Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Disusun oleh :

DIAN SAPUTRA
NIM : D0322024

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS TUNAS
PEMBANGUNAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan
karunianya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang individu dan keluarga. Yang
insya allah tepat pada
waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak dosen mata pelajaran kuliah
Pendidikan Pancasila yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan
dari beliau,
mungkin penulistidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format yang telah ditentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkankritik dan saran pembacademikesempurnaan makalahuntuk kedepannya.
Mudah-
mudahan makalah inibermanfaat bagi peneliti dan pembacanya.

Sragen, 24 November 2023

2 | Pendidikan Pancasila
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................


Daftar isi............................................................................................................................
Bab I PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. 1.1. Latar Belakang ..................................................................................................
B. 1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................................
C. 1.3. Tujuan Makalah...................................................................................................
Bab II PEMBAHASAN .....................................................................................................
A 2.1 Asal mula Ideologi Pancasila.............................................................................
B. 2.2. Bangsa Indonesia Berideologi Pancasila Dalam “Tri Prakara”........................
C. 2.3. Makna Ideologi Bagi Bangsa dan Negara Indonesia.........................................
D. 2.4. Ideologi Terbuka dan Tertutup..........................................................................
E. 2.5. Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi..............................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
A. 3.1. Kesimpulan .......................................................................................................
B. 3.2. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

3 | Pendidikan Pancasila
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam kehidupan berbangsa dan Negara sudah sepatutnya sebuah Negara memiliki
ideologi atau refleksi dari manusia untuk mengadakan interaksi dalam kehidupannya. Agar
suatu Negara tahu dan paham ingin dibawa kemana Negara nya dalam menjalani kehidupan,
dengan kata lain ideologi digunakan sebagai arah dan tujuan suatu Negara. Karena tanpa
adanya ideologi sebuah Negara bisa diibaratkan seabagai sebuah kapal laut yang tidak
memiliki kompas yang pada akhirnya tidak memiliki arah yang ingin dituju ataupun dicapai.
Dan ideologi merupakan pokok dasar terbentuknya suatu Negara. Jadi ideologi suatu Negara
tidak bisa diubah begitu saja dengan seenaknya saja, karena ideologi yang sudah disepakati
oleh para pahlawan sudah pasti dibuat dengan pertimbangan yang matang demi terbentuknya
Negara yang aman dan nyaman untuk ditempati. Dari sinilah kita sepatutnya memahami dan
mengamalkan ideologi Negara kita, karena dengan ideologi yang kita milikilah kita memiliki
cirri tersendiri dari Negara lain. Meski dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang
pesat, diharapkan kita para generasi penerus bangsa tetap berpegang teguh pada ideology
Negara kita. Kita boleh mempelajari ideologi yang dimiliki oleh Negara lain, tapi kita jangan
sampai melupakan ideologi Negara kita sendiri, yang mana itu merupakan identitas dari diri
dan juga Negara kita. Jadi ideologi Negara lain yang kita pelajari tadi jangan kita terapkan
dinegera kita, karena kita sudah mempunyai ideologi yang harus dipahami, dilaksanakan dan
dipertahankan keberadaannya yaitu ideologi pancasila.
B. Rumusan Masalah
1.Asal Mula Ideologi Pancasila.
2. Asas yang membentuk idiologi pancasila.
3.Makna Ideologi Bagi Bangsa Dan Negara Indonesia.
4.Idiologi terbuka dan tertutup, serta pancasila sebagai idiologi terbuka.
5.Hubungan antara filsafat dan idiologi.

C. Tujuan Makalah
Makalah ini di susun agar para pembaca bisa mengetahui tentang pentingnya
Pancasila sebagai ideologi dalam membangun kesejahteraan bangsa dan negara
dengan adanya makalah ini dapat di harapkan kepada para pembaca untuk
mengaplikasikannya ke dalam kehidupan berbangsadan bernegarayangbaik, menjadi
pengetahuanyangumumbagikita sebagai warga negara bangsa Indonesia dan sebagai
satu syarat untuk mendapatkan nilai
Tugas Pendidikan Pancasila.

4 | Pendidikan Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN

Asal Mula Ideologi Pancasila

Secara kausalitas asal mula pancasila dibedakan menjadi dua yaitu asal mula
secara langsung dan tidak langsung :

1).Secara langsung Dapat berupa

(a) Asal Mula Bahan (Kausa Materialis) Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
terbentuk dari nilai – nilai pancasila. Dapat berupa nilai budaya, adat istiadat dan
religious.

(b) Asal Mula Bentuk (Kausa Formalis) Disini tentang perumusan pancasila,
darimana pancasila terbentuk, bagaimana pancasila terbentuk dan oleh siapa pancasila
dibentuk. Yang termuat pada alinea terakhir pembukaan UUD 1945. Dimana Ir.Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI merumuskan pancasila.

(c) Asal Mula Karya (Kausa Efficient) Dari pancasila yang merupakan calon
ideologi dan pada akhirnya benar-benar menjadi dasar Negara. Dengan melewati
berbagai sidang dengan BPUPKI dan panitia Sembilan.

(d) Asal Mula Tujuan (Kausa Finalis) Tujuan dibentuknya ideologi pancasila
yang nantinya akan menjadi visi dan misi yang ingin dituju oleh bangsa dari suatu
Negara.

2) Secara Tidak Langsung Yang dimaksud asal mula tidak langsung adalah asal
mula sebelum proklamasi kemerdekaan. Misalnya adalah nilai – nilai budaya, adat
istiadat, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan yang sudah dijadikan
pedoman untuk memecahkan problema dalam kehidupan sehari – hari.

6 | Pendidikan Pancasila
2.2 Bangsa Indonesia Beridiologi Pancasila Dalam “Tri Prakara”.

Berdasarkan nilai – nilai yang membentuk pancasila maka bangsa Indonesia ber-
Pancasila dalam tiga asas atau “Tri Prakara” yang rinciannya sebagai berikut:
[Notonagoro,1975: 16,17]

I. Bahwa unsur – unsur pancasila sebelum disahkan secara yuridis sudah memiliki
unsur – unsur berupa asas adat – istiadat dan kebudayaan dalam arti luas(Pancasila Asas
Kebudayaan).
II. Demikian dengan unsur agama yang telah ada dalam kehidupan sehari - hari bangsa
Indonesia, nilai – nilai relgius(Pancasila Asas Religius).
III. Dari berbagai unsur yang ada tadi diolahlah rumusan tentang idiologi bangsa
Indonesia oleh BPUPKI dan panitia Sembilan yang akhirnya disahkan oleh PPKI sebagai
Dasar Filsafat Negara Indonesia yang terwujud sebagai pancasila(Pancasila Asas
Kenegaraan)

2.3 Makna Ideologi bagi bangsa dan Negara Indonesia.


Ideologi berasal dari kata Yunani idein yang berarti melihat, atau idea yang berarti
raut muka, perawakan, gagasan, buah pikiran, dan kata logia yang berarti ajaran. Dengan
demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des
ideas [AL Marsudi, 2001 : 57]. Sedangkan menurut Puspowardoyo (1992) menyebutkan
bahwa ideology dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai yang secara
keseluruhan menjadi landasan bagi sesorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya
dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk megolahnya. Pengertian ideologi
secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat
sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbgai bidang kehidupan,
seperti :
a. Bidang politik, termasuk bidang hokum, pertahanan dan keamanan.
b. Bidang social.
c. Bidang kebudayaan.
d. Bidang keagamaan

6 | Pendidikan Pancasila
Idiologi Negara dalam arti cita – cita Negara memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

a. Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.

b. Mewujudkan satu asas kerohanian pandangan dunia, pandangan hidup yang harus
dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi penerus bangsa,
diperjuangkan, dan dipertahankan.

Jadi pancasila sebagai idiologi bangsa dan Negara Indonesia, pancasila pada hakikatnya
merupakan suatu hasil penuangan atau pemikiran sesorang atau sekelompok orang. Pancasila
diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia.

2.4 Ideologi Terbuka dan Tertutup.

Idiologi terbuka merupakan system pemikiran terbuka yang mana nilai – nilai yang
dijadikan dasar sebagai pembentukan sebuah Negara tidak dipaksakan dari luar, melainkan
digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
Yang dimaksud kekayaan rohani disini adalah nilai religious, sedang moral dan budaya
merupakan nilai adat istiadat dan kebiasaan baik. Oleh karena itu, idiologi terbuka adalah
milik seluruh rakyat dan masyarakat akan menemukan “dirinya”,”kepribadian” didalam
idiologi tersebut. Sedangkan Idiologi tertutup merupakan system pemikiran tertutup yang
mana idiologi bukan cita – cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan merupakan
cita – cita suatu kelompok orang yang mendasari suatu program untuk merubah dan
membaharui masyarakat.

Pancasila sebagai idiologi yang terbuka karena nilai – nilai yang terkandung dalam
pancasila sebelumnya merupakan pemikiran dari masyarakat. Pancasila dapat diperbaiki jika
peraturan yang berasal dari pancasila tidak sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi tanpa
menghilangkan nilai pokok yang terkandung didalamnya. Pancasila juga bersifat dinamis
bahwa penggunaan pancasila sebagai idiologi tidak hanya tepat saat zaman dahulu tapi juga
sekarang dan dimasa yang akan datang, dalam artian pancasila itu fleksibel untuk digunakan.
Jadi pancasila tidak ketinggalan zaman karena bisa mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta aspirasi rakyat. Berdasar pengertian Pancasila sebagai
idiologi terbuka terkandung nilai – nilai sebagai berikut:

9 | Pendidikan Pancasila
A. Nilai Dasar, yaitu kelima sila Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, merupakan nilai dasar dan terletak pada kelangsungan hidup
Negara, sehingga mengubah pembukaan nilai dasar idiologi pancasila sama halnya
dengan ingin membubarkan Negara Indonesia

B. Nilai Instrumental, merupakan penjabaran dari nilai – nilai dasar idiologi pancasila
yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat misalnya Undang – undang otonomi
daerah yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat.

C. Nilai Praktis, yaitu penjabaran atau pengaplikasian dari nilai instrumental dalam
kehidupan sehari - hari setiap indiviu, misalnya seorang mahasiswa yang tidak hanya
rajin belajar tapi juga rajin beribadah, menghargai sesama teman, melakukan
musyawarah jika ada masalah didalam kelas dan sebagainya. diambil dari nilai-nilai
luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia.

Menurut Moerdiono [BP7 Pusat, 1992: 399] menyebutkan beberapa faktor yang mendorong
pemikiran pancasila sebagai idiologi terbuka :

1. Dalam proses pembangunan nasional berencana, dinamika masyarakat kita berkembang


pesat. Dan tidak semua dinamika dapat diselesaikan dengan pemikiran idiologi lama, dan
disini pancasila dapat dikembangkan menjadi pemikiran yang baru dan dapat digunakan
untuk menyelesaikan suatu dinamika tanpa menghilangkan nilai dasarnya.

2. Pancasila sebagai idiologi yang membuat Negara Indonesia tetap bertahan sampai
sekarang membuktikan bahwa pancasila memiliki sifat terbuka.

3. Pancasila tidak kaku yang artinya pancasila dapat digunakan sebagai acuan bersama saat
muncul perbedaan, karena pada dasarnya negara kita terbentuk dari banykanya perbedaan
yang disatukan sehingga terbentuklah Republik Indonesia.

4. Tekad kita untuk menjadikan Pancasila sebagai satu – satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Menurut Alfian [BP7 Pusat,1991: 192] mengemukakan bahwa kekuatan ideologi tergantung
pada tiga kualitas dimensi: •

9 | Pendidikan Pancasila
1. Dimensi Realita, Yaitu bahwa nilai – nilai dasar yang ada dalam idiologi tersebut benar
benar ada dalam kehidupan masyarakat, bukan sekedar gambaran atau imajinasi.

2. Dimensi Idealisme, yaitu bahwa dalam suatu idiologi ada hal – hal yang ingin dicapai, dan
diterapkan dengan dalam kegiatan sehari – hari agar terwujud.

3. Dimensi fleksibilitas/ dimensi pengembangan, yaitu bahwa idiologi ini memiliki


kemampuan untuk mengikuti perkembangan perubahan situasi dan kondisi, dari waktu ke
waktu,. Agar muncul pemikiran – pemikiran baru yang relevan dengan idiologi ini tanpa
menghilangkan nilai dasar atau jati diri dari idiologi tersebut.

2.5 Hubungan Antara Idiologi dan Filsafat.

Secara etimologis istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani Phielin yang artinya
“cinta” dan “sophos” yang artinya “hikmah” atau kebijaksanaan atau “wisdom” [Nasution,
1973]. Jadi secara harfiah istilah “filsafat” mengandung makna cinta kebijksanaan.
Sedangkan Idiologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science
des ideas [AL Marsudi, 2001 : 57]. Jadi filsafat itu muncul terlebih dahulu sebelum idiologi,
filsafat merupakan nilai yang kebenarannya sudah diyakini dan akhirnya dijadikan sebagai
idiologi atau dasar dari sebuah sistem untuk melaksanakan atau membawa sebuah Negara.
Agar sebuah Negara memiliki tujuan yang ingin dicapai (idiologi) dan berdasarkan nilai –
nilai yang baik (filsafat).

9 | Pendidikan Pancasila
11 | Pendidikan Pancasila
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pentingnya idiologi bagi sebuah Negara saat sebuah Negara dibentuk dan dijalankan
agar mempunyai arah dan tujuan yang akan dicapai. Dan Negara tersebut nyaman dan layak
untuk didiami karena mampu memakmurkan bagsanya. Dimana idiologi yang digunakan
mengandung hal – hal yang bertujuan baik untuk bangsa negaranya. Begitu pula Idiologi
Pancasila Negara kita yang mewakili apa yang kita inginkan ada dan tercapai dinegara kita.
Maka dari itu kita wajib menjaga keabsahannya dan memahami serta mengamalkan dalam
kehidupan sehari – hari. Sehingga benar –benar menjadi suatu landasan yang dilaksanakan
bukan sesuatu yang hanya dijadikan sebagai wacana

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Apabila ada kritik dan saran yang membangun kami akan dengan senang hati menerimanya,
demi kebaikan makalah kami berikutnya. Dan apabila ada salah kata atau penulisan kami
mohon maaf.

12 | Pendidikan Pancasila
DAFTAR PUSTAKA

Noor Syam, Muhammad.2000. Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia. Malang :


Lboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang.

M. Setiadi, Elly. 2005. Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.

Parji.2010.Pendidikan Kewarganegaraan, Madiun : LE-Swastika Press. Pryo, Parji, dkk. 2015.


Pendidikan Pancasila Untuk Kalangan Sendiri. Madiun. Winarno, Dwi. 2006. Paradigma Baru
Pendidikan Kewargaan. Jakarta: Bumi Aksara

13 | Pendidikan Pancasila

Anda mungkin juga menyukai