DZONNA WA AKHWATUHA
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Bahasa Arab
Disusun oleh :
Isma Nuranisah
KOTA SUKABUMI
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN....................................................................................................1
A. Pengerrtian.............................................................................................................1
B. ّ وأخواتها......................................................................................3
Macam-macam ظن
BAB II PENUTUP.........................................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
ii
BAB I
PEMBAHASAN
A.Pengerrtian
Dzonna wa akhwatuha adalah fiil-fiil yang menashabkan mubtada’ dan khobar mubtada’ yang
وا ّم==ا طننت وأخواته=ا فانّه=ا تنص=ب المبت==دأ والخ=بر على انّهما مفعوالنله==اوهي ظنت
“Adapun ّ dan
ظن saudara-saudaranya beramal menashabkan mubtada’ dan khobar yang
kemudian menjadi maf’ul keduanya. Yaitu ( ظننتaku menduga);حسبنت زعمت خلت (aku
menduga); علمت رأيت ووجدت (aku telah mengetahui dengan yakin); وجعلت واتّخذت
ُ ظَنَ ْن
ت : aku telah menduga
ُ َح ِسب
ْت : aku telah menduga
ُ ِخ ْل
ت : aku telah menduga
1
ُ َز َع ْم
ت : aku telah menduga
ُ َرأَي
ْت : aku telah mengetahui dengan yakin
ُ َعلِ ْم
ت : aku telah mengetahui dengan yakin
ُ َو َج ْد
ت : aku telah mengetahui dengan yakin
ُ اِتَّ َخ ْذ
ت : aku menjadikan
ُ َج َع ْل
ت : aku menjadikan
ُ َس ِمع
ْت : aku telah mendengar
Contoh:
Dari contoh-contoh diatas bisa dilihat bahwa i’rob mubtada’ dan khobarnya ٌ ِ ) ُم ْنطَلyang
(ق َز ْي ٌد
tadinya rofa’ berubah menjadi nashab ُم ْنطَلِقً==ا َزيْ==دًاsetelah kemasukan ُ ظنَ ْن
ت َ dimana
nashabnya ditandai dengan fathah.
2
Perlu diketahui, bahwa ّ
ظن dan saudar-saudaranya yang dapat menashabkan mubtada’ dan
khobar itu bukan hanya fi’il madhinya saja, tetapi semua tasrifnya juga, seperti: fi’il mudlori’,
ّ وأخواتها
B. Macam-macam ظن
Nashabkanlah sebab Fi’il Qulub terhadap dua juz ibtida (Mubtada dan Khabar), yakni aku
Zhonna, Hasiba dan Za’ama, berikutnya ‘Adda, Hajaa, Daroo, juga Ja’ala yg seperti arti I’taqada
(mempercayai).
dan Hab, Ta’allam, juga yg searti dg lafazh Shoyyaro nashabkanlah juga dengannya terhadap
Keterangan:
Bagian bab dari fi’il-fi’il nawashikh dzonna dan saudara-saudaranya, menashabkan mubtada’
dan khobar sebagai dua maf’ulnya. Fi’il-fi’il pada bab ini terbagi dua, Af’aalul Quluub dan
Af’aalut Tahwiil.[3]
3
1. Af’aalul Quluub
Dinamakan Af’aalul Quluub karena maknanya berkaitan dengan pekerjaan hati atau bersumber
dari hati bukan pekerjaan anggota badan, seperti mengetahui, mengira, ragu dan yakin semuanya
merupakan pekerjaan yang bersumber dari hati. Secara makna berarti pekerjaan-pekerjaan yg ada
dalam hati seperti mengetahui, meyakini, menyangka, dll. Af’aalul Quluub dalam hal ini terbagi
i. WAJADA
ii. TA’ALLAM.
iii. DAROO
4
b. Berfaedah RUJHAAN (lebih cenderung pada meyakinkan ketetapan khobar), yaitu:
(Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah
ii. HAJAA
iii. ‘ADDA,
ً ق أخا
َ عددت الصدي
iv. HAB
(Aku Cuma mampu berkata: berilah aku kesempatan sekali lagi wahai Abu Malik! Jika tidak
5
v. ZA’AMA
(Orang-orang yang kafir berdalih bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan)
i. RO’AA
memandangnya dekat (mungkin terjadi)) RO’AA pertama berfaedah RUJHAAN dan RO’AA
ii. ‘ALIMA
(Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah)
i. ZHONNA
(lalu Fir’aun berkata kepadanya: Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang
kena sihir)
6
Contoh Yaqiin:
ii. KHOOLA
iii. HASIBA
ًالنجاح سهال
َ حسب المهم ُل
(Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang
2. Af’aalut Tahwiil
Secara makna menunjukkan pada perubahan sesuatu, yakni merubah dari satu keadaan kepada
keadaan yangg lain. Oleh karenanya dinamakan juga af’aalut-tashyiir, karena semua kata kerja
7
i. JA’ALA,
(Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan)
ii. RODDA
َ َكافِ ِر
ين
(Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi
Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu
beriman.
iii. TAROKA
8
(Aku membiarkan siswa-siswa itu membahas suatu masalah)
(Kami biarkan mereka di hari itu[893] bercampur aduk antara satu dengan yang lain)
iv. ITTAKHODA
v. SHUYYIRO
vi. HAB
9
ّ dan akhowatnya bisa beramal menashobkan mubtada’ dan khobar selama tidak diilgho’kan
ظن
dan dita’liqkan.
ILGHO’ yaitu membatalkan amal dalam lafadz dan mahal, dikarenakan lemahnya amil yang
TA’LIQ yaitu membatalkan amal secara lafadz bukan dalam mahalnya, disebabkan adanya
CATATAN:
Ta’liq hukumnya wajib jika antara ّ dan dua ma’mulnya terdapat lam qosam, lam ibtida’,
ظن
Sedang Ilgho’ hukumnya jawaz bukan wajib, jika amilnya ada di belakang maka yang lebih
baik adalah Ilgho’, sedangkan kalau berada di tengah, maka terjadi khilaf antara ulama.
10
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengamalan ّ menashobkan isim dan menashobkan khobar yang kemudian menjadi maful
ظن
keduanya.
11
ُ اِتَّ َخ ْذ: aku menjadikan
ت
Fi’il-fi’il pada وأخواتها ّ terbagi menjadi dua yaitu, af’aalul qulub dan af’alut tahwil.
ظن
12
DAFTAR PUSTAKA
1995. Anwar, Moch. Ilmu Nahwu (Terjemahan Matan Al-Jurumiyan dan Imrithy). Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Lil Imam Abi Abdillah Muhammad bin Abdillah bin Malik Al-Andalusia, Kitab Al-Fiyyah Ibnu
MalikKediri: Peloso.
https://nahwusharaf.wordpress.com/terjemah-alfiyah-ibnu-malik/bab-zhonna-dan saudara-
saudaranya/
13