Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ISIM FI’IL HURF DAN CONTOHNYA DIDALAM AL-QUR’AN


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Nahwu Shorof
Dosen Pengampu : Dr. H. Fachrul Ghazi, Lc, MA

Disusun Oleh:

1. Ahmad Ferdi Ariyanto (2111010004)

2. Dian Ramadani (2111010031)

3. Iqbal Syauqi Ayattullah (2111010063)

4. Mayang Surita Dewi (2111010089)

5. Nabila Asima Putri (2111010098)

6. Pauziah (2111010113)

7. Ranika Nofianti (2111010121)

Kelompok 4

KELAS I/SEMESTER II

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
T.A 2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji Syuku kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Isim Fi’il Hurf Dan
Contohnya Dalam Al-Qur’an” untuk memenuhi tugas mata kuliah Nahwu Shorof.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi
agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
terselesainya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun
tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan
nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


berguna dan bemanfaat untuk kita semua.

Bandar lampung, Mei 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian Isim ..................................................................................................... 3
B. Pengertian Fi’il ...................................................................................................... 4
C. Pengertian Hurf .................................................................................................... 5
D. Contoh Isim, Fi’il, Dan Hurf Didalam Al-Qur’an ............................................. 6
BAB III............................................................................................................................. 13
PENUTUP........................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Nahwu merupakan ilmu Bahasa Arab yang umum dipelajari di
samping ilmu shorof, dikarenakan ilmu nahwu shorof itu merupakan kunci
pokok yang paling utama dipelajari terlebih dahulu dalam membaca atau
memahami segala aspek yang menyangkut Bahasa Arab, terutama dalam
memahami al-Qur’an, Hadits-hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa
sallam dan kitab-kitab berbahasa Arab. Dalam bahasa Arab lebih dahulu untuk
memahami ilmu Nahwu dan Shorof sehingga perlu banyak contoh untuk
memahaminya.

Keunggulan bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya, pengertian-


pengertian abstraknya, semantic precision (ketepatan makna), dan derivation
(pembentukan kata turunan). Maka, bukanlah suatu kebetulan jika al-Qur’an
diturunkan dalam bahasa Arab, tetapi justru karena kakayaan makna dan
kesaksamaannya. Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah
Saw dan para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan
Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab,
tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?”
apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?”
[Fushilat: 44]. Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu sangatlah
penting karena dari situlah bisa mempelajari bahasa arab dengan mudah. Selain
itu, mempelajari Ilmu Nahwu sangat penting untuk memahami Al-Qur’an,
artinya; karena menurut kaidah hukum Islam, mengerti Ilmu Nahwu bagi
mereka yang ingin memahami Al-Qur’an hukumnya fardlu ‘ain.

Sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari kesalahan dan
biasa faham artinya Al-Qur’an dan Hadits maka oleh karena itulah Ilmu Nahwu
harus dipelajari dan difahami lebih didahulu dibanding ilmu yang lain karena
tanpa Ilmu Nahwu tidak akan pernah dapat dipahami. Dalam pembelajaran
Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf. Namun pada
makalah ini akan dibahas tentang isim, fi’il, hurf. Isim adalah kata yang
bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf
adalah kata penghubung, berikut dengan contoh-contohnya didalam Al-Qur’an.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:

1. Apakah Pengertian Dari Isim?


2. Apakah Pengertian Dari Fi’il?
3. Apakah Pengertian Dari Hurf?
4. Seperti Apakah Contoh Isim, Fi’il, Dan Hurf Didalam Al-Qur’an?

C. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini:

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Isim.


2. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Fi’il.
3. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Hurf.
4. Untuk Mengetahui Seperti Apakah Contoh Ismi, Fi’il dan Hurf
Didalam Al-Qur’an.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim
Kalimah isim adalah kalimah yang menunjukkan suatu makna tertentu dan
tidak terikat dengan waktu.

‫االسم هو كلمة دلت على معنى في نفسها و لم تقترن بزمان وضعا‬

Sederhananya, kalimah isim merupakan kata benda (nomina). Dalam kaidah


bahasa Arab semua jenis kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia baik
bersifat konkret atau abstrak dikategorikan sebagai kalimah isim. Seperti nama
seseorang, hewan, tumbuhan, tempat, dan semua hal yang bisa dibendakan.
Akan tetapi ada pengecualian, yaitu kata kerja (verba) dan kata tugas. Seperti
menulis, membaca, belajar, untuk, oleh, dan, kepada.

Adapun tanda-tanda kalimah isim, Imam Ibnu Malik telah berkata dalam
nadzamnya yang berbunyi:

‫ببالجر و التنوين و الندا وآل |و مسند لالسم تمييز حصل ند‬

Dari keterangan bait nadzam di atas, tanda-tanda kalimah isim yaitu :

1. Patut di i'rabi dengan i'rab jer


Tanda-tanda kalimah isim yaitu patut di i'rabi dengan i'rab jer (J), baik
penyandaran (‫ )بالحرف‬dengan huruf atau mengikuti kepada ,(‫)باإلضافة‬
kalimah yang terjatuh sebelumnya (‫)بالتابع‬.
2. Kemasukan tanwin
Kalimah isim dapat diketahui dengan tanda tanwin atau patut kemasukan
tanwin. Secara bahasa tanwin adalah bunyi atau suara. Sedangkan secara
istilah tanwin adalah nun sukun yang seakan-akan berada pada akhir isim
secara pengucapannya, tetapi pisah atau hilang ketika dituliskan dan
diwaqofkan. Dalam ilmu nahwu, tanwin yang menjadi tanda kalimah isim
dibagi menjadi 4 macam, yaitu tanwin tamkin, tanwin tankir, tanwin
muqobalah, dan tanwin iwadl.
3. Kemasukan huruf nida'
Termasuk tanda kalimah isim yaitu kemasukan huruf nida' atau menjadi
munada. Karena kalimah-kalimah yang bisa dimasuki huruf nida' hanyalah
kalimah isim. Tanda ini menjadi tanda yang khas bagi kalimah isim itu
sendiri.

3
4. Kemasukan al ta'rif
Al ta'rif adalah al (JI) yang berfungsi untuk mema'rifatkan suatu kalimah.
Dengan begitu, jika kalimah isim ditandai dengan al ta'rif ini, maka
statusnya berubah dari yang semula nakirah menjadi ma'rifat.
5. Menjadi musnad ilaih
Artinya yang disandarkan kepadanya, yaitu musnad (sandaran atau yang
menjadi sandaran), kemudian kaitan keduanya disebut sebagai isnad.
Sederhananya, yang disebut sebagai subyek dan predikat dalam bahasa
Indonesia.

B. Pengertian Fi’il
Kalimah fi'il adalah kalimah yang menunjukkan suatu makna tertentu dan
terikat oleh waktu.

‫الفعل هو كلمة دلت على معنى في نفسها و اقترنت بزمان وضعا‬

Secara leksikal, fi'il adalah kata kerja (verba). Akan tetapi, kata kerja dalam
bahasa Arab berbeda dengan kata kerja dalam bahasa Indonesia yang kita
pahami selama ini. Perbedaannya terletak pada waktu, jika dalam bahasa Arab
kalimah fi'il (kata kerja) terikat oleh waktu, maka kata kerja dalam pengertian
bahasa Indonesia tidak terikat oleh waktu.

Contoh fi'il: ‫( ياكل‬sedang/akan makan).

Pada contoh kalimah fi'il tersebut, keterangan waktu sudah dijelaskan pada fi'il
yang bersangkutan. Berbeda dengan kata kerja dalam bahasa Indonesia, yang
membutuhkan kata lain untuk menjelaskan waktu suatu pekerjaan yang
dilakukan. Seperti kata "sedang makan", untuk menunjukkan waktu "makan"
membutuhkan kata lain yaitu "sedang".

Adapun tanda-tanda kalimah fi'il yaitu :

‫و نون أقبلن فعل ينجلي|بتا فعلت وأنت ويفعلي‬

1. Bertemu ta' fa'il atau ta' mutaharrik


Tanda kalimah fi'il yaitu patut bertemu dengan ta' fa'il atau ta' mutaharrik,
Ta' fa'il adalah .”‫ “بتاء فعلت‬isyaroh bait ta' berharakat yang menunjukkan
pelaku suatu pekerjaan, yang terletak pada akhir fi'il madhi. Jika ta' fa'il
berharakat dhammah untuk mutakallim, jika berharakat fathah untuk
mukhotob, jika berharakat kasrah maka untuk mukhotobah.

4
2. Bertemu dengan ta' ta'nits sakinah
Tanda kalimah fi'il yang kedua adalah bertemu dengan ta' ta'nis sakinah,
isyaroh bait "‫"واتت‬. Yaitu ta' yang menunjukkan jenis kelamin wanita.
3. Bertemu ya' fa'ilah
Ya' fa'ilah adalah tanda kalimah fi'il yang berfungsi untuk menunjukkan
jenis kelamin wanita, isyaroh. Jenis ya' ini dapat kita temuakan pada fi'il
amr dan fi'il mudlari'.
4. Bertemu nun taukid
Tanda fi'il yang terakhir yaitu patut bertemu dengan nun taukid, isyaroh
baik itu nun taukid ,”‫ ‘‘و نون أقبلن‬bait tsaqilah (berat), yaitu nun taukid yang
berat saat diucapkan sebab bertasydid, dan nun taukid khafifah (ringan),
yaitu nun taukid yang ringan saat diucapkan sebab tidak bertasydid. Nun
taukid ini mempunyai fungsi sebagai pentaukid atau penguat kalimah yang
dimasukinya.

C. Pengertian Hurf
Kalimah huruf adalah kalimah yang bisa mempunyai makna sebab
disambung dengan kalimah lainnya. Artinya jika tidak disambung dengan
kalimah lain, maka kalimah huruf tidak mempunyai arti apa-apa.

‫الحرف هو كلمة دلت على معنى في غيرها‬

Adapun tanda-tanda kalimah huruf yaitu tidak adanya tanda-tanda dari kalimah
isim dan fi'il. Seperti ba' huruf jer, yang sama sekali tidak memiliki tanda-tanda
dari kalimah isim dan fi'il, maka patut disebut sebagai kalimah huruf. Contoh
lainnya seperti huruf, yaitu huruf yang masuk pada fi'il, yang berfungsi
menjazemkan fi'il. Disebut kalimah huruf sebab tidak adanya indikasi isim dan
fi'il yang diperlihatkannya dan lain-lain.

Dalam kaidah ilmu nahwu, kalimah huruf dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Kalimah huruf mukhtash (khusus)


Adalah kalimah huruf yang bersifat khusus pada suatu kalimah tertentu.
Kalimah huruf jenis ini kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
khusus masuk pada isim (mukhtash bil isim) seperti ,‫ على‬،‫ عن‬،‫ في‬،‫ إلى‬،‫ من‬dan
khusus masuk pada fi'il (mukhtash bil fi’il) seperti ‫ إذن‬،‫ لما‬،‫ كي‬،‫ لن‬،‫لم‬.
Contoh :
- ‫( أطلبوا العلم من المهد إلى اللخد‬Tuntutlah ilmu dari mulai lahir sampai liang
lahad).
- ‫( لم يلد و لم يولد‬Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakan).

5
2. Kalimah huruf ghairu mukhtash (umum).
Adalah huruf yang dapat masuk baik pada kalimah isim maupun kalimah
fi'il. Seperti jé dan. Kedua kalimah huruf tersebut dapat masuk pada isim
dan fi'il, tidak dikhususkan harus masuk pada kalimah tertentu seperti
halnya huruf jer.
Contoh :
- ‫( هل أقرأ عليها منك السالم ؟‬Maukah kusampaikan salammu kepadanya?).

D. Contoh Isim, Fi’il, Dan Hurf Didalam Al-Qur’an


Adapun contoh isim, fi’il, dan hurf didalam Al-Qur’an sebagai berikut :

1. Qs. An nas 1 – 6
ِ َّ‫ب ٱلن‬
‫اس‬ ُ َ ‫قُ ْل أ‬
ِ ‫عوذ ُ ِب َر‬
 ‫ قُ ْل‬: (katakanlah)
a) Fi'il amr.
b) Mabniy dengan sukun.
c) Faa'il nya dhamir mustatir: َ‫أَ ْنت‬

 ُ ‫( أَع ُْوذ‬aku berlindung)


a) Fi'il mudhaari'
b) Marfuu' dengan dhammah
c) Faa'il adalah dhamir mustatir : ‫أَنَا‬

 ‫ب‬
ِ ‫( ِب َر‬kepada Rabbnya)
a) ‫ب‬ِ : huruf jar, ‫ب‬ ِ ‫ َر‬: isim majrur, tanda majrurnya dengan kasrah.
ِ ‫ بِ َر‬adalah terkait dengan fi'il ُ ‫أَعُوذ‬
b) ‫ب‬
c) ‫ب‬
ِ ‫ َر‬adalah mudhaaf.

 ِ َّ‫(الن‬manusia)
‫اس‬
ِ َّ‫ الن‬adalah mudhaf ilaih.
a) ‫اس‬
ِ َّ‫ الن‬isim majruur, ditandai dengan kasrah.
b) ‫اس‬

6
ِ َّ‫َم ِل ِك ٱلن‬
‫اس‬
 ‫ َم ِل ِك‬: pengganti ( ‫ )بدل‬mengacu kepada ‫ب‬
ِ ‫ َر‬, jadi kedudukannya
sama dengan ‫ب‬
ِ ‫ َر‬yaitu isim majrur.
a) Tanda majrurnya dengan kasrah.
b) ‫ َم ِل ِك‬adalah mudhaaf.

 ِ َّ‫الن‬
‫اس‬
ِ َّ‫ الن‬adalah mudhaaf ilaih
a) ‫اس‬
ِ َّ‫ الن‬adalah majruur, ditandai dengan kasrah.
b) ‫اس‬

ِ َّ‫ِإ َٰلَ ِه ٱلن‬


‫اس‬
a) ‫ إِلَ ِه‬adalah isim majruur, ditandai dengan kasrah. Ia adalah
mudhaf.
b) ِ َّ‫ الن‬adalah mudhaf ilaih. Ia dalam keadaan majrur yang
‫اس‬
ditandai dengan kasrah.

ِ َّ‫اس ْٱل َخن‬


‫اس‬ ِ ‫ِمن ش َِر ْٱل َوس َْو‬
a). ‫ ِم ْن‬: huruf jar, mabniy dengan sukun.
b) ‫ ش َِر‬: isim majrur, ditandai dengan kasrah
c) ‫ ش َِر ِم ْن‬: terkait/mengacu (muta'allaq) ke fi'il ُ ‫أَع ُْوذ‬
d) ‫ ش َِر‬adalah mudhaaf.
e) ‫اس‬
ِ ‫الوس َْو‬
َ adalah mudhaf ilaih, ia majrur ditandai dengan kasrah.
ِ َّ‫ ال َخن‬: merupakan shifah (na'tun) dari ‫اس‬
f) ‫اس‬ ِ ‫الوس َْو‬
َ , sehingga
keadaannya sama dengan ‫اس‬
ِ ‫الوس َْو‬
َ yaitu majruur. Majrurnya
ditandai dengan kasrah.

ِ َّ‫ُور ٱلن‬
‫اس‬ ِ ‫صد‬ ُ ‫ٱلَّذِى ي َُو ْس ِو‬
ُ ‫س ِفى‬

a) ‫ الَّذِي‬adalah isim maushul. Mabniy dengan sukun.

7
b) ‫ الَّذِي‬adalah shifah dari ‫اس‬
ِ ‫الوس َْو‬
َ , sehingga ia ‫ جر محل في‬.
c) ‫س‬
ُ ‫ ي َُو ْس ِو‬adalah fi'il mudhari'. Ia marfu' ditandai dengan
dhammah. Faa'ilnya adalah dhamir mustatir ‫ه َُو‬
d) ُ ‫ ي َُو ْس ِو‬adalah shilah ( ‫ ) صلة‬dari isim maushul ‫الَّذِي‬
‫س‬
e) ‫ فِي‬adalah huruf jar. Mabniy dengan sukun.
f) ‫ُور‬
ِ ‫صد‬ُ adalah isim majruur. Ditandai dengan kasrah.
g) ‫ُور‬
ِ ‫صد‬ ُ adalah mudhaaf.
h) ِ ‫ ال َّن‬adalah mudhaaf ilaih. Ia majrur, ditandai dengan kasrah.
‫اس‬

ِ َّ‫ِمنَ ْٱل ِجنَّ ِة َوٱلن‬


‫اس‬

a) ‫ ِم ْن‬adalah huruf jar.


b) ‫الجنَّ ِة‬
ِ adalah isim majrur. Majrurnya ditandai dengan kasrah.
c) ِ َّ‫َوالن‬
‫اس‬
d) . ‫ َو‬adalah huruf 'athaf.
e) ِ َّ‫ الن‬adalah isim ma'thuuf, sehingga keadaannya sama dengan
‫اس‬
‫الجنَّ ِة‬
ِ yaitu majruur. Majruurnya ditandai dengan kasrah.

2. Qs. Al Kautsar 1 – 3

‫طي َْٰن َك ْال َك ْوث َ َر‬


َ ‫اِنَّا ٓ ا َ ْع‬

a) ‫ ِإ َّن‬adalah huruf taukid ( ‫) توكيد حرف‬


b) ‫ ِإ َّن‬merupakan huruf nashab ( ‫)نصب‬
c) Asalnya adalah innanaa (‫)إننا‬.
d) ‫ نَا‬adalah isim inna ( ‫) إن اسم‬
َ ‫ أ َ ْع‬adalah fi'il maadhi ( ‫) ماض فعل‬
e) ‫طى‬
f) ‫ نَا‬adalah faa'il ( ‫) فاعل‬
g) kaaf dengan baris fat-hah ( َ‫ ) ك‬adalah objek ( ‫ ) به مفعول‬yang
didahulukan dari ‫ الكوثر‬-> maf'ul bih yang pertama atau ‫مفعول‬
‫أول‬

8
h) ‫ ْالك َْوثَ َر‬adalah objek ( ‫ ) به مفعول‬dari ‫طى‬
َ ‫ >= أ َ ْع‬maf'ul bih yang
kedua atau ‫ثان به مفعول‬

i) ‫ الكوثر‬adalah manshuub ( ‫) منصوب‬, ditandai dengan harakat


akhir fat-hah.

‫ص ِل ِل َربِ َك َوا ْن َح ْر‬


َ َ‫ف‬

a) ‫ف‬
َ merupakan huruf fa sababiyah, fungsinya menyatakan
sebab. Sebelum huruf fa adalah sebab terjadinya sesuatu, yang
sesuatu itu disebutkan setelah huruf fa.
َ َ‫ ف‬adalah gabungan fa sababiy dan fi'il amr ( ‫ ) أمر فعل‬yaitu
b) ‫ص ِل‬
‫ص ِل‬
َ , fi'l amr ini mabniy ( ‫) مبني‬.
c) Fi'il ‫صلَّى‬
َ - ‫ص ِلي‬
َ ُ‫ ي‬diubah menjadi bentuk fi'il amr (dengan
dhamir َ‫ )أ َ ْنت‬adalah dengan menghilangkan huruf illah,
sehingga fi'il amrnya menjadi ‫ص ِل‬
َ
d) ‫ب‬
ِ ‫ ِل َر‬adalah jar dan majruur ( ‫) مجرور و جار‬. Majrurnya ditandai
dengan harakat akhir kasrah.
e) ‫ب‬
ِ ‫ ِل َر‬berkaitan dengan fi'il amr ‫ص ِل‬
َ atau ‫ص ِل بالفعل متعلق‬
َ
f) kaaf ( ‫ ) الكاف‬dengan harakat fat-hah adalah mudhaaf ilaih (
‫) إليه مضاف‬
g) َ‫ َربِك‬, mudhaaf nya adalah ‫ رب‬sedangkan ‫ ك‬adalah mudhaaf
ilaih
h) ‫ َوا ْن َح ْر‬: waw ( ‫ ) الواو‬disini adalah huruf 'athaf ( ‫) عطف حرف‬
i) ‫ اِ ْن َح ْر‬adalah fi'il amr.
j) Fi'il ‫ نَ َح َر‬- ‫ يَ ْن َح ُر‬diubah menjadi fi'il amr (dengan dhamir
mustatir َ‫ ) أ َ ْنت‬menjadi ‫اِ ْن َح ْر‬

‫ا َِّن شَانِئ َ َك ُه َو ْاالَ ْبت َ ُر‬

a) ‫ ِإ َّن‬adalah harf taukiid ( ‫) توكيد حرف‬


b) َ‫ شَانِئَك‬adalah isim inna ( ‫) إن اسم‬.

9
c) ‫ئ‬
َ ِ‫ شَان‬adalah manshuub, ditandai dengan harakat akhir fat-hah.
d) kaaf ( ‫ ) الكاف‬dengan harakat fathah ( َ‫ )ك‬adalah mudhaf ilaih (
‫)إليه مضاف‬
e) ‫ئ‬
َ ِ‫ شَان‬adalah mudhaaf, dan َ‫ ك‬adalah mudhaaf ilaih.
f) ‫ ه َُو‬adalah dhamir, ia adalah mubtada'. Dan ia marfuu'
g) ‫ األ َ ْبت َُر‬adalah khabar , ia adalah marfuu'. Marfuu' nya ditandai
dengan harakat akhir dhammah.
h) ‫ ه َُو ْاأل َ ْبت َُر‬ini adalah jumlah ismiyyah (mubtada' dan khabar), di
ayat ketiga ini ia sebagai khabar inna (isim inna nya adalah
َ‫)شَانِئَك‬.

3. Qs. Asy Syams 10 - 15

َ ‫َوقَ ْد خ‬
َّ َ‫َاب َم ْن د‬
‫ساهَا‬
a) ‫=و‬َ huruf
b) ْ‫ =ََ َقد‬huruf
c) ‫َاب‬
َ ‫ = خ‬fiil
d) ‫ =ََ َم ْنا‬huruf
e) ‫ = دَسَّا‬fiil
f) ‫ =هَا‬dhomir

ْ َ‫َكذَّب‬
َ ‫ت ثَ ُمودُ ِب‬
‫ط ْغ َواهَا‬
ْ ‫ = َكذَّ َب‬fiil
a) ‫ت‬
b) ‫ =ثَ ُمود‬isim
c) ‫ = ب‬huruf
d) ‫ =ََ ط ْغ َوا‬fiil
e) ‫ =ََ هَا‬dhomiir

‫ث أ َ ْشقَاهَا‬
َ َ‫إِ ِذ ا ْنبَع‬
a) ‫ = إِ ِذ‬huruf

10
‫)‪b‬‬ ‫‪ = fiil‬ا ْن َب َع َ‬
‫ث‬
‫)‪c‬‬ ‫‪= fiil‬أ َ ْشقَا‬
‫)‪d‬‬ ‫‪= dhomir‬هَا‬

‫س ْقيَا َها‬ ‫ِهَّللاِ نَاقَةَ َّ‬


‫ِهَّللاِ َو ُ‬ ‫فَقَا َل لَ ُه ْم َر ُ‬
‫سو ُل َّ‬
‫)‪a‬‬ ‫‪= huruf‬ف‬
‫)‪b‬‬ ‫‪= fiil‬قَا َل‬
‫)‪c‬‬ ‫‪َ = huruf‬ل‬
‫)‪d‬‬ ‫‪ُ = domir‬ه ْم‬
‫)‪e‬‬ ‫سو ُل‬
‫‪َ = isim‬ر ُ‬
‫)‪f‬‬ ‫‪َّ = isim‬‬
‫ِهَّللاِ‬
‫)‪g‬‬ ‫‪ = isim‬نَاقَةَ‬
‫)‪h‬‬ ‫‪َّّ = isim‬للِ‬
‫)‪i‬‬ ‫س ْقيَا‬
‫‪َ = fiil‬و ُ‬
‫)‪j‬‬ ‫‪ = dhomir‬هَا‬
‫فَ َكذَّبُوهُ َفعَقَ ُروهَا فَدَ ْمدَ َم َ‬
‫ع َل ْي ِه ْم َربُّ ُه ْم بِذَ ْنبِ ِه ْم فَ َ‬
‫س َّواهَا‬
‫)‪a‬‬ ‫‪ = huru‬ف‬
‫)‪b‬‬ ‫‪َ = fiil‬كذَّبُو‬
‫)‪c‬‬ ‫‪= dhomir‬هُ‬
‫)‪d‬‬ ‫‪ = huruf‬ف‬
‫)‪e‬‬ ‫ع َق ُر‬
‫‪َ = fiil‬‬
‫)‪f‬‬ ‫‪= dhomir‬هَا‬
‫)‪g‬‬ ‫‪ = huruf‬ف‬

‫‪11‬‬
h) ‫ =دَ ْمدَ َم‬fiil
i) ‫علَ ْي ِه ْم‬
َ = jar majrur
j) ‫ = َربُّه‬fiil
k) ‫ = ُه ْم‬dhamir
l) ‫ب‬
ِ = huruf

m) ِ ‫ =ذَ ْن‬isim
‫ب‬
n) ‫ = ِه ْم‬dhamir
o) َ َ‫ = ف‬fiil
‫س َّوا‬
p) ‫ =هَا‬huruf
‫ع ْقبَاهَا‬ ُ ‫َو َال َيخ‬
ُ ‫َاف‬
a) ‫ = َو‬huruf
b) ‫ = َال‬huruf
c) ‫َاف‬
ُ ‫ = َيخ‬fiil
d) ‫ع ْق َبا‬
ُ = isim
e) ‫ =هَا‬dhamir

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah
kata. Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata
(baik itu fi'il, isim, harf) atau lebih, baik berfaidah atau tidak. Kalimat dalam
Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau lawan bicara
dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka
ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.

Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, tumbuhan,
benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain.

B. Saran
Dalam Pembuatan makalah ini pasti tidak luput dari kesalahan sehingga
saya berharap semoga teman-teman mahasiswa yang membaca makalah ini
dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

R. Wahid, "Pola Pengembangan Kata Isim Dan Fi'il Dalam Al-Qur'an," Arabiyat
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, vol. 1, 2014.

M. H. Zubaidillah, "Pengertian Dan Pembagian Kalam".

https:/www.maskuns.my.id/2021/01/isim-fiil-dan-huruf.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai