Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATA KULIAH PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Dosen Pengampu:
Dr. RABIATUL ADAWIYAH, M. Pd

Disusun Oleh KELOMPOK 2


AYU DIAN PERWITA (P07124223005R)
NURUL HIKMAH (P07124223025R)
RINA AGUSTINI (P07124223031R)
SRI RAHAYU (P07124223034R)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pancasila yaitu tentang
Pancasila sebagai ideologi. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah
SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Ucapan terimakasih tidak lupa kami hnaturkan kepada dosen dan teman-teman
yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami meyadari didalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki, baik dari segi tata Bahasa maupun dalam penulisan.
Oleh karena itu kami memnita maaf atas ketidaksempurnaannya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat karya
tulis ini. Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan
manfaat untuk diri kami sendiri, teman-teman serta orang lain.

Martapura, 3 September 2023


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I 1. PENDAHULUAN .................................................................................................................
1. Latar Belakang.............................................................................................................
2. Tujuan ........................................................................................................................
BAB II 2. ISI....................................................................................................................................
A. Pengertian Ideologi
B. Fungsi Ideologi
C. Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Negara
D. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara....................................................................
E. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara
BAB III 3.PENUTUP ........................................................................................................................
A. KESIMPULAN..............................................................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai


penting. Di antaranya Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan
Keadilan. Nilai tersebut bersifat mono pluralis atau satu kesatuan utuh. Selain
menjadi dasar negara, Pancasila juga turut dijadikan ideologi bangsa. Kelima sila
tersebut dipakai sebagai acuan masyarakat Tanah Air untuk bertingkah laku
dalam kehidupan sehari-hari.
Mengutip buku Memahami Pancasila yang ditulis oleh Fais Yonas Bo'a
dan Sri Handayani RW (2019), Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu
panca yang artinya lima dan syila yang berarti dasar.
Jika diartikan secara keseluruhan, Pancasila berarti batu sendi yang
lima, berdasarkan lima, atau lima dasar. Pancasila pertama kali diperkenalkan
oleh Soekarno pada Sidang Pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI) 1 Juni 1945.
Berikut adalah bunyi Pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila memiliki dua kepentingan, antara lain adalah:
1. Pedoman Kehidupan
Pancasila diharapkan mampu menjadi pedoman masyarakat dalam menjalani
kehidupannya. Mulai dari berkeluarga, bermasyarakat, hingga berbangsa.
2. Dasar Negara
Pancasila diharapkan dapat menjadi dasar negara bangsa Indonesia. Segala
tatanan kenegaraan dalam hukum, politik, ekonomi, ataupun sosial masyarakat
harus mengacu pada Pancasila.
B. Tujuan
BAB II

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

A. PENGERTIAN IDEOLOGI

Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2 kata, idea dan
logos. Idea berarti ide, gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti
hasil pemikiran. Jadi berdasarkan bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu
kajian asal mula, juga hakikat buah pikir atau gagasan.
Ideologi juga disebut a system of ideas yang akan mengatur seluruh hasil
pemikiran tentang kehidupan, lalu melengkapinya dengan berbagai sarana juga
kebijakan serta strategi, dimana tujuan yang ingin dicapai disesuaikan dengan
kenyataan nilai-nilai yang ada dalam filsafat yang menjadi sumbernya.
Berarti, dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan hasil pemikiran yang
isinya mencakup nilai-nilai tertentu demi mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Ideologi disebut juga sebagai identitas dari sebuah negara. Karena ideologi
sebenarnya memiliki fungsi yang sangat penting untuk sebuah negara, dimana
ideologi digunakan sebagai sebuah hal yang memperkuat identitas sebuah
masyarakat negara.

