Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi sekalian
alam, berserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai hari
kemudian.
Makalah atau buku ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami
mengenai Asbabun Nuzul Quran. Hemat saya usaha penyusunan dalam bentuk kitab ini akan
memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini merupakan usaha
yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai hari kemudian.
Dan tak lain yang kami harapkan adalah syafaat, berkah darimu ya Muhammad.
Semoga kita selalu dalam lindungan Illahi Rabbil Izzati, dan mampu meneladani kemuliaan
akhlaqmu yang teruntai di dalam sunnah-nabawiyahmu. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.
DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar .................................................................................................. 1


Daftar Isi ............................................................................................................. 2
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 3
1.1. Latar belakang ......................................................................... 3
1.2. Rumusan masalah .................................................................... 3
1.3. Tujuan penulisan ...................................................................... 3
1.4. Manfaat penulisan ................................................................... 3

BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................... 4


2.1. Pengertian Asbabun Nuzul .................................................... 4
2.2. Bagaimana cara mengetahui Asbabun Nuzul...................... 4
2.3. Sebab-sebab turunnya ayat (Asbabun Nuzul) ........................................ 5
2.4. Pembagian dan macam-macam asbabun nuzul ................... 5
2.5. Satu ayat dengan banyak sebab ............................................. 6
2.6. Banyaknya ayat dengan satu sebab ....................................... 6
2.7. Beberapa ayat yang turun mengenai satu orang .................. 6
2.8. Faedah (manfaat) dari mempelajari ababun nuzul ............. 7

BAB III : PENUTUP ....................................................................................... 8


3.1 Kesimpulan .............................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Quran adalah mukjizat bagi umat islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-Quran sendiri dalam proses
penurunannya mengalami banyak proses yang mana dalam penurunannya itu berangsur-
angsur dan bermacam-macam nabi menerimanya. Kita mengenal turunnya Al-Quran sebagai
tanggal 17 Ramadhan. Maka setiap bulan 17 Ramadhan kita mengenal yang namanya
Nuzulul Quran yaitu hari turunnya Al-Quran.
Mengetahui latar belakang turunnya ayat-ayat Al-Quran, akan menimbulkan
perspektif dan menambah khazanah perbendaharaan pengetahuan baru. Dengan mengetahui
hal tersebut kita akan lebih memahami arti dan makna ayat-ayat itu dan akan menghilangkan
keraguan-keraguan dalam menafsirkannya. Dalam penurunan Al-Quran terjadi di dua kota
yaitu Madinah dan Mekkah. Surat yang turun di Mekkah disebut dengan Makkiyah
sedangkan surat yang turun di Madinah disebut dengan surat Madaniyah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas
dapat dirumuskarumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Asbabun nuzul itu ?
2. Bagaimana cara mengetahui Asbabun Nuzul?
3. Sebab-sebab turunnya ayat (Asbabun Nuzul)
4. Pembagian dan macam-macam Asbabun Nuzul
5. Apa yang dimaksud dengan satu ayat dengan banyak sebab-sebab ?
6. Apa maksud dari banyaknya nuzul dengan satu sebab?
7. Apa maksud dari ayat yang turun mengenai satu orang?
8. Apakah faedah (manfaat) dari mempelajari asbabun nuzul itu ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah atau karya tulis ini adalah sebagaimana berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Asbabun nuzul itu.
2. Untuk mengetahui macam-macam dari asbabun nuzul.
3. Untuk mengetahui faedah (manfaat) dari mempelajari asbabun nuzul itu.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memberi pengetahuan baru tentang Asbabun Nuzul.
2. Memberi pengetahuan untuk mempermudah dalam penafsiran Al-Quran
3. Member pengetahuan baru kepada pembaca perihal Asbabun Nuzul..
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asbabun Nuzul
Menurut bahasa (etimologi), asbabun nuzul berarti turunnya ayat-ayat Al-Quran dari
kata asbab jamak dari sababa yang artinya sebab-sebab, nuzul yang artinya turun. Yang
dimaksud disini adalah ayat al-Quran. Asbabun nuzul adalah suatu peristiwa atau saja yang
menyebabkan turunnya ayat-ayat al-Quran baik secara langsung atau tidak langsung.
Secara garis besarnya, sepanjang kenabian Muhammad SAW, paling tidak ada 2
pembagian asbabul nuzul (sebab turunnya) Al-Quran. Pertama, dikatakan bahwa ada
sebagian besar Al-Quran ini yang turunnya ibtidai artinya turun tanpa sebab. Jenis yang
kedua, dimana Al-Quran itu turun berdasarkan satu sebab, nuzul bi sabab.
Ada tiga defenisi yang dikemukakan oleh ahli tafsir tentang Asbabun Nuzul:[1]
1. Menurut Az-Zarqani
Asbab an-Nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang terjadi serta hubungan dengan
turunnya ayat al-Quran yang berfungsi sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu
terjadi.
2. Peristiwa-peristiwa pada masa Al-quran itu diturunkan (yaitu dalam waktu 23 tahun), baik
peristiwa itu terjadi sebelum atau sesudah ayat itu diturunkan.
3. Subhi Shalih

Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat
al-Quran yang terkadang menyiratkan suatu peristiwa sebagai respon atasnya atau sebagai
penjelas terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi.

2.2 Bagaimana cara mengetahui Asbabun Nuzul[2]


Asbabun Nuzul tidak bisa diketahui semata-mata dengan akal (rasio), tidak lain
mengetahuinya harus berdasarkan riwayat yang shahih dan didengar langsung dari orang-
orang yang mengetahui turunnya Al-Quran, atau dari orang-orang yang memahami Asbabun
Nuzul, lalu mereka menelitinya dengan cermat, baik dari kalangan sahabat, tabiin atau
lainnya dengan catatan pengetahuan mereka diperoleh dari ulama-ulama yang dapat
dipercaya.
Ibnu Sirin mengatakan saya pernah bertanya kepada Abidah tentang satu ayat Al-
Quran, beliau menjawab; Bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah yang benar sebagaimana
orang-orang yang mengetahui di mana Al-Quran turun
Salah satu cara mengetahui Ababun Nuzul berupa riwayat yang shahih adalah apabila
perawi sendiri menyatakan lafazh sebab secara tegas, dalam hal ini merupakan nash yang
nyata.
2.2 Sebab-sebab turunnya Ayat (Asbabun Nuzul)
Mengutip pengertian dari Subhi al-Shaleh kita dapat mengetahui bahwa asbabun
nuzul ada kalanya berbentuk peristiwa atau juga berupa pertanyaan, kemudian asbabun nuzul
yang berupa peristiwa itu sendiri terbagi menjadi 3 macam:[3]
1. Peristiwa berupa pertengkaran.
Seperti kisah turunnya surat Ali Imran : 100
Yang bermula dari adanya perselisihan oleh kaum Aus dan Khazraj hingga turun ayat 100
dari surat Ali Imran yang menyerukan untuk menjauhi perselisihan.
t%!$# z`iB $Z)s (#q? b) (#qYtB#u t%!$# $pkr't
tx. N3Zo) yt/ N.rt |=tG39$# (#q?r&
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab,
niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.

2. Peristiwa berupa kesalahan yang serius


Contoh : Saat itu ada seorang Imam sholat dalam keadaam mabuk, sehingga salah
mengucapkan surat Al-Kafirun, dan kemudian turunlah surat An-Nisa dengan Perintah untuk
menjauhi sholat dalam keadaan mabuk.
no4qn=9$# (#q/t)s? w (#qYtB#u t%!$# $pkr't
...... tbq9q)s? $tB (#qJn=s? 4Lym OFRr&ur3ts3
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan....

3. Peristiwa karena suatu hasrat atau cita-cita[4]


Ini dicontohkan dari sebagian sahabat Rosulullah yang mempunyai 3 cita-cita besar dan
salah satunya adalah permintaan Umar kepada Rosulullah tentang maqam Ibrahim.

Sedangkan peristiwa yang berupa pertanyaan dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Pertanyaan tentang masa lalu seperti :


Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku
akan bacakan kepadamu cerita tantangnya". (QS. Al-Kahfi: 83)
2. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung pada waktu itu
seperti ayat:



Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra : 85)
3. Pertanyaan tentang masa yang akan datang
(orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah
terjadinya?

2.3 Pembagian dan macam-macam Asbabun Nuzul[5]


Sebab turunnya ayat bisa ditinjau dari berbagai aspek. Jika ditinjau dari bentuknya,
sebab asbabun nuzul dapat dibagi menjadi dua bentuk, seperti telah diterangkan di permulaan
bab ini. Yang pertama berbentuk peristiwa dan yang kedua berbentuk pertanyaan.
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, sebab al-nuzul dapat dibagi
kepadataaddud al-asbab wa al-nazil wahid (sebab turunnya lebih dari satu dan inti persoalan
yang terkandung dalam ayat atau sekelompok ayat yang turun satu) dan taaddud al-nazil wa
al-sahab wahid (inti persoalan yang terkandung dalam ayat atau sekelompok ayat yang turun
lebih dari satu sedangkan sebab turunnya satu)
2.4 Satu ayat dengan banyak sebab
Para mufasir menyebutkan turunnya ayat yang mempunyai beberapa sebab, maka jika
di temukan dalam satu ayat tersebut, maka salah satu mufasir berkata ayat ini turun mengenai
urusan ini sedangkan riwayat lain menyebutkan asbabun nuzul dengan tegas dan riwayat
yang tidak tegas, termasuk didalam hukum ayat "istri-istri mu ibarat kamu tempat bercocok
tanam" sementara itu orang islam menyebutkan sebab nuzul yang bertentangan dengan
riwayat melalui jabir, orang yahudi berkata "jika seorang laki-laki mendatangi istrinya dari
belakang, maka anaknya bermata juling" jika suatu ayat disebutkan sebab dan sebab yang
lain itu shoheh maka yang di jadikan pegangan adalah riwayat yang shoheh riwayat dari
bokhori muslim dan hadist yang lainya dari humdan al bunawi nabi menderita sakit hingga
dua hari dua malam kemudian datang seorang perempuan kepadanya dan berkata : "hai
Muhammad kurasa setanmu sudah tak mendekatimu ,selama dua ,tiga malam ini sidah tidak
mendekatimu lagi." maka Allah menurunkan ayat demi waktu dhuha dan demi malam
apabila setelah sunyi tuhan mu tiada meninggalmu dan tidaklah membencimu.[6]

2.5 Banyaknya ayat dengan satu sebab


Terkadang banyak ayat yang turun, sedangkan sebabnya hanya satu. Dalam hal ini
tidak ada masalah yang cukup penting, karena itu banyak ayat yang turun di dalam berbagai
surat berkenaan dengan suatu peristiwa. Contohnya adalah ayat yang menjelaskan akan
larangan meminum khamar, ayat-ayat yang membahas ini adalah Qs Al-Nahl (16):67, Qs Al-
Baqarah (2):219, Qs An-Nisa(4):4, Qs Al-Maidah(5):90-91.[7]
* y7tRq=to t Jy9$# yJ9$#ur ( @% !$yJg NO
)72 oYtBur $Z=9 !$yJgJO)ur t92r& `B $yJgR 3
tRq=tour #s$tB tbq)Z @% uqy9$# 3 9xx. it7
!$# N3s9 MtFy$# N6=ys9 tbr3xtFs?
219. mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang
besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka
bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.

Kemudian turun ayat An-Nisa pada saat seorang imam yang sholat dalam keadaan mabuk,
sebagaimana yang sudah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya. Allah SWT melarang
seorang sholat dalam keadaan mabuk. Sesuai dengan surat An-Nisa (4):43
no4qn=9$# (#q/t)s? w (#qYtB#u t%!$# $pkr't
......... tbq9q)s? $tB (#qJn=s? 4Lym OFRr&ur3ts3
43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan,..

2.6 Beberapa ayat yang turun mengenai satu orang.


Terkadang seorang sahabat mengenai peristiwa lebih dari satu kali dan AlQur'an
turun mengenai satu peristiwa, maka dari itu kebanyakan Al-Quran turun sesuai dengan
peristiwa yang terjadi, misalnya seperti apa yang di riwayatkan oleh bukhori dalam kitab Al-
adahi mufiat tentang berbakti kepada orang tua, dari saad bin abi waqos ada empat ayat Al-
Quran turun berkenaan dengan aku yang pertama ketika ibuku bersumpah dia tidak akan
makan dan minum sebelum aku meninggalkan Muhammad lalu allah menurunkan ayat, " dan
jika memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergilah keduanya di dunia
dengan baik (luqman:15).
kedua ketika aku mengambil sebuah pedang dan mengaguminya maka aku berkata
kepada rosullullah, ''berikan aku pedang ini'' maka turunlah ayat. Mereka bertanya kepadamu
tentang pembagian harta rampasan perang (Al-Anfal:01).
Ketiga: ketika aku sedang sakit Rosullullah mengunjungiku dan aku bertanya kepada
beliau: ''Rosullullah aku ingin membagikan hartaku, bolaehkah aku mewasiatkan separuh
nya?'' beliau menjawab: ''tidak'' aku bertanya: ''bagaimana jika sepertiganya?'' Rosullullah
diam. maka wasiat dengan sepertiga harta itu diperbolehkan.
keempat ketika aku sedang minum minuman keras (khomr) bersama kaum ansor ,
seorang memukul hidungku dengan tulang rahang unta, lalu aku datang kepada rasullulloh ,
maka Allah SWT melarang minum khomr. Dalam hal ini telah turun wahyu yang sesuai
dengan banyak ayat.

2.7 Faedah (manfaat) dari mempelajari Asbabun Nuzul.


Berdasarkan pendapat Ibnu Taimiyah, beliau mengetahui sebab turunnya ayat-ayat
Al-Quran akan membantu seseorang itu memahami kandungan makna dan kejelasan ayat-
ayat tersebut. Mengetahui Asbabun Nuzul sangat besar pengaruhnya dalam memahami ayat-
ayat Al-Quran.
Berikut faedah atau manfaat dari mempelajari Asbabun Nuzul:[8]
1. Dapat mengetahui hikmah disyariatkannya hukum. Imam Al-Wahidi mengatakan, Tidak
mungkin orang bisa mengetahui tafsir suatu ayat tanpa mengetahui kisah dan penjelasan
mengenai turunnya lebih dahulu.
2. Kekhususan hukum disebabkan oleh sebab tertentu. Ibnu Taimiyyah mengatakan,
Mengetahui asbabun nuzul sangat membantu untuk memahami ayat. Sesungguhnya dengan
mengetahui sebab akan mendapatkan ilmu musabbab.
3. Mengetahui nama orang, dimana ayat diturunkan berkaitan dengannya, dan pemahaman
ayat menjadi lebih jelas.

\
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapatlah kita tarik kesimpulan bahwasannya Al-Quran
mengandung banyak nilai-nilai kehidupan maka dari itu kita patutlah mempelajarinya. Al
Quran sebagai mukjizat yang di anugrahkan kepada nabi Muhammad adalah salah satu kitab
Allah yang paling sempurna diantara kitap suci yang lain. Al Quran diturunkan kepada nabi
Muhammad melalui beberapa cara yang mana dalam penurunan Al-Quran itu sendiri
diberikan secara berangsur-angsur atau bertahap. Sebagai Muslim sudah sepantasnya lah kita
mencintai,memelihara,mempelajari segala nilai-nilai yang terdapat pada Al-Quran tersebut
dengan sebaik mungkin, salah satu wujud bahwa kita mencintai Al-Quran dengan cara
banyak membaca Al-Quran serta mengamalkan nilai yang ada di dalamnya. Maka untuk itu
marilah kita bersama-sama berusaha untuk memahami apa yang terkandung dalam Al-Quran
sebagai kitap suci kita yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad. Mempelajari
Asbabun Nuzul sangat bermanfaat di dalam kita memahami tentang ayat-ayat dalam Al-
Quran.
DAFTAR PUSTAKA

Sukardi K.D.2002.Belajar Mudah Ulum Al-Quran.Jakarta:PT.Lentera Basritama.


Anwar Abu. 2009. Ulumul Quran. Pekan Baru:Amzah
Aly Ash shabuny, mohammad. 1996. Pengantar Study Al-Quran (At-Tibyan).
Bandung:PT.Almaarif
Abdul Wahid, Ramli. 1994. Ulumul Quran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai