Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“MASA DEPAN IDEOLOGI PANCASILA DI INDONESIA”

Dosen Pengampu:
Iwan Kurniawan, SH.MH

NAMA : RAKHILCA YANEDIKA


NIM : 2111522005
PRODI : SISTEM INFORMASI
FAKULTAS : TEKNOLOGI INFORMASI

KELAS 13 (2 SKS)
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kewarganegaraan
berupa makalah dengan topik “Masa Depan Ideologi Pancasila di Indonesia” . Karena tanpa Rahmat dan
Ridha-Nya saya tidak dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Iwan Kurniawan, SH.MH selaku dosen
pengampu mata kuliah Kewarganegaraan Kelas 13 yang telah membimbing saya dalam pengerjaan tugas
makalah ini.

Dalam pengerjaan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan. Maka dari itu saya
mohon saran dan kritik dari dosen dan para pembaca agar kedepannya saya mampu menyusun makalah
yang lebih baik.

Padang, 31 Maret 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
1.3 TUJUAN..................................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.............................................................................................................................4

2.1 IDEOLOGI...............................................................................................................................5
2.1.1 Fungsi Ideologi..............................................................................................................5
2.1.2 Pembagian Ideologi sebagai Suatu Sistem Pemikiran.................................................5
2.1.3 Sifat Ideologi..................................................................................................................6
2.2 IDEOLOGI PANCASILA...........................................................................................................6
2.3 MASA DEPAN IDEOLOGI PANCASILA DI INDONESIA...........................................................8

BAB III...........................................................................................................................................9

PENUTUP......................................................................................................................................9

3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam sebuah negara.
Karena semua negara memiliki ideologi dan bersifat nyata serta dapat menyesuaikan zaman.
Menurut Syafiie (2001:61), ideologi adalah “sistem pedoman hidup yang menjadi cita-cita untuk
dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang bersifat khusus, disusun secara
sadar oleh tokoh pemikir negara serta kemudian menyebarluaskannya dengan resmi”.
Secara etimologis ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep,
dan cita-cita. Sedangkan, logos berarti ilmu. Dengan demikian, ideologi berarti ilmu tentang
gagasan atau cita-cita. Berarti cita-cita ini pada hakikatnya merupakan dasar pandangan atau
pedoman yang diyakini kebenarannya. Ideologi diharapkan dapat memberikan tuntunan atau
pedoman perilaku bagi warga masyarakat dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa sebuah ideologi memiliki peran penting di dalam sebuah bangsa?

2. Bagaimana sebuah ideologi dapat menjalankan fungsinya sebagai pedoman bagi suatu bangsa?

3. Bagaimana ideologi Pancasila berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

4. Bagaimana pengamalan ideologi Pancasila di masa yang akan datang?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peran penting sebuah ideologi di dalam suatu kelompok atau bangsa.

2. Untuk memahami dan mengkomprehensikan fungsi ideologi bagi suatu kelompok atau
bangsa.

3. Untuk mendalami pengamalan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Untuk memproyeksikan pengamalan ideologi Pancasila di masa yang akan datang.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ideologi

Ideologi merupakan dasar, gagasan, atau cita-cita seseorang atau suatu kelompok yang
berkembang menjadi suatu paham tentang seperangkat nilai yang menjadi pegangan atau
pedoman hidup. Suatu ideologi dibangun berdasarkan budaya, adat, dan kebiasaan suatu
kelompok atau bangsa yang kemudian dipegang dan dijadikan pedoman bagi kelompok
tersebut.Untuk sebuah negara, ideologi berperan penting sebagai dasar yang akan menjadi
pedoman bagi negara untuk mencapai cita-cita bangsanya.

Menurut Syamsudin (2009 : 98) ideologi secara etimologis berasal dari kata idea yang
berarti gagasan, konsep, cita-cita – dan logos yang berarti ilmu. Maka, ideologi berarti ilmu
pengertian dasar ide-ide (the science of ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Dan menurut Soerjono Soekanto, secara umum ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide,
keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang politik,
sosial, kebudayaan, dan agama.

Dengan demikian, peran ideologi dalam tubuh suatu bangsa sangat signifikan, sebagai
pedoman sekaligus pengikat masyarakatnya untuk Bersatu demi mewujudkan cita-cita luhur
bangsanya.

2.1.1 Fungsi Ideologi

1. Sebagai panduan berperilaku


2. Sebagai pengendali konflik dan kekuatan integrative
3. Sebagai pelengkap pemikiran kognitif manusia
4. Sebagai semangat dan pedoman mencapai cita-cita luhur bangsa
5. Sebagai sebuah sistem kepercayaan politik
6. Sebagai identitas diri dari suatu bangsa atau kelompok
2.1.2 Pembagian Ideologi sebagai Suatu Sistem Pemikiran

1. Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka merupakan ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi ini memiliki
cita-cita yang digali dan diambil dari budaya dan moral masyarakatnya sendiri. Disebut
sebagai ideologi terbuka, karena ideologi dapat ikut mengikuti perkembangan dan
perubahan zaman dan tidak terikat.

2. Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup adalah ideologi yang mutlak dan konkret. Ideologi tertutup
merupakan cita-cita atau pandangan yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma
politik dan sosial, yang sudah dibenarkan dan tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan
harus diterima dan dipatuhi.

2.1.3 Sifat Ideologi

1. Dimensi Realitas

Nilai yang terkandung dalam sebuah ideologi bersumner dari nilai-nilai yang
bersumber dari nilai yang ada di dalam masyarakat.

2. Dimensi Idealisme

Ideologi mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3. Dimensi Fleksibilitas

Ideologi bersifat fleksibel atau dapat menyesuaikan perkembangan dan perubahan


zaman. Ideologi dapat memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu,
sehingga akan bersifat dinamis dan demokratis.
2.2 Ideologi Pancasila

Indonesia sebagai sebuah bangsa memiliki ideologi yang dijadikan pedoman yaitu,
Pancasila. Menurut Widjaja (1995 : 72), “Pamcasila sebagai pandangan hidup bangsa yang
berisikan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan dan pikiran-pikiran serta
gagasan-gagasan yang dianggap baik oleh bangsa ”.

Nilai-nilai luhur bangsa yang tertuang di dalam Pancasila menjadi pedoman dan
motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita dan persatuan negara Indonesia. Pancasila selain
menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia untuk bersikap, juga menjadi dasar yang mengatur
hidup ketatanegaraan bangsa. Sebagai ideologi negara, Pancasila bersifat memaksa dan
otoriter, sehingga WNI harus patuh kepada nilai-nilainya dan akan ditindak sesuai hukum
jika melanggar.

Pancasila sebagai ideologi sudah memenuhi setiap dimensi ideologi terbuka, yakni
realitas, idealitas, dan fleksibilitas. Pancasila berakar dari nilai moral, budaya, dan sejarah
bangsa Indonesia sejak dahulu. Dan nilai-nilai itu bukan diciptakan melainkan ditemukan
dan diambil dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Sehingga, bukan hanya berperan sebagai
pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai identitas bangsa kita sebagai
bangsa yang merdeka dan Bersatu.

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi yang fleksibel, dimana nilai-nilai
dasarnya dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, bahkan dapat
menjadi sumber semangat nasionalisme bagi generasi muda bangsa. Keterbukaan ideologi
Pancasila bukan berarti siapa saja bisa mengubah nilai-nilai fundamental yang terkandung di
dalamnya, tetapi Pancasila dapat mengunjukkan nilai-nilainya secara lebih konkret, sehingga
dapat memecahkan permasalah bangsa yang akan terus berkembang seiring berkembangnya
zaman. Meskipun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila memiliki batasan, sebagai
berikut :

1. Ideologi Pancasila tidak boleh dibaurkan dengan ideologi lainnya, seperti ideologi
marxisme, lenninisme, dan komunisme.
2. Penciptaan norma-norma baru yang berkaitan dengan ideologi Pancasila harus
melalui consensus.

3. Adanya larangan terhadap munculnya pandangan ekstrim yang dapat mengganggu


ketentraman dan stabilitas masyarakat.

2.3 Masa Depan Ideologi Pancasila di Indonesia

Ideologi Pancasila sebagai suatu sistem pemikiran (System of Thought) merupakan suatu
pemikiran terbuka. Dimana meski zaman terus berkembang dan berubah, nilai-nilai Pancasila
akan tetap fleksibel dan dinamis mengikutinya. Pancasila sebagai ideologi negara akan
berkembang mengikuti zaman dan berperan sebagai tameng atau penyaring nilai-nilai yang
masuk ke tubuh bangsa Indonesia yang tidak sesuai dengan sila-sila Pancasila. Dengan demikian,
di masa depan, nilai-nilai Pancasila akan tetap relatif dan universal.
Pancasila dapat memberi harapan dan motivasi bangsa Indonesia untuk berupaya
mewujudkan apa yang bangsa kita cita-citakan. Visi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia menuju terwujudnya tujuan bangsa adalah hidup yang berketuhanan,
berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan.
Di masa ini, nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme mulai memudar dari jiwa-jiwa generasi
muda bangsa disebabkan oleh infiltrasi nilai-nilai dari luar yang minim penyaringan. Pancasila
yang bukan sekedar “doktrin” namun nilai luhur yang bersifat nyata dan reformatif, haruslah
dapat menjadi pandangan hidup bangsa, terutama generasi muda, agar meski diikuti oleh
perkembangan zaman yang semakin cepat, mereka tetap dapat membentengi diri dari nilai-nilai
dan budaya yang tidak tepat dengan ideologi Pancasila.
Nilai-nilai ideologi Pancasila tidak hanya berlaku bagi generasi muda Indonesia saja, tetapi
juga bagi para penyelenggara negara, pemimpin, dan politikus. Terjadinya Gerakan reformasi di
Indonesia merupakan bukti bahwa Pancasila akan berperan sebagai arah dan kompas bagi
penyelenggara negara agar tidak akan terjadi suatu penyimpangan dan penyalahgunaan tanggung
jawabnya sebagai wadah aspirasi rakyat Indonesia. Gerakan reformasi terjadi dengan tujuan
untuk mengembalikan bangsa kita kepada dasar nilai-nilai Pancasila yang telah dicita-citakan
bangsa. Jika penyelenggara negara berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, maka praktik
korupsi dan penyalahgunaan jabatan yang dapat merugikan rakyat tidak akan terjadi .
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kumpulan gagasan dan ide yang sistematis yang dijadikan pendoman bagi suatu kelompok
atau sebuah bangsa sebagai dasar yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan
agama. Nilai-nilai yang terkandung di dalam suatu ideologi bersumber dari nilai moral, budaya,
dan sejarah suatu kelompok.

Ideologi sebagai sebuah sistem pemikiran terbagi menjadi dua, yaitu ideologi terbuka dan
ideologi tertutup. Ideologi terbuka adalah ideologi yang bersifat tidak mutlak dan dapat berubah
mengikuti perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya. Sedangkan ideologi
tertutup merupakan ideologi yang telah mutlak dan diciptakan untuk dipatuhi oleh suatu
kelompok atau bangsa yang menentukan tujuan-tujuan serta norma-norma politik dan sosial dari
kelompok itu.

Pancasila sebagai ideologi termasuk ke dalam ideologi terbuka karena memenuhi tiga
dimensi ideologi terbuka, yaitu realitas, idealis, dan fleksibilitas. Yang artinya sebagai sebuah
ideologi Pancasila bersifat mutlak namun nilai-nilainya dapat berinteraksi dan berbaur dengan
perkembangan zaman karena nilainya yang bersifat nyata serta mengandung motivasi yang kuat,
sehingga bangsa Indonesia dapat bertahan menghadapi tantangan perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA. Diakses pada 31 Maret 2022,
dari
https://repository.unikom.ac.id/46827/1/Pancasila%20Sebagai%20Ideologi%20Negara%20dan
%20Globalisasi.pdf

RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA REFORMASI.


Diakses pada 31 Maret 2022, dari

https://ojs.unm.ac.id/jo/article/download/2958/1608

Anda mungkin juga menyukai