Disusun Oleh :
Kelompok 10 (MBS A)
ANGGOTA :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Tahsinul Qiroah dengan Tema “Hukum Ta’ Marbuthah
dan Ta’ Maftuhah”.
Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar kita
Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Sebelumnya,
kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Ahmad Noor Islahudin, Lc., L.LM. selaku
Dosen di Mata Kuliah Tahsinul Qiroah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan pengetahuan bagi para pembaca dan para penulis.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami terbuka saran maupun masukan dari berbagai pihak yang membangun senantiasa
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 12
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Berbagai macam ilmu yang dipelajari untuk dapat memahami dan menggunakan
bahasa arab dengan baik salah satunya selain mempelajari ilmu nahwu dan shorof kita
juga harus mempelajari Qawa’id al-imla al-tarqim yaitu ilmu yang membahas
didalamnya tentang bagaimana penulisan bahasa arab dengan baik, seperti peletakan
hamzah, dan kapan saatnya kita memakai hamzah qotho dan hamzah washal,dan kapan
saatnya juga kita memakai ta’ marbuthah dan ta’ maftuhah serta yang lainnya.
Pada pembahasan ta’ marbuthah ini selain mengerti pengertian dari keduanya,di
sisi lain bagaimana mengetahui letak-letak penempatan ta’marbuthah serta cara
penulisan ta’ marbuthah.
Jarang sekali seseorang memperhatikan tata penulisan dalam bahasa arab yang
benar mereka hanya melihat penulisan bahasa arab apa yang kebanyakan mereka lihat
tanpa mengetahui alasan teori yang tepatnya mengapa di tulis seperti itu dan kapan
memakai kaidah aturan tulisan seperti itu.Hal inilah yang harus di perhatikan dengan
baik,agar kita dapat memahami dan menguasai benar bahasa arab.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui apa pengertian dari keduanya baik Ta’ Marbuthah dan Ta’ Maftuhah.
2. Bagaimana mengetahui letak-letak penempatan Ta’ Marbutah dan Ta’ Maftuhah.
3. Bagaimana cara penulisan Ta’Marbutha dan Ta’ Maftuhah
C. Tujuan Masalah
1. Mendeskripsikan pengertian dari Ta’ Marbuthah dan Ta’ Maftuhah
2. Mendeskripsikan letak – letak penempatan Ta’ Marbuthah dan Ta’ Maftuhah
3. Mendeskripsikan cara penulisan Ta’ Marbuthah dan Ta’ Maftuhah
BAB II
PEMBAHASAN
Ta’ marbuthah ialah ta’ yang di tulis di akhir isim, dan di baca ha’ yang apabila
di baca waqaf(berhenti).contoh: شجرة-روضة
Ta’ marbuthah dapat di ketahui dari berbagai macam tempat sebagai berikut;
1. Apabila ta’[ ]تterdapat dalam isim mufrad dan sebelumnya berharkat fathah, baik
secara tertulis atau di simpan.
َ
Contoh; lafdhan; ط ِّي َبة
Takdiran; الفَتَّاة
2. Terletak pada jama’ takstir yang apabila isim mufradnya tidak terdiri dari huruf
ta’[]ت.
Dan sebaliknya apabila ada jama’ takstir yang pada akhir isim mufradnya terdiri dari
huruf ta’[]ت, maka cara penulisan ta’ pada jama’ takstirnya harus di tulis ta’ maftuhah.
Seperticontoh; بيت- بيوت
3. Ta’ marbuthah yang terleta’ pada dharaf lafadz ( )ثمـةuntuk membedakan antara
lafadz ( )ثمــتdalam huruf.
()ثمــت
Dan parlu kita ketahui bahwasanya apabila ada kalimat yang berakhiran dengan
huruf ta’ marbuthah dan di masuki dhamir ghaib atau mukhathab, maka cara penulisan
ta’ berubah menjadi ta’ maftuhah.
Ta’ marbuthah juga dapat di ketahui dari berbagai macam tempat sebagai berikut;
Terletak pada jama’ takstir yang apabila isim mufradnya tidak terdiri dari huruf
ta’[]ت.
Dan sebaliknya apabila ada jama’ takstir yang pada akhir isimmufradnya terdiri dari
huruf ta’[]ت, maka cara penulisan ta’ pada jama’ takstirnya harus di tulis ta’ maftuhah.
Seperti contoh; بيت- بيوت
Ta’ marbuthah yang terletak pada dharaf lafadz ( )ثمـةuntuk membedakan antara
lafadz ( )ثمــتdalam huruf.
()ثمــت
Contoh : صغيرة,جميلة⁶
2. Posisi akhir;
ة ـة
(Tidak ada) (Tidak ada)
َ عبآد ال ُم
–طلبآ َر ُجل شُ َجاع َ َُح آمزَ ة ُ بن
Huruf yang berwarna merah pada contoh diatas disebut huruf ta’ marbuthoh
ص ِّل ِّها َ ِّي ت ُ آنطُ ُق ت َا ًء مثل الت َاء المفتوحة و يُ آم ِّك ُن أ آيضًا أ َ آن ت َ آنطِّ قَ َها ها ًء ِّع آندَ الو آقف
و ت ُ آنطِّ قُ َها ت َا ًء عند و آ,علَي َها َ وه
ِّبمِّا َب آعدَهَا
..dan ia di baca “ta’ sebagaimana ta’ maftuhah. Ta’ marbuthoh ini dapat pula dibaca
‘Ha‘ ketika berhenti (waqof) dan dibaca “Ta‘” ketika tidak berhenti (washol).
..dan harus diberi dua titik diatasnya supaya tidak bingung membedakan ta’
marbuthoh ini dengan ( )هـpada kalimat ( )نَبِّيآهdan ( )سَ ِّفيآهyang merupakan huruf asli pada
kata tersebut dan pada kalimat ( )كَاتبهdan ( )كتبهyang merupakan Ha’ dhomir karena pada
kata kata tersebut, Ha‘ tetap dibaca sebagai Ha‘ ketika berhenti (waqof) maupun tidak
(washol).
القاعدة:
إذَا َجا َء آ
–ت في آخِّ ِّر السم المؤنث الحقيقي كفاطمة
إِّذَا َجاءِّ آ
–ت في آخِّ ِّر السم المؤنث المجازي كاآلخِّ َرة
Kaidah:
Ta’ marbuthoh dibaca “Ta’” ketika tidak berhenti (washol) dan dibaca “Ha’” ketika
berhenti (waqof). Ta’ marbuthoh ditulis pada :
Ta’ maftuhah adalah ta’ yang di tandai dengan dua titik di atas yang di tulis
secara terbuka, dan apabila di baca waqaf tetap di baca ta’.
حسنات, مسلمات
2. Apabila terletak pada mashdar yang pada fi’ilnya tersebut terdiri dari ta’[]ت.
Contoh; َ فَات- فَ آوتًا
سكَتَ – سُكُ آوتًا
َ
3. Terletak pada dua penempatan, yaitu;
a. Apabila terletak pada fi’il madhi yang berakhiran dengan ta’[ ]تdan
sebelumnya berharkat sukun.
Contoh; ََبات
b. Terletak pada fi’il mudhari’ yang berakhiran dengan huruf ta’[ ]تdan
sebelumnya berharkat. Contoh; َُي آن ِّبت
b. Apabila ta’ yang berharkat dan disambung dengan fi’il madhi yang
sebelumnya sukun.
Contoh; ُأَدَي آـــت
Dan menurut perspektif ulama’ yang lain bahwasanya ta’ ta’nis al-sakin di akhir
آ
fi’il madhi harus di tulis ta’ maftuhah, قرأت ,dan juga pada fi’il mudhari’
mutaharrik, تسافر, تـقـرأ
6. Apabila terletak pada jama’ taksir yang pada mufradnya terdiri dari huruf
ta’[]ت.
Contoh; بَيآت- بُي آُوت
قُ َّوت – أ َ آق َوات
7. Apabila ta’[ ]تdi gabungkan atau disambung dengan huruf sebagai berikut;
لعل, رب, ثم, ل
Contoh: ََل – َلت
َ ث ُ َّمت- ث ُ َّم
َ ُربَّت- َُّرب
ت لَعَ َّل– لَعَلَّ آ
Dan apabila ta’ ta’nis yang terletak pada akhir kalimat isim harus di tulis ta’
marbuthah, contoh; إبنة, معلمة
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ta’ terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: Ta’ Maftuhah dan Ta’ Marbuthah. Ta’ marbuthah
apabila diwaqafkan dibaca ha. Ta’ Marbuthah dapat diketahui diberbagai macam
tempat, seperti : Ta’ yang terletak pada isim mufrad, jama’ taksir, masdar, dan lain-
lainnya. Cara posisi penulisan Ta’ pada umumnya ada yang pada posisi sendiri atau
terpisah, ada yang terletak diawal, ditengah, serta diakhir.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu keritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA