Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Dosen Pengampu oleh Muhammad Taufiqurrahman, M.Pd.

KELOMPOK :

ACHMAD ZIDAN MUTAWAKKIL

BAYU SABDA PURNAMA

ZAHROTUN AMALIA

NILTA ROSIDAH

RIDHO MAHFUDHO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

RADEN WIJAYA MOJOKERTO


2023

KATA PENGANTAR

AlhamdulillahiRabbil‘alamin segala puji kami haturkan kepada Allah SWT.


Atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah
Pancasila tentang Pancasila Sebagai Ideologi Negara tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Muhammad Taufiqurrahman, M. Pd. pada mata kuliah Pancasila. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila Sebagai Ideologi
Negara bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah


Pancasila Bapak Muhammad Taufiqurrahman, M. Pd. yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membantu akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, 25 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................

A. Latar belakang........................................................................................................

B. Rumusan masalah...................................................................................................

C. Tujuan.....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Pengertian pancasila dan ideologi .........................................................................

B. Pengertian pancasila sebagai ideologi ..................................................................

C. Hubungan pancasila dengan ideologi ...................................................................

D. Makna pancasila sebagai ideologi..........................................................................

E. Pandangan para ahli mengenai makna dari pancasila sebagai ideologi.................

F. Fungsi pancasila sebagai ideologi..........................................................................

G. Nilai pancasila sebagai ideologi.............................................................................

H. Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi yang lainnya............................

I. Faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai ideologi..........................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................16

Kesimpulan...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu


pancasila yang memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan
negara ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya
persoalan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak terkecuali negara Indonesia.
Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang
kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang
serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh
perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan
Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit.

Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena


dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa
Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa
Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup
sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan
berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai
ideologi negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan
karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara. Ideologi pancasila itu sendiri
dapat diartikan sebagai ajaran mengenai pengertian dasar pancasila, asa pendapat
atau keyakinan yang dicita-citakan pancasila. Pancasila berfungsi sekaligus baik
sebagai dasar maupun tujuan atau cita-cita bangsa.

4
B. Rumusan Masalah

Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan


makalah ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas
diantaranya:

1. Apa pengertian Pancasila sebagai ideologi?


2. Jelaskan makna Pancasila sebagai ideologi!
3. Jelaskan fungsi Pancasila sebagai ideologi!
4. Jelaskan nilai Pancasila sebagai ideologi!
5. Jelaskan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi yang lainnya!
6. Sebutkan faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai ideologi!

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mendeskripsikan pengertian pancasila sebagai ideologi
2. Untuk mendeskripsikan makna pancasila sebagai ideologi
3. Untuk mendeskripsikan fungsi pancasila sebagai ideologi
4. Untuk mendeskripsikan nilai pancasila sebagai ideologi
5. Untuk mendeskripsikan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi
yang lainnya
6. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih
sebagai ideology

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pancasila dan ideologi


Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia. Nama "Pancasila"
berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta: "panca" berarti lima dan "sila"
berarti prinsip atau ajaran. Jadi, Pancasila berarti "lima prinsip". Lima prinsip
tersebut adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sedangkan ideologi adalah sistem ide atau gagasan yang menjadi dasar
pemikiran atau pandangan hidup seseorang, kelompok, atau negara. Ideologi
bisa berupa pandangan tentang bagaimana masyarakat seharusnya diatur,
bagaimana hubungan antara individu dan masyarakat, dan apa yang menjadi
tujuan dan nilai-nilai utama dalam hidup. Jadi, Pancasila bisa dibilang adalah
ideologi negara Indonesia, karena merupakan sistem ide atau gagasan yang
menjadi dasar dalam tata kelola negara dan pandangan hidup
bangsa Indonesia.1
B. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi
Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah
ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau citacita. Cita-cita yang
dimaksudkan adalah cita-cita yang
tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga citacita itu sekaligus
merupakan dasar, pandangan, paham.

1
Moeljono, D, Pancasila: Dasar Filsafat Negara Indonesia (Jakarta, Pustaka Jaya, 1982).

6
Ideologi yang semula berarti gagasan, ide, cita-cita itu berkembang
menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang oleh
seseorang atau sekelompok orang menjadi suatu pegangan hidup.
Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi
idealisme, dan dimensi fleksibilitas.
1. Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari
nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu
lahir, sehingga mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa
nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung
sifat dimensi realitas ini dalam dirinya.
2. Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin dicapai
dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi dimensi idealisme ini tetapi
juga berkaitan dengan dimensi realitas.
3. Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara
dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bersifat
dinamis, demokrastis. Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas karena
memelihara, memperkuat relevansinya dari masa ke masa.
Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila :
a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat
yang berkembang secara cepat.
b. Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan
beku cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c. Pengalaman sejarah politik masa lampau.
d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila
yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan
dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Batas-batas keterbukaan yang tidak boleh dilanggar, yaitu:
a. Stabilitas nasional yang dinamis
b. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninnisme dan komunisme

7
c. Mencegah berkembangnya paham liberalism
d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan
bermasyarakat
e. Penciptaan norma-norma baru harus melalui konsensus.
Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita
normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah
dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah
terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang berKemanusiaan, yang
ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.
Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita
normatif penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi
sebagai sarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan berbagai
golongan masyarakat di Indonesia.2

C. Hubungan Pancasila Dengan Ideologi


Fungsi ideologi Pancasila
Sebagai pemersatu ideologi bangsa adanya Pancasila adalah sebuah
solusi dari adanya konflik yang terjadi antar golongan nasionalis dan
agama, Pancasila telah mampu menunjukan fungsinya sebagai pemersatu
bangsa Indonesia yang majemuk, heterogen, multikultural.
Hubungan Pancasila sebagai Ideologi.
Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita
normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah
dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia
adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-

2
Kaelan, Filsafat Pancasila (Yogyakarta, 2005).

8
Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-
Keadilan.3
D. Makna Pancasila Sebagai Ideologi
Makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam
mencapai cita-cita yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa
kesepakatan bersama, dan menjadi sarana pemersatu bangsa.
3. Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita
terwujudnya kehidupan bernegara,
Tertuang dalam ketetapan MPR tentang visi Indonesia di masa depan,
yaitu:
a. Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang
tercantum dalam UUD 1945.
b. Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020
makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam
mencapai cita-cita yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan
bernegara.
Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa
kesepakatan bersama, dan menjadi sarana pemersatu bangsa.
Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau
cita-cita terwujudnya kehidupan bernegara tertuang dalam
ketetapan MPR tentang visi Indonesia di masa depan, yaitu:
Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang
tercantum dalam UUD 1945.
Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020.

(https://fkip.umsu.ac.id/2023/07/15/pengertian-pancasila-sebagai-
3

ideologi-terbuka-beserta-perannya/)

9
•Visi lima tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN. lima
tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN.4

E. Pandangan Para Ahli Mengenai Makna Dari Pancasila Sebagai


Ideologi
1. Pengertian Pancasila Menurut Tokoh Sejarah dan Ahli
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia yang
menjadi landasan dalam pembangunan dan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pengertian Pancasila telah didefinisikan oleh berbagai tokoh
sejarah dan ahli, yang memberikan pemahaman yang beragam namun
tetap mencerminkan nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya.
Artikel ini akan membahas pengertian Pancasila menurut beberapa
tokoh sejarah dan ahli yang berperan penting dalam perumusannya.
2. Soekarno
Soekarno, Proklamator Republik Indonesia yang juga
merupakan Bapak Proklamasi, memberikan pemahaman yang
mendalam tentang Pancasila. Menurut Soekarno, Pancasila adalah
filosofi hidup bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Pancasila
bukan hanya sekedar dasar negara, tetapi juga merupakan panduan
moral yang harus dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

4
(https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-negara/)

10
3. Muhammad Yamin
Muhammad Yamin merupakan tokoh yang ikut berperan
dalam penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Menurutnya, Pancasila adalah rumusan yang menggambarkan cita-cita
dan tujuan perjuangan bangsa Indonesia. Ia menekankan bahwa
Pancasila memiliki arti mendalam, yaitu menjunjung tinggi hak asasi
manusia, keadilan sosial, persatuan, dan kesatuan bangsa. Bagi Yamin,
Pancasila adalah cerminan dari semangat perjuangan kemerdekaan
yang harus terus dijaga dan diperjuangkan oleh seluruh rakyat
Indonesia.
4. Ali Sastroamidjojo
Ali Sastroamidjojo, seorang ahli hukum dan diplomat
Indonesia, memberikan pengertian Pancasila yang lebih terfokus pada
aspek politik. Menurutnya, Pancasila adalah landasan dan sumber
hukum tertinggi di Indonesia. Ia menganggap Pancasila sebagai
konstitusi yang bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Ali Sastroamidjojo juga menekankan bahwa
Pancasila adalah landasan bagi pembentukan lembaga-lembaga negara
dan sistem pemerintahan yang berkeadilan.
5. Dr. Radjiman Wedyodiningrat
Dr. Radjiman Wedyodiningrat, salah seorang tokoh pergerakan
nasional dan perumus pertama Pancasila, memberikan pemahaman
Pancasila dari sudut pandang historis. Baginya, Pancasila adalah hasil
sintesis nilai-nilai budaya Indonesia dan konsep-konsep perjuangan
nasional yang terbentuk selama ribuan tahun. Ia menggambarkan
Pancasila sebagai suatu ideologi yang mencerminkan kepribadian dan
identitas bangsa Indonesia, yang mencakup keberagaman dan keadilan.

11
F. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi
Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :
1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang
majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta
membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan
dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan
bangsa dan Negara.
Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya
(cultural bond) yang berkembang secara alami dalam kehidupan masyarakat
Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah
mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah
ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat
tergantung daya tahan dari ideologi itu.5

G. Nilai Pancasila sebagai Ideologi Negara


Ideologi Pancasila adalah pandangan masyarakat Indonesia mengenai cara
berperilaku dalam kehidupan bersama untuk mencapai tujuan yang terkandung
dalam Pancasila. Nilai, sikap, dan ide-ide yang terdapat dalam ideologi Pancasila
merujuk kepada inti dari Pembukaan UUD 1945, antara lain :6
1. Pemerintah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

5
(https://an-nur.ac.id/fungsi-pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-dan-negara/)

6
Dewi Aniaty, Pendidikan Kewarganegaraan 2 (Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009), hal 6.

12
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2. Bentuk negara Republik yang berkedaulatan rakyat.
3. Segala sesuatu berdasarkan undang-undang dasar negara.
4. Nilai-nilai Pancasila.
Sedangkan pengertian nilai adalah kegunaan, taraf atau harga. Sesuatu
bernilai bila berguna (nilai kegunaan), sesuatu dianggap baik berartimengandung
nilai etika dan sesuatu memiliki nilai religius (agama). Jadi, kita dapat menilai atau
menimbang suatu perbuatan manusia denganmenghubungkan “sesuatu” dengan
sesuatu yang lain guna mengambil satu kesimpulan benar-salah, berguna atau
tidak berguna, dan seterusnya.7
Keunggulan Pancasila terletak pada kemampuannya untuk mewujudkan
aspirasi yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, Pancasila juga
berperan dalam menjaga keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia dalam
menghadapi berbagai rintangan, tantangan, ancaman, dan gangguan. Di samping
keunggulan tersebut, Pancasila juga memiliki kekuatan karena didasarkan pada
nilai-nilai fundamental yang berakar dalam budaya dan sejarah masyarakat
Indonesia. Nilai-nilai ini mencerminkan visi tentang masa depan yang lebih baik
dan memiliki fleksibilitas untuk menerima ide-ide baru tanpa mengurangi hakiki
Pancasila. Oleh karena itu, sebagai ideologi, Pancasila dapat menjadi pedoman
dalam berbagai bidang. Pengembangan nilai-nilai dasar Pancasila diwujudkan
dalam nilai-nilai instrumen dan nilai-nilai praktis, yang tercermin dalam
perundang-undangan dan kebijakan pemerintah. Dalam konteks ini, penting untuk
mempertimbangkan kesatuan, persatuan, dan proses seleksi budaya bangsa dalam
merinci nilai-nilai tersebut.
Nilai dasar mengacu pada prinsip-prinsip umum yang mencakup tujuan,
dasar-dasar tata nilai, dan karakteristiknya. Nilai instrumen adalah implementasi
nilai dasar dalam bentuk kebijakan dan rencana tindak lanjut. Sementara itu, nilai

