Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FILOLOGI

Tentang

ISTILAH-ISTILAH DALAM FILOLOGI

DISUSUN OLEH

Nursyamsi (2215050045)
Thesa Fadila (2215050080)
Tri Yolanda (2215050083)
Atis Atun Ramadhani Berutu (2215050084)

DOSEN PENGAMPU:

Chairullah, MA. Hum

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR-B

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS NEGRI IMAM BONJOL PADANG

TAHUN 2022/1443 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil `alamin segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan nikmat serta hidayah-Nya, terutama nikmat kesempatan dan kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Filologi yang berjudul
“Istilah-Istilah Dalam Filologi”

Makalah ini merupakan tugas mata Kuliah Filologi di Program Studi Ilmu
Al-Qur`an Dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Imam Bonjol
Padang. Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
Kepada Bapak Chairullah, MA. Hum selaku dosen mata kuliah Filologi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.

Bagi penulis makalah ini sudah dibuat sebaik-baiknya, namun kami


menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karen itu, penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca makalah ini agar dapat
disempurnakan.

Padang, 11 Maret 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................................................... 1

BAB 2 ................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

A. Kesalahan-Kesalahan Kritik Dalam Teks .......................................................... 3

B. Internal Evidence Dan Ekternal Evidence ......................................................... 4

C. Transmisi Teks ......................................................................................................... 6

D. Kesalahan Mekanis Dan Non-Mekanis .................................................................. 7

E. Istilah-Istilah Umum ................................................................................................ 7

BAB III............................................................................................................................... 9

PENUTUP .......................................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 9

B. Saran.......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filologi merupakan cabang ilmu yang menjelaskan naskah-naskah kuno


yang menjadi peninggalan dahulu yang merupakan tulisan tangan asli dari abad-
abad yang lalu, yang merupakan suatu peninggalan yang masih relevan dengan
zaman sekarang.

Dalam teks naskah-naskah kuno tentunya banyak kita temukan beberapa hal
yang mngkin bagi kit aitu kurang benar, sehingga perlu adanya pengkritikan teks-
teks filologi dari berbagai sisi. Karena dalam teks atau naskah itu sendiri harus
diperhatikan, karena banyak orang yang menyalin kedalam tulisan yang berbeda
dan Bahasa yang berbeda. Sehingga perlu evaluasi lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja kesalahan-kesalahan teks kritik dalam filologi?

2. Bagaimana internal dan eksternal evidence dalam filologi?

3. Bagaimana transmisi teks dalam filologi?

4. Apa makna istilah-istilah umum (korup, varian, versi, apara kritik) dalam
filologi?

5. Bagaimana kesalahan mekanis dan non mekanis dalam filologi?

C. Tujuan

1. Mengetahui kesalahan-kesalahan kritik teks dalam filologi

2. Mengetahui internal dan eksternal evidence dalam filologi

1
3. Mengetahui transmisi teks dalam filologi

4. mengetahui istilah-istilah umum (korup, varian, versi, apara kritik) dalam


filologi

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Kesalahan-Kesalahan Kritik Dalam Teks

Kritik teks (textual criticism) menjadi salah satu tahap paling utama
dalam sebuah penelitian naskah yang menggunakan teori filologi, yang
membedakan filologi dengan pendekatan lainnya ialah seperti sejarah,
dalam memperlakukan sebuah sumber yang tertulis yang terkandung dalam
naskah. Kata kritik sendiri berasal dari Bahasa Yunani “krities” yang berarti
seorang hakim, “krinein” yang berarti menghakimi dan “criterion” yang
berarti dasar penghakiman.

Kritik teks merupakan sebuah aktifitas yang tidak bisa dilepaskan


dari sebuah teks. Ia dapat didefinisikan sebagai upaya terlatih dan
metodologis seorang cendekia dalam mengelola sebuah teks dan
mengembalikan (restorasi) pesan keasliannya sedekat mungkin dengan
makna yang dimaksud oleh pengarang (author intention). Tahap
pengembalian teks kedalam bentuk semula inilah yang disebut sebagai
resensi kritis (critical recencion).

Istilah kritik teks mengindikasikan adanya sebuah sikap “tidak


percaya” dari peneliti terhadap teks (Mistrust of Text). Sikap ini
mengasumsikan bahwa dalam teks yang dihadapi, seperti kesalahan niscaya
terjadi, dan tugas penelitilah untuk membetulkannya. Dalam hal ini, tidak
ada kesalahan (errors) yang dapat dibetulkan dengan sempurna. Akan selalu
ada penyebab dan asal-usul terjadinya kesalahan dalam pengkritikan teks.
Berikut beberapa kesalahan-kesalahan dalam kritik teks:

1. Kesalahan dalam penggalian sumber terhadap naskah-naskah


yang akan dikritik oleh pemyunting.

3
2. Kesalahan dalam interpretasi teks yang dilakukan penyunting ,
hal ini kemungkinan terjadi Ketika pemahaman makna tidak
selaras dengan maksud naskah.
3. Kegagalan dalam memahami kekhasan naskah.
4. Ketidakpahaman penyunting terhadap sejarah asal-usul dan
konteks dari naskah yang disuntingnya.1

B. Internal Evidence Dan Ekternal Evidence

a. Internal Evidence
Terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:

1) Transciptional Probalities, didasarkan kepada kebiasaan penulis


dan kondisi protografi terhadap manuskrip. Dalam hal ini
kesulitan data dirasakan oleh seorang penulis Ketika hendak
memilih “variasi” bahan yang dapat membuatnya bingung
disebabkan perbedaan antara prediksi dan data yang
dipergunakan. Maka umumnya para penulis dalam memperbaiki
manuskrip menggunakan berbagai upaya perbaikan yang tidak
mempunyai dasar yang kuat (didasarkan prasangka) dan
sejumlah persoalan variasi “bacaan” juga dapat diakibatkan oleh
faktor ini. Kebanyakan versi bacaan yang lebih pendek sering
dijadikan sebagai preferensi kecuali terjadi perubahan tekstual
diakibatkan oleh homeoeoacraton atau homoeolueton dan
apabila penulis menghapus bahan-bahan yang tidak diinginkan.
Beberapa penulis terkadang Ketika ingin membuat “harmoni”
antar ayat kebanyakan secara verbatim (kata demi kata) akan
mengubah bagian-bagian tertentu kadang penulis juga

1
Oman Fathurahman, Filolofi dan Islam Indonesia. Hlm. 36.

4
mengganti kata yang tidak akrab atau sulit dipahami dengan kata
lain yang mempunyai makna lebih tepat. Menggantikan bentuk
gramatikal yang sulit dipahami dan telah mengalami pergantian
makna dan menambahkan pronounisasi dan adverb.
2) Intrictive Probabilities, membahas mengenai dugaan (spekulasi)
mengenai otensitas tekstualitas dari usaha perbaikan manuskrip.
Umumnya sangat menekankan pada aspek gramatikal
tekstualitas dan sintaksis.
b. Eksternal Evidence
Meliputi beberapa aspek berikut ini antara lain:

1) Tanggal dan karakter dari kesaksian yang diajukan kebanyakan


manuskrip awal atau tidak mengalami penyelewengan.
Sebagaimana diketahui bahwa penentuan tanggal, karakter dan
kondisi ditentukan berdaarkan salinan (coddies) dari produksi
sejumlah manuskrip.
2) Distribusi secara teritorial dan kesaksian atas variasi tekstual.
Sebagaimana diketahui oleh para pakar kesaksian dari sebuah
manuskrip juga ditentukan oleh penyebaran bahan menurut
teritorial tertentu dan kebanyakan menentukan karakter dan tipe
dari tekstualitas manuskrip. Sebagai contoh manuskrip koptik
(cairenensis) tentunya merupakan versi sahidik atas penggunaan
versi-versi Yunani (hellenis).
3) Hubungan geneonelik dan kesaksian atas kelomok teks.
4) Kesaksian dihitung menurut bobot dan bukan pada kuantitas
belaka.

5
C. Transmisi Teks

Proses penurunan (transmission) sebuah teks dapat dibedakan ke dalam


dua cara transmisi teks melalui penyalinan dan transmisi teks melalui
penyaduran.
a. Transmisi teks melalui penyalinan dalam arti teks sebuah naskah
diturunkan kedalam naskah lainnya dengan cara penulisan kembali
teks tanpa merubah bahasa, aksara,dan bentuk teks yang digunakan
dalam naskah sebelumnya.
b. Transmisi teks melalui penyaduran dalam arti teks sebuah naskah
diturunkan kedalam naskah lainnya dengan cara pengubahan
kembali teks ke dalam bahasa, aksara, dan bentuk teks yang berbeda
dari naskah sebelumnya. 2
ada beberapa kemungkinan yang terjadi dalam aktivitas penyalinan
sebuah naskah:

a. Penyalin menyalin naskah dengan memperhatikan secara seksama tiap bentuk


aksara dalam naskah yang disalinnya. Hal ini kemungkinan karena, antara lain:
1) Penyalin tidak tahu akan aksara atau bahasa dalam naskah yang
disalinnya.
2) Penyalin tahu akan aksara atau bahasa dalam yang disalinnya, tetapi
tetap menyalin dengan memperhatikan secara seksama tiap bentuk aksara
dalam naskah yang disalinnya demi mejaga bentuk aksara yang digunakan.
b. Penyalin menulis naskah sudah tidak lagi memperhatikan secara seksama tiap
bentuk aksara dalam naskah yang disalinnya, tetapi menyalin langsung naskah
dengan memperhatikan tiap kata per kata. Hal ini kemungkinan karena penyalin
tahu akan aksara atau bahasa dalam naskah yang disalinnya. Aktivitas penyalinan
seperti ini akan menghasilkan naskah Salinan berupa:

2
(http://bujanggamanik.blogsome.com/2007/10/17/transmisi-teks-dalam-sebuah-naskah/) di
lihat pada pukul 07.30 Wib.

6
1) Naskah salinan dengan aksara dan bahasa yang sama.
2) Naskah Salinan dengan aksara yang berbeda tetapi bahasa yang masih
sama.
Untuk mengetahui proses transmisi teks dalam naskah erat kaitannya
dengan penentuan kasus salah tulis yang terjadi dalam kegiatan penyuntingan
sebuah naskah. Dengan demikian, sudah semestinya ada beberapa perbedaan kasus
salah tulis yang terjadi dalam sebuah naskah hasil dari transmisi teks melalui
penyalinan dengan penyadura.

D. Kesalahan Mekanis Dan Non-Mekanis

Dalam filologi terdapat kesalahan-kesalahan yang tampak disengaja


(mekanis) dan kesalahan yang tidak disengaja (non-mekanis). Kesalahan-kesalahan
penyalinan yang tampak disengaja dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
a. Tahap membaca, penyalin menganggap bahwa ada bagian tertentu alam
teks asli itu yang perlu diperbaiki.
b. Pada tahap pemindahan teks dan menuliskan salinan, maka dengan sadar
penyalin telah merubah redaksi dari teks asli.
Berikut ini beberapa kesalahan-kesalahan non-mekanis, yaitu kesalahan yang tidak
disengaja baik oleh penyalin maupun penyunting.
a. Sulitnya interpretasi makna, yaitu Ketika seorang penyalin menyalin teks
dari sebuah naskah klasik yang sudah sangat tua, sehingga huruf maupun
simbol didalamnya sulit untuk dipahami.
b. Adanya bagian-bagian dalam naskah yang hilang dan sudah rusak atau
corrupt.

E. Istilah-Istilah Umum

Dalam sebuah kajian naskah, kita seringkali dihadapkan pada kebetulan


untuk menggunakan isilah-istilah teknis tertentu yang berkaitan dengan aspek-
aspek pernaskahan, baik aspek filologis, kodikologis, maupun paleografis.
Kebutuhan kodilogis juga semakin terasa Ketika kita menyusun sebuah katalog

7
naskah, yang menuntut dibuatnya item-item menu untuk membuat metadata naskah
selengkap mungkin. Berikut ini ada beberapa istilah teknis yang dihimpun dari
berbagai sumber serta disusun secara alfabetis berdasarkan kata asalnya:

1. Apperatus Criticus : Berbagai catatan ktitis yang dihimpun sebagai hasil


dari bacaan atas manuskrip. Catatan ini umumnya terdapat dibawah teks
yang disunting, atau terpisah pada bagian apendiks.
2. Codex : Dokumen tulisan tangan yang berbentuk buku atau
naskah (lawan dari dokumen yang berbentuk gulungan semacam papyrus)
dari kata inilah muncul istilah kodikologi yakni kajian yang memfokuskan
pada fisik naskah, sejarah, iluminasi, cap kertas, pemilik naskah, dan lain-
lain.
3. Corrupt : Rusak atau cacat, ada bagian teks yang dianggap
cacat.
4. Examinatio : Proses mengamati dan menguji sebuah manuskrip
sebelum sampai pada kesimpulan nilai dan karakteristinya.
5. Incipit : Rangkaian kata pembuka dalam sebuah teks, tapi
bukan judul atau kalimat pendahuluan, melainkan baris pertama dari teks.
Incipit berfungsi untuk menentukan dan mengidentifikasi sumber teks.
6. Variant : Salah satu dari sejumlah bacaan yang dijumpai
dalam sebuah teks.
7. Verso : Halaman sebelah kiri pada sebuah buku (bagian
belakang dari recto)
8. Watermark : (Cap kertas), gambar, tulisan, atau tanda tertentu
pada kertas naskah, yang dibuat sebagai identitas kertas tersebut dan bisa
dilihat dengan cara menerawangnya didepan cahaya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa pemabahasan yang telah dipaparkan, pemalakah dapat


menarik kesimpulan bahwa istilah-istilah dalam filologi ada beberapa bagian yang
mana kesalahan dalam kritik teks yaitu upaya yang dilakukan oleh penulis dalam
mencari kesalahan sebuah naskah atau teks menggunakan teori filologi. Istilah
filologi mempunyai dua bukti dalam dan bukti luar, bukti dalam dilihat dari penulis
mengganti kata yang tidak familiar menjadi kata yang familiar dan mengubah
gramatikal teks. Dan bukti luar dilihat dari Bahasa dan tanggal yang tertera dalam
naskah asli. Serta transimisi teks yaitu penyalinan sebuah naskah atau teks yang
dilakukan oleh penulis. Dan dibedakan menjadi dua bagian penyalinan dan
penyaduran. Dan kelainan mekanis dan non-mekanis yaitu kesalahan yang
disengaja dan tidak disengaja.

B. Saran

Pemakalah menyadari kesalahan dalam penulisan oleh sebab itu kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan untuk membangun dalam penulisan
selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Fathurrahman, Oman, dkk. Filologi dan Islam Indonesia, Puslibang Lektur
Keagamaan, Jakarta: 2020
Fathurrahman,Oman, dkk. Filologi Indonesia Teori dan Metode,Prenada Media,
Jakarta: 2022.

10

Anda mungkin juga menyukai