Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Dosen Pengampu:
Mochamad Nasichin Al Muiz, S.HI, MPd.I

Disusun oleh: KELOMPOK 4 PGMI 1A

1. Christina Dwi Fitriliani NIM : 1860205231048


2. Ernik Dwi Puji Rahayu NIM : 1860205232142
3. Binti Roudloh Alawiyah NIM : 1860205231026
4. Achmad Alifian NIM : 1860205231069

PANCASILA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SATU
TULUNGAGUNG SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Adapun yang menjadi judul makalah ini adalah “Pancasila Sebagai Ideologi
Negara”
Tujuan penulis menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen
pembimbing kami Mochamad Nasichin AlMuiz, S.HI, M.Pd.I dalam mata kuliah Pancasila.
Mudah mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat berupa
ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Tulungagung, 12 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah.......................................................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah.....................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Ideologi......................................................................................................................3
2.2 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka......................................................................................4
2.3 Makna dan Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara........................................................5
2.4 Pancasila dan Agama...............................................................................................................6
2.5 Pancasila dan Ideologi Dunia..................................................................................................7
Macam macam ideologi di dunia..................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan................................................................................................................................11
3.2 .Saran......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................12

ii
1.1 Latar Belakang

BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdirikokoh,
tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.
Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat,perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negaraakan rapuh. Di
era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan
tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melaluiproses yang
sangat panjang dan rumit.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-
masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebihdalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat
dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi
negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila
sebagai ideologi negara. Ideologi pancasila itu sendiri dapat diartikan sebagai ajaran
mengenai pengertian dasar pancasila, asa pendapat atau keyakinan yang dicita-citakan
pancasila.
Pancasila berfungsi sekaligus baik sebagai dasar maupun tujuan atau cita-cita bangsa.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai
budaya milik bangsa sendiri yang diyakini kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa
yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, Pancasila
adalah khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila
merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan
agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai pandangan hidup
mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
Darilatar belakang tersebut maka kamidapat merumuskan masalah :
1. Apa itu ideologi?
2. Apa maksud pancasila sebagai ideologi terbuka?
3. Apa makna dan fungsi pancasila sebagai ideologi negara?
4. Apa hubungan pancasila dengan agama?
5. Apa hubungan pancasila dengan ideologi dunia?
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengetahui apa itu ideologi
2. Menjelaskan maksud pancasila sebagai ideologi terbuka
3. Mengetahui makna dan fungsi pancasila sebagai ideologi negara
4. Menjelaskan hubungan pancasila dengan agama
5. Menjelaskan hubungan pancasila dengan ideologi dunia
1.4 Manfaat Makalah
Makalah ini bermanfaat agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui betapa
pentingnya Pancasila dalam kehidupan sebagai warga negara Indonesia. Karena tanpa
Pancasila sebagai dasar sebuah negara, warga negaranya tidak akan teratur dan akan muncul
banyak masalah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi

Secara etimologi, ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, buah
pikiran, dan “logos” artinya ilmu. Kata idea berasal dari kata Yunani, eidos yang artinya
bentuk. Selain itu, ada kata idean yang artinya melihat, maka secara harfiah, ideologi berarti
ilmu pengetahuan tentang ide-ide (science of ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian
dasar. Sedangkan dalam pengertian sehari-hari, kata “idea” biasanya disamakan artinya
dengan “cita-cita”. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap dan harus
dicapai, sehingga citacita yang bersifat tetap itu sekaligus menjadi dasar, pandangan, atau
paham. Jadi, kata ideologi berarti ilmu yang membicarakan tentang suatu gagasan atau
pemikiran untuk dijadikan pedoman, dasar, Iandasan, prinsip, dan cita-cita dalam hidup1.

Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan dikemukakan
oleh seorang Perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1796. Seperti halnya Leibniz de Tracy
mempunyai cita-cita untuk membangun suatu sistem pengetahuan. Apabila Leibniz
menyebutkan impiannya sebagai “one great sistem of truth”, dimana tergabung segala cabang
ilmu dan segala kebenaran ilmiah, maka de Tracy menyebutkan „Ideologie‟,yaitu „science of
ideas‟ , suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis. Namun Napoleon mencemoohnya sebagai suatu khayalan belaka, yang
tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan
menemukan kenyataan.2

Banyak juga pemikir Indonesia yang menaruh perhatian pada persoalan ideologi. Sutan
Takdir Alisjahbana, menyatakan bahwa ideologi akhirnya akan berupa sistem nilai yang
mungkin saya berdasar atas suatu weltanschauung. Ignas Kleden, merumuskan ideologi
sebagai seperangkat doktrin sistematis tentang hubungan manusia dengan dunia hidupnya,
yang diajarkan dan disebarluaskan dengan penuh kesadaran, yang tidak hanya memberikan
suatu kerangka pengetahuan yang bersifat netral, tetapi yang meminta sifat dan komitmen
dari pihak yang menerimanya, dan yang sedikit banyak menimbulkan moral passion dalam
diri penganutnya.3

1
Ana Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan ,( Jakarta : Bumi Aksara, 2017), Hal 25
2
MBM.Munir, dkk. Pendidikan Pancasila, (Malang : Madani Media, 2016), Hal 52-53
3
R Wikandaru, S Cathrin, Ideologi Sebagai Ramalan Masa Depan ,( Cirebon : IAIN Syekh Nurjati, 2021), Hal
266

3
2.2 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila ideologi terbuka berarti pancasila dapat menerima dan mengembangkan
pemikiran baru dari luar dapat berinteraksi dengan perkembangan / perubahan zaman dan
lingkungannya, bersifat demokratis dalam arti membuka diri masuknya budaya luar dan
dapat menampung pengaruh nilai-nilai dari luar yang akan diinkorporasi, untuk memperkaya
aneka bentuk dan ragam kehidupan bermasyarakat Indonesia juga memuat dimensi-dimensi
secara menyeluruh. Pancasila sebagai ideologi, tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
bersifat reformasi, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila
bersifat aktual,dinamis antisipasif senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan
zaman.Ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat,
keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung
didalamnya.Namun mengeksplisikan wawasan secara konkrit sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual masyarakat.
Pancasila sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka memiliki dimensi yaitu dimensi
idialis,dimensi normative dan dimensi realistis.4

Ciri khas ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya
sendiri. Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara,melainkan
ditemukan dalam masyarakatnya sendiri.Oleh sebab itu,ideologi terbuka adalah milik dari
semua rakyat dan masyarakat dapat menemukan dirinya didalamnya.Ideologi terbuka bukan
hanya dapat dibenarkanmelainkan dibutuhkan. Nilai-nilai dasar menurut pandangan negara
modern bahwa negara modern hidup dari nilai-nilai dan sikap-sikap dasarnya.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman
dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya
terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945,yang menyatakan,“terutama bagi negara baru
dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis ituhanya memuat aturan-aturan
pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan
kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubah nya dan
mencabutnya”.

Selanjutnya dinyatakan,“yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya


bernegara ialah semangat, semangat para penyelenggara negra, semangat para pemimpin

4
A.AcoAgus, Relevensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, (Makassar, Universitas Negeri Makassar, 2016)

4
Vol 2, No 2, Hal 229

5
pemerintahan”.Sehingga Hatta pernah berpendapat bahwa elite bangsa sendiri akan bisa
lebih kejam dari pada penjajah bila tidak dikontrol dengan demokrasi.5

2.3 Makna dan Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-cita
yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan bersama,
dan menjadi sarana pemersatu bangsa.
Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita terwujudnya
kehidupan bernegara tertuang dalam ketetapan MPR tentang visi Indonesia di masa depan,
yaitu:
1. Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang tercantum
dalam UUD 1945.
2. Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020.
3. Visi lima tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN.
Mewujudkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia, berarti sekaligus
menciptakan bangsa yang taat beragama, penuh kemanusiaan, demokratis, penuh persatuan,
adil serta sejahtera. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Pancasila ini merupakan
panduan bagi bangsa dan negara Indonesia dalam menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan
Republik Indonesia.6
Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara:
1. Berfungsi untuk memberikan kepada masyarakat Indonesia agar
bisa mengembangkan sekaligus memelihara identitas bangsa
Indonesia.
2. Memberikan pengawasan terhadap setiap perilaku masyarakat serta bersikap kritis
terhadap berbagai macam usaha agar cita-cita bangsa yang ada di dalam Pancasila
dapat terwujud.
3. Mengarahkan seluruh bangsa Indonesia supaya bisa mencapai tujuannya
terutama yang berkaitan dengan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
4. Memelihara, memperkuat, serta menyatukan semua bangsa Indonesia agar
menjadi satu kesatuan, sehingga persatuan bangsa Indonesia tetap terus terjaga dan
mengurangi terjadinya konflik antar anggota masyarakat.

6
5
Ibid, Hal 230-231
6
Ngadino Surip.dkk, Pancasila Dalam Makna dan Aktualisasi. (Yogyakarta : Mercu Buana, 2015) Hal 164

7
5. Berfungsi untuk dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi bangsa Indonesia, sehingga kehidupan bermasyarakat dapat dijalani denga
harmonis.
Dari beberapa fungsi Pancasila sebagai ideologi negara di atas dapat dikatakan bahwa
Pancasila memiliki fungsi utama berupa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.7
2.4 Pancasila dan Agama
Agama dan Pancasila saling memperkuat satu sama lain dalam konteks sebagai prinsip
yang berperan untuk melandasi upaya mewujudkan tujuan negara pada posisinya masing-
masing. Agama berperan sebagai prinsip yang digunakan untuk membentuk kepribadian
masyarakat secara subjektif dan kultural sedangkan Pancasila yang ditetapkan sebagai Dasar
Negara berkonsekuensi bahwa dalam hukum, baik penerapan dan pelaksanaannya tidak dapat
dilepaskan dari nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, dalam konteks tersebut Pancasila
digunakan sebagai prinsip untuk membentuk secara tidak langsung kepribadian setiap
komponen masyarakat yang direpresentasikan dengan hukum dan tata penyelenggaraan
pemerintahan, dimana pada umumnya hasil dari representasi atau konkretisasi Pancasila ke
dalam Peraturan Perundang-undangan sebagai hukum, bersifat mengikat dan memaksa.8
Berdasarkan pada Pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan, dalam perspektif
Undang-Undang Dasar 1945, Agama merupakan entitas tanwujud sekaligus menjadi
prinsip masyarakat yang diakui keberadaannya di Indonesia, dan berkedudukan sebagai
pendukung eksistensi Pancasila sebagai Dasar Negara dan sumber dari segala sumber
hukum Indonesia. Selain itu, Agama tidak dapat dipertentangkan dengan Pancasila, karena
dalam konteks Undang-Undang Dasar 1945, Agama merupakan bagian utama dari nilai
yang terkandung dalam Pancasila, dan Agama tidak setara kedudukannya dengan Pancasila,
melainkan menyatu dengan Pancasila, sehingga secara rasional dan penalaran yang wajar
keduanya tidak dapat diperbandingkan maupun dipertentangkan. Sebaliknya, keduanya
saling memperkuat satu sama lain sebagai prinsip untuk melandasi upaya mewujudkan
tujuan negara.9
Penegasan atas sila yang satu dengan sila yang lain dalam Pancasila merupakan satu-
kesatuan, menunjukkan bahwa antar sila Pancasila tidak dapat saling dikesampingkan.
Diterapkannya ajaran Agama sebagai landasan dari ditetapkannya sila pertama Pancasila
dalam konteks tersebut tidak dapat dipermasalahkan, apalagi dihadap-hadapkan sebagai

