Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMLAK (KHOT)
“MACAM MACAM PENULISAN HAMZAH”
DOSEN PENGAMPU : MUH. HAEKAL S, Ag

OLEH :
ZAIMATUN RAHMAWATI
2286208260

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KAMPUS IV IAI QAMARUL HUDA BAGU
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan Rahmat-Nya sehingga kami masih diberikan kesempatan dan
kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Macam Macam
penulisan Hamzah”. Makalah ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas
mata kuliah Imla'/Khat. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, kami tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang
ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.

Batu Samban, 20 Desember 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBEHASAN.......................................................................................................2
A. Pengertian Huruf Hamzah................................................................................2
B. Macam –macam Hamzah.................................................................................3
C. Cara Pengucapan dan Bunyi Hamzah...............................................................6
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Belajar bahasa Arab penting bagi umat Islam untuk memahami al-
Qur’an dan al-Hadits. Ilmu Shorof merupakan salah satu ilmu yang harus
dipelajari dalam mendalami bahasa Arab. Ilmu shorof atau morfologi ialah
bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-
beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap
golongan dan arti kata. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa morfologi
mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubaha bentuk
kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.

Dalam makalah ini, akan membahas salah satu bab dalam ilmu shorof
yang berkaitan dengan hamzah. Hamzah merupakan bagian penting yang
harus diketahui oleh setiap pembaca al-Qur’an untuk mencapai tilawah yang
baik dan benar. Pembahasan ini dibutuhkan karena adanya perbedaan cetakan
mushaf antara satu negeri dengan negeri yang lain. Mushaf cetakan Indonesia
dalam penulisan semua hamzah telah dilengkapi dengan harokat-harokatnya,
sedangkan mushaf cetakan timur tengah, yang juga banyak beredar di
masyarakat Indonesia, tidak dilengkapi dengan harokat karena
mengikuti kaidah penulisan yang aslinya, sehingga menimbulkan masalah
bagi pembaca al-Qur’an yang tidak faham bahasa Arab.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Hamzah?
2. Apa Macam-macam Hamzah?
3. Bagaimana Cara pengucapan hamzah?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Hamzah
2. Untuk Mengetahui Macam-macam Hamzah
3. Untuk Mengetahui Cara pengucapan hamzah

1
BAB II
PEMBEHASAN
A. Pengertian Huruf Hamzah
Hamzah (‫ ( )ء‬Bahasa Arab, al-hamzah ) adalah salah satu huruf yang
melambangkan vokal A,I,U (harokat). Berbeda dengan alif. Alif tidak
menerima dan selamanya menyandang sukun ketika berada di awal dan akhir
kalimat. Hamzah terletak di awal, ditengah atau di akhir kalimat. Sedangkan
alif hanya berada di tengah dan akhir kalimat. Sedangkan penulisan hamzah
sekaligus peletakannya bersamaan dengan alif, wawu, atau ya. Hamzah di
awal kata ditulis dengan alif, baik itu berupa hamzah qotho’ maupun hamzah
washal yang berharokat dzommah, fathah, maupun kasroh baik dalam isim ,
fi’il maupun harf. Dan jika hamzah tersebut tidak berharokat kasrah maka
lebih utama ditulis dibawah alif dan juga sebaliknya jika hamzah tersebut
berharakat dzommah maka di tulis di atas alif.
Ulama’ pertama yang membuat simbol huruf hamzah (‫ )ء‬dari kepada
huruf ain (‫ )ع‬adalah Kholil bin Ahmad al Farohidi kira-kira 2 abad setelah
penandaan huruf hijaiyah1. Sebelumnya hamzah hanya ditandai dengan
sebuah titik yang diletakkan di atas, di tengah atau di bawah kursi hamzah.
Penggunaan kursi hamzah walaupun sudah ada lambang (‫ )ء‬hingga saat ini,
merupakan madzab ahli hijaz.
Kursi hamzah aslinya adalah alif (‫)ا‬. Hamzah harus diletakkan pada
kursi aslinya (‫ )ا‬pada saat tidak bisa di tahfif, seperti saat berada di awal kata.
Oleh karena itu, hamzah di awal kata tidak ada yang ditulis di atas huruf
wawu atau ya’. Adapun hamzah di tengah kata dan akhir kata yang ditulis di
atas huruf wawu atau ya sebab di tempat tersebut hamzah bisa di tahfif sebab
peletakkan wawu dan ya adalah tempat dimana hamzah bisa ditahfif dengan
huruf wawu atau ya’ tersebut.

1 Masa tersebut dikenal dengan masa i’jamul huruf. Huruf dibagi dua: mu’jamah (bertanda)
muhmalah (tanpa tanda). Huruf mu’jamah ada 14 huruf : ،‫ ت‬،‫ ث‬،‫ ج‬،‫ خ‬،‫ ذ‬،‫ ز‬،‫ ش‬،‫ ض‬،‫ ظ‬،‫ غ‬،‫ن ف‬،‫ق‬
‫ب‬،. Sedangkan huruf muhmalah berjumlah 13 huruf : ‫ س‬،‫ ص‬،‫ ط‬،‫ ع‬،‫ ك‬،‫ ل‬،‫ م‬،‫ و ـه‬،‫ أ‬،‫ ح‬،‫ د‬،‫ر‬،.

2
Hamzah termasuk huruf shohih karena bisa menerima harokat
(fathah, dhommah, kasroh), selain itu ia menyerupai huruf illah karena bisa
di-i’lal dan iqlab.

Huruf hamzah sebelum menggunakan kepala huruf a’in, orang Arab


menuliskan hamzah dengan tanda titik di atas, di bawah atau di tengah kursi
hamzah. Dan kemudian penggunaan kursi hamzah ini terus berlanjut hingga
sekarang, walaupun perlambang hamzah sudah ditemukan.
Bentuk huruf hamzah dibedakan dari alif, hamzah dilambangkan
dengan kepala huruf a’in sedangkan alif dilambangkan dengan garis tegak
lurus. Selain itu hamzah kadang harus ditulis diatas kursi huruf yaitu alif,
wawu dan ya’, sedangkan alif kadang menjadi kursinya hamzah. Dari segi
pelafalan hamzah adalah huruf yang menerima harokat sehingga bisa
berbunyi “a” , “i”, “u”, sedangkan alif merupakan huruf yang tidak
menerima harokat, ia berfungsi sebagai tanda pemanjangan bunyi harokat
fathah pada huruf sebelumnya.
Penulisan huruf hamzah tidak selalu berpedoman pada atribut
harokat yang menyertainya, namun mengikuti kaidah tertentu. Pedoman
penulisan hamzah dibagi menjadi tiga, yaitu pedoman penulisan hamzah di
awal kata, di tengah kata dan di akhir kata.
B. Macam –macam Hamzah
1. Hamzah dari segi penulisannya ada dua macam yaitu:
a. Hamzah Qotho’
Hamzah qatha’ secara leksikal artinya hamzah pemutus. Nama ini
diambil karena karakter dari hamzah tersebut seperti memutus pembicaraan,
guna melafalkan hamzah. Artinya hamzah qatha’ adalah hamzah yang selalu
terbaca walaupun didahului oleh huruf yang berharokat. Berbeda dengan
hamzah washal, ia hanya terbaca jika diawal kalimat, namun jika ia didahului
huruf ber-harokat, ia tidak terbaca.
Hamzah qatha’ adalah hamzah yang selalu diucapkan dengan
berharakat fathah, dhammah atau kasrah.Tidak gugur pengucapannya baik di

3
awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat.Dan tidak gugur
sekalipun berada diantara dua kalimat yang tersambung. Hamzah ini tertulis di
atas alif bilamana berharakatfathah atau dhammah, dan dibawah alif bilamana
berharkat kasrah. Bentuknya sepert ibentuk kepal a‘ain (‫)ء‬.
Hamzah Qatha‟ terdapat pada selain kategori kalimah-kalimah yang
telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal. baik pada kalimah Fi‟il,
Kalimah Isim dan Kalimah Huruf.
Contoh:‫ فإّن هّللا غفور‬,‫إّن هّللا غفور‬
Hamzahinibiasanyaadapada:
1. Kalimatisim, kecuali yang 10:،‫ ابنم‬،‫ امــرؤ‬،‫ اســنتان‬،‫ اســنان‬،‫ اســت‬،‫ ابنــة‬،‫ابن‬
‫ ايمن‬،‫امرأة‬
2. Fiilmudhori’berdhomirana
3. Fiil yang depannyaada hamzahnya
4. Wazan‫َأفَع ل ُيفِع ل‬
5. Fiilamarberwazan‫ُأفُعل‬
6. Semuahuruf.
Contoh hamzah washal adalah hamzah-nya ‫ لال‬dalam kalimat ‫لال بسم‬
basmalah, dalam pelafalannya dibaca bismillah bukan bismi allah.

Hamzah Qatha’ ada di setiap suku kata bahasa Arab. Semua


hamzah yang berada di awal kata bahasa Arab adalah hamzah qatha’
kecuali asma’ asrah7 (10 kata) dan hamzah yang muncul atau
ditambahkan diawal kata sebab mengikuti wazan sharaf.
Hamzah yang diucapkan di awal kata atau pun di tengah kata dan
biasanya ditulis bersama dengan alif tidak bisa terlepas.
Ciri –ciri Hamzah Qotho’ dan contohnya, biasanya terdapat ;
· Fi’il madhi dan amarnya pada wazan ruba’i.
Seperti : fi’il madhi ‫ أفعل‬dan amarnya ‫أفعل‬
· Hamzah Mudhoro’ah
Seperti : ‫أكتب‬
· Semua harf yang diawali hamzah

4
Seperti: ‫ اذ‬,‫ أجل‬,‫ أو‬,‫ أن‬,‫ان‬
Semua alif yang ada hamzahnya baik di awal kata atau di tengah
kata
· Hamzah qotho’ selalu terbaca ketika berada di awal kata
maupun tengah, berbeda dengan hamzah washol hanya terbaca ketika di
depan saja.
· Semua isim yang di awali hamzah kecuali isim sepuluh
Seperti: ‫ أفضل‬,‫ أحمد‬,‫ أحسن‬,‫أخ‬.
b. Hamzah Washol
Adalah hamzah yang tebaca di awal kata dan tidak terbaca di
tengah tengah kata dan juga bisa di ketahui hamzah tersebut tidak ditulis
memakai alif ketika berada di awal kata.
Hamzah washal secara leksikal artinya hamzah penyambung.
Nama ini dinisbatkan kepada hamzah ini karena ia terbaca di awal
kalimat dan tidak terbaca saat didahului huruf yang ber-harokat. Ia
hanya sebagai tambahan agar huruf awal kata tetap terbaca, sehingga
saat fungsinya sudah terwakili oleh huruf akhir dari kata sebelumnya,
maka hamzah washal menjadi tidak terbaca.
Hamzah Washal berupa hamzah secara pengucapan dan berupa
Alif secara tulisan. Diucapkan ketika menjadi permulaan saja. dan gugur
ketika berada pada tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya didahului
oleh satu huruf atau satu kalimah.
Hamzah Washal adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai
perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun
yang berada setelahnya. Hamzah Washal terdapat pada kalimah fi‟il,
kalimah isim maupun kalimah huruf..Contoh: ‫ وهللا‬,‫هللا‬
Hamzahinibiasanyaadapada:
1. Semuafi’ilamartsulasimujarrad
2. Semuafiil ruba’i dankhumasi
3. As-samsiyyahdan Al-qomariyah
4. Isim yang 10.

5
Hamzah washal secara leksikal artinya hamzah penyambung.
Nama ini dinisbatkan kepada hamzah ini karena ia terbaca di awal
kalimat dan tidak terbaca saat didahului huruf yang ber-harokat. Ia
hanya sebagai tambahan agar huruf awal kata tetap terbaca, sehingga
saat fungsinya sudah terwakili oleh huruf akhir dari kata sebelumnya,
maka hamzah washal menjadi tidak terbaca.
Ciri-ciri hamzah washol dan contoh-contohnya, biasanya terdapat:
 Sepuluh isim
Seperti :‫ ايمن‬,‫ امر اة‬,‫ ابنم‬,‫ امر ؤ‬,‫ ابنة‬,‫ ابن‬,‫ اسنتا ن‬,‫ ن اثنا‬,‫اسم¸است‬
 Alif lam, baik alif lam syamsyiah dan alif lam qomariyah
 Bentuk amar dari fi’il tsulasi
Seperti: dari wazan ‫ فعل‬bentuk amarnya ‫افعل‬
 Bentuk fi’il madhi, amar dan mashdar dari wazan khumasi dan
sudasi.
c. Hamzah ashal yaitu hamzah yang termasuk bagian dari kata dan
hamzah ini tulis sebagai huruf awal.Maka dalam bentuk kalimat
perintah hamzah tersebut di hilangkan.
d. Hamzah Mukhnir An-Nafsihi (memberitahukan tentang dirinya)
yaitu hamzah yang berada di awl fi’il mudhrek yang menunjukkan
oarang pertama tunggal.
e. Hamzah istifham yaitu hamzah yang berda di depan kata, hamzah
tersebut diletakkan untuk menanyakan sesuat
f. Hamzah nida’ yaitu hamzah yang berda di depan kata, hamzah ini di
letakkan untuk memanggil yang dekat
C. Cara Pengucapan dan Bunyi Hamzah
1. Cara Mengucapkan Huruf Hamzah
a. Usahakan dinding-dinding pharynx, apa itu? (rongga tenggorokan)
bagian bawah saling menghimpit sehingga suara dan nafas yg sedang
kluar dapat tertahan (jahr dan syiddah).
b. Posisi lidah bagian pangkal jangan sampai naik ke langit-langit
(istifal).

6
c. Posisi lidah bagian ujung tidak melekat ke langit-langit. (Infitah).
d. Huruf ini termasuk kelompok Ishmat.

2. Bunyi huruf hamzah


a. Huruf Hamzah dalam Al-Qur'an bila berbaris fathah sepadan dengan
bunyi huruf abjad (a).
b. Bila berbaris kasrah sepadan dengan bunyi abjad (i).
c. Namun bila huruf hamzah ini berharokat dhammah sepadan dengan
huruf abjad (u).

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kursi hamzah aslinya adalah alif (‫)ا‬. Hamzah harus diletakkan pada
kursi aslinya (‫ )ا‬pada saat tidak bisa di tahfif, seperti saat berada di awal kata.
Oleh karena itu, hamzah di awal kata tidak ada yang ditulis di atas huruf
wawu atau ya’. Adapun hamzah di tengah kata dan akhir kata yang ditulis di
atas huruf wawu atau ya sebab di tempat tersebut hamzah bisa di tahfif sebab
peletakkan wawu dan ya adalah tempat dimana hamzah bisa ditahfif dengan
huruf wawu atau ya’ tersebut.
Hamzah termasuk huruf shohih karena bisa menerima harokat
(fathah, dhommah, kasroh), selain itu ia menyerupai huruf illah karena bisa
di-i’lal dan iqlab.

Huruf hamzah sebelum menggunakan kepala huruf a’in, orang Arab


menuliskan hamzah dengan tanda titik di atas, di bawah atau di tengah kursi
hamzah. Dan kemudian penggunaan kursi hamzah ini terus berlanjut hingga
sekarang, walaupun perlambang hamzah sudah ditemukan.
Bentuk huruf hamzah dibedakan dari alif, hamzah dilambangkan
dengan kepala huruf a’in sedangkan alif dilambangkan dengan garis tegak
lurus. Selain itu hamzah kadang harus ditulis diatas kursi huruf yaitu alif,
wawu dan ya’, sedangkan alif kadang menjadi kursinya hamzah. Dari segi
pelafalan hamzah adalah huruf yang menerima harokat sehingga bisa
berbunyi “a” , “i”, “u”, sedangkan alif merupakan huruf yang tidak
menerima harokat, ia berfungsi sebagai tanda pemanjangan bunyi harokat
fathah pada huruf sebelumnya.
Penulisan huruf hamzah tidak selalu berpedoman pada atribut
harokat yang menyertainya, namun mengikuti kaidah tertentu. Pedoman
penulisan hamzah dibagi menjadi tiga, yaitu pedoman penulisan hamzah di
awal kata, di tengah kata dan di akhir kata.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. M. (1980). Amtsilah Tasrifiyah. Surabaya: Maktabah Nabhan.


Dani, A. A. (2010). al Muqni' fi Ma'rifati Mashahif Ahli Amshar. Riyadh: Dar
Tadmuriyah. Ghulayaini, M. (1999). Jami' Durus Arabiya. Beirut: Darul
Fikr.
Harun, A. S. (1999). Qawaid al Imla' fi bayan ushul tasrifiyah. Surabaya:
Darurrahmah. Ni'mah, F. (2010). Mulakhash Qawaid Lughah Arabiyah.
Beirut: Darussaqaf Islamiyah. Syamsudin, I. (2012). Marja' Thullab fi
Imla'. Beirut: Dar kutub Ilmiah.
Thaba', U. F. (1993). al Wasith fi qawaid al Imla wa al Insya'. Beirut: Maktabah
al Maarif.

Anda mungkin juga menyukai