Anda di halaman 1dari 15

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ( SNP )

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

“Kebijakan Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Agus Pahrudin, M. Pd.

Disusun oleh kelas i

kelompok 3:

1. Dian Ramadani ( 2111010031 )


2. Mayang Surita Dewi ( 2111010089 )
3. Rohmatul Uma ( 2111010130 )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUG


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2023/ 1444 H

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas curahan rahmat dan karunia-Nya,
sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga. Aamiin.
Makalah kami ini berisi tentang Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) yang di susun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kebijakan pendidikan islam. Penulis menyadari
dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan
karena keterbatasan kemampuan penulis, untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 26 februari 2023

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 5
A. Dasar-dasar kebijakan dan tujuan standar nasional pendidikan ( SNP ) ........................ 6
B. Kajian Literatur/ Teori Standar Nasioanal Pendidikan ................................................... 7
c. Relasi dilapangan................................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
B. Kritik dan saran ............................................................................................................. 13
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................................ 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan
suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sehubungan dengan tujuan tersebut di atas akan terbaca betapa pendidikan nasional
diharapkan mampu melahirkan manusia yang religius dan bermoral, menguasai ilmu
pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian dan bertanggung
jawab (Soedijarto, 2009:118). Masih menurut Soedijarto (2009:141) proses
mengidentifikasikan dan merumuskan tujuan pendidikan yang menggambarkan
kompetensi, pengetahuan dan sikap disebut tahap pertama perencanaan kurikulum.
Setelah tahap pertama ditentukan langkah selanjutnya adalah merancang struktur program
kurikulum yang memuat jenis-jenis mata pelajaran. Tahapan selanjutnya setelah
kurikulum selesai disusun barulah kita memasuki tahap pengembangan kurikulum yang
akan meliputi penyusunan garis besar program belajar mengajar (pengembangan
kurikulum suatu mata pelajaran), dan pengembangan program pemebelajaran. Sanjaya
(2008: 31) menyatakan bahwa kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki
peran penting dalam sistem pendidikan. Kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang
tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan. Perumusan ini juga
memberikan pemahaman tentang pentingnya fungsi dan peran kurikulum. Setiap
pengembangan kurikulum pada jenjang manapun harus didasarkan pada asas-asas
tertentu.
Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),
yang dimaksud standar isi pendidikan adalah mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan

4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Jelaskan apa saja dasar-dasar kebijakan dan tujuan dalam standar nasional pendidikan
( SNP ) ?
2. Apa saja teori yang terdapat dalam standar nasional pendidikan ( SNP ) ?
3. Jelaskan bagaimana realisasinya di lapangan ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana dasar-dasar kebijakan dan tujuan dalam standar nasional
pendidikan ( SNP ).
2. Mengetahui teori yang terdapat dalam standar nasional pendidikan ( SNP ).
3. Mengetahui realisasinya dilapangan dalam standar nasional pendidikan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar-dasar kebijakan dan tujuan standar nasional pendidikan ( SNP )


Dengan adanya kebijakan tentang Standarisasi Nasional Pendidikan yang telah
diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 mengenai berbagai pemenuhan
standar yang harus dijalankan dalam sistem pendidikan, dapat diketahui bahwa
perkembangan pendidikan di Indonesia telah direncanakan secara jelas dan terarah. Maka
untuk mengetahui perkembangan penerapannya, dapat dilihat dari implementasi yang ada
dari kebijakan ini sendiri. Dengan melihat hasil jurnal penelitian mengenai implementasi
kebijakan Standar Nasional Pendidikan melalui evaluasi-evaluasi. Dapat diketahui
tentang perbandingan sekolah tertinggi dan terendah sekolah SMP program SSN.
Perbandingan sekolah pada 10% sampel yang memiliki nilai paling tinggi dan rendah.
Dengan demikian terdapat 4 sekolah yang memiliki nilai paling rendah. Jumlah nilai
paling tinggi adalah 232, 234 (2 sekolah), dan 241 sedangkan nilai paling rendah adalah
170, 171, 175, dan 181.1
Tinggi rendahnya nilai adalah akibat adanya pembinaan dalam rangka
implementasi SNP. Pembinaan dapat berasal dari pusat maupun daerah. Dengan studi
tersebut menemukan bahwa 84,1% (37 sekolah) sampel menyatakan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota melakukan pembinaan, sedangkan siswa 15,9% (7 sekolahan) tidak
merespon. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap tujuh SNP, maka telah tercapai sebesar
52,27% sekolah atau lebih dari separuh sekolah yang ada. Dilihat dari standar isi, telah
tercapai 59,09% sekolah. Gambaran ini merupakan kondisi yang kondusif bagi
tercapainya mutu pendidikan dengan melaksanakan kurikulum yang ada dengan sesuai
dan tepat.
1. “standar nasional pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu.”
2. “standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat.”

1 Jurnal pendidikan dan kebudayaan, volume 17 nomor 6, edisi November 2011.

6
Ada pula pakar serta peneliti yang betul-betul mempercayai dan yakin bahwa
Standarisasi pendidikan adalah suatu hal yang perlu, Karena Standar nasional pendidikan
mempunyai fungsi diantaranya sebagai berikut:
1. Standar nasional pendidikan berfungsi untuk pengukuran kualitas pendidikan.
2. Standar nasional pendidikan berfungsi sebagai pemetaan masalah pendidikan.
3. Standar nasional pendidikan berfungsi sebagai penyusunan strategi dan rencana
pengembangan sesudah diperoleh data-data dari evaluasi belajar secara nasional
seperti ujian nasional.2
4. Standar nasional pendidikan juga sebagai sarana untuk meningkatkan mutu
pendidikan bukannya bertujuan untuk memasang proses pemberdayaan peserta
didik tetapi yang bertujuan memacu inisiatif belajar yang kreatif. memasung
proses pemberdayaan peserta didik tetapi yang bertujuan memacu inisiatif belajar
yang kreatif.

B. Kajian Literatur/ Teori Standar Nasioanal Pendidikan


Pendidikan nasional Indonesia harus sejalan dengan amanat Pasal 31 Undang-Undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 tentang Pendidikan dan
Kebudayaan. Secara operasional pelaksanaan pendidikan merupakan realisasi Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Melalui pendidikan nasional setiap warga negara Indonesia diharapkan menjadi manusia
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif, berdaya
saing tinggi, dan bermartabat di tengah pergaulan internasional3. SNP yang digunakan dalam
penelitian ini adalah standar yang dikeluarkan oleh PP 19/2005, karena Badan Akreditasi
Nasional masih menggunakan acuan PP 19 Tahun 2005 untuk hasil akreditasi tahun 2011,
2012 dan 2013. Masing-masing standar dijabarkan menjadi sebagai berikut :

1. Standar Isi
Standar Isi dalam Pasal 5 PP 19/2005 ayat (1) mencakup lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat
kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan

2 Kunandar, antara standar nasional pendidikan dengan ujian nasional,

http://Ruangpikimultiply.com/jurnal/item/45, diakses tanggal 2 maret 2016.


3 Nasyirwan, Pencapaian 8 standar nasional pendidikan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan mutu lulusan,

manager pendidikan volum 9 hal. 724-736

7
pendidikan (KTSP), dan kalender pendidikan/akademik. Standar Isi, selain memuat
kerangka dasar dan struktur kurikulum, juga memuat Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis
dan jenjang pendidikan dasar dan menengah (BSNP, 2006).
2. Standar Proses
Dalam PP Nomor 19/2005 pasal 19 ayat (1), Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dalam proses pembelajaran pendidik memberikan
keteladanan dan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 ayat (3), setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembe lajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Standar Sarana dan Prasarana
Mengacu pada PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal
42 ayat (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
4. Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan dalam PP 19/2005 pasal 62 ayat (1) terdiri atas biaya
investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Dalam ayat (2) Biaya investasi satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya penyediaan sarana
dan prasarana, pengem bangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Ayat
(3) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pendidikan
yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan dan ayat (4) Biaya operasi satuan pendidikan.
5. Akreditasi Sekolah
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disebut BAN-S/M
dalam pasal 1 butir 2 adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program
dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan
mengacu pada SNP Permendikbud Nomor 59/2012. Untuk penjaminan dan pengendalian

8
mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi,
dan sertifikasi. Hasil akreditasi dapat dijadikan sebagai salah satu alat ukur ketercapaian
standar nasional pendidikan. Akreditasi sekolah merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan
kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,sebagai
bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara obyektif, adil, transparan dan
komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar
Nasional Pendidikan Latar belakang adanya kebijakan akreditasi sekolah di Indonesia adalah
bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk dapat
menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan/ program pendidikan harus
memenuhi atau melampaui standar yang dilakukan melalui kegiatan akreditasi terhadap
kelayakan setiap satuan/program pendidikan. 4

c. Relasi dilapangan
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
DENGAN DOSEN PAI UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Tanggal : 24 Fabruari 2023
waktu : 10.10 – 10. 40
Narasumber : Dr. Sunarto, M.Pd
Jabatan : Dosen PAI UIN Raden Intan Lampung

Table 3.1
Daftar 1. Lampiran Daftar Pertanyaan

Mahasiswa : assalamu'alaikum pak


Dosen :Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh silahkan kan masuk dik
Mahasiswa :Maaf Pak sebelumnya mengganggu waktunya , tujuan kami datang menemu
bapak untuk wawancara mengenai materi standar nasional pendidikan apakah
boleh?
Dosen : oalah iya dik boleh silah kan apa yang mau ditanya kan?
Mahasiswa : jadi gini pak Menurut bapak sendiri standar nasional pendidikan itu apa?

Dosen : Standar nasional pendidikan ituu berkaitan dengan mutu, mutu pendidikan
indikator dari mutu itu adalah dari per standar, ada yang standar kompetensi
lulusan, standar proses, penilaian, sarana prasarana, pembiayaan, tenaga
pendidikan, itu termasuk bagian dari Standar pendidikan Nasional pendidikan.
Mahasiswa : Mengapa Standar Nasional Pendidikan penting dalam manajemen mutu
pendidikan?

4 Meni Handayani, Pencapaian Standar Nasional Pendidikan Berdasarkan Hasil Akreditasi Sma Di Provinsi Dki
Jakarta, Vol. 180-186

9
Dosen : karerna ya SNP ini berhubungan dengan pentingnya mutu pendidikan yang di
dalamnya dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat.
Mahasiswa : Apakah ada pak batas batas dalam pendidikan dapat mempengaruhi kualitas
pendidikan?
Dosen : ooo,, batas- batasan ya
Setau bapak batasan dalam pendidikan yang bisa mempengaruhi kuliatas
pendidikan yaitu pendidikan dalam lingkungan dan prasarana yang ada
disekolah, dapat dilihat bahwa lingkungan dan prasarana dapat menentukan
kualitas dan berlangsungnya usaha pendidikan dengan melihat proses belajar
yang sesuai dengan standar nasioanal.

Mahasiswa : Bagaimana cara meningkatkan kualitas mutu pendidikan di lembaga


pendidikan?
Dosen : yang bapak tau yaitu peningkatan kualitas guru, peningkatan materi,
peningkatan dalam pemakaian metode, peningkatan sarana, peningkatan kualitas
belajar. Jika semua element pendidikan dapat saling mendukung maka akan
tercipta kualitas pendidikan yang baik.
Mahasiswa : kemudian menurut bapak bagaimana penyelenggaraan sistem pendidikan
nasional di Indonesia ?
Dosen : menurut bapak Saat ini, Indonesia memiliki sistem pendidikan nasional sebagai
aspek yang mengatur jalannya edukasi. Seluruh jenjang pendidikan harus
menaati sistem ini, mulai dari pendidikan usia dini hingga yang paling
tinggi. Sebelumnya, Indonesia menganut sistem “Wajib Belajar 9 Tahun” yang
terdiri atas 6 tahun jenjang dasar dan 3 tahun jenjang menengah. Namun, sistem
ini meningkat menjadi 12 tahun yang bermakna 6 tahun sekolah dasar, 3 tahun
sekolah menengah pertama, dan 3 tahun sekolah menengah atas. Sistem
pendidikan nasional dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan
mendidik secara akademis, budi pekerti, dan keterampilan.
Mahasiswa : Kemudian Menurut bapak Bagaimana penerapan SNP ini disekolah yang
pernah bapak ajar?

Dosen : ya penerapan nya masing" Sekolah itu beda tergantung sekolah masing masing,
ada yang memang mutu nya bagus, ada yang mutunya kurang bagus , ada yang
mutu nya stnandar, itu memang sesuai masing" Sekolah itu beda Standar
Nasional Pendidikan nya, standar mutu nya berbeda" Ada yang memang mutu
nya sangat baik harus terpenuhi 8 indikator Standar Nasional pendidikan, ada
yang mutunya cuma satu Saja, karna semua nya nggk sama, karna untuk
memenuhi Standar Nasional pendidikan tadi, Standar Nasional Pendidikan itu
luar biasa itu harus terpenuhi semua contoh nya tenaga pendidikan misal kan dia
guru nya harus dikatakan mutu nya bagus ya guru nya hari lulusan S1 semua,
mengajarnya sesuai dengan kualitas yang udah di miliki itu Standar Nasional
pendidikan yaa.
Mahasiswa : baik pak terimakasih atas wawancara nya, maaf pak bila mengganggu waktu
bapak.
Dosen : iya nak sama- sama, bapak lanjut nagajar kekelas H
Mahasiwa : siap pak

10
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
DENGAN GURU MIN 5 BANDAR LAMPUNG
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Tanggal : 25 Fabruari 2023
waktu : 08.00- 09.10
Narasumber : Neti Mufaikho, S.Pd
Jabatan : Guru SKI
Table 3.2

Mahasiswa : assalamualaikum, perkenlakan buk saya mayang dan 2 teman saya uma dan dian
Izin bu, disini kami ingin melakukan wawancara kepada ibu mengenai NSP.
Bagaimana buk diperbolehkan tidak ?
Kami sudah konfirmasi ke TU bahwasanya Kami ingin langsung wawancara ke
kepala sekolah namun tidak bisa.
Guru : waalaikum salam, boleh nak asalkan jangan lama ibu ada jam lagi nanti
Mahasiswa : baik bu..
Mahasiswa : jadi bu menurut ibu apa si yang ibu tau tentang Standar Nasioanl Pendidikan ?
Guru : sepengetahuan ibu selama ini, SNP itu suatu sistem pendidikan yang mengacu pada
perihal yang harus terpenuhi didalam sekolah itu dalam pengeloolaan standar sekolah/
pendidikan lain.
Mahasiswa : nah kemudian bagaimana si bu penyelenggaraan sistem pendidikan diindonesia?
Guru : menurut ibu, penyelenggaraan sistem SNP ini sudah baik. Banyak sekolah yang
berstanadr nasional pendidikanya terjamin kualias-kulitas nya.
Mahasiswa : nyambung dari jawaban ibu nah mangapa standar Nasional Pendidikan penting
dalam manajemen mutu pendidikan?
Guru : ya seperti ibu bilang tadi, bahwasanya dengan snp pendidikan disekolah memiliki
kualiatas- kuliatas yang baik, terjamin, dan prasarana nya pun terpenuhi untuk proses
pembelajaran disekolah. Nah manajemen mutu pendidikan juga dapat menjadikian
visi dan misi sekolah menjadi tercapai.
Mahasiswa : Apakah batas batas dalam pendidikan dapat mempengaruhi kualitas pendidikan?
Guru : sudah jelas ya dik, bahwasanya batas- batas dalam pendidikan dapat mempengeruhi
kuliatas pendidikan karena dapat dilihat ketika suatu pendidikan disekolah ketika
pelengkapan nya kurang memadai standar nasional pasti sekolah tersebut kualitas
pendidikanya tertinggal.
Mahasiwa : Nah Bagaimana cara meningkatkan kualitas mutu pendidikan di lembaga
pendidikan?
Guru : caranya ya nak, biasanya tenaga pendidik itu menggunakan cara pengelolaan
keefektifitasan proses belajar mengajar yang tinggi, kemudian dari kepala sekolah
juga memliki kepemimpinan yang tinggi agar tugaga pendidik terarah untuk
meningkatkan kuliatas mutu pendidikanya.
Mahasiwa : ada tidak buk Faktor penghambat proses dilaksanakanya Standar Nasional
Pendidikan di MIN 5 Bandar Lampung ?
Guru : yang saya pribdadi alami ya nak, faktor prnghambatnya itu metode pengajaran yang
ibu berikan ke anak- anak kadang kurang pas, disetiap kelas itu berbeda- beda dalam
mengajarkanya dan sekarang apa- apa mengguanakan IT nah itu termasuk standar
nasional dan ibu sebagai tenaga pendidik itu kurang memhaminya.
Mahasiswa : baiklah buk itu saja yang kami tanyakan ke ibu, terimakasih banyak bu atas
waktu ibu
Guru : sama- sama dik, nanti kalaua ada yang mau ditanyakan lagi boleh chat ibu ya
11
Mahasiwa : baik bu..

TRANSKIP HASIL WAWANCARA


DENGAN GURU MIN 5 BANDAR LAMPUNG
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Tanggal : 25 Fabruari 2023
waktu : 09.30- 10.00
Narasumber : cahya baihaqi, Amd. Kom
Jabatan : Guru TIK
Table 3.3

Mahasiswa : : assalamualaikum, perkenlakan pak saya mayang dan dua rekan saya uma dan
dian Izin pak, disini kami ingin melakukan wawancara kepada ibu mengenai
NSP. Bagaimana pak diperbolehkan tidak ?
Kami sudah konfirmasi ke TU bahwasanya Kami ingin langsung wawancara
ke kepala sekolah namun tidak bisa.
Guru : waalaikum salam, baik nak tapi sampai jam 10 ya, bapak mau istirahat
Mahasiwa : baik pak

Mahasiswa : menurut bapak apa yang bapak ketahui tentang Standar Nasional pendidikan ?
Guru : menurut saya ya, Standar Nasional Pendidikan ini suatu pendidikan yang berstandar
nasional yang dimana pendidikanya harus terpenuhi agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan kriteria sesuai dengan ketentuan Nasioanal.
Mahasiswa : nah menurut bapak Bagaimana penyelenggaraan sistem pendidikan nasional di
Indonesia?
Guru : penyelenggaraan sistem pendidikan nasional di indonesia ini menurut saya sudah
berlajan baik ya namun kirang efektif saja, di Sistem nya memaksa para siswa untuk
menguasai semua pelajaran yang ada padahal semua siswa memepunyai kebelihan
dan kekurangan sendiri-sendiri.

Mahasiswa : kemudian pak Mengapa Standar Nasional Pendidikan penting dalam manajemen
mutu pendidikan?
Guru : karena mutu pendidikan dapat meningkatkan dan membantu mempercepat
terwujudnya tata kelola sekolah.

Mahasiswa : Bagaimana cara meningkatkan kualitas mutu pendidikan di lembaga


pendidikan?
Guru : yaitu dengan cara memperhatikan pembengunan kurikulum ke peseta didik,
meningkatkan mutu guru, kemampuan guru, dan metode yang digunakan guru pada
saat proses belajar mengajar.

Mahasiswa : baik pak itu saja yang kami wawancara ke bapak karna waktu nya sudah mau
istirahat, kami ucapkan terima kasih banyak pak atas waktu bapak yang bersedia
untuk kami wawancarai.
Guru : iya sama- sama

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Latar belakang dari Kebijakan Standar Nasional Pendidikan adalah UU No 20
Tahun 2003 tentang SISDIKNAS kemudian memunculkan PP No 19 Tahun 2005 yang
sekarang diganti dengan PP No 32 Tahun 2013 tentang SNP. SNP adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia.
Fungsinya sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Ruang lingkupnya
meliputi: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.

B. Kritik dan saran


Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. mohon sekiranya bagi
yang membaca makalah ini harap memberi masukan dengan baik dan benar.

13
DAFTAR RUJUKAN

Meni Handayani, Pencapaian Standar Nasional Pendidikan Berdasarkan Hasil Akreditasi


Sma Di Provinsi Dki Jakarta, Vol. 180-186
Jurnal pendidikan dan kebudayaan, volume 17 nomor 6, edisi November 2011.

Kunandar, antara standar nasional pendidikan dengan ujian nasional,


http://Ruangpikimultiply.com/jurnal/item/45, diakses tanggal 2 maret 2016.

Nasyirwan, Pencapaian 8 standar nasional pendidikan oleh kepala sekolah untuk


meningkatkan mutu lulusan, manager pendidikan volum 9 hal. 724-73

14
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Dokumentasi 1. Melakukan wawancara bersama ibu Neti Muafaikho selaku Guru di MIN 5
Bandar Lampung.

Dokuemntasi 2. Melakukan wawancara bersama Bpk. Cahya Baihaqi Amd. Kom selaku guru
di MIN 5 Bandar Lampung

Dokumentasi 3. Melakukan wawancara bersama Bpk. Dr. Sunarto, M. Pd selaku dosen PAI
raden Intan Lampung.

15

Anda mungkin juga menyukai