Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODERNISASI ISLAM
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran SKI

Di Susun Oleh :
Elis Jubaidah
XII MIA 5

MAN 2 TASIKMALAYA
KABUPATEN TASIKMALAYA
2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehairat Allah swt. Semoga rahmat dan keselamatan
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya.
Al-hamdulillah makalah yang berjudul “ Modernisasi Islam” merupakan salah
satu tugas mata Pelajaran SKI, dapat tersaji, walaupun dalam pengerjaannya
mendapatkan hambatan dikarenakan keterbatasan ilmu yang saya miliki.
Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua, serta menjai pedoman
bagi siswa – siswi yang lainnya.
Demikian makaah yang saya buat saya ucapkan terimah kasih.

Tasikmalaya, September 2017

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2


A. Pengertian Modernisasi Islam ............................................................................ 2
B. Perkembangan gerakan modernisasi islam ........................................................ 3
C. Pengaruh Modernisasi Islam Terhadap Indonesia ............................................. 4
D. Bentuk-Bentuk Modernisasi Islam Di Indonesia ............................................... 5

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 7


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Islam sebagai sebuah agama dengan penyebaran jumlah penganutnya yang
meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun,dalam sejarah perkembangannya
telah berkali-kali mengalami pasang surut.
Bermula dari jazirah arabia pada abad ke-6 M, Islam kemudian menyebar
ke berbagai pelosok bumi. Pada masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah Islam
bahkan mampu menaklukkan sebagai daratan Eropa,tepatnya di
Andalusia,Spayol. setalah berjaya beberapa abad lamanya,kekuasan dan
kedigdayaan Dinasti Umayyah dan Abbasiyah akhirnya meredup,hingga
akhirnya Spanyol kembali dikuasai oleh kaum kriten Eropa.
Berabad kemudian, Islam kembali menaruh catatan emas dalam sejarah
melalui tiga kerajaan besar yang cukup berpengaruh didunia, yakni kerajaan
Ustmani di Turki,Syafawi dipersia dan Mughal di India. Setelah  bertahan nyaris
tiga abad lamanya,kerajaan-kerajan ini pun akhirnya meredup dan runtuh.
Keruntuhan ini tak lain disebabkan olrh faktor internal yaitu intrik politik
dikalangan elit penguasa, serta akibat faktor eksternal yaitu peperangan dengan
bangsa-bangsa non muslim.
Hikmah dari keruntuhan tiga kerajaan ini, khususnya kerajaan Turki
Ustmani telah menyadarkan umat Islam pada satu kenyataan bahwa umat Islam
telah tertinggal dalam hal ilmu pengetahuan dari bangsa lain, khususnya bangsa
Eropa.
Kesadaran tersebut telah melahirkan tokoh-tokoh besar sebagai pelopor
pembaharuan atau modernisasi dikalangan umat Islam, diantaranya yang
terkenal yaitu Muhammad bin Abdul Wahhab, Said Muhammad Sanusi dan
Jamaludin Al-Afgani.
Ide pembaharuan atau modernisasi ini pun akhirnya sampai pula ke negeri
kita Indonesia, salah satunya adalah melalui kontak antara jamaah haji Indonesia
dengan jemaah dari bangsa lain ditanah suci.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Modernisasi Dalam Islam?
2. Bagaimana Perkembangan Gerakan Modernisasi Islam?
3. Apa Pengaruh Modernisasi Islam Terhadap Indonesia?
4. Apa Saja Bentuk-Bentuk Modernisasi Islam di Indonesia?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Modernisasi Islam


