Hamzah Mutathorrifah
Hamzah Washal
Kelompok 5
Abdullah Husaini B0521001
Ulama’ pertama yang membuat simbol huruf hamzah ()ءdari kepala huruf ain ()عadalah
Kholil bin Ahmad al Farohidi kira-kira 2 abad setelah penandaan huruf hijaiyyah.
Sebelumnya, hamzah hanya ditandai dengan sebuah titik yang diletakkan di atas, di tengah
atau di bawah kursi hamzah. Penggunaan kursi hamzah walaupun sudah ada lambang ( )ء
hingga saat ini, merupakan madzab ahli hijaz.
Kursi hamzah aslinya adalah alif ()ا. Hamzah harus diletakkan pada kursi aslinya ()ا
pada saat tidak bisa di tahfif, seperti saat berada di awal kata. Oleh karena itu, hamzah di
awal kata tidak ada yang ditulis di atas huruf wawu atau ya’. Adapun hamzah di tengah
kata dan akhir kata yang ditulis di atas huruf wawu atau ya' sebab di tempat tersebut
hamzah bisa di tahfif. Karena peletakkan wawu dan ya' adalah tempat dimana hamzah bisa
ditahfif dengan huruf wawu atau ya’ tersebut.
همزة المتوسطه
Hamzah Mutawasithoh
Hamzah Mutawasithoh
Hamzah mutawasithoh Untuk mengetahui dimana penulisan hamzah di tengah kata, kita lihat dulu
adalah hamzah yang harokat hamzahnya dan juga harakat huruf sebelumnya, dan hamzah ditulis
terletak di tengah kata di atas huruf berdasarkan harokat yang paling kuat.
dalam suatu kalimah
(kata) Urutan harakat yang paling kuat dalam penulisan hamzah mutawassithoh
yaitu :
1. Kasrah : harakat yang paling kuat.
2. Dhammah: lebih kuat dari fathah dan sukun.
3. Fathah : Lebih kuat dari sukun
4. Sukun : harakat paling lemah
Hamzah Mutawasithoh
# Untuk kedudukanya Hamzah Mutawasithoh dibagi menjadi 4 :
• Hamzah mutathorrifah dipengaruhi oleh harakat huruf sebelumnya dan ditulis di atas
huruf tergantung harakat huruf sebelumnya.
Hamzah Mutathorrifah
Letak Penulisannya Hamzah Mutathorrifah
1. Huruf sebelumnya di sukunkan atau huruf sebelumnya berupa wawu yang di tasydidkan
dengan harakat dhammah. Dalam keadaan seperti ini hamzah ditulis menyendiri atau
terpisah.
2. Apabila huruf sebelumnya menyandang harakat, tetapi bukan wawu yang ditasydid
dhammahkan, maka huruf alif penopang hamzah ditulis dalam bentuk huruf yang sesuai
bunyinya dengan harakat yang sebelumnya.
Hamzah Mutathorrifah
همزة الوصل
Hamzah Washal
Hamzah Washal
Hamzah washal adalah hamzah yang tetap bila berada di awal dan gugur bila berada di
tengah. Maksudnya adalah hamzah washal dibaca bila di awal bacaan dan tidak dibaca bila
di tengah bacaan. Hamzah washal selalu berada di awal kata dan bentuknya seperti alif.
Hamzah Washal
Ciri-ciri Hamzah Washal :
Dalam penulisan tanda baca al-Quran (ilmu dhabt) setidaknya terbagi menjadi 2
standar mushaf yaitu mushaf Standar Indonesia dan mushaf Standar Madinah. Untuk
standar Indonesia, tidak diberikan perbedaan tanda mengenai hamzah wasal.
1. Dhammah
Yaitu hamzah washal yang terdapat pada fi’il dan huruf ketiga dari fi’il tersebut berharakat dhammah.
Contoh:
ا ُ ْد ُخل ُْوا – ا ُ ْخ ُر ْخ – اُن ْ ُص ْر
2. Fathah
Yaitu hamzah washal pada isim yang diawali alif lam ta’rif. Contoh:
اس– اَل ِْعل ُْم
ُ َ ّ نلَ ا – ة
ُ ر
َ ق
َ َ ْب لا
Hamzah Washal
Cara membaca hamzah washal
3. Kasrah
Hamzah washal yang terdapat pada fi’il dan huruf ketiga dari fi’il tersebut berharakat fathah atau kasrah.
Contoh:
ب– اِ ْفتَ ْح – اِ ْجتَ َم َع
ْ ر
ِ ض
ْ ِ ا
Apabila ada hamzah washal berada tengah kalimat atau bacaan maka cara bacanya seperti halnya
alif namun tidak menjadikannya bacaan mad. Contoh:
ام َـرأتُ ُه – ِم َن ال َْمل َا ِئك َ ِة – َفان ْ ُص ْر
ْ َو
Hamzah Washal
Cara membaca hamzah washal
Apabila hamzah washal terletak setelah alif lam maka hamzahnya tetap berharakat.
Contoh:
ُ اَلْاِ ْس ُم – اَلْاِ ْس ِت ْغ َف ُار – اَلْاِ ْج ِت َم
اع
Terimakasih!
Apakah ada
pertanyaan?