MAKALAH
Dosen Pengampu:
Dr. Elan Karlana M.Si.
Disusun Oleh:
Fadli Aditya Pradipta (1237060057)
Marwah Fajriani Farhah (1237060088)
Abdimajid Nour Dahir (1237060090)
Arina Vandava Syifa (1237060079)
Kelompok 4
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
1 KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi” yang dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pancasila ini dapat tersusun sampai selesai.
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memahami dan mengetahui konsep
Pancasila sebagai ideologi nasional. Selama penulis Menyusun makalah ini, tidak
sedikit hambatan dan rintangan yang penulis alami. Namun berkat ridho dari
Allah SWT, bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kelompok 4
ii
2 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1 Pengertian dan Unsur-Unsur Ideologi............................................................4
2.2 Makna Ideologi Bagi Bangsa dan Negara......................................................5
2.3 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka...............................................................7
2.4 Pancasila Dalam Dinamika Ideologi Dunia.................................................10
2.5 Ketahanan Ideologi Pancasila Negara Indonesia.........................................11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................14
3.1 Kesimpulan...................................................................................................14
3.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
3 BAB I
PENDAHULUAN
1
Indonesia (Kaderi 2015). Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar
Negara yaitu pancasila yang memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi.
Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing
oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak terkecuali negara
Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi
negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh.
Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan
negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan
oleh perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan
Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit.
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang sekaligus menjadi
tolak ukur, perilaku bangsa dalam bermasyarakat. Pancasila dipilih menjadi dasar
negara Indonesia sebagai ideology, menjadi jati diri serta juga sebagai asas
persatuan bangsa Indonesia. Implementasi Pancasila sebagai dasar negara sangat
diperlukan bagi masyarakat Indonesia yaitu untuk menjaga eksistensi bangsa
Indonesia, karena di dalam Pancasila ada nilai-nilai luhur setiap sila-sila bangsa
Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
2
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk menemukan bukti sebagai berikut:
3
5 BAB II
PEMBAHASAN
7
2.1 Pengertian dan Unsur-Unsur Ideologi
A. Pengertian Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi Kata ‘idea’ berasal dari kata bahasa Yunani
‘eidos’ yang artinya ‘bentuk’. Disamping itu masih diketemukan katalain yakni
‘idein’ yang berarti ‘melihat’. Dengan demikian secara harafiah ideologi berarti
ilmu pengetahuan tentang ide-ide, atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, ‘idea’ disamakan dengan cita-cita, yakni cita-cita
yang bersifat tetap, yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham (Kaelan, 2016, 111).
Pengertian ideologi menurut para ahli:
4
Pengertian bangsa menurut penulis setelah dikaji dari beberapa ahli bahwa
ideologi adalah suatu gagasan atau pandangan juga system yang mengatur adanya
tingkah laku atau sifat manusia sebagaimana mestinya manusia menjalankan
hidupnya dengan pengetahuan yang kompleks atau universal.
B. Unsur-Unsur Ideologi
Kunto Wibisono (dalam Bakri, 2010:178) menjelaskan bahwa setiap ideologi
selalu tersimpul adanya tiga unsur pokok. Ketiga unsur-unsur ideologi tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Unsur keyakinan (Dianut atau dipegang teguh oleh masyarakat atau kelompok
yang meyakininya, Pedoman tentang cara hidup.)
b. Unsur mitos (Memiliki tujuan dan arah yang jelas. Tatanan yang hendak dituju
oleh suatu kelompok.)
Setiap ideologi selalu memitoskan suatu ajaran dari seseorang atau beberapa
orang sebagai kesatuan, yang secara fundamental mengajarkan suatu cara
bagaimana sesuatu hal yang ideal itu pasti akan dapat dicapai
c. Unsur loyalitas
(Sekumpulan ide atau gagasan yang disusun secara sistematis, Bersumber atau
berasal dari pikiran manusia.)
Setiap ideologi selalu menuntut adanya kesetiaan serta ketertiban optimal para
pendukungnya. Untuk mendapatkan derajat penerimaan optimal, dalam ideologi
terkandung juga adanya tiga sub unsur, yaitu: rasional, penghayatan, dan susila.
5
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia artinya bahwa
Pancasila berisi nilai nilai, moral dan budaya bangsa Indonesia yang sudah ada
sejak bangsa Indonesia ada bukan ideologi yang dipaksakan dari luar. Nilai-nilai
itupun tidak serta merta diberlakukan begitu saja, tetapi melalui sebuah proses
panjang yang terbuka dan demokratis yang pada akhirnya perbedaan perbedaan
yang ada dapat dikompromikan dalam sebuah kesepakatan bersama. Ini berarti
sebagai ideologi, Pancasila tidak bersifat tertutup melainkan menempatkan diri
sebagai ideologi terbuka.
Pancasila harus menjadi dasar, arah dan tujuan. Pancasila bersifat hierarkhis
piramidal. Di mana pondasinya, adalah sila pertama dan puncaknya adalah sila ke
lima. Sila pertama, sebagai dasar negara, sila kedua, sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia. Sila ketiga, sebagai tujuan hidup bangsa Indonesia. Sila
keempat, sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, dan sila kelima, adalah
hasil perjanjian luhur bangsa Indonesia. (Mustaqiem, 2013: 62). Di samping itu
Pancasila sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia, berfungsi sebagai
dasar filosofis untuk menata dan mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut
dapat dijabarkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara, yang berarti:
6
a. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa
yang majemuk.
b. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan
serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
c. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan
dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
d. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa
dan Negara.
Beberapa ahli dunia memberikan definsi yang berbeda-beda mengenai
Ideologi tetapi memiliki makna yang hampir sesuai demi mencapai suatu cita-
cita yang diimpikan oleh pemegang ideologi yang telah dipelajari atau yang
dipahami. Seperti ideologi yang dipahami oleh Martin Sileger menggap ideologi
sebagai sistem kepercayaan, Alvin Gouldner Ideologi sebagai proyek Nasional,
dan Paul Hirst Ideologi sebagai relasi social. Ideologi di dunia kita mengenal
beberapa ideologi yang digunakan oleh negara-negara di dunia yaitu
ideologi liberalisme, sosialisme-komunisme, dan Pancasila.
2.3 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
tetap saja bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa
ideologi pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, dan antisipatif, dan senantiasa
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, IPTEK, serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi pancasila bukan berarti
mengubah nilai- nilai dasar yang terkandung didalamnya, namun
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit sehingga memiliki
kemampuan yang reformasif untuk memecah masalah- masalah aktual yang
senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan IPTEK,
serta zaman. Pertanian yang modern dengan teknologi dan inovasi yang canggih
dan berkelanjutan merupakan salah satu prinsip yang masuk kedalam Pancasila
sebagai ideologi terbuka artinya Pancasila menerima adanya modernisasi. Dalam
ideology terbuka terdapat cita – cita dan nilai – nilai yang mendasar yang bersifat
tetap dan tidak berubah sehingga langsung bersifat operasional, oleh karena itu
7
setiap kali harus dieksplisitkan.Eksplisitasi dilakukan dengan menghadapkannya
pada berbagai masala yang selallu silih berganti melalui refleksi yang rasional
sehingga terungkap makna operasionalnya. Dengaan demikian penjabaran
ideologi dilaksanakan dengan interpretasi yang kritis dan rasional. Sebagai suatu
conth keterbukaan ideology pancasila antara lain dalam kaitannya dengan
kebebasan berserikat berkumpul sekarang terdapat 48 partai politik, dalam kaitan
dengan ekonomi. demikian pula dalam kaitannya dengan pendidikan, hukum,
kebudayaan, iptek, hankam dan bidang lainnya. Ideologi terbuka adalah milik
seluruh rakyat, sehingga masyarakat dapat menemukan dirinya, kepribadiannya di
dalam ideologi tersebut. Ideologi terbuka ini berisi nilai-nilai dasar, dalam teori
stuffen dari Hans Kelsen berada pada posisi yang tertinggi sehingga isinya tidak
operasional. Nilai-nilai itu baru dapat dioperasionalkan ketika sudah dijabarkan
dalam keputusan-keputusan yang sudah diberi bentuk berupa konstitusi atau
peraturan perundang-undangan yang lainnya.
a. Dimensi idealis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang
bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam
lima sila: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, maka
dimensi idealis Pancasila bersumber pada nilai-nilai filosofis yaitu filsafat
Pancasila. Oleh karena itu dalam setiap ideologi bersumber dari pandangan hidup
nilai-nilai filosofis (Poespowardoyo dalam Kaelan,2016, 116);
8
c. Dimensi realistis, suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang
hidup dan berkembang dalam Masyarakat.
Pancasila selain memiliki dimensi nilai-nilai ideal normatif, maka Pancasila
harus dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kaitannya
bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan negara. Dengan
demikian Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak bersifat ‘utopis’ yang hanya
berisi ide-ide yang mengawang, namun bersifat realistis artinya mampu
dijabarkan dalam kehidupan yang nyata dalam berbagai bidang (Kaelan, 2016,
117). Sementara itu, Alfian mengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada
kualitas tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita,
idealisme, dan fleksibelitas Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga
dimensi tersebut :
a. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana
ideologi itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar
ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahirannya.
b. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam
nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau
golongan masyarakat tentang masa depan vi yang lebih baik melalui pengalaman
dalam praktikkehidupan bersama sehari-hari.
9
menyadari kerentanan kita, sehingga baik secara sadar maupun tidak sadar untuk
tidak menggunakan wawasan doktrin, kebijakan dan strategi yaitu Marxisme,
Leninisme/Komunisme. Salah satu ciri dari ideologi Salain ini adalah adanya
kontradiksi yang permanen dalam pikirannya, tentang tidak mampu
didamaikannya konflik yang ada hingga salah satu pihak yang bertikai benar-
benar musnah. Salah satu sifat yang patut diwaspadai orang lain adalah
penghalalan segala cara untuk mencapai tujuan zaman.
10
Sebagai Ideologi terbuka, Pancasila memberikan orientasi ke depan,
mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang
dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era keterbukaan
dunia dalam segala bidang. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa
Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dalam ikatan
Negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila yang memelihara nilai-nilai
fundamental mampu mempersatukan berbagai perbedaan Bangsa Indonesia dan
selanjutnya mampu mengantarkan Bangsa Indonesia mencapai tujuan
nasionalnya. Indonesia sebagai bangsa tidak dapat menghindari tantangan
globalisasi, tetapi dengan berpegang pada Pancasila sebagai prinsip panduannya,
Indonesia akan dapat mempertahankan keberadaan dan identitasnya. Menurut
Sastrapratedja (2001: 50-69) mengatakan untuk mengenal ideologi Pancasila kita
harus mengenal ideologi di dunia yaitu sebagai berikut:
11
justru menuntut kita untuk menyadari kerentanan kita, sehingga baik untuk tidak
menggunakan wawasan doktrin, kebijakan dan strategi yaitu Marxisme,
Leninisme/Komunisme. Salah satu sifat yang patut diwaspadai orang lain adalah
penghalalan segala cara untuk mencapai tujuan.
Hal tersebut dapat dimengerti sebab salah satu peran konsepsi ketahanan
nasional adalah sebagai metode dan pendekatan komprehensif integral dalam
penyelenggaraan kehidupan dan pembangunan nasional (Suryosumarto (1997:
35). Salah satu elemen penting dalam menggapai ketahanan nasional adalah
ketahanan ideologi. Untuk kasus di Indonesia, ideologi yang dimaksudkan adalah
ideologi Pancasila. Hal tersebut ditegaskan Suryosumarto (1997: 34) dalam
kajiannya yang menyebutkan bahwa ketahanan nasional mengandung prinsip
dasar pengejawantahan Pancasila dalam segenap aspek kehidupan nasional.
Berbicara tentang ideologi Pancasila, suka tidak suka, kita juga harus merujuk
pada pidato Ir. Soekarno dalam Sidang BPUPK tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato
tersebut ia menegaskan bahwa Pancasila adalah satu satunya ideologi yang
mampu menyatukan bangsa Indonesia (Soekarno, 2008). Selain itu, peran
Pancasila dalam perdamaian dunia juga memegang peran yang sangat vital karena
mampu menjadi ideologi penyeimbang antara sosialisme dan kapitalisme. Hal
12
tersebut sesuai dengan semangat dan cita-cita luhur para pendiri bangsa Indonesia
yang menginginkan terwujudnya perdamaian dunia.
13
BAB III
8 KESIMPULAN DAN SARAN
9
3.1 Kesimpulan
1. Pancasila sebagai ideologi, tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformasi, dinamis dan terbuka.
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi
terbuka adalah Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis.
3. Pancasila sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka memiliki tiga
dimensi yaitu dimensi idealistis, dimensi normatif, dimensi relistis.
4. Gerakan reformasi memiliki syarat-syarat yaitu adanya suatu
penyimpangan-penyimpangan, suatu cita-cita yang jelas (landasan
ideologis) tertentu yaitu pancasila, reformasi dilakukan dengan berdasar
pada suatu kerangka struktural tertentu (dalam hal ini UUD) sebagai
kerangka acuan reformasi, Reformasi dilakukan ke arah suatu perubahan
ke arah kondisi serta keadaan yang lebih baik, Reformasi dilakukan
dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang Berketuhanan
Yang Maha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.
14
Pancasila merupakan kekuatan terakhir bangsa untuk mempertahankan diri
dari perpecahan atau disintegrasi bangsa karena di dalamnya selain terdapat lima
sila juga ada sesanti: Bhineka Tunggal Ika. Dalam hal ini yang berkewajiban
menjaga dan mempertahankan negara dari perpecahan adalah para generasi muda
sebagai penerus bangsa. Sebagai Ideologi terbuka, Pancasila memberikan
orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi
kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi
dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang. Ideologi Pancasila menghendaki
agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia
dalam ikatan Negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila yang memelihara
nilai-nilai fundamental mampu mempersatukan berbagai perbedaan Bangsa
Indonesia dan selanjutnya mampu mengantarkan Bangsa Indonesia mencapai
tujuan nasionalnya. Indonesia sebagai bangsa tidak dapat menghindari tantangan
globalisasi, tetapi dengan berpegang pada Pancasila sebagai prinsip panduannya,
Indonesia akan dapat mempertahankan keberadaan dan identitasnya.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca. Kami sadari dari penulisan makalah ini masih banyak
ketidaksempurnaan dalam penulisan. maka dari itu, saran dan kritik yang
membangun kami harapkan untuk memnyempurnakan makalah kami ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Mustaqiem, (2013) Pendidikan Pancasila, Ideologi Negara Indonesia Dalam
Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara, Buku Litera, Yokyakarta.
Soerjanto, P., (1991), Pancasila Sebagai Ideologi Ditinjau Dari Segi Pandangan
Hidup Bersama, Jakarta.
17