7
Tarmizi Taher, Pendidikan Pancasila, (Sumatera Barat : SMK Negeri 1 sutera,2022) Hal 9
8
Yusuf eko nahuddin, Angga prastyo, Hubungan Agama dengan Pancasila dalam Perspektif Konstitusi,
(Malang : Jurnal Cakrawala Hukum, 2020) Hal 288

8
9
Ibid Hal 289

9
prinsip tandingan Pancasila. Dalam arti demikian, prinsip yang terdapat diantara keduanya
(Agama dengan Pancasila) satu dengan yang lain tidak dapat saling dipertentangkan.
Pancasila yang di dalamnya memuat ajaran Agama khususnya dalam sila Pertama, dengan
sendirinya tidak dapat dipertentangkan dengan Agama itu sendiri. Agama sebagai salah satu
sumber prinsip Pancasila dengan sendirinya menyatu dengan Pancasila itu sendiri, dan
berada pada kedudukan yang berbeda, sehingga tidak dapat dihadap-hadapkan dan
diperbandingkan.10
2.5 Pancasila dan Ideologi Dunia
Pancasila adalah pedoman hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegara bagi setiap
warga negara Indonesia. Oleh sebab itu pancasila memegang peranan penting sebagai fondasi
yang kuat dalam menjalankan sistem pemerintahan di Indonesia.
Banyak jenis ideologi di dunia. Hampir masing-masing negara mempunyai ideologi
tersendiri yang sesuai dengan negaranya, karena ideologi merupakan dasar negara tersebut
untuk semakin berkembang dan maju serta masyarakat juga dapat hidup lebih sejahtera dan
berdampingan dengan baik.
Salah satu ideologi yang ada yaitu ideologi Komunisme.Komunisme adalah sebuah
sistem ekonomi yang memusatkan kepemilikan bersama atas suatu alat produksi yang ada
seperti modal, tanah, dan tenaga kerja dengan tujuan utama untuk mewujudkan masyarakat
yang makmur dan masyarakat tanpa adanya kelas sosial.
Ideologi komunis muncul akibat reaksi terhadap Ideologi kapitalisme yang cenderung
mementingkan diri sendiri serta menindas para petani dan buruh. Ideologi ini pertama kali
muncul pada tanggal 21 Februari 1848 yang di cetuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels
yang di dasarkan adanya kesenjangan ekonomi yang terjadi pada saat itu
Salah satu kelebihan ideologi ini yaitu memiliki tujuan tercapainya masyarakat yang
makmur dan tanpa kelas sosial yaitu dengan menganggap semua orang itu sama atau sama
rata sama rasa dan mengajarkan teori pertentangan kelas misalnya kaum buruh melawan tuan
tanah. Sehingga banyak kaum rakyat kurang mampu sangat tertarik untuk menganutn
ideologi ini, selain itu juga karena adanya tindakan nyata untuk mencukupi kebutuhan mereka
sehingga tercapainya kesejahteraan rakyat.
Contohnya di China, negara dengan jumlah penduduk terbanyak. Jarang sekali
terdengar berita bahwa China menderita kelaparan atau krisis ekonomi karena kaum komunis
di sana mampu memenuhi kebutuhan rakyat dan mensejahterakan rakyat. Namum selain itu
juga ideologi komunis di China bukan lagi ideologi komunism murni karena mengalami

10
Ibid hal 289

1
liberalisasi yaitu komunis yang sudah berevolusi ( continuous revolution ) hingga menyebar
ke seluruh dunia.
Namun, ideologi ini juga memiliki kelemahan yaitu bersifat atheis. Walaupun banyak
orang yang beragama yg memilih komunis sebagai ideologinya. Sehingga membuat norma-
norma hidup tidak diatur oleh agama. Ini disebabkan karen paham komunis menganggapsama
rata sama rasa, yang menganggap semua orang itu sama. Sehingga banyak yang
menyimpulkan bahwa orang yang menganut ideologi ini tidak memiliki agama. Hal ini juga
lah yang membuat ideologi ini tidak di gunakan di indonesia karena tidak sesuai dengan
pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selain itu juga ideologi ini kurang menghargai manusia sebagai individu yang berarti
menganggap semua orang sederajat atau sama dalam hal kedudukan dibuktikan denganajaran
yang tidak memperbolehkan seseorang menguasai alat-alat produksi. Selain itu ideologi ini
juga tidak menghormati HAM. Serta, Kebutuhan individu tunduk kepada kehendak partai.

Macam macam ideologi di dunia:


a.liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalismemenolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.
b.kapitalisme
Kapitalisme asalnya dari kata kapital, yang berarti modal. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi
dimana sektor industri perdagangan, dan alat-alat produksidikontrol oleh pihak privat atau sektor
swasta dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Walaupun demikian,
kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa
ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16
hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di manasekelompok
individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentuyang dapat memiliki maupun
melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna
proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para
kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan
jugauntuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
c.komunisme

1
Ideologi komunis atau komunisme merupakan perlawanan besar pertama dalam abad ke-20 terhadap
sistem ekomomi yang kapitalalis dan liberal. Komunisme adalahsebuah paham yang menekankan
kepemilikan bersama atas alat-alat priduksi (tanah,tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk
tercapainya masyarakat yang makmur,masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama.
Komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa dalam bidang ekomomi dan sekularisme
yang radikal tatkalaagama digantikan dengan ideologi komunias yang bersifat doktriner. Jadi,
menurutideologi komunis, kepentingankepentingan individu tunduk kepada kehendak partai,negara
dan bangsa.
d.konservatisme
Edmund Burke (1729-1797), Pendiri Ideologi Konservatisme.Merupakan suatu paham yang
mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin conservare. Artinya
melestarikan, menjaga,memelihara, dan mengamalkan. Konservatif adalah suatu usaha untuk
melestarikan apayang ada, agar terpelihara keadaan pada suatu saat tertentu (status quo), dengan
sedikitsekali perubahan di masa yang akan datang.Awal mula kemunculan ideologi konservatisme
sebenarnya timbul sebagaireaksi atas keberadaan paham liberalisme. Bagaimanapun juga, liberalisme
telah berusaha meruntuhkan keberadaan masyarakat feodal (kaum bangsawan, pemilik tanah)yang
mapan. Untuk mempertahankan diri, kaum feodal membuat ideologi tandingan.Konservatisme
memandang liberalisme sebagai paham yang terlaluindividualistis. Liberalisme memandang
masyarakat terdiri atas individu atau golonganindividu. Hal ini bertolak belakang dengan cara
pandang konservatisme, yangmenganggap masyarakat dan kelompok yang lain tidak sekedar
penjumlahan unsurunsurkebahagiaan yang lebih besar daripada yang dapat diciptakan anggota
masyarakat secaraindividual. Konservatisme sangat menjunjung tinggi demokrasi (kolektivisme).
Keburukan dari ideologi komunisme bersifat atheis.
e.sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negarakemakmuran dengan usaha
kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan.Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal
yang berhubungan denganideologi ataukelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Secara
ringkas, Sosialisme adalah rasa perhatian, simpati dan empati antar individu kepada individu lainnya
tanpa memandangstatus. Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek
ekonomidianggap sebagai milik bersama, tapi bukan berarti harus dimiliki secara sepanuhnyasecara
bersama, semua aspek ekonomi boleh dimiliki secara pribadi masing-masing,dengan syarat boleh
digunakan secara Sosialis, mirip dengan gotong-royong sebenarnya.Sejak abad ke-19, sosialisme telah
berkembang ke banyak aliran yang berbeda,yaitu Anarkisme, Komunisme, Marhaenisme, Marxisme,
dan Sindikalisme. Negara yangmenganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
f.nasionalisme

1
Nasionalisme merupakan paham dimana kedaulatan negara menjadi hal yangmutlak dimana untuk
mencapai hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas orang-orangyang memiliki tujuan dan
kepentingan yang sama. Keberadaan negara sangatlah pentingdalam paham ini dan keamanannya
sangat dijaga ketat baik keamanan internal maupunkeamanan eksternal.
g.fasisme
Salah satu ideologi yang sangat keras karena mereka inginmengatur segala aspek kehidupannya mulai
dari politik, budaya, ekonomi dan hal lainnyadi negara tersebut. Pada paham ini mereka berusaha
untuk membentuk partai tunggal didalam negara sehingga partai inilah yang akan mengatur
berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat dan
otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.Paham
fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus berkembang hingga pada perang
dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang keras dan menguntungkan satu pihak saja yaitu yang
memiliki kekuasaan maka hal ini kemudian banyak mendapatkan pertentangan dari dunia luar
sehingga paham ini juga runtuh.
h.demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratosyang berarti
kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tanganrakyat. Dalam
pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat.
Landasan pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat
dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang padakenyataannya menjadi lembaga pemerintahan
eksekutif, yudikatif dan legislatif.Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat secara
langsung melalui proses pemilihan umum. Kemudian rakyat juga memilih wakil-wakilnya sebagai
sarana penyalur lidah rakyat kepada pemerintahan yang berkuasa. Ada beberapa negara yang
menganut ideology ini yaitu inggris, Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel,Venezuela, belgia,
Australia, selandia baru dan lainnya.11

11
Reno Wikandaru, shely cathrin Ideologi sebagai ramalan masa depan : hakikat ideologi menurut Karl
Mannheim, Vol 7, (2021) Hal 271

1
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan
ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar
yangberkenaan dengan kehidupan negara. Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat
statis melandasi berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila membawakan
gambaranmengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar
yang harus diperjuangkan untuk mewujudkannya. Pancasila membawakan nilai-nilai
tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi membawakan
kekhasan tertentu yang membedakannya dengan ideologi lainnya. Kehasan itu adalah
keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang membawa konsekuensi keimanan
dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Keberadaan ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai


yang mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mampu
memberikan keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan dari dimensi
Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar
senantiasa dapat menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.
3.2 .Saran
Dalam penyusunan makalah yang berjudul "Pancasila Sebagai Ideologi Negara".
Penulis mengharapkan agar para pembaca berkenan menyampaikan kekurangan yang ada
di dalam makalah ini, serta memberikan saran dan masukan atas kekurangan tersebut.
Kritik dan saran yang pembaca ajukan akan kami jadikan sebagai bahan perbaikan untuk
penyusunan makalah selanjutnya.

1
DAFTAR PUSTAKA

AgusA.A. (2016). Relevensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.Universitas Negeri


Makassar, 2(2), 229

Munir, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila. Malang: Madani Media

Nahuddin, Y. E., & Prastyo, A. (2020). Hubungan agama dengan Pancasila dalam perspektif
konstitusi. Jurnal Cakrawala Hukum, 11(3), 282-290.

Ngadino, S. (2015). Rahman. Pancasila Dalam Makna dan Aktualisasi.

Rahayu, Ana Sri. 2017. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: Bumi
Aksara
Taher Tarmizi.2022.Pendidikan Pancasila. Sumatera Barat : SMK Negeri 1 Sutera
Wikandaru, R., & Cathrin, S. (2021). Ideologi Sebagai Ramalan Masa Depan: Hakikat
Ideologi Menurut Karl Mannheim. Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama Dan
Kemanusiaan, 7(2), 266-285.

Wikandaru, R., & Cathrin, S. (2021). Ideologi Sebagai Ramalan Masa Depan: Hakikat
Ideologi Menurut Karl Mannheim. Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama
Dan Kemanusiaan, 7(2), 266-285.

Anda mungkin juga menyukai