Anda di halaman 1dari 15

Amtsal Al-Qur’an dan Aqsam

Al-Qur’an
Kelompok 14

Ahya Khoirunisa Acwa


(43020200085)
Zaini Abdul Hasan
(43020200087)
01 02
Amtsal Al-Qur’an Aqsam Al-Qur’an
a) Pengertian a) Pengertian
b) Jenis dan Contohnya b) Huruf Aqsam
c) Faedan atau Manfaat c) Macam-macam
d) Unsur-Unsur
e) Fungsi dan Urgensi
f) hikmah
01
Amtsalul Al-Qur’an
a) Pengertian Amtsalul Al-Qur’an

Amsal dalam Al-Qur’an mengandung makna tasybih, yaitu penyerupaan


sesuatu dengan sesuatu yang serupa lainnya, dan membuat setara antara
keduanya dalam hukum. Dari segi bahasa amsal yaitu bentuk jamak dari masal.
Kata masal, missal, dan masil yaitu sama dengan kata syabah, syibh, dan syabih,
baik lafal dan juga maknanya yang berarti perumpamaan, ibarat, tamsil, contoh,
ibrah, dan lain sebagainya.
Menurut Ibn Al-Qayyim yang diulis dalam buku Achmad Abubakar, dkk
mengatakan bahwa ‘amsal adalah menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang
lain dalam hukum, menedekatkan yang rasional kepada yang inderawi, atau salah
satu dari dua indera dengan yang lain karena adanya kemiripan.
b) Jenis-Jenis Amsal dan Contohnya

1) Amsal yang tegas (mussarahah)


Yaitu lafalnya yang jelas menggunakan kalimat missal atau sesuatu yang
menunjukkan perumpamaan/penyerupaan (tasybih). Amsal seperti ini banyak
ditemukan dalam Al-Qur’an, diamtarannya firman Allah mengenai orang munafik.
Yaitu terdapat pada QS. Al-Baqarah/02:17.
2) Amsal Yang Tersembunyi (kaminah)
Kaminah merupakan perumpamaan yang tidak disebutkan dengan jelas (samar),
atau yang didalamnya tidak disebutkan dengan jelas lafal tamsil. Tetapi ia
menunjukan makna yang indah, menarik, dalam redaksinya singkat padat, dan
mempunyai pengaruh tersendiri bila dipindahkan kepada yang serupa dengannya.
3) Amsal Yang Terlepas (mursalah)
Yaitu kalimat-kalimat bebas yang tidak menggunakan lafal tasybih secara jelas,
tetapi kalimat-kalimat tersebut berlaku sebagai masal. Diantara contohnya ialah
firman Allah pada QS. Al-Ma’idah/05 : 100.
c) Faedah Amsal

● Melahirkan sesuatu yang dapat dipahami dengan akal dalam rupa


yang dapat dipahami dengan akal dalam bentuk rupa yang dapat
dirasakan oleh panca indera, lalu mudah diterima oleh akal, lantaran
makna-makna yang dapat dipahamkan dengan akal tidaklah tetap
didalam ingatan, terkecuali apabila dituangkan dalam bentuk yang
dapat dirasakan yang dekat kepada paham.
● Mengungkap hakikat-hakikat dan mengemukakan sesutu yang jauh
dari pikiran seperti mengemukakan sesuatu yang dekat pada pikiran.
● Mengumpulkan makna yang indah dalam suatu ibarat yang pendek.
02
Aqsam Al-Qur’an
a) Pengertian Aqsam
Secara bahasa aksam adalah bentuk jamak dari qasam yang berarti al-hilf- dan al-yamin, yang berarti sumpah. Bentuk asli
dari qasam adalah dengan menggunakan kata kerja aqsama- atau ahlafa yang di muta’addi (transitifkan) ke muqsam bih
(sesuatu digunakan untuk bersumpah) dengan huruf ba, setelah itu baru disebutkan muqsam ‘alaih (sesuatu yang karena
sumpah diucapkan), atau disebut juga dengan jawab qasam

Sedangkan Imam al-Suyuti menjelaskan jikalau qasam merupakan ungkapan digunakan untuk memberikan penegasan atau
pengukuhan suatu pesan yang disampaikan dengan adat-qasam

Dalam Kamus-Umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa sumpah (aqsam) berarti dengan-perkataan yang diucapkan secara
resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau sesuatu yang dianggap suci bahwa apa yang disampaikan atau dijanjikan itu
benar.

Menurut Manna’ al-Qattan, qasam-adalah sebagai pengikat jiwa (hati) agar melaksankan atau tidak melaksnakan
sesuatu, dengan sesuatu yang dianggap mulia atau agung, baik dalam wujud sebenarnya, maupun hanya dalam
keyakinan.
maka pengertian-aqsam al Qur’an adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang al-Qur’an yang mengkaji tentang arti,
hikmah, maksud, dan rahasia sumpah dengan menyebut nama Allah yang terdapat dalam al-Qur’an.
b) Huruf-Huruf Qasam

Huruf Huruf Huruf


Waw Ba’ Ta
c) Macam-Macam Qasam
Zhahir, merupakan sumpah yang di dalamnya disebutkan
fi’il-qasam dan muqsam bih nya, atau qasam yang tidak
dilafalkan fi’il qasamnya, akan tetapi diganti dengan huruf
ba’, wawu, ta’. Dan juga yang didahului oleh- “la nafy”.

Mudhmar, merupakan sumpah yang di dalamnya tidak


dilafalkan fi’il qasam dan tidak pula muqsam-bihnya, tetapi
dapatb dilihat dengan lam taukid yang masuk pada jawab
qasam. sebagaimana dalam surat Ali Imran ayat 186
d) Unsur-Unsur Qasam

01 02
Muqsim
Adat Qasam
Adat qasam merupakan sesuatu
yang dipakai untuk bersumpah, baik
menggunakan fi’il qasam maupun
03 04 huruf seperti ba’, wawu, , ta’

Muqsam Bih
merupakan hal yang digunakan untuk sumpah
Jawab Qasam
agar apa yang disampaikan lebih kuat. Aqsam Qasam merupakan isi atau konten yang
dalam al-Qur’an biasanya menggunakan nama dilakukan dalam bersumpah atau
Allah, dan biasa juga dengan memakai nama sesuatu yang disumpahkan yang
ciptaan-Nya-. berfungsi sebagai jawaban dari qasam
e) Fungsi dan Urgensi Aqsam Al-Qur’an
Qasam adalah taukid yang masyur untuk mempertegas
kebenaran apa yang dipahami. Al-Qur’an diturunkan untuk
segenap manusia agar mampu merespon berbagai macam-
macam keadaan. Ada meragu, menolak, bahkan ada yang
melakukan penentangan, maka dari itu perlu penguatan dengan
sumpah agar rasa ragu dalam diri itu hilang.
Sebagaimana pendapat syaikh manna’ al-qatthan,
qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang tersebar
guna memantapkan dan memperkokoh kebenaran yang ada
dalam jiwa.
f) Hikmah Qasam Al-Qur’an

● Mengagungkan sifat dan kekuasaan Allah.


● Memperkokoh argumentasi agar lawan bicara
menerima apa yang disampaikan.
● Menjelaskan betapa agungnya al-muqsam bih
dan betapa pentingnya al muqsam ‘alaih
● Agar manusia memerhatikan tanda tanda
kebesaran Allah lewat apa yang diciptakan.
● Untuk menegaskan kebenaran Al-Qur’an
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai