Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI


BANGSA INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Dr.Syarifuddin Abe, S.Ag., M.Hum.

Disusun Oleh Kelompok 1 :


Hafizh Murtadha (220306015)
Sultan Yusrizal Mule (220306013)

PROGRAM STUDI ILMU HADITS


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar
Dan Ideologi Pancasila” ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Dr.Syarifuddin Abe,
S.Ag., M.Hum. pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila dan Kewarganegaraan yang baik dan
benar bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih pada bapak Dr.Syarifuddin Abe, S.Ag., M.Hum. selaku
dosen mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 05 Oktober 2022

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI..............................................................................1


KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Arti pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia........................................................5
B. Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa................................................................7
C. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.........8
D. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia.....................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
A. kesimpulan..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memilikisebuah
arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidakmudah
terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidakterkecuali
negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memilikiideologi negara yang
kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akanrapuh. Di era yang serba modern
ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraIndonesia sedikit dilupakan oleh
sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangantekhnologi yang sangat canggih.
Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yangsangat panjang dan rumit. Pancasila
merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karenadalam masing-masing sila tidak bisa di
tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsaIndonesia, pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa dan negara Indonesia. MempelajariPancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai
bangsa Indonesia yang memiliki jati diridan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari
untuk menunjukkan identitas bangsayang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskanPancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi negara dankarakteristik Pancasila sebagai ideologi
negara.Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi secara
fungsionalmerupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang
masyarakatdan negara yang dianggap baik. Ciri-ciri ideologi pancasila merupakan ideologi
yangmembedakan dengan ideologi yang lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama adalah Tuhan
YangMaha Esa yang berarti pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta
duniadengan segala isinya.Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia, suku
bangsa dan bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah
bangsa Indonesiamenjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita
dalamkemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi. Makalah ini juga
dapatdijadikan bekal keterampilan agar dapat menganalisis dan bersikap kristis terhadap para
petingginegara yang menyimpang dari Ideologi bangsa dan negara Indonesia.

4
B. Rumusan Masalah.

1. Apa arti Pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia?


2. Bagaimana Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa?
3. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan
NegaraIndonesia?
4. Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana posisi ideologi dan dasar Pancasila bagi bangsa Indonesia.
2. Mengetahui sejarah Pancasila sebagai dasar dan ideologi dari masa ke masa
3. Mengetahui nilai nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila
4. Memahami fungsi Pancasila sebagai ideologi dan dasar bagi bangsa Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia.


Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPengertian Ideologi - Ideologi berasal dari kata yunani
yaitu iden yang berarti melihat, atau ideayang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah
pikiran dan kata logi yang berarti ajaran.Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu
tentang gagasan dan buah pikiran atau sciencedes ideas (AL-Marsudi, 2001:57).Puspowardoyo
(1992 menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai
secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untukmemahami jagat raya dan
bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.Berdasarkan pemahaman yang
dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benardan tidak benar, serta apa yang
dinilai baik dan tidak baik.Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah:
Aterm used for any group ofideas concerning various political and aconomic issues and social
philosophies often applied to asystematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya
suatu istilah yang digunakan untuksekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah
politik ekonomi filsafat sosial yangsering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis
tentang suatu cita-cita yang dijalankanoleh kelompok atau lapisan masyarakat.Bila kita terapkan
rumusan ini pada Pancasila dengan definisi-definisi filsafat dapat kitasimpulkan, maka Pancasila

5
itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai
mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yangdigenggamnya seirama dengan
ruang dan waktu.Hasil pemikiran manusia yang sungguh-sungguh secara sistematis radikal itu
kemuduiandituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat yang mengandung suatu
pemikiran yang bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan dasar, asas, pedoman atau norma hidup
dan kehidupan bersama dalam rangka perumusan satu negara Indonesia merdeka, yang diberi
nama Pancasila.Kemudian isi rumusan filsafat yang dinami Pancasila itu kemudian diberi status
ataukedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis dan memenuhi persyaratan sebagai suatu
sistemfilsafat. Termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat maka
filsafatPancasila itu berfungsi sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang diterima dan
didukungoleh seluruh bangsa atau warga Negara Indonesia.Demikian isi rumusan sila-sila dari
Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan yang bulat danutuh merupakan dasar hukum, dasar
moral, kaidah fundamental bagi peri kehidupan bernegaradan masyarakat Indonesia dari pusat
sampai ke daerah-daerah.Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan
hidupmasyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-nilai
sosialdan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh masyarakatnya.
Sebagaiideologi bangsa, maka keberadaannya selalu diimplementasikan ke dalam perilaku
kehidupandalam rangka berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Kalau dikaji dari butir-butir
kelima siladalam ideologi Pancasila tersebut, sebenarnya sudah mencakup gambaran
pembentukan karaktermanusia Indonesia yang ideal, sebagai mana yang diharapkan para
penggali dari pancasila itusendiri. Gambaran pembentukan manusia Indonesia seutuhnya itu,
dapat diilustrasikan Pada sila pertama tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan
dengan Tuhannya ataukepercayaannya. Pada sila kedua tergambar bagaimana manusia Indonesia
harus bersikap hidupdengan orang lain sebagaimana layaknya manusia yang punya pikiran dan
ahklak hingga dia bisa bersikap sebagai mahkluk yang tertinggi dibandingkan dengan mahkluk
lainnya yaitu binatang.Sila ketiga menerangkan bagaiama manusia Indonesia menciptakan suatu
pandangan betapa pentingnya arti persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai berai seperti
pada pepatah bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh. Sila keempat telah menegaskan
bagaimana manusiaIndonesia mengimplementasikan cara bersikap dan berpendapat serta
memutuskan sesuatumenyangkut kepentingan umum secara bijak demi kelangsungan kehidupan
berdemokrasi yang terlindungi antara menyuarakan hak dan kewajibannya berimbang
dalammengimplementasikannya.Pada sila kelima dijabarkan bagaimana manusia Indonesia
mewujudkan suatu keadilandan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri. Dari
penjabaran kelima silatersebut di atas, maka sudah sepantasnya bahwa Pancasila beserta kelima
silanya itu layakdijadikan sebagai pandangan dan pegangan hidup serta dijadikan sebagai
pembimbing dalammenciptakan kerangka berpikir untuk menjalankan roda demokratisasi dan
diimplementasikandalam segala macam praktik kehidupan menyangkut berbangsa, bernegara
dan bermasyarakat didalam Negara kesatuan Republik Indonesia tercinta ini.maka mengamalkan
dan mengamankanPancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa,
artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang
melangggar Pancasilasebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang
berlaku di Indonesia.Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai
sanksi-sanksi hukum.Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu

6
pelaksanaan Pancasila dalamhidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi
mempunyai sifat mengikat, artinyasetiap manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang
terkandung di dalamnya untukmewujudkan dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak
melanggar peraturan perundang-undangan yang barlaku di Indonesia.Jadi, jelaslah bagi kita
bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia
mempunyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan pengamalan atau pelaksanaan Pancasila sebagai
pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai
sifat mengikat.Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai
dasar Negara, yangmerupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia
dapatlah disebut pulasebagai ideologi nasional atau ideologi Negara.

B. Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa.


Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28 Mei
1945hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman Widyodiningrat dalam pidato pembukaannya
selakuketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota sidang mengenai dasar
negaraapa yang akan dibentuk untuk Indonesia. Pertanyaan ini menjadi persoalan paling
dominansepanjang 29 Mei-1 Juni 1945 dan memunculkan sejumlah pembicara yang mengajukan
gagasan mereka mengenai dasar filosofis Indonesia.Pada tanggal 1 Juni 1945, secara eksplisit Ir.
Soekarno mengemukakan gagasannya mengenaidasar negara Indonesia dalam pidatonya yang
berjudul “Lahirnya Pancasila”. Menurut Drs.Mohammad Hatta, pidato tersebut bersifat
kompromis dan dapat meneduhkan pertentangantajam antara pendapat yang mempertahankan
Negara Islam dan mereka yang menghendaki dasarnegara sekuler. Perdebatan tersebut pada
akhirnya dimenangkan kelompok yang menginginkanIslam sebagai dasar negara, terbukti
dengan dikeluarkannya Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni1945.
Namun, dalam perkembangan selanjutnya, ternyata beberapa rumusan Piagam Jakarta
digantidan menimbulkan kekecewaan umat Islam terhadap pemerintahan Soekarno dan
MohammadHatta dan terus berkembang hingga masa pemerintahan Soeharto, sampai-sampai
Carol Gluckmengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang terlalu banyak meributkan masalah
ideologidibandingkan negara-negara lain. Melihat pada perkembangan perumusan Pancasia sejak
1 Junisampai 18 Agustus 1945, dapat diketahui bahwa Pancasila mengalami perkembangan
fungsi.Pada tanggal 1 dan 22 Juni, Pancasila yang dirumuskan Panitia Sembilan dan disepakati
olehSidang Pleno BPUPKI merupakan modus kompromi antara kelompok yang
memperjuangkandasar negara nasionalisme dan kelompok yang memperjuangkan dasar negara
Islam. Akan tetapi, pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila yang dirumuskan kembali oleh
PPKI berkembangmenjadi kompromi antara kaum nasionalis, Islam dan Kristen-Katolik dalam
hidup bernegara.Pada era Orde Lama, dinamika perdebatan ideologi paling sering dibicarakan
oleh kebanyakanorang. Tampak ketika akhir tahun 1950-an, Pancasila sudah bukan lagi
merupakan kompromiatau titik temu bagi semua ideologi. Dikarenakan Pancasila telah
dimanfaatkan sebagai senjataideologis untuk melegitimasi tuntutan Islam bagi pengakuan negara
atas Islam yang kemudian pada rentang tahun 1948-1962 terjadi pemberontakan Darul Islam
terhadap pemerintah pusat.Setelah pemberontakan berhasil ditumpas, atas desakan AH Nasution,

7
selaku Pangkostrad dankepala staf AD, pada 5 Juli 1959 Ir. Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden untuk kembali padaUUD 1945 sebagai satu-satunya konstitusi legal Republik Indonesia
dan pemerintahannyadinamai dengan Demokrasi Terpimpin.Pada masa Demokrasi Terpimpin
pun ternyata tidak semulus yang diharapkan. Periode labil ini justru telah membubarkan partai
Islam terbesar, Masyumi, karena dianggap ikut andil dalam pemberontakan regional berideologi
Islam. Bahkan, Soekarno membatasi kekuasaan partai politik yang ada serta mengusulkan agar
rakyat menolak partai-partai politik karena mereka menentang konsep musyawarah dan mufakat
yang terkandung dalam Pancasila. Soekarno jugamenganjurkan sebuah konsep yang dikenal
dengan NASAKOM yang berarti persatuanantara nasionalisme, agama dan komunisme.
Kepentingan politis dan ideologis yang saling bertentangan menimbulkan struktur politik yang
sangat labil sampai pada akhirnya melahirkan peristiwa G 30S/PKI yang berakhir pada
runtuhnya kekuasaan Orde Lama.Selanjutnya pada masa Orde Baru, Soeharto berusaha
meyakinkan bahwa rezim baru adalah pewaris sah dan konstitusional dari presiden pertama.
Soeharto mengambil Pancasila sebagaidasar negara dan ini merupakan cara yang paling tepat
untuk melegitimasi kekuasaannya.Berbagai bentuk perdebatan ternyata tidak semakin membuat
stabilitas negara berjalan dengan baik, tetapi justru struktur politik labil yang semakin
mengedepan dikarenakan Soehartoseringkali mengulang pernyataan tegas bahwa perjuangan
Orde Baru hanyalah untukmelaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen, yang berarti
bahwa tidak boleh ada yangmenafsirkan resmi tentang Pancasila kecuali dari pemerintah yang
berkuasa.Pada masa reformasi (setelah rezim Soeharto runtuh), seolah menandai adanya jaman
baru bagi perkembangan perpolitikan nasional sebagai anti-tesis dari Orde Baru yang dianggap
menindasdengan konfrimitas ideologinya. Pada era ini timbul keingingan untuk membentuk
masyarakatsipil yang demokratis dan berkeadilan sosial tanpa kooptasi penuh dari negara. Lepas
kendalinyamasyarakat seolah menjadi fenomena awal dari tragedi besar dan konflik
berkepanjangan.Tampaknya era ini mengulang problem perdebatan ideologi yang terjadi pada
masa Orde Lama,Orde Baru, yang berakhir dengan instabilitas politik dan perekonomian secara
mendasar.Berbagai bentuk interpretasi monolitik selama ini cenderung mengaburkan dan
menguburkanmakna substansial Pancasila dan berakibat pada Pancasila yang menjadi sebuah
mitos, selaludipahami secara politis-ideologis untuk kepentingan kekuasaan serta nilai-nilai dasar
Pancasilamenjadi nilai yang distopia, bukan sekedar utopia.

C. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia.
Nilai nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai nilai
ketuhanan,kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi
kehidupankewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai pancasila tergolong
nilaikerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis,
baiknilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun religius. Nilai-nilai-
nilai Pancasila bersibat obyektif dan subyektif, artinya hakikat nilai-nilai pancasila bersifat
universalatau berlaku dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain. Nilai – nilai
pancasila bersifat objektif, maksudnya :

8
1. Rumusan dari pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan
adanya sifatumum universal dan abstrak
2.Inti dari nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
3.Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari segala sumber hukum
diIndonesiaSedangkan nilai-nilai pancasila bersifat subjektif bahwa keberadaan nilai-nilai
pancasila ituterlekat pada bangsa Indonesia sendiri karena,
1. Nilai- nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia Nilai-nilai
pancasila terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia.

D. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia.


Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuanrepublik Indonesia
Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesiayang dilaksanakan secara
konsisten dalam kehidupan bernegara.Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai
ikatan budaya ( cultural bond) yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat
Indonesia bukan secara paksaan atauPancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging
dalam kehidupanehari-hari bangsaIndonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam
menghadapi perubahan masyarakattergantung daya tahan dari ideologi itu.Alfianmengatakan
bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yangdimiliki oleh ideologi itu,
yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasilasebagai sebuah ideologi memiliki tiga
dimensi tersebut:
1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkan
realitaatau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir ataumuncul untuk
pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkanrealita masyarakat pada awal
kelahira nnya.
2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar
itumampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat tentang
masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktikkehidupan bersama sehari-hari.3.
Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologidalam
mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya.Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan zamantanpa
menghilangkan jati diriideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya. Mempengaruhi
berarti pendukungideologi itu berhasil menemukan tafsiran – tafsiran terhadap nilai dasar dari
ideologi itu yangsesuai dengan realita -realita baru yang muncul di hadapan mereka sesuai
perkembangan zaman.Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga

9
pancasila dapat dikatakansebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara,
yaitu :
1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan sertamembimbing
bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan
karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.Pancasila
jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi etos yangmendorong dari
belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi maksimal setiapelemen bangsa. Hal
tersebut bisas saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat lima prinsipdasar di dalamnya,
yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian dan prestasi.Kelima prinsip inilah
yang merupakan dasar paling sesuai bagi pembangunan sebuahmasyarakat, bangsa dan personal-
personal di dalamnya.Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus bersama sebagai
alat lalu lintaskehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa konsensus tersebut, masyarakat
akanmemberlakukan hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang telah disepakati.
KetikaPancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila berperan
sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.Dan
sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat internasional, Pancasila juga
mengalamitantangan-tantangan dari pihak luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah Pancasila
mampu bertahan sebagai ideologi atau berakhir seperti dalam perkiraan David P. Apter dalam
pemikirannya “The End of Idiology”. Pancasila merupakan hasil galian dari nilai
-nilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan
bernegara,yaitu religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang berkesatuan
dalam

keberagaman,demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang berkeadilan sosial.


Dengandemikian Pancasila bukanlah imitasi dari ideologi negara lain, tetapi mencerminkan nilai
amanat penderitaan rakyat dan kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai
ideologitergantung pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para pendukungnya.
Pancasilaselayaknya tetap bertahan sebagai ideologi terbuka yang tidak bersifat doktriner ketat.
Nilaidasarnya tetap dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan
ideologiPancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya
tersebut.Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta Pancasila
sebagaiideologinya akan tetap bertahan dan tidak goyah meskipun dihantam badai globalisasi
danmodernisme. Sebagai generasi penerus, marilah kita menjaga Indonesia dan Pancasila agar
saling berdampingan dan tetap utuh hingga anak cucu kita nantinya sebagai penerus

10
kelangsungannegara ini. Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu
cerminan dari kehidupanmasyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah
menjadi bagian yang takterpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai
generasi penerus bangsaharus mampu menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut
maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya –
upaya tersebut antaralain :
1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila padasetiap
satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Lebih memasyarakatkan pancasila.
3. Menerapkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan sehari – hari.
4. Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.5.
Menolak dengan tegas faham –
faham yang bertentangan dengan pancasila.

BAB III

PENUTUP
A. kesimpulan
Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.KarenaIdeologi
merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yang kokoh, bermartabat dan
berbudaya tinggi.Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai sumber
nilaimenunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilaikemanusiaan yang luhur, hal ini
menandakan bahwa denganPancasila bangsaIndonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan
darisatu bangsa terhadap bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.Indonesia
mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk membawa bangsaIndonesia menjadi bangsa
yang lebih bagus dari sekarang. Ideologi juga diharapkan mampuuntuk membangkitkan kesadaran
bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus berdasarkanideologi negara Indonesia yaitu Pancasila.
Supaya dalam pengambilan keputusan keputusantidak keluar dari aturan dan kaidah negara
Indonesia.Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat
Indonesia,masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada
ideologiPancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud dengan
benar

11
DAFTAR PUSTAKA

http://wittalistiya.blogspot.com/2022/10/pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-dan.htmlhttp://
suhardiman2.blogspot.com/2022/10fungsi-pokok-pancasila-sebagai-dasar.
htmlhttp://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=343http://smpn1ciemas.sch.id/materi/40-
pendidikan-kewarganegaraan/107-nilai-nilai-pancasila-sebagai-ideologi.html.

12

Anda mungkin juga menyukai