Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN I’ROB

Tujuan Pembuatan Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu: Rufa Hindun Farhisiyati, SS, M.Pd.I

Disusun oleh:
1. Ainiyyah Yafiatuzabrina (11022056)
2. Laila Mauludiyah (11022060)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT,Tuhan semesta alam.Atas
izin dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang satu
apapun.Tak lupa pula penulis haturkan sholawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW Semoga syafa’atnya mengalir kepada kita di akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Pengertian I’rob” bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Arab. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung
serta membantu penyelesaian makalah ini. Besar harapan penulis agar isi makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati,penulis memohon maaf bila ada kesalahan dalam proses
pembuatan makalah.Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat
lebih baik.
Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan.Terima kasih atas semua pihak yang
membantu penyusunan dan membaca makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pati, 24 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab di Indonesia telah diajarkan di berbagai lembaga, baik lembaga-lembaga


formal maupun lembagalembaga non formal. Secara teoritis, pembelajaran bahasa Arab memliki
empat orientasi, yaitu; Orientasi Religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan
memahamkan ajaran Islam (fahm al-maqrû’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan
pasif (mendengar dan membaca), dan dapat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan
menulis). Orientasi Akademik, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu-ilmu dan
keterampilan berbahasa Arab (istimâ’, kalâm, qirâ’ah, dan kitâbah). Orientasi ini cenderung
menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus dikuasai secara
akademik. Orientasi ini biasanya identik dengan studi bahasa Arab di Jurusan Pendidikan bahasa
Arab, Bahasa dan Sastra Arab, atau pada program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya.
Orientasi Profesional/Praktis dan Pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan
profesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhâdatsah) dalam bahasa
Arab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah
satu negara Timur Tengah, dan sebagainya. Orientasi Ideologis dan Ekonomis, yaitu belajar
bahasa arab dengan tujuan untuk memahami dan menggunakan bahasa arab sebagai media
kepentingan orientalisme, kapitalisme, imperialisme,dsb. Orientasi ini bisa dilihat diantaranya
dengan dibukanya beberapa lembaga kursus bahasa Arab di Negara barat.
Bahasa Arab sendiri memiliki karekteristik yang universal maupun karakteristik yang
unik. Karakteristik universal pada dasarnya tidak berbeda dengan bahasa-bahasa lain. Sementara,
karakteristik bahasa Arab yang bersifat unik hanya ditemukan dalam bahasa Arab yang
membedakannya dengan bahasa-bahasa yang lain.Salah satu karakteristik bahasa Arab yang unik
dan tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa yang lain, ketika bahasa Arab memiliki sistem i’rab.
Dalam kitab Jami’ al Durus al ‘Arabiyyah, i’rab adalah perubahan yang dipengaruhi oleh ‘amil
atauperubahan di akhir kata yang dipengaruhi oleh ‘amil yang kemudian menjadikan kata
tersebut menjadi rafa’, nashab, jar, atau jazm tergantung bentuk amil yang mempengaruhi kata
tersebut.I’rab adalah perubahan bunyi atau harakat akhir suatu kata yang diakibatkan karena
kedudukan kata tersebut dalam struktur kalimat atau frase, atau karena adanya kata tugas (al
‘awamil) yang mendahuluinya.
Pengetahuan mengenai berbagai macam karakteristik bahasa Arab akan sangat berguna
untuk seorang pendidik atau peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab demi mempermudah
dalam mempelajarinya. Selanjutnya, demi terwujudnya pembelajaran yang bemakna dan tidak
monoton seorang pendidik harus memiliki variasi dan inovasi dalam proses pembelajaran bahasa
Arab. Terlebih bahasa Arab bukan bahasa yang banyak diminati oleh beberapa peserta didik di
Indonesia. Karena keberadaannya masih kalah populer dari bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Dalam kegiatan belajar mengajar, sangat penting bagi seorang guru untuk mempunyai berbagai
metode. Ia harus memiliki wawasan yang luas tentang bagaimanakah kegiatan belajar-mengajar
itu terjadi, dan langkah-langkah apakah yang harus ditempuh dalam kegiatan tersebut. Jika
seorang guru tidak mempunyai metode dalam mengajar, apalagi tidak menguasai materi yang
hendak disampaikan, maka kegiatan belajar dan mengajar tersebut tidak akan maksimal, bahkan
cenderung gagal. Sehingga keberadaan metode, model, atau strategi pembelajaran murni harus
dimiliki oleh seorang pendidik agar ia dapat mudah untuk mentransfer keilmuan kepada peserta
didiknya. Salah satu bentuk atau model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
bahasa Arab khususnya ketika mengajarkan i’rab dalam bahasa Arab adalah model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah upaya
mengelompokkan peserta didik di kelas dalam suatu kelompok. Hal ini bertujuan agar peserta
didik dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal, dan mempelajari satu sama lain dalam
kelompok tersebut. Kelough dan kelough dalam kasihani, mendefinisikan cooperative learning
adalah sebagai suatu macam strategi pembelajaran secara berkelompok, siswa (peserta didik)
belajar secara bersama dan saling membantu dalam membuat tugas dengan penekanan pada
saling support di antara anggota. Siswa (peserta didik) yang belajar dalam kelompok akan belajar
lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belajar dalam sistem klasikal. Dengan
pemahaman yang mendalam mengenai model pembelajaran kooperatif, seorang pendidik
diharapkan dapat menggunakan dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran bahasa Arab
khususnya pembelajaran i’rab dalam proses belajar mengajar dengan peserta didiknya. Karena
banyak dari pendidik dalam proses pembelajaran Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam,
Volume 1, Nomor 1, Juni 2018 i’rabcenderung dengan hanya menggunakan strategi ceramah
yang sifatnya searah dan didominasi oleh pendidik, sementara peserta didik atau siswa
cenderung pasif. Padahal seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa peserta didik akan belajar
lebih banyak jika mereka diberi kesempatan untuk belajar secara berkelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian I’rob?
2. Apa saja Macam-Macam I’rob?
3. Apa saja Tanda-Tanda I’rob?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian I’rob
2. Untuk mengetahui Macam- Macam I’rob
3. Untuk mengetahui Tanda-Tanda I’rob
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian I’rob
Para ulama' nahwu berbeda-beda dalam mendefinisikan i'rob.Tetapi dalam perbedaan pendapat
tersebut antara ulama' satu dengan yang lainnya mengarah kepada satu tujuan dan maksut yang
sama.Menurut Syekh Zaini Dahlan dalam kitab Matan al-Jurumiyah menjelaskan,bahwa i'rob adalah
perubahan keadaan akhir kata karena perbedaan beberapa amil(penyebab perubahan akhir kata)yang
menyertainya,baik secara lafal maupun perkiraan 1.

Sedangkan menurut pendapat Mushtafa al-Ghalayain dan Ahmad al-Hasyimi.Mereka menyatakan


bahwa i'rob adalah perubahan akhir kata karena perbedaan amil-amil yang masuk pada kata yang
dimaksud.Dari pengertian tersebut,kita dapat memahami bahwa segala sesuatu yang berubah karena
suatu amil maka disebut mu'ra2.Di dalam buku Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan 'Imrithi di
jelaskan,bahwa I'rob adalah;

‫االعراب هو تغيير او اخر الكلم الختالف العوامل الذاخلة عليها لفظ او تغديرا‬
"I'rob adalah perubahan akhir kalimat karena perbedaan amil yang memasukinya,baik secara lafazh
ataupun secara perkiraan.

Maksudnya;I'rob itu merubah skala (harokat) tiap tiap akhir kalimat disesuaikan dengan fungsi amil yang
memasukinya,baik perubahan amil itu gampak jelas lafazhnya atau hanya secara diperkirakan saja
keberadaannya:‫اعرابهم تغيير اخر الكلم*تغديرا او لفظ لعمل علم‬

"I'rob menurut mereka (Ahli Nahwu) ialah perubahan akhir kalimat,baik secara pemikiran maupun
secara lafadz,karena ada amil masuk yang dapat diketahui keberadaannya 3

2. Macam-Macam I’rob

Kata (kalimat dalam bahasa Arab) terbagi menjadi tiga yaitu; isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan harf
(huruf). Ism (kata benda)adalah setiap kata yang menunjukkan pada manusia, hewan, tumbuhan,
bendabenda mati, tempat, waktu, sifat, atau kata yang tida terpengaruh dengan perubahan waktu. Fi’il
(kata kerja) adalah setiap kata yang menunjukkan suatu kejadian perbuatan yang memiliki ketentuan
waktu (kemarin, sekaran, dan yang akan datang). Sedangkan harf (huruf) adalah kata yang tidak memiliki

1
Ahmad Zaini Dahlan, Matanul Jurumiyah, (Surabaya:Maktabah Al-Hidayah)[tanpa tahun],hlm 6
2
Mushtafa al-Ghalayain,Jami'ud Durus al-Arabiyah Jilid l(Beirut:Dari al-Kutub al-'Ilmiyah,2005),hlm.14
3
Moch.Anwar,Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan 'Imrithy,(Bandung: Sinar Baru Algensindo,2014)cet.ke-33,hlm.11-
12
makna kecuali jika bersandar pada kata yang lain (ism atau fi’il). Tidak semua kata yang dapat berkaitan
dengan i’rab. Dalam bahasa Arab, hanya dua kata yang dapat berkaitan dengan i’rab yakni; ism (kata
benda) dan fi’il (kata kerja), sedangkan harf (huruf) tidak ada kaitannya sama sekali dengan i’rab karena
harf tida berpengaruh dengan ‘amil dan tidak memiliki kedudukan dalam suatu kalimat. Fi’il memiliki
tiga macam i’rab yaitu; rafa’, nashab, dan jazm. Sedangkan ism memiliki tiga macam i’rab pula, yaitu;
rafa’, nashab, dan jar.4 Hal ini mengindikasikan bahwa fi’il tidak mungkin memiliki i’rab jar dan ism tidak
mungkin memiliki i’rab jazm. Selain itu dapat dikatakans ecara garis besar i’rab dalam bahasa Arab ada
empat, yaitu; rafa’, nashab, jar, dan jazm. 5

3. Tanda-Tanda I’rob

Selain pengertian i’rab dan berbagai macam pembagiannya, kita juga perlu mengetahui berbagai macam
tanda-tanda i’rab. Karena i’rab memiliki sistem tanda yang khas sebagai mana karakter bahasa Arab itu
sendiri. Secara garis besar tanda i’rab dibagi menjadi dua yaitu dengan huruf dan harakat (syakal).
Tanda-tanda i’rab dengan huruf memiliki empat macam huruf, yaitu; alif (‫)ا‬nun (‫) ن‬,wawu (‫) و‬,dan
ya’ (‫)ي‬. Sedangkan tanda-tanda i’rab dengan harakat juga memiliki tiga macam, yaitu; dhammah ( ◌ُ ),
fathah (◌َ), dan kasrah (◌ِ ),6 serta sukun (◌ْ ).7

a. Tanda i’rab rafa’ Untuk i’rab rafa’ sendiri memiliki tiga tanda, yaitu; dhummah, wawu, alif, dan
nun.8Dhammah digunakan sebagai tanda rafa’ bagi isim dalam tiga hal, yaitu; mufrad, jamak muannats
salim, dan jamak taksir. Sedangkan bagi fi’il dhammah digunakan sebagai tanda rafa’ bagi fi’il yang
memiliki kata ganti orang pertama( ‫ نحن و أنا‬,)orang kedua tunggal lai-laki(‫ انت‬,) َ dan kata ganti orang
ketiga laki-laki dan perempuan (‫) ھي و ھو‬.Tanda alif digunakan sebagai tanda rafa’ hanya pada ism
mutsanna (katagori kata benda ganda). sedangkan tanda wawu dapat digunakan sebagai tanda rafa’
bagi ism jamak mudzakkar salim (kata benda dengan kategori banyak dan laki-laki) dan asma’ al
khaomsah (kata benda yang lima).

*contoh tanda rafa' ketika dhummah dhohiroh(tanda asli)(pada isim mufrad); ‫[ َجا َء زَ ْي ٌد‬Zaid telah
datang]

*contoh tanda rafa' ketika wawu(pada jama' mudzakar salim); َ‫َجا َء ال ُم ْسلِ ُموْ ن‬

*contoh tanda rafa' ketika alif (pada isim tasniyyah); ‫َجا َء ال ُم ْسلِ َما ِن‬

4
Mushtafa al-Ghalayain,Jami'ud Durus al-Arabiyah Jilid l(Beirut:Dari al-Kutub al-'Ilmiyah,2005),hlm.19-20
5
Fuad Ni;mah Mulakhkhas Qowaid al-Lughoh al-'Arabiyyah,(Beirut:Daru al-Tsaqafah al-Islamiyyah TT) hlm.17-18
6
Mushtafa al-Ghalayain,Jami'ud Durus al-Arabiyah Jilid l(Beirut:Dari al-Kutub al-'Ilmiyah,2005),hlm.20
7
Fuad Ni;mah Mulakhkhas Qowaid al-Lughoh al-'Arabiyyah,(Beirut:Daru al-Tsaqafah al-Islamiyyah TT) hlm.141
8
Mushtafa al-Ghalayain,Jami'ud Durus al-Arabiyah Jilid l(Beirut:Dari al-Kutub al-'Ilmiyah,2005),hlm.20
*contoh tanda rafa' ketika nun (pada wawu jama'): ‫[يَ ْفعالَ ِن‬kamu(laki-laki) berdua sedang
melakukan(sesuatu). ‫[ تَ ْف َعالَ ِن‬kamu(perempuan) berdua sedang
melakukan(sesuatu)

b. Tanda i’rab nashab. I’rab nashab memiliki lima tanda, yaitu; fathah, alif, ya’, kasrah, dan hadzfu nun
(membuang huruf nun).9Fathah menjadi tanda nashab bagi isim di dua tempat, yaitu; mufrad, dan jamak
taksir. Fathah menjadi tanda nashab digunakan pada fi’il yang memiliki kata ganti orang pertama( ‫نحن و‬
‫)أنا‬orang kedua tunggal lailaki(‫)اَنت‬dan kata ganti orang ketiga laki-laki dan perempuan ( ‫) ھي و ھو‬.Alif
digunakan sebagai tanda nashab hanya pada asma’ al khomsah (kata benda yang lima)[‫ذو‬،‫فو‬،‫حم‬،‫اخ‬،‫]اب‬.
Huruf ya’ menjadi tanda nashab pada isim mutsanna dan jamak mudzakar salim. Harakat kasrah menjadi
tanda nashab hanya terjadi pada jamak muannats salim. Sedangkan hadzfu nun (membuang huruf nun)
menjadi tanda i’rab nashab pada af’al al khamsah yaitu(( .‫ و تلين‬,‫ تفعلون‬,‫ یفعلون‬,‫ تفعالن‬,‫یفعالن‬
ُ ‫َراَي‬
*contoh tanda nashab pada fathah(asli)(pada isim mufrod); ‫ْت ال ُم ْسلِ َم‬

َ ‫ْت اَبَا‬
*contoh tanda nashab ketika alif(pada asmaul khomsah); ‫ك‬ ُ ‫َراَي‬

ُ ‫َراَي‬
* contoh tanda nashab ketika ya'(pada isim tasniyyah); َ‫ْت ال ُم ْسلِ ِم ْين‬

ِ ْ ‫ْت ال ُمسلِ َما‬


*contoh tanda nashab ketika kasroh(pada jama' muannats salim); ‫ت‬ ُ ‫َراَي‬

*contoh tanda nashab ketika hadfu nun(membuang huruf nun); ‫>ان يؤ ِمنُون‬--‫يُْؤ ِمنُوا‬

c. Tanda i’rab jer. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa i’rab jer hanya terjadi pada ism (kata benda).
Adapun tanda-tanda i’rab jer adalah; kasrah, ya’ dan fathah10. Kasrah menjadi tanda jar ketika dalam
bentuk ism mufrad, jamak muannats salim dan jamak taksir. Huruf ya’ menjadi tanda jar ketika ism (kata
benda) dalam bentuk mutsanna, jamak mudzakkar salim, dan asma’ al khomsah. Sedangkan harakat
fathah menjadi tanda jer hanya terjadi pada ism ghairu munsharif yaitu ism yang tidak bisa menerima
harakat tanwin(◌ٌ ◌ٍ ◌ً ).
ُ ْ‫َم َرر‬
*contoh tanda jer ketika kasroh(pada isim mufrad munshorif[menerima tanwin]); ‫ت بِ ُم َح َّم ٍد‬
ُ ْ‫َم َرر‬
*contoh tanda jer ketika ya'(pada isim tasniyyah); ‫ت بِال ُم ْسلِ َمتَ ْي ِن‬
ُ ْ‫َم َرر‬
*contoh tanda jer ketika fathah(pada isim ghoiru munshorif); ‫ت بِااحْ َم َد َواِب َْرا ِه َم‬

d. Tanda i’rab jazm. Begitupun juga dengan jazm, i’rab ini hanya terjadi pada fi’il mudhari’. Adapun
tanda yang mengiringi i’rab jazm adalah; sukun, hadzfu nun, dan hadzfu harf ‘illat(membuang huruf illat ‫ا‬
‫)وي‬11.( Harakat sukut menjadi tanda jazm terjadi pada fi’il yang memiliki kata ganti orang pertama( ‫نحن و‬
‫) أنا‬,orang kedua tunggal lakilaki( ‫) اَنت‬dan kata ganti orang ketiga laki-laki dan perempuan ( ‫ھي و ھو‬
),yang tidak diakhiri dengan huruf illat. Sedangkan pembuangan huruf nun menjadi tanda i’rab jazm
ketika fi’il mudhari’ dalam bentuk af’al al khomsah. pembuangan huruf i’llat menjadi tanda i’rab jazm
apabila fi’il mudhari’ memiliki huruf ‘illat dibelakang hurufnya.

9
Ibid, hlm. 20
10
Ibid, hlm. 21
11
Ibid, hlm. 21
*contoh tanda jazm ketika sukun(berlaku pada fi'il mudlori' shohih akhir); ‫لَ ْم يَ ُك ْن‬

*contoh tanda jazm ketika hadzfu nun(berlaku pada fi'il mudlori' yang saat rafa' dengan tetapnya nun);
‫لَ ْم يَضْ ِربَا‬
Dasarnya I'rob ada 4 dalam Alfiyah Ibnu Malik:

ْ‫ َك ْسرًا َك ِذ ْك ُر هّللا ِ َع ْب َدهُ يَسُر‬#‫صبَ ْن فَ ْتحًا َوجُر‬


ِ ‫ض ٍّم َوا ْن‬
َ ِ‫فَارْ فَ ْع ب‬
ْ‫يَنُوْ بُ نَحْ ُو َجا َء ُخوْ بَنِ ْي نَ ِمر‬# ْ‫َواجْ ِز ْم بِتَ ْس ِك ْي ٍن َو َغ ْي ُر َما ُذ ِكر‬
Tanda I'rob Jer,masuk khusus pada kalimah isim

sedangkan tanda I'rob Jazm,masuk khusus pada kalimah fi'il.

Dasarnya dalam Alfiyah Ibnu Malik;

َ ِّ‫قَ ْد ٌخص‬#‫ص ِب ْال َج ِّر َك َما‬


‫ص الفِ ْع ُل بِا َ ْنيَ َج ِز َم‬ ِّ ‫اال ْس ُم قَ ْد ُخ‬
َ ‫ص‬ ِ ‫َو‬

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bahasa Arab di Indonesia telah diajarkan di berbagai lembaga, baik lembaga lembaga formal
maupun lembagalembaga non formal.Secara teoritis, pembelajaran bahasa Arab memliki empat
orientasi, yaitu; Orientasi Religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan
ajaran Islam (fahm al-maqrû’).Bahasa Arab sendiri memiliki karekteristik yang universal maupun
karakteristik yang unik. Karakteristik universal pada dasarnya tidak berbeda dengan bahasa-bahasa
lain.Sementara, karakteristik bahasa Arab yang bersifat unik hanya ditemukan dalam bahasa Arab yang
membedakannya dengan bahasa-bahasa yang lain.Salah satu karakteristik bahasa Arab yang unik dan
tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa yang lain, ketika bahasa Arab memiliki sistem i’rab Pengetahuan
mengenai berbagai macam karakteristik bahasa Arab akan sangat berguna untuk seorang pendidik atau
peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab demi mempermudah dalam mempelajarinya.

Menurut Syekh Zaini Dahlan dalam kitab Matan al-Jurumiyah menjelaskan,bahwa i'rob adalah
perubahan keadaan akhir kata karena perbedaan beberapa amil(penyebab perubahan akhir kata)yang
menyertainya,baik secara lafal maupun perkiraan.menurut pendapat Mushtafa al-Ghalayain dan Ahmad
al-Hasyimi.Mereka menyatakan bahwa i'rob adalah perubahan akhir kata karena perbedaan amil-amil
yang masuk pada kata yang dimaksud.Menurut Syekh Zaini Dahlan dalam kitab Matan al-Jurumiyah
menjelaskan,bahwa i'rob adalah perubahan keadaan akhir kata karena perbedaan beberapa
amil(penyebab perubahan akhir kata)yang menyertainya,baik secara lafal maupun perkiraan.Di dalam
buku Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan 'Imrithi di jelaskan,bahwa I'rob adalah perubahan
akhir kalimat karena perbedaan amil yang memasukinya,baik secara lafazh ataupun secara perkiraan.

Kata (kalimat dalam bahasa Arab) terbagi menjadi tiga yaitu; isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan
harf (huruf). Fi’il memiliki tiga macam i’rab yaitu; rafa’, nashab, dan jazm. Sedangkan ism memiliki tiga
macam i’rab pula, yaitu; rafa’, nashab, dan jar. Hal ini mengindikasikan bahwa fi’il tidak mungkin
memiliki i’rab jar dan ism tidak mungkin memiliki i’rab jazm. Selain itu dapat dikatakans ecara garis besar
i’rab dalam bahasa Arab ada empat, yaitu; rafa’, nashab, jar, dan jazm.

Tanda-tanda i'rob rafa' ada 4,yaitu ; dhummah,wawu,alif,dan tetapnya nun.

a.dhummah bertempat pada empat tempat ; isim mufrod,jama' taksir,jama' muannats salim,dan fi'il
mudlori' yang tidak bertemu apapun.

b.wawu bertempat pada dua tempat ; jama' mudzakar salim,dan asmaul khomsah.

c.alif bertempat pada satu tempat ; isim tasniyyah.

d.tetapnya nun pada satu tempat ; fi'il mudlori' yang shohih akhir yang tidak bertemu,alif
tasniyyah,wawu jama' dan ya' muannats mukhotobah.

Tanda-tanda i'rob nasab ada 3,yaitu ; fathah,alif,kasroh,ya',dan nun yang terbuang

a.fathah bertempat pada 3 tempat ; isim mufrod,jama' taksir,dan fi'il mudlori' yang bertemu dengan
salah huruf nasab.

b.alif bertempat pada satu tempat ; asmaul khomsah.

c.kasroh bertempat pada satu tempat ; jama' muannats salim.


d.ya' bertempat pada dua tempat ; isim tasniyyah dan jama' mudzakar salim.

e.nun yang terbuang bertampat pada satu tempat ; asmaul khomsah.

Tanda-tanda i'rob jer ada 3,yaitu ; kasroh,ya',dan fathah.

a.kasroh bertempat pada tiga tempat ; isim mufrod,jama' taksir,dan jama' muamnats salim.

b.ya' bertempat pada tiga tempat ; isim tasniyyah,jama' mudzakar salim,dan asmaul khomsah.

c.fathah bertempat pada satu tempat ; isim ghoiru munshorif.

Tanda-tanda i'rob jazm ada 2,yaitu ; sukun,dan membuang huruf illat atau nun.

a.kasroh bertempat pada satu tempat ; fiil mudlori' shohih akhir

b.membuang huruf illat dan nun

B.SARAN
Demikian makalah ini saya sampaikan, apabila ada kekurangan dalam penulisan kata, isi dan
penyampaian dalam presentasi, kami mohon maaf. Kritik dan masukan menjadi pertimbangan untuk
melengkapi kekurangan dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Zaini Dahlan. Matanul Jurumiyah . Surabaya : PT. Maktabah Al-Hidayah.
Mushtafa al-Ghalayain ( al-Kutub al-'Ilmiyah,2005). Jami'ud Durus al-
Arabiyah Jilid l.

Moch.Anwar. 2014. lmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan 'Imrithy. Bandung : PT. Sinar Baru
Algensindo.

Fuad Ni;mah. (al-Tsaqafah al-Islamiyyah) Mulakhkhas Qowaid al-Lughoh al-'Arabiyyah.

Hakim Taufiqul, 2003, Qo'idati (Rumus dan Qoidah Amtsilati) . Jepara : Al-Falah Offset.

Hakim Taufiqul, 2003, Khulasoh (Khulasoh Alfiyyah Ibnu Malik) . Jepara : Al-Falah Offset

Anda mungkin juga menyukai