B. FUNGSI IDEOLOGI
Seperti halnya kartu identitas yang umumnya dimiliki setiap orang sebagai
tanda pengenal, ideologi juga dapat digunakan sebagai tanda pengenal dari sebuah
bangsa. Selain itu, ideologi memiliki fungsi lainnya, yaitu fungsi kognitif dan orientasi
dasar.
Sebagai fungsi kognitif berarti ideologi dapat dijadikan sebuah landasan bagi
suatu bangsa dalam berkehidupan dunia. Sedangkan, fungsi orientasi dasar berarti
ideologi merupakan hal yang dapat dijadikan sumber wawasan dan makna bagi
rakyat, serta dapat menjadi pembimbing bagi rakyatnya dalam mencapai tujuan.
Ideologi memiliki kedudukan yang sentral bagi setiap bangsa. Hal tersebut
disebabkan ideologi peranannya mencakup berbagai hal dan menjadi pedoman bagi
masyarakat dalam mencapai tujuannya.
Peran lain yang dimiliki ideologi adalah sebagai alat dalam pencegahan
terjadinya berbagai konflik dalam masyarakat. Tentunya hal ini dengan tujuan agar
masyarakat dapat tetap hidup dalam rasa tentram sekaligus memiliki rasa solidaritas
yang tinggi. Ideologi juga memiliki peranan sebagai pemersatu bangsa. Karena pada
dasarnya tiap bangsa di dunia ini memiliki keberagaman suku, bahasa, adat, budaya,
dan agama.

C. KEDUDUKAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA


Dalam perumusan Pancasila sebagai ideologi negara merupakan proses yang
panjang, berbagai penafsiran filosofis serta ideologis dilakukan agar mencapai nilai-
nilai yang kita kenal hingga sekarang. Buku berjudul Pancasila oleh Prof. Drs. H.
Achmad Fauzi DH.M.A akan membantu Grameds memahami lebih dalam mengenai
Pancasila sebagai ideologi nasional.
Pancasila sendiri memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan bernegara
masyarakat Indonesia, yaitu:
1. Sebagai jiwa bangsa Indonesia
2. Sebagai ciri dari pribadi bangsa Indonesia
3. Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia
4. Sebagai dasar negara
5. Sebagai sumber dari dari segala hukum
6. Sebagai perjanjian yang luhur ketika negara Indonesia didirikan
7. Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa
Kedudukan ini jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan pedoman bagi
masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas kehidupan bernegara. Oleh sebab
itu, dapat dikatakan bahwa Pancasila adalah petunjuk dalam kehidupan bernegara
bagi masyarakat. Layaknya arah yang tidak pasti dari kapal tanpa kompas, demikian
juga negara akan tanpa arah bila tidak ada Pancasila.
Selain itu, Pancasila juga memiliki nilai sejarah karena proses
pembentukannya sebagai hasil dari perjanjian para wakil golongan ketika mendirikan
negara Indonesia. Berdasarkan kedudukan dan fungsinya yang ternyata begitu
penting, maka Pancasila harus dapat dijaga keluhurannya oleh setiap warga negara.
D. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada
masyarakat Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini
dalam berbuat di kehidupan bermasyarakat serta bernegara.
Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah
sebagai aturan tentang moral. Oleh karena itu, pelaksanaannya juga harus
berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran penggunanya.
Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka
hukumannya adalah berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan
tidak berpedoman pada nilai-nilai Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada
baiknya mereka merasa malu dengan segala sikap dan tingkah lakunya yang
melanggar norma Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa perkembangan.
Seperti halnya Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan
Pancasila di era reformasi. Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi
Pancasila merupakan kumpulan gagasan yang disepakati bersama dan merupakan ciri
khas bangsa Indonesia. Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai
ideologi negara ini yang harus dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan
bernegara yang berbeda-beda suku bangsa ini.
Dengan Pancasila sebagai ideologi negara juga berperan dalam pembentukan
Undang-Undang Dasar Negara 1945. Selain itu, Pancasila juga berperan sebagai
pedoman dalam pembuatan Undang-Undang, baik itu pada tingkat daerah atau
tingkat nasional. Oleh sebab itu, dengan adanya Pancasila, maka setiap peraturan
perundang-undangan yang telah dibuat harus berdasarkan suara dari rakyat serta
cerminan dari bangsa Indonesia.
Pancasila juga digunakan agar bangsa Indonesia memiliki akar maupun dasar
yang kuat serta memiliki identitas yang jelas dan menjadi ciri khas yang
membedakannya dengan bangsa lain. Pada buku berjudul Pendidikan Pancasila dari
Ahmad Asroni, S. Fil, Dkk, Grameds akan memahami lebih dalam nilai-nilai ideologi
Pancasila yang ada.

E. FUNGSI PANCASILA
Bukan hanya perannya saja, Pancasila sebagai ideologi negara juga memiliki fungsi.
Lalu, apa saja fungsi Pancasila sebagai ideologi negara?
1. Berfungsi untuk memberikan kepada masyarakat Indonesia agar bisa
mengembangkan sekaligus memelihara identitas bangsa Indoensia.
2. Memberikan pengawasan terhadap setiap perilaku masyarakat serta bersikap kritis
terhadap berbagai macam usaha agar cita-cita bangsa yang ada di dalam Pancasila
dapat terwujud.
3. Mengarahkan seluruh bangsa Indonesia supaya bisa mencapai tujuannya terutama
yang berkaitan dengan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
4. Memelihara, memperkuat, serta menyatukan semua bangsa Indonesia agar
menjadi satu kesatuan, sehingga persatuan bangsa Indonesia tetap terus terjaga
dan mengurangi terjadinya konflik antar anggota masyarakat.
5. Berfungsi untuk dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi bangsa Indonesia, sehingga kehidupan bermasyarakat dapat dijalani denga
harmonis.
Dari beberapa fungsi Pancasila sebagai ideologi negara di atas dapat dikatakan
bahwa Pancasila memiliki fungsi utama berupa menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dan negara Indonesia.

F. MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


Dalam memahami Pancasila sebagai ideologi negara atau dasar Negara
Republik Indonesia lebih dalam, buku berjudul Pancasila dalam Makna dan
Aktualisasi oleh Ngadino Surip Dkk akan membantu Grameds dalam memiliki
pemaknaan serta pengetahuan tentang Pancasila.
Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-
cita yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan
bersama, dan menjadi sarana pemersatu bangsa.
Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita terwujudnya
kehidupan bernegara tertuang dalam ketetapan MPR tentang visi Indonesia di masa
depan, yaitu:
1. Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang tercantum
dalam UUD 1945 alinea ke4 (melimdungi segenap bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa)
2. Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020 yaitu
terwujudnya Indonesia yang religious, manusiawi, Bersatu, demokratis, adil,
Sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaran negara
3. Visi lima tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN.
Mewujudkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia, berarti sekaligus
menciptakan bangsa yang taat beragama, penuh kemanusiaan, demokratis, penuh
persatuan, adil serta sejahtera. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Pancasila
ini merupakan panduan bagi bangsa dan negara Indonesia dalam menjaga keutuhan,
persatuan, dan kesatuan Republik Indonesia.

G. SEJARAH PERKEMBANGAN IDEOLOGI DARI MASA KE MASA


1. Ideologi Pancasila Pada Zaman Orde Lama
Pada masa orde lama, Pancasila masih dalam tahap dibangun untuk dijadikan
keyakinan sekaligus ciri khas bangsa Indonesia. Presiden Soekarno yang
mengusung konsep Pancasila menyatakan meski berasal dari mitologi yang
belum jelas, tetap saja dapat membimbing masyarakat Indonesia menuju
kesejahteraan.
Pada masa ini perkembangan Pancasila dipengaruhi oleh berbagai kondisi dan
situasi di dunia yang masih dilanda kekacauan. Masa orde lama merupakan
masa pencarian bentuk Pancasila terutama pengaruhnya terhadap kehidupan
bernegara.
Dalam memahami pencetusan nilai Pancasila yang diusung Presiden Soekarno,
buku berjudul Lahirnya Pancasila: Kumpulan Pidato Bpupki (2019) akan
membantu Grameds memiliki gambaran serta pemahaman apa yang terjadi
selama proses panjang pencetusannya tersebut.
2. Ideologi Pancasila Pada Zaman Orde Baru
Pada masa ini gejolak politik di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Dimulai
dengan pecahnya peristiwa G 30 S/PKI. Kemudian peristiwa dikeluarkannya
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966. Walaupun
pemerintahan orde baru berhasil mempertahankan Pancasila sebagai ideologi
negara, pelaksanaannya pada tahun-tahun berikutnya ternyata malah keluar
dari jalur. Banyak dari kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan nilai-nilai
dalam Pancasila.
Pada masa orde baru terdapat beberapa tindakan pemerintah yang keluar dari
nilai-nilai Pancasila, antara lain seperti berikut ini:
 Kekuasaan presiden yang dilanggengkan hingga 32 tahun lamanya.
 Adanya penafsiran sepihak Pancasila lewat program p4 (pedoman
penghayatan dan pengamalan Pancasila)
 Ada penindasan terhadap gagasan atau hasil pemikiran secara sepihak,
hingga orang-orang takut mengeluarkan pendapatnya.
 Ada penindasan dalam bentuk fisik seperti yang terjadi di Timor Timur,
Aceh, Irian Jaya, dan lainnya.
 Adanya diskriminasi terhadap masyarakat non pribumi, juga kelompok yang
minoritas.
Dalam buku berjudul Menyibak Tabir Orde Baru oleh Jusuf Wanandi yang
merupakan orang dalam di lingkaran politik yang sudah bekerja dengan para
penasihan utama Presiden selama berpuluh-puluh tahun kan memberikan
gambaran mengenai segala kejadian yang terjadi selama orde baru negara
Indonesia.
3. Ideologi Pancasila Pada Masa Reformasi
Yang dimaksud reformasi adalah sebuah kegiatan menata ulang, memformat
ulang, atau menata kembali segala hal yang dianggap keluar jalur, dan
dikondisikan agar kembali pada bentuk yang sebenarnya, sesuai dengan tujuan
asalnya. Reformasi bisa juga diartikan sebagai pembaruan untuk menuju hal
yang lebih baik lagi dan sesuai dengan harapan.
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk dapat melakukan reformasi
atau pembaruan, seperti berikut ini:
 Terdapat penyimpangan.
 Harus mengacu pada sebuah struktur kerangka tertentu.
 Reformasi harus dapat mengembalikan sistem pada dasar negara demokrasi.
 Reformasi harus berupaya dilakukan untuk hal yang lebih baik.
 Reformasi harus berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, serta
menjamin persatuan bangsa.
Adapun tujuan yang dilakukannya reformasi adalah sebagai berikut ini :
 Untuk melakukan perubahan yang bertahap demi menemukan pembaruan
nilai-nilai dalam kehidupan bernegara.
 Untuk melakukan penataan terhadap seluruh struktur kenegaraan termasuk
hukum dan undang-undang yang menyimpang dari tujuan.
 Untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek kehidupan, seperti bidang
politik, ekonomi, sosial budaya, juga pertahanan keamanan.
 Meniadakan segala kegiatan dan kebiasaan dalam masyarakat yang tidak
sesuai dengan reformasi, seperti KKN, kekuasaan yang otoriter,
penyimpangan dan penyelewengan lainnya.
Inti dari pembaruan dalam reformasi adalah mempertahankan hal baik
yang telah ada di kehidupan bernegara sebelumnya, lalu mengoreksi kekurangan
yang ada sekaligus menyusun pembaruan demi menjawab menjawab tantangan
masa depan.
Pada masa ini, Pancasila yang awalnya merupakan sumber dari nilai serta acuan
kode etik bagi negera beserta aparatnya, ternyata berubah dan dijadikan alat
menghalalkan kegiatan politik di negara ini. segala kegiatan politik
mengatasnamakan Pancasila, padahal pada kenyataannya nilai-nilainya
bertentangan sama sekali.
Reformasi dilakukan di berbagai bidang dengan mengatasnamakan
Pancasila. Tapi ternyata masih tidak berpengaruh banyak terhadap kehidupan
sosial ekonomi masyarakat. Adanya globalisasi juga semakin menambah
tantangan. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara terancam tergusur.
Apalagi sekarang Pancasila mengusung ideologi yang sifatnya terbuka.
Pancasila sebagai ideologi negara mengalami berbagai perkembangan.
Pada masa orde lama Pancasila masih dalam tahap dibangun untuk dijadikan
keyakinan dan ciri khas bangsa Indonesia. Padahal kenyataannya Pancasila hanya
digunakan sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan dengan adanya jabatan
presiden seumur hidup.
Di masa orde baru, Pancasila dijadikan dasar negara beserta Undang-Undang
Dasar 1945 oleh bangsa Indonesia. Tapi ternyata Pancasila kembali hanya
digunakan sebagai alat untuk melanggengkan otorisasi kekuasaan presiden
selama 32 tahun.
Era reformasi yang diharapkan membawa pengaruh baik dan baru pada
masyarakat Indonesia juga ternyata malah melenceng dari tujuannya. Masyarakat
Indonesia diharapkan dapat kembali mengamalkan nilai-nilai luhur dari Pancasila.
Tapi kenyataannya di era reformasi kehidupan bernegara masyarakat malah
semakin jauh dari nilai-nilai tersebut.
Rakyat di negara ini mengalami pengikisan moral, terlebih lagi karena pengaruh
globalisasi. Korupsi juga dilakukan secara terang-terangan, seperti telah menjadi
bagian dari budaya di negara ini saja. Nilai-nilai dari Pancasila semakin jauh dari
pengamalannya oleh masyarakat.
Era reformasi ini terjadi setelah berakhirnya masa kekuasaan Presiden Soeharto
pada 21 Mei 1998 dan hingga saat ini belum adanya perubahan yang dijanjikan
sebelumnya, bentuk KKN masih terus berlangsung. Pada buku berjudul Reformasi
& Jatuhnya Soeharto oleh Basuki Agus Suparno ini akan memaparkan berbagai
pertarungan kepentingan politik yang mengatasnamakan reformasi.
Ideologi disini berperan sebagai pemersatu keberagaman yang ada agar
masyarakat. Tentu saja hal tersebut memiliki tujuan agar tercipta kehidupan
bernegara yang baik. Ideologi sebagai identitas bangsa Indonesia terlihat dari
ideologi Pancasila yang dimiliki. Ideologi Pancasila dirumuskan oleh Panitia
Sembilan berdasarkan pidato oleh Ir. Soekarno .
Adapun contoh Pancasila sebagai ideologi negara adalah penetapan cita-cita
negara. Berikut cita-cita negara terhadap Indonesia pada 2015-2085.
1. Sumber daya manusia Indonesia memiliki kecerdasan yang mengungguli bangsa-
bangsa lain di dunia.
2. Masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius,
dan nilai-nilai etika.
3.Indonesia menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia.
4.Masyarakat dan aparatur pemerintah Indonesia terbebas dari perilaku korupsi.
5.Terbangunnya infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia.
6.Indonesia menjadi negara yang mandiri dan paling berpengaruh di Asia.
7. Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.
Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa karena kelima sila di dalamnya
bukan merupakan hasil pemikiran seseorang atau sekelompok orang. Namun,
Pancasila diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, dan nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup Masyarakat Indonesia sebelum membentuk
negara.
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa
Indonesia yang mengandung nilai dasar dan nilai instrumental yang dapat
berinteraksi dengan perkembangan zaman dan dinamika secara internal. Ideologi
terbuka merupakan bentuk ideologi yang tidak dimutlakkan dan terlahir dari hasil
kesepakatan masyarakat.
Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa berkembang seiring dengan
perkembangan aspirasi, pemikiran, dan akselerasi dari masyarakat. Tujuannya
adalah mewujudkan cita-cita untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan
martabat kemanusiaan. Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan
aspirasi masyarakat.
Hal ini dikarenakan Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat aktual,
dinamis, dan antisipatif. Meski Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat dinamis,
namun hal itu tidak mengubah sedikitpun nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya. Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menerima dan
mengembangkan pemikiran baru dari luar dan dapat berinteraksi dengan
perkembangan/perubahan zaman.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki peran penting dalam konteks sosial,
politik, dan budaya di Indonesia. Berikut adalah beberapa peran utama Pancasila
sebagai ideologi terbuka:
1. Menjaga keberagaman dan persatuan
Pancasila sebagai ideologi terbuka mengakui dan menghormati keberagaman
masyarakat Indonesia. Dalam kerangka ini, Pancasila memainkan peran penting
dalam mempromosikan persatuan, menghormati perbedaan, dan menciptakan
kerukunan antarindividu dan kelompok. Dengan pendekatan terbuka, Pancasila
memfasilitasi dialog, pengertian, dan kerjasama antara berbagai kelompok
dalam masyarakat.
2. Fleksibilitas dan adaptabilitas
Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan nilai-nilainya untuk
berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, tantangan, dan
perkembangan sosial. Ini memungkinkan Pancasila untuk tetap relevan dan
memberikan arahan yang bermanfaat dalam menghadapi perubahan dan
transformasi sosial yang terjadi.
3. Sebagai landasan kebijakan publik
Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat digunakan sebagai landasan untuk
merumuskan kebijakan publik yang inklusif dan berkeadilan. Nilai-nilai Pancasila,
seperti keadilan sosial, demokrasi, dan kemanusiaan yang adil, dapat
diintegrasikan ke dalam kebijakan dan program pemerintah untuk memastikan
pemerataan kesempatan, peningkatan kesejahteraan sosial, dan perlindungan
hak asasi manusia.
4. Pedoman dalam pengambilan keputusan
Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan panduan dan kerangka kerja
dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, dan
sosial. Dalam konteks ini, Pancasila dapat membantu mempromosikan
keputusan yang berpihak pada kepentingan publik, menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan, dan memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembuatan
keputusan.
5. Sumber inspirasi dan motivasi
Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi
bagi individu dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama. Nilai-nilai
Pancasila, seperti persatuan, keadilan, dan kebhinekaan, dapat memotivasi
individu untuk bekerja sama, membangun kerjasama, dan mengatasi perbedaan
untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan bersama.
6. Pendidikan dan pembelajaran
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki peran penting dalam pendidikan dan
pembelajaran. Konsep ini memungkinkan siswa dan masyarakat untuk
mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila dengan cara yang terbuka dan
inklusif. Melalui pendidikan, Pancasila dapat menjadi landasan moral dan etika
dalam membentuk generasi yang bertanggung jawab, demokratis, dan
berkeadilan.
Melalui peran-peran ini, Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menjadi
pondasi yang kuat bagi pembangunan sosial, politik, dan budaya yang inklusif dan
berkelanjutan di Indonesia.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia


seharusnya dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun arus
globalisasi masuk ke negara ini sangat kencang, seharusnya Pancasila bisa menjadi
filternya. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap sila Pancasila harus dapat
menjadi penyaring bagi kebudayaan asing yang mencoba masuk.
2. Pancasila sebagai pandangan negara sebenarnya adalah wujud dari nilai-nilai
kebudayaan milik bangsa Indonesia yang kebenarannya diyakini. Ideologi
Pancasila berasal dari kebiasaan masyarakat dari zaman dahulu. Nilai-nilai
Pancasila ini tumbuh dan berkembang dari masa ke masa. Itulah sebabnya bangsa
Indonesia sudah seharusnya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya, karena Pancasila adalah cerminan kepribadian bangsa.
3. Pancasila sebagai ideologi negara telah melewati beberapa fase perkembangan.
Walaupun dipertahankan, Pancasila beberapa kali mengalami penyelewengan
dalam praktiknya. Namun akar nilai-nilai Pancasila terlalu kuat sehingga masih
dapat bertahan hingga kini. Pancasila sebagai pedoman hidup akan tetap menjadi
acuan masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara.
4. Nah, itulah penjelasan tentang pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang
memiliki pemaknaan tersendiri bagi generasi bangsa. Ideologi pancasila memiliki
perjalanan sejarah mulai dari awal terbentuknya negara Indonesia bahkan hingga
saat ini masih menjadi ideologi negara yang pokok dalam bangsa ini. Itulah
sebabnya sebagai generasi bangsa kita perlu mengetahui dan memahami tentang
konsep pancasila sebagai ideologi negara ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230529140728-569-955302/mengenal-
pancasila-sebagai-ideologi-negara-indonesia.

Anda mungkin juga menyukai