Tujuan Pembuatan Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu: Rufa Hindun Farhisiyati, SS, M.Pd.I
Disusun oleh:
1. Ainiyyah Yafiatuzabrina (11022056)
2. Laila Mauludiyah (11022060)
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian I’rob?
2. Apa saja Macam-Macam I’rob?
3. Apa saja Tanda-Tanda I’rob?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian I’rob
2. Untuk mengetahui Macam- Macam I’rob
3. Untuk mengetahui Tanda-Tanda I’rob
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian I’rob
Para ulama' nahwu berbeda-beda dalam mendefinisikan i'rob.Tetapi dalam perbedaan pendapat
tersebut antara ulama' satu dengan yang lainnya mengarah kepada satu tujuan dan maksut yang
sama.Menurut Syekh Zaini Dahlan dalam kitab Matan al-Jurumiyah menjelaskan,bahwa i'rob adalah
perubahan keadaan akhir kata karena perbedaan beberapa amil(penyebab perubahan akhir kata)yang
menyertainya,baik secara lafal maupun perkiraan 1.
االعراب هو تغيير او اخر الكلم الختالف العوامل الذاخلة عليها لفظ او تغديرا
"I'rob adalah perubahan akhir kalimat karena perbedaan amil yang memasukinya,baik secara lafazh
ataupun secara perkiraan.
Maksudnya;I'rob itu merubah skala (harokat) tiap tiap akhir kalimat disesuaikan dengan fungsi amil yang
memasukinya,baik perubahan amil itu gampak jelas lafazhnya atau hanya secara diperkirakan saja
keberadaannya:اعرابهم تغيير اخر الكلم*تغديرا او لفظ لعمل علم
"I'rob menurut mereka (Ahli Nahwu) ialah perubahan akhir kalimat,baik secara pemikiran maupun
secara lafadz,karena ada amil masuk yang dapat diketahui keberadaannya 3
2. Macam-Macam I’rob
Kata (kalimat dalam bahasa Arab) terbagi menjadi tiga yaitu; isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan harf
(huruf). Ism (kata benda)adalah setiap kata yang menunjukkan pada manusia, hewan, tumbuhan,
bendabenda mati, tempat, waktu, sifat, atau kata yang tida terpengaruh dengan perubahan waktu. Fi’il
(kata kerja) adalah setiap kata yang menunjukkan suatu kejadian perbuatan yang memiliki ketentuan
waktu (kemarin, sekaran, dan yang akan datang). Sedangkan harf (huruf) adalah kata yang tidak memiliki
1
Ahmad Zaini Dahlan, Matanul Jurumiyah, (Surabaya:Maktabah Al-Hidayah)[tanpa tahun],hlm 6
2
Mushtafa al-Ghalayain,Jami'ud Durus al-Arabiyah Jilid l(Beirut:Dari al-Kutub al-'Ilmiyah,2005),hlm.14
3
Moch.Anwar,Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan 'Imrithy,(Bandung: Sinar Baru Algensindo,2014)cet.ke-33,hlm.11-
12
makna kecuali jika bersandar pada kata yang lain (ism atau fi’il). Tidak semua kata yang dapat berkaitan
dengan i’rab. Dalam bahasa Arab, hanya dua kata yang dapat berkaitan dengan i’rab yakni; ism (kata
benda) dan fi’il (kata kerja), sedangkan harf (huruf) tidak ada kaitannya sama sekali dengan i’rab karena
harf tida berpengaruh dengan ‘amil dan tidak memiliki kedudukan dalam suatu kalimat. Fi’il memiliki
tiga macam i’rab yaitu; rafa’, nashab, dan jazm. Sedangkan ism memiliki tiga macam i’rab pula, yaitu;
rafa’, nashab, dan jar.4 Hal ini mengindikasikan bahwa fi’il tidak mungkin memiliki i’rab jar dan ism tidak
mungkin memiliki i’rab jazm. Selain itu dapat dikatakans ecara garis besar i’rab dalam bahasa Arab ada
empat, yaitu; rafa’, nashab, jar, dan jazm. 5
3. Tanda-Tanda I’rob
Selain pengertian i’rab dan berbagai macam pembagiannya, kita juga perlu mengetahui berbagai macam
tanda-tanda i’rab. Karena i’rab memiliki sistem tanda yang khas sebagai mana karakter bahasa Arab itu
sendiri. Secara garis besar tanda i’rab dibagi menjadi dua yaitu dengan huruf dan harakat (syakal).
Tanda-tanda i’rab dengan huruf memiliki empat macam huruf, yaitu; alif ()اnun () ن,wawu () و,dan
ya’ ()ي. Sedangkan tanda-tanda i’rab dengan harakat juga memiliki tiga macam, yaitu; dhammah ( ◌ُ ),
fathah (◌َ), dan kasrah (◌ِ ),6 serta sukun (◌ْ ).7
a. Tanda i’rab rafa’ Untuk i’rab rafa’ sendiri memiliki tiga tanda, yaitu; dhummah, wawu, alif, dan
nun.8Dhammah digunakan sebagai tanda rafa’ bagi isim dalam tiga hal, yaitu; mufrad, jamak muannats
salim, dan jamak taksir. Sedangkan bagi fi’il dhammah digunakan sebagai tanda rafa’ bagi fi’il yang
memiliki kata ganti orang pertama( نحن و أنا,)orang kedua tunggal lai-laki( انت,) َ dan kata ganti orang
ketiga laki-laki dan perempuan () ھي و ھو.Tanda alif digunakan sebagai tanda rafa’ hanya pada ism
mutsanna (katagori kata benda ganda). sedangkan tanda wawu dapat digunakan sebagai tanda rafa’
bagi ism jamak mudzakkar salim (kata benda dengan kategori banyak dan laki-laki) dan asma’ al
khaomsah (kata benda yang lima).
*contoh tanda rafa' ketika dhummah dhohiroh(tanda asli)(pada isim mufrad); [ َجا َء زَ ْي ٌدZaid telah
datang]
*contoh tanda rafa' ketika wawu(pada jama' mudzakar salim); ََجا َء ال ُم ْسلِ ُموْ ن
*contoh tanda rafa' ketika alif (pada isim tasniyyah); َجا َء ال ُم ْسلِ َما ِن
4
Mushtafa al-Ghalayain,Jami'ud Durus al-Arabiyah Jilid l(Beirut:Dari al-Kutub al-'Ilmiyah,2005),hlm.19-20
5
Fuad Ni;mah Mulakhkhas Qowaid al-Lughoh al-'Arabiyyah,(Beirut:Daru al-Tsaqafah al-Islamiyyah TT) hlm.17-18
6
Mushtafa al-Ghalayain,Jami'ud Durus al-Arabiyah Jilid l(Beirut:Dari al-Kutub al-'Ilmiyah,2005),hlm.20
7
Fuad Ni;mah Mulakhkhas Qowaid al-Lughoh al-'Arabiyyah,(Beirut:Daru al-Tsaqafah al-Islamiyyah TT) hlm.141
8
Mushtafa al-Ghalayain,Jami'ud Durus al-Arabiyah Jilid l(Beirut:Dari al-Kutub al-'Ilmiyah,2005),hlm.20
*contoh tanda rafa' ketika nun (pada wawu jama'): [يَ ْفعالَ ِنkamu(laki-laki) berdua sedang
melakukan(sesuatu). [ تَ ْف َعالَ ِنkamu(perempuan) berdua sedang
melakukan(sesuatu)
b. Tanda i’rab nashab. I’rab nashab memiliki lima tanda, yaitu; fathah, alif, ya’, kasrah, dan hadzfu nun
(membuang huruf nun).9Fathah menjadi tanda nashab bagi isim di dua tempat, yaitu; mufrad, dan jamak
taksir. Fathah menjadi tanda nashab digunakan pada fi’il yang memiliki kata ganti orang pertama( نحن و
)أناorang kedua tunggal lailaki()اَنتdan kata ganti orang ketiga laki-laki dan perempuan ( ) ھي و ھو.Alif
digunakan sebagai tanda nashab hanya pada asma’ al khomsah (kata benda yang lima)[ذو،فو،حم،اخ،]اب.
Huruf ya’ menjadi tanda nashab pada isim mutsanna dan jamak mudzakar salim. Harakat kasrah menjadi
tanda nashab hanya terjadi pada jamak muannats salim. Sedangkan hadzfu nun (membuang huruf nun)
menjadi tanda i’rab nashab pada af’al al khamsah yaitu(( . و تلين, تفعلون, یفعلون, تفعالن,یفعالن
ُ َراَي
*contoh tanda nashab pada fathah(asli)(pada isim mufrod); ْت ال ُم ْسلِ َم
َ ْت اَبَا
*contoh tanda nashab ketika alif(pada asmaul khomsah); ك ُ َراَي
ُ َراَي
* contoh tanda nashab ketika ya'(pada isim tasniyyah); َْت ال ُم ْسلِ ِم ْين
*contoh tanda nashab ketika hadfu nun(membuang huruf nun); >ان يؤ ِمنُون--يُْؤ ِمنُوا
c. Tanda i’rab jer. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa i’rab jer hanya terjadi pada ism (kata benda).
Adapun tanda-tanda i’rab jer adalah; kasrah, ya’ dan fathah10. Kasrah menjadi tanda jar ketika dalam
bentuk ism mufrad, jamak muannats salim dan jamak taksir. Huruf ya’ menjadi tanda jar ketika ism (kata
benda) dalam bentuk mutsanna, jamak mudzakkar salim, dan asma’ al khomsah. Sedangkan harakat
fathah menjadi tanda jer hanya terjadi pada ism ghairu munsharif yaitu ism yang tidak bisa menerima
harakat tanwin(◌ٌ ◌ٍ ◌ً ).
ُ َْم َرر
*contoh tanda jer ketika kasroh(pada isim mufrad munshorif[menerima tanwin]); ت بِ ُم َح َّم ٍد
ُ َْم َرر
*contoh tanda jer ketika ya'(pada isim tasniyyah); ت بِال ُم ْسلِ َمتَ ْي ِن
ُ َْم َرر
*contoh tanda jer ketika fathah(pada isim ghoiru munshorif); ت بِااحْ َم َد َواِب َْرا ِه َم
d. Tanda i’rab jazm. Begitupun juga dengan jazm, i’rab ini hanya terjadi pada fi’il mudhari’. Adapun
tanda yang mengiringi i’rab jazm adalah; sukun, hadzfu nun, dan hadzfu harf ‘illat(membuang huruf illat ا
)وي11.( Harakat sukut menjadi tanda jazm terjadi pada fi’il yang memiliki kata ganti orang pertama( نحن و
) أنا,orang kedua tunggal lakilaki( ) اَنتdan kata ganti orang ketiga laki-laki dan perempuan ( ھي و ھو
),yang tidak diakhiri dengan huruf illat. Sedangkan pembuangan huruf nun menjadi tanda i’rab jazm
ketika fi’il mudhari’ dalam bentuk af’al al khomsah. pembuangan huruf i’llat menjadi tanda i’rab jazm
apabila fi’il mudhari’ memiliki huruf ‘illat dibelakang hurufnya.
9
Ibid, hlm. 20
10
Ibid, hlm. 21
11
Ibid, hlm. 21
*contoh tanda jazm ketika sukun(berlaku pada fi'il mudlori' shohih akhir); لَ ْم يَ ُك ْن
*contoh tanda jazm ketika hadzfu nun(berlaku pada fi'il mudlori' yang saat rafa' dengan tetapnya nun);
لَ ْم يَضْ ِربَا
Dasarnya I'rob ada 4 dalam Alfiyah Ibnu Malik:
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bahasa Arab di Indonesia telah diajarkan di berbagai lembaga, baik lembaga lembaga formal
maupun lembagalembaga non formal.Secara teoritis, pembelajaran bahasa Arab memliki empat
orientasi, yaitu; Orientasi Religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan
ajaran Islam (fahm al-maqrû’).Bahasa Arab sendiri memiliki karekteristik yang universal maupun
karakteristik yang unik. Karakteristik universal pada dasarnya tidak berbeda dengan bahasa-bahasa
lain.Sementara, karakteristik bahasa Arab yang bersifat unik hanya ditemukan dalam bahasa Arab yang
membedakannya dengan bahasa-bahasa yang lain.Salah satu karakteristik bahasa Arab yang unik dan
tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa yang lain, ketika bahasa Arab memiliki sistem i’rab Pengetahuan
mengenai berbagai macam karakteristik bahasa Arab akan sangat berguna untuk seorang pendidik atau
peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab demi mempermudah dalam mempelajarinya.
Menurut Syekh Zaini Dahlan dalam kitab Matan al-Jurumiyah menjelaskan,bahwa i'rob adalah
perubahan keadaan akhir kata karena perbedaan beberapa amil(penyebab perubahan akhir kata)yang
menyertainya,baik secara lafal maupun perkiraan.menurut pendapat Mushtafa al-Ghalayain dan Ahmad
al-Hasyimi.Mereka menyatakan bahwa i'rob adalah perubahan akhir kata karena perbedaan amil-amil
yang masuk pada kata yang dimaksud.Menurut Syekh Zaini Dahlan dalam kitab Matan al-Jurumiyah
menjelaskan,bahwa i'rob adalah perubahan keadaan akhir kata karena perbedaan beberapa
amil(penyebab perubahan akhir kata)yang menyertainya,baik secara lafal maupun perkiraan.Di dalam
buku Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan 'Imrithi di jelaskan,bahwa I'rob adalah perubahan
akhir kalimat karena perbedaan amil yang memasukinya,baik secara lafazh ataupun secara perkiraan.
Kata (kalimat dalam bahasa Arab) terbagi menjadi tiga yaitu; isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan
harf (huruf). Fi’il memiliki tiga macam i’rab yaitu; rafa’, nashab, dan jazm. Sedangkan ism memiliki tiga
macam i’rab pula, yaitu; rafa’, nashab, dan jar. Hal ini mengindikasikan bahwa fi’il tidak mungkin
memiliki i’rab jar dan ism tidak mungkin memiliki i’rab jazm. Selain itu dapat dikatakans ecara garis besar
i’rab dalam bahasa Arab ada empat, yaitu; rafa’, nashab, jar, dan jazm.
a.dhummah bertempat pada empat tempat ; isim mufrod,jama' taksir,jama' muannats salim,dan fi'il
mudlori' yang tidak bertemu apapun.
b.wawu bertempat pada dua tempat ; jama' mudzakar salim,dan asmaul khomsah.
d.tetapnya nun pada satu tempat ; fi'il mudlori' yang shohih akhir yang tidak bertemu,alif
tasniyyah,wawu jama' dan ya' muannats mukhotobah.
a.fathah bertempat pada 3 tempat ; isim mufrod,jama' taksir,dan fi'il mudlori' yang bertemu dengan
salah huruf nasab.
a.kasroh bertempat pada tiga tempat ; isim mufrod,jama' taksir,dan jama' muamnats salim.
b.ya' bertempat pada tiga tempat ; isim tasniyyah,jama' mudzakar salim,dan asmaul khomsah.
Tanda-tanda i'rob jazm ada 2,yaitu ; sukun,dan membuang huruf illat atau nun.
B.SARAN
Demikian makalah ini saya sampaikan, apabila ada kekurangan dalam penulisan kata, isi dan
penyampaian dalam presentasi, kami mohon maaf. Kritik dan masukan menjadi pertimbangan untuk
melengkapi kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Zaini Dahlan. Matanul Jurumiyah . Surabaya : PT. Maktabah Al-Hidayah.
Mushtafa al-Ghalayain ( al-Kutub al-'Ilmiyah,2005). Jami'ud Durus al-
Arabiyah Jilid l.
Moch.Anwar. 2014. lmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan 'Imrithy. Bandung : PT. Sinar Baru
Algensindo.
Hakim Taufiqul, 2003, Qo'idati (Rumus dan Qoidah Amtsilati) . Jepara : Al-Falah Offset.
Hakim Taufiqul, 2003, Khulasoh (Khulasoh Alfiyyah Ibnu Malik) . Jepara : Al-Falah Offset