Anda di halaman 1dari 16

Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013

Makalah
Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Pembelajaran PAI

Disusun Oleh:

Nanda Rinalya
22290120011

Dosen Pengampu
Dr. Andi Murniati, M.Pd. & Dr. Mirawati, M.Ag

KELAS 1 C
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA (PPs)
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
KATA PENGANTAR

‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬

Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan tak lupa pula
kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelasaikan makalah
Pengembangan Kurikulum Pembelajaran yang membahas tentang Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013. Dan juga saya berterima kasih kepada ibuk Dr. Andi Murniati,
M.Pd. & Dr. Mirawati, M.Ag Selaku dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam di Pascasarjana Uin Suska Riau yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Adapun Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam ini saya usahakan dengan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai referensi buku dan referensi
internet, sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pengembangan dan implementasi kurikulum 2013, khususnya bagi
penulis. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan yang
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang akan saya buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat difahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan kata yang kurang berkenan
dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Kampar, 07 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II

A. Landasan Pengemabngan Kurikulim 2013 ................................................................. 3


B. Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ..................................................... 4
C. Penilaian dalam Kurikulum 2013 ............................................................................... 7

BAB III

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10

B. saran ............................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan,
kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kesenian sesuai dengan jenis jenjang masing masing satuan pendidikan. Tujuan
pengembangan kurikulum adalah goals dan objectives. Tujuan sebagai goals tersebut
yaitu bersifat umum sedangkan tujuan yang objectives itu bersifat khusus.1
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang di lingkungan kemendiknas yang
diterapkan sejak 15 juli 2013 dan dilingkungan kemenag di tetapkan sejak 18 juli 2013
berdasarkan surat edaran Dirjen Pendis No. SE/DJ.I./PP.00/50/2013 tentang
implementasi kurikulum di madrasah/sekolah. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter
dan kompetensi, antara lain ingin mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil
dan materi kependidikan sebagai proses, melalui pendekatan tematik integratif.
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan
kurikulum yang berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Aspek
filosofis dari kurikulum 2013 berbasis pada nilai nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat serta kurikulum tersebut berorientasi pada kompetensi.2
Selanjutnya, penerapan atau implementasi kurikulum dalam satuan pendidikan
adalah suatu proses pengembangan kurikulum.3 Pengembangan Kurikulum tersebut
menuntut serangkain proses yang berorientasi pada perbaikan kurikulum dari satu kondisi
ke kondisi yang lebih baik. Serangkaian proses yang dimaksud adalah proses
perencanaan, proses implementasi, dan proses evaluasi. Karenanya, penerapan atau
implementasi kurikulum merupakan tindak lanjut dari sebuah perencanaan yang nantinya
berakhir pada evaluasi setelah terjadi implementasi.

1
komara Nur Ikhsan dan Supian Hadi, Implrmentasi dan Pengembangan Kurikulum 2013, Jurnal Ilmiah
Edukasi, Vol.6, No.1, 1 Juni 2018, hal. 194
2
ibid hal 196
3
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan
Tinggi (Jakarta: Raja Granfindo Persada, 2010), cet.4., hlm.12

1
Penerapan atau implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran
menggunakan pendekatan scientifik yaitu pembelajaran yang mendorong siswa aktif
dalam kegiatan mengajar. Dimana dalam kegiatan tersebut terdapat 5M yaitu mengamati,
menanya, mencoba atau mengumpulkan data, mengasosiasi atau menelar dan
mengomunikasikan. Lima aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang ditujukan untuk
menunjang keaktifan peserta didik dalam mengasah hal hal baru yang dia dapatkan ketika
pembelajaran dikelas, sehingga dapat membentuk pola berfikir yang relevan dengan
perkembangan zaman.4

B. Rumusan Masalah
1. Apa Landasan Pengemabngan Kurikulim 2013?
2. Apa saja Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
3. Apa saja penilaian dalam kurikulum 2013?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Landasan Pengemabngan Kurikulim 2013
2. Untuk mengetahui Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
3. Untuk mengetahui apa saja penilaian dalam pendekatan kurikulum 2013

4
Dwi Fitriani dkk, Implementasi Pengembangan Kurikulum 2013 dalam Meningkatkan Mutu
Pengetahuan, sikap, dan Keterampilan siswa, Islamic Manajement: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Doi:
10.30868/im, v3i01.649, Hal.30.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013


Seperti yang kita ketahui bahwasanya landasan itu memiliki arti tumpuan atau
dasar dasar ataupun pondasi. Landasan pengembangan kurikulum yaitu dasar dasar yang
menjadi tumpuan dalam mengembangkan kurikulum yang akan di ajarkan. Prof. Dr.
Nana Syaodih juga mengatakan bahwa landasan kurikulum ini sama seperti pondasi pada
sebuah gedung.5
Dalam setiap pengembangan kurikulum pasti ada landasan-landasan yang
digunakan. Berikut ini landasan-landasan yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum 2013.6
1. Landasan Filosofis
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka
pengembangan kurikulum haruslah;
a. Berakar pada budaya bangsa.
b. Kehidupan bangsa masa kini.
c. Kehidupan bangsa dimasa mendatang.
2. Landasan yuridis
Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang
didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang
pendidikan. Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nomor 22 tahun 2006 tentang Standart isi.

5
Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembanngan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2006), hal. 38.
6
Rahmatullah. Landasan pengembangan Kurikulum 2013, Ta’limuna, vol.2, No.2, September 2013, Hal
132-133.

3
3. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan
standart dan teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan
berdasarkan standart adalah pendidikan yang menetapkan standart
nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap
kurikulum. Standart kualitas nasional dinyatakan sebagai Standart
Kompetensi Lulusan. Standart Kompetensi Lulusan tersebut adalah
kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan. Standar
kompetensi lulusan mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Landasan Empiris
Berbagai perubahan telah terjadi id Indonesia. Kemajuan terjadi di
beberapa sektor di Indonesia, namun di beberapa sektor yang lain,
khususnya pendidikan, Indonesia tetap tinggal di tempat, atau bahkan
mundur. Hal-hal seperti ini menunujukkan perlunya perubahan orientasi
kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten, namun
pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga untuk
berperan serta dalam membangun negara pada masa mendatang.
Dalam satu sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis serta
harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat
mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Namun demikian,
perubahan dan pengembangan kurikulum harus dilakukan secara terarah
dan tidak asal-asalan.

B. Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Secara umum kita mengenal kurikulum 2013 identik dengan
pendekatan saintific dalam proses pembelajarannya, bahkan lebih ekstrim lagi banyak
guru tahu bahwa semua mata pelajaran kurikulum 2013 menerapkan pendekatan saintific
dalam proses pembelajarannya. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah : “Apakah
pembelajaran dalam Kurikulum 2013 hanya menggunakan pendekatan saintifik ?”

4
Ternyata tidak demikian, ada beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat dicoba
dalam kelas guna ketercapaian kompetensi yang diharapkan pada peserta didik.
1. Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifik disebut juga sebagai pendekatan ilmiah.
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Oleh
karena itu kurikulum 2013 mengamanatkan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pendekatan saintifik adalah konsep dasar yang mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana
metode pembelajaran ditetapkan berdasarkan teori tertentu.
Pengembangan dengan menggunakan pendekatan saintifik
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa
b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengontruksi
konsep, hukum, ataupun prinsip
c. Melibatkan proses proses kognitif yang potensial dalam
merangsang perkembangan intelek, khususnya
keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa.
d. Dapat mengembangkan karekter siswa.7

Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan


saintifik akan menyentuh 3 ranah yaitu afektif, kognitif, dan juga
psikomotorik. Dengan proses pembelajaran yang demikian maka
diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan efektif melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

7
Lelya Hilda, Pendekatan Saintifik Pada Proses Pembelajaran, Jurnal Darul Ilmi, Vol.3, No.1, Januari
2015, Hal.76

5
Adapun pendekatan pembelajaran saintifik meliputi:8

Mengamati Menanya Menalar Mencoba Membentuk Jejaring

2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) = PBM (PBL)


PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata
(autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka
sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun
pengetahuan baru. PBM sejalan dengan filosofi konstruktivisme yang
menekankan peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuannya
sendiri melalui interaksinya dengan masalah nyata.
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran
yang dilakukan melalui sistem kerja kelompok. Pendekatan ini
memanfaatkan hal yang positif dari persaingan antaranggota kelompok
untuk menumbuhkan kerja sama saling membantu dan saling mendorong
untuk meraih kesuksesan.
4. Pembelajaran Berbasis Projek
Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based-learning) adalah
model pembelajaran yang menggunakan projek/kegiatan sebagai
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan
ketrampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas peserta didik
untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan meneliti,
menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk
pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.

8
Pelatihan pendampingan Kurikulum 2013, Pendekatan Saintifik, Pusat Pengembangan tenaga
Kependidikan kementrian Kependidikan dan Kebudayaan: 2013, Hal 9

6
5. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi,
menekankan pembinaan, dan pengembangan kemamouan komunikati
siswa. Penerapan pendekatan komunikatif sepenuhnya dilakukan oleh
siswa (student centre) sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.

C. Penilaian dalam Kurikulum 2013

Penilaian oleh pendidik merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah
langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui
sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik, pengolahan, dan
pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian tersebut
dilakukan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance),
penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian projek, penilaian
produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portofolio), dan
penilaian diri.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup; ketuntasan belajar minimal (KBM),
penilaian harian (PH), penilaian tengah semester(PTS), penilaian akhir semester(PTS),
penilaian akhir semester(PAS), penilaian akhir tahun(PAT). Pemenuhan standar penilaian
bertujuan untuk menjamin:
a. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai.
b. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,
efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya
c. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.9
1. Penilaian autentik
Salah satu ciri atau karakteristik kurikulum 2013 terkait penilaian adalah
diharuskannya guru melakukan penilaian autentik. Pertanyaannya adalah apa

9
Abdul Majir Dasar Pengembangan Kurikulum (Yogyakarta:Deepublish, 2017),Hal.130

7
sebenarnya penilaian autentik? Dalam Permendikbud 66 dan 81 tahun 2013
dijelaskan bahwa penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran
(output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar
secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output)
tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik,
bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effects) dan
dampak pengiring (nurturant effects) dari pembelajaran.
Dari uraian tersebut di atas, ada beberapa kata kunci dalam penilaian
autentik, yakni 1) Penilaian input, yaitu menilai kemampuan awal siswa terkait
apa yang akan dipelajari. Misalnya: pretest, apersepsi, brainstorming; 2) penilaian
proses, yakni penilaian pada saat proses pembelajaran berlangsung. Misalnya
menilai kesungguhan siswa, penerimaan siswa, kerjasama, kemampuan
menyelesaikan tugas yang diberikan, penilaian diri, penilaian antar sejawat, dan
lain-lain; 3) penilaian hasil, yakni menilai kompetensi siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung. Misalnya menilai kompetensi pengetahuan siswa
dengan cara tertulis, lisan atau penugasan, dan menilai keterampilan siswa dengan
cara tes praktik/unjuk kerja, portofolio, tugas projek.
2. Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan
penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilaian potensi intelektual
yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi.
Jenjang kognitif peserta didik yang dinilai adalah: mengingat, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
3. Penilaian pencapaian kompetensi sikap
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian
kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari
suatu program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu
standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama
penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan)
pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual.

8
4. Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan
Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang
dilakukan ter hadap peserta didik untuk menilai sejauh mana pencapaian SKL, KI,
dan KD khusus dalam dimensi keterampilan. Cakupan penilaian dimensi
keterampilan meliputi keterampilan dalam ranah konkret mencakup aktivitas
menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat. Sedangkan
dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang.
5. Penilaian berbasis projek
Penilaian berbasis projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang
meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun
lisan dalam waktu tertentu. Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian projek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
penyelidikan dan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran dan
indikator/topik tertentu secara jelas.
6. Penilaian fortofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta
didik atau hasil ulangan dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh
peserta didik. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai
oleh guru. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik
sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus
melakukan perbaikan.10

10
Alimudin, Penilaian Kurikulum 2013, prosiding Semiar Nasional, Vol.1,No.1, Hal 24-31.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam setiap pengembangan kurikulum pasti ada landasan-landasan yang
digunakan. Landasan-landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013
yaitu: 1)landasan filosofis, 2)landasan yuridis, 3)landasan teoritis, 4)landasan empiris.
Untuk meningkatkan pencapaian kompetensi pembelajaran dalam kurikulum
2013, perlu penerapan pendekatan pendekatan dalam kurikulum 2013 Secara umum kita
mengenal kurikulum 2013 identik dengan pendekatan saintific dalam proses
pembelajarannya, bahkan lebih ekstrim lagi banyak guru tahu bahwa semua mata
pelajaran kurikulum 2013 menerapkan pendekatan saintific dalam proses
pembelajarannya. Akan tetapi ada beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat dicoba
dalam kelas guna ketercapaian kompetensi yang diharapkan pada peserta didik yaitu;
1. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) = PBM (PBL)
2. Pembelajaran Kooperatif
3. Pembelajaran Projek
4. Pendekatan komunikatif
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup; ketuntasan belajar minimal (KBM),
penilaian harian (PH), penilaian tengah semester(PTS), penilaian akhir semester(PTS),
penilaian akhir semester(PAS), penilaian akhir tahun(PAT). Pemenuhan standar penilaian
bertujuan untuk menjamin:
a. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai.
b. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,
efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya
c. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.

10
B. Saran
Saya yakin bahwa tulisan saya ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik dari pembaca senantiasa saya harapkan dari perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga pembahasan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alimudin, 2014, Penilaian Kurikulum 2013, prosiding Semiar Nasional, Vol.1,No.1.

Dinata Nana Syaodih Sukma. 2006, Pengembanngan Kurikulum Teori dan Praktek,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fitriani Dwi dkk, 2010, Implementasi Pengembangan Kurikulum 2013 dalam


Meningkatkan Mutu Pengetahuan, sikap, dan Keterampilan siswa, Islamic Manajement: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Doi: 10.30868/im, v3i01.649

Hilda Lelya, 2015, Pendekatan Saintifik Pada Proses Pembelajaran, Jurnal Darul Ilmi,
Vol.3, No.1.

Ikhsan ,komara Nur dan Hadi Supian, 2018, Implrmentasi dan Pengembangan
Kurikulum 2013, Jurnal Ilmiah Edukasi, Vol.6, No.1.

Majir Abdul, 2017, Dasar Pengembangan Kurikulum , Yogyakarta:Deepublish.

Muhaimin, 2010, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,


Madrasah, dan Perguruan Tinggi Jakarta: Raja Granfindo Persada.

Pelatihan pendampingan Kurikulum 2013, 2013, Pendekatan Saintifik, Pusat


Pengembangan tenaga Kependidikan kementrian Kependidikan dan Kebudayaan.

Rahmatullah. 2013, Landasan pengembangan Kurikulum 2013, Ta’limuna, vol.2, No.2.

12

Anda mungkin juga menyukai