Dalam masyarakat Barat “modernisme” mengandung arti pikiran, aliran,
gerakan, dan usaha-usaha untuk mengubah aham-paham, adat istiadat, intitusi-
intitusi dan lama lain sebagainya, agar semua itu menjadi sesuai dengan
pendapat dan keadaan baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi modern.
Kata modernisasi yang berasal dari kata “modern”, atau “modernisasi”,
seperti kata lainnya yang berasal dari barat, telah dipakai dalam bahasa
indonesia yang berarti “terbaru, mutakhir, atau bisa berarti sikap dan cara
berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman”.
Pembaharuan dalam islam timbul sebagai reaksi dan respon umat islam
terhadap imperialisme barat yang telah mendominasi dalam bidang politik dan
budaya pada abad 19. Namun, imperialisme barat bukanlah satu-satunya faktor
yang menyebabkan adanya pembaharuan dalam  islam.
Kata modern yang dikenal dalam bahasa indonesia jelas bukan istilah
original atau asli melainkan “diekspor” atau diambil dari bahasa asing
(modernization), berarti “terbaru” atau “mutakhir” menunjuk kepada prilaku
waktu yang tertentu (baru). Akan tetapi, dalam pengertian yang luas modernisasi
selalu saja dikaitkan dengan perubahan dalam semua aspek kawasan pemikiran
dan aktifitas manusia. Secara teoritis dikalangan sarjana muslim mengartikan
modernisasi lebih cenderung kepada suatu cara pandang meminjam definisi
Harun Nasution, modernisasi adalah mencakupikiran, aliran, gerakan dan usaha
untuk merubah faham-faham, adat istiadat, intitusi-intitusi lama dan sebagainya
untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Dalam perspektif posmodernis yang berasal dari tradisi filsafat, bahwa
modernisasi bisa disebut sebagai semangat yang menyemangati masyarakat
intelektual dan semangat yang dimaksud adalah semangat untuk progress,
semangat untuk meraih kemajuan, dan untuk humanisasi manusia yang dilandasi
oleh semangat keyakinan yang sangat optimistik dari kaum modernis akan
kekuatan rasio manusia.
Sedangkan Fazlur Rahman, sarjana asal pakistan mendefinisikan
modernisasi dengan “usaha-usaha untuk melakukan harmonisasi antara agama
dan pengaruhmodernisasi yang berlangsung di dunia Islam.
Mukti Ali, mengartikan midernisasi sebagai “upaya menafsirkan islam
melalui pendekatan rasional untuk mensesuaikannya dengan perkembangan

2
zaman dengan melakukan adaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
didunia modern yang sedang berlangsung”.
Membicarakan gerakan modernisasi islam, maka kita harus mengetahui
sejarah modernisasi di barat terlebih dahulu.. karena dari gerakan modernisasi
dibarat lah yang mempengaruhi modernisasi di islam.
Modernisme, modernisasi dan modernitas merupakan padanan kata dari
pembaharuan. Modernisasi lahir didunia barat, yang muncul sejak renaisans
terkait dengan masalah agama. Menurut masyarakat barat kata modernisasi itu
mengandung pengertian pikiran, ide, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah
paham-paham, adat istiadat, dan sebagainya agar semua itu dapat disesuaikan
dengan perkembangan zaman yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Modernisasi ditandai dengan rasionalitas dan kreatifitas manusia dalam
mencari jalan mengatasi kesulitan hidupnya didunia ini. Maka dari itu,
modernisme khususnya dibarat, adalah suatu antroposentrisme yang hampir tak
terkekang.
Bila kita menilik pada sejarah dibarat, modernisasi terjadi sejak abad ke-
15,dimana sebelumnya, barat berada pada zaman kegelapan (dark age). Awal
mula sejarah modernisasi terjadi pada era Renaissannce, yang secara harfiah
berarti kelahiran kembali. Pada era ini muncul lah aliran-aliran pemikiran
seperti Rasionalisme, empirisme dan sebagainya yang kemudian merubah dunia
alam pemikiran dibarat. Kemajuan dalam bidang pemikiran ini juga diikuti
dengan kemajuan dalam bidang teknologi, sains, pengetahuan, industri, militer,
dan diberbagai bidang lainnya. Dalam bidang industri, era renaissance
melahirkan revolusi industri yang merubah dan mempengaruhi pergerakan
industri diseluruh Eropa. Dampak dari berbagai kemajuan dalam berbagai
bidang juga menimbulkan negara-negara yang maju dan berusaha menguasai
negara-negara lainnya. Maka era koloniasasi pun dimulai. Negara-negara seperti
inggris, perancis, spanyol, dan portugal berlomba-lomba dalam memajukan
militer nya dan menancapkan pengaruhnya dinegara-negara lainnya.
Namun pada intinya, gerakan modernisasi dibarat, semula berawal dari
munculnya era Renaissance, yang mana dengan era ini menimbulkan berbagai
kemajuan diberbagai bidang, pemikiran, industri, militer, sains, pengetahuan
dan berbagai bidang lainnya.
Dengan sadarnya umat islam waktu itu, akan ketertinggalan mereka dari
barat, umat muslim sadar, mereka harus mengejar ketertinggalan dari baarat.
Dengan banyak nya pelajar-pelajar muslim yang belajar kebarat, dan kemudian
kembali ke negara aslinya, mereka juga membawa pengetahuan dan ilmu dari
barat yang mempengaruhi perkembangan modernisasi di islam.
Namun, gerakan modernisasi islam tidak biasa dilepaskan dari tokoh-
tokoh pembaharu gerakan ini. Figur-figur penting inilah yang menjadi magnet
bagi tokoh-tokoh  lainnya dalam melakukan modernisasi. Tercatat tokoh-tokoh
penting seperti Jamaluddin Afghani,kemudian muridnya, Muhammad Abduh,
dan murid Abduh, Muhammad rasyid Ridha yang mengusung gerakan

3
modernisasi di mesir. Ada juga Sayyid Ahmad Khan di india, Namik Kemal di
turky, dan Bey Gasprinski di Crimea, dan banyak lagi tokoh-tokoh lainnya dari
berbagai  negara di dunia. Mereka inilah yang membawa gerakan modernisasi.

B. Perkembangan gerakan modernisasi islam


Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dalam islam timbul terutama
sebagai hasil kontak yang terjadi antara dunia islan dan barat. Dengan adanya
kontak itu, umat islam abad XIX sadar bahwamereka telah mengalami
kemunduran dibandingan dengan barat.
Kesadaran itu membuat umat islam berusaha mengejar ketertinggalan
serta memulihkan kembali kekuatan islam seperti sebelumnya, upanya ini pada
umumnya didorong oleh dua faktor yang saling mendukung. Faktor yang
pertama yaitu pemurnian ajaran islam dari unsur-unsur asing yang dipandang
sebagai penyebab kemunduran islam. Pembaharuan ini ditandai dengan
kemunculan gerakan Wahhabiyah yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul
Wahhab (1703-1787 M) di Arabia, kemudian gerakan Sanusiyah di Afrika Utara
yang dipimpin oleh Said Muhammad Sanusi (1787-1859 M) asal Aljazair.
Faktor yang kedua yaitu gagasan untuk menimba ilmu pengetahuan yang
dilanjutkan dengan penterjemahan karya-karya barat ke dalam bahasa islam.
Gerakan pembaharuan ini pun akhirnya merambah pula kedunia politik.
Gagasan politik yang pertama kali muncul adalah gagasan pan Islamisme
(persatuan islam sedunia) yang awalnya gagasan ini diusung oleh Wahhabiyah
dan Sanusiyah. Namun baru disuarakan dengan lantang oleh tokoh pemikir
islam terkenal, Jamaludin Al-Afgani (1839-1897 M) asal Afganistan. Meskipun
lahir di Afganistan, usianya dihabiskan di berbagai bagai bagian dunia islam:
india, mesir, iran, dan turki. Dia mengembara ke eropa, dari saint petersburg
sampai paris dan london. Dimana pun dia tinggal dan kemana pun dia pergi,
Jamaluddin senantiasa mengumandangkan ide-ide pembaharuan dan
modernisasi islam.
Bersama muridnya, Syaikh Muhammad Abduh (1849-1905) dari Mesir,
Jamaluddin pergi ke paris untuk menerbitkan majalah Al-Urwah al-Wutsqa
(Lelien Indissoluble) yang berarti “ikatan yang teguh”. Abduh menjadi
pemimpin redaksi, dan Jamaluddin menjadi redaktur politik. Nomor perdana
terbit 13 Maret 1884 (15 jumadi ula 1301), memuat artikel-artikel dalam bahasa
arab, perancis dan inggris. Terbit setiap kamis, majalah itu penuh dengan
artikel-artikel ilmiah dan mengorbankan semangat umat untuk kembali kepada
Al-Quran dan As sunnah Nabi, serta menyerukan perjuangan umat islam agar
terlepas dari belenggu penjajahan eropa. Majalah al urwah al Wutsga tersebar di
kawasan timur tengah, Afrika utara, india, dan kota-kota besar di eropa.
Sayangnya, majalah ini hanya sempat beredar 28 nomor saja dan terpaksa
berhenti terbit pada bulan oktober 1884. Hal ini disebabkan pemerintah kolonial

4
inggris melarang majalah itu masuk ke mesir dan india, lalu pemerintah Turki
Usmani juga melarangnya beredar diwilayah kekuasaannya, sehingga Al-Urwah
al-Wutsqa kehilangan daerah pemasarannya. Namun dalam masa delapan bulan
beredar, majalah muslim pertama di dunia itu berhasil menanamkan benih-benih
modernisasi dikalangan umat islam.

C. Pengaruh Modernisasi Islam Terhadap Indonesia


Gerakan pembaharuan yang berkembang di berbagai tempat khususnya
dikawasan Timur Tengah telah memberikan pengaruh besar kepada gerakan
kebangkitan Islam di Indonesia. Ide gerakan pembaharuan tersebut masuk ke
Indonesia melalui berbagai saluran, antaranya lewat kontak para intelektual
muslim Indonesia dengan intelektual muslim Timur Tengah, dan kontak jemaah
haji Indonesia dengan jemaah luar.
Bermula dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan Islam di
Minangkabau, yang disusul oleh pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh
masyarakat Arab di Indonesia yang ditandai dengan berdirinya organisasi
Jami’atul Khair (1905), organisasi ini pada dasarnya terbuka untuk semua
golongan muslim, namun mayoritas anggotanya adalah orang-orang Arab.
Kebangkitan Islam semakin berkembang membentuk organisasi-
organisasi sosial keagamaan, seperti Sarekat Dagang Islam (SDI)di Bogor
(1909) dan Solo (1911), Persyarikatan Ulama di Majalengka, Jawa Barat (1911),
Muhammadiyah di Yogyakarta (1912), Persatuan Islam (Persis) di Bandung
(1920-an), Nahdatul Ulama (NU) di Surabaya (1926), dan Persatuan Tarbiyah
Islamiah (Perti) di Candung, Bukittinggi (1930), dan Partai-partai Politik, seperti
Sarekat Islam (SI) yang merupakan kelanjutan dari SDI, Persatuan Muslimin
Indonesia (Permi) di Padang Panjang (1932) yang merupakan kelanjutan dan
perluasan dari organisasi pendidikan Thawalib dan Partai Islam Indonesia (PII)
pada tahun 1938.
Organisasi-organisasi sosial keagamaan Islam dan organisasi-organisasi
yang didirikan kaum terpelajar menandakan tumbuhnya benih-benih
nasionalisme dalam pengertian modern, yang dikemudian hari berperan aktif
dalam perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia.
    
D. Bentuk-Bentuk Modernisasi Islam Di Indonesia
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam merupakan
jawaban yang ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat Islam pada
masanya.kemunduran kerajaan Utsmani yang merupakan pemangku khalifah
Islam setelah abad ke-17 M telah melahirkan kebangkitan Islam dikalangan
warga Arab dipinggiran imperium Utsmani.
Gerakan pembaharuan ini akhirnya menyebar luas ke berbagai belahan
dunia muslim, termasuk salah satunya ke Indonesia.

5
Adapun bentuk-bentuk pembaharuan di Indonesia yaitu:
a) Gerakan Puritanisme
Gerakan ini pertama kali diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahhab di
Nejd. Gerakan puritanisme ini masuk ke Indonesia melalui tiga orang yang baru
pulang dari haji ditanah suci, yaitu Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piobang.
Mereka melakukan penentangan terhadap praktek kehidupan beragama
masyarakat Minangkabau yang telah banyak terpengaruh oleh unsur-unsur
takhayul, khurafat dan bid’ah.
Karena aktifitas mereka di anggap cukup membahayakan keberadaan kaum
tua atau kaum adat, maka kaum tua meminta bantuan Belanda. Pada tahun 1821-
1837 M terjadilah Perang Paderi.
Dalam pertempuran yang tak seimbang itu kaum ulama mengalami
kekalahan. Kekalahan ulama dalam Perang Paderi dalam menghadapi Belanda
tidaklah membuat patah semangat para tokoh pejuang pembaharu itu, tetapi
gerakannya semakin hebat. Gerakan pembaharuan itu tidak lagi bersifat politik
agama, tetapi di alihkan ke dalam gerakan pembaharuan pendidikan.
b) Gerakan Reformisme
Gerakan reformis adalah suatu gerakan pembaharuan yang dilakukan untuk
kembali kepada dasar Islam yang asli. Kelompok ini berusaha menerapkan sistem
ajaran Islam seperti yang ada pada zaman Nabi SAW.
c) Gerakan Radikalisme
Gerakan ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh para pembaharu
Islam untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat Islam, sehingga
mereka akan menjadi masyarakat yang maju. Namun sebelum itu, unsur-unsur
yang terdapat dalam ajaran Islam yang tercemar oleh takhayul, bid’ah dan
khurafat harus dibersihkan terlebih dahulu.
Dalam tatanan pelaksanaan pembaharuan seperti ini, biasanya cara yang
ditempuh melalui bentuk-bentuk radikal yang tak jarang dengan menggunakan
kekerasan. Pada umumnya, gerakan ini menentang kekuasaan Barat yang kafir.
d) Gerakan Neo-sufisme
Gerakan ini merupakan kelanjutan dari gerakan yang dilakukan para
pembaharu dari kelompok tarekat atau tasawuf dengan mengambil bentuk baru.
Bentuk baru itu adalah aktifisme.
Bentuk aktifisme dalam gerakan ini membuat masyarakat menjadi dinamis.
Bahkan dengan gerakan ini masyarakat dapat mengembangkan diri tanpa banyak
bergantung kepada uluran kelompok atau bangsa lain.
Di antara unsur aktifisme adalah jihad. Melalui kata kunci inilah umat Islam
melakukan pembaharuan, terutama menentang segala bentuk penjajahan dan
keterbelakangan. Gerakan ini banyak mewarnai berbagai pemberontakan Islam di

6
tanah air dalam masa-masa penjajahan, misalnya pemberontakan petani Banten
pada tahun 1888 M.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modernisasi Islam adalah upaya menafsirkan Islam melalui pendekatan
rasional untuk mensesuaikannya dengan perkembangan zaman dengan
melakukan adaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia modern
yang sedang berlangsung.
Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam timbul terutama
sebagai  hasil kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya
kontak itu, umat Islam sadar bahwa mereka telah mengalami kemunduran
dibandingan dengan Barat. Kesadaran itu membuat umat Islam berusaha
mengejar ketertinggalan serta memulihkan kembali kekuatan Islam seperti
sebelumnya.
Ide gerakan modernisasi Islam masuk ke Indonesia melalui berbagai
saluran, antaranya lewat kontak para intelektual muslim Indonesia dengan
intelektual muslim Timur Tengah, dan kontak jemaah haji Indonesia dengan
jemaah luar.
Bentuk-bentuk pembaharuan Islam di Indonesia yaitu; gerakan
puritanisme, gerakan reformisme, gerakan radikalisme dan gerakan neo-sufisme.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?
q=makalah+modernisasi+islam&rlz=1C1AVFA_enID753ID753&oq=makalah+
modernisasi+islam&aqs=chrome..69i57j0l5.5493j0j8&sourceid=chrome&ie=UT
F-8
http://ainunnajib1994.blogspot.co.id/2016/03/makalah-gerakan-modernisasi-dalam-
dunia.html#

Anda mungkin juga menyukai