Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH PANCASILA

“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ATAU NEGARA”

DOSEN PEMBIMBING:
Muhellis Anshory, S.H., M.H.
DISUSUN OLEH:

Iip Suwaibah (33112201007)

POLITEKNIK NEGERI MADURA


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRI INDUSTRI/IIIA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai Ideologi.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini
dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan
kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan
semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Sampang, 18 oktober 2023

Penulis

i|Pa ge
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1
1.3 Pentingnya Penulisan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Ideologi .......................................................................................................... 3
2.2 Macam-macam Ideologi ................................................................................................... 4
2.3 Unsur-unsur Ideologi........................................................................................................ 6
2.4 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa .................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8
Kesimpulan............................................................................................................................. 8
Saran ....................................................................................................................................... 8

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar yang kita
kenal dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan merupakan dasar atau ide atau citacita
negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju.Presiden dalam memimpin bangsa
Indonesia dia tidak bisa mengandal visi dan misinya sendiri untuk mencapai cita-cita bangsa,
oleh karena itu harus memiliki suatu dasar atau landasan yang dapat dijadikan sebagai patokan.
Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila, pancasila bukan Ideologi negara bagi sebagian
atau daerah-daerah tertentu saja tetapi menyuluruh, terkadang perbedaan pendapat dalam
mengartikan dasar negara maka terjadilah pertikaian.
Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia tak ada yang
mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa dapat
dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang
sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan langsung dengan seluruh
komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia.

Sebagai dasar negara republi indonesia (way of life), pancasila nilainilainya telah dimiliki
oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat –
istiadat dan religiusitas yang diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa
indonesia melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup. Tindak –
tanduk sert perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin dalam nilainilai
pancasila. Untuk itu, pendiri republik indonesia berusaha merumuskan nilainilai luhur itu
kedalam sebuah ideologi bernama pancasila.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep Pancasila sebagai dasar filosofis
dan ideologi negara Indonesia.
2. Untuk menjelaskan pentingnya Pancasila dalam membentuk masyarakat Indonesia,
termasuk aspek politik, sosial, dan budayanya
3. Menganalisis peran Pancasila dalam pembangunan bangsa dan pemerintahan di
Indonesia.
4. Mengkaji sifat dinamis Pancasila sebagai ideologi terbuka yang dapat disesuaikan
dengan perubahan kebutuhan masyarakat Indonesia.
5. Mengkaji tantangan dan peluang dalam mengimplementasikan Pancasila sebagai
ideologi pemandu bangsa Indonesia.
1.3 Pentingnya Penulisan
Penulisan makalah tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia penting untuk
dilakukan karena beberapa alasan, antara lain:
1. Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep Pancasila
sebagai dasar filosofis dan ideologi negara Indonesia.

1|Pa ge
2. Untuk menjelaskan pentingnya Pancasila dalam membentuk masyarakat Indonesia,
termasuk aspek politik, sosial, dan budayanya.
3. Menganalisis peran Pancasila dalam pembangunan bangsa dan pemerintahan di
Indonesia.
4. Mengkaji sifat dinamis Pancasila sebagai ideologi terbuka yang dapat disesuaikan
dengan perubahan kebutuhan masyarakat Indonesia.
5. Mengkaji tantangan dan peluang dalam mengimplementasikan Pancasila sebagai
ideologi pemandu bangsa Indonesia.
6. Membandingkan dan mempertentangkan Pancasila dengan ideologi-ideologi lain yang
ada di dunia.
7. Mempromosikan pentingnya Pancasila sebagai pemersatu yang dapat menyatukan
berbagai suku dan budaya di Indonesia.
8. Memberikan kontribusi pada wacana yang sedang berlangsung tentang perkembangan
dan evolusi Pancasila sebagai ideologi yang dapat memandu masa depan Indonesia.
Secara keseluruhan, menulis makalah tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia penting untuk mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai dan
prinsip-prinsip yang memandu proses pemerintahan dan pengambilan keputusan di Indonesia.
Makalah ini juga dapat berkontribusi pada wacana yang sedang berlangsung mengenai
perkembangan dan evolusi Pancasila sebagai ideologi terbuka yang dapat beradaptasi dengan
perubahan kebutuhan masyarakat Indonesia.

2|Pa ge
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ideologi
Pengertian Ideologi menurut beberapa ahli adalah debagai berikut, Pengertian Ideologi-
Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut
muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran. Dengan demikian
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas (AL-
Marsudi, 2001:57).
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek
pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk
memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar
dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group
of ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies often applied
to a systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan
untuk sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial
yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang
dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
Pengertian Ideologi menurut Ibnu Sina adalah Mabda’ secaraetimologisadalah mashdar
mimi dari kata bada’ayabdau bad’an wa mabda’an yang berarti permulaan. Secara terminologis
berarti pemikiran mendasar yang dibangun diatas pemikiran- pemikiran (cabang )[dalam Al-
Mausu’ah al-Falsafiyah, entry al-Mabda’]. Al- Mabda’(ideologi) : pemikiran mendasar (fikrah
raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al- asasiyah) tingkah laku. Dari segi logika al-mabda’
adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan. Secara garis besar dapat disimpulkan
bahwa Ideologi(mabda’) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang
kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta,
metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang
lain dan metode untuk menyebarkannya.
Sehingga dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber dari konsepsi
Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai Ideologi dengan
padanan dari arti kata Mabda’ dalam konteks bahasa arab. Apabila kita telusuri seluruh dunia
ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga ideologi (mabda’). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme
termasuk Komunisme, dan Islam. Untuk saat ini dua mabda pertama, masing-masing diemban
oleh satu atau beberapa negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak
diemban oleh satu negarapun,melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat.
Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia. Sumber konsepsi ideologi
kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan akal manusia, sedangkan Islam berasal dari
wahyu Allah SWT (hukum syara’). Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam
Kitab-nya "Najat", dia berkata:"Nabi dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih
dibutuhkan bagi kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan
kesempurnaan eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya,
atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan ras manusia,

3|Pa ge
namun tidak perlu sekali." Al - Marsudi Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan
buah pikiran atau science des ideas.
Puspowardoyo Menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek
pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk
memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar
dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Harol H. Titus Ideologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita
mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan
bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau
lapisan masyarakat. Ali Syariati Mendefenisikan ideologi sebagai “keyakinan-keyakinan dan
gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu klas sosial, suatu bangsa atau satu
ras tertentu Destutt de Tracy Mengartikan ideology sebagai “Science of ideas”, dimana
didalamnya ideologi dijabarkan sebagai jumlah program yang diharapkan membawa
perubahan institusional dalam suatu masyarakat. Kirdi Dipoyudo Ideologi sebagai suatu
kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan
kehidupanya baik individual maupun sosial, termasuk kehidupan Negara. Sastra Pratedja
Ideologi sebagai suatu kompleks gagasan atau pemikiran yang beerorientasi pada tindakan
yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
2.2 Macam-macam Ideologi
Berikut macam-macam ideologi yang ada di dunia:
1. Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan pribadi atas alat-
alat produksi dan operasinya untuk keuntungan. Ciri-ciri utama kapitalisme meliputi akumulasi
modal, pasar kompetitif, sistem harga, kepemilikan pribadi dan pengakuan hak milik,
pertukaran sukarela dan kerja upahan. Dalam ekonomi pasar kapitalis, pengambilan keputusan
dan investasi ditentukan oleh pemilik kekayaan. Sedangkan harga dan distribusi barang dan
jasa ditentukan oleh ekonomi pasar dalam persaingan barang dan jasa. Ekonomi pasar telah
ada di bawah berbagai bentuk pemerintahan, waktu, tempat, dan budaya yang berbeda.
Masyarakat kapitalis modern berkembang di Eropa Barat dalam proses yang mengarah pada
Revolusi Industri. Sistem kapitalis sejak itu menjadi dominan di dunia Barat. ideologi
kapitalisme ini menyebar dengan cepat. Pertumbuhan ekonomi adalah kecenderungan
karakteristik dari ekonomi kapitalis.
2. Liberalisme
Liberalisme adalah filosofi politik dan moral yang didasarkan pada kebebasan,
persetujuan dari yang diperintah dan persamaan di depan hukum. Liberal mendukung beragam
pandangan tergantung pada pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip ini, tetapi mereka
umumnya mendukung hak-hak individu termasuk hak-hak sipil dan hak asasi manusia,
demokrasi, sekularisme, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragama dan
ekonomi pasar. Liberalisme menjadi gerakan yang berbeda di Zaman Pencerahan, ketika
menjadi populer di kalangan filsuf dan ekonom Barat. Liberalisme berusaha menggantikan
norma-norma atau hak istimewa turun-temurun, agama negara, monarki absolut, hak ilahi raja

4|Pa ge
dan konservatisme tradisional dengan demokrasi perwakilan dan supremasi hukum.
Liberalisme juga menjadi alat untuk mengakhiri kebijakan merkantilis, monopoli kerajaan dan
hambatan perdagangan lainnya.
3. Komunisme
Komunisme adalah ideologi dan gerakan filosofis, sosial, politik, dan ekonomi yang
tujuannya adalah pembentukan masyarakat komunis, yaitu tatanan sosial ekonomi yang
terstruktur di atas gagasan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi dan tidak adanya kelas
sosial, uang, dan negara. Komunisme adalah bentuk sosialisme yang spesifik, namun berbeda.
Ideologi komunis modern mulai berkembang selama Revolusi Prancis. “Manifesto Komunis”
karya Karl Marx dan Friedrich Engels, diterbitkan pada tahun 1848. Pamflet itu menolak
prinsip Kristen dari filosofi komunis sebelumnya. Manifesto Komunis menyajikan Revolusi
Perancis sebagai titik balik sejarah utama ketika orang-orang borjuis menjungkirbalikkan
struktur kekuasaan feodal dan mengantarkan era kapitalis modern.
4. Sosialisme
Sosialisme adalah sistem ekonomi dan politik kerakyatan yang didasarkan pada
kepemilikan publik. Sosialisme juga dikenal sebagai kepemilikan kolektif atau bersama atas
alat-alat produksi. Sarana tersebut meliputi mesin, peralatan, dan pabrik yang digunakan untuk
memproduksi barang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia secara langsung.
Komunisme dan sosialisme adalah istilah umum yang mengacu pada dua aliran pemikiran
ekonomi sayap kiri. Kedua ideologi ini menentang kapitalisme. Dalam sistem sosialis murni,
semua keputusan produksi dan distribusi yang sah dibuat oleh pemerintah, dan individu
bergantung pada negara untuk segala hal mulai dari makanan hingga perawatan kesehatan.
Pemerintah menentukan tingkat output dan harga barang dan jasa tersebut.
5. Nasionalisme
Nasionalisme adalah ideologi di mana orang-orang yang percaya bahwa bangsa mereka
lebih unggul dari yang lain. Rasa superioritas ini sering berakar pada etnisitas bersama. Dalam
situasi lain, nasionalisme dibangun di sekitar bahasa, agama, budaya, atau seperangkat nilai
sosial yang sama. Bangsa menekankan simbol bersama, cerita rakyat, dan mitologi. Berbagi
musik, sastra, dan olahraga dapat semakin memperkuat nasionalisme. Kaum nasionalis
menuntut untuk merdeka dari negara lain. Mereka tidak bergabung dengan organisasi global
atau berkolaborasi dengan negara lain dalam upaya bersama. Jika rakyat adalah bagian dari
bangsa lain, maka mereka akan menginginkan kebebasan dan negara mereka sendiri, karena
mereka percaya pada keunggulan mereka sendiri.
6. Fasisme
Fasisme umumnya dikaitkan dengan rezim Italia dan Jerman yang berkuasa setelah
Perang Dunia I, meskipun negara-negara lain juga telah diperintah oleh rezim fasis. Adolf
Hitler di Jerman, Benito Mussolini di Italia, Francisco Franco di Spanyol dan Juan Perón di
Argentina adalah pemimpin fasis paling terkenal di abad ke-20. Fasisme menggunakan
propaganda untuk mempromosikan anti-liberalisme, menolak hak-hak individu, kebebasan
sipil, perusahaan bebas dan demokrasi anti-sosialisme, menolak prinsip-prinsip ekonomi
berdasarkan kerangka sosialis mengesampingkan kelompok tertentu, seringkali melalui

5|Pa ge
nasionalisme mereka juga menggunakan kekerasan untuk memperluas pengaruh dan
kekuasaan bangsa.
7. Feminisme
Feminisme adalah gerakan sosial, politik, dan ekonomi. Feminisme adalah sebuah
ideologi tentang mengubah cara orang melihat hak laki-laki dan perempuan (terutama
perempuan), dan mengkampanyekan kesetaraan gender. Seseorang yang mengikuti feminisme
disebut feminis. Feminisme dimulai pada abad ke-18 dengan Pencerahan. Kontroversi atas
perbedaan antara jenis kelamin menyebabkan diskusi tentang kesetaraan. Feminisme dimulai
dengan gagasan bahwa hak asasi manusia harus diberikan kepada perempuan. Ide ini
dikemukakan oleh beberapa filosof pada abad ke-18 dan 19 seperti Mary Wollstonecraft dan
John Stuart Mill. Para feminis kemudian di awal abad ke-20 juga mengatakan bahwa
perempuan harus diizinkan untuk memilih dalam demokrasi. Banyak perempuan merasa sangat
kuat bahwa mereka harus diizinkan untuk memilih dan ada banyak protes.
2.3 Unsur-Unsur Ideologi
Kunto Wibisono (dalam Bakri, 2010:178) menjelaskan bahwa setiap ideologi selalu
tersimpul adanya tiga unsur pokok. Ketiga unsur-unsur ideologi tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Unsur keyakinan Setiap ideologi selalu memuat konsep-konsep dasar yang
menggambarkan seperangkat keyakinan yang diorientasikan kepada tingkah laku para
pendukungnya untuk mencapai suatu tujuan yang diciptakan.
b. Unsur mitos Setiap ideologi selalu memitoskan suatu ajaran dari seseorang atau
beberapa orang sebagai kesatuan, yang secara fundamental mengajarkan suatu cara
bagaimana sesuatu hal yang ideal itu pasti akan dapat dicapai
c. Unsur loyalitas Setiap ideologi selalu menuntut adanya kesetiaan serta ketertiban
optimal para pendukungnya. Untuk mendapatkan derajat penerimaan optimal, dalam
ideologi terkandung juga adanya tiga sub unsur, yaitu: rasional, penghayatan, dan
susila.
Selain unsur-unsur ideologi menurut Kunto Wibisono di atas, Y. Riberu juga berbendapat
mengenai unsur-unsur ideologi. Unsur-unsur ideologi menurut Y. Riberu (dalam Suyahmo,
2012:42) adalah sebagai berikut:
a. Ideologi di dalamnya ada pandangan komprehensif tentang manusia dan dunia, serta
alam semesta dimana manusia hidup.
b. Ideologi di dalamnya ada rencana penataan kehidupan sosial dan kehidupan politik.
c. Ideologi di dalamnya ada kesadaran dan pencanangan, bahwa realisasi rencana yang
tertera pada butir ke “dua” membawa perjuangan dan pergumulan yang menuntut
perombakan dan perubahan.
d. Ideologi di dalamnya ada usaha menggerakan masyarakat untuk menerima secara yakin
perangkat paham tersebut, dan ideologi memuat loyalitas dan ketertiban dari
pengikutnya.
e. Ideologi di dalamnya ada usaha untuk menjangkau lapisan masyarakat seluas mungkin,
walaupun sangat diandalkan sekelompok kecil inti yang merupakan otak pemikir, jadi
ada massa dan kader. Adanya unsur di atas, suatu konsep ideologi akan dapat
diharapkan dalam perilaku yang nyata. Hal ini juga dapat berkembang menjadi suatu

6|Pa ge
sikap hidup atau pola hidup yang pada akhirnya ideologi telah membudaya dikalangan
masyarakat.
2.4 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Pancasila adalah teori filosofis resmi dan mendasar di Indonesia, dan dianggap sebagai
ideologi negara.Pancasila terdiri dari lima prinsip: monoteisme, kemanusiaan yang beradab,
persatuan nasional, demokrasi musyawarah, dan keadilan social.Pancasila dirumuskan oleh
pemimpin nasionalis Indonesia, Sukarno, pada tahun 1945 untuk menyatukan penduduk dan
menekankan moderasi dan toleransi. Sejak saat itu, Pancasila telah menjadi cetak biru bangsa
Indonesia. Pancasila dipengaruhi oleh aspek-aspek tertentu dari nilai-nilai dan ideologi-
ideologi dunia yang dipilih, seperti nasionalisme, kemanusiaan, hak-hak individu, kebebasan
beragama, demokrasi, dan sosialisme.
Kebutuhan untuk menyatukan negara yang beragam ini juga mendorong perumusan
moto nasional, Bhinneka Tunggal Ika, yang dapat diterjemahkan sebagai persatuan dalam
keragaman.ancasila dipandang sebagai faktor kunci dalam upaya pembangunan bangsa dan
tata kelola pemerintahan Indonesia.Pancasila juga merupakan ideologi terbuka yang dapat
diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang terus berubah. Pancasila
adalah cara terbaik untuk memperkuat identitas nasional dari gangguan dan ancaman ideologi
asing.
Ideologi Pancasila merupakan pedoman pemikiran masyarakat Bangsa Indonesia di
mana pemikiran tersebut didasarkan pada Pancasila sebagai basis pemikiran. Ideologi
Pancasila tersebut digunakan oleh Bangsa Indonesia untuk menjadi pedoman / kepercayaan
bahwa Bangsa Indonesia dibangun dan didasarkan oleh Pancasila sebagai fondasi
eksistensinya. Di mana Ideologi Pancasila dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pembimbing
bangsa Indonesia untuk mencapai suatu tujuan, memotivasi untuk menjaga dan memajukan jati
diri Negara Indonesia, serta menjadi suatu pedoman hidup yang dapat menjaga keutuhan
negara. Dengan tidak adanya.
Ideologi di dalam suatu negara, pastinya negara tersebut akan menjadi berantakan.
Karena masing-masing orang memiliki pemikiran yang berbeda satu dengan yang lain.
Khususnya di Indonesia, tanpa adanya Ideologi Pancasila maka Negara Indonesia akan menjadi
berantakan dengan banyaknya suku dan pemikiran yang berbeda beda satu dengan yang lain.
Tanpa adanya Ideologi Pancasila dapat juga muncul perpecahan di Indonesia dan rasa benci
satu dengan yang lain yang akhirnya Negara Indonesia tersebut menjadi hancur dan terpecah
belah. Kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan seperti gotong royong, kegiatan sosial di mana
kita saling membantu orang yang membutuhkan, pergi ke tempat ibadah dengan rajin dan
melaksanakan kegiatan keagamaan, mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Dengan demikian kita merawat Indonesia untuk langgeng dan lestari di masa depan.

7|Pa ge
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan dari penjelasan diatas, kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan
makalah dengan tema Pancasila sebagai ideologi bangsa atau negara adalah Pancasila
merupakan dasar falsafah dan ideologi negara Indonesia, nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila merupakan cita-cita normatif bagi bangsa Indonesia, Pancasila tidak hanya sebagai
dasar falsafah negara tetapi juga sebagai dasar sistem penyelenggaraan negara bagi seluruh
warga negara Indonesia, Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila berguna dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengakui dan
menghormati kemajemukan masyarakat Indonesia dan berperan penting dalam
mengedepankan persatuan, menghargai perbedaan, dan menciptakan kerukunan antar individu
dan kelompok. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara merupakan buah pemikiran para
pendiri bangsa yang disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia dan merupakan dasar negara
Indonesia itu sendiri, oleh karena itu nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa harus
ditanamkan dan diinternalisasikan oleh seluruh komponen bangsa, terutama yang memegang
jabatan pemerintahan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Kepada anggota Pemuda Pancasila disarankan untuk lebih meningkatkan kesadaran
akan menerapkan nilai-nilai Pancasila agar sikap yang dilakukan para anggota Pemuda
Pancasila dapat sesuai dengan visi dan misi dari organisasi Pemuda Pancasila tersebut,
yaitu menciptakan manusia yang berjiwa Pancasila dan senantiasa menjadi pemuda-
pemuda yang berguna bagi bangsa dan Negara Indonesia.
2. Kepada masyarakat disarankan untuk terus memperhatikan lingkungan sekitar akan
organisasi-organisasi kepemudaan yang membawa dampak baik atau dampak buruk
bagi kehidupan masyarakat karena organisasi tersebut dapat berpengaruh bagi para
pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang menjadi harapan di masa yang akan
datang.

8|Pa ge

Anda mungkin juga menyukai