Anda di halaman 1dari 5

Makalah jumlah Ismiyah

BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG:

Struktur-struktur dalam bahasa arab terdiri dari lima susunan, yaitu: tarkib isnadiy,
tarkib idhofiy, tarkib bayaniy, tarkib ‘adadiy, dan tarkib mazjiy. Tarkib isnadiy adalah
susunan yang di antaranya terdapat musnad dan musnad ilaih, baik berupa jumlah
ismiyah maupun jumlah fi’liyah. Tarkib ini terdiri dari dua unsur pokok, yaitu mubtada’
dan khabr atau fi’l dan fa’il.

Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan ism (kata benda).
Sedangkan jumlah fi;liyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan fi’l (kata
kerja). Inilah yang membedakan jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah.

Biasanya’rangkaian kata yang sempurna itu terdiri atas paling sedikitnya dua kata atau
lebih. Berikut adalah contoh kalimat yang terdiri atas dua kata saja

• Taman itu indah ‫الحدىقة جمىلة‬

• Masjid itu luas ‫المسجد واسع‬

• Hujan turun ‫نزل المطر‬

Kalau kita perhatikan contoh-contoh di atas pada kalimat (al hadiqah jamilah) taman itu
indah terdiri dua suku kata. Membaca atau mendengar kalimat tersebut semua oarng
pasti paham karena ungkapan ini mengandung pikiran yang lengkap.dan karena itu di
sebut kalimat sempurna.

B.Rumusan masalah

Untuk memudahkan pembahasan isi makalah kami merumuskan masalah menjadi


beberapa pertanyaan yaitu

1.Apa pengertian jumlah ismiyah?

2.Apa saja kaiidah-kkaidah yang terkait dengan jumlah ismiyah?

C.Urgensi penulisan makalah


Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas bahasa arab dan juga untuk memberi
pengetahuan tentang penngertian jumlah ismiyah, serta kaidah-kaidah yang terkait
dengan jumlah ismiyah.

Bab ll

Pembahasan

A. Pengertian

Jumlah ismiyah adalah jumlah yang terdiri dari mubtada’ dan khobar.

Contoh: (masjid itu besar ‫) المسجد كببر‬

Dari contoh di atas lafaz al masjidu adalah mubtada’, dan lafaz kabiirun adalah khobar.

Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal jumlah yang di baca rofa’.

Khobar adalah isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’ agar menjadi kalimat
yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al jumlah al mufidah.

Jumlah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan susunan kalimat yang terdiri dari
dua kata. Sebelum kita membahas jumlah ismiyah lebih jauh ada baiknya kita bahas
terlebih dahulu pengertian al ismu atau al ismyah.

Al ismu adalah lafaz dalam bahasa arab yang menunjukkan makna suatu benda.

Contoh: Muhammad,qolamun (pulpen), kirdun (kera).

Di dalam al ismu terdapat tanda-tanda. Di antaranya adalah

a. Menerima AL

Contoh: Al baitu (‫ )البيت‬, Al sabuurotu ‫السبورة‬

b. Menerima tanwin

Contoh: kitabun ‫كتاب‬

c. Biasa di dahului oleh huruf jar.

Huruf jar yaitu fi‫ فى‬, ila‫ الى‬, min‫ من‬, ‘an‫ عن‬, ‘ala‫ على‬, alkafu‫ الكاف‬, albau‫ الباء‬.

Contoh: fil masjidi ‫ فى المسجد‬, ila baitin‫ الى بيت‬, min fashlin ‫ من فصل‬.
B. Kaidah-kaidah

Dalam jumlah ismiyah terdapat kaidah-kaidah yang pembahasannya sangat panjang dan
mendetail.

Disini kami hanya akan membahas secara ringkas dan sederhana saja. Kaidah-kaidah
tersebut di antaranya adalah

1. Dibaca rofa’

Tanda rofa’ pada isim adalah dhommah, wawu dan alif

Contoh:-al baitu shoghiirun ‫ (البيت صغير‬rumah itu kecil), al muslimuuna mahiiruuna


‫ ( المسلمون مهيرون‬orang-orang muslim itu pintar), al tholibaani ‘alimaani ‫ ( الطالبان عالمان‬dua
murid itu pintar).

2. Mubtada’ harus berupa isim ma’rifat.

Yang di maksud isim ma’rifat adalah isim yang sudah jelas maknanya.Isim ma’rifat bisa
berupa:

- isim alam ( nama sesuatu)

Contoh: ahmadun ‫ ( احمد‬nama orang), Indonesia ‫ ( اندو نيسيا‬nama Negara), baitun‫يبت‬


( nama tempat)

- isim dhomiir

Isim dhomiir yang bisa menjadi mubtada ’hanyalah isim dhomir yang munfasil yaitu:
huwa‫( هو‬dia Laki-laki 1), huma‫ ( هما‬dia laki-laki 2), hum‫ ( هم‬mereka laki-laki banyak),
hiya‫ ( هي‬dia perempuanr 1), huma‫ ( هما‬dia perempauan 2), hunna ّ‫ ( هن‬merekapr), anta
‫ ( انت‬kamu lakii-laki 1), antuma‫ ( انتما‬kamu laki-laki 2), antum‫( انتم‬kalian lakii-laki), anti‫انت‬
(kamu 1 perempuan), antuma‫( انتما‬kamu 2 perempuan), antunna ّ‫ ( انتن‬kalian
perempuan), ana‫( انا‬saya), nahnu‫ ( نحن‬kami/kita).

Contoh;n ‫ ( هو طويل‬dia laki-laki 1 tinggi),n ‫ ( انت مدرس‬kamu laki-laki 1 guru)

-isim yang kemasukan al

Contoh; n ‫ ( الفصل جميل‬kelas itu indah)

3. Khobar berupa isim nakiroh

Isim nakiroh adalah isim yang maknanya tida k jelas atau masih umum.Tanda isim
nakiroh adalah adanya tanwin.

Contoh;n ‫ ( البالط نظيف‬lantai itu bersih)


4. Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muannas dan muzakar
serta mufrod, musanna dan jama’nya.

Contoh;n‫( فاطمة جميلة‬fathimah itu cantik)n ‫ ( زيد جميل‬zaid itu ganteng)n‫ ( الكرة صغيرة‬bola
itu kecil)i ‫( التلميذان ماهران‬murid dua itu pintar)a ‫ ( الطالبون ضاحكون‬murid-murid itu adalah
orang-orang tertawa)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jumlah ismiyah adalah jumlah yang terdiri dari mubtada’ dan khobar.

Contoh: (masjid itu besar ‫) المسجد كببر‬

Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal jumlah yang di baca rofa’.

Khobar adalah isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’ agar menjadi kalimat
yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al jumlah al mufidah.

Kaidah-kaidah yang terkait dengan jumlah ismiyah antara lain

1. Dibaca rofa’

2. Mubtada’ berupa isim ma’rifat

3. Khobar berupa isim nakiroh

4. Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muanas dan mudzakar
serta mufrod,mustanna dan jama’nya

Anda mungkin juga menyukai