Disusun Oleh:
6. Pauziah (2111010113)
Kelompok 4
KELAS I/SEMESTER II
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi
agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
terselesainya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun
tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan
nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Nahwu merupakan ilmu Bahasa Arab yang umum dipelajari di
samping ilmu shorof, dikarenakan ilmu nahwu shorof itu merupakan kunci
pokok yang paling utama dipelajari terlebih dahulu dalam membaca atau
memahami segala aspek yang menyangkut Bahasa Arab, terutama dalam
memahami al-Qur’an, Hadits-hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa
sallam dan kitab-kitab berbahasa Arab. Dalam bahasa Arab lebih dahulu untuk
memahami ilmu Nahwu dan Shorof sehingga perlu banyak contoh untuk
memahaminya.
Sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari kesalahan dan
biasa faham artinya Al-Qur’an dan Hadits maka oleh karena itulah Ilmu Nahwu
harus dipelajari dan difahami lebih didahulu dibanding ilmu yang lain karena
tanpa Ilmu Nahwu tidak akan pernah dapat dipahami. Dalam pembelajaran
Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf. Namun pada
makalah ini akan dibahas tentang isim, fi’il, hurf. Isim adalah kata yang
bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf
adalah kata penghubung, berikut dengan contoh-contohnya didalam Al-Qur’an.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
C. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim
Kalimah isim adalah kalimah yang menunjukkan suatu makna tertentu dan
tidak terikat dengan waktu.
Adapun tanda-tanda kalimah isim, Imam Ibnu Malik telah berkata dalam
nadzamnya yang berbunyi:
3
4. Kemasukan al ta'rif
Al ta'rif adalah al (JI) yang berfungsi untuk mema'rifatkan suatu kalimah.
Dengan begitu, jika kalimah isim ditandai dengan al ta'rif ini, maka
statusnya berubah dari yang semula nakirah menjadi ma'rifat.
5. Menjadi musnad ilaih
Artinya yang disandarkan kepadanya, yaitu musnad (sandaran atau yang
menjadi sandaran), kemudian kaitan keduanya disebut sebagai isnad.
Sederhananya, yang disebut sebagai subyek dan predikat dalam bahasa
Indonesia.
B. Pengertian Fi’il
Kalimah fi'il adalah kalimah yang menunjukkan suatu makna tertentu dan
terikat oleh waktu.
Secara leksikal, fi'il adalah kata kerja (verba). Akan tetapi, kata kerja dalam
bahasa Arab berbeda dengan kata kerja dalam bahasa Indonesia yang kita
pahami selama ini. Perbedaannya terletak pada waktu, jika dalam bahasa Arab
kalimah fi'il (kata kerja) terikat oleh waktu, maka kata kerja dalam pengertian
bahasa Indonesia tidak terikat oleh waktu.
Pada contoh kalimah fi'il tersebut, keterangan waktu sudah dijelaskan pada fi'il
yang bersangkutan. Berbeda dengan kata kerja dalam bahasa Indonesia, yang
membutuhkan kata lain untuk menjelaskan waktu suatu pekerjaan yang
dilakukan. Seperti kata "sedang makan", untuk menunjukkan waktu "makan"
membutuhkan kata lain yaitu "sedang".
4
2. Bertemu dengan ta' ta'nits sakinah
Tanda kalimah fi'il yang kedua adalah bertemu dengan ta' ta'nis sakinah,
isyaroh bait ""واتت. Yaitu ta' yang menunjukkan jenis kelamin wanita.
3. Bertemu ya' fa'ilah
Ya' fa'ilah adalah tanda kalimah fi'il yang berfungsi untuk menunjukkan
jenis kelamin wanita, isyaroh. Jenis ya' ini dapat kita temuakan pada fi'il
amr dan fi'il mudlari'.
4. Bertemu nun taukid
Tanda fi'il yang terakhir yaitu patut bertemu dengan nun taukid, isyaroh
baik itu nun taukid ,” ‘‘و نون أقبلنbait tsaqilah (berat), yaitu nun taukid yang
berat saat diucapkan sebab bertasydid, dan nun taukid khafifah (ringan),
yaitu nun taukid yang ringan saat diucapkan sebab tidak bertasydid. Nun
taukid ini mempunyai fungsi sebagai pentaukid atau penguat kalimah yang
dimasukinya.
C. Pengertian Hurf
Kalimah huruf adalah kalimah yang bisa mempunyai makna sebab
disambung dengan kalimah lainnya. Artinya jika tidak disambung dengan
kalimah lain, maka kalimah huruf tidak mempunyai arti apa-apa.
Adapun tanda-tanda kalimah huruf yaitu tidak adanya tanda-tanda dari kalimah
isim dan fi'il. Seperti ba' huruf jer, yang sama sekali tidak memiliki tanda-tanda
dari kalimah isim dan fi'il, maka patut disebut sebagai kalimah huruf. Contoh
lainnya seperti huruf, yaitu huruf yang masuk pada fi'il, yang berfungsi
menjazemkan fi'il. Disebut kalimah huruf sebab tidak adanya indikasi isim dan
fi'il yang diperlihatkannya dan lain-lain.
Dalam kaidah ilmu nahwu, kalimah huruf dibagi menjadi dua macam, yaitu :
5
2. Kalimah huruf ghairu mukhtash (umum).
Adalah huruf yang dapat masuk baik pada kalimah isim maupun kalimah
fi'il. Seperti jé dan. Kedua kalimah huruf tersebut dapat masuk pada isim
dan fi'il, tidak dikhususkan harus masuk pada kalimah tertentu seperti
halnya huruf jer.
Contoh :
- ( هل أقرأ عليها منك السالم ؟Maukah kusampaikan salammu kepadanya?).
1. Qs. An nas 1 – 6
ِ َّب ٱلن
اس ُ َ قُ ْل أ
ِ عوذ ُ ِب َر
قُ ْل: (katakanlah)
a) Fi'il amr.
b) Mabniy dengan sukun.
c) Faa'il nya dhamir mustatir: َأَ ْنت
ب
ِ ( ِب َرkepada Rabbnya)
a) بِ : huruf jar, ب ِ َر: isim majrur, tanda majrurnya dengan kasrah.
ِ بِ َرadalah terkait dengan fi'il ُ أَعُوذ
b) ب
c) ب
ِ َرadalah mudhaaf.
ِ َّ(النmanusia)
اس
ِ َّ النadalah mudhaf ilaih.
a) اس
ِ َّ النisim majruur, ditandai dengan kasrah.
b) اس
6
ِ ََّم ِل ِك ٱلن
اس
َم ِل ِك: pengganti ( )بدلmengacu kepada ب
ِ َر, jadi kedudukannya
sama dengan ب
ِ َرyaitu isim majrur.
a) Tanda majrurnya dengan kasrah.
b) َم ِل ِكadalah mudhaaf.
ِ َّالن
اس
ِ َّ النadalah mudhaaf ilaih
a) اس
ِ َّ النadalah majruur, ditandai dengan kasrah.
b) اس
ِ َُّور ٱلن
اس ِ صد ُ ٱلَّذِى ي َُو ْس ِو
ُ س ِفى
7
b) الَّذِيadalah shifah dari اس
ِ الوس َْو
َ , sehingga ia جر محل في.
c) س
ُ ي َُو ْس ِوadalah fi'il mudhari'. Ia marfu' ditandai dengan
dhammah. Faa'ilnya adalah dhamir mustatir ه َُو
d) ُ ي َُو ْس ِوadalah shilah ( ) صلةdari isim maushul الَّذِي
س
e) فِيadalah huruf jar. Mabniy dengan sukun.
f) ُور
ِ صدُ adalah isim majruur. Ditandai dengan kasrah.
g) ُور
ِ صد ُ adalah mudhaaf.
h) ِ ال َّنadalah mudhaaf ilaih. Ia majrur, ditandai dengan kasrah.
اس
2. Qs. Al Kautsar 1 – 3
8
h) ْالك َْوثَ َرadalah objek ( ) به مفعولdari طى
َ >= أ َ ْعmaf'ul bih yang
kedua atau ثان به مفعول
a) ف
َ merupakan huruf fa sababiyah, fungsinya menyatakan
sebab. Sebelum huruf fa adalah sebab terjadinya sesuatu, yang
sesuatu itu disebutkan setelah huruf fa.
َ َ فadalah gabungan fa sababiy dan fi'il amr ( ) أمر فعلyaitu
b) ص ِل
ص ِل
َ , fi'l amr ini mabniy ( ) مبني.
c) Fi'il صلَّى
َ - ص ِلي
َ ُ يdiubah menjadi bentuk fi'il amr (dengan
dhamir َ )أ َ ْنتadalah dengan menghilangkan huruf illah,
sehingga fi'il amrnya menjadi ص ِل
َ
d) ب
ِ ِل َرadalah jar dan majruur ( ) مجرور و جار. Majrurnya ditandai
dengan harakat akhir kasrah.
e) ب
ِ ِل َرberkaitan dengan fi'il amr ص ِل
َ atau ص ِل بالفعل متعلق
َ
f) kaaf ( ) الكافdengan harakat fat-hah adalah mudhaaf ilaih (
) إليه مضاف
g) َ َربِك, mudhaaf nya adalah ربsedangkan كadalah mudhaaf
ilaih
h) َوا ْن َح ْر: waw ( ) الواوdisini adalah huruf 'athaf ( ) عطف حرف
i) اِ ْن َح ْرadalah fi'il amr.
j) Fi'il نَ َح َر- يَ ْن َح ُرdiubah menjadi fi'il amr (dengan dhamir
mustatir َ ) أ َ ْنتmenjadi اِ ْن َح ْر
9
c) ئ
َ ِ شَانadalah manshuub, ditandai dengan harakat akhir fat-hah.
d) kaaf ( ) الكافdengan harakat fathah ( َ )كadalah mudhaf ilaih (
)إليه مضاف
e) ئ
َ ِ شَانadalah mudhaaf, dan َ كadalah mudhaaf ilaih.
f) ه َُوadalah dhamir, ia adalah mubtada'. Dan ia marfuu'
g) األ َ ْبت َُرadalah khabar , ia adalah marfuu'. Marfuu' nya ditandai
dengan harakat akhir dhammah.
h) ه َُو ْاأل َ ْبت َُرini adalah jumlah ismiyyah (mubtada' dan khabar), di
ayat ketiga ini ia sebagai khabar inna (isim inna nya adalah
َ)شَانِئَك.
َ َوقَ ْد خ
َّ ََاب َم ْن د
ساهَا
a) =وَ huruf
b) ْ =ََ َقدhuruf
c) َاب
َ = خfiil
d) =ََ َم ْناhuruf
e) = دَسَّاfiil
f) =هَاdhomir
ْ ََكذَّب
َ ت ثَ ُمودُ ِب
ط ْغ َواهَا
ْ = َكذَّ َبfiil
a) ت
b) =ثَ ُمودisim
c) = بhuruf
d) =ََ ط ْغ َواfiil
e) =ََ هَاdhomiir
ث أ َ ْشقَاهَا
َ َإِ ِذ ا ْنبَع
a) = إِ ِذhuruf
10
)b = fiilا ْن َب َع َ
ث
)c = fiilأ َ ْشقَا
)d = dhomirهَا
11
h) =دَ ْمدَ َمfiil
i) علَ ْي ِه ْم
َ = jar majrur
j) = َربُّهfiil
k) = ُه ْمdhamir
l) ب
ِ = huruf
m) ِ =ذَ ْنisim
ب
n) = ِه ْمdhamir
o) َ َ = فfiil
س َّوا
p) =هَاhuruf
ع ْقبَاهَا ُ َو َال َيخ
ُ َاف
a) = َوhuruf
b) = َالhuruf
c) َاف
ُ = َيخfiil
d) ع ْق َبا
ُ = isim
e) =هَاdhamir
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah
kata. Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata
(baik itu fi'il, isim, harf) atau lebih, baik berfaidah atau tidak. Kalimat dalam
Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau lawan bicara
dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka
ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, tumbuhan,
benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain.
B. Saran
Dalam Pembuatan makalah ini pasti tidak luput dari kesalahan sehingga
saya berharap semoga teman-teman mahasiswa yang membaca makalah ini
dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
13
DAFTAR PUSTAKA
R. Wahid, "Pola Pengembangan Kata Isim Dan Fi'il Dalam Al-Qur'an," Arabiyat
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, vol. 1, 2014.
https:/www.maskuns.my.id/2021/01/isim-fiil-dan-huruf.html?m=1
14