Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL DAN


HUBUNGAN DENGAN IDEOLOGI ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Syarif Hidayat S.Ag., M.Pd.I

Disusun Oleh:
Dzakiah Istri Napisah
Semester 1 PAI 1D

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
SINGAPARNA TASIKMALAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. atas semua rahmat, taufiq dan
hidayah serta inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa
adanya halangan yang melanda. Tak lupa sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. yang telah menyelamatkan kita dari jalan yang gelap menuju jalan
yang terang.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Pancasila sebagai
Ideologi Nasional dan Hubungannya dengan Ideologi Agama Islam.”  Makalah ini
diharapkan dapat membantu para mahasiswa pada umumnya sebagai penambah
pengetahuan dan pemahaman tentang beberapa konsep awal pengajaran.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak -
pihak yang telahmendukung dalam pembuatan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini sampai akhirnya makalah ini selesai pada waktunya,
Kami menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pancasila, Ideologi, dan Agama .................................................. 2
2.1.1. Pengertian Pancasila .......................................................................... 2
2.1.2. Pengertian Ideologi ............................................................................ 2
2.1.3. Arti Agama dalam Negara ................................................................. 3
2.2. Ideologi Pancasila dengan Ideologi Islam ..................................................... 4
2.2.1. Hakikat Ideologi Islam ...................................................................... 4
2.2.2. Ciri ideologi Islam ............................................................................. 4
2.2.3. Hakikat Ideologi Pancasila ................................................................ 5
2.2.4. Ciri ideologi Pancasila ....................................................................... 6
2.2.5. Kesamaan Antara Kedua Ideologi Tersebut Yaitu Pada ................... 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perlu kita sadari bahwa negara dimana kita berpijak ini bagaikan secuil tanah
surga yang terhempas kedunia fana, bukan hanya karena lukisan alamnya yang memikat
mata, tapi juga keaneka ragaman suku,bahasa,budaya,tradisi,kepercayaan, membuat
indonesia seperti surga yang didiami oleh orang-orang yang datang dari segala bangsa.
Banyak Filosof-filosof modern dieropa begitu bingungnya menilai Indonesia,
negara ini didiami oleh 1.128 suku, 726 ragam bahasa,dipecah dalam 17.504 pulau yang
terbentang lebih luas dibanding daratan eropa, namun yang mencengangkannya, 1.128
suku yang terpecah dalam 17.504 pulau tersebut dalam era modern justru menjadi
sebuah negara, bahkan yang lebih mengejutkannya negara tersebut bukanlah sebuah
negara federal, namun merupakan sebuah negara kesatuan yang terotonom, dengan kata
lain Indonesia telah berhasil mempersatukan sebuah wilayah yang memiliki
kompleksifitas tinggi untuk disatukan.
Yang luar biasanya lagi para pendiri negara ini telah mampu membangun sebuah
ideologi, ideologi yang menyatukan kearifan lokal dari seluruh suku, kebijaksanaan dari
seluruh agama dan kepercayaan, dikolaborasikan dan saling bertoleransi dalam satu
wadah bernama PANCASILA.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah Pancasila masih cocok menjadi ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia
yang terdapat beragam kepercayaan (agama) kusus nya agama islam ?
2. Apakah dengan terus menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, dapat
menuju negara yang aman dan stabil.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pancasila, Ideologi, dan Agama


2.1.1. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonseia yang secara
resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II
No.7 bersama-sama dengan Batang Tubuh UUD 1945.
Pancasila berasal dari Sansekerta dari India (Bahasa Kasta Brahmana)
adapun bahasa rakyat biasanya adalah bahasa prakerta “panca” artinya lima dan
“syila” dengan vokal i pendek artinya alas, dasar atau batu sendi.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-
4 Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945.
Secarateoritis perkembangan tumbuhnya Ideologi Pancasila bagi bangsa
Indonesia terjadi semenjak 18 Agustus 1945. Pancasila dijadikan sebagai
Ideologi negara sesungguhnya secara implisit sejak tanggal 17 Agustus 1945,
namun secara yuridis baru disahkan tanggal 18 Agustus 1945. Terjadi perubahan
kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa
tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
2.1.2. Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata Ideologi sendiri
diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
"sains tentang ideas". Pengertian Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas,
sebagai cara memandang segala sesuatu. Pengertian Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi intisari politik. Secara
umum, Pengertian Ideologi diartikan sebagai suatu kumpulan gagasan, ide-ide
dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan

2
arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa
dan negara.
Sebagai contoh jika Anda melihat seseorang yang suka menonton bola,
mereka meninggalkan segala aktivitasnya hanya untuk menonton bola setiap
kali ada pertandingan sepak bola, kapanpun waktunya dia selalu berusaha agar
dapat menonton pertandingan tersebut. Contoh lainnya, seseorang yang suka
merokok atau bahkan pecandu rokok, kemanapun dan dimanapun pasti kalian
melihat orang tersebut tidak pernah lepas dari merokok bahkan ada yang
berucap lebih baik tidak makan asalkan masih merokok. Maka secara tidak
langsung sepak bola dan rokok itu sudah menjadi Ideologinya.
Syekh Taqiyyudin An-Nabhany dalam Hujayyana, Erniza Rina (2009)
mendefinisikan Ideologi sebagai aqidah aqliyah (akidah yang lahir dari sebuah
proses berpikir secara rasional) yang melahirkan peraturan.
2.1.3. Arti Agama dalam Negara
Seorang Muslim hidup di atas dunia ini sepenuhnya dengan cita-cita hendak
menjadi seorang hamba Allah dalam arti yang sepenuhnya, mencapai kejayaan
di dunia dan kemenangan di akhirat. Dunia dan Akhirat ini, sekali-kali tidak
mungkin dipisahkan oleh seorang Muslim dari Ideologinya. Ini sudah sama-
sama dimaklumi.
Untuk mencapai tingkatan yang mulia itu, Tuhan memberi kita bermacam-
macam aturan. Aturan atau cara kita harus berlaku berhubungan dengan Tuhan
yang menjadikan kita , dan aturan cara kita harus berlaku berhubungan dengan
sesama manusia. Di antara aturan-aturan yang berhubungan dengan mu’amalah
sesama makhluk itu, ada diberikan garis-garis besarnya berupa kaidah yang
berkenaan dengan hak dan kewajiban seseorang terhadap masyarakat dan hak
serta kewajiban masyarakat terhadap diri seseorang yang terakhir ini tak lebih
tak kurang, ialah yang dinamakan orang sekarang dengan urusan kenegaraan itu.
Tetapi yang sering orang lupakan, jikalau membicarakan urusan Agama dan
Negara ini ialah, dalam pengertian Islam yang dinamakan Agama itu, bukanlah
shalat dan puasa itu, tetapi yang dinamakan Agama menurut pengertian Islam
meliputi semua kaidah-kaidah, hudud-hudud dalam mu’amalah dalam
masyarakat menurut garis-garis yang telah ditetapkan oleh Islam.
Semua aturan-aturan itu dalam garis besarnya terhimpun dalam al-Quran
dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. tetapi al-Quran dan Sunnah Nabi itu tidak
3
bertentangan dan tidak berkaki sendiri untuk menjaga supaya peraturan-
peraturannya itu dijalankan oleh manusia.
Untuk menjaga supaya aturan-aturan dan patokan-patokan itu dapat berlaku
dan berjalan sebagaimana mestinya, perlu dan tidak boleh tidak, harus ada suatu
kekuatan dalam pergaulan hidup, berupa kekuasaan dalam negara, sebagaimana
telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW. kepada kaum Muslimin,
“Sesungguhnya Allah memegang dengan kekuasaan Penguasa, yang tidak dapat
dipelihara dan dipegang oleh al-Quran itu.” (HR. Ibnu Katsir dalam Ziekrie
Sam, 2010)

2.2. Ideologi Pancasila dengan Ideologi Islam


2.2.1. Hakikat Ideologi Islam
Islam dilahirkan dari proses berfikiryang menghasilkan keyakinan yang
teguhterhadap keberadaan (wujud ) Allahsebagai Sang Pencipta dan Pengatur
Kehidupan,alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia. Darinya lahir
keyakinan akankeadilan dan kekuasaan Allah Yang Maha Tahu dan Maha Pengatur,
Allah telahmewahyukan aturan hidup, yaitu syariat Islamyang sempurna dan
diperuntukkan bagi manusia. 
Syariat Islam tersebut bersumber pada Al Qur'andan Al Hadist. Darikeyakinan
ini tumbuhlah keyakinan akan adanya rasuldari golongan manusia, yangmenuntun dan
mengajarkan manusia untuk mentaati penciptanya, dan meyakini akanadanya hari
perjumpaan dengan Allah SWT. Aturan hidup yang dimaksudmerupakan aturan hidup
yang bersumber dari wahyu Allah. Aturan ini mengatur berbagai cara hidup
manusia yang berlaku dimana saja dan kapan saja, tidak terikatruang dan waktu. Dari
peraturan yang mengikat individu ataupun masyarakatdan bahkan sistem kenegaraan.
Seluruhnya ada diatur dalam Islam. 

2.2.2. Ciri ideologi Islam


Di bawah ini adalah ciri-ciri ideologi Islam menurut beberapa pihak:
1. Sumber: Wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Menjadi landasannya.
2. Dasar kepemimpinan ideologis:  La ilaha illallah  (menyatukan antara
hukumAllah SWT dengan kehidupan).
3. Kesesuaian dengan fitrah: Islam menetapkan manusia itu lemah. Jadi,
segalaaturan apapun harus berasal dari Allah SWT lewat wahyu-Nya.
4
4. Pembuat hukumdan aturan: Allah SWT lewat wahyu-Nya. Akal
manusia berfungsi menggali fakta dan memahami hukum dari wahyu. 
5. Fokus: Individumerupakan salah satu anggota masyarakat. Individudiperhatikan
demi kebaikan masyarakat, dan masyarakat untuk kebaikanindividu.
6. Ikatan perbuatan: Seluruh perbuatan terikat dengan hukum
syaro'. Perbuatan baru bebas dilakukan bila sesuai dengan hukum syaro'.
7. Tujuan tertinggi yang hendak dicapai: Ditetapkan oleh Allah SWT,
sebagaimanatelah dibahas.
8. Tolak ukur kebahagiaan: Mencapai ridho Allah SWT, yang terletak
dalamketaatan dalam setiap perbuatan.
9. Kebebasan pribadi dalam berbuat: Distandarisasi oleh hukum syaro'. Bila
sesuai, bebas dilakukan. Bila tidak, maka tidak boleh dilakukan.
10. Pandangan terhadap masyarakat: Masyarakat merupakan kumpulan
individuyang memiliki perasaan dan pemikiran yang satu serta diatur oleh
hukum yangsama.
11. Dasar perekonomian: Setiap orang bebas menjalankan perekonomian
denganmembatasi sebab pemilikan dan jenis pemiliknya. Sedangkan jumlah
kekayaanyang dimiliki tidak boleh dibatasi.
12. Kemunculan sistem aturan: Allah SWT telah menjadikan bagi manusia
sistematuran untuk dijalankan dalam kehidupan yang diturunkan pada
NabiMuhammad SAW. Manusia hanya memahami permasalahan, lalu
menggalihukum dari Al Qur'an dan As Sunnah. 
13. Tolok ukur: Halal dan haram.
14. Penerapan hukum: Atas dasar ketakwaan individu, kontrol masyarakat
dan penerapan dari masyarakat.

2.2.3. Hakikat Ideologi Pancasila


Sebagai Ideologi, pancasila mencangkup pengertian tentang ide, gagasan,
konsepdan pengertian dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa
Indonesia.Kelima sila Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga
pemahamandan pengamalannya harus mencangkup semua nilai yang terkandung di
dalamnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa; Menngandung nilai spiritual,
memberikankesempatan yan seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan
5
penganutkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di
Indonesia.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; Mengandung nilai kesamaanderajat
maupun hak dan kewajiban, cinta-mencintai, hormat-menghormati,keberanian
membela kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gotong royong.
3. Sila Persatuan Indonesia; Dalam masyarakat Indonesia yang
pluralistikmengandung nilai persatuan bangsa dan persatuan wilayah yang
merupakanfaktor pengikat yang menjamin keutuhan nasional atas dasar
BhinekaTunggal Ika. Nilai ini menempatkan kepentingan dan keselamatan
bangsadan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalamPermusyawaratan atau Perwakilan; Menunjukan bahwa kedaulatan berada
ditangan rakyat yang diwujudkan oleh persatuan nasional yang nyata (real)
danwajar. Nilai ini mengutamakan kepentingan Negara dan bangsa
denganmempertahankan penghargaan atas kepentingan pribadi dan
golongan,musyawarah untuk mufakat, kebenaran, dan keadilan.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; Mengandung nilaikeadilan,
keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hakorang lain,
gotong royong dalam suasana kekeluargaan, ringan tangan dan kerja keras untuk
bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

2.2.4. Ciri ideologi Pancasila


1. Hubungan antara warganegara dengan Negara seimbang. Warganegara
dan Negara sama-sama diperhatikan
2. Agama erat hubungannya dengan Negara. Agama mendapat perhatian
pentingdari Negara. Setiap warganegara bebas beragama tetapi tidak
diperbolehkantidak beragama atheis atau tidak percaya adanya Tuhan tidak
diperbolehkan.

2.2.5. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Islam


Perbandingan ideologi pancasila dan ideologi islam itu bagaikan api dan air
yangtidak pernah bisa menyatu. Kalau dikatakan bertentangan ya jelas bertentangan.
Dalam Islam, kalau yang mencuri dipotong tangannya, yang berzina di ranjam dan

6
banyak lagi hukum Islam lainnya.Itu cuma dua contoh yang umum diketahui dan dalil
tidak boleh berhukum selain syariat islam.
1. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,
makamereka itu adalah orang-orang yang kafir (5:44)
2. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
makamereka itu adalah orang-orang yang dzalim (5:45)
3. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
makamereka itu adalah orang-orang yang fasik (5:47)

2.2.6. Kesamaan Antara Kedua Ideologi Tersebut Yaitu Pada:


Sila 1:
Ketuhanan Yang Maha Esa = “Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa”.

َ ‫قُ ْل ُه َو اللَّ هُ أ‬
) ‫ ا‬: ‫َح ٌد (اإلخالص‬
Artinya : Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. (Al Ikhlas : 1)

Sila 2:
Kemanusian yang adil dan beradab =

ْ ‫ني إِ َذ ا ُد عُ وا إِ ىَل اللَّ ِه َو َر ُس ولِ ِه لِ يَ ْح ُك َم َب ْي َن ُه ْم أ‬


‫َن َي ُق ولُ وا‬ ِِ َ ‫إِ مَّنَ ا َك‬
َ ‫ان َق ْو َل الْ ُم ْؤ م ن‬

َ ‫ك ُه ُم الْ ُم ْف لِ ُح‬
) ٥ ‫ ا‬: ‫ون ( النور‬ َ ِ‫ُولَ ئ‬
ٰ ‫ و أ‬Mۚ ‫مَسِ ع نَ ا و أَطَ ع نَ ا‬
َ ْ َ ْ
Artinya : “Sesungguhnya jawaban orang –orang mukmin, bila mereka dipanggil
kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka
ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung.” (An Nur: 51)

Sila 3:
Persatuan Indonesia =
ِِ ِِ
ُ ‫ َو َم أْ َو‬Mۚ ‫اغ لُ ْظ َع لَ ْي ِه ْم‬
Mۖ ‫اه ْم َج َه نَّ ُم‬ َ ‫يَا أَيُّ َه ا النَّ يِب ُّ َج اه د الْ ُك َّف َار َو الْ ُم نَ اف ق‬
ْ ‫ني َو‬
ِ ‫و بِ ْئ س الْ م‬
) ۷٣ : ‫ص ريُ (التوبة‬ َ َ َ

7
Artinya : “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang -orang kafirdan orang-orang
munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempatmereka ialah jahannam.
Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk- buruknya.“ (At-Taubah: 73)

Sila 4:
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan 

‫ قَ لِ ي اًل َم ا‬Mۗ َ‫اتَّبِ عُ وا َم ا أُنْ ِز َل إِ لَ ْي ُك ْم ِم ْن َر بِّ ُك ْم َو اَل َت تَّ بِ عُ وا ِم ْن ُد ونِ ِه أ َْو لِ يَ اء‬

َ ‫تَ َذ َّك ُر‬


) ٣ : ‫ون (األعراف‬
Artinya :  “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu  dari Tuhanmu dan janganlah
kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya35. Amat sedikitlah kamu mengambil
pelajaran (daripadanya).” (Al A‟raf: 3)
 
Sila 5:
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

ِ ‫َخ لَ َد إِ ىَل ا أْل َ ْر‬


‫ فَ َم َث لُ هُ َك َم ثَ ِل‬Mۚ ُ‫ض َو َّات بَ َع َه َو اه‬ ِ ٰ ‫هِب‬ ِ
ْ ‫َو لَ ْو ش ْئ نَ ا لَ َر َف ْع نَ اهُ َ ا َو لَ ك نَّ هُ أ‬
ِ َّ ِ ِ ْ ‫ث أَو َت ْت ر ْك ه ي ْل ه‬ ِ ِ
‫ين‬ َ ‫ ٰذَ ل‬Mۚ ‫ث‬
َ ‫ك َم ثَ ُل الْ َق ْو م ال ذ‬ َ َ ُ ُ ْ ْ ‫ب إِ ْن حَتْ م ْل َع لَ ْي ه َي ْل َه‬
ِ ‫الْ َك ْل‬

ِ
َ ‫ص لَ َع لَّ ُه ْم َي َت َف َّك ُر‬
) ‫ ا‬۷٦ : ‫ون (األعراف‬ َ ‫ص‬
َ ‫ص الْ َق‬ ُ ْ‫ فَ اق‬Mۚ ‫َك َّذ بُوا بِ آيَات نَ ا‬
ِ ‫ص‬
Artinya : “Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya
dengan ayat-ayat itu,tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa
nafsunya yang rendah,maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya
diulurkannyalidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).
Demikianitulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.
Makaceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.”
(Al Araf: 176)
 

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Apabila ideologi islam diterapkan di Indonesia maka hukum islam
akandiberlakukan. Bisa jadi umat beragama lain (selain islam) lama kelamaan
akanterjadi perpecahan karena dalam hukum islam dengan agama mereka tidak
sepahamdan terdapat seperti ketidakadilan antara islam dan agama lain.Pancasila
terlahir dari keragaman keyakinan di negara ini. Alquran mengajarkan laikroha fiddin,
tidak ada paksaan dalam agama. Pancasila sebagai wadah pemersatu,lakum dinukum
waliyadin.
Jadi masalahnya sekarang adalah individunya sendiri, bisa atau tidak untuk
menyelaraskan ideology tersebut dalam kahidupan sehari-hari menurut ajaran dan
kepercayaan masing – masing dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?
rlz=1C1AVFA_enID753ID753&q=hubungan+ideologi+pancasila+dengan+ideol
ogi+agama+islam&sa=X&ved=0ahUKEwj6wf6m-
7_WAhUYS48KHWXODskQ1QIIZygA
https://www.scribd.com/doc/216085070/Ideologi-Islam-vs-Ideologi-Pancasila#
http://iisihsani.blogspot.co.id/2015/02/makalah-pancasila-sebagai-ideologi.html

10

Anda mungkin juga menyukai