Disusun Oleh
Nama : Hardianti
Nim : 10620200016
Kelas : C1 PGMI
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………................................................................. i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A. Perkembangan dan kemajun Islam pada Masa Dinasti Umayyah................. 1
1. Arsitektur ……………………………………………………………….. 1
2. Militer ………………………………………………………………...… 4
3. Perdagangan ……………………………………………………………. 7
4. Reformasi Fiskal ……………………………………………………….. 9
B. Akhir Kekuasaan Dinasi Umayyah.............................................................. 10
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 12
Kesimpulan....................................................................................................... 12
Saran ……………………………………………………………………….... 12
Daftar Pustaka................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa pemerintahan dinassti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang
khalifah. Berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa dinasti ini dalam bidang
administrasi misalnya, telah terbentuk berbagai lembaga administrasi pemerintahan yang
mendukung tambuk pimpinan dinasti Umayyah. Banyak terjadi kebijaksanaan yang
dilakukan pada masa ini, di antaranya; 1) Pemisahan kekuasaan; 2) Pembagian wilayah;
3) Bidang administrasi pemerintahan; 4) Organisasi keuangan; 5) Organisasi keteraturan;
6) Organisasi kehakiman; 7) Sosial dan budaya; 8) Bidang seni dan sastra; 9) Bidang seni
Rupa; 10) Bidang Arsitektur. Di samping melakukan ekspansi territorial, pemerintah
dinasti Umayyah juga menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Memberikan
dorongan yang kuat terhadap dunia pendidikan dengan menyediakan sarana dan
prasarana. Hal ini dilakukan agar para ilmuan, para seniman, dan para ulama mau
melakukan pengembangan bidang ilmu yang dikuasainya serta mampu melakukan
kaderisasi ilmu. Di antara ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini;
1) Ilmu agama; 2) Ilmu sejarah dan geografi; 3) Ilmu pengetahuan bidang bahasa; dan
4) Bidang Filsafat. Khalifah Al-Walid mendirikan sekolah kedokteran, ia melarang para
penderita kusta meminta-minta di jalan bahkan khalifah menyediakan dana khusus bagi
para penderita kusta. Pada masa ini sudah ada jaminan untuk sosial bagi anak- anak
yatim dan anak terlantar. Dengan demikian, ilmu pengetahuan merupakan suatu keahlian
yang masuk pada bidang pemahaman dan pemikiran yang memerlukan sistematika dalam
penyusunannya. Golongan non-Arab sudah terbiasa dengan keahlian ini. Golongan ini
disebut Mawali, yaitu golongan yang berasal dari bangsa asing atau keturunannya.
Mawali berasal dari maula, budak tawanan perang yang sudah dimerdekakan.
Dalam perkembangan selanjutnya, Mawali diperuntukan bagi bangsa non-Arab.18
Demikian berbagai perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi pada
pemerintahan dinasti Bani Umayyah.
Kekuasaan dinasti Umayyah mengalami kehancuran pada masa kepemimpinan khalifah
Walid bin Yazid karena terjadi peperangan yang dilakukan oleh bani Abbas yang terjadi
pada tahun 132 H atau 750 M.19
1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembahasan latar belakang yang ingin saya kaji lebih mendalam
adalah sebagai berikut:
1. Apa saja Perkembangan dan kemajuan Islam pada Masa Dinasti Umayyah.
2. Apa penyebab berakhirnya Kekuasaan Dinasi Umayyah
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Perkembangan dan kemajuan Islam pada Masa Dinasti
Umayyah.
2. Untuk mengetahui penyebab berakhirnya Kekuasaan Dinasi Umayyah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Arsitektur
Ketika Abdul Malik naik takhta, ia mengubah mata uang Bizantium dan
Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia
mencetak mata uang tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata
dan tulisan Arab. Dia juga banyak membangun masjid-masjid yang indah.
Keberhasilan Khalifah Abdul Malik diikuti oleh putranya, Al-Walid bin
Abdul Malik (Al-Walid ). Ia dikenal sebagai seorang yang berkemauan keras
dan berkemampuan melaksanakan pembangunan. Dia membangun panti-
panti untuk orang cacat. Dia juga membangun jalan-jalan raya yang
menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-
gedung pemerintahan, dan masjid-masjid yang megah.
2. Militer
Dalam catatan sejarah islam diketahui bahwa para penguasa dinasti Bani
Umayyah dikenal sebagai penguasa yang memiliki keinginan kuat untuk
menyebarkan islam ke berbagai wilayah diluar jazirah Arabia. Pentyebaran
itu biasanya dilakukan dengan cara menaklukkan wilayah-wilayah yang
masih dianggap belum islam. Oleh karena itu, sejak masa pemerintahan
Mu’awiyah bin Abi Sufyan, usaha untuk menaklukkan konstatinopel, pusat
pemerintahan kerajaan Romawi Timur, terus dilakukan. Ia pernah mengirim
anaknya bernama Yazid bin Mu’awiyah untuk mengikuti pertempuran
melawan kekuatan tentara Bizantium. Untuk mencapai wilayah yang berada
disebelah laut tengah itu, Mu’awiyah membangun armada angkatan laut.
Bahkan angkatan laut ini sudah dipersiapkannya sejak ia masih menjadi
gubernur di Damaskus, ketika menjadi wakil khalifah Umar bin Khattab dan
khalifah Utsman bin Affan. Setelah ia menjabat sebagai khalifah, langkah
4
pertama yang dilakukannya adalah melakukan konsolidasi kekuatan militer
guna melawan kekuatan pasukan pemberontak Khawarij dan Syi’ah.
Usahanya ini semakin kuat ketika ia mampu merangkul Zaid bin Abihi untuk
bergabung bersamanyadalam membangun peradaban islam melalui kekuatan
khalifah Bani Umayyah.
5
para pangliam perang juga melakukan pembenahan dan peningkatan mutu
alat tempur dengan membuat peralatan alat tempur sendiri. Untuk keperluan
itu, para khalifah Bani Umayyah, khususnya khalifah al-Walid bin Abdul
Malik nmembangun pabrik-pabrik senjata, seperti yang dibangun diwilayah
Afrika Utara. Pembangunan kapal perang di Teluk Raudlah di Laut Tengah,
mempermudah pasukan untuk menaklukkan Negara-negara yang berada
dekat di Laut Tengah.
6
dikirim pasukan dibawah komandan Thariq bin Ziyad, yang kemudian
mendarat disebuah selat yang kemudian dikenal dengan sebutan Jabal Thariq
atau Giblaltar. Keberhasilan Thariq bin Ziyad mendarat dan menaklukkan
Andalusia membuktikan kehebatan militer Bani Umayyah.
3. Perdagangan
Perkembangan Ekonomi Perekonomian adalah merupakan salah satu unsur
terpenting dalam memperlancar proses pembangunan suatu negara. Sebab
merosotnya perekonomian suatu negara akan berpengaruh terhadap proses
pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan Brockelmann menegaskan
bahwa: “Pada tahun 693 khalifah Abdul Malik secara bulat menetapkan
untuk mencetak uang sendiri di damaskus. Sementara itu Hajjaj pada
tahun berikutnya melakukan hal yang sama. Akibatnya masyarakat
Arab sudah mulai mengenal sistem perhitungan. Ide ini juga diterima di
Yaman, Siria, dan Iraq.” Kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh Khalifah
Abdul Malik tersebut, sangat berpengaruh terhadap perekonomian dinasti
itu. Sebab kita melihat, sebelum diberlakukannya kebijakan ini mata uang
yang beredar sebagai alat tukar adalah mata uang Roma dan mata uang
Persia yaitu dirham (drachma) dan dinar (dinarius). Dengan tidak adanya
mata uang sendiri tentu akan dapat mengurangi nilai-nilai persatuan dan
kesatuan umat Islam di daerah yang demikian luasnya. Sehingga dapat
7
dikatakan, secara implisit kebijaksanaan hkhalifah memiliki nilai-nilai
esensial dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam dalam
wilayah yang luas tersebut. Implikasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan
terhadap perekonomian pada masa itu (Dinasti Umayyah) adalah sangat
penting. Sebab adanya persatuan dan kesatuan wilayah umat Islam yang luas
tersebut akan menciptakan stabilitas keamanan yang terjamin. Dengan
adanya stabilitas keamanan yang terjamin, maka lalu lintas perdagangan
akan berjalan lancar, dengan lancarnya lalu lintass perdagangan, pada
gilirannya akan meningkatkan perekonomiannya. Di samping perdagangan,
menurut K. Ali ada beberapa sumber pendapatan pada masa Dinasti
Umayyah, yaitu:
1. The land-tax,
2. The poll- tax on non-muslim subjects,
3. The poor rates,
4. Customis and excise duties,
5. Tributes paid under treaties,
6. The fifth of the spoils of war,
7.Fay,
8. Additional imports in kinds,
9. Persents on occasions of festifal etc, and
10. Child tribute from the barbers.
Seluruh sumber-sumber pendapatan tersebut di atas dikelola oleh sebuah
departemen yang disebut dengan departemen pendapatan Negara (diwan all-
kharaj), sdan hasil pengumpulan dari sumber-sumber tersebut disimpan di
Baitul Mal (kantor perbendaharaan negara). Pada masa pemerintahan Abdul
Malik, perkembangan perdagangan dan perekonomian, teraturnya
pengelolaan pendapatan negara yang didukung oleh keamanan dan
ketertiban yang terjamin telah membawa masyarakatnya
pada tingakat kemakmuran. Realisasinya dapat kita lihat dari hasil
8
penerimaaan pajak (kharaj) di wilayah syam saja, tercatat 1.730.000 dinar
emas setahun. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Hugh Kennedy: “Nor was
there ani doubt that the surplustaxition was to be forwarded to the treasury in
damascus. Kemakmuran masyarakat Bani Umayyah juga terlihat pada masa,
pemerintahan Umar ibn Abdul Aziz. Keadaan perekonomian pada masa
pemerintahannya telah naik ke taraf yang menakjubkan. Semua literature
yang ada pada kita sekarang ini menguatkan bahwa kemiskinan,
kemelaratan, dan kepapaan telah dapat diatasi pada masa pemerintahan
khalifah ini.36 Kebijakan yang dilakukan oleh Umar ibn Abdul Aziz dalam
implikasinya denagn perekonomian yaitu membuat aturan-aturan mengenai
takaran dan timbangan, dengan tujuan agar dapat membasmi pemalsuan dan
kecurangan dalam pemakaian alat-alat tersebut. Bertitik tolak dari uraian di
atas dapatlah dikatakan perkembangan perekonomian pada masa
pemerintahan Dinasti Umayyah secara umum sudah mulai meningkat
dibanding dengan masa sebelumnya. Meningkatnya perekonomian yang
membawa kepada kemakmuran rakyat pada dinasti ini,
sebenarnya tidak terlepas dari kebijaksanaan-kebijaksamnaan yang
dilakukan khalifah, di samping dukungan masyarakat terhadap
kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut.
4. Reformasi Fiskal
Ada beberapa tambahan sumber uang pada zaman Dinasti Umayyah.
Seperti al-Dhara oleh warga Negara. Kepada penduduk dari negeri-negeri
yang baru dilakukan, terutama yang baru masuk Islam ditetapkan pajak-
pajak istimewa. Saluran uang keluar, pada masa Daulah Bani Umayah
pada umumnya seperti permulaan Islam Yaitu untuk :
a. Gaji para pegawai dan tentara, serta biaya tata usaha Negara.
b. Pemabngunan pertanian, termasuk eregasi dan penggalian terusan-
teusan
9
c. Ongkos bagi orang-orang tawanan perang.
d. Perlengkapan perang
e. Hadiah-hadiah kepada para pujangga
f. Pada masa Umayah, khalifah Abdull Malik mencetak mata uang kaum
muslimin secara teratur. Pembayaran diatur dengan menggunakan mata
uang ini, walaupun pada masa Khalifah Umar Bin Khatab sudah dicetak
mata uang, namun belum begitu teratur.
10
lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatu
inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan
pada masa Bani Umayyah
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh
sikap hidup mewah di lingkungan istana, sehingga anak-anak khalifah
tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan takkala mereka mewarisi
kekuasaan.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah
munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-abbas ibn
Abd al-Muthalib Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani
Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintah
Bani Umayyah.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan dan kemajuan Islam pada Masa Dinasti Umayyah dari
berbagai bidang diantaranya arsitektur, militer, perdagangan dan
Reformasi fisikal pada masanya mencapi tingkat yang begitu baik
Namun masa Dinasti Umayyah tidak selamnya mengalami kemajuan, ada
juga masa kemunduran yang dilalui pada masa dinasti ini. Berikut ini
beberapa faktor penyebab kemunduran.
1. Sistem pergantian khalifah yang menggunakan garis keturunan
dianggap bid'ah
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bias
dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali
3. Pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia
Selatan(Bani Kalb).
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh
sikap hidup mewah di lingkungan istana.
B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini disusun, ebagai catatan penutup
bhawa saya menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan pada
karya tulis ini, olehnya saya berharap agar ada kritik, saran atau masukan
yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalh ini. Mohon maaf jika
sekiranya apa yang disajikan oleh saya, terdapat kekurangan dan
kekeliruan didalamnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13