7
Dewi Aniaty, Pendidikan Kewarganegaraan 2 (Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009), hal 7.

13
praktis mencerminkan hubungan antara nilai instrumen dengan situasi nyata, dan
bagaimana nilai-nilai ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
nilai moral berkaitan dengan konsep etika dan etika berfokus pada pertimbangan
tentang kebaikan atau keburukan suatu tindakan. Nilai juga dapat dihubungkan
dengan nilai kegunaan, harga, nilai etika, dan nilai religius, yang memungkinkan
kita menilai atau mengevaluasi perbuatan manusia dengan mempertimbangkan
kaitannya dengan faktor lain untuk mengambil kesimpulan tentang kebenaran atau
kesalahan, manfaat atau kurang manfaat, dan sebagainya.
Ideologi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara
mengandung nilai-nilai yang apa apabila dirangkum didapatkan sebagai berikut:
1. Nilai-nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.
2. Aspek ideal, material, spiritual, pragmatis, dan nilai-nilai yang
bersifat positif.
3. Unsur logis, estetis, etis, sosial, dan religius.8
Oleh karena itu, setiap prinsip dalam Pancasila mencerminkan karakteristik dan
nilai-nilai yang mewakili kepribadian bangsa Indonesia dan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa, mencerminkan bahwa masyarakat
Indonesia memiliki keyakinan terhadap Tuhan masing-masing, dengan
menjalankan seluruh perintah-Nya dan larangan-Nya.
2. Sila 2: Kemanusiaan yang adil dan beradab, mencerminkan bahwa seluruh
komponen masyarakat Indonesia saling menghormati dan menjaga sesama
tanpa memandang latar belakang atau kepentingan. Setiap orang
mendapatkan perlakuan yang sama.
3. Sila 3: Persatuan Indonesia, mencerminkan bahwa bangsa Indonesia
meskipun memiliki pemberdayaan budaya, latar belakang, kultur, tradisi,

8
Dewi Aniaty, Pendidikan Kewarganegaraan 2 (Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009), hal 7.

14
keyakinan, dan suku tetap bersatu sebagai satu kesatuan, yaitu Bangsa
Indonesia.
4. Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mencerminkan bahwa bangsa Indonesia
menempatkan kedaulatannya di tangan rakyat, yaitu dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Setiap masyarakat Indonesia memiliki hak,
kewajiban, serta kedudukan yang sama saat menyampaikan pendapat.
5. Sila 5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mencerminkan
bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki perwujudan keadilan sosial
dalam bidang kehidupan secara menyeluruh, seperti politik, ekonomi,
sosial budaya, keamanan, dan lain sebagainya. Selain itu, sila ini juga
mencerminkan bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan
keadilan serta kemakmuran secara merata baik dan konteks material
maupun spiritual.9

H. Perbadingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi yang lainnya.


Sebagai ideologi negara Indonesia, Pancasila dapat dijelaskan sebagai
sebuah konsep yang mendasari pandangan mengenai sejarah, manusia,
masyarakat, hukum, dan negara Indonesia. Ideologi ini bersumber dari
kekayaan budaya Indonesia. Sementara itu, Pancasila, sebagai ideologi
nasional, mewakili nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, termasuk pola pikir
dan semangat perjuangan. Uniknya, ideologi ini memiliki karakteristik
terbuka di mana nilai-nilai dan aspirasinya tidak diperkenalkan secara paksa
dari luar, melainkan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya
masyarakat Indonesia itu sendiri. Landasannya juga bersumber dari
kesepakatan bersama masyarakat.
Ideologi terbuka adalah pandangan yang mampu beradaptasi dengan
perkembangan zaman dan dinamika yang ada di dalamnya. Sumber semangat

9
Dewi Aniaty, Pendidikan Kewarganegaraan 2 (Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009), hal 8.

15
bagi ideologi terbuka sebenarnya dapat ditemukan dalam penjelasan umum
Konstitusi 1945. Ideologi yang sewajarnya bersumber dari pandangan hidup
dan falsafah hidup suatu bangsa. Dengan demikian, ideologi tersebut akan
berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat dan intelektualitas
bangsa. Berbeda halnya dengan ideologi yang diimpor, yang cenderung tidak
sesuai dan seringkali memerlukan paksaan dari sekelompok kecil yang
mengimpor ideologi tersebut. Oleh karena itu, ideologi semacam ini bersifat
tertutup, seperti yang terjadi pada ideologi komunis yang diimpor ke berbagai
negara, sehingga akhirnya tidak dapat bertahan lama.10

Berikut beberapa perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain


dalambeberapa aspek, yaitu:

1. Politik Hukum
a. Pancasila
Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi
keadilan dankeberadaan individu dan masyarakat.
b. Sosialisme
Demokrasi untuk kolektivitas, Diutamakan kebersamaan,
Masyarakatsama dengan negara.
c. Komunisme
Demokrasi rakyat, Berkuasa mutlak satu parpol, Hukum
untukmelanggengkan komunis.
d. Liberalisme
Demokrasi liberal, Hukum untuk melindungi individu, Dalam
politikmementingkan individu.

10
Drs. Syamsu Ridhuan, M. Pd, Rahmah Ningsi, S.H.I.,MA.Hk, Perbandingan Ideologi Pancasila
dengan Ideologi Lain (Jakarta, Universitas Esa Unggul, 2017).

16
2. Ekonomi
a. Pancasila
Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dll yang
merugikanrakyat.
b. Sosialisme
Peran negara kecil, Kapitalisme, Monopolisme.
c. Komunisme
Peran negara dominan, Demi kolektivitas berarti demi
Negara,Monopoli Negara.
d. Liberalisme

Peran negara kecil, Swasta mendominasi, Kapitalisme,


Monopolisme,Persaingan bebas.
3. Agama
a. Pancasila
Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam
kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Sosialisme
Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan,
Diutamakankebersamaan.
c. Komunisme
Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.
d. Liberalisme
Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih
agama/atheis).
4. Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat
a. Pancasila
Individu diakui keberadaannya, Hubungan individu dan
masyarakatdilandasi 3S (selaras, serasi, dan seimbang).

17
b. Sosialisme
Masyarakat lebih penting daripada individu.
c. Komunisme
Individu tidak penting, Masyrakat tidak penting, Kolektivitas
yang dibentuk negara lebih penting.
d. Liberalisme
Individu lebih penting daripada masyarakat, Masyarakat
diabdikanbagi individu.
5. Ciri Khas
a. Pancasila
Demokrasi Pancasila, Bebas memilih agama.
b. Sosialisme
Kebersamaan, Akomodasi.
c. Komunisme
Atheisme, Dogmatis, Otoriter, Ingkar HAM.
d. Liberalisme
Penghargaan atas HAM, Demokrasi, Negara hokum, Menolak
dogmatis.
I. Faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai
ideologi
1. Pancasila merupakan gagasan para pahlawan bangsa.
2. Pancasila adalah akar dari semua sumber hukum.
3. Pancasila merupakan prinsip dasar yang paling umum di
indonesia.11

11
Eko Wibowo, Makalah Pancasila Sebagai Ideologinasional (Magelang, Sekolah tinggi agama islam
Al-Husain, 2020) hal.12.

18
BAB III

PENUTUP

Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup, juga berfungsi sebagai
ideologi negara. Sebagai ideologi negara, Pancasila adalah konsep dasar yang
berkaitan dengan kehidupan negara. Ini tidak hanya menjadi landasan statis untuk
berdirinya negara Indonesia, tetapi juga memberikan pandangan tentang masyarakat
yang diinginkan dan prinsip-prinsip dasar yang harus dipromosikan untuk
mewujudkannya. Pancasila mengandung nilai-nilai yang berasal dari realitas sosial
dan budaya bangsa Indonesia. Ideologi ini memiliki keunikan yang membedakannya
dari ideologi lain, yaitu keyakinan akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
menghasilkan konsekuensi dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Dalam dimensi realitasnya, ideologi Pancasila mencerminkan nilai-nilai
yang tercermin dalam realitas sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Dari segi
idealisme, ideologi ini memberikan keyakinan terhadap terwujudnya masyarakat yang
diharapkan. Selain itu, dalam dimensi fleksibilitasnya, nilai-nilai dalam ideologi ini
dapat disesuaikan secara kontekstual untuk mengikuti dinamika dan perkembangan
masyarakat.

19
Daftar Pustaka
(t.thn.). Diambil kembali dari https://fkip.umsu.ac.id/2023/07/15/pengertian-pancasila-
sebagai-ideologi-terbuka-beserta-perannya/

(t.thn.). Diambil kembali dari https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-


ideologi-negara/

(t.thn.). Diambil kembali dari https://an-nur.ac.id/fungsi-pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-


dan-negara/

Anjaty, D. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan.

Drs. Syamsu Ridhuan, M. P. (2017). Perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain.
Jakarta: Universitas Esa Unggul.

WIbowo, E. (2020). Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Nasional. Magelang: STAI AL Husain.

20

Anda mungkin juga menyukai