Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR


(KMMB)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Dosen Pengampu : Mustafiyanti, M.Pd.I

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAI

Disusun oleh:

Bimas Bukin : (210101119)

Maisin : (1414153132)

PAI D / V

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM ALQUR’AN AL-ITTIFAQIAH

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah


SWT. Tuhan semesta alam yang telah menghendaki terselesaikannya tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat berbingkai salam tidak lupa juga kami
lantunkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni Islam
Rahmatan Lil ‘alamin.
Makalah mata kuliah dengan topik pembahasan “KURIKULUM 2013 DAN
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR (KMMB)” ini di susun dengan ringkas,
dengan harapan agar pembaca dapat memahami dan mengamalkan ilmunya.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk menyempurnakan isi dari pembahasan topik ini. Semoga makalah
ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Indralaya, September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak bisa di jauhkan dalam segi kehidupan
manusia. Karena adanya pendidikan seseorang akan mendapatkan sebuah ilmu
pengetahuan. Suatu pendidikan ialah suatu hal yang paling penting dalam berbagai
segi pemahaman bangsa Indonesia untuk membuat suatu peningkatan seperti ilmu dan
wawasan dengan berilmu seseorang maka dapat meningkatkan sumber daya manusia
yang cerdas.
Sejalan dengan bunyi Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003
yang mengacu pada pendidikan Nasional pada bab 1 pasal 1 yang berbunyi bahwa.
“Pendidikan ialah suatu usaha sadar serta suatu hal yang direncanakan supaya bisa
mewujudkan sebuah hal baru dalam belajar serta proses belajar supaya siswa bisa aktif
dalam mengembangkan ke pribadian siswa tersebut. supaya mempunyai kemampuan
spritual agama, pengelolaan diri, kepribadian, kepandaian, sifat yang baik, dan juga
kemampuan terampil yang diperlukan diri pribadi, masyarakat, bangsa serta negara
(Khair, 2018).
Salah satu perangkat pembelajaran yang harus dilengkapi oleh instansi
pendidikan adalah kurikulum Manalu et al., (2022). Kurikulum ialah sesuatu yang
dirancang untuk belajar, kurikulum juga merupakan bahan ajar, pengalaman dalam
belajar, yang sudah di rancang terlebih dahulu. Kurikulum merupakan sebuah tujuan
bagi pendidik dalam melakukan kegiatan belajar. Indonesia adalah Negara yang sudah
beberapa kali melaksanakan suatu perubahan ataupun revisi kepada kurikulum.
Sejarah pengembangan kurikulum dilakukan oleh pendidikan di Indonesia dilakukan
pertama kalinya memakai kurikulum 1947 yang dulunya di sebut dengan Rentjana
Pelajaran Terurai.
Kurikulum 13 ini melakukan suatu penekanan dalam segi belajar yang
ditujukan untuk penguatan pengetahuan serta keterampulan yang bisa
mengembangkan sifat, spritual, dan sosial sesuai dengan karakter pendidikan
agama islam serta budi pekerti. Hal ini bisa menjadi harapan akan menciptakan
budata keagamaan di lingkungan pendidikan khususnya sekolah. Hal ini pula
sejalan dengan tujuan pendidikan Nasional yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan suatu potensi bagi siswa supaya menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada tuhanya Yang Maha Esa, mempunyai ahlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Sejalan dengan berjalannya waktu mulai tahun 2022 hingga 2024,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) memberikan tiga opsi kurikulum yang bisa dilaksanakan
oleh satuan pendidikan yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan
kurikulum prototipe. Kurikulum darurat ialah suatu penyederhanaan dari
kurikulum 13 yang mulai diterapkan pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19.
Kurikulum prototipe ialah suatu kurikulum berbasis kompetensi hal ini
dilakukan karena untuk memulihkan suatu pembelajaran karena terjadinya
covid 19 maka pemerintah menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning) (Wiguna et al., 2022). Kemudian pada akhirnya terjadilah
suatu perubahan pada kurikulum dan muncul lah kurikulum baru yaitu
kurikulum merdeka.
Kurikulum Merdeka ialah nama baru dari kurikulum prototipe yang resmi
diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Untuk saat ini
lembaga pendidikan masih bisa memilih sendiri kurikulum mana yang akan
mereka gunakan di sekolah mereka masing-masing. Satuan pendidikan
diberikan pilihan dalam memilih kurikulum yaitu kurikulum 2013, ataupun
kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka belajar merupakan suatu
pengembangan dan penerapan dari kurikulum darurat yang di rancang untuk
merespon karena adanya pandemi covid 19. Pengertian dari merdeka belajar
ialah suatu pendekatan yang dilakukan untuk siswa dan mahasiswa supaya bisa
memilih pelajaran yang mereka minati.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kerangka dasar dari kurikulum 2013?
2. Bagaimana kerangka dasar dari kurikulum 2013?
3. Bagaimana Perbandingan kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka
Belajar.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami kerangka dasar dari kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui dan memahami kerangka dasar dari kurikulum 2013.
3. Untuk membandingkan kurikulum 2013 dan Merdeka Belajar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kurikulum 2013

1. Struktur

a. Kompetensi inti

b. Kompetensi dasar

c. Muatan pembelajaran

d. Mata pelajaran

e. Beban pelajaran

2. Kerangka Dasar

Landasan Pengembangan kurikulum 2013 menurut mulyasa (2013)


dilandasi secara filosofis yuridis dan konseptual yang akan diuraikan sebagai
berikut :

a. Filosofis

1) Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam


pembangunan pendidikan.

2) Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Luhur, nilai


akademik kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

b. Yuridis

1) Rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010-


2014 sektor Pendidikan, tentang perubahan metodologi
pembelajaran dan penataan kurikulum.

2) Peraturan pemerintahan No. 19 tahun 2015 tentang standar nasional


pendidikan.
3) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang
percepatan pelaksanaan Prioritas pembangunan nasional
penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing
dan dan karakter bangsa

c. Konseptual

1) Relevansi pendidikan

2) Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter

3) Pembelajaran kontekstual

4) Pembelajaran aktif

5) Penilaian yang valid utuh dan menyeluruh

3. Hakikat

Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan dari kurikulum berbasis


kompetensi yang menyempurnakan standar kompetensi lulusan dengan
dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai
kebutuhan. Penyempurnaan standar isi diuraikan atas kecukupan dan
kesesuaian dengan kompetensi. Menyempurnakan standar proses dengan
merancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific.
Penyempurnaan yang terakhir adalah menyempurnakan standar penilaian
dengan berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portofolio).
Perubahan Kurikulum 2013 berwujud pada standar kompetensi lulusan,
materi, proses dan penilaian yang komprehensif. Penjelasan hakikat
perubahan Kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2013: 119):

a. Kompetensi lulusan

1) Dapat terkonstruksi secara holistik.

2) Didukung oleh semua materi dan mata pelajaran.


3) Terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.

b. Materi

1) Dikembangkan dengan berbasis kompetensi sehingga memenuhi


aspek kesesuaian dan kecukupan.

2) Mampu mengakomodasi content lokal, nasional dan internasional.

c. Proses

1) Berorientasi pada karakteristik kompetensi yang berwujud

a) Sikap: menerima, menjalankan, menghargai, mengamalkan

b) Keterampilan: mengamati, menanya, mencoba, menalar,


menyaji, mencipta.

c) Pengetahuan: mengetahui, memahami, menerapkan,


menganalisis, mengevaluasi, mencipta.

2) Menggunakan pendekatan scientifik karakteristik,


karakteristik kompetensi sesuai jenjang (SD: tematik terpadu,
SMP: tematik terpadu – IPA dan IPS - dan mata pelajaran, SMA:
tematik dan mata pelajaran).

3) Mengutamakan discovery learning dan project based learning.

d. Penilaian

1) Berbasis tes dan non tes (porfolio).


2) Menilai proses dan output dengan menggunakan authentic
assesment (mengukur tingkat berpikir dari rendah hingga
tinggi dan proses kerja siswa atau subjek didik).

3) Penilaian rapor memuat penilaian kuantitatif tentang


pengetahuan dan deskrisi kualitatif tentang sikap dan
keterampilan kecukupan.
Hakikat Kurikulum 2013 menginginkan perubahan yang
menyeluruh dalam diri pendidikan. Pendidikan adalah salah satu
hal yang mampu mengubah manusia menjadi lebih baik.
Pendidikan yang baik juga diharapkan mampu meminimalisir
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan peradaban. Konsep
perubahan terletak pada sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dalam kurikulum 2013 dinilai secara keseluruhan tidak
terpisah-pisah. Kurikulum 2013 merupakan bekal bagi siswa
sebagai subjek didik untuk meningkatkan kreativitas yang dimiliki
karena posisi siswa diberi porsi yang dominan.
4. Landasan

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis


yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru, landasan
filosofis, dan landasan empirik.
a. Landasan filosofis

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. (UU RI nomor
20 tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka
pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
kehidupan bangsa masa kini dan kehidupan bangsa di masa
mendatang.

b. Landasan yuridis

Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap


kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda
bangsa. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan
yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi
dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai
dengan kemampuan dirinya, untuk memiliki kualitas yang diinginkan
masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu
kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan
keputusan yuridis di bidang pendidikan. Landasan yuridis kurikulum
adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, UU nomor 20 tahun
2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Landasan yurudis
pengembangan kurikulum 2013 lainnya adalah Intruksi Presiden
Republik Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter,
Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.
c. Landasan konseptual

Pengembangan kurikulum di sekolah dapat dipandang sebagai suatu


model perencanaan kurikulum mikro. Hal ini menggunakan landasan-
landasan konseptual seperti halnya yang digunakan dalam penyusunan
kurikulum makro. Secara umum, konsep yang berhubungan dengan
pengembangan kurikulum dapat ditelusuri dari proses pengembangannya
itu sendiri.

d. Landasan teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan


standar” (standard-based-education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang
menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara
untuk suatu jenjang pendidikan.

e. Landasan empiris

Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa,
potensi ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu
daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih
tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia
yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat
untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan
kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.

5. Prinsip

Kurikulum 2013 hendaknya dilaksanakan di lapangan dengan


memenuhi prinsip-prinsip di bawah ini 2013 (Kemendikbud, 2013) :

a. Kurikulum bukan hanya Merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran


karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran
untuk mencapai kompetensi.

b. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan


untuk satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan
titik sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai wajib belajar 12
tahun maka standar kompetensi lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki
peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. 13

c. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.


Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap pengetahuan keterampilan berpikir,
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

d. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan


pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kompetensi
dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning)
sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.

e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada


peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan
minat.

Kurikulum berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan


kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan
aktif dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai