Anda di halaman 1dari 30

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Dosen Pengampu :

HIDAYAT, S.H., M.H

Disusun Oleh :

Kelompok Umar bin Khattab

Aan dara Founna ( 230250040 )

Miratun nufus ( 230250047 )

Nisa Amanda ( 230250054 )

Ella lindiyani ( 230250053 )

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
POLITIK UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia nikmat-
Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah
yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Negara” disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pancasila.

Makalah ini berisi tentang Fungsi Pancasila sebagai ideologi negara serta nilai-
nilai yang dikandung. Dalam penyusunannya penulis melibatkan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan yang
diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan
masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat


mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Lhokseumawe, 17 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................3
2.1 Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Negara.....................................................4

2.2 Makna Pancasila sebagai Ideologi........................................................................2

2.3 Fungsi Pancasila sebagai Ideologi........................................................................6

2.4 Nilai Pancasila sebagai Ideologi...........................................................................7

2.5 Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain........................................9

2.6 Faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai Ideologi.................................16

BAB III PENUTUP.............................................................................20


3.1 Kesimpulan.........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari bermacam-macam
suku, bangsa, adat-istiadat, dan budaya. Tentu lebih sulit dibandingkan mempersatukan
bangsa yang suku, adat istiadat maupun budayanya sejenis atau relatif sama. Untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa maka diperlukan adanya Pancasila.
Pancasila merupakan Dasar Negara Indonesia. Dasar negara merupakan pedoman dalam
mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara yang mencakup berbagai aspek
kehidupan. Setiap negara yang merdeka dan berdaulat memiliki dasar negara, meskipun
dasar negara antara negara yang satu dan yang lainnya tentu berbeda-beda.

Sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu
lahirnya Pancasila. Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya,
baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk
kehidupan manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.Sejarah Indonesia sudah
mencatat bahwa diantara tokoh perumus Pancasila itu adalah Mr. Mohammad Yamin,
Prof. Mr. Soepomo, serta Ir. Soekarno. Bisa dikemukakan Pancasila itu sakti serta
senantiasa bisa bertahan dari guncangan politik di negara ini, yakni pertama adalah
lantaran dengan cara instrinsik dalam pancasila itu memiliki kandungan toleransi, serta
siapa yang menantang pancasila bermakna dia menantang toleransi.

Adapun ilmu yang membahas tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan


itu sering kita jumpai sejak sekolah dasar dan bukan suatu hal yang baru untuk kita
pelajari. Tanpa kita sadari beberapa hal penting pula sudah kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari, namun dari sekian banyak yang mengetahui ada pula yang tidak
menerapkan dan mengetahui tujuan sebenarnya dari pendidikan kewarganegaraan dan
dasar negara tersebut.Mempelajari Pancasila adalah hal penting yaitu membentuk
manusia seutuhnya sebagai perwujudan kepribadian Pancasila, yang mampu
melaksanakan pembangunan masyarakat Pancasila.
1
Secara umum fungsi Pancasila adalah meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, dan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri
serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Disini akan dijelaskan tentang
fungsi Pancasila sebagai ideologi negara antara lain pengertian dan konsep ideologi,
Pancasila sebagai ideologi negara dan nilai-nilai sebagai ideologi negara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian Pancasila sebagai sebuah ideologi Negara?


2. Bagaimana yang dimaksud dengan makna Pancasila sebagai ideologi ?
3. Apa saja fungsi Pancasila sebagai ideologi !
4. Apa saja nilai - nilai Pancasila sebagai ideologi !
5. Bagaimanakah perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi yang lainnya ?
6. Sebutkan faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai ideologi!

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pancasila sebagai sebuah ideologi negara.


2. Untuk mengetahui makna pancasila sebagai ideologi.
3. Untuk mengetahui fungsi pancasila sebagai sebuah ideologi.
4. Untuk mengertahui nilai - nilai pancasila sebagai sebuah ideologi.
5. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi
lainnya.
6. Untuk mengetahui apa saja fakor – faktor yang mendasari pancasila
dipilih sebagai sebuah ideologi.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu pemenuhan tugas pada mata kuliah Pancasila


2. Sebagai sumber referensi baru dan alternatif bagi pembaca,
khususnya mahasiswa Fakultan Ilmu Sosial dan Politik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Negara

Istilah ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea yang berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, ide-ide dasar,cita-cita. Kata idea berasal dari bahaa Yunani
, eidos yang berarti bentuk atau idein yang berarti melihat. Idea dapat diartikan
sebagai cita-cita, yaitu cita-cita yang bersifat tetap dan akan dicapai dalam kehidupan
nyata.
Dengan demikian, cita-cita ini pada hakikatnya merupakan dasar, pandangan atau faham
yang diyakini kebenarannya. Sedangkan logos berarti ilmu. Secara harfiah,ideologi
berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang pengerian dasar.

Selain secara asal katanya, pandangan mengenai arti ideologi sendiri juga
dikemukakan oleh para ahli, seperti Drs. Moerdiono yang mengemukakan bahwa
ideologi adalah suatu sistem gagasan, yang akan mensistematisasikan seluruh pemikiran
mengenai kehidupan ini dan melengkapinya dengan sarana serta kebijakan dan strategi
dengan tujuan menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
filsafat yang menjadi induknya

Pokok-pokok pikiran yang perlu dikemukakan mengenai ideologi adalah sebagai


berikut :

1. Pokok ideologi merupakan sistem pemikiran yang erat kaitannya dengan


perilaku manusia. Kecuali itu, ideologi merupakan serangkaian pemikiran yang
berkaitan dengan tertib sosial dan politik yang ada dan berupaya untuk
merubah atau mempertahankan tertib sosial dan politik yang bersangkutan.
2. Bahwa ideologi, disamping mengemukakan program juga menyertakan strategi
guna merealisasikannya.
3. Bahwa ideologi dapat dipandang sebagai serangkaian pemikiran yang dapat
mempersatukan manusia, kelompok atau masyarakat yang selanjutnya
diarahkan pada terwujudnya partisipasi secara efektif dalam kehidupan sosial
politik.
2
Ideologi memiliki posisi yang sangat penting bagi setiap bangsa. Posisi penting ini

3
dikarenakan peranan ideologi sebagai arah atau pedoman bagi bangsa untuk mencapai
tujuan masing-masing. Selain itu, peran lain yang dimiliki oleh ideologi adalah sebagai
alat untuk mencegah terjadinya konflik sosial dalam masyarakat agar setiap masyarakat
dapat hidup dalam ketentraman dan juga memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Peranan
lain dari ideologi adalah sebagai alat pemersatu suatu bangsa. Setiap bangsa tentu saja
memiliki keberagaman baik dalam suku,bahasa,adat-istiadat,kebudayaan, dan lain
sebagainya.

Ideologi memiliki peran dalam mempersatukan keberagaman yang ada dalam


masyarakat sehingga dapat terbentuknya kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.
Dari paparan tersebut, maka dapat terlihat betapa pentingnya ideologi bagi setiap
bangsa. Identitas bangsa Indonesia sendiri tertuang dalam ideologi yang dianut oleh
bangsa Indonesia, yaitu Ideologi Pancasila.

Ideologi pancasila adalah pandangan atau nilai- nilai luhur budaya dan religius
yang digunakan bangsa Indonesia. Hal iu berarti setiap nilai – nilai yang terkandung
dalam Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Pancasila berasal dari
bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sila'
yang berarti prinsip atau asas. Ideologi pancasila merupakan kumpulan nilai dan norma
yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan dengan
berdasar kepada lima sila dalam pancasila.

Ideologi Pancasila sendiri dirumuskan oleh Panitia Sembilan dan berdasar atas
pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Ideologi Pancasila menjadi sangat penting
bagi bangsa Indonesia karena Pancasila memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.Kedudukan itu seperti Pancasila sebagai jiwa
bangsa Indonesia,Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila menjadi dasar negara,Pancasila sebagai
sumber dari segala hukum yang ada di Indonesia,Pancasila sebagai perjanjian luhur
bangsa Indonesia ketika mendirikan negara, dan Pancasila sebagai cita-cita bangsa.
Kedudukan inilah yang menjadikan Pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa
Indonesia. Kedudukan ini juga dapat diartikan bahwasannya Pancasila merupakan

2
suatu

5
landasan bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan segala aspek yang mencakup
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan landasan/ide/gagasan


yang fundamental dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara,
mengatur bagaimana suatu sistem itu dijalankan.visi atau arah dari kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi
ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai keadilan. visi atau arah
dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai
keadilan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem
kenegaraan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem
kenegaraan.

Selain itu, Pancasila juga berfungsi sebagai penunjuk arah dalam kehidupan
bernegara Indonesia. Sama seperti kapal tanpa kompas, yang tidak tahu akan kemana
arah arus membawanya, Republik ini juga akan sama seperti itu apabila tidak adanya
penunjuk arah,yaitu Pancasila.Pancasila juga mengandung nilai-nilai sejarah di
dalamnya karena Pancasila merupakan suatu yang dibuat oleh para pendiri. bangsa ini
ketika membangun Republik Indonesia ini. Hal-hal inilah yang menjadikan Pancasila
memiliki fungsi dan juga kedudukan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.

Adapun hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa


nilai – nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita – cita normatif
bagi pemyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya
kehidupan yang yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang
berkerakratan. Dan yang berkeadilan.

2.2 Makna Pancasila sebagai Ideologi

Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai


Ideologi Nasional bangsa Indonesia.Sehingga makna pancasila dari ketetapan tersebut

4
bahwa nilai-nilai yang tercamtum dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita normatif
bagi penyelenggaraan bernegara. Secara umum, makna dari Pancasila sebagai ideologi
negara adalah Pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan untuk seluruh warga negara
Indonesia yang berdasar cita – cita bangsa. Selain itu, pancasila juga bermakna sebagai
nilai integratif negara. Berikut adalah penjelasan dari makna dari Pancasila sebagai
ideologi negara.

1. Sebagai cita-cita negara

Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai – nilai dalam
Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita – cita dari penyelenggaraan
pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan bahwa nilai – nilai yang terkandung
dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan
yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi kemanusiaan, menjunjung tinggi
persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.

Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam seluruh


aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna Pancasila
sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di bidang politik.
Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik ada banyak sekali
bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan secara langsung, sebagai
perwujudan dari sila ke-empat.Dan juga, penetapan kebijakan – kebijakan yang lebih
mementingkan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Hal itu
sesuai dengan Pancasila sila kelima.

2. Sebagai nilai integratif bangsa dan negara

Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai integratif bangsa
dan negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan bangsa
Indonesia.Disitulah makna dari Pancasila sebagai ideologi negara memegang peran
yang penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama yang
menjadi pemecah konflik atau penyetara kesenjangan.

5
Adapun pandangan para ahli mengenai makna dari pancasila sebagai ideologi
Beberapa negarawan juga mengungkapkan makna Pancasila sebagai ideologi negara
menurut pandangan mereka.

1. Seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno,


bahwa Pancasila adalah asas bersama yang mambu membuat semua
kelompok masyarakat di Indonesia ini bersatu dan menerima asas tersebut.
2. Selain itu, Adnan Buyung Nasution pada tahun 1995 ,mengemukakan bahwa
telah terjadi perubahan fungsi asli Pancasila. Walaupun mendapat julukan
sebagai filsafat atau buah piker yang mendalam, Pancasila sebenarnya
dimaksudkan sebagai sarana demokrasi bagi seluruh warga negara Indonesia.
Dalam perkembangannya, Pancasila menjadi ideologi yang unik hanya
dimiliki oleh Indonesia, dan berbeda dari ideologi yang lainnya.
3. .Negarawan Notonegoro mengungkapkan Pancasila sebagai filsafat. Pancasila
adalah ideologi yang kemperhensif, mencapuk semua aspek. Hal tersebut
menggambarkan bahwa Pancasila itu bersifat massif dan bisa
diinterpretasikan dalam berbagai bentuk. Di masa pemerintahan orde baru,
bahkan Pancasila menjadi monopoli politik.

2.3 Fungsi Pancasila sebagai Ideologi

Pancasila bukan hanya sebagai doktrin formal, tetapi juga sebagai nilai-nilai
yang diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pancasila
memiliki beberapa fungsi sebagai ideologi negara Indonesia, yaitu :

1. Sebagai Dasar Negara, Pancasila adalah dasar negara yang menjadi panduan
untuk pembentukan perundang-undangan, kebijakan, dan institusi negara.
2. Pemersatu bangsa,Pancasila sebagai ideologi memiliki fungsi unuk memelihara
dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan NKRI.Fungsi ini sangatlah penting
bagi bangsa Indonesia karena sebagai masyarakat majemuk sering kali
terancam perpecahan.
3. Pembentuk Identitas Nasional, Pancasila memainkan peran penting dalam
membentuk identitas nasional Indonesia dengan nilai-nilai seperti
6
persatuan,

7
kerakyatan, dan keadilan, serta memberikan tekad untuk memelihara dan
mengembangkan identitas bangsa. Pancasila memberi gambaran
identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi dorongan bagi nation and
character building berdasarkan Pancasila.
4. Pedoman Hidup Berbangsa dan Bernegara, Pancasila berfungsi sebagai
pedoman hidup bagi setiap warga negara Indonesia, memberikan arah bagi
perilaku dan tindakan yang positif, serta mengajarkan nilai- nilai yang mendasar
bagi warna negara Indonesia.
5. Menjaga Keutuhan dan Kedamaian, Pancasila sebagai ideologi yang
menekankan persatuan, Pancasila berperan dalam menjaga keutuhan negara
dan menciptakan kedamaian serta stabilitas.
6. Landasan Hubungan Internasional, Pancasila juga menjadi dasar dalam
menjalankan hubungan internasional, menunjukkan komitmen
Indonesia terhadap perdamaian, keadilan, dan kerjasama antar bangsa.
7. Menjaga Keadilan dan Kesejahteraan Sosial, Pancasila menekankan
prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat, menjadi landasan untuk upaya
mencapai kesejahteraan sosial.
8. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya, Pancasila memberi
gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan
tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

2.4 Nilai Pancasila sebagai Ideologi

Nilai dasar pancasila merupakan hakikat (sifat) dari pelajaran pancasila yang
bersifat universal, sehingga nilai-nilai inti tersebut meliputi cita-cita, tujuan, dan nilai-
nilai luhur yang sejati. Nilai-nilai dasar tersebut tertuang dalam Pembukaan UUD 1945,
yang meliputi nilai-nilai inti ideologi Pancasila. Pembukaan UUD 1945 merupakan
norma dasar yang merupakan tatanan hukum tertinggi sebagai sumber hukum positif,
sehingga negara berstatus sebagai norma dasar atau aturan negara.Nilai Dasar Pancasila
sebagai dasar falsafah negara berarti bahwa penyelenggaraan negara harus mematuhi

8
nilai inti Pancasila dalam segala hal.

Nilai-nilai pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,


nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Pancasila adalah pedoman hidup dalam segala
aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pancasila sebagai way of life berarti
nilai Pancasila sebagai pedoman hidup sehari-hari. Semua segmen dan aktivitas
masyarakat dan penyelenggara negara harus konsisten dengan nilai-nilai dasar
Pancasila.Oleh karena itu, ruang lingkup Pancasila sebagai way of life lebih besar
daripada fungsinya sebagai landasan nasional.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersumber dari nilai-nilai luhur


budaya bangsa dan meramaikan Pembukaan dan Ketentuan UUD 1945. UUD 1945
sebagai dasar hukum tertulis merupakan dasar penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan cita-cita Negara yang sejalan dengan tujuan nasional yaitu mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.Sudah menjadi tugas dan kewajiban
seluruh warga negara untuk menghayati, memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila Shirara secara konsisten dan bertanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan berbangsa. Pancasila dikategorikan sebagai
nilai spiritual yang secara utuh dan serasi mencakup nilai-nilai lain, baik nilai materi,
nilai kehidupan, nilai kebenaran/realitas, nilai estetika, dan nilai agama.

Nilai Pancasila sebagai dasar negara terletak pada posisinya sebagai sumber dari
segala sumber hukum provinsi- provinsi atau daerah di Indonesia. Sebagai sumber
segala hukum, nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman hidup, kesadaran, cita-cita
hukum, dan cita-cita moral. Ini berlaku untuk semua bidang kehidupan. Nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pembukaan
UUD 1945 memuat nilai-nilai Pancasila dan memuat empat pokok pikiran.

Empat perspektif utama tersebut adalah penyempurnaan sila Pancasila sebagai


berikut ini :

1. Keyakinan besar yang pertama menyatakan bahwa negara Indonesia adalah


negara kesatuan, yaitu negara yang melindungi Indonesia seluruhnya dan
tanah air Indonesia seluruhnya dan mengalahkan perseorangan dan kelompok.
9
Ini adalah pemurnian dari sila ketiga pancasila.
2. Pandangan kedua menyatakan bahwa negara ingin mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Bangsa berarti berkewajiban mewujudkan
kesejahteraan bersama seluruh warganya, mencerdaskan kehidupan rakyatnya,
dan ikut serta dalam mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Ini adalah penyempurnaan dari perintah
Kelima.
3. Pandangan ketiga menyatakan bahwa negara berdaulat berdasarkan demokrasi
dan musyawarah/perwakilan. Pandangan ini menunjukkan bahwa Indonesia
adalah negara demokrasi. Ini adalah penyempurnaan dari perintah Keempat.
4. Pandangan keempat menyatakan bahwa bangsa didasarkan pada satu tuhan
menurut kemanusiaan yang adil dan beradab. Ide dasar ini berarti bahwa negara
Indonesia mendukung nilai-nilai kemanusiaan dan agama dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa. Ini adalah penyempurnaan dari perintah pertama
dan kedua, dan keempat poin utama ini adalah fondasi dasar berdirinya suatu
bangsa. Selain itu, keempatnya akan diimplementasikan dalam bentuk
ketentuan UUD 1945.

2.5 Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lainnya

Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia, sedangkan ideologi lain


seperti liberalisme, atau komunisme memiliki fokus dan prinsip yang berbeda.
Pancasila menekankan lima aspek: ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ideologi lain mungkin menekankan nilai-nilai seperti kebebasan individu (liberalisme),
kepemilikan kolektif (sosialisme/komunisme), atau prinsip-prinsip politik yang berbeda.

Berikut adapun beberapa ideologi yang akan di bahas, yaitu :

1. Ideologi Komunisme

10
Ideologi komunis ini pertama kali diterbitkan pada 18 Februari 1848 berasal dari

9
Manifest der Kommunistischen Manifest der Kommunistischen. Pada saat itu paham ini
menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia . Pada abad 19
komunisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadi bahan pembenaran
mengenai paham kapitalisme , di masa itu paham ini lebih mengedepankan ekonomi hal
itu menjadikan petani atau buruh menjadi bagian dari produksi . Di masa selanjutnya
muncul beberapa faksi internal di paham komunis ini, karena adanya perbedaaan teori
dan cara perjuangan dalam pencapaian tujuan yaitu masyarakat sosialis untuk berubah
menjdai masyarakat yang disebut masyarakat utopia yang didebatkan oleh penganut
komunis teori dan komunis revulusioner.

Komunis sebagai paham anti kapitalisme menjadi paham yang sangat


menentang akumulasi modal pada individu. Paham ini mempunyai prinsip bahwa
semua dipreorientasikan sebagai milik rakyat maka dari itu paham ini beranggapan
bahwa semua alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara demi kemakmuran rakyat
secara merata. Dalam paham ini sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh
para petinggi kelompok komunis ini dan membatasi demokrasi pada rakyat yang bukan
penganut paham komunis karena dalam komunis tidak ada hak perorangan seperti
halnya paham liberalis. Pada dasarnya paham ini tidak berdasarkan kepercayaan mitos,
takhayul, dan agama. Di Indonesia sendiri paham komunis ini berhubungan orang-orang
yang

pernah begelut dengan politik dari Belanda. Beberapa diantaranya adalah


Sneevliet, Bregsma dan Tan Malaka. Gerakan ini berawal dari Surabaya yakni pada saat
ada musyawarah interb para pekerja buruh kereta api Surabaya yang biasa disebut
dengan VSTP.Pada awalnya anggora VTSP ini berasal dari orang-orang Eropa dan indo
Eropa, namun setelah sekian lama kaum pribumi juga tak sedikit yang menjadi anggota
paham komunis ini. Semaoen adalah salah satu anggota yang dikenal sampai sekarang,
dia juga menjadi ketua SI Semarang pada saat itu.

Semarang juga salah satu kota yang menjadi daerah aktif paham komunis yang
diketuai oleh semaoen sehingga mempunyai julukan sebagai “kota merah” setelah
menjadi basis PKI di era itu. Di era itu kaum pribumi yang beraliran kiri dan

10
ISDV masuk ke dalam Sarekat Islam dan menjadikan komunis sebagai salah satu
cabangnya dan diberi julukan sebagai “Si Merah”. Hal ini menjadikan ISDV menjadi
salah satu penanggung jawab atas adanya pemogokan buruh di daerah jawa. Asal mula
kehancuran PKI karena adanya Persetujuan Prambanan yang memutuskan adanya
pemberontakan secara besar-besaran di seluruh Hindia-Belanda. Pemberontakan terjadi
pada Tahun 1926-1927 yang berakhir denga kekalahan PKI. Para tokoh PKI
menyalahkan Tan malaka atas kekalahan itu sebab pada saat pemberontakan besar-
besaran dilakukan, Tan Malaka menjadi orang yang tidak setuju akan adanya paham
komunis dan mencoba mengehentikan pemberontokan dan mempengaruhi cabang-
cabang PKI.

Keunggulan ideologi komunis

1. Paham komunis ini mempunyai suatu kebijakan bahwa perokonomian di


berikan seutuhnya ke tangan pemerintah. seperti perencanaan, pelaksaan,
pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflansi, tingkat
penganguran dan keburukan perokonomian lainnya.
2. Pemerintah yang menjadi penentu perencaan kegiatan produsi sehingga
pasar dalam negeri dalam berjalan dengan lancar karena pengendali hanya
satu sehingga tidak ada perbedaan pendapat saat mengatur perencanaan
kegiatan.
3. Sudah melalakukan distribusi pendapatan.
4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena semua kegiatan diatur langsung
oleh pemerintah yang mempunyai pandangan ekonomi lebih luas.

Kekurangan ideologi komunis.

1. Pers menjadi alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai-nilai


komunis kepada masyarakat.
2. Menonaktifkan intensiv individu karena semua kegiatan diatur oleh pusat.
3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyrakat.
4. Dan masyarakat tidak mempunyaSi kebebasan dalm memiliki sumber daya.

11
2. Ideologi Liberalisme

Munculnya ideologi liberalisme dilatarbelakangi oleh situasi di Eropa sebelum


abad ke-18 yang diwarnai oleh perang agama, feodalisme, dominasi kelompok
aristokrasi, dan bentuk pemerintahan yang bercorak monarki absolut. Dalam situasi
demikian, ide- ide liberal yang mencerminkan aspirasi kelompok industrialis dan
pedagang mulai diterima.Selanjutnya, dengan dukungan pemikir-pemikir liberal klasik
seperti John Locke, J.S. Mill, Herbert Spencer, Adam Smith, dan David Hume, ide-ide
liberal tersebut mulai terwujud baik dalam pemikiran ekonomi, politik maupun sosial,
hingga akhirnya perkembangan liberalisme sebagai ideologi politik, semakin mantap
seiring dengan terjadinya Revolusi Inggris (1688), Revolusi Amerika (1776) dan
Revolusi Prancis(1789).

Ketiga Revolusi tersebut mengukuhkan dua prinsip hukum yang mendasari politik
liberal, yaitu (1) pernyataan tentang hak asasi manusia (HAM), dan (2) adanya
konstitusi yang menetapkan tatanan politik. Di tingkat praksis, kedua prinsip tersebut
menjiwai pedoman-pedoman dalam kehidupan bernegara. Pedoman-pedoman tersebut
antara lain ialah (1) adanya hukum yang tidak memihak dan berlaku umum (tidak ada
keistimewaan bagi kelompok ningrat, agamawan, atau golongan terpandang lainnya)
dan (2) hukum dibuat untuk menjamin sebesar mungkin hak yang sama bagi tiap
individu agar mereka dapat mengejar tujuan hidupnya (Eatwell dan Wright (ed.), 2001).

Terdapat beberapa prinsip dasar yang melandasi liberalisme, yaitu individualisme,


kebebasan, keadilan dan kesetaraan, serta utilitarianisme:

 Individualisme

Individualisme merupakan inti pemikiran liberal yang menjiwai seluruh basis


moral, ekonomi, politik, dan budaya. Individualisme sendiri dapat diartikansebagai
pemikiran yang menjunjung keberadaan individu, dan masyarakat hanya dipandang
sebagai sekumpulan individu semata. Individu memiliki otonomi dan merupakan
sumber seluruh nilai. Individu juga dianggap sebagai hakim yang terbaik bagi dirinya
serta dapat bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Bertitik tolak dari pandangan ini,

11
kelompok liberal beranggapan bahwa negara tidak berhak mengintervensi kehidupan
warga negara.

 Kebebasan

Kebebasan dalam liberalisme dipandang sebagai “hak” yang dimiliki tiap orang.
Hak ini yang memungkinkan tiap individu mendapat kesempatan yang sama untuk
mengejar kepentingannya. Dari perspektif liberalisme, kebebasan tidak hanya
dipandang sebagaihak melainkan juga sebagai kondisi yang memungkinkan tiap-tiap
individu dapat mengembangkan bakat dan ketrampilannya. Dalam hal ini kebebasan
yang dimaksud adalah kebebasan dalam hal positif. Keadilan dan kesetaraanNilai
keadilan yang dijunjung kaum liberal dilandasi oleh komitmen terhadap nilai
kesetaraan.

Tekanan liberalisme di sini adalah keyakinan bahwa secara universal manusia


memiliki hak yang sama, dan secara moral kedudukan manusia adalah setara. Dengan
demikian, tiap-tiap individu memiliki hak dan kesempatan yang setara untuk
mengembangkan kemampuan dan keterampilannya.Oleh sebab itu, menurut kaum
liberal, kesetaraan kesempatan harus terbuka bagi tiap individu agar mereka dapat
menikmati hak-hak dan penghormatan yang sama. Dan kaum liberal tidak melihat
bahwa ide kesetaraan kesempatan akan mengarah pada ketidaksetaraan sosial dan
ekonomi.

Liberalisme dapat dikatakan sebagai ideologi yang begitu menyatu dalam kehidupan
masyarakat Barat, namun tidak lepas dari kritik. Padaabad ke-20, bahkan hingga awal
abad ke-21 ini, telah banyak pihak yang mulai mempertanyakan prinsip-prinsip dasar
liberalisme klasik seiring dengan munculnya dampak industri modern. Hal ini
disebabkan kelompok liberal terlalu membesar-besarkan nilai kebebasan dan kesetaraan
kesempatan bagi individu, sementara dalam realitas, kesempatan dalam bentuk peluang
kerja tidak tersedia secara merata dimasyarakat. Sebagai upaya untuk menanggapi
tantangan terhadap liberalisme klasik tersebut, dikembangkanlah liberalisme modern
yang lebih sesuai dengan kondisi masyarakat modern oleh tokoh-tokoh seperti T.H.
Green, L.T. Hobhouse, J.M. Keynes, John Rawls, dan Robert Nozick.

12
Kelebihan ideologi Liberalisme

1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur


kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari
pemerintah.
2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini
mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan kepada masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang
kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
5. Kontrol sosial dalam sistem pers berlaku secara bebas. Berita-berita atau pun
ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik
tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.
6. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.

Kelemahan Ideologi Liberalisme

1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Hal ini dikarenakan persaingan bersifat


bebas, dimana pendapatan jatuh kepada pemilik modal ataupun majikan.
Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagiankecil dari pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga
yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3. Sering munculnya monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
budaya oleh individu yang sering terjadi.
5. Karena penyelenggaraan pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah
sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai
media komunikasi dan media massa sangat efektif menciptakan gambaran
dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka..

 Ideologi Pancasila
13
Indonesia sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia,

12
bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya
Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.Secara
kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah
ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat istiadat,
kebudayaan dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara Indonesia
mengangkat nilai-nilai tersebut dan dirumuskan secara musyawarah mufakat
berdasarkan moral yang luhur, antara lain dalam sidang-sidang BPUPKI pertama,
sidang Panitia Sembilan yang kemudian menghasilkan piagam Jakarta yang memuat
Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI yang kedua.

Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai


calon dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya pada
tanggal 18 Agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagai filsafat negara republik
Indonesia.Ditinjau secara kausalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam
yaitu:

Asal mula langsung dan asal mula tidak langsung. Asal mula langsung tentang
pancasila adalah asal mula terjadinya pancasila sebagai dasar filsafat negara yaitu asal
mula sesudah dan menjelang proklamasi Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh
para pendiri negara sejak sidang BPUPKI pertama, Panitia Sembilan, sidang BPUPKI
kedua serta sidang PPKI sampai pengesahannya. Asal mula tidak langsung tentang
Pancasila adalah asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan, yaitu asal mula adanya
nilai-nilai pancasila yang terdapat dalam adat istiadat, dalam kebudayaan serta dalam
nilai-nilai agama bangsa Indonesia.

Dengan demikian Pancasila pada hakikatnya adalah sebagai pandangan hidup


bangsa Indonesia, yang jauh sebelum bangsa Indonesia membentuk negara, nilai-nilai
tersebut telah tercermin dan teramalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pencasila sebagai
ideologi negara dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu ideologi dalam arti luas
dan ideologi dalam arti sempit. Dalam arti luas, ideologi menunjuk sebagai pedoman
hidup disemua segi kehidupan, baik pribadi maupun umum.

15
Sedangkan dalam arti sempit, menunjuk sebagai pedoman hidup dalam bidang
tertentu, misalnya sebagai ideologi negara. Ideologi negara merupakan ideologi
mayoritas warga negara tentang nilai-nilai dasar negara yang ingin diwujudkan melalui
kehidupan negara itu. Pancasila adalah ideologi negara, yaitu gagasan fundamental
mengenai bagaimana hidup bernegara. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila
sebagai ikatan budaya (cultural bond) yang berkembang secara alami dalam kehidupan
masyarakat Indonesia, bukan secara paksaan.

Kelebihan Ideologi Pancasila

1. Memiliki sikap-sikap positif yang dimiliki ideology-ideologi lain yang ada di


dunia.
2. Membela rakyat.
3. Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita (seharusnya).
4. Seluruh komponen masyarakat saling memiliki keterikatan.
5. Bersifat terbuka.
6. Memberi kebebasan kepada rakyat (dalam berpolitik dan beragama).
7. Menjunjung tinggi hak asasi manusia tanpa menghilangkan hak orang lain.

Kelemahan Ideologi Pancasila

Terlalu ditinggi-tinggikan (berlebihan). Kelemahan Pancasila dibandingkan ideologi -


ideologi lain sangatlah sulit untuk dicari. Karena Pancasila sendiri mengambil segala
hal-hal positif yang ada dalam setiap ideologi yang ada. Untuk bangsa Indonesia
Pancasila memang sudah tepat apabila dijadikan sebagai ideology bangsa, hanya saja
cara pengamalan bangsa kita saat ini terhadap Pancasila sudah salah kaprah. Segala
sesuatu yang menjadi makna atau nilai Pancasila tersebut seakan-akan sudah tidak
ada lagi. Dan pratek untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila lama-kelamaan mulai
memudar.

Adapun perbedaan Ideologi Pancasila dengan Liberalisme dan Komunisme,


yaitu :

1. Ideologi Pancasila dengan Liberalisme Pancasila :


14
 Kepemilikan individu dibatasi pada kepentingan yang tidak menjadi
hajat hidup orang banyak.
 Bercampurnya aspek kepemerintahan dengan agama.
 Masih adanya pembatasan oleh pemerintah dan agama.

Liberalisme:

 Kepemilikan individu tidak dibatasi sama sekali.


 Aspek pemerintahan dan keagamaan dilarang untuk dicampur adukkan.
 Penolakan terhadap pembatasan oleh pemerintah dan agama.

Persamaan:

Sama-sama menganut sistem demokrasi, dimana semua orang berhak


menyuarakan pendapatnya.

2. Ideologi Pancasila dengan Komunisme Pancasila :


 Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan diperbolehkan
sesuai peraturan.
 Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakatdengan penanganan masing-
masing.
 Pemerintah yang demokratis.

Komunisme:

 Penghapusan seluruh hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik besama.
 Terciptanya negara tanpa kelas.
 Pemerintahan cenderung otoriter agar rakyat dapat diatur sepenuhnya.

2.6 Faktor yang mendasari Pancasila dipilih sebagai Ideologi

Pemilihan Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia di dasarkan pada


beberapa perimbanfan startegis dan filosofis, yaitu :

15
1. Inklusivitas

Pancasila dirancang untuk mencerminkan keberagaman masyarakat Indonesia


yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. Keberagaman ini dapat
diakomodasi melalui prinsip-prinsip yang bersifat inklusif.

2. Keberlanjutan Perjuangan Kemerdekaan

Pancasila dianggap sebagai kelanjutan dari semangat perjuangan kemerdekaan


Indonesia. Dalam konteks pasca-kolonial, ideologi ini diharapkan dapat membangun
identitas dan kesatuan nasional.

3. Filosofi Kebangsaan

Prinsip-prinsip Pancasila mencerminkan filosofi kebangsaan Indonesia,


termasuk gotong royong, musyawarah mufakat, dan prinsip keadilan sosial, yang
dianggap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan adat istiadat.

4. Keseimbangan Antara Kebebasan dan Kepentingan Bersama

Pancasila mencoba mencapai keseimbangan antara kebebasan individu dan


kepentingan bersama masyarakat. Ini sebagai respons terhadap dinamika politik dan
sosial pada masa itu.

5. Ketahanan Terhadap Pengaruh Asing

Pancasila dirancang untuk memberikan identitas yang kuat dan menghindari


pengaruh ideologi asing yang mungkin merongrong kesatuan nasional Indonesia.

6. Toleransi Antaragama

Dengan menyatakan Ketuhanan yang Maha Esa, Pancasila menciptakan dasar


yang memungkinkan toleransi antaragama. Ini diharapkan dapat meminimalkan potensi
konflik agama.

7. Keadilan Sosial

Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila dianggap sebagai jawaban terhadap


16
17
ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang ada, dengan tujuan untuk menciptakan
masyarakat yang lebih adil.

Pemilihan Pancasila sebagai ideologi didasarkan pada pertimbangan-


pertimbangan ini agar mampu mencakup nilai-nilai dasar yang dianggap penting untuk
menyatukan masyarakat Indonesia yang heterogen.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan
ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar
yang berkenaan dengan kehidupan negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat
statis melandasi berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila membawakan
gambaran mengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip
dasar yang harus diperjuangkan untuk mewujudkannya.

Pancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya
bangsa Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya
dengan ideologi lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha
Esa,yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Keberadaan ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-
nilai yang mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas
mamidpu memberikan keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan, dan
dari dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkansecara
konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan
masyarakat.

20
18
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rozali. ( 1984 ). Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan


Hidup Bangsa. Jakarta: Rajawali.

Budiyanto.( 2005 ). Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Huri, A. Z. (2015). Pancasila Sebagai Dasar, Falsafah, dan Ideologi Negara.


Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Nugroho. F. T. ( 2020 ). Pengertian Ideologi Pancasila, Ketahui Fungsi,


Makna, dan Contoh Penerapannya.
https://www.bola.com/ragam/read/4423240/pengertian-ideologi-pancasila-
ketahui-fungsi-makna-dan-contoh-penerapannya?page=3. Diakses pada jum`at
17 November 2023 pukul 10 : 35.

Saifudin, I. (2017). Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Jember: Universitas


Muhammadiyah Jember.

Anda mungkin juga menyukai