Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Dosen Pengampu : Drs.Sri Wiratma. M.Si

Mata Kuliah : Pancasila

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Hana Pratiwi Br. Sianturi ( 2223131007 )


2. Venesha Febyanti Paruntu ( 2221131016 )
3. Chintya Putri Nabilla ( 2221131012 )
4. Metri Yanti Br Hutapea ( 2221121015 )

PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2024
Kata Pengantar
Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai Ideologi
Negara.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
hingga isi kami menyadari banyak kesalahan jika maka dari itu kami memohon oleh pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun, agar menjadi sempurna
penulisan makalah ini, akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Medan, 12 Maret 2024

Kelompok 3
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara................................................................5
2.2 Arti Pancasila Sebagai Ideologi Negara...........................................................................5
2.3 Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam PancasilaSebagai Ideologi Negara.......................8
2.4 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara.......................................................................8
2.5 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dan Tertutup.........................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
3.2 Penutup...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki
sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak
mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak
terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan
rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh
perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui
proses yang sangat panjang dan rumit.

Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing
sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila
sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan
karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa arti Pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia?
2. Bagaimana Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa?
3. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia?
4. Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?

1.3 Tujuan
Kelompok kami menyusun makalah ini bertujuan agar para pembaca bisa mengetahui
tentang Pancasila sebagai ideologi negara dan pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia
yang sesungguhnya, dan dengan adanya makalah ini juga di harapkan dapat menjadi
pengetahuan bagi kita semua.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia yang tak lain adalah ideologi
terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat tetap,
namun dapat dijabarkan menjadi nilai instrumental yang berubah dan berkembang secara
dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat Indonesia .
Tatanan nilai mempunyai tiga tingkatan fleksibelitas ideology pancasila mengandung
nilai-nilai sebagai berikut :
a) Nilai Dasar
b) Nilai Instrumental
c) Nilai Praktis
Menurut Alfian, kekutan suatu ideology tergantung pada 3 dimensi yang terkandung di
dalamnya yaitu sebagai berikut :
a) Dimensi Realitas
b) Dimensi idealis
c) Dimensi fleksibel

2.2 Arti Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Pengertian Ideologi - Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat,
atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti
ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran
atau science des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).

Puspowardoyo (1992 menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai


komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau
masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar
untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap
apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any
group of ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies often
applied to a systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang
digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi
filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-
cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi-definisi filsafat dapat
kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari
kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang
digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu.
Hasil pemikiran manusia yang sungguh-sungguh secara sistematis radikal itu
kemuduian dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat yang mengandung suatu
pemikiran yang bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan dasar, asas, pedoman atau norma
hidup dan kehidupan bersama dalam rangka perumusan satu negara Indonesia merdeka, yang
diberi nama Pancasila.
Kemudian isi rumusan filsafat yang dinami Pancasila itu kemudian diberi status atau
kedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis dan memenuhi persyaratan sebagai suatu
sistem filsafat. Termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat
maka filsafat Pancasila itu berfungsi sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang diterima
dan didukung oleh seluruh bangsa atau warga Negara Indonesia.
Demikian isi rumusan sila-sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan yang
bulat dan utuh merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah fundamental bagi peri kehidupan
bernegara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai ke daerah-daerah.
Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup
masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-nilai
sosial dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh masyarakatnya.
Sebagai ideologi bangsa, maka keberadaannya selalu diimplementasikan ke dalam
perilaku kehidupan dalam rangka berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Kalau dikaji dari
butir-butir kelima sila dalam ideologi Pancasila tersebut, sebenarnya sudah mencakup
gambaran pembentukan karakter manusia Indonesia yang ideal, sebagai mana yang
diharapkan para penggali dari pancasila itu sendiri.
Gambaran pembentukan manusia Indonesia seutuhnya itu, dapat diilustrasikan Pada
sila pertama tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan dengan Tuhannya atau
kepercayaannya. Pada sila kedua tergambar bagaimana manusia Indonesia harus bersikap
hidup dengan orang lain sebagaimana layaknya manusia yang punya pikiran dan ahklak
hingga dia bisa bersikap sebagai mahkluk yang tertinggi dibandingkan dengan mahkluk
lainnya yaitu binatang. Sila ketiga menerangkan bagaiama manusia Indonesia menciptakan
suatu pandangan betapa pentingnya arti persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai
berai seperti pada pepatah bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh. Sila keempat telah
menegaskan bagaimana manusia Indonesia mengimplementasikan cara bersikap dan
berpendapat serta memutuskan sesuatu menyangkut kepentingan umum secara bijak demi
kelangsungan kehidupan berdemokrasi yang terlindungi antara menyuarakan hak dan
kewajibannya berimbang dalam mengimplementasikannya.
Pada sila kelima dijabarkan bagaimana manusia Indonesia mewujudkan suatu
keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri. Dari penjabaran
kelima sila tersebut di atas, maka sudah sepantasnya bahwa Pancasila beserta kelima silanya
itu layak dijadikan sebagai pandangan dan pegangan hidup serta dijadikan sebagai
pembimbing dalam menciptakan kerangka berpikir untuk menjalankan roda demokratisasi
dan diimplementasikan dalam segala macam praktik kehidupan menyangkut berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat di dalam Negara kesatuan Republik Indonesia tercinta ini.maka
mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif
dan memaksa, artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa
saja yang melangggar Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni
hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar
Negara disertai sanksi-sanksi hukum. Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai
weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-
sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap manusia Indonesia terikat
dengan cita-cita yang terkandung di dalamnya untuk mewujudkan dalam hidup dan
kehidupanya, sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang barlaku di
Indonesia.
Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai
dasar Negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan
pengamalan atau pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari
tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai dasar
Negara, yang merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia
dapatlah disebut pula sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara.
2.3 Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam PancasilaSebagai Ideologi Negara
Nilai nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan
kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai pancasila tergolong nilai
kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis,
baik nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun religius. Nilai-
nilai-nilai Pancasila bersibat obyektif dan subyektif, artinya hakikat nilai-nilai pancasila
bersifat universal atau berlaku dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain.
Nilai –nilai pancasila bersifat objektif, maksudnya :
1. Rumusan dari pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan
adanya sifat umum universal dan abstrak
2. Inti dari nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia
3. Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari segala sumber hukum
di Indonesia
Sedangkan nilai-nilai pancasila bersifat subjektif bahwa keberadaan nilai-nilai
pancasila itu terlekat pada bangsa Indonesia sendiri karena,
1. Nilai- nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia
2. Nilai-nilai pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
Nilai-nilai pancasila terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan hati nurani bangsa
Indonesia.

2.4 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan
republik Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia
yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural
bond) yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan
secara paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam
kehidupanehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar
dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.
Alfianmengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang
dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila
sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:
1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu
lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu
mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahira nnya.
2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar
itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat
tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktikkehidupan
bersama sehari-hari.
3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi
dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan zamantanpa
menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai
dasarnya. Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran –
tafsiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita -realita baru
yang muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.

Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila


dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :
1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta
membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.

Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi etos yang
mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi maksimal setiap
elemen bangsa. Hal tersebut bisas saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat
limaprinsip dasar di dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan,
kepribadian dan prestasi.
Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar paling sesuai bagi pembangunan sebuah
masyarakat, bangsa dan personal-personal didalamnya.
Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus bersama sebagai alat lalu lintas
kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa konsensus tersebut, masyarakat akan
memberlakukan hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang telah disepakati. Ketika
Pancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila berperan
sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat internasional, Pancasila juga
mengalami tantangan-tantangan dari pihak luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah
Pancasila mampu bertahan sebagai ideologi atau berakhir seperti dalam perkiraan David P.
Apter dalam pemikirannya “The End of Idiology”. Pancasila merupakan hasil galian dari
nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan berwujud lima butir mutiara kehidupan
berbangsa dan bernegara, yaitu religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis
yang berkesatuan dalam keberagaman,demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang
berkeadilan sosial.

Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari ideologi negara lain, tetapi
mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat dan kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan
Pancasila sebagai ideologi tergantung pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para
pendukungnya. Pancasila selayaknya tetap bertahan sebagai ideologi terbuka yang tidak
bersifat doktriner ketat. Nilai dasarnya tetap dipertahankan, namun nilai praktisnya harus
bersifat fleksibel. Ketahanan ideologi Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia
dengan keterbukaannya tersebut.

2.5 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dan Tertutup


Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai suatu sistem pemikiran terbuka.

Ciri-ciri ideologi terbuka dan ideologi tertutup adalah:

 Ideologi Terbuka

1. Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat

2. Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.

3. Hasil musyawarah dan konsesus masyarakat.

4. Bersifat dinamis dan reformasi.


 Ideologi Tertutup

1. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,

2. Bukan berupa nilai dan cita-cita

3. Kepercayaan dan kesetian ideologis yang kaku

4. Terdiri atas tuntutan kongkrit dan operational yang diajukan secara mutlak

Nilai - nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka:

1. Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila pancasila

2. Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaannya

3. Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengalaman yang bersipat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat,berbangsa
dan bernegara.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada mula nya ideologi berarti, ilmu tentang (terjadinya) cita-cita, gagasan atau
sebuah pemikiran kemudian diubah oleh Marxisme yang berarti pandangan hidup yang di
kembangan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik
atau sosial. Dan banyak lagi pandangan para ahli tentang ideologi, bermacam macam jenis
ideologi dan yang menjadi fokus pada pembuatan makalah ini adalah pancasila sebagai
ideologi negara.
Pancasila yang kita tahu berisikan 5 isi, yang sangat kompleks sehingga dari seluruh
bagian dari pancasila dapat memuat banyak arti dan saling berkesinambungan satu sama yang
lain, sehingga pancasila disebut sebgai ideologi negara karna isi dari pancasila itu sendiri
yang menjadikan cita-cita kita sebagai bangsa Indonesia. Masyarakat yang dicita-
citakandalam ideologi pancasila ialah masyarakat yang dijiwai dan mencerminkan nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam pancasila yaitu, masyarakat yang bertakwa kepada Tuhan serta
bertoleransi, menjunjung tingi nilai-nilai kemanusiaan, masyarakatnya yang bersatu dalam
suasana perbedaan, berkedaulatan rakyat dengan mengutamakan musyawarah, serta
masyarakat yang berkeadilan sosial.
Oleh karena itu ideologi membawakan kekhasannya yaitu keyakinan adanya Tuhan
Yang Maha Esa, yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Kekhususan lannya dalah ideologi pancasila menjunjung tiggi persatuan
bangsa diatas kepentingan pribadi, kelompok serta golongan, selanjutnya kehidupan
bermasyarakat dan bernegara yang di dasarkan pada prinsip demokrasi melalui musyawarah
untuk mencapai kata mufakat. Dan terakhir yaitu keinginan untuk mewujudkan keadilan
dalam kehidupan bersama seluruh masyarakat Indonesia
Dengan perkembangan nilai-nilai ideologi pancasila menjadikan pancasila sebgai cita-
cita hukum guna mengatur kehidupan di masyarakat dalam segala aspek seperti,
ekonomi,sosial, politik, budaya, keamanan, dan lainnya. Maka dari itu upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan cita-cita bangsa tersebut, maka :
1. Menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakan nilai-nilai luhur pancasila
2. melaksanakan ideologi pancasila secara konsisten
3. menempatkan pancasila sebagai sumber hukum dalam pembuatan peraturan perundang
undangan nasional
4. menempatkan pancasila sebagai moral dan kepribadian bangsa Indonesia.
Nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila bukanlah nilai-nilai dari luar, tetapi
bersumber dari kekayaan rohani bangsa, serta diterimanya nilai bersama itu adalah hasil
kesepakatan warga negara bukan paksaan atau tekanan pihak lain.
3.2 Penutup
Demikianlah isi dari pada makalah yang berjudul Pancasila Sebagai Ideologi Negara, semoga
para pembaca dapat memahami penting mengetahui serta mengimplementasikan makna dasar
daripada Pancasila itu sendiri sehingga, kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa, dimulai dari
merefleksikan diri sendiri dan dari lngkungan hingan sampai pada tahap masyarakat pentingnya kita
hudup saling gotong royong dan toleransi, memperluas moral kita dalam kehidupan sehari hari.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, makalah ini tentunya masih perlu perbaikan maka dari
itu, penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang dapat membangun, agar penuempurnaan
makalah ini berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Al Marsudi Subandi H. 2003. Pancasila dan UUD’45 dalam Paradigma Reformasi.Jakarta :


Rajawali Pers.
Setiady Elly M, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Wahana, Paulus. 1993. Filsafat Pancasila. Kanisius. Yogyakarta. hal 20
Suwarno, P.J., 1993,Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Yogyakarta: Kanisius.

https://www.google.co.id/search?
rlz=1C1AVFA_enID753ID753&biw=1309&bih=722&q=makalah+pancasila+sebagai+i
deologi+bangsa+dan+negara&oq=makalah+pancasila+sebagai+ideologi+negara&gs_l=p
sy-
ab.1.1.0i71k1l4.0.0.0.21721189.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1..64.psy-.ab..0.0.0....0.b1wgVF
Di8qg
http://www.langkahpembelajaran.com/2014/11/makalah-pancasila-sebagai-ideologi.html

Anda mungkin juga menyukai