UNIT D
Di susun oleh:
Riska Fitria 230261201243
Silva Rizkina 230261201224
Nurul Natasya 230261201242
Cut Mawar 230261201127
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................
1.3 Tujuan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan, serta nilai
religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara, dengan kata lain unsur unsur yang merupakan materi atau
bahan Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat indenesia
sendiri.
deologi pancasila berkembang dari pemikiran masyarakat Indonesia,
sehingga ideologi pancasila adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
yang menjadi norma atau aturan bagi kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi negara menjadi tujuan dari kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan mewujudkan pengakuan terhadap adanya Tuhan, pengakuan terhadap
HAM, menjunjung persatuan dan kesatuan Negara Indonesia, menjunjung tinggi
nilai demokrasi, menjunjung tinggi keadilan dengan tidak membedakan suatu
golongan atau kelompok berdasarkan perbedaan SARA. Warga Negara Indonesia
harus mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan
mengimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu uutentang
Pancasila sebagai Ideologi Negara sangatlah penting untuk dipahami. Maka dari
itu dalam makalah ini dibahas mengenai “Pancasila Sebagai Ideologi Negara
(Menelusuri Konsep serta Esensi dan Urgensi Pancasila.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep Pancasila sebagai indeologi negara
2. Untuk mengetahui urgensi Pancasila sebagai indeologi negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
ideologi Pancasila adalah suatu pandangan hidup atau sistem nilai dasar
yang menjadi landasan bagi negara dan seluruh bangsa Indonesia. Hal ini diakui
sebagai ideologi negara resmi Indonesia dan tercantum dalam Pembukaan Undang
– Undang Dasar 1945.Filosofi Pancasila berasal dari dua kata, “panca”, yang
berarti lima, dan “sila”, yang berarti dasar atau prinsip. Oleh karena itu, Pancasila
secara harfiah berarti lima dasar atau prinsip. Wakil presiden pertama Indonesia,
Bung Hatta, memperkenalkan konsep ini dalam pidatonya pada 1 Juni 1945.
Kelima sila tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
Konsep tentang ideologi negara. Hal ini sangat penting karena ideologi
merupakan seperangkat sistem yang diyakini setiap warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Anda tentu mengetahui
bahwa setiap sistem keyakinan itu terbentuk melalui suatu proses yang panjang
karena ideologi melibatkan berbagai sumber seperti kebudayaan, agama, dan
pemikiran para tokoh. Ideologi adalah gagasan atau teori menyeluruh tentang
makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukan dengan mutlak bagaimana
manusia harus hidup dan bertindak. Kemutlakannya tidak mengizinkan orang
mengambil jarak terhadapnya. Secara singkat, dengan ideologi dimaksud gagasan-
gagasan tertentu yang dimutlakkan. Para pelaku ideologi merasa akrab,tidak asing
lagi dengan nilai-nilai yang terdapat dalam ideologi yang diperkenalkan dan
diajukan kepada mereka.
Pancasila sebagai ideologi mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam
kehidupan bangsa Indonesia, yaitu sebagai tata nilai yang dipergunakan sebagai
acuan di dalam kehidupan berrnasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua
3
gagasan-gagasan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara ini di tata secara sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh. pancasila
sebagai ideology anda dipersilakan untuk mencari informasi tentang nilai-nilai
ideal, instrumental, dan praksis dan dihubungkan dengan nilai-nilai Pancasila
sebagai ideologi.Diskusikan dengan kelompok Anda dan laporkan secara tertulis.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan kebangsaan indonesia, dinamika rumusan
kepentingan hidup-bersama diwilayah nusantara diuji dan didewasakan sejak
dimulainya sejarah bangsa indonesia. Pendewasaan kebangsaan indonesia
memuncak ketika mulai dijajah dan dihadapkan pada perbedaan kepentingan
ideologi (awal abad XIX) antara Limbralisme, dan Komunisme, Islamisme,
Sosialisme-Indonesia, dan Komunisme yang diakhiri secara yuridis
ketatanegaraan tanggal 18 agustus 1945 bertepatan dengan ditetapkannya
Pancasila oleh PPKI sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia alenia
keempat terdapat rumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia. Rumusan
pancasila itulah dalam hukum positif indonesia secara yuridis dan kosntitusional
sah, berlaku, dan mengikat seluruh lembaga Negara, lembaga masyarakat, dan
setiap warga negara, tanpa kecuali.
Rumusan pancasila secara imperatif harus dilaksanakan oleh rakyat
Indonesia dalam kehiduapan berbangsa dan bernegara. Setiap sila pancasila
merupakan satu kesatuan yang integral, yang saling mengendalikan dan saling
mengunci, ketuhanan dijunjung tinggi dalam kehidupan bernegara,
tetapidiletakkan dalam konteks negara kekeluargaan yang egaliter, yang
mengatasi paham perseorang dan golongan; selaras dengan visi kemanusian yang
adil dan beradab, persatuan kebangsaan, demokrasi permusyawaratan yang
menekankan konsensur serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Rumusan pancasila yang terdapat pembukaan pada Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dimana pembukaan tersebut sebagai
hukum derajat tertinggi yang tidak dapat diubah secara hukum positif, maka
pancasila sebagai dasar negara indonesia bersifat final dan mengikat bagi seluruh
penyelenggara negara dan seluruh warga negara indonesia. Dalam perkembangan
4
selanjutnya, pancasila dalam tataran penerapannya dalam kehidupan
kemasyarakatan, kebangsaan, dan keneragaraan masih kerap diuji. Ujian ini
berlangsung sejak ditetapkannya hingga di era reformasi saat ini.
Dengan berbagai pengalaman yang dihadapi selama ini, penerapan pancasila
perlu diaktualisasikan dalam kehidupan kemaysarakatan, kebangsaan, dan
kenegaraan mengingat pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan visi
kebangsaan indonesia yang dipandang sebagai sumber demokrasi yang baik
dimasa depan dan yang lahir dari sejarah kebangsaan indonesia.
5
kebijaksanaan dalam permusayawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Untuk mengetahui latar belakang atau sejarah Pancasila
dijadikan ideologi atau dasar negara coba baca teks Proklamasi berikut ini.
Apa yang dapat kalian tangkap atau pahami dari teks proklamasi tersebut?
Mengapa pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan
kemerdekaannya? Berarti sebelum tanggal 17 Agustus1945 bangsa Indonesia
belum merdeka, bukan? Jawabannya, betul! Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa
Indonesia belum merdeka. Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak
bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa
Belanda, Portugis, Inggris dan epang. Paling lama menjajah adalah bangsa
Belanda. Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah
negara RI terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya,
Majapahit, Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore. Terhadap penjajahan tersebut,
bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan
bersenjata maupun politik.
6
ideas, yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan
institusional bagi masyarakat Perancis. Namun , Napoleon mengecam istilah
ideologi yang dianggapnya suatu khayalan belaka, yang tidak mempunyai arti
praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan ditemukan dalam
kenyataa. orge Larrain menegaskan bahwa konsep ideologi erat hubungannya
dengan perjuangan pembebasan borjuis dari belenggu feodal dan mencerminkan
sikap pemikiran modern baru yang kritis.Niccolo Machiav merupakan pelopor
yang membicarakan persoalan yang secara langsung berkaitan dengan fenomena
ideologi. Machiavelli mengamati praktik politik para pangeran, dan mengamati
pula tingkah laku.
Ada tiga aspek dalam konsep ideologi yang dibahas Machiavelli, yaitu
agama, kekuasaan, dan dominasi.Machiavelli melihat bahwa orang orang
sezamannya lebih dahulu memperoleh kebebasan, hal tersebut lantaran perbedaan
yang terletak dalam pendidikan yang didasarka n pada perbedaan konsepsi
keagamaan. Larrain menyitir pendapat Machiavelli sebagai berikut .“Agama kita
lebih memuliakan orang orang yang rendah hati dan tafakur daripada orang orang
yang bekerja. Agamalah yang menetapkan kebaikan tertinggi manusia dengan
kerendahan hati, pengorbanan diri dan sikap memandang rendah untuk hal hal
keduniawian. Pola hidup ini karenanya tampak membuat dunia itu lemah, dan
menyerahkan diri sebagai mangsa bagi mereka yang jahat, yang menjalankannya
dengan sukses dan aman, karena mereka itu sadar bahwa orang orang yang
menjadikan s u rga sebagai tujuan pada umumnya beranggapan bertahan itu lebih
baik daripada membelas dendam, terhadap pembuatan mereka yang tidak adil.
Sikap semacam itulah yang menjadikan Machiavel li menghubungkan
antara ideologi dan pertimbangan mengenai penggunaan kekuatan dan tipu daya
untuk mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan.Para penguasa – pangeran –
harus belajar mempraktikkan tipuan, karena kekuatan fisik saja tidak pernah
mencukupi.Machiavelli menengarai bahwa hampir tidak ada orang berbudi yang
memperoleh kekuasaan besar “hanya dengan menggunakan kekuatan yang
terbuka dan tidak berkedok”, kekuasaan dapat dikerjakan dengan baik, hanya
dengan tipuan.Machiavelli melanjutkan analisisnya tentang kekuasaan dengan
7
mengatakan bahwa meskipun menjalankan kekuasaan memerlukan kualifikasi
yang baik, seperti menepati janji, belas kasihan, tulus ikhlas.Penguasa tidak perlu
memiliki semua persyaratan itu, tetapi dia harus tampak secara meyakinkan
memiliki kesemuanya itu (Larrain, 1996: 9). Ungkapan Machiavelli tersebut
dikenal dengan istilah adagium, “tujuan menghalalkan segala macam cara”.
1. Martin Seliger, lebih lanjut menjelaskankan bahwa ideologi sebagai
sistem kepercayaan didasarkan pada dua hal, yaitu ideologi fundamental
dan ideologi operatif .Ideologi fundamental meletakkan preskripsi moral
pada posisi sentral yang didukung oleh beberapa unsur, yang meliputi:
deskrip si, analisis, preskripsi teknis, pelaksanaan, dan penolakan.
Ideologi operatif meletakkan preskripsi teknis pada posisi sentral dengan
unsur unsur pendukung. Meliputi :deskripsi, analisis, preskripsi moral,
pelaksanaan, dan penolakan.
2. Alvin Gouldner: Ideologi sebagai Proyek Nasional Gouldner mengatakan
bahwa ideologi merupakan sesuatu yang muncul dari suatu cara baru
dalam wacana politis. Wacana tersebut melibatkan otoritas atau tradisi
atau retorika emosi. Lebih lanjut, Gouldner mengatakan bahwa ideologi
harus dipisahkan dari kesadaran mitis dan religius, sebab ideologi itu
merupakan suatu tindakan yang didukung nilai-nilai logis dan dibuktikan
berdasarkan kepentingan sosial. Gouldner juga mengatakan bahwa
kemunculan ideologi itu tidak hanya dihubungkan dengan revolusi
komunikasi, tetapi juga dihubungkan dengan revolusi industri yang pada
gilirannya melahirkan kapitalisme.
3. Paul Hirst: Ideologi sebagai Relasi Sosial Hirst meletakkan ideologi di
dalam kalkulasi dan konteks politik. Hirst menegaskan bahwa ideologi
merupakan suatu sistem gagasan politis yang dapat digunakan dalam
perhitungan politis. Lebih lanjut, Hirst menegaskan bahwa penggunaan
istilah ideologi mengacu kepada kompleks nir-kesatuan (non-unitary)
praktik sosial dan sistem perwakilan yang mengandung konsekuensi dan
arti politis (Thompson, 1984:94-95). Untuk lebih memperdalam
pemahaman, berikut ini beberapa corak ideologi. a. Seperangkat prinsip
8
dasar sosial politik yang menjadi pegangan kehidupan sosial politik yang
diinkorporasikan dalam dokumen resmi negara. b. Suatu pandangan
hidup yang merupakan cara menafsirkan realitas serta mengutamakan
nilai tertentu yang memengaruhi kehidupan sosial, politik, budaya. c.
Suatu
model atau paradigma tentang perubahan sosial yang tidak dinyatakan sebagai
ideologi, tetapi berfungsi sebagai ideologi, misalnya ideologi pembangunan. d.
Berbagai aliran pemikiran yang menonjolkan nilai tertentu yang menjadi pedoman
gerakan suatu kelompok (Sastrapratedja, 2001: 45-46). Anda dipersilakan untuk
menelusuri corak-corak ideologi dunia dengan berbagai karakteristiknya.
Diskusikan dengan teman kelompok Anda dan laporkan secara tertulis. Di dunia
ini ada dua ideologi yang terkenal yaitu liberalisme dan sosialisme. liberalism dan
sosialisme merupakan ideologi yang terkenal di dunia Negara - negara atau
bangsa mana yang menganut ideologi liberalisme? Negara-negara mana pula yang
menganut ideology sosialisme? Ideologi liberalisme banyak dianut oleh negara-
negara Barat. Tahukah kamu contoh-contoh negara yang termasuk Negara Barat?
Termasuk Negara Barat adalah Amerika Serikat dan negara-negara Eropa seperti
Inggris, Belanda, Spanyol, Italia dan lain- lainnya. Sekarang, negara-negara
manakah yang menganut ideologi sosialisme? Contoh Negara yang menganut
paham sosialisme adalah Uni Soviet (sekarang Rusia), Cina, Korea Utara,
Vietnam. Perbedaan pokok antara ideologi negara sosialisme dengan ideologi
negara liberalisme?
2.3 Urgensi Pancasila ssebagai ideologi negara
9
Sendiri, Suatu Bangsa Akan Mengalami Hambatan Dalam Mencapai Cita-
Citanya.
Menurut Syafiie (2001:61), Ideologi Adalah “Sistem Pedoman Hidup Yang
Menjadi Cita-Cita Untuk Dicapai Oleh Sebagian Besar Individu Dalam
Masyarakat Yang Bersifat Khusus, Disusun Secara Sadar Oleh Tokoh Pemikir
Negara Serta Kemudian Menyebarluaskannya Dengan Resmi”.Menurut Sutrisno
(2006:24), Istilah “Ideologi Pertama Diciptakan Oleh Desstutt De Tracy Tahun
1976 Di Perancis, Telah Terjadi Pergeseran Arti Begitu Rupa Sehingga Ideologi
Dewasa Ini Merupakan Istilah Dengan Pengertian Yang Kompleks”.Menurut
Syamsudin (2009:98),Ideologi Adalah Ideologi Secara Etimologis Ideologi
Berasal Dari Kata Idea Dan Logosidea Berarti Gagasan, Konsep, Pengertian
Dasar, Cita-Cita. Kata Idea Berasal Dari Bahasa Yunani Ideos Yang Berarti
Bentuk Atau Idean Yang Berarti Melihat,Sedangkan Logos Berarti Ilmu. Dengan
Demikian Ideologi Berarti Ilmu Pengertian- Pengertian Dasar Ide-Ide (The Scince
Of Ideas) Atau Ajaran Tentang Pengertian- Pengertian Dasar. Ide Dapat Di
Artikan Cita-Cita Yang Bersifat Tetap Dan Yang Harus Dicapai”. Berarti Cita-
Cita Ini Pada Hakikatnya Merupakan Dasar Pandangan Atau Faham Yang
Diyakini Kebenarannya.
Ideologi Diharapkan Dapat Memberikan Tuntunan Atau Pedoman Perilaku
Bagi Warga Masyarakat Dalam Kehidupan Bernegara Dan Berbangsa. Inilah Arti
Pentingnya Sebuah Ideologi Bagi Bangsa Dan Negara.Menurut Syamsudin
(2009:98),
Ideologi Adalah “Keseluruhan Prinsip AtauNorma Yang Berlaku Dalam
Suatu Masyarakat Yang Meliputi Berbagai Aspek, Seperti Sosial Politik,
Ekonomi, Budaya, Dan Hankam”.Menurut W.White Sebagaimana Dikutip Kansil
(2005:27),
Ideologi Ialah Soal Cita-Cita Mengenai Berbagai Macam Masalah Politik
Dan Ekonomi Filsafat Sosial Yang Sering Dilaksanakan Bagi Suatu Rencana
Yang Sistematis Tentang Cita-Cita Yang Dijalankan Oleh Kelompok Atau
Lapisan Masyarakat.Dengan Demikian Ideologi Merupakan Alat Pengikat Yang
Baik Karena Didasarkan Pada Pemikiran Yang Menyatakan Bahwa Jika Persatuan
10
Sudah Terwujud Maka Alat Pengikat Sudah Tidak Diperlukan.Kenyataan
Menunjukkan Bahwa Kebersamaan Masyarakat Sebenarnya Dibangun Diatas
Keanekaragamaan (Budaya, Etnis, Bahasa, Agama Dan Sebagainya), Sehingga
Perpecahan Merupakan Benih Yang Subur Dan Siap Meledak Setiap Saat.
Mengingat Pentingnya Ideologi Bagi Sebuah Negara, Maka Pembinaan Secara
Terus Menerus Agar Ideologi Yang Diterimanya Semakin Mengakar Dan Pada
Gilirannya Mampu Membimbing Masyarakat Menuju Pemikiran Yang Relatif
Sama Upaya Memahami Ideologi Bagi Suatu Bangsa Juga Dapat Dilakukan
Melalui Pemahaman Tentang Fungsi Ideologi Yang Dianut Oleh Suatu Negara.
Ppkn Yang Menjadi Mata Pelajaran Wajib Bagi Peserta Didik. Ppkn Mempunyai
Peranan Penting Dalam Membentuk Karakter Dan Menjadikan Manusia Yang
Memiliki Rasa Kebangsaan.
Sesuai Dengan Visi Dan Misi Ppkn Yaitu Menanamkan Komitmen Yang
Kuat Dan Konsisten Terhadap Prinsip Dan Semangat Kebangsaan Dalam
Kehidupan Bermasyarakat Dan Berbangsa, Dan Bernegara Yang Berdasarkan
Pancasila Dan Undang-Undang Dasar 1945Guna Memberikan Pemahaman
Mendalam Tentang Negara Kesatuan Republikindonesia. Misi Pkn Ialah
Menghindarkan Indonesia Dari Sistem Pemerintah Otoriter Yang Memasung Hak-
Hak Warga Negara Untuk Menjalankan Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara (BSNP, 2006:155)
Hal Tersebut Bertujuan Untuk Memupuk Sikap Dan Perilaku Yang Sesuai
Dengan Nilai-Nilai Pancasila. Adanya Arah Untuk Mendukung Persatuan Bangsa
Dan Bersikap Atau Bertindak Adil Dalam Mengatasi Segmentasi Atau
Promodialisme Sempit Dengan Jiwa Dan Semangat “Bhineka Tunggal Ika” Yaitu
Bersatu Dalam Perbedaan Dan Berbeda-Beda Dalam Satu Jiwa.
Muatan-Muatan Ppkn Diharapkan Memahami Dan Menghayati Pelaksanaan
Pancasila Dan Undang-Undang Dasar 1945 Yang Berjiwa Pancasila. Menguasai
Pemahaman Tentang Beragram Masalah Dasar Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa Dan Bernegara Yang Hendak Diatasi Dengan Penerapan Yang
Berlandaskan Pancasila. Dengan Demikian Tujuan Ormas Dapat Tercapai
Diantaranya Meningkatkan Partisipasi, Keberdayaan Masyarakat, Memberikan
11
Pelayanan Kepada Masyarakat, Menjaga Nilai Agama, Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, Melestarikan, Memelihara Norma, Nilai, Moral, Etika,
Dan Budaya Yang Hidup Dalam Masyarakat, Melestarikan Sumber Daya Alam
Dan Lingkungan Hidup. Selain Itu Tujuan Ormas Untuk Mengembangkan
Kesetiakawanan Sosial, Gotong Royong, Toleransi Dalam Kehidupan
Bermasyarakat, Menjaga, Memelihara, Dan Memperkuat Persatuan Dan Kesatuan
Bangsa, Serta Mewujudkan Tujuan Negara. Berdasarkan Fenomena Dan
Hasil Pengamatan Menegaskan Masih Adanya Organisasi Masyarakat Yang
Tidak Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila Khususnya Nilai Persatuan Indonesia.
Hal Tersebut Mendorong Peneliti Untuk Melakukan Penelitian “Penanaman Nilai-
Nilai Pancasila Khususnya Nilai Persatuan Indonesia Pada Etnis Thionghoa (Studi
Kasus Organisasi Perkumpulan Masyarakat Surakarta Tahun 2014).
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Urgensi Pendidikan Pancasila Dapat Memperkokoh Jiwa Kebangsaan
Mahasiswasehingga Menjadi Dorongan Pokok Dan Penunjuk Jalan Bagi Calon
Pemegang Kepemimpinan Bangsa Di Berbagai Bidang Dan Tingkatan. Calon
Generasi Kepemimpinan Bangsa Tidak Mudah Terpengaruh Oleh Paham-Paham
Asing Yang Dapat Mendorong Untuk Tidak Dijalankannya Nilai-Nilai Pancasila.
Pentingnya Pendidikan Pancasila Diperguruan Tinggi Adalah Untuk Menjawab
Tantangan Dunia Dengan Mempersiapkan Warga Negara Yang Menpunyai
Pengetahuan, Pemahaman, Penghargaan, Penghayatan, Komitmen Dan Pola
Pengamalan Pancasila. Untuk Melahirkan Lulusan Yang Menjadi Kekuatan Inti
Pembangunan, Generasi Muda Bangsa Dalam Setiap Tingkatan Lembaga-
Lembaga Negara, Badan-Badan Negara, Lembaga Daerah, Lembaga Infrastruktur
Politik, Dan Lembaga Lain Menjunjung Tinggi Nilai Nilai Luhur Pancasila.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nomor 1, 2018.
2016.
Nomor 1, 2016.
Nomor 2, 2017.
14
Laurensius Arliman S, Peranan Pers Untuk Mewujudkan Perlindungan Anak
Nomor 2, 2017.
Protecting Child Rights In The Area Of Social Conflict, The 1st Ushuluddin And
Https://Doi.Org/10.33701/Jppdp.V10i1.379.
15
Manusia Sebagai Variabel Mediasi, Jurnal Menara Ekonomi: Penelitian Dan
2020.
Undang Dasar 1945, Jurnal Lex Librum, Volume 6, Nomor 2 Juni 2020,
Http://Dx.Doi.Org/10.46839/Lljih.V6i2.151.
Untuk Mencapai Tujuan Negara Hukum, Kertha Semaya Journal Ilmu Hukum,
Nova Sari Yudistia, Ni Putu Eka, Viona Putri, Zakia Zakia, Ernita Arief, Prinsip,
Https://Doi.Org/10.25299/Uirlrev.2020.Vol4(1).3779.
16
Muhammad Afif Dan Laurensius Arliman S, Protection Of Children's Rights Of
17