisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang dapat
di identikkan dengan ideologi komunisme. prinsip yang mendasar yaitu sama-
sama akan mengutamakan segala kepemilikannya secara bersama-sama dan
tidak mengakui adanya kepemilikan individu. Seluruh aset dan modal akan
dikuasai secara bersama-sama demi kepentingan suatu bangsa dan negara. 6
b) Ideologi fasisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang mirip
dengan sistem kerajaan zaman. Ideologi ini lebih menekankan pada

5 Agus, A. A. (2016). Relevansi Pancasila sebagai ideologi terbuka di era reformasi. Jurnal Office, 2(2),
229-238.
6 Etika, Macam–Macam Ideologi Dunia Sebagai; Medik, Jurusan Teknologi Laboratorium. Makalah

Pancasila.

8
kepemimpinan tunggal. Kekuasaan ini khusus dipegang oleh seseorang yang
dianggap kuat dan mampu mengatur sistem bernegara.Salah satu macam-
macam ideologi ini dikenal kuat dan keras, sudah pasti membuat ruang gerak
setiap orang terbatas untuk bisa memenuhi hak-haknya. Ideologi fasisme
membuat kekuasaan dan wewenang mengatur tidak ada yang mengganggu dan
mengawasi. Orang yang menganut paham ini akan percaya dengan pemimpin
tunggal kuat.
c) Ideologi Kapitalisme

Ideologi kapitalisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang cukup
dikenal di dunia. dipopulerkan oleh bapak ilmu ekonomi dunia yaitu Adam
Smith. Dan digagas oleh Adam Smith karena tidak setuju dengan ideologi
merkantilisme yang berkembang pada saat itu. Teori Adam Smith mengenai
ideologi kapitalisme yang cukup dikenal luas yaitu teori invisible hand (tangan
yang tidak terlihat). Ideologi kapitalisme menekankan kepada penguasaan
modal oleh pihak swasta yang di mana negara tidak berhak mengatur dan
membuat undang-undang yang dapat mempersulit jalanya usaha mereka.

d) Ideologi Liberalisme

Ideologi liberalisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang


menekankan pada kebebasan. Terutama kepada setiap golongan untuk dapat
mengekspresikan keinginannya sendiri tanpa ada larangan dari pihak lainnya.
Asal katanya yaitu liberal yang berarti kebebasan. Ideologi ini menganggap
bahwa setiap orang harus memperoleh kesempatan yang sama dalam mencapai
sesuatu. Setiap individu berhak untuk menentukan sendiri berbagai hak umum
seperti hak politik, hak beragama, dan berbagai hak lainnya.

e) Ideologi Nazizme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang identik
dengan seorang tokoh asal Jerman, Adolf Hitler. Singkatan Nazizme adalah

9
nasional sosialisme. Salah satu dari macam-macam ideologi ini bukan hasil
gagasan dan ide original. Akan tetapi dari penggabungan ideologi dan yang
paling terlihat adalah anti yahudi. Pada masa kejayaa Adolft Hitler banyak
orang yahudi yang dipenjarakan dan dibunuh di seluruh dunia. Paham ideologi
yang satu ini sangat kejam, keras, dan kuat. Ideologi Marxisme adalah salah
satu dari macam-macam ideologi yang dibuat berdasarkan bentuk perlawanan
Karl Marx terhadap ketidakadilan sistem ideologi kapitalisme. Ideologi
marxisme lahir berkat anggapan ideologi kapitalisme yang dianggap sebagai
kesalahan yang besar karena akan semakin memperkaya pemilik modal dengan
mengorbankan nasib kaum buruh yang menyedihkan. Pada sistem kapitalisme,
buruh dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah yang minim. Hal itu karena
prinsip kapitalisme yaitu profit sebanyak banyaknya dan modal seminimal
mungkin.

Sifat-Sifat Ideologi
Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan
dimensi fleksibilitas.
1. Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir,
sehingga mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar
itu adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung sifat dimensi realitas
ini dalam dirinya.7
2. Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin dicapai
dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila bukan saja memenuhi dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan
dengan dimensi realitas.
3. Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan

7 Fuad, Fokky. "Islam dan ideologi Pancasila, sebuah dialektika." Lex Jurnalica 9.3 (2012): 18033.

10
memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bersifat dinamis,
demokrastis. Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara,
memperkuat relevansinya dari masa ke masa.

C. Karakteristik dan Makna Pancasila Sebagai Ideologi


1. Sebagai cita-cita negara
Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai – nilai dalam
Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita – cita dari
penyelenggaraan pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan bahwa nilai
nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang
dimaksud adalah terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha
Esa, berperi kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil
dan makmur.
Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam seluruh
aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna
Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila
di bidang politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik
ada banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan
secara langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-empat.Dan juga, penetapan
kebijakan – kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada
kepentingan pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila kelima.
2. Sebagai nilai integratif bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai integratif bangsa
dan negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan
bangsa Indonesia.8

8Febriansyah, Ferry Irawan. "Keadilan Berdasarkan Pancasila Sebagai Dasar Filosofis Dan Ideologis
Bangsa." DiH: Jurnal Ilmu Hukum 13.25 (2017): 1-27.

11
Sedangkan makna pancasila sebagai ideologi bangsa
Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang
ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan,
dan yang ber-Keadilan.
a. Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita
normatif penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu juga
berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan
berbagai golongan masyarakat di Indonesia.Dalam memahami ideologi dan
ideologi politik tidaklah cukup hanya dengan melihat dari sosok
pengertiannya, atau hanya berangkat dari definisi-definisi yang telah
dikemukakan para ahli. Makna Ideologi dapat ditemukan dari
karakteristiknya. 9

Beberapa karakteristik suatu ideologi, antara lain :

1) Ideologi sering muncuI dan berkembang dalam situasi krisisSituasi krisis


dimana cara pandang, cara berpikir dan cara berindak yang sebelumnya
dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah dianggap sebagai
suatu yang sudah tidak bisa diterima lagi. Keadaan seperti ini biasanya
akan mendorong muncul munculnya suatu ideologi. 10
2) Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis. Ideologi pada
dasarnya merupakan ide atau gagasan yang dilemparkan atau ditawarkan

9 Harefa, A. (2012). Pancasila sebagai Ideologi Dinamis. Didaktik: Jurnal Ilmiah Pendidikan,
Humaniora, Sains, dan Pembelajarannya, 6(2), 879-891.
10 Hasanah, Nazratul. "Sumber sosiologis pancasila sebagai ideologi negara." (2021).

12
ketengah-tengah arena perpolitikan. Oleh karena itu, ideologi harus
disusun secara sistematis agar dapat diterima oleh warga masyarakat
secara rasional.
3) Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam.
Dilihat dari dimensi horisontal, ideologi mempunyai ruang lingkup yang
sangat luas, mulai dari penjelasan-penjelasan yang parsial sifatnya sampai
kepada gagasan-gagasan atau pandangan-pandangan komprehensif.
4) Ideologi mencangkup beberapa strata pemikiran dan panutan. Dilihat dari
dimensi vertikal, ideologi mencangkup beberapa strata pemikiran dan
panutan, mulai dari konsep yang kompleks dan shophisticated sampai
dengan slogan-slogan atau simbol-simbol sederhana yang
mengekspresikan gagasan-gagasan tertentu sesuai dengan tingkat
pemahaman dan perkembangan masyarakat.

D. Fungsi Ideologi
1. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan
kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena
sebagai masyarakat majemuk sering kali terancam perpecahan. 11
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila
memberi gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber
motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa
melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
3. Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas
bangsa. Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus
memberi dorongan bagi nation and character building berdasarkan
Pancasila.

11Huda, M. C. (2018). Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi Bernegara. Resolusi: Jurnal Sosial
Politik.

13
4. Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-
cita yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila menjadi ukuran untuk
melakukan kritik mengenai keadaan Bangsa dan Negara.

Tumbuhnya keyakinan da kepercayaan terhadap ideologi tertentu, barangkali


bukan satu-satunya cara, melalui mana manusia bisa memformulasikan dan mengisi
kehidupannya. Ideologi juga mempermainkan fungsinya dalam mengatur hubungan
antara manusia dan masyarakat.setiap kehidupan masyarakat pasti mengharapkan
setiap anggotanya dapat terlibat didalamnya. Untuk itu ideologi dapat membantu
anggota masyarakat dalam upaya melibatkan diri dalam berbagai sektor kehidupan.
Dsamping fungsinya yang sangat umum,ideologi juga memiliki fungsi khusus sifatnya,
antara lain :

1) Ideologi berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia

Sebagai sistem panutan, ideologi pada dasarnya merupakan formulasi atau


gagasan melalui ana manusia dapat menerima, memahami, dan sekaligus
menginteptasikan hakikat kehidupan ini.

2) Ideologi berfungsi sebagai panduan.

Sebagai suatu panduan, ideologi mencanangkan seperangkat patokan tentang


bagaimana manusia seharusnya bertingkah laku, disamping tujuan dan cara
mencapai tujuan itu.

3) Ideologi berfungsi sebagai lensa

Ideologi merupakan salah satu alat bagi seseorang atau bangsa untuk mengenal
dan melihat dirinya sendiri dan mengharapkan orang lain untuk bisa melihat
dan mengitepretasikan tindakannya yang didasarkan atas ideologinya.

4) Ideologi berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik.

14
Dalam level personal, ideologi dapat membantu setiap individu dalam
mengatasi konflik yang terjadi dalam dirinya ataupun dalam hubungan dengan
orang lain. Dalam kehidupan masyarakat, ideologi juga dapat berfungsi
membatasi konflik.12

E. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi bangsa Ideologi bangsa Indonesia mengandung nilai-nilai


dan gagasan-gagasan dasar yang dapat dilihat dalam sikap, perilaku, dan kepribadian
bangsa Indonesia.13

Menurut Alfian, suatu ideologi yang baik harus mengandung tiga dimensi agar supaya
dapat memelihara relevansinya yang tinggi/kuat terhadap perkrmbangan aspirasi
masyarakat dan tuntutan perubahan zaman. Kehadiran ketiga dimensi yang saling
berkaitan, saling mengisi, dan saling memperkuat itu menjadikan ideologi yang kenyal
dan tahan uji dari masa ke masa.

Dimensi-dimensi sebagai mana tersebut di atas dapat dijelaskan secara rinci sebagai
berikut:

a) Dimensi Realitas

Ideologi merupakan nilai-nilai dasar yang bersumber dari nilai-nilai yang hidup di
dalam masyarakatnya, terutama pada waktu ideologi itu lahir. Dengan demikian,
masyarakat pendukung ideologi itu dapat merasakan dan menghayati bahwa nilai-
nilai dasar itu milik mereka bersama.

b) Dimensi Idealitas

Ideologi ini mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, bebangsa, dan bernegara. Dengan demikian, bangsa

12Winata, L. (2017). Nasakom Sebagai Ideologi Negara Tahun 1959-1965. Avatara, 5(3).
13Supriyatno, A. (2011). Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka. Dalam Edukasi: Jurnal Penelitian &
Artikel Pendidikan, 3(6).

15
yang memiliki ideologi adalah adalah bangsa yang telah mengetahui kearah mana
mereka akan membangun bangsa dan negaranya.

c) Dimensi Fleksibilitas

Ideologi harus memberikan ruang yang memungkinkan berkembangnya


pemikiran-pemikiran baru tentang ideologi tersebut, tanpa menghilangkan hakikat
yang terkandung didalamnya.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan


zaman, dan dinamika internal. Dinamika internal tersebut memberi peluang kepada
penganutnya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru yang relevan dan
sesuai dengan perkembangan dari masa ke masa. Dengan demikian,ideologi
tersebut tetap aktual,selalu berkembang dan menyesuaikan diri dengan
perkembangan masyarakat.

F. Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila


a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang
berkembang secara cepat.
b. Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideology yang tertutup dan beku
cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c. Pengalaman sejarah politik masa lampau.
d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat
abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam
rangka mencapai tujuan nasional. 14

Sekalipun Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka, namun ada batas-batas


keterbukaan yang tidak boleh dilanggar, yaitu:
a. Stabilitas nasional yang dinamis

14 Ideologi, Pancasila Sebagai. "Negara."

16
b. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninnisme dan komunisme
c. Mencegah berkembangnya paham liberalisme

Nilai Pancasila Sebagai Ideologi


1. Nilai Dasar Artinya sila-sila Pancasila bersifat universal sehingga didalamnya
terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. sebuah nilai yang
mendasar yang relatif tetap dan tidak berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila
dalam Pancasila.
2. Nilai Instrumental Artinya Pancasila dapat dijabarkan lebih lanjut secara kreatif dan
dinamis sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan catatan, nilai-
nilai penjabarannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila.
3. Nilai Praktis Artinya Pancasila dapat diterapkan secara riil dalam kehidupan sehari-
hari.perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Dalam perwujudannya nilai praktis
bersifat abstrak, misalnya saling menghormati, bekerjasama, dan kerukunan antar
sesama.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah ideologi dipergunakan dalam arti yang bermacam-macam. Istilah ideologi


adalah sebuah kata yang terdiri “ideo” dan “logi”. Pancasila sebagai ideologi berarti
Pancasila merupakan landasan/ide/gagasan yang fundamental dalam proses
penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara, mengatur bagaimana suatu sistem itu
dijalankan. Pencasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia,
bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya
Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Ideologi di bagi menjadi beberapa yaitu Ideologi fasisme, Ideologi fasisme,


Ideologi Kapitalisme, Ideologi Liberalisme, dan Ideologi Nazizme. Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan ideologi negara. Sebagai
ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan
kehidupan negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat statis melandasi
berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila membawakan gambaran mengenai
wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus
diperjuangkan untuk mewujudkannya.

Saran

Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis mohom maaf atas segala
kekurangan dan pemilihan kata dalam menyusun makalah ini. Dan kami
mengharapkan krtik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih bermanfaat

18
dan lebih baik untuk kedepannya bagi pembaca. Mudah mudahan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

https://aseft63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kelas- 8/pancasila-sebagai-
ideologi-dan-dasar-dasar-negara

Buku paket Pendidikan Pancasila A.T. Soegito, dkk.

Windia, Wayan,dkk, 2014. Modul Pancasila Dalam Membangun Karakter Bangsa.


Bali: Udayana University Press

Maharani, Septiana Dwi Putri, Dkk., “Indeks Ketahanan Ideologi Pancasila”, Dalam
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 2, Agustus 2019.

bdurahman Wahid.1991. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Kaitannya Dengan


Kehidupan Beragama dan Berkepercayaan Terhadap Tuhan YME, dalam Alfian &
Oetojo Oesman, eds. 1991. Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara, Jakarta : BP-7 Pusat.

19
20

Anda mungkin juga